Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2016, I(2), hal.

55-58 55

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN RIMBANG (Solanum torvum Swartz)


TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aures, Escherichia coli DAN JAMUR
Candida albicans

Nilda Lely
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi Palembang
Jl. Ariodillah III No. 22A Ilir Timur I Palembang, Sumatera Selatan
e-mail : lelynilda@gmail.com

ABSTRAK

Daun rimbang secara tradisional telah digunalan untuk pengobatan, salah satunya digunakan
untuk penyakit kulit. Telah dilakukan uji aktifitas antimikroba dari ekstrak daun rimbang (Solanum
torvum Swartz) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan jamur Candida
albicans. Ekstraksi daun rimbang dilakukan dengan cara maserasi dengan pelarut etanol. Uji
aktifitas antimikroba dilakukan dengan metode difusi agar dengan menggunakan kertas cakram
sebagai media difusi. Pengujian aktivitas antimikroba menggunakan berbagai variasi konsentrasi
yaitu konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, dan 3,15%. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun
rimbang mempunyai aktifitas antimikroba terhadap bakteri Esherichia coli ATCC 25922,
Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan jamur Candida albicans ATCC 01231.

Kata kunci : Antimikroba, daun rimbang (Solanum torvum Swartz), difusi agar

PENDAHULUAN tradisional daun tumbuhan rimbang


Penyakit infeksi masih menduduki urutan digunakan untuk pengobatan penyakit yang
tertatas dari berbagai penyakit yang ada di disebabkan oleh infeksi bakteri seperti bisul,
Indonesia. Pengobatan penyakit infeksi abses, borok dan diare (Setiawan D, 2000).
sampai saat ini yang paling banyak digunakan Dari penelitian penapisan fitokimia
adalah antibiotik. Tetapi timbulnya masalah menunjukkan serbuk simplisia buah rimbang
resistensi dalam penggunaan antibiotik mengandung berbagai senyawa kimia seperti
menyebabkan para ahli mencari alternatif lain flavonoid, saponin, steroid/triterpenoid dan
dalam penanganan penyakit infeksi ini alkaloid (Stevanie, Fidrianny, Elfahmi, 2007).
(Wattimena, 1991). Pérez-Amador dkk (2007) telah mengisolasi
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat alkaloida dari buah rimbang antara lain
tradisional masih selalu digunakan glycoalkaloids seperti solasodine, solasonine
masyarakat di Indonesia terutama di daerah dan solamargine, chlorogenin, sisalogenone,
pedesaan yang masih kaya dengan torvogenin, vitamin A, solasonin. Arthan,
keanekaragaman tumbuhannya. Selain murah Kittakoop, Esen, dan Svasti (2006) dari daun
dan mudah didapat, obat tradisional yang Solanum torvum telah dipisahkan senyawa
berasal dari tumbuhan pun memiliki efek furostanol glycoside 26-O-b-glucosidase.
samping yang jauh lebih rendah dibandingkan Kegunaan yang umum dari buah rimbang
obat-obatan kimia. Obat tradisional Indonesia adalah sebagai lalap atau sayuran. Secara
masih sangat banyak yang belum diteliti, empiris rimbang telah digunakan untuk
khususnya yang berasal dari tumbuhan mengobati berbagai penyakit seperti
(Azwar, 1992). antidiabetes, antiradang, dan buah rimbang
Tanaman rimbang merupakan salah satu juga mampu meningkatkan gairah seksual
tanaman tradisional yang digunakan dalam baik bagi pria maupun wanita dan
pengobatan penyakit infeksi. Secara melancarkan sirkulasi darah. Buah dan daun

Nilda Lely
56 Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2016, I(2), hal. 55-58

rimbang juga mempunyai kasiat antibakteri Prosedur


dan anti fungi (Bari dkk, 2010).
Pengambilan sampel
Rimbang juga telah dilaporkan dapat
menurunkan kolesterol, fraksi lipoprotein dan Sampel berupa daun tumbuhan rimbang
glicosylated low density lipoprotein pada yang diperoleh dari daerah Ariodillah
penderita diabetes tipe II (Iyer, Mehta, Mani, Palembang.
1991). Ekstrak daun dari rimbang telah
dilaporkan memiliki efek antiinflamasi pada Pembuatan ekstrak daun rimbang ekstraksi
mencit yang diinduksi dengan TPA (12-O-
Timbang sebanyak 1 kg daun rimbang di
tetradecanoylphorbol-13-acetate) (Mustapha
potong kecil-kecil dan di kering anginkan.
dkk, 2001).
Masukkan dalam botol maserasi yang
Ekstrak air dari daun rimbang telah
berwarna gelap, tambahkan pelarut etanol
dilaporkan memiliki efek analgetik dan
sampai sampel terendam semuanya, setelah
antiinflamasi (Ndebia, Kamgang, Nkeh-
itu tutup dan simpan di tempat yang
Chungag Anye, 2007). Senyawa fenolik
terlindung dari cahaya sambil sekali-sekali
ektrak buah dan daun dari rimbang memiliki
diaduk. Maserasi dilakukan sebanyak 3 kali
efek antioksidan (Loganayaki, Siddhuraju,
selama 5 hari, kemudian disaring sehingga
Manian, 2010). Kandungan kimia mayor dan
didapat filtratnya. Filtrat yang didapat
minor dari rimbang dapat digunakan sebagai
dikentalkan dengan destilasi vakum sehingga
antihypertensive, antioxidant, cardiovascular,
di dapat ekstrak kental.
anti-platelet aggregation activities, anti-
microbial activity, sedative, digestive,
Sterilisasi alat dan bahan
hemostatics and diuretic activities (Agrawal
dkk, 2010). Tanaman rimbang (Solanum Alat-alat yang terbuat dari gelas
torvum Swartz) juga mempunyai efek disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121oC
terhadap jantung dan aktifitas anti agregasi dengan tekanan 15 lbs selama 15 menit.
platelet (Nguelefack dkk, 2008). Sedangkan pinset, jarum ose, dan kaca objek
diflamber dengan melewatkan pada nyala api
METODE PENELITIAN selama 20 detik.

Alat Pembuatan medium pembenihan medium


nutrien agar
Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah : cawan petri, pipet Sebanyak 23 gram serbuk Nutrien Agar
mikro, tabung reaksi, pipet tetes, erlenmeyer, (siap pakai) dan 39 gram serbuk Potato
timbangan, penjepi kayu, kasa steril, autoclaf, Dektrosa Agar dilarutkan dalam 1 liter air
pinset, jarum ose, lampu spiritus, gelas ukur, suling dan dipanaskan sampai mendidih dan
inkubator, beaker glass, vial, cakram steril, larut seluruhnya, kemudian disterilkan dalam
dan seperangkat alat destilasi. autoklaf pada suhu 121 ºC dan tekanan 15 lbs
selama 15 menit (Alex dkk, 1980).
Bahan
Bahan yang digunakan adalah : daun
rimbang, media nutrien agar, NaCl fisiologis, Identifikasi mikroba uji
aquadest, dan metanol. Mikroba uji : Mikroba uji diperoleh dari Laboratorium
Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Kesehatan Daerah Palembang, dan telah di
Candida albicans isolasi dan di identifikasi sebagai :
Staphylococus aureus, Escherichia coli, dan
Candida albicans.

Nilda Lely
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2016, I(2), hal. 55-58 57

Peremajaan mikroba uji bakteri sebanyak 0,5 ml pada suhu 45o,


dibiarkan memadat pada suhu kamar selama
Peremajaan mikroba uji dilakukan,
15 menit (Alex dkk, 1980).
dengan cara menginokulasikan 1 ose biarkan
Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali
murni dari stok agar miring ke medium agar
(triplo). Cakram kertas yang telah disterilkan
miring Nutrien Agar (NA) yang baru,
dicelupkan ke dalam masing-masing
kemudian diinkubasi pada suhu 37 ºC selama
konsentrasi zat uji yang telah disiapkan
24 jam di dalam inkubator hingga diperoleh
kemudian diletakkan pada permukaan media
pertumbuhan yang normal (Jawetz dkk,
agar yang telah diinokulasi dengan mikroba
1989).
uji.
Diinkubasi kedalam inkubator pada suhu
Pembuatan suspensi mikroba
37oC selama 24 jam untuk bakteri dan suhu
Diambil koloni mikroba dari agar miring
25oC selama 3-5 hari untuk jamur, kemudian
Nutrien Agar (NA) menggunakan jarum ose,
diukur diameter zona bening (clear zone)
kemudian disuspensikan ke dalam pelarut
yang terbentuk dengan menggunakan jangka
NaCl (0,9%) fisiologis dalam tabung reaksi
sorong.
dan dikocok homogen. Kekeruhan suspensi
mikroba uji diukur dengan alat spektronik
HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu pada panjang gelombang ( λ) 530 nm
dengan transmitan 25% untuk bakteri dan ( λ)
Hasil
580 nm untuk jamur dengan transmitan 90 %
(Anonim, 1995). Dari pengujian aktifitas antimikroba
ekstrak etanol daun rimbang terhadap bakteri
Uji penghambat pertumbuhan mikroba Esherichia coli ATCC 25922, Staphylococcus
aureus ATCC 25923 dan jamur Candida
Cawan petri yang berisi 10 ml media
albicans ATCC 01231 di atas maka
Nutrien Agar atau Potato Dextrose Agar yang
didapatlah:
telah memadat, dituangkan agar inokulum
yang terdiri dari 10 ml media dan suspensi

Tabel 1. Diameter daya hambat rata-rata ekstrak etanol daun rimbang (Solanum torvum Swartz)
terhadap bakteri Esherichia coli ATCC 25922, Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan
jamur Candida albicans ATCC 01231

Diameter Hambat rata-rata (mm)


Konsentrasi
Sampel Esherichia coli Staphylococcus Candida albicans
ATCC 25922 aureus ATCC ATCC 01231
10% b/v 6,8 7,8 7,8
20%b/v 7,3 9,3 7,3
30% b/v 7 10,5 8,7
40% b/v 8,5 10 9,5
50% b/v 11,7 12,8 11,2
Etanol - - -
Kloramfenikol 0,01% 18,2 19,0 18,3

Pembahasan rendemen 0,65%. Mikroba uji yang


Pembuatan ekstrak daun rimbang digunakan dalam penelitian ini yaitu
dilakukan dengan cara maserasi, dengan Staphylococcus aureus sebagai bakteri gram
pelarut etanol 96%. Dari 1 kg daun rimbang positif dan Escherichia coli sebagai bakteri
(Solanum torvum Swartz) yang dimaserasi gram negatif dan jamur Candida albicans.
diperoleh 65 g ekstrak kental, dengan
Nilda Lely
58 Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2016, I(2), hal. 55-58

Uji aktivitas ekstrak daun rimbang albicans. Adanya korelasi positif antara
dilakukan dengan variasi konsentrasi mulai peningkatan aktifitas antimikroba dengan
dari 10% b/v, 20% b/v, 30% b/v, 40% b/v dan peningkatan konsentrasi dari zat uji..
50% b/v, sebagai kontrol negatif digunakan
etanol dan kontrol positif digunakan DAFTAR PUSTAKA
kloramfenikol 0,01% dan nistatin 0,01 %.
Pengujian dilakukan dengan metode difusi Agrawal, Bajpei, Patil dan Bavaskar. 2010,
agar. Dari hasil pengujian diketahui bahwa Solanum torvum Sw. A
ekstrak etanol daun rimbang yang diujikan Phytopharmacological review. Der
terhadap mikroba Escherichia coli, Pharmacia Lettre 2(4):403-407.
Staphylococcus aureus dan Candida albicans Arthan, Kittakoop, Esen dan Svasti. 2006.
mempunyai aktifitas antimikroba dengan Furostanol glycoside 26-O-b-glucosidase
adanya zona hambat pada semua mikroba uji. from the leaves of Solanum torvum.
Adanya zona hambat pada semua jenis Phytochemistry, 67:27-33.
mikroba uji menunjukkan ekstrak buak Azwar, A. 1992. Antorpologi kesehatan
rimbang mepunyai aktifitas antimikroba yang Indonesia Jilid 1 pengobatan tradisional.
luas, sehingga dapat digunakan untuk Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG.
penangan beberapa penyakit infeksi. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Terutama infeksi seperti penyakit-penyaki 1995. Farmakope Indonesia (Edisi IV).
kulit. Jakarta: Dirjen POM.
Dari uraian diatas membuktikan bahwa Loganayaki, Siddhuraju, dan Manian. 2010.
daun rimbang (Solanum torvum Swartz) Antioxidant Activity of Two Traditional
mempuyai daya anti mikroba terhadap bakteri Indian Vegetables : Solanum nigrum L.
Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan and Solanum torvum L. Food Sci.
Candida albicans. Biotechnol, 19(1): 121-127
Lay,. W. 1994. Analisis mikroba di
SIMPULAN laboratorium. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Ekstrak etanol daun rimbang (Solanum Volk., W.A., dan M.F. Wheeler. 1990.
torvum Swartz) memiliki aktivitas Mikrobiologi dasar (Edisi V) Jilid 1.
antimikroba terhadap bakteri Escherichia Penerjemahkan: Adisumartono, S.
coli, Staphylococcus aureus, dan Candida Jakarta: Erlangga.

Nilda Lely

Anda mungkin juga menyukai