Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun hasil yang diperoleh yaitu:

Tabel 4.1 Hasil Pengolahan Data Pembuatan Pulp

Waktu
Kel. Bahan Kadar Air Rendemen
Pemasakan
baku Kering (%) Pulp (%)
(menit)
1 Jerami 30 9,58 60,28
2 Jerami 30 10,64 49,24
3 Jerami 30 21,21 52,03
4 Jerami 30 20,98 15,75
5 Jerami 30 40,46 72,22
6 Jerami 30 54,82 88,53
7 Jerami 30 1,86 25
4.2 Pembahasan

4.2.1 Mekanisme Kerja

Dalam praktikum pembuatan pulp adapun mekanisme kerjanya

yaitu, dengan menimbang jerami sesuai dengan penugasan kemudian,

jerami dipotong kecil kecil kemudian di blender dengan campuran

aquades dengan NaOH yang sudah di cari sebelunya sesuai dengan

kebutuhan. Setelah di hancurkan, bahan di masak dengan suhu 100 C

dalam waktu 30 menit, pemasakan selalu dilakukan dengan pengadukan

agar bahan menjadi homogen.

Tujuan penambahan NaOH adalah agar terjadi delignifikasi

yakni proses pemisahan selulosa dengan lignin, dimana lignin sangat

berpengaruh pada hasil pulp yang diperoleh. Sehingga ketika

kandungan lignin memilki kadar yang tinggi akan membuat kertas yang

dhasilkan kaku dan mudah sobek, maka dari itu lignin harus

dihilangkan dari pulp sehingga menghasilkan pulp yang bagus. Setelah

I-13
I-14

proses pemasakan selesai, pulp ditunggu dingin kemudian dituangkan

kedalam cetakan sambil melakukan pencucian dan diamkan sampai

kering.

4.2.2 Pembahasan Tabel

Pada praktikum ini dihasilkan lembaran kertas berwarna kuning


kecoklatan. Lembaran ini memiliki tekstur berserat dan keras. Kertas yang
dihasilkan masih berwarna kuning kecoklatan karna pada proses ini tidak
ditambahkan bahan bleaching pada proses pembuatan kertas. Tektur kertas yang
masih terlihat keras dan tebal juga dikarnakan pencetakan yang dilakukan masih
secara manual dan perataan menggunakan tangan.
Bahan baku pada percobaan ini adalah jerami untuk semua kelompok.
Selain itu, konsetrasi NaOH yang digunakan juga sama yaitu 25% dari bahan
baku kering. Waktu pemasakan juga relative sama yakni 30 menit. Meskipun
bahan baku, waktu, dan konsentrasi bahan kimia yang digunakan sama, rendemen
produk yang dihasilkan berbeda tiap kelompoknya.
Perbedaan nilai rendemen ini bias dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor yang pertama adalah suhu pemasakan. Suhu pemasakan yang tidak

optimal pada 100OC mengakibatkan proses penghilangan lignin tidak optimal.

Akibatnya terjadi perbedaan rendemen yang dihasilakan. Jenis padi yang

digunakan sebagai bahan baku dapat mempengaruhi nilai rendemen. Ukuran

bahan baku yang berbeda dan tidak terlalu halus juga mempengaruhi nilai

rendemen. Ukuran bahan yang terlalu besar juga dapat mempersulit

penghilangan lignin. Selain itu, kecepatan pengadukan juga dapat

mempengaruhi nilai rendemen. Semakin cepat pengadukan, maka laju

penghilanagan lignin juga cendrung lebih cepat. Adanya zat pengotor dan

terjadinya tumpahan selama proses juga dapat mempengaruhi rendemen

produk yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai