Anda di halaman 1dari 5

RHEINA AURELY SHAVIRA – 01111640000083 – Rangkaian Seri RLC Arus AC 1

RANGKAIAN SERI RLC ARUS AC


Rheina Aurely Shavira, M. Rizki Romadhoni dan Iim Fathima, M.Si
Departemen Fisika, Fakultas Ilmu Alam (FIA), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: rromadhoni77@gmail.com

Abstrak—Praktikum rangkaian seri RLC dengan digunakan pada sebuah Induktor prinsip Hukum Induksi
menggunakan sumber arus AC pada kali ini bertujuan untuk Faraday. Kemampuan Induktor atau Coil dalam menyimpan
Menganalisa sinyal keluaran dari sumber AC pada Osiloskop, energi disebut dengan Induktansi yang satuan unitnya adalah
menganalisa sinyal keluaran pada rangkaian RC seri, RL seri Henry (H). Simbol yang digunakan untuk melambangkan
dan RLC seri. Prinsip dari praktikum ini adalah prinsip Arus Induktor dalam Rangkaian Elektronika adalah huruf L. Besar
AC (bolak-balik). Percobaan ini dilakukan dengan tiga
induktansi suatu inductor bila tegangannya V dalam volt,
variasi rangkaian, yaitu rangkaian RL Seri, RC Seri dan
RLC Seri. Hasil yang diperoleh dari praktikum pada kali ini
arus I dalam ampere, dan waktu t dalam sekon adalah :
adalah besar ketetapan waktu (τ) yang dimiliki oleh
rangkaian seri RC dan RL yang dilakukan pada
praktikum ini besarnya berturut turut adalah 0.1034
(2)
sekon dan 0.4545-6 sekon.

Kata Kunci—Arus AC, Induktor, Kapasitor, Resistor,


Induktansi menyebabkan timbulnya ggl di dalam
Osiloskop. rangkaian sebagai akibat perubahan arus yang melewati
rangkaian (self inductance) atau akibat perubahan arus yang
melewati rangkaian tetangga yang dihubungkan secara
I. PENDAHULUAN magnetis (induktansi bersama atau mutual inductance). Pada

D ALAM alam kehidupan sehari-hari, saat ini manusia


tidak bisa terlepas dari kebutuhan akan barang-barang
elektronik. Suatu barang elektronik pastinya terdapat sirkuit
kedua keadaan tersebut, perubahan arus berarti ada
perubahan medan magnetik, yang kemudian menghasilkan
ggl [2].
yang terdidri dari komponen-komponen elektronika di Kapasitor adalah komponen elektronika pasif yang
dalamnya misalnya pada radio, amplifier dan lain-lain. mampu menyimpan muatan selama waktu yang tidak
Beberapa contoh dari komponen elektronika yang sering tertentu. Perbedaan kapasitor dengan Induktor adalah
bentuk penyimpanan muatannya. Kapasitor menyimpan
digunakan adalah resistor, inductor dan kapasitor. Sumber
muatan dalam bentuk medan listriknya sedangkan
arus yang digunakan pada umumnya merupakan arus AC
Induktor dalam medan magnetnya. Sebuah kapasitor terdiri
yang keluar dari power supply. Namun, besar arus keluaran
dari dua plat konduktif paralel yang dipisahkan oleh bahan
yang melewati rangkaian tersebut belum diketahui. dielektrik yang diberi sumber arus. Bahan-bahan dielectric
Resistor merupakan komponen elektronik yang berfungsi yang pada umumnya digunakan adalah udara vakum, kaca
untuk menghambar aliran listrik yang mengalir dalam suatu dan lain-lain. Dalam keadaan netral, kedua plat memiliki
rangkaian atau sirkuit elektronika. Sesuai dengan namanya, electron bebas dalam jumlah yang sama. Ketika kapasitor
resistor memiliki sifat resist yaitu sifat menghambat. Resistor dihubungkan dengan sumber tegangan melalui resistor,
termasuk kedalam kategori komponen elektronika pasif. electron (muatan negatif) berpindah dari salah satu plat,
Besar kemampuan resistor untuk menghambat aliran lisrtik misal plat A. Plat yang lainnya, misal plat B, menerima
dinamakan resistansi. Satuan nilai resistansi sebuah resistor electron yang terlepas dari plat A. Selama proses charging,
adalah ohm yang dilambangkan dengan symbol omega (Ω). electron hanya mengalir melalui timah penyambung plat dan
Resistansi dari sebuah resistor dengan luas penampang A dan melalui sumber. Tidak ada electron yang melewati dielektrik
panjang l serta resistivitas sebuah bahan ⍴ dalam ohmmeter karena dielektrik merupakan suatu bahan isolator. Pergerakan
adalah : [1]. electron berhenti ketika tegangan yang melewati kapasitor
sama besar dengan tegangan sumber. Jika kapasitor dilepas
(1) dari sumber, kapasitor tersebut menyimpan muatan dalam
jangka waktu tertentu tergantung jenis kapasitornya dan
Induktor adalah komponen Elektronika Pasif yang sering masih memiliki tegangan yang melalui kapasitor [5].
pula ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Induktor atau Kemampuan kapasitor dalam menyimpan muatan
Coil terdiri dari susunan lilitan kawat yang membentuk disebut juga sebagai kapasitansi (C) yang dinyatakan
sebuah kumparan. Pada dasarnya, Induktor dapat dalam satuan Farad (F) sesuai dengan menemunya.
menimbulkan medan magnet jika dialiri oleh arus listrik. Kapasitansi merupakan sebutan untuk kemampuan
Medan magnet yang ditimbulkan tersebut dapat menyimpan suatukapasitor dalam menampung muatan elektron. Besar
energi dalam waktu yang relatif singkat. Prinsip yang
RHEINA AURELY SHAVIRA – 01111640000083 – Rangkaian Seri RLC Arus AC 2

kapasitansi suatu kapasitor (C) adalah pembagian antara proyeksi fasor dan VR, VL, dan VC. Tetapi dalam jumlah
muatannya q dengan tegangannya V [2] : dari proyeksi dari fasor-fasor ini sama dengan proyeksi dari
jumlah vektor. Maka jumlah vektor

(3)

Selain menyimpan, kapasitor juga dapat melepaskan


muatan listrik yang sebelumnya telah disimpan. Kapasitor
terhadap tegangan DC merupakan hambatan yang tetap
seperti Resistor, hanya saja rangkaian akan menjadi
rangkaian open circuit karena muatan-muatan yang dialiri
terkumpul pada ujung plat-plat kapasitor sehingga
menjadi open sirkuit. Sedangkan terhadap tegangan AC
muatan-muatan yang dialiri pun terkumpul pada ujung
plat-plat kapasitor, namun karena sumber arus yang
diberikan merupakan sumber arus AC maka arus yang
mengalir di kapasitor berarah bolak-balik dan berubah-
ubah setiap waktu sehingga menimbulkan pergeseran fase Gambar 1. Rangkaian RLC dan RL
[1].
Arus AC adalah arus listrik yang naik dari nol hingga
maksimum dalam satu arah, kemudian turun ke nol lagi, dan
naik hingga maksimum dalam arah yang berlawanan, dan V dan dari tegangan total sesaat Vad yang melalui sederet
kemudian siklusnya berulang. Arus AC ini dihasilkan dari elemen-elemen itu. Besar fasor V, adalah [4] :
ggl yang bergerak atau dari induksi magnet dalam generator
AC, yang dirancang untuk menyajikan ggl sinusoidal. Ada
dua aplikasi utama dari AC, yaitu transfer daya dan transfer
informasi. Yang dimaksud dengan transfer daya adalah untuk (4)
menyelesaikan daya listrik untuk pencahayaan, pemanasan,
pendinginan, peralatan, dan mesin di rumah dan industri. Dan
yang dimaksud dengan transfer informasi untuk komunikasi Dapat definisikan impedansi (Z) dari sebuah rangkaian
dan membawa informasi, seperti radio dan televisi [3]. AC sebagai rasio dari amplitude tegangan yang melalui
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang fungsimya rangkaian terhadap arus dalam rangkaian tersebut.
memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan Impedansi dari rangkaian seri R-L-C adalah :
dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar catode.
Peranti pemancar electron memproyeksikan sorotan electron
ke layar tabung sinar katode. Sorotan electron membekas (5)
pada layar. Osiloskop menunjukkan grafik tegangan yang
bervariasi tiap waktu. Biasanya layar osiloskop terbagi Dengan XL = ωL dan XC = 1/ωC dalam Ohm [4].
menjadi 10 bagian horizontal dan 8 bagian vertical. Sumbu
vertical menunjukkan skala tegangan dan sumbu vertical
merupakan skala waktu. Kegunaan osiloskop, yaitu sebagai
alat ukur volt berbagai bentuk gelombang, cacat (distortion
II. METODOLOGI
meter), frekuensi, fasa, waktu, tegangan puncak gelombang
komplek. Osiloskop menampilkan lengkung lulus-jalur A. Peralatan dan fungsi
(band-pass), bentuk-bentuk gelombang, dan lainnya. Bagian
utama dari CRO (Cathode-Ray Oscilloscope) adalah tabung Adapun peralatan yang digunakan dalam percobaan
sinar katoda (CRT). Komponen dari CRT, yaitu pistol rangkaian RLC pada arus AC ini dadalah generator AC
elektron, pelat pembelok, layar pendar, tabung kaca sebagai sumber tegangan AC, osiloskop sebagai alat ukur
pembungkus [2]. yang digunakan untuk membaca sinyal listrik maupun
Banyak rangkaian AC yang digunakan dalam sistem frekuensi atau memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar
elektronika praktis melibatkan hambatan (resistansi), dapat dilihat dan dipelajari. Kemudian kabel buaya berfungsi
reaktansi induktif, dan reaktansi kapasitif. Untuk sebagai penghubung pada rangkaian. Project board berfungsi
menganalisis ini dan rangkaian yang menyerupainya kita sebagai tempat untuk menyusun alat menjadi rangkaian.
akan menggunakan sebuah diagram fasor yang termasuk Kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan dalam medan
fasor tegangan dan fasor arus untuk setiap komponen. Selisih listrik. Selain itu, ada resistor berfungsi untuk menahan arus
potensial sesaat V di antara terminal a dan terminal d setiap yang mengalir pada rangkaian. Yang terakhir, yaitu induktor
saat sama dengan jumlah (aljabar) dari selisih potensial VR, untuk menyimpan muatan dalam bentuk medan magnet.
VL, dan VC. Yakni V sama dengan jumlah daari proyeksi-
RHEINA AURELY SHAVIRA – 01111640000083 – Rangkaian Seri RLC Arus AC 3

Gambar 2. Ilustrasi Skema Alat Percobaan Rangkaian Seri RLC


Arus AC
Gambar 3. Flowchart Percobaan Rangkaian Seri RLC Arus AC

B. Skema alat
D. Flowchart
Skema alat yang digunakan merupaka skema yang dapat
dilihat pada Gambar-1 maupun Gambar -2. Flowchart pada praktikum Rangkaian RLC pada Arus AC
dapat dilihat pada Gambar-3.

C. Langkah Kerja E. Persamaan yang digunakan


Adapun langkah kerja yang telah dilakukan, pertama-tama Persamaan yang digunakan pada percobaan ini adalah
disiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan. sebagai berikut :
Kemudian disusun alat dan bahan tersebut seperti rangkaian
pada gambar-1 (a), (b), dan (c). Kemudian dihubungkan (6)
rangkaian dengan sinyal generator. Selanjutnya, diatur
frekuensi pada generator AC. Lalu, dihubungkan sinyal
masukkan ke channel 1 osiloskop dan untuk sinyal keluaran
dihubungkan pada channel 2. Diukur besar Vmax dan Vmin (7)
pada masing-masing sinyal masuk dan sinyal keluaran.
Kemudian dihitung tetapan waktu sinyal keluaran. Diulangi
percobaan untuk rangkaian yang lain.
RHEINA AURELY SHAVIRA – 01111640000083 – Rangkaian Seri RLC Arus AC 4

Tabel 1. Analisa Data Percobaan Rangkaian Seri RLC Arus AC


No. Rangkaian Vmax (Volt) Vmin (Volt) Frequency
1. RC 12.4 -12.4 486.8 Hz
2. RL 13.2 -12.8 512.2 Hz
3. RLC 26.4 -28.0 512.1 Hz

III. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisa Data
Pada percobaan kali ini, telah dilakukan pengambilan data Gambar 4 . Grafik Rangkaian RC
menggunakan rangkaian seri dengan variasi jenis
rangkaiannya adalah RL, RC dan RLC. Besar resistansi,
kapasitansi dan induktansi yang digunakan mesing-masing
adalah sebesar 220Ω, 470μF dan 100μH. Data yang diperoleh
disajikan dalam bentuk tabel yang dapat dilihat pada Tabel-1.

B. Perhitungan
Telah dilakukan perhitungan tetapan waktu (τ) dengan
menggunakan persamaan (6) dan (7). Perhitungannya adalah
sebagai berikut :

Gambar 4 . Grafik Rangkaian RL

C. Grafik

Grafik yang diperoleh merupakan grafik yang terdapat


pada osiloskop yang disajikan pada Gambar-3, Gambar-4 dan Gambar 4 . Grafik Rangkaian RLC
Gambar-5.
berubah-ubah secara bolak-balik. Dikatakan bolak-balik
karena arus AC naik turun dan juga arahnya dapat bolak-
D. Pembahasan balik. Grafik arus AC merupakan grafik sinusoidal karena
arus AC dihasilkan oleh tegangan bolak-balik yang
Telah dilakukan percobaan berjudul Rangkaian RLC pada dihasilkan oleh generator AC yang bergerak bolak-balik dan
Arus AC yang bertujuan untuk menganalisa sinyal keluaran fasanya berubah-ubah.
dari sumber AC pada osiloskop, menganalisa sinyal keluaran Pada gambar-gambar diatas, telah ditampilkan bentuk-
pada rangkaian RC seri, RL seri, dan RLC seri, dan bentuk sinyal keluaran dari rangkaian RL, RC, dan RLC.
menentukan besar nilai tetapan waktu (τ) pada rangkaian RL Namun, bentuk sinyal keluaran pada RC tidak sesuai dengan
seri dan RC seri. Pada percobaan ini, digunakan generator teori. Seharusnya bentuk sinyal yang keluar pada rangkaian
AC sebagai sumber tegangan bolak-balik. Arus yang RC berbentuk seperti ombak. Karena pada rangkaian RC
mengalir pada rangkaian merupakan arus AC (alternating terjadi proses pengisian dan pengosongan kapasitor secara
current). Arus AC merupakan arus listrik yang arah dan bertahap sehingga grafik yang diperoleh saat pengisian
besarnya dapat seharusnya kurva bukan linear karena pengisian terjadi secara
RHEINA AURELY SHAVIRA – 01111640000083 – Rangkaian Seri RLC Arus AC 5

eksponensial. Kemudian setelah si kapasitor terisi penuh,


maka grafik barulah akan menjadi garis datar. Garis datar
tersebut menunjukkan bahwa kapasitor telah terisi penuh.
Kemudian pada proses pengosongan, grafik akan turun secara
eksponensial juga. Hal ini dijumpai karena konstanta waktu
RC yang didapat setelah perhitungan, nilainya cukup kecil,
sehingga grafik perubahan terhadap waktunya juga drastic.
Terlihat bahra grafik RL, sudah sesuai dengan teori. Grafik
tersebut berbentuk square-wave. Hal ini terjadi karena
kapasitas induktor untuk menyimpan energi lebih kecil
dibandingkan dengan kapasitor. Jadi, proses pengisian dan
pengosongan pada induktor terjadi lebih cepat dibandingkan
dengan kapasitor. Pada saat pengisian, grafik akan langsung
naik dengan drastic sehingga hampir menunjukkan garis
linear ke atas, dan begitu juga saat pengosongannya, si grafik
akan langsung turun. Hal ini pun dijumpai karena konstanta
waktu RL yang didapat setelah perhitungan nilainya sangat
amat kecil, sehingga grafik perubahan terhadap waktunya
juga drastic. berdasarkan data-data yang didapatkan dalam
percobaan ini, banyak faktor error yang menyebabkan adanya
perbedaan antara hasil percobaan dan teori. Salah satunya,
yaitu human error atau kesalahan pada praktikan. Selain itu,
juga dapat disebabkan oleh alat itu sendiri, yang tidak
menunjukkan data yang cukup akurat.

IV. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari berakhirnya percobaan
ini adalah praktikan telah menganalisa sinyal keluaran dari
sumber AC pada Osiloskop dan telah menganalisa sinyal
keluaran pada rangkaian seri RC, RL dan RLC, serta telah
menentukan besar nilai ketetapan waktu (τ) pada rangkaian
seri RC dan RL yang besarnya berturut turut adalah 0.1034
sekon dan 0.4545-6 sekon.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih saya ucapkan pertama-tama kepada dosen
mata kuliah Elektronika Dasar 2, Ibu Iim Fathima, M.si yang
telah membimbing dan memberikan ilmu serta pengetahuan
mengenai Elektronika Dasar 2, kemudian kepada assisten
laboratorium Elektronika Dasar 2, M. Rizki Romadhoni yang
telah membantu membimbing dalam pelaksanaan praktikum
Rangkaian RLC pada Arus AC ini, dan yang terakhir saya
ucapkan kepada teman-teman sekelompok atas kerjasama
yang baik dan telah membantu dalam kelancaran pelaksanaan
praktikum ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Heru, Djoko. “Teori Dasar Rangkaian Listrik”.
Yogyakarta: Laksbang Mediatama (2009)
[2] Young, Freedman. “Fisika Universitas – Edisi kesepuluh
jilid 2”
[3] Floyd, Thomas L. “Electronics Fundamentals”. New
Jersey, USA : Parentice-Hall (1995).
[4] Sadiku, Matthew N.D. “Fundamentals of Electronics
Circuits”. New York, USA : McGraw-Hill (2013).

Anda mungkin juga menyukai