Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat

Tahun Ajaran 2020-2021

Dosen Mata Kuliah :

Arni Widyastuti SKM., M.Kes

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

Dewi Widya N P21335118018

Muhammad Dimas S P21335118037

Nadhifa Athira A P21335118040

Nafilza Ibra P21335118044

Renaldi Ardiya H P21335118054

Zahra Hanafa P21335118080

3 D-IV A
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
PROGRAM STUDI SANITASI LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru 12120 Telp.021.7397641, 7397643
Fax. 021.739776
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur  kami  panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas


berkat dan rahmatnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan tepat waktu dan maksimal.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemberdayaan


Masyarakat. Adapun topik yang dibahas didalam makalah ini adalah
“Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat”.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak.


Khususnya teruntuk dosen yang telah membimbing kami dalam penyusunan
makalah ini. Orang Tua yang mendukung tersaji nya makalah ini, teman-teman
yang telah berkontribusi dan mendukung  secara moral untuk tersajinya makalah
ini. Penyusun juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
hal itu dikarenakan keterbatasan yang ada bagi penyusun. Sehingga penyusun
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

Kiranya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita


semua. Atas perhatiannya terima kasih.

Jakarta, 01 November 2020.

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1


1.2 Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 2

2.1 Pengertian Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat (PPM). . 2

2.2 Peran serta masyarakat dalam kegiatan Premary Health Care.............. 7

2.3 Tujuan Peran Serta Masyarakat ...............................................................

2.4 Model PPM ........................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ..........................................................................................14

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan kesehatan dapat dicapai melalui kegiatan masyarakat yang


terorganisasi. Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM)
merupakan teknologi yang digunakan untuk melakukan intervensi pada
faktor pendukung (enabling factors) sebagai salah satu prasyarat untuk
terjadinya proses perubahan perilaku. (Adi Sasongko, dalam buku Promosi
Kesehatan Teori dan Aplikasi: Soekidjo Notoatmodjo, 2010). Dengan
teknologi PPM diharapkan masyarakat mampu mandiri dalam memecahkan
masalah kesehatan sehingga akan meningkatkan derajat kesehatannya.

1.2 Tujuan

◕ Untuk mengetahui Pengertian Pengorganisasian dan Pengembangan


Masyarakat (PPM)

◕ Untuk mengetahui Peran serta masyarakat dalam kegiatan Premary


Health Care (PHC)

◕ Untuk mengetahui Tujuan Peran Serta Masyarakat

◕ Untuk mengetahui Model PPM

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengorganisasian dan. Pongembangan Masyarakat (PPM)

Pengorganisasian masyarakat adalah suatu upaya masyarakat untuk saling


mengatur dalam mengelolah kegiatan atau program yang mereka
kembangkan, disini masyarakat dapat membentuk panitia kerja, melakukan
pembagian tugas, saling mengawasi, merencanakan kegiatan dan lain-lain.

Pengembangan Masyarakat adalah usaha – usaha yang menyadarkan dan


menanamkan pengertian kepada masyarakat agar dapat menggunakan dengan
lebih baik semua kemampuan yang dimiliki, baik alam maupun tenaga, serta
menggali inisiatif setempat untuk lebih banyak melakukan kegiatan investasi
dalam mencapai kesejahteraan yang lebih baik. (Yayasan Indonesia
Sejahtera).

Murray Ros:

Suatu proses dimana masyarakat mengidentifikasi kebutuhan, prioritas,


menumbuhkan kemauan dan rasa percaya diri dalam memenuhi kebutuhannya
serta mencari sumber-sumber internal maupun eksternal dan untuk melakukan
tindakan untuk memenuhi kebutuhannya.

Walter Petit :

Upaya membantu sekelompok masyarakat untuk menyadari kebutuhan


mereka dan membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.

5
Ashidge Conference :

Sebuah gerakan yang dirancang untuk meningkatkan taraf kehidupan


masyarakat dan partisipasi aktif masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

PBB: Upaya menggabungkan usaha masyarakat dan usaha pemerintah untuk


meningkatkan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat serta untuk
megintegrasiken masyarakat untuk ikut mengkontribusikan sumber daya dalam
perkembangan bangsa.

Jack Rothman:

Penggerakan pada tingkat community level yang diarahkan untuk


peningkatan atau perubahan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan pemecahan
masalahnya.

Pendekatan PPM

Pendekatan Pengorganisasian dari Pengembangan Masyarakat ada dua yaitu,


langsung (directif) dan tidak langsung (non-directif).

1. Pendekatan Direktif adalah asumsi bahwa petugas tahu apa yang dibutuhkan
oleh masyarakat, peranan petugas lebih dominan, sumber daya dari petugas,
Interaksi bersifat instruktif, masyarakat sebagai obyek.

2 Pendekatan Non Direktif adalah asumsi masyarakat yang tahu apa yang
dibutuhkan, peran masyarakat lebih dominan, sumber daya dari masyarakat,
interaksi bersifat partisipasi, masyarakat sebagai subyek. Keuntungan Pendekatan
Non-Direktif:

a) Kemungkinan diperoleh hasil yang lebih baik dalam keterbatasan sumber daya
b) Membantu perkembangan masyarakat
c) Menumbuhkan rasa kebersamaan

6
Sedangkan keterbatasan pendekatan Non-Direktif adalah

a) Petugas tidak dapat menetapkan isi dan proses kegiatan


b) Sulit diterapkan pada masyarakat yang sudah terbiasa dengan pendekatan
direktif.

Penerapan pendekatan direktif vs non direktif

Dari gambar diatas diasumsikan bahwa pada masyarakat yang lebih siap (situasi
2), dapat dibina dengan menggunakan pendekatan non-direktif. Sedangkan
masyarakat yang belum siap (situasi 1) dapat dibina dengan pendekatan direktif
pada awalnya dan secara bertahap ditingkatkan dengan pendekatan non-direktif.
Yang pada akhirnya diperoleh tujuan yaitu diperolehnya kemandirian masyarakat.

Pentahapan PPM

Pentahapan dalam PPM dilandasi pada pemikiran bahwa proses pembelajaran


berlangsung secara bertahap yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
masyarakat. Dalam pentahapan ini dapat dilihat dari keterlibatan petugas dan
masyarakat mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai pada pemantauan evaluasi.

7
Berikut adalah gambaran keterlibatan petugas dan masyarakat secara proposional
dalam proses PPM.

2.2 Peran serta masyarakat dalam kegiatan Premary Health Care (PHC)

Peran serta masyarakat adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang


dilakukan berdasarkan gotong royong dan swadaya masyarakat dalam rangka
menolong. Mereka sendiri mengenal, memecahkan masalah, dan kebutuhan
yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan maupun dalam
bidang yang lainnya dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan
kesejahteraan masyarakat.

Partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan pada dasarnya merupakan


suatu bentuk keterlibatan dan keikutsertaan masyarakat secara aktif dalam
keseluruhan proses kegiatan yang bersangkutan.

Partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan adalah kerja sama antara


masyarakat dengan pemerintah dan swasta dalam
merencanakan,melaksanakan dan membiayai pemberdayaan.

8
Partisipasi masyarakat merupakan prinsip penting dalam PHC. Karena
dengan adanya keterbatasan petugas kesehatan yang professional, maka kader
kesehatan sebagai mitra petugas kesehatan dapat diterima.

Berikut adalah beberapa pengertian dari partisipasi:

- Keikutsertaan dalam suatu pelaksanaan kegiatan yang telah diputuskan


(Sasongko, 1984)

- Suatu keterlibatan dalam suatu proses pengambilan keputusan

- Partisipation: kegiatan untuk mengambil bagian atau ikut menanggung


bersama orang lain (Kamus Webster 1971)

- Proses dimana dua atau lebih pihak-pihak yang terlibat, saling pengaruh
mempengaruhi satu sama lain dim membuat keputusan (French dkk)

2.3 Tujuan Peran Serta Masyarakat

- Meningkatkan peran dan kemandirian, dan kerjasama dengan lembaga-


lembaga non pemerintah yang memiliki visi sesuai:

- Meningkatkan kunatitas dan kualitas jejaring kelembagaan dan organisasi


non pemerintah dan masyarakat.

- Memperkuat peran aktif masyarakat dalam setiap tahap dan proses


pembangunan melalui peningkatan jaringan kemitraan dengan masyarakat.

Faktor yang mempengaruhi Peran Serta Masyarakat (PSM)

a) Perilaku individu: Perilaku individu dipengaruhi oleh berbagai hal seperti :


tingkat pengetahuan, sikap mental, tingkat kebutuhan individu, tingkat
keterikatan dalam kelompok, tingkat kemampuan sumber daya yang ada.

9
b) Perilaku masyarakat : Perilaku masyarakat dipengaruhi terutama oleh
keadaan politik, ekonomi, social budaya, pendidikan dan agama.

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi PSM adalah sebagai


berikut: 1) Manfaat kegiatan yang dilakukan. Jika kegiatan yang dilakukan
memberikan manfaat yang nyata dan jelas bagi masyarakat, maka kesediaan
masyarakat untuk berperan serta menjadi lebih besar

2) Adanya kesempatan. Kesediaan juga dipengaruhi oleh adanya


kesempatan atau ajakan untuk berperan serta dan masyarakat melihat
memang ada hal-hal yang berguna dalam kegiatan yang akan dilakukan.

3) Memiliki keterampilan. Jika kegiatan yang dilaksanakan membutuhkan


keterampilan tertentu dan orang yang mempunyai keterampilan sesuai
dengan keterampilan tersebut maka orang tertarik untuk berperan serta.

4) Rasa memiliki. Rasa memiliki suatu akan tumbuh jika sejak awal
kegiatan masyarakat sudah diikutsertakan, jika rasa memiliki ini bisa
ditumbuh kembangkan dengan baik maka peran serta akan dapat
dilestarikan.

5) Faktor tokoh masyarakat. Jika dalam kegiatan yang diselenggarakan


masyarakat melihat bahwa tokoh-tokoh masyarakat atau pemimpin kader
yang disegani ikut serta, maka mereka tertarik pula berperan serta.

Peran Serta Aktor Dalam Pengembangan Masyarakat :

1. Pekerja Sosial : Peran pekerja social dalam pembimbingan social adalah:

a) Fasilitator : Pemungkin(enabler) sebagai tanggung jawab untuk membantu


klien menjadi mampu menangani tekanan situasional atau transisional.

10
b) Broker: Pemahaman pekerja social yang menjadi broker mengenai kualitas
pelayanan social di sekitar lingkungannya menjadi sangat penting dalam
memenuhi keinginan kliennya memperoleh “keuntungan” maksimal.

c) Mediator: memerankan sebagai “fungsi kekuatan ketiga” untuk menjembatani


antara anggota kelompok dan system lingkungan yang menghambatnya.

d) Pembela: Peran pembelaan(advokasi) merupakan salah satu praktek pekerjaan


social yang bersentuhan dengan kegiatan politik.

e) Pelindung: Tanggung jawab pekerja social terhadap masyarakat didukung oleh


hukum. Hukum tersebut memberikan legitimasi kepada pekerja social untuk
menjadi pelindung (protector) terhadap orang-orang yang lemah dan rentan.

2. Masyarakat Setempat

• Masyarakat setempat yang berperan dalam pengembangan masyarakat adalah


semua masyarakat dapat terlibat mulai dari Kepala Desa, Perangkat Desa,
Badan Perwakilan Desa (BPD), Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Politik,
serta masyarakat umum.

• Partisipasi masyarakat adalah keperansertaan semua anggota atau wakil-wakil


masyarakat untuk ikut membuat keputusan dalam proses perencanaan dan
pengelolaan pembangunan termasuk di dalamnya memutuskan tentang
rencana- rencana kegiatan yang akan dilaksanakan, manfaat yang akan
diperoleh, serta bagaimana melaksanakan dan mengevaluasi hasil
pelaksanaannya.

• Dengan adanya partisipasi masyarakat yang optimal dalam perencanaan


diharapkan dapat membangun rasa pemilikan yang kuat dikalangan masyarakat
terhadap hasil –hasil kerja untuk pengembangan masyarakat.

3. Lembaga Donor

11
• Adalah salah satu bentuk organisasi dari Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM).
Lembaga yang mengumpulkan dana untuk dapat disalurkan kepada lembaga
dan masyarakat yang membutuhkan.

• Dalam fungsinya sebagai lembaga donor, LSM dimungkinkan untuk diberi


kepercayaan oleh masyarakat mengemban tugas tertentu. Seperti tempat
penggalangan dana untuk korban bencana alam, penggalangan dana dan
sembako ketika hari raya keagamaan dan lain- lain.

4. Instansi Yang Saling Bekerja Sama

• Untuk menjalankan suatu program harus mengetahui dinas – dinas atau instansi
terkait untuk dapat diajak bekerja sama. Misalkan untuk mengatasi masalah
sampah maka membuat program pengelolaan sampah yang perlu kerjasama
dengan dinas kebersihan dan dinas lingkungan hidup.

• Dengan adanya kerjasama itu apabila kita mengalami kesulitan misalkan


kurangnya peralatan dalam pengolahan sampah dapat dibantu dengan dinas
lingkungan hidup.

2.4 Model PPM

Beberapa model PPM yang dikenal antara lain:

1. Model A atau model Locality Development dimana asumsinya perubahan


masyarakat berlangsung optimal jika ada partisipasi dari masyarakat dalam
penetapan tujuan dan pelaksanaan tindakan (masyarakat ikut dalam proses
proses). Disini terjadi dinamika Kelompok

2. Model B atau model Social Planning dimana penekanan pada aspek


teknis melalui perencanaan yang sudah ditetapkan [mis dari Bapennas]
masyarakat tinggal mengikuti bentuk partisipasinya. Dalam model ini
seperti bersifat tugas

12
3. Model C atau model Social Action dimana masyarakat melakukan
perubahan mendasar, melakukan penataan struktur kekuasaan, perjuangan
dan kelompok yang tertindas. Dalarn model ini merupakan kombinasi
proses dan tugas.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat PPM adalah suatu


proses dimana masyarakat mengidentifikasi kebutuhan, prioritas, menumbuhkan
kemauan dan rasa percaya diri dalam memenuhi kebutuhannya serta mencari
sumber-sumber internal maupun eksternal dan untuk melakukan tindakan untuk
memenuhi kebutuhannya. PPM merupakan proses pembelajaran yang
memerlukan suatu tahapan dan pendekatan tertentu. Pendekatan dakam PPM
dapat dilakukan secara direktif maupun non-direktif.

Sedangkan proses pembelajaran berlangsung secara bertahap yang


disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat. Apabila masyarakat belum
siap maka dapat dilakukan pendekatan direktif, dimana peran petugas lebih aktif,
dan apabila masyarakat sudah siap maka dilakukan pendekatan non direktif dan
peran masyarakat diharapkan lebih besar dan akhirnya masyarakat dapat mandiri.

Adapun Peran Serta Aktor Dalam Pengembangan Masyarakat :

1. Pekerja sosial
2. Masyarakat setempat
3. Lembaga donor
4. Instansi yang saling bekerja sama

14
DAFTAR PUSTAKA

Wulandari, Kusrini. dkk. 2011. Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Politeknik


Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta 2.

https://www.slideshare.net/takayumelenciel/peran-serta-dalam-pengembangan-
masyarakat [Diakses pada 17 Mei 2016]

15

Anda mungkin juga menyukai