Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen (eksperimen semu), yaitu

perlakuan diberikan pada variabel bebas untuk menentukan pengaruhnya pada

variabel terikat, tetapi variabel-variabel yang berpengaruh tidak dapat dikontrol

dengan ketat (Campbel & Stanley, 1963). Tujuan dari rancangan ini adalah untuk

mengetahui tingkat kesamaan antar kelompok dan skor prates sebagai kovariat untuk

melakukan kontrol secara statistik. Kedua setting pembelajaran ini dalam analisisnya

dilihat pengaruhnya terhadap kesadaram metakognitif serta hasil belajar IPA Biologi

pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Somba Opu Kab. Gowa

Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Posttest

Nonequivalent Control Group Design (Subana dalam Danial 2010). Adapun

Rancangan eksperimen penelitian tertera pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Rancangan Eksperimen Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group


Design

Kelompok Pretes Perlakuan T Posttest


Eksperimen T1 Y2
X1 Y1 T2 Y4
X2 Y3 T3 Y6
X3 Y5 T4 Y8
Kontrol(X4) Y7

Keterangan:

52
53

X1 adalah kelas Jigsaw


X2 adalah kelas inkuiri
X3 adalah kelas inkuiri dan jigsaw
X4 adalah kelas konvensional
Y1, Y3, Y5, Y7 adalah kelas skor pretest
T1 adalah kelas model kooperatif jigsaw
T2 adalah kelas metode inkuiri
T3 adalah kelas model kooperatif jigsaw dan metode inkuiri
T4 adalah kelas metode konvensional
Y2, Y4, Y6, Y8 adalah kelas skor posttest
Skor pretest adalah skor kesadaran metakognisi dan hasil belajar yang diperoleh
kelompok eksperimen dan control sebelum perlakuan T diberikan.
Skor posttest adalah skor kesadaran metakognisi dan hasil belajar yang diperoleh
kelompok eksperimen dan control setelah perlakuan T diberikan.

B. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas yaitu metode inkuiri dengan model kooperatif jigsaw. Variabel

terikatnya adalah kesadaran metakognitif dan hasil belajar kognitif.

Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilihat pada

Tabel 3.1 berikut:

Model
Kooperatif Kesadaran
Jigsaw Metakognitif
Metode Inkuiri

Model Kooperatif
Jigsaw dengan Belajar Hasil
metode Inkuiri Kognitif

Metode
Konvensional

Gambr 3.1 Hubungan Antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat


54

C. Batasan Istilah

Batasan istilah dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran inkuiri. Pembelajaran inkuiri yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan

pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

Proses berpikir itu biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru

dan siswa. Metode inkuiri ini sering juga dinamakan metode heuristic,

yang berarti saya menemukan. Hal ini muncul karena manusia memiliki

dorongan untuk menemukan sendiri jawabannya. Rasa ingin tahu tentang

keadaan alam di sekelilingnya merupakan kodratmanusia sejak ia lahir ke

dunia.

2. Pembelajaran kooperatif jigsaw. Pembelajaran kooperatif jigsaw yang

dimaksud dalam penelitian adalah suatu model pembelajaran yang

mengutamakan keaktifan siswa (student centered) dengan membentuk

kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-5 orang yang terdiri dari

kelompok asal dan kelompok ahli. Model pembelajaran ini didesain untuk

meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya

sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari

materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan

mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya.


55

3. Kesadaran metakognitif. Kesadaram metakognitif yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah pengetahuan tentang proses-proses berpikir kita

sendiri. Karena orang berbeda dalam pengetahuan dan kesadaran

metakognitif mereka, maka mereka berbeda pula dalam tingkat hasil

belajarnya. Flavel, juga terdapat istilah metakognitif berarti pengetahuan

tentang belajarnya sendiri, artinya pengetahuan tentang bagaimana ia

belajar dan bagaimana ia memantau cara belajar yang dilakukannya.

4. Hasil belajar kognitif. Hasil belajar kognitif yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa setelah mengerjakan

serangkaian tes (pretes dan postes) untuk ranahnya atau indikator

keberhasilan belajar. Hasil belajar kognitif menurut Bloom (1979) dapat

dibedakan atas enam ranah yaitu: pengetahuan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis, dan evaluasi. Menurut Edwards dan Bries (2000:4)

membagi tingkah laku kognitif menjadi dua yaitu: (1) kognitif rendah,

yang meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan (2) kognitif tinggi,

meliputi analisis, sintesis, dan evaluasi.

D. Waktu dan Lokasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada pertengahan bulan Januari 2012

sampai bulan Maret 2012 pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012,

bertempat di SMK Negeri I Somba Opu Kabupaten Gowa.


56

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Jurusan TKJ (Tekhnik

Komputer dan Jaringan) dan Jurusan Multimedia SMK Negeri 1 Somba Opu

Kabupaten Gowa semester genap tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 182

orang siswa yang terbagi kedalam tiga kelas TKJ dan dua kelas Multimedia dengan

jumlah siswa ada 36 orang dan ada juga 37 orang setiap kelas.

2. Sampel

Penentuan sampel dilakukan dengan purposive sampling yaitu pengambilan

sampel bertujuan dengan melihat karakteristik populasi. Dalam hal ini dilakukan

pengambilan sampel dengan memilih tiga kelas yang memiliki karakteristik hampir

sama berdasarkan informasi dari sekolah tempat penelitian. Ketiga kelas yang

terpilih selanjutnya ditentukan secara acak untuk menetapkan kelas kontrol yang

menggunakan strategi konvensional dan kelas eksperimen yang terdiri dua kelompok

yaitu menggunakan metode inkuiri dengan menggunakan kooperatif jigsaw dilakukan

melalui teknik undian. Setiap kelas sampel diambil 33,3% kemampuan akademik

tinggi dan 33,3% kemampuan akademik rendah.


57

F. Prosedur Penelitian

1. Persiapan

Persiapan penelitian dilakukan dengan kegiatan berikut:

1. Mengadakan observasi di lokasi penelitian, setelah memperoleh izin dari

pihak sekolah untuk menentukan 2 (dua) kelompok sebagai sampel

penelitian, terdiri atas kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

2. Menganalisis standar isi untuk melihat standar kompetensi dan

kompetensi dasar, sehingga tampak materi pelajaran yang akan diajarkan,

yaitu pada pokok bahasan Bumi.

3. Merancang dan membuat perang kat pembelajaran (RPP untuk kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen), dan LKS untuk kelompok

eksperimen. RPP untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen,

serta LKS untuk kelompok eksperimen dapat dilhat pada lampiran 1 dan

lampiran 2.

4. Membuat instrumen penelitian yang terdiri atas hasil belajar kognitif dan

lembar observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran (RPP) dan

lembar observasi pengelolaan pembelajaran.

5. Melakukan validasi terhadap instrumen dan perangkat yang digunakan

dalam penelitian. Hasil validasi perangkat RPP, LKS, instrumen tes hasil

belajar kognitif, dan instrumen keterlaksanaan perangkat RPP dan


58

observasi pengelolaan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 4,

lampiran 5, lampiran 6, dan lampiran7.

2. Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini berlangsung selama empat kali

pertemuan dengan setiap kali pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran. Sehingga

untuk kelompok kontrol maupun eksperimen terdiri atas delapan jam pelajaran.

Langkah-langkah pembelajaran pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

dapat dilihat pada lampiran 8.

3. Perangkat Pembelajaran dan Pengembangannya

Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini terdiri dari: (1) Silabus,

(2) Skenario Pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan

(3) Lembar Kerja Siswa (LKS). Pengembangan silabus mengacu kepada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang ada di sekolah tempat penelitian yaitu

silabus kelas X SMK semester genap yang disesuaikan dengan metode inkuiri,

kooperatif jigsaw dan integrasi metode inkuiri dengan kooperatif jigsaw. Silabus dalam

penelitian ini terdiri dari empat macam yaitu silabus untuk kelas kontrol yang

menggunakan strategi konvensional sesuai yang digunakan di sekolah tempat

penelitian, silabus kelas eksperimen yang menggunakan metode inkuiri, kooperatif

jigsaw dan silabus yang menggunakan integrasi metode inkuiri dengan kooperatif

jigsaw, dikembangkan oleh peneliti. Komponen-komponen dari isi silabus meliputi:


59

standar kompotensi, kompotensi dasar, materi pokok, indikator, pengalaman belajar,

penilaian, alokasi waktu, serta alat atau bahan dan sumber belajar.

Sementara Skenario pembelajaran atau RPP yang dikembangkan terdiri dari

tiga macam, yaitu RPP untuk pembelajaran kelas kontrol yang menggunakan strategi

konvensional sesuai dengan yang dikembangkan dan digunakan di sekolah tempat

penelitian, RPP metode inkuiri dikembangkan dari sintaks metode inkuiri dan RPP

integrasi Pendekatan inkuiri dengan kooperatif jigsaw dikembangkan dari sintaks

integrasi Pendekatan inkuiri dengan kooperatif jigsaw oleh peneliti. Sintaks metode

inkuiri dan sintaks integrasi Pendekatan inkuiri dengan kooperatif jigsaw tertera pada

Tabel 3.3 dan 3.4.

Selanjutnya Lembar Kerja Siswa (LKS) dikembangkan oleh peneliti yang

berisikan suatu artikel (wacana) tentang masalah nyata dan aktual terkait dengan

materi pelajaran sesuai silabus yang diakses dari internet atau koran. Jumlah LKS

yang digunakan pada penelitian ini sebanyak empat LKS yaitu: LKS 1 (struktur bumi

dan prubahan yang terjdi pada bentuk permukaan bumi), LKS 2 (struktur tanah), LKS

3 (air), LKS 4 (batuan di bumi). Keempat LKS ini digunakan baik pada metode

inkuiri, kooperatif jigsaw maupun integrasi metode inkuiri dengan kooperatif jigsaw.

Silabus, skenario pembelajaran (RPP), dan LKS yang dikembangkan oleh

peneliti sebelum digunakan dilakukan validasi oleh ahli pendidikan. Selain itu juga

divalidasi oleh guru IPA biologi SMK Negeri 1 Somaba Opu Kab. Gowa tempat

penelitian, Hartini, S.Pd sebagai praktisi pendidikan IPA biologi.


60

Tabel 3.3 Sintaks Metode Inkuiri Eggen & Kauchak (1996) dalam Trianto (2007)
Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Menyajikan Guru membimbing siswa Siswa mengidentifikasi
pertanyaan atau mengidentifikasi masalah dan masalah yang diberikan
masalah masalah dituliskan di papan. Guru oleh guru .selanjutnya
membagi siswa dalam kelompok. membagi dalam kelompok
belajar.
2. Membuat Guru memberikan kesempatan Siswa merumuskan
hipotesis pada siswa untuk curah pendapat hipotesis dari masalah
dalam membentuk hipotesis. yang berikan guru
Guru membimbing siswa dalam
menentukan hipotesis yang
relevan dengan permasalahan.
3. Merancang Guru memberikan kesempatan Siswa menentukan
percobaan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang
langkah-langkah yang sesuai akan dilakukan sesuai
dengan hipotesis yang akan dengan hipotesis
dilakukan. Guru membimbing
siswa mengurutkan langkah-
langkah percobaan
4. Melakukan Guru membimbing siswa Siswa mencari informasi
percobaan untuk mendapatkan informasi melalui penting
memperoleh informasi percobaan
5. Megumpulkan Guru memberi kesempatan Siswa menyampaikan hasil
dan menganilisis data kepada setiap kelompok untuk pengelohan data atau
menyampaikan hasil pengolahan diskusi yang telah
data yang terkumpul. terkumpul
6. Membuat Guru membimbing siswa dalam Siswa membuat suatu
kesimpulan membuat kesimpulan. kesimpulan dari hasil diskusi

Tabel 3.4 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Arends (2008)
Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1 2 3
Fase 1 Guru menjelaskan kepada siswa Siswa mendengarkan
Membagi siswa ke bagaimana cara membentuk penjelasan dari guru.
dalam beberapa kelompok belajar dan membantu Selanjutnya membagi
kelompok-kelompok setiap kelompok agar melakukan kelompok asal terdiri dari
kooperatif. transisi secara efesien. 4-5 orang anggota dengan
kemampuan yang
heterogen
Fase 2 Guru memberkan materi ajar Siswa menyimak materi
Memberikan materi ajar dalam bentuk teks yang telah yang diberikan oleh guru
terbagi beberapa sub materi tuk sesuai dengan subnya
61

Lanjutan Tabel 3.4

dipelajari secara khusus dalam masing-masing


setiap kelompok
Fase 3 Guru menginstruksikan ke semua Ketua kelompok asal
Menginstruksi setiap kelompok berkumpul pada membagi tugas kepada
kelompok berkumpul kelompok masing- masing yang masing-masing
(kelompok asal) sudah dibagi secara rata, anggotanya untuk
kemudian setiap kelompok menjadi ahli dalam satu
mempelajari materi ajar yang submateri pelajaran.
telah diberikan oleh guru
Fase 4 Guru menginstruksikan kepada Anggota kelompok ahli
Menginstruksikan kelompok yang mendapatkan soal mengerjakan tugas dan
kepada kelompok yang sama berkumpul pada saling berdiskusi tentang
berkumpul pada suatu kelompok ahli dan membahas masalah-masalah yang
kelompok (kelompok topic materi yang menjadi menjadi tanggung
ahli) tanggung jawabnya. jawabnya.
Fase 5 Guru menginstruksikan kepada Anggota kelompok ahli
Masing- masing kelompok ahli kembali ke kembali ke kelompok asal
kelompok kembali pada kelompok asal untuk membantu masing-masing.
kelompok asal kelompoknya Kemudian setiap anggota
kelompok ahli
menjelaskan dan
menjawab pertanyaan
mengenai submateri
pelajaran yang menjadi
keahliannya kepada
anggota kelompok asal
yang lain.
Fase 6 Guru mengevaluasi hasil belajar Dengan dipandu oleh
Evaluasi. tentang materi yang telah guru, diskusi kelas
dipelajari atau masing- masing membicarakan konsep-
kelompok memprasentasikan hasil konsep penting yang
kerjanya. menjadi bahan perdebatan
dalam diskusi kelompok
ahli

1 2 3
Fase 7 Guru mencari cara untuk
Memberikan menghargai baik upaya maupun
penghargaan. hasil belajar individu dan
kelompok.
62

Tabel 3.5 Sintaks Integrasi Pendekatan Inkuiri dengan Kooperatif Jigsaw

Langkah Kegiatan Guru Kegiatan siswa


Pokok (Fase)
Fase 1 (fase Guru menjelaskan kepada siswa Siswa mendengarkan
1 jigsaw) bagaimana cara membentuk penjelasan dari guru. Setiap
kelompok belajar dan membantu kelompok asal terdiri dari 4-5
setiap kelompok agar melakukan orang anggota dengan
transisi secara efesien. kemampuan yang heterogen
Fase 2 (fase 1 Guru membimbing siswa Siswa mengidentifikasi
inkuiri) mengidentifikasi masalah danmasalah yang diberikan oleh
masalah dituliskan di papan. guru
Fase 3 (fase 2 Guru menginstruksikan setiap
Ketua kelompok asal membagi
jigsaw dan kelompok mempelajari materi ajar tugas kepada masing-masing
fase 2 yang telah diberikan oleh guru, anggotanya untuk menjadi ahli
inkuiri) selanjutnya membimbing siswa dalam satu submateri pelajaran
dalam menentukan hipotesis yang yang selanjutnya menentukan
relevan dengan permasalahan. hipotesis dari masalah
Fase 4 (fase 3 Guru menginstruksikan kepada Ketua kelompok asal membagi
jigsaw & fase setiap kelompok mempelajari tugas kepada masing-masing
3 inkuiri) materi ajar yang telah diberikan anggotanya untuk menjadi ahli.
oleh guru. Masalah yang didapat Selanjutnya masalahnya
diselasaikan secara sistematik. diselesaikan sesuai topik.
Fase 5(fase 4 Guru menginstruksikan kepada Anggota kelompok ahli
jigsaw & fase kelompok yang mendapatkan soal mengerjakan tugas dan saling
3 inkuiri) yang sama berkumpul pada berdiskusi tentang masalah-
kelompok ahli dan membahas topic masalah yang menjadi
materi yang menjadi tanggung tanggung jawabnya.
jawabnya. Masalah yang didapat Selanjutnya masalahnya
diselasaikan secara sistematik. diselesaikan sesuai topik.
Fase 6 (fase 5 Guru menginstruksikan kepada Setiap anggota kelompok ahli
jigsaw & fase kelompok ahli kembali ke menjelaskan dan menjawab
4 inkuiri) kelompok asal pertanyaan mengenai submateri
pelajaran yang menjadi
keahliannya. Kelompok ahli
lain menyimak informasi
penting yang disampaikan
temannya
Fase 7 (fase 6 Guru mengevaluasi hasil belajar Dengan dipandu oleh guru,
jigsaw) tentang materi yang telah dipelajari diskusi kelas membicarakan
atau masing- masing kelompok konsep-konsep penting yang
memprasentasikan hasil kerjanya. menjadi bahan perdebatan
dalam diskusi kelompok ahli
1 2 3
Fase 8 (fase 7 Guru memberikan kuis yang Siswa mengerjakan kuis secara
jigsaw dikerjakan secara individu. Nilai individu dari guru.
63

Lanjutan Penelitian 3.5

pemberian yang diperoleh masing-masing


quiz) anggota kelompok asal dijumlahkan
untuk memperoleh jumlah nilai
kelompok. Nilai tertinggi diberikan
penghargaan
(Sumber: Integrasi oleh peneliti)

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) tes, yang

digunakan untuk memperoleh data hasil belajar kognitif siswa, (2) kuesioner,

digunakan untuk memperoleh data mengenai kesadaran metakognitif siswa, dan

(3) lembar observasi, digunakan untuk memperoleh data mengenai keterlaksanaan

RPP.

1. Tes

Tes digunakan untuk mengukur kesadaran metakognitif dan hasil belajar

kognitif. Instrumen tes berupa pertanyaan terbuka (bentuk essay) sesuai dengan kisi-

kisi tes. Besarnya skor setiap item ditentukan dengan rubrik yang mengacu pada Hart

(1994) dengan skala 0-4. Kemampuan pemecahan masalah yang diukur mengacu

pada Dewey (dalam Sanjaya, 2006), yaitu merumuskan masalah, merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data, pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan, dan

merekomendasi pemecahan masalah. Hasil belajar kognitif yang diukur melalui tes

ini adalah meliputi ranah kognitif Bloom Taxonomy (1956) yang direvisi oleh

Anderson dan Krathwohl (2000), meliputi kemampuuan mengingat (C1), memahami

(C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6).
64

Instrumen tes disusun oleh peneliti dan pengembangannya meliputi: (1)

penentuan standar kompetensi, (2) analisis kompetensi dasar, (3) penyusunan kisi-

kisi, (4) penyusunan tes, (5) penyusunan rubrik, (6) uji ahli, dan (7) uji lapangan

untuk penentuan validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran.

Rubrik dibuat yaitu rubrik untuk hasil belajar kognitif. Skor maksimal hasil

belajar merupakan perkalian antara skala dengan jumlah butir tes. Pelaksanaan uji

coba lapangan untuk mencari validitas butir, reliabilitas, daya beda, dan tingkat

kesukaran dilakukan sebelum penelitian eksperimen dilakukan. Uji coba dilakukan

terhadap siswa kelas X SMK Negeri 1 Somba Opu Kab. Gowa yang tidak digunakan

sebagai eksperimen penelitian dan telah memperoleh materi yang diteliti.

a. Validitas Tes

Validitas butir tes dihitung dengan koefisien korelasi skor setiap butir dengan

skor total. Penghitungan koefisien korelasi dihitung dengan Excell for Windows dan

SPSS 14 for Windows, dengan kriteria validitas butir dibandingkan antara r-hitung

dengan r-tabel, bila r-hitung lebih besar dari r-tabel (r-hitung> r-tabel) pada taraf

signifikansi 5%, maka butir tes dikatakan valid (Arikunto, 2001). Validitas isi

dilakukan oleh ahli.

b. Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen tes menggunakan koefisien reliabilitas dengan

menggunakan rumus Alpha Cronbach (Sugiyono, 2005). Penghitungannya


65

memanfaatkan program SPSS 14 for Windows. Rumus Alpha Cronbach menurut

Sugiyono (2005) sebagai berikut.

R1  K
K 1
1   
St 2
St 2

Keterangan:

R1 = reliabilitas instrumen

K = rata-rata kuadrat antar subyek

∑ St2 = rata-rata kuadrat kesalahan

St2 = varians total

Kriteria uji menurut Arikunto (2001) adalah:

0,80 – 1,00 = sangat tinggi

0,60 – 0,79 = tinggi

0,40 – 0,59 = cukup

0,20 – 0,399 = rendah

0,00 – 0,199 = sangat rendah

c. Daya Beda

Daya beda atau daya pembeda ditentukan dengan mengambil 27% siswa

kelompok atas dan 27% siswa kelompok bawah (Arikunto, 2001; Surapranata, 2005;

Sudijono, 2006). Selanjutnya menurut Arikunto (2001), rumus dan kriteria untuk

menentukan daya beda adalah:

D BA
JA  BB
JB
66

Keterangan :

D = daya beda

BA = jumlah kelompok atas yang menjawab benar

BB = jumlah kelompok bawah yang menjawab benar

JA = jumlah siswa kelompok atas

JB = jumlah siswa kelompok bawah

Kriteria uji menurut Arikunto (2001) adalah:

0,00-0,199 = soal buruk (poor)

0,20-0,399 = soal cukup baik (satisfactory)

0,40-0,699 = soal baik (good)

0,70-1,00 = soal baik sekali (excellent)

Penghitungan daya beda dilakukan dengan menggunakan bantuan software program

Excell for Windows.

d. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran setiap butir dihitung dengan menggunakan rumus yang

diadaptasi dari Surapranata (2005) sebagai berikut.

P X
N

Keterangan:

P = tingkat kesukaran setiap butir

X = banyaknya peserta tes dengan jawaban benar

N = jumlah peserta tes


67

Kriteria uji menurut Arikunto (2001) adalah:

0,71-1,00 = soal mudah

0,31-0,70 = soal sedang

0,00-0,30 = soal sukar

Penghitungan tingkat kesukaran tes dilakukan dengan menggunakan software

program Excell for Windows dan SPSS 14 for Windows

2. Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk mengukur dan memperoleh data kesadaran

metakognitif siswa. Kuesioner yang digunakan mengacu kepada Schraw & Dennison

(dalam Paidi, 2008) meliputi dua aspek: (1) pengetahuan metakognitif (metacognitive

knowledge) dengan subaspek: declarative knowledge, procedural knowledge, dan

conditional knowledge, dan (2) regulasi metakognitif (metacognitive regulation)

terdiri dari subaspek: planning, information management strategies, comprehension

monitoring, debugging strategies, dan evaluation.

Adapun kuesioner yang digunakan yaitu: Metacognitive Awareness Inventory

Junior (MAI-Jr) disusun oleh Sperling, dkk (2002) yang telah terstandar (dalam

Paidi, 2008). Ada empat alternatif pilihan pada MAI-Jr yang digunakan yaitu: selalu

(SL), sering (SR), jarang (JR), dan tidak pernah (TP) dengan skor berturut-turut 4, 3,

2, dan 1. Mengingat inventori telah terstandar , maka dalam hal ini tidak lagi

diadakan uji validasi oleh ahli ataupun uji coba terbatas (try out) di lapangan,

melainkan langsung dapat digunakan untuk mengukur kesadaran metakognitif siswa.


68

3. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data keterlaksanaan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau skenario pembelajaran yang telah

direncanakan. Tujuannya untuk mengetahui konsistensi prosedur atau langkah-

langkah yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang berisi skenario

pembelajaran dari awal sampai akhir dan dilengkapi kolom “terlaksana atau tidak

terlaksana“. Pada kolom terlaksana atau tidak terlaksana akan dibubuhi tanda check

( V) oleh observer. Penentuan persentase keterlaksanaan RPP diperoleh dengan cara

membagi jumlah langkah yang terlaksana dengan seluruh langkah yang seharusnya

dilaksanakan kemudian dikalikan 100%. Sebelum digunakan lembar observasi

dilakukan juga uji ahli (keterbacaannya).

H. Pengumpulan Data

Tahap-tahap pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Melakukan prates, untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa yang

dilakukan sebelum penelitian eksperimen dilakukan. Disamping itu

sebelum penelitian dilaksanakan diberikan juga kuesioner kesadaran

metakognitif pada siswa.

2. Melakukan pascates, dimana pascates digunakan untuk mengetahui hasil

belajar kognitif. Tes ini diberikan setelah siswa mengikuti seluruh

rangkaian pembelajaran penelitian eksperimen. Disamping itu juga siswa

diberikan lagi kuesioner kesadaran metakognitif.


69

3. Observasi keterlaksanaan RPP. Observasi dilakukan oleh observer (guru

dan peneliti) dengan memberikan tanda check (V) pada pilihan jawaban

lembar observasi (terlaksana atau tidak terlaksana) atas pelaksanaan RPP

dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi keterlaksanaan skenario

pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah

dirancang dengan pelaksanaan pada saat penelitian dilakukan.

I. Analisis Data

Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kovarian

(Anakova). Analisis statistik dibantu dengan software SPSS 14 for Windows,

dilakukan pada taraf signifikansi 0,05 (p<0,05). Uji lanjut dilakukan dengan uji Least

Significant Difference (LSD) (Sastrosupadi, 1995).

Sebelum uji hipotesis dengan menggunakan anakova, dilakukan uji prasyarat

atau uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan homogenitas data yang telah

terkumpul (Arikunto, 2005). Uji normalitas menggunakan uji One-Sample

Kolmogorov-Smirnov, sedangkan uji homogenitas menggunakan Leven’s Test of

Equality of Error Variances (Sastrosupadi, 2007). Penghitungan uji dilakukan dengan

program SPSS for Windows. Analisis deskriptif berupa nilai rerata (mean) digunakan

untuk mendeskripsikan profil kesadaran metakognitif, dan hasil belajar kognitif.

Anda mungkin juga menyukai