METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
dengan ketat (Campbel & Stanley, 1963). Tujuan dari rancangan ini adalah untuk
mengetahui tingkat kesamaan antar kelompok dan skor prates sebagai kovariat untuk
melakukan kontrol secara statistik. Kedua setting pembelajaran ini dalam analisisnya
dilihat pengaruhnya terhadap kesadaram metakognitif serta hasil belajar IPA Biologi
Keterangan:
52
53
B. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas yaitu metode inkuiri dengan model kooperatif jigsaw. Variabel
Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilihat pada
Model
Kooperatif Kesadaran
Jigsaw Metakognitif
Metode Inkuiri
Model Kooperatif
Jigsaw dengan Belajar Hasil
metode Inkuiri Kognitif
Metode
Konvensional
C. Batasan Istilah
pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
Proses berpikir itu biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru
dan siswa. Metode inkuiri ini sering juga dinamakan metode heuristic,
yang berarti saya menemukan. Hal ini muncul karena manusia memiliki
dunia.
kelompok asal dan kelompok ahli. Model pembelajaran ini didesain untuk
sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari
materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan
membagi tingkah laku kognitif menjadi dua yaitu: (1) kognitif rendah,
sampai bulan Maret 2012 pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012,
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Jurusan TKJ (Tekhnik
Komputer dan Jaringan) dan Jurusan Multimedia SMK Negeri 1 Somba Opu
Kabupaten Gowa semester genap tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 182
orang siswa yang terbagi kedalam tiga kelas TKJ dan dua kelas Multimedia dengan
jumlah siswa ada 36 orang dan ada juga 37 orang setiap kelas.
2. Sampel
sampel bertujuan dengan melihat karakteristik populasi. Dalam hal ini dilakukan
pengambilan sampel dengan memilih tiga kelas yang memiliki karakteristik hampir
sama berdasarkan informasi dari sekolah tempat penelitian. Ketiga kelas yang
terpilih selanjutnya ditentukan secara acak untuk menetapkan kelas kontrol yang
menggunakan strategi konvensional dan kelas eksperimen yang terdiri dua kelompok
melalui teknik undian. Setiap kelas sampel diambil 33,3% kemampuan akademik
F. Prosedur Penelitian
1. Persiapan
serta LKS untuk kelompok eksperimen dapat dilhat pada lampiran 1 dan
lampiran 2.
4. Membuat instrumen penelitian yang terdiri atas hasil belajar kognitif dan
dalam penelitian. Hasil validasi perangkat RPP, LKS, instrumen tes hasil
2. Pelaksanaan
pertemuan dengan setiap kali pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran. Sehingga
untuk kelompok kontrol maupun eksperimen terdiri atas delapan jam pelajaran.
(3) Lembar Kerja Siswa (LKS). Pengembangan silabus mengacu kepada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang ada di sekolah tempat penelitian yaitu
silabus kelas X SMK semester genap yang disesuaikan dengan metode inkuiri,
kooperatif jigsaw dan integrasi metode inkuiri dengan kooperatif jigsaw. Silabus dalam
penelitian ini terdiri dari empat macam yaitu silabus untuk kelas kontrol yang
jigsaw dan silabus yang menggunakan integrasi metode inkuiri dengan kooperatif
penilaian, alokasi waktu, serta alat atau bahan dan sumber belajar.
tiga macam, yaitu RPP untuk pembelajaran kelas kontrol yang menggunakan strategi
penelitian, RPP metode inkuiri dikembangkan dari sintaks metode inkuiri dan RPP
integrasi Pendekatan inkuiri dengan kooperatif jigsaw oleh peneliti. Sintaks metode
inkuiri dan sintaks integrasi Pendekatan inkuiri dengan kooperatif jigsaw tertera pada
berisikan suatu artikel (wacana) tentang masalah nyata dan aktual terkait dengan
materi pelajaran sesuai silabus yang diakses dari internet atau koran. Jumlah LKS
yang digunakan pada penelitian ini sebanyak empat LKS yaitu: LKS 1 (struktur bumi
dan prubahan yang terjdi pada bentuk permukaan bumi), LKS 2 (struktur tanah), LKS
3 (air), LKS 4 (batuan di bumi). Keempat LKS ini digunakan baik pada metode
inkuiri, kooperatif jigsaw maupun integrasi metode inkuiri dengan kooperatif jigsaw.
peneliti sebelum digunakan dilakukan validasi oleh ahli pendidikan. Selain itu juga
divalidasi oleh guru IPA biologi SMK Negeri 1 Somaba Opu Kab. Gowa tempat
Tabel 3.3 Sintaks Metode Inkuiri Eggen & Kauchak (1996) dalam Trianto (2007)
Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Menyajikan Guru membimbing siswa Siswa mengidentifikasi
pertanyaan atau mengidentifikasi masalah dan masalah yang diberikan
masalah masalah dituliskan di papan. Guru oleh guru .selanjutnya
membagi siswa dalam kelompok. membagi dalam kelompok
belajar.
2. Membuat Guru memberikan kesempatan Siswa merumuskan
hipotesis pada siswa untuk curah pendapat hipotesis dari masalah
dalam membentuk hipotesis. yang berikan guru
Guru membimbing siswa dalam
menentukan hipotesis yang
relevan dengan permasalahan.
3. Merancang Guru memberikan kesempatan Siswa menentukan
percobaan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang
langkah-langkah yang sesuai akan dilakukan sesuai
dengan hipotesis yang akan dengan hipotesis
dilakukan. Guru membimbing
siswa mengurutkan langkah-
langkah percobaan
4. Melakukan Guru membimbing siswa Siswa mencari informasi
percobaan untuk mendapatkan informasi melalui penting
memperoleh informasi percobaan
5. Megumpulkan Guru memberi kesempatan Siswa menyampaikan hasil
dan menganilisis data kepada setiap kelompok untuk pengelohan data atau
menyampaikan hasil pengolahan diskusi yang telah
data yang terkumpul. terkumpul
6. Membuat Guru membimbing siswa dalam Siswa membuat suatu
kesimpulan membuat kesimpulan. kesimpulan dari hasil diskusi
Tabel 3.4 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Arends (2008)
Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1 2 3
Fase 1 Guru menjelaskan kepada siswa Siswa mendengarkan
Membagi siswa ke bagaimana cara membentuk penjelasan dari guru.
dalam beberapa kelompok belajar dan membantu Selanjutnya membagi
kelompok-kelompok setiap kelompok agar melakukan kelompok asal terdiri dari
kooperatif. transisi secara efesien. 4-5 orang anggota dengan
kemampuan yang
heterogen
Fase 2 Guru memberkan materi ajar Siswa menyimak materi
Memberikan materi ajar dalam bentuk teks yang telah yang diberikan oleh guru
terbagi beberapa sub materi tuk sesuai dengan subnya
61
1 2 3
Fase 7 Guru mencari cara untuk
Memberikan menghargai baik upaya maupun
penghargaan. hasil belajar individu dan
kelompok.
62
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) tes, yang
digunakan untuk memperoleh data hasil belajar kognitif siswa, (2) kuesioner,
RPP.
1. Tes
kognitif. Instrumen tes berupa pertanyaan terbuka (bentuk essay) sesuai dengan kisi-
kisi tes. Besarnya skor setiap item ditentukan dengan rubrik yang mengacu pada Hart
(1994) dengan skala 0-4. Kemampuan pemecahan masalah yang diukur mengacu
merekomendasi pemecahan masalah. Hasil belajar kognitif yang diukur melalui tes
ini adalah meliputi ranah kognitif Bloom Taxonomy (1956) yang direvisi oleh
(C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6).
64
penentuan standar kompetensi, (2) analisis kompetensi dasar, (3) penyusunan kisi-
kisi, (4) penyusunan tes, (5) penyusunan rubrik, (6) uji ahli, dan (7) uji lapangan
Rubrik dibuat yaitu rubrik untuk hasil belajar kognitif. Skor maksimal hasil
belajar merupakan perkalian antara skala dengan jumlah butir tes. Pelaksanaan uji
coba lapangan untuk mencari validitas butir, reliabilitas, daya beda, dan tingkat
terhadap siswa kelas X SMK Negeri 1 Somba Opu Kab. Gowa yang tidak digunakan
a. Validitas Tes
Validitas butir tes dihitung dengan koefisien korelasi skor setiap butir dengan
skor total. Penghitungan koefisien korelasi dihitung dengan Excell for Windows dan
SPSS 14 for Windows, dengan kriteria validitas butir dibandingkan antara r-hitung
dengan r-tabel, bila r-hitung lebih besar dari r-tabel (r-hitung> r-tabel) pada taraf
signifikansi 5%, maka butir tes dikatakan valid (Arikunto, 2001). Validitas isi
b. Reliabilitas
R1 K
K 1
1
St 2
St 2
Keterangan:
R1 = reliabilitas instrumen
c. Daya Beda
Daya beda atau daya pembeda ditentukan dengan mengambil 27% siswa
kelompok atas dan 27% siswa kelompok bawah (Arikunto, 2001; Surapranata, 2005;
Sudijono, 2006). Selanjutnya menurut Arikunto (2001), rumus dan kriteria untuk
D BA
JA BB
JB
66
Keterangan :
D = daya beda
d. Tingkat Kesukaran
P X
N
Keterangan:
2. Kuesioner
metakognitif siswa. Kuesioner yang digunakan mengacu kepada Schraw & Dennison
(dalam Paidi, 2008) meliputi dua aspek: (1) pengetahuan metakognitif (metacognitive
Junior (MAI-Jr) disusun oleh Sperling, dkk (2002) yang telah terstandar (dalam
Paidi, 2008). Ada empat alternatif pilihan pada MAI-Jr yang digunakan yaitu: selalu
(SL), sering (SR), jarang (JR), dan tidak pernah (TP) dengan skor berturut-turut 4, 3,
2, dan 1. Mengingat inventori telah terstandar , maka dalam hal ini tidak lagi
diadakan uji validasi oleh ahli ataupun uji coba terbatas (try out) di lapangan,
3. Lembar Observasi
pembelajaran dari awal sampai akhir dan dilengkapi kolom “terlaksana atau tidak
terlaksana“. Pada kolom terlaksana atau tidak terlaksana akan dibubuhi tanda check
membagi jumlah langkah yang terlaksana dengan seluruh langkah yang seharusnya
H. Pengumpulan Data
dan peneliti) dengan memberikan tanda check (V) pada pilihan jawaban
I. Analisis Data
dilakukan pada taraf signifikansi 0,05 (p<0,05). Uji lanjut dilakukan dengan uji Least
atau uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan homogenitas data yang telah
program SPSS for Windows. Analisis deskriptif berupa nilai rerata (mean) digunakan