TAHUN 2017
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
validasi dan penyempurnaan Modul Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
sebagai Materi Substansi dalam Pelatihan Estimasi Biaya Konstruksi. Modul ini
disusun untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)
di Kementerian PUPR.
Modul Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi disusun dalam 4 (empat) bab
yang terbagi atas Pendahuluan, Materi Pokok dan Penutup. Penyusunan modul yang
sistematis diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami
Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi. Penekanan orientasi pembelajaran
pada modul ini lebih menonjolkan partisipasi aktif dari para peserta.
Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim
Penyusun dan Narasumber Validasi, sehingga modul ini dapat disajikan dengan
baik. Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, teknologi,
kebijakan dan peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga Modul ini dapat
memberikan manfaat bagi peningkatan kompetensi ASN di bidang Kementerian
PUPR.
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Deskripsi Singkat................................................................................................2
1.3 Tujuan Pembelajaran.........................................................................................2
1.3.1 Hasil Belajar..............................................................................................2
1.3.2 Indikator Hasil Belajar...............................................................................2
1.4 Materi Pokok dan Sub Materi Pokok..................................................................2
BAB IV PENUTUP......................................................................................................41
4.1 Simpulan...........................................................................................................41
4.2 Tindak Lanjut....................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................44
GLOSARIUM...............................................................................................................46
KUNCI JAWABAN......................................................................................................47
DAFTAR TABEL
Deskripsi
Modul Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi ini terdiri dari dua kegiatan
belajar mengajar. Kegiatan belajar pertama membahas tentang Pengertian
Umum, kegiatan belajar kedua membahas tentang Pemahaman Umum
Peraturan Terkait Prakiraan Biaya Konstruksi bidang Pekerjaan Umum.
Persyaratan
Metode
BAB I
PENDAHULUAN
Mata pelatihan ini membahas berbagai materi yang terkait dengan pengertian
umum dan pemahaman peraturan terkait prakiraan biaya konstruksi bidang
pekerjaan umum.
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
BAB II
PENGERTIAN UMUM
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diharapkan mampu memahami pengertian
umum analisis harga satuan pekerjaan
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
masing untuk mendapatkan harga satuan dari satu jenis pekerjaan tertentu.
Bahan jadi adalah bahan yang merupakan bahan jadi (bahan siap pakai;
contoh: tiang pancang beton pencetak, kerb beton, parapet beton dan lain-
lain) yang diperhitungkan diterima di base camp/ gudang atau di pabrik
setelah memperhitungkan ongkos bongkar-muat dan pengangkutan-nya
serta biaya pemasangan (bila diperlukan).
Biaya langsung adalah komponen harga satuan pekerjaan yang terdiri atas
biaya upah tenaga kerja, biaya bahan dan biaya alat
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau owner’s estimate (OE) adalah harga
perkiraan biaya pekerjaan yang dihitung secara profesional oleh kelompok
kerja dan disahkan oleh pejabat pembuat komitmen (PPK) yang digunakan
sebagai salah satu acuan dalam melakukan evaluasi harga penawaran.
Nilai total HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia.
Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah biaya yang dihitung dalam suatu
analisis untuk suatu pekerjaan, yang terdiri atas biaya langsung (tenaga kerja,
bahan/material dan alat), dan biaya tidak langsung (keuntungan dan biaya
umum atau overhead) sebagai mata pembayaran dari suatu jenis pekerjaan
tertentu.
Harga Satuan Dasar (HSD) adalah harga komponen dari mata pembayaran
dalam satuan tertentu, misalnya: bahan/material (m, m 2, m3, kg, ton, zak,
dsb.), peralatan (unit, jam, hari, dsb.), dan upah tenaga kerja (jam, hari, bulan,
dsb.).
Koefisien adalah faktor pengali atau nilai atau angka sebagai dasar
penghitungan biaya bahan, biaya alat, dan upah tenaga kerja.
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
Standar biaya (atau acuan harga) adalah harga satuan dasar yang ditetapkan
oleh Kepala Daerah (Bupati/Walikota atau Gubernur) atau dapat juga
merupakan harga rata-rata dari hasil survei untuk masing-masing komponen
tenaga kerja (upah), bahan/material dan peralatan untuk pelaksanaan
kegiatan pembangunan di daerahnya pada tahun tertentu.
Tujuan dan Manfaat Estimasi Biaya adalah nilai acuan untuk menaksir biaya
yang dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan apakah suatu
kegiatan itu layak untuk dilaksanakan atau tidak. Adapun manfaat dari
estimasi biaya ini untuk memperkirakan berapa biaya yang akan dikeluarkan/
diinvestasikan untuk membangun suatu infrastruktur.
Waktu siklus adalah waktu yang diperlukan suatu alat untuk beroperasi pada
pekerjaan yang sama secara berulang, yang akan berpengaruh terhadap
kapasitas produksi atau kinerja alat dan koefisien alat
AHSP bidang SDA yang ada membedakan kinerja untuk wilayah barat,
tengah dan timur, padahal seyogianya kebijakan di satu negara harus
dibuat bakuan kinerja yang berlaku untuk seluruh wilayah, yaitu
berdasarkan suatu acuan kinerja yang disepakati. Berdasarkan PerMen
PUPR No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum, ditetapkan berlaku untuk seluruh
Indonesia dengan membuat suatu acuan kinerja yang telah disepakati.
Mungkin ada wilayah yang merasa dirugikan dan malah ada juga yang
merasa diuntungkan, namun hal ini penetapan acuan kinerja berdasarkan
kinerja rata-rata tenaga kerja dan kebutuhan bahan serta peralatan.
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
Idealnya digabung dalam satu sistem AHSP yang terbagi dalam empat
bagian yaitu Umum, SDA, Bina Marga dan Cipta Karya. Pengintegrasian
berbagai AHSP yang dapat diperlukan oleh semua sektor digabungkan
dalam AHSP Umum, diantaranya: pekerjaan tanah, pasangan dan beton.
Estimasi biaya pekerjaan yang disusun berdasarkan AHSP yang disebut juga
harga prakiraan sendiri (HPS) atau owner’s estimate (OE) dan/atau harga
prakiraan perencana (HPP) atau engineering’s estimate (EE) yang
dituangkan sebagai kumpulan harga satuan pekerjaan seluruh mata
pembayaran. Pelaksanaan analisis harga satuan dapat dilakukan baik secara
manual atau menggunakan perangkat lunak.
Adapun komponen biaya dari Harga Satuan Pekerjaan (HSP) terdiri atas
biaya tenaga kerja (upah), bahan/material dan peralatan. Masing-masing
komponen adalah merupakan hasil kali dari koefisien dengan harga satuan
dasar (HSD) masing-masing di lokasi kegiatannya. Sedangkan harga satuan
standar (acuan harga) adalah harga satuan dasar yang ditetapkan oleh
Kepala Daerah atau dapat juga merupakan harga rata-rata dari hasil survei.
Selanjutnya HSD bahan/material di lokasi kegiatan adalah merupakan HSD
dengan atau tanpa biaya angkut dari lokasi akhir yang dapat diantar oleh si
penjual bahan/material. Demikian juga untuk HSD untuk peralatan untuk yang
sampai di lokasi pekerjaan.
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
Yang dimaksud dengan nilai total HPS adalah jumlah hasil perhitungan
seluruh masing-masing volume pekerjaan dikalikan dengan HSP-nya
ditambah dengan pajak pertambahan nilai (PPN). Sedangkan HSP
merupakan jumlah hasil perhitungan masing-masing koefisien (tenaga kerja,
bahan dan peralatan) dikalikan harga satuan dasar (HSD)-nya yang kemudian
ditambah biaya tidak langsung (PerMen PUPR Nomor: 28/PRT/M/2016
Tentang AHSP Bidang PU).
Besarnya biaya umum dan keuntungan atau juga disebut biaya tidak langsung
berdasarkan ditentukan prosentase dari biaya langsung yang secara umum
besarnya mempertimbangkan antara lain: tingkat suku bunga pinjaman bank,
tingkat inflasi, overhead kantor pusat dan lapangan, serta risiko pekerjaan
selama pelaksanaan dan masa pemeliharaan dalam kontrak pekerjaan. Ini
merupakan domain penyedia yang sekarang ini ditetapkan maksimum 15%
dari biaya langsung.
Analisis harga satuan ini menetapkan suatu perhitungan harga satuan upah
tenaga kerja, bahan dan bahan, serta pekerjaan yang secara teknis dirinci
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
Harga satuan pekerjaan terdiri atas biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Komponen biaya langsung terdiri atas: upah, bahan dan alat. Komponen
biaya tidak langsung terdiri atas biaya umum atau overhead dan keuntungan.
Biaya overhead dan keuntungan belum termasuk pajak-pajak yang harus
dibayar, besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Biaya tidak langsung terdiri atas biaya umum dan keuntungan. Khususnya
biaya umum yang dikeluarkan untuk mendukung terwujudnya pekerjaan
(kegiatan pekerjaan) yang bersangkutan, atau biaya yang diperhitungkan
sebagai biaya operasional yang meliputi pengeluaran untuk:
a) Biaya kantor pusat yang bukan dari biaya pengadaan untuk setiap mata
pembayaran
d) Biaya akuntansi
Biaya umum sering juga disebut juga overhead yang dihitung berdasarkan
prosentase dari biaya langsung yang secara umum besarnya tergantung dari
lama waktu pelaksanaan pekerjaan, besarnya tingkat bunga yang berlaku dan
lain sebagainya sesuai dengan ketentuan dan sudah termasuk biaya risiko
pekerjaan selama pelaksanaan dan masa pemeliharaan dalam kontrak
pekerjaan. HPS disusun dengan memperhitungkan keuntungan dan biaya
overhead yang dianggap wajar (Perpres Nomor 70 Tahun 2012, Pasal 66,
Ayat 8), suatu nilai optimum yang relatif dekat dengan tingkat suku bunga
Bank Indonesia.
Pada saat ini merupakan waktu transisi dari pengalokasian biaya umum yang
sebelumnya tidak ada, sehingga pola pikir AHSP sebelum ini jangan langsung
diterapkan dengan menggunakan AHSP sekarang ini, sebagai contoh tidak
boleh mencantumkan peralatan penunjang, peralatan K3 ataupun biaya
asuransi tenaga kerja akan menjadi temuan pemeriksa karena karena itu
semua sudah termasuk dalam alokasi biaya umum.
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
Untuk E-learning AHSP, tinggal masuk dengan search engine Google, pilih
video, masukan keyword searching: AHSP dan cari video berikut ini.
a) Pengantar AHSP
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
2.7 Latihan
2 Metode analisis harga satuan pekerjaan (AHSP) apa saja yang umum
digunakan untuk menghitung harga satuan pekerjaan (HSP) sebelum
diterbitkannya PerMen PU tentang AHSP Bidang PU ?.
2.8 Rangkuman
AHSP bidang SDA yang ada membedakan kinerja untuk wilayah barat,
tengah dan timur, padahal seyogianya kebijakan di satu negara harus
dibuat bakuan kinerja yang berlaku untuk seluruh wilayah, yaitu
berdasarkan suatu acuan kinerja yang disepakati. Berdasarkan PerMen
PUPR No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum, ditetapkan berlaku untuk seluruh
Indonesia dengan membuat suatu acuan yang telah disepakati. Mungkin
ada wilayah yang merasa dirugikan dan malah ada juga yang merasa
diuntungkan, namun hal ini penetapan acuan kinerja berdasarkan kinerja
rata-rata tenaga kerja dan kebutuhan bahan serta peralatan.
Idealnya digabung dalam satu sistem AHSP yang terbagi dalam empat
bagian yaitu Umum, SDA, Bina Marga dan Cipta Karya. Pengintegrasian
berbagai AHSP yang dapat diperlukan oleh semua sektor digabungkan
dalam AHSP Umum, diantaranya: pekerjaan tanah, pasangan dan beton.
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
2.9 Evaluasi
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
BAB III
PEMAHAMAN PERATURAN TERKAIT PRAKIRAAN BIAYA
KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diharapkan mampu memahami pemahaman
peraturan terkait prakiraan biaya konstruksi bidang pekerjaan umum
Dari pasal 17 ayat (a) ini diperlukannya anggaran keselamatan dan kesehatan
kerja yang bersesuaian dengan yang akan dibahas secara khusus pada
PerMen PU No. 05/PRT/M/2014, tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum. Demikian juga pada pasal 30 ayat (a), (b), (c) dan (d) pelaksanaan
konstruksi harus sesuai dengan sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku, dalam hal ini harus mengacu pada Standar/Pedoman
Spesifikasi teknis terkait mutu bahan, metode kerja, dan mutu konstruksi.
3.3 PerMen PU No. 09/PRT/M/2014 Tentang Jenis dan Tata Cara Penggunaan
Peralatan Konstruksi di Kementerian PU
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
7 x H x FP x HP
Tarif Alat ¿
1.000 .000
Keterangan:
= 68.973,- (per-jam)
3.5 PerPres No. 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua PerPres No.54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
Maka PerMen PUPR tentang AHSP ini memiliki nilai strategis mendukung
penerapan PerPres tersebut sebagai acuan untuk menentukan harga satuan
atau biaya pelaksanaan kegiatan yang didukung metode analisis yang baku
dalam rangka pembanggunan infrastruktur yang lebih efisien dan efektif.
a) Umum
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
kerja paling sedikit 100 orang dan/atau nilai kontrak diatas Rp.
100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah). Kemudian dalam pasal 6 ayat
(1) bahwa pelaksanaan Konstruksi dengan potensi bahaya tinggi wajib
melibatkan Ahli K3 konstruksi, dan pada ayat (2) bahwa pelaksanaan
konstruksi dengan potensi bahaya rendah wajib melibatkan Petugas K3
konstruksi..
1) Kebijakan K3
2) Perencanaan K3
3) Pengendalian Operasional
4) Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
5) Tinjauan Ulang Kinerja K3
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
1) Penyiapan RK3K.
2) Sosialisasi dan promosi K3.
3) APK: alat pelindung kerja (tidak termasuk turap kayu/baja untuk
perkuatan dinding galian tanah).
4) Alat pelindung diri (APD).
5) Asuransi (berdasarkan KeMenaker No.Kep.196/Men/1999 untuk
tenaga harian proyek) dan perijinan.
6) Personil K3.
7) Fasilitas sarana kesehatan.
8) Rambu-rambu.
9) dan lain-lain terkait pengendalian risiko K3.
PPK yang tidak melaksanakan aturan SMK3 ini dapat dikenakan sanksi
administrasi sesuai ketentuan yang berlaku.
1. K3-Umum Alat Pelindung Diri Seksi 1.19 (K3)b) Alat Pelindung Diri
(APD) seperti Helm, (APD) seperti Helm,
rompi, Jas hujan, rompi, Jas hujan,
sepatu, payung, sepatu, payung,
sarung tangan dan sarung tangan dan
kacamata kacamata
3.7 Latihan
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
4. Apa yang saudara ketahui hal-hal apa saja yang perlu disimak bersama
dari PerPres No. 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua PerPres
No.54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang
terkait dengan biaya konstruksi ?
5. Apa yang dimaksud dengan SMK3 ?
6. Mengapa dalam suatu pekerjaan konstruksi diperlukan SMK3 ?
7. Bagaimana menerapkan SMK3 pada tahap pra konstruksi ?
8. Bagaimana menerapkan SMK3 pada tahap pelaksanaan konstruksi?
9. Sanksi apa yang harus diberikan jika PPK tidak melaksanakan SMK3 ?
3.8 Rangkuman
3.9 Evaluasi
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
4. Apa maknanya dari bunyi pasal 22 ayat (4) huruf c: “Spesifikasi teknis
perlu dirinci lebih lanjut oleh PPK sebelum melaksanakan pengadaan”.
a. Sebelum malaksanakan pengadaan, PPK harus membuat spesifikasi
teknis;
b. Spesifikasi teknis perlu dirinci lebih lanjut oleh PPK sebelum
melaksanakan pengadaan
c. Sebelum malaksanakan pengadaan, PPK harus membuat spesifikasi
teknis yang lebih rinci;
d. Sebelum malaksanakan pengadaan, PPK harus membuat spesifikasi
teknis yang lebih rinci agar pelaksanaan rencana pekerjaannya sesuai
dengan kondisi lapangannya.
7. Pelaksanaan SMK3
a. Wajib dilaksanakan sekalipun tidak tersedia dana alokasi K3 ataupun
teralokasi namun tidak mencukupi.
b. Wajib dilaksanakan jika tersedia dana alokasi K3 yang mencukupi.
c. Tidak wajib karena SMK3 merupakan tanggung jawab masing-masing
pekerja
d. Jawaban a), b) dan c) salah
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dasar hukum:
a) Undang-undang No.2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi.
b) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi
c) PerMen PU No. 09/PRT/M/2014 Tentang Jenis dan Tata Cara
Penggunaan Peralatan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum.
d) PerMen PUPR No.28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga
Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
e) PerPres No. 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua PerPres No.54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
f) Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum
AHSP bidang SDA yang ada membedakan kinerja untuk wilayah barat, tengah
dan timur, padahal seyogianya kebijakan di satu negara harus dibuat bakuan
kinerja yang berlaku untuk seluruh wilayah, yaitu berdasarkan suatu acuan
kinerja yang disepakati. Berdasarkan PerMen PUPR No. 28/PRT/M/2016
tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum,
ditetapkan berlaku untuk seluruh Indonesia dengan membuat suatu acuan
yang telah disepakati. Mungkin ada wilayah yang merasa dirugikan dan malah
ada juga yang merasa diuntungkan, namun hal ini penetapan acuan kinerja
berdasarkan kinerja rata-rata tenaga kerja dan kebutuhan bahan serta
peralatan.
Para peserta diklat yang telah mengikuti pelatihan AHSP ini (Cost Estimating)
agar dapat melaporkan ilmu pengetahuan ini kepada atasan atau
mengajarkan dan dapat juga mempelajari bersama dengan rekan kerja
sebagai pengetahuan utama/ penunjang yang diharapkan dapat mendukung
kinerja atau karir para pegawai pada umumnya di lingkungan kerja bidang ke-
PU-an.
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No.5 Tahun 2009 tentang Konsep
Dasar, Kriteria, dan Prinsip Penulisan Modul Diklat.
PerMen PUPR No. 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
PerMen PUPR No. 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Atas PerMen PU
No.07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi.
PerMen PUPR No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
Perpress No. 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua PerPres No. 54 Tahun
2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Surat Edaran Men PUPR No. 66/SE/M/2015 Tentang Biaya Penyelenggaraan SMK3
Konstruksi Bidang PU.
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
GLOSARIUM
KUNCI JAWABAN
Jawaban:
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
2. Metode analisis harga satuan pekerjaan (AHSP) apa saja yang umum
digunakan untuk menghitung harga satuan pekerjaan (HSP) sebelum
ditetapkannya PerMen PU tentang AHSP Bidang PU ?
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
3. Bagaimana cara menghitung tarif sewa atau biaya pasti per-jam alat
berat buldozer jika alatnya punya kantor PU ?:
Jawaban:
Dalam modul diklat ini diperlukan jika suatu instansi pemerintah yang telah
mempunyai peralatan (khusus untuk modul ini adalah peralatan
konstruksi) jika digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
secara PNBP (Penghasilan Negara Bukan Pajak). Adapun Contoh
perhitungan tarif penggunaan peralatan konstruksi di Kementerian PUPR
adalah sebagai berikut:
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
7 x H x FP x HP
Tarif Alat ¿
1.000 .000
Keterangan:
7 = Standar jumlah jam kerja per hari
H = Jumlah hari kerja penyewaan
FP = Faktor Pengali (sesuai Tabel I.B)
= 68.973,- (per-jam)
Ini tarif sewa saja yaitu merupakan biaya pasti per-jam, yang berarti harus
membeli/bayar sendiri: BBM, Oli pelumas, operator, biaya bengkel dan
perbaikan
4. Apa yang saudara ketahui hal-hal apa saja yang perlu disimak
bersama dari PerPres No. 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua
PerPres No.54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang terkait dengan biaya konstruksi ?:
Jawaban :
Maka PerMen PUPR tentang AHSP ini memiliki nilai strategis mendukung
penerapan PerPres tersebut sebagai acuan untuk menentukan harga
satuan atau biaya pelaksanaan konstruksi yang didukung metode analisis
yang baku dalam rangka pembanggunan infrastruktur yang lebih efisien
dan efektif
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
52
52 Pusat
Pusat Pendidikan
Pendidikan dan
dan Pelatihan
Pelatihan Sumber
Sumber Daya
Daya Air
Air dan
dan Konstruksi
Konstruksi
Modul 3 Pemahaman Umum Estimasi Biaya Konstruksi
Jawaban: