Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Perbedaan Stok Barang Atau Sparepart Pada Gudang Utama Pt. Bakti Nugraha Yuda Energy Di Baturaja
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Perbedaan Stok Barang Atau Sparepart Pada Gudang Utama Pt. Bakti Nugraha Yuda Energy Di Baturaja
Oleh:
Destria Anggella Pratiwi (16116102)
JENJANG STRATA I
PROGRAM STUDI MANAJEMEN LOGISTIK
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN LOGISTIK INDONESIA
BANDUNG
2019
HALAMAN PERSETUJUAN
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
MOTTO
iii
PERSEMBAHAN
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kerja praktek sederhana ini. Serta teruntuk kedua orang tua saya
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, yang telah memberikan banyak kesempatan, sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktik ini dengan baik. Laporan ini
disusun guna melengkapi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program
Kerja Praktik bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia
pada dunia Industri dalam meningkatkan peran serta mahasiswa. Penyusunan
laporan ini tidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
Penyusun
v
DAFTAR ISI
PERSEMBAHAN .................................................................................................. iv
vi
2.3.4 Aktivitas Pergudangan ..................................................................... II - 7
vii
2.11.1 Penjelasan Microsoft Visio ........................................................... II - 35
2.14.3 Metode dari pencarian akar masalah / Root Cause Analysis (RCA)II -
48
viii
4.3.1.2 Rich Picture Diagram Aktivitas Gudang ................................... IV - 22
5.1 Analisis.................................................................................................... V - 1
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Listrik adalah salah satu bentuk energi. Selain bahan bakar minyak
(BBM), listrik menjadi salah satu energi terbesar dan sangat diperlukan banyak
orang dalam kehidupan sehari-hari. (Mikrajuddin Abdullah, 2017).
Listrik menjadi salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting dan
sebagai sumber daya ekonomis yang paling utama yang dibutuhkan dalam
suatu kegiatan usaha. Dalam waktu yang akan datang kebutuhan listrik akan
meningkat seiring dengan adanya peningkatan dan perkembangan teknologi,
jumlah penduduk, dan memunculnya berbagai industri-industri baru.
Salah satu penyedia tenaga listrik adalah PT. Bakti Nugraha Yuda
Energy yang lebih dikenal dengan nama PLTU Baturaja adalah perusahaan
I-1
I-2
Aktivitas yang berada pada gudang PT. Bakti Nugraha Yuda Energy
antara lain penerimaan barang atau sparepart, penyimpanan, dan pengeluaran
barang atau sparepart. Aktivitas pemasukan barang atau sparepart di gudang
I-3
barang sudah diterima oleh pengguna dan form tersebut juga berguna sebagai
update stok barang. Apabila ada barang yang diminta pengguna tidak tersedia
pada gudang, maka pengguna membuat SPB baru untuk barang yang tidak
tersedia tersebut. SPB tersebut diserahkan kepada bagian
Procurement/bagian logistik, maka akan dibuatkan surat permintaan
pembelian (SPP) atau purchase request (PR).
tidak terkontrol dengan baik. Perbedaan stok barang ini terjadi karena barang
pindah ke gudang departemen yang lain, kesalahan dalam menginput data
keluar atau masuk barang, lokasi barang yang tidak tertata, kode barang tidak
sesuai dengan barang, kode rak pada sistem informasi dengan rak di gudang
berbeda. Sehingga penulis tertarik untuk memberikan judul kerja praktik
yaitu “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perbedaan Jumlah Stok
Barang atau Sparepart pada Gudang utama PT. Bakti Nugraha Yuda Energy
di Baturaja”
Dari latar belakang diatas maka dapat maka dapat diperoleh rumusan masalah
yaitu:
tersebut?
Dengan mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan
tersebut.
Bagi Mahasiswa
1. Mengetahui lebih banyak hal yang berkaitan dengan tempat Kerja Praktek
seperti sejarah, tujuan, proses produksi, produk dan permasalahan yang
ada di dalamnya.
3. Sebagai wadah untuk melatih diri dalam menghadapi kondisi kerja dan
pengamatan langsung ke lapangan.
Bagi Universitas
Bagi Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Batasan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi mengenai kesimpulan tentang temuan-temuan yang diperoleh
dalam Kerja Praktik dan saran yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak
terkait berdasarkan kesimpulan yang diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Merupakan daftar dari buku-buku atau referensi yang dipakai untuk menyusun
laporan Kerja Praktik.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Barang
2.2 Sparepart
2.3 Gudang
II - 1
II - 2
c. Kebutuhan produksi.
Dalam suatu produksi tentunya akan menghasilkan barang dengan
karakteristik dan sifat yang berbeda pula, ada jenis barang yang
bisa langsung dikonsumsi dan ada juga barang yang harus
disimpan terlebih dahulu untuk dikonsumsi.
d. Kebutuhan pasar.
Barang-barang yang telah beredar di pasaran memiliki banyak
macam, namun ada beberapa barang yang diminta selalu ada oleh
konsumen. Agar pasokan barang tersebut tidak terputus maka
diperlukan gudang yang relatif dekat dengan pasar sebagai media
pendistribusian untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Gudang ini digunakan untuk menerima barang dari berbagai asal, lalu
disitulah terjadi proses penggabungan untuk diteruskan pada
konsumen. Atau dikirimkan untuk dilanjutkan proses produksi
lainnya.
II - 4
Salah satu gudang yang efisien dan bisa merespon dengan cepat dalam
menangani perpindahan barang. Gudang ini digunakan untuk
menyimpan beberapa produk dengan waktu yang sangat singkat,
misalnya hari itu diterima dan hari itu juga dikirimkan. Biasanya
digunakan untuk loading barang dari truk ke truk, tetapi memang
implementasinya tidak mudah. Dalam proses ini ada beberapa
persyaratan agar, proses cross docking bisa berjalan dengan lancar,
misalnya setiap barang harus sudah diberikan label dan barang dalam
kondisi siap kirim.
8. Gudang Fulfillment
c. Distribution Warehouse
Gudang distribusi ini meliputi penerimaan barang jadi (dari
Central Warehouse, pabrik, atau supplier), penyimpanan barang
yang akan dikirim, dari pengiriman barang ke konsumen. Terkadang
distribution warehouse juga berfungsi sebagai central warehouse.
d. Retailer Warehouse
Gudang pengecer dengan kata lain, gudang ini adalah
gudang yang dimiliki took yang menjual barang langsung ke
konsumen.
2.4 Persediaan
perusahaan lain, hal ini tergantung dari jenis dan proses usaha utama
perusahaan.
a. Bahan baku Barang persediaan milik perusahaan yang akan diolah lagi
melalui proses produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi
atau 9 barang jadi sesuai dengan kegiatan perusahaan. Besarnya
persediaan bahan baku dipengaruhi oleh perkiraan produksi, sifat
musiman produksi, dapat diandalkannya pihak Pemasok serta tingkat
efisiensi penjadualan pembelian dan kegiatan produksi.
c. Barang jadi Adalah barang hasil proses produksi dalam bentuk final
sehingga dapat segera dijual, pada persediaan ini besar kecilnya
persediaan barang jadi sebenarnya merupakan masalah koordinasi
produksi dan penjualan. Manajer keuangan dapat merangsang
peningkatan penjualan dengan cara mengubah persyaratan kredit atau
dengan memberikan kredit untuk resiko yang kecil (marginal risk).
Tetapi tidak peduli apakah barangbarang tercatat sebagai persediaan atau
sebagai piutang dagang, manajer keuangan harus tetap membiayainya.
II - 11
a. Metode FIFO dalam metode ini, barang yang lebih dulu masuk
dianggap lebih dulu keluar atau dijual sehingga nilai
persediaan akhir terdiri atas persediaan barang yang dibeli atau
yang masuk belakangan. Jadi harga pokok barang yang keluar
(dijual) dihitung berdasarkan harga barang yang dibeli lebih
dahulu, sesuai dengan jumlah pembeliannya. Atau dengan kata
lain nilai persediaan akhir barang didasarkan pada harga
barang yang dibeli terakhir, sesuai dengan jumlah unitnya.
2. Metode harga pasar yang lebih rendah jika pada akhir periode
perubahan harga persediaan barang dimana nilai pengganti atau
biaya memproduksi persediaan bisa lebih rendah dari harga pokok
barangbarang tersebut maka dapat digunakan metode harga pasar
yang lebih rendah.
1. Metode laba kotor dalam metode laba kotor pertama kali harus
ditentukan besarnya persentase laba kotor. Persentase laba kotor
ditentukan dengan menggunakan data tahun-tahun lalu. Sesudah
persentase laba kotor diketahui kemudian dikalikan pada penjualan
dan hasilnya dikurangkan pada penjualan sehingga dapat ditentukan
II - 14
2. Metode perpetual.
a. SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat
komunikasi dan pengawasan dan menjadikan pekerjaan
diselesaikan secara konsisten,
b. Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan
tahu apa yang harus dicapai dalam setiap pekerjaan,
c. SOP juga bias dipergunakan sebagai salah satu alat training dan bisa
digunakan untuk mengukur kinerja pegawai.
Manfaat Standart Operasional Prosedur (SOP) Menurut
Permenpan No.PER/21/M-PAN/11/2008 adalah:
a. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan
kelalaian.
b. SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung
pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan
pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
c. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung
jawab khusus dalam melaksanakan tugas.
d. Menciptakan ukuran standar-standar kinerja yang akan memberikan
pegawai cara konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu
mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.
e. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai
baru untuk cepat melakukan tugasnya.
f. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisiensi dan dikelola
dengan baik.
g. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam
melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hari.
h. Menghindari tumpeng tindih pelaksanaan tugas pemberian
pelayanan.
i. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan procedural
dalam memberikan pelayanan. Menjamin proses pelayanan tetap
berjalan dalam berbagai situasi.
II - 19
Ciri utama dari format Linear Flowchart ini adalah unsur kegiatan
yang disatukan, yaitu: unsur kegiatan atau unsur pelaksanaannya
dan menuliskan rumusan kegiatan secara singkat didalam simbol
yang dipakai.
2.6 Data
Data berasal dari kata “Datum” yang berarti fakta atau bagian dari fakta
yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan yang dapat
digambarkan dengan simbol, angka, huruf dan sebagainya. Pengertian data
menurut Vercellis (2009:6) adalah data merupakan sebuah representasi fakta
yang tersusun secara terstruktur.
Selain deskripsi dari sebuah fakta, data dapat pula merepresentasikan
suatu objek sebagaimana dikemukakan oleh Wawan dan Munir (2006: 1)
II - 23
bahwa “Data adalah nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek
atau kejadian.
Menurut Drs.Jhon J. Longkutoy (1996: 69) mengatakan bahwa “data
adalah suatu istilah majemuk dari fakta yang mengandung arti yang
dihubungkan dengan kenyataan, simbol, gambar, angka, huruf yang
menunjukan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lainnya).”
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
“data adalah merupakan fakta atau bagian dari fakta yang belum tersusun yang
mempunyai arti yang dihubungkan dengan kenyataan yang benar-benar terjadi,
fakta dapat dinyatakan dengan gambar (grafik), kata-kata, angka, huruf dan lain
sebagainya”. Pengelolaan data adalah segala macam pengelolaan terhadap data
atau kombinasi- kombinasi dari berbagai macam pengelolaan terhadap data
untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan dapat
segera dipakai. Menurut Jogiyanto H.M “Pengelolaan Data adalah manipulasi
dari data ke dalam bentuk yang lebih berguna berarti”. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa “Pengolahan Data merupakan kegiatan yang dilakukan
dengan menggunakan masukan berupa data dan menghasilkan informasi yang
bermanfaat untuk tujuan sesuai dengan yang direncanakan”.
2.7 Informasi
Sistem ERP ini biasanya digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam
mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang saling
terintegrasi terhadap unit bidang kerja Keuangan, Accounting, Sumber
Daya Manusia, Pemasaran, Operasional, dan Pengelolaan Persediaan.
Sistem SCM ini sangaat bermanfaat bagi pihak manajemen dimana data
data yang disajikan terintegrasi mengenai manajemen suplai bahan baku,
mulai dari pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen akhir.
3. Transaction Processing System (TPS)
TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan
transaksi bisnis yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk
II - 27
1. Microsoft Word
2. Microsoft Excel
3. Microsoft Office Power Point
4. Microsoft Office Outlook
5. Microsoft Office InfoPath
6. Ms. Visio
7. Microsoft Office Front Page
8. Microsoft Office Acces
9. Microsof Office One Note
b. Mengidentifikasi akibat
II - 31
a. Faktor Manusia
b. Metode Kerja
Suatu metode dan konsep adalah suatu teknik dan prosedur yang
menggambarkan petunjuk pelaksanaan di lapangan walaupun banyak
terjadi bahwa konsep dan metode banyak pelaksanaannya jauh
menyimpang dari harapan (Soeharto, 1999).
c. Material
d. Mesin
e. Lingkungan
Versi 0,92, dibagikan secara gratis pada floppy disk bersama dengan
utilitas Microsoft Windows kesiapan sistem evaluasi. Pada tahun 1995,
Shapeware Perusahaan berganti nama menjadi Visio Korporasi untuk
mengambil keuntungan dari pengakuan pasar dan ekuitas produk
terkait. Microsoft Visio diperoleh pada tahun 2000, re-branding sebagai
Microsoft Office aplikasi, seperti Microsoft Project , namun tidak
pernah dimasukkan dalam salah satu suite Office. Microsoft termasuk
Visio untuk Arsitek Perusahaan edition dengan beberapa edisi Visual
Studio NET 2003. dan Visual Studio 2005.
• Visio 5.0
• Visio 2000
II - 38
2.13 Flowchart
a. System Flowchart
b. Document Flowchart
c. Schematic Flowchart
d. Program Flowchart
e. Process Flowchart
2) 5 Why methods,
3) Fishbone diagram,
2.14.3 Metode dari pencarian akar masalah / Root Cause Analysis (RCA)
a. The 5-whys.
5-whys adalah metode paling sederhana untuk analisis akar
penyebab terstruktur. Ini adalah metode mengajukan pertanyaan yang
digunakan untuk mengeksplorasi penyebab hubungan yang mendasari
masalah. Investigator terus bertanya pertanyaan 'Mengapa?’ Sampai
kesimpulan yang berarti tercapai.
II - 49
III - 1
III - 2
Mulai
Pengamatan Langsung
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Tidak
Data
Cukup ?
Ya
Pengolahan Data
Analisis
Selesai
A. Mulai
B. Pengamatan Langsung
Pengamatan langsung dilakukan dengan melakukan kerja praktek di
PT. Bakti Nugraha Yuda Energy pada departemen Logistic &
Finance di bagian gudang.
C. Identifikasi Masalah
E. Pengumpulan Data
F. Pengolahan Data
G. Analisis
I. Selesai
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
IV - 1
IV - 2
Visi perusahaan
Misi perusahaan
dengan pukul 16:30 WIB, pada hari Sabtu jam kerja berakhir pada
pukul 12.00 WIB. Berlokasi di Jl. Desa Tanjung Kumala, Kec.
Baturaja Timur, Kab. Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.Kerja
pratik ditempatkan pada bagian logistik dan gudang.
Data stok barang pada tabel diatas merupakan hasil dari kegiatan stock
opname barang, dimana kegiatan tersebut dilakukan secara manual. Yaitu
dengan mengecek satu persatu data stok di sistem informasi dengan stok di
gudang, sehingga di klasifikasikan dengan jenis warna yang menunjukkan
keadaan stok barang. Klasifikasi tersebut seperti warna biru menunjukkan
keadaan stok kosong, warna kuning menunjukkan data stok sama dengan stok
gudang, dan warna merah menunjukkan ada perbedaan stok antara di data
system informasi dengan stok di gudang.
Pengumpulan data dengan metode observasi yaitu mengamati langsung
kegiatan yang terdapat di lapangan, salah satunya kegiatan penyimpanan barang
ke gudang utama. Ada barang yang diletakkan di rak penyimpanan dan ada
barang yang diletakkan dilantai seperti Valve ukuran besar dan Flange dalam
Gambar 4.3.
IV - 15
Adapun sisa cat proyek pembangunan PT.Bakti Nugraha Yuda Energy yang
terdapat pada gudang utama memenuhi bagian belakang gudang seperti Gambar
4.4.
Adapun barang-barang seperti Seal Oil ukuran kecil hingga besar, Seal Tape,
O-Ring, dan lain-lain. Barang-barang tersebut ditempatkan dalam rak yang sama
tanpa pembatas sehingga ketika barang datang, barang tersebut diletakkan begitu
saja tidak sesuai dengan jenisnya seperti Gambar 4.6.
Gudang utama memiliki ruangan yang cukup kecil, sehingga barang yang
disimpan terbatas seperti yang terlihat pada Gambar 4.8.
entry data stock barang pada sistem online, dan yang terakhir
merubah posisi stock barang pada kartu stock barang.
SOP penyimpanan dan pendistribusian barang juga diuraikan
dalam bentuk flowchart SOP penyimpanan dan pendistribusian barang
agar memudahkan dalam membaca alur proses seperti Gambar 4.9.
1 3
x
A i A K
X b A F B
a C
U A
CHECK BARANG
A
x
SBM
SPB
4
b. Fishbone Diagram
Pada masalah perbedaan stok barang di sistem informasi
dengan di gudang memiliki faktor penyebab. Adapun faktor
penyebab yang dapat diuraikan pada Gambar 4.11
IV - 25
MESIN MANUSIA
Tidak telitti
Kesalahan
pemotongan stok
data barang
Perbedaan stok
LINGKUNGAN gudang dengan
sistem informasi
Penyimpanan barang
belum rapi
Barang/sparepart
hilang Kode barang belum
diberlakukan
Pencatatan stock
Barang /sparepart opname manual
berkarat
MATERIAL METODE
5.1 Analisis
Pada hasil 5 why analysis pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa faktor
penyebab terjadinya perbedaan stok barang di sistem informasi dengan stok di
gudang adalah kurangnya ketelitian karyawan dalam melakukan pengecekan
data barang yang mengakibatkan terjadinya kesalahan pemotongan data stok
baranglain. Selain itu kurangnya pengecekan fisik barang /stock opname secara
berkala. Kenapa kurangnya pengecekan fisik/stock opname barang, karena
barang tidak disusun rapi pada satu jenis sehingga karyawan enggan melakukan
pengecekan fisik barang. Kenapa barang tidak disusun rapi pada satu jenis,
karena gudang tidak memiliki ruang yang mencukupi untuk barang yang
banyak, sehingga mau tidak mau barang diletakkan pada tempat yang masih
memiliki space atau tempatlain. Kenapa gudang tidak memiliki ruang yang
mencukupi untuk barang yang banyak, karena keterbatasan ruang dan sarana
seperti rak penyimpanan. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
penyebab terjadinya perbedaan stok barang di sistem informasi dengan di
gudang adalah karena keterbatasan ruang dan sarana seperti rak penyimpanan.
V-1
V-2
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk perusahaan dan langkah pengembangan atau
penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Perlu adanya implementasi satu konsep dari lean thinking yaitu 5S untuk
meningkatkan
2. Penelitian ini hanya menganalisis faktor penyebab perbedaan data stok
barang yang ada di sistem informasi dengan stok di gudang hanya
VI - 1
VI - 2
xii
[11] Rahmadi, Ragil. 2009.Jurnal Tenaga Listrik. Jurnal Online
Universitas Gunadarma, 4-5.
[12] Sulistyowati, Elyana Sri. 2017.” Root Cause Analysis (RCA)”. PP1-
24
xiii
LAMPIRAN
Keterangan:
Biru : Stok Tidak Tersedia
Kuning : Data stok lengkap
Merah : Stok berbeda dengan sistem informasi