ABRAHAM RUINDUNGAN
ABDUL RAMADHAN SADING
ADRIAN PRASETYO
AGUNG APRIANTO
AGUSTAF
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sejarah Dan Perkembangan
Antropologi”. kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Benyamin Kose, S.Kep,Ns
sebagai dosen mata kuliah Antropologi, dan teman-teman yang telah berpartisipasi membantu
dalam menyelesaikan makalah ini baik langsung maupun tidak langsung
Kami berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat berguna bagi orang yang
membacanya. Kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini belum sempurna, untuk itu
kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhir kata, kami
mengucapkan terima kasih.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG................................................................................1
B. TUJUAN.....................................................................................................1
C. RUMUSAN MASALAH............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI........................2
B. PERBEDAAN ANTROPOLOGI FISIK DAN BUDAYA.......................3
C. FUNGSI KEBUDAYAAN........................................................................4
BAB II PENUTUP
A. KESIMPULAN..........................................................................................5
B. SARAN......................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
D. Latar Belakang
Manusia adalah mahkluk Tuhan yang paling sempurna. Manusia juga merupakan
mahkluk Sosial yang hidupnya saling membutuhkan satu sama lain. Setiap penduduk yang
mendiami suatu wilayah pasti memiliki ke unikannya masing-masing mulai dari suku, adat,
kebiasaan serta aturan yang berlaku serta berbeda dengan masyarakat lainnya.
Indonesia sebagai Negara kepulauan yang menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika
adalah Negara unik yang memiliki keanekaragaman suku dan Budaya yang berbeda tetapi
tetap bersatu di tengah-tengah perbedaan tersebut.
Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk manusia mulai
dari fisik, tingkah laku,kebiasaan,bahasa, budaya serta susunan masyarakat , ternyata telah
memberikan kita sebuah pengetahuan tentang perkembangan zaman dan fenomena kehidupan
budaya dan masyarakat dari waktu ke waktu sehingga tentunya kita tidak akan pernah lupa
akan sebuah perjalanan manusia dari masa lampau hingga sekarang ini.
B. Tujuan
· Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Antropologi tingkat I semester II
· Untuk dapat memahami arti antropologi serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari
C. Rumusan Masalah
· Pengertian Antropologi
· Perkembangan Ilmu Antropologi
· Cabang-cabang Ilmu Antropologi
· Kegunaan Ilmu Antropologi
BAB II
PEMBAHASAN
Sejak akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, suku-suku bangsa di benua Asia, Afrika,
Amerika, dan Oseania mulai kedatangan orang-orang Eropa Barat selam kurang lebih 4
abad. Orang-orang eropa tersebut, yang antara lain terdiri dari para musafir, pelaut,
pendeta, kaum nasrani, maupun para pegawai pemerintahan jajahan, mulai menerbitkan
buku-buku kisah perjalanan, laporan dan lain-lain yang mendeskripsikan kondisi dari
bangsa-bangsa yang mereka kunjungi. Deskripsi tersebut berupa adat istiadat, susunan
masyarakat, bahasa, atau cirri-ciri fisik. Deskripsi tersebut kemudian disebut sebagai
"etnografi" (dari kata etnos berarti bahasa.
Pada awal abad ke-19, ada usaha-usaha untuk mengintegrasikan secara serius beerapa
karangan-karangan yang membahas masyarakat dan kebudayaan di dunia pada berbagai
tingkat evolusi. Masyarakat dan kebudayaan di dunia tersebut mentangkut masyarakat
yang dianggap "primitiv" yang tingkat evolusinya sangat lambat, maupun masyarakat
yang tingkatannya sudah dianggap maju. Pada sekitar 1860, lahirlah antropologi setelah
terdapat bebarapa karangan yang mengklasifikasikan bahan-bahan mengenai berbagai
kebudayaan di dunia dalam berbagai tingkat evolusi.
Pada awal abad ke-20, sebagian besar Negara penjajah di Eropa berhasil
memantapkan kekuasaannya di daerah-daerah jajahan mereka. Dalam era colonial
tersebut, ilmu Antropologi menjadi semakin penting bagi kepentingan kolonialisme.
Pada fase ini dimulai ada anggapan bahwa mempelajari bangsa-bangsa non Eropa
ternyata makin penting karena masyarakat tersebut pada umumnya belum sekompleks
bangsa-bangsa Eropa. Dengan pemahaman mengenai masyarakat yang tidak kompleks,
maka hal itu akan menambah pemahaman tentang masyarakat yang kompleks.
Pada fase ini, antropologi berkembang pesat dan lebih berorientasi akademik.
Penembangannya meliputu ketelitian bahan pengetahuannya maupun metode-metode
ilmiahnya. Di lain pihak muncul pula sikap anti kolonialisme dan gejala makin
berkurangnya bangsa-bangsa primitive (yaitu bangsa-bangsa yang tidak memperoleh
pengaruh kebudayaan Eropa-Amerika) setelahPerang Dunia II.
Menyebabkan bahwa antropologi kemudian seolah-olah kehilangan lapangan. Oleh
karena itu sasaran dan objek penelitian para ahli antropologi sejak tahun 1930 telah
beralih dari suku-suku bangsa primitiv non Eropa kepada penduduk pedesaan, termasuk
daerah-daerah pedesaan Eropa dan Amerika. Secara akademik perkembangan antropologi
pada fase ini ditandai dengan symposium internasional pada tahun 1950-an, guna
membahas tujuan dan ruang lingkup antropologi oleh para ahli dari Amerika dan Eropa.
Antropologi merupakan salah satu ilmu sosial, yang secara garis besar terbagi menjadi dua
bagian yaitu Antropologi Fisik dan Antropologi Budaya. Antroplogi fisik mempelajari
tentang perkembangan dan perbedaan fisik manusia setiap bangsa (mengapa bisa berbeda dan
apa penyebabnya). Ilmu untuk mempelajari hal tersebut dinamakan Palaentologi manusia.
Kedua yaitu mengenai penyebab manusia dulu dan sekarang bisa berbeda. Bagaimana dan
apa penyebabnya? Hal itu termasuk dalam bidang variasi manusia.
Cabang ilmu antropologi berikutnya adalah antropologi budaya. Cakupan bahasannya
mengenai cara berpikir dan berperilaku yang merupakan suatu ciri khas bangsa atau
masyarakat tertentu. Hal-hal tersebut meliputi bagaimana mereka berbahasa, memiliki ilmu
pengetahuan, hukum, kepercayaan, agama, kesukaan tertentu, kebiasaan pekerjaan, dan
sebagainya. Adapun secara kompleks dan mendetail maka kesemua hal itu telah terspesifikasi
ke dalam berbagai subdisiplin ilmu seperti arkeologi (sejarah peninggalan budaya), linguistik
(kebahasaan) dan etnologi (ilmu bangsa-bangsa).
3
Bagan 1. Cabang-Cabang Antropologi
(Sumber: Ihromi,
C.Fungsi kebudayaan
Adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan
berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam
menjalankan hidupnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
antropologi adalah ilmu yg mempelajari tentang manusia baik sebagai makhluk
biologis ataupun sosial.dalam menentukan definisi antropologi banyak para ahli yg
mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian antropologi diantaranya
koentjaraningrat,keesing,haviland,suyono dan masihbanyak lagi.definisi setiap para ahli pun
berbeda satu dengan lainya.ilmu antropologi muncul pertamakali pada pertengahan abad ke-
19.dalam perkembangan ilmu antropologi,koentjaraningrat membaginya dalam empat
fase.keempat fase tersebut telah dijelaskan dalam bab isi.cabang-cabang ilmu antropologi
dibagi menjadi dua yaitu,antropologi fisik dan antropologi budaya.
B. SARAN
Dengan ditulisnya makalah ini penyusun berharap pembaca dapat mengetahui apa itu
antropologi,cabang-cabang antropologi,dan lain-lain.kemudian makalah ini juga diharapkan
dapat bermanfaat pula bagi penyusun.
5
DAFTAR PUSTAKA