Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN.

2407-6902) Volume I No 1, Januari 2015

MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN KONSEP LISTRIK


BAGI CALON GURU

Gunawan, Ahmad Harjono, Sutrio


Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Mataram
Mataram, Indonesia
Email : gunawan@unram.ac.id

Abstract – There are many abstract concepts in physics. This raises its own difficulties in learning physics.
The difficulty in teaching abstract concepts can be solved using computer technology. Computer technology
presents opportunities for learning abstract concepts, such as through the use of interactive multimedia in
learning physics. In this study has developed an interactive multimedia on the concept of electricity. This
study aims to examine the impact of the use of interactive multimedia on student mastery of the concept of
electricity. The results showed an increase in mastery of concepts in both classes. The highest increase
occurred in the concept of Coulomb's law, which is 68.6% (experimental group) and 48% (control group).
Mastery electric concept experimental group is greater than the control group, indicates that interactive
multimedia effective in supporting the process of learning physics.

Keywords: Interactive Multimedia, Electricity Concepts

PENDAHULUAN berorientasi pada representasi mikroskopik. Hal ini


Fisika merupakan bagian dari sains yang dapat diwujudkan dengan bantuan animasi komputer
memfokuskan kajiannya pada materi, energi, dan karena animasi komputer dapat memvisualisasikan
hubungan antara keduanya. Beberapa konsep dalam proses-proses abstrak yang mustahil dilihat atau
fisika termasuk konsep abstrak. Karakteristik dibayangkan.
beberapa konsep yang abstrak dalam fisika, Perkembangan di bidang ICT memberikan
menyebabkan adanya kesulitan tersendiri dalam pengaruh yang signifikan terhadap bagaimana proses
visualisasi dan penyampaiannya kepada peserta didik. pembelajaran fisika, khususnya pada efektivitas
Konsep abstrak merupakan konsep yang sulit pembelajaran, efisiensi waktu dan fasilitas pendukung
divisualisasikan atau ditampilkan prosesnya secara pembelajaran lainnya. Teknologi komputer dapat
langsung melalui kegiatan laboratorium riil sekalipun. diadaptasi menjadi sebuah pendekatan pembelajaran
Hal ini kemudian berimplikasi pada rendahnya yang aktif. Teknologi komputer memungkinkan
penguasaan konsep dan perolehan hasil belajar peserta adanya perpaduan antara tatap-muka (face to face)
didik. dengan pembelajaran online. Beberapa hal yang perlu
Perkembangan teknologi komputer menghadirkan dipertimbangkan antara lain pendekatan yang
peluang untuk inovasi-inovasi dalam pembelajaran mungkin diterapkan, strategi, teknik, dan peralatan
sains, khususnya fisika. Teknologi komputer adalah yang ada [1].
sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan Teknologi komputer yang digunakan dapat
sebagian atau semua bentuk interaksi sehingga menggunakan format online maupun offline.
pembelajaran akan lebih optimal. Konsep-konsep Teknologi komputer dapat digunakan mendukung
fisika tersebut direalisasikan dalam program komputer pembelajaran berbasis ICT, eksperimen virtual,
menggunakan piranti lunak yang mudah dipelajari. asesmen berbasis ICT, maupun penggunaannya
Perkembangan teknologi informasi menyediakan sebagai media pembelajaran [2]. Penggunaan media
kesempatan untuk membangun dan menggunakan pembelajaran berbasis ICT dapat melalui pemanfaatan
animasi komputer untuk pembelajaran yang
9
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume I No 1, Januari 2015

internet maupun penggunaan komputer sebagai dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat
multimedia interaktif. dioperasikan oleh penguna, contohnya TV dan film.
Penggunaan multimedia interaktif di perguruan Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang
tinggi diharapkan dapat merangsang pikiran, perasaan, dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat
minat, serta perhatian mahasiswa sedemikan rupa dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat
sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal. memilih apa yang dikehendaki untuk proses
Hal ini penting karena terdapat berbagai cara selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah:
mahasiswa dalam memproses informasi yang bersifat multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game,
unik. Ada yang lebih mudah memproses informasi dan lain-lain [2].
visual, sebagian lain lebih mudah kalau ada suara, dan Munir [6], menyarankan penggunaan multimedia
sebagian lain akan memahami dengan mudah atau agar proses pembelajaran menjadi lebih berkesan dan
lebih baik jika melakukannya dengan praktek. bermakna. Multimedia merupakan sistem yang
Beberapa penelitian terdahulu juga menunjukkan mendukung komunikasi guru dengan siswa selama
sejumlah kelebihan multimedia dalam pembelajaran proses pembelajaran melalui teks, audio, gambar,
fisika. McKagan [3], menemukan bahwa penggunaan animasi, video, dan grafis.
multimedia efektif dalam pembelajaran konsep Finkelstein [7], mengatakan bahwa komputer
mekanika kuantum terbukti membantu mahasiswa dapat digunakan untuk menunjang pelaksanaan
membangun model mental dan intuisi tentang praktikum fisika baik untuk mengumpulkan data,
mekanika kuantum meliputi representasi visual dari menyajikan, dan mengolah data. Selain itu, komputer
konsep abstrak dan proses mikroskopik yang tidak juga dapat digunakan untuk memodifikasi eksperimen
dapat diobservasi secara langsung. Penelitian ini juga dan menampilkan eksperimen lengkap dalam bentuk
menunjukkan bahwa simulasi yang digunakan efektif virtual.
dalam membantu mahasiswa belajar dan telah Penggunaan komputer dalam proses belajar
mengungkapkan pengertian baru yang mendalam baru mengajar memberikan beberapa dampak positif,
pada cara pikir mereka tentang mekanika kuantum. diantaranya: kontribusi pada sebuah evolusi cara
Sadaghiani [4], dalam penelitiannya menemukan siswa belajar, memperkaya dan memperluas
bahwa meskipun waktu belajar di kelas berkurang, pengalaman belajar siswa, menyediakan alat yang
hasil belajar mahasiswa pada konsep listrik dan kuat bagi siswa untuk eksplorasi web, memberikan
magnet tidak menurun. Pada kenyataannya, kontribusi pada evolusi teori-teori belajar, dan lain
penggunaan multimedia dalam pembelajaran hybrid- sebagainya [8].
online tersebut menghasilkan pengaruh positif pada Pada abad XXI, terdapat beberapa keterampilan
kinerja mahasiswa, khususnya pada tes konseptual yang menjadi fokus perhatian, yaitu pemecahan
dan diskusi pertanyaan di kelas. masalah, keterampilan berpikir kritis, serta literasi
TINJAUAN PUSTAKA ICT. Beberapa keterampilan belajar menggunakan
Salah satu teknologi komputer yang umum ICT, diantaranya: (1) keterampilan dalam media dan
digunakan dalam pembelajaran adalah multimedia informasi, mulai dari menganalisis, mengakses,
interaktif. Ivers & Baron [5], mendefinisikan mengatur, mengintegrasikan, mengevaluasi dan
multimedia sebagai penggunaan beberapa media membuat informasi dalam berbagai bentuk dan media.
untuk menyajikan informasi. Kombinasi ini dapat Juga keterampilan dalam aturan penggunaan media
berisi teks, grafik, animasi, gambar, video, dan suara. dalam masyarakat, (2) keterampilan komunikasi,
Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: meliputi komunikasi lisan, komunikasi tulis, dan
multimedia linier dan multimedia interaktif. komunikasi melalui multimedia dalam berbagai
Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak bentuk dan konteksnya, (3) keterampilan

10
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume I No 1, Januari 2015

interpersonal dan self-direction. Menjadi lebih Berdasarkan hasil penelitian Gunawan et al [10],
produktif dalam menyelesaikan tugas dan dapat disimpulkan bahwa penguasaan konsep
mengembangkan minat dalam meningkatkan mahasiswa yang belajar menggunakan multimedia
keterampilan secara mandiri. interaktif lebih tinggi dibandingkan dengan
Alasan penggunaan komputer dalam mahasiswa yang diajarkan secara konvensional.
pembelajaran, antara lain: (1) kemampuan komputer Pembelajaran menggunakan multimedia interaktif
untuk menyajikan informasi dalam bentuk membantu mahasiswa untuk mengingat kembali
multimedia (teks, gambar, audio, video, animasi, konsep dasar yang pernah diterima sebelumnya lebih
simulasi) dan aspek interaktif, (2) komputer dapat baik dibandingkan pembelajaran secara konvensional.
diprogram untuk melakukan perhitungan, memeriksa Hal ini ditunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
hasil tes dan memberikan umpan balik, (3) teknologi pada konsep-konsep dasar setiap materi antara yang
internet memungkinkan bahan ajar dapat diakses belajar dengan multimedia interaktif dengan
kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja yang mahasiswa yang belajar secara konvensional.
terhubung ke internet [9]. Simulasi komputer dapat digunakan sebagai
Proyek multimedia mendorong siswa untuk alternatif media pembelajaran karena dapat membantu
bekerja dalam kelompok, mengungkapkan siswa mengatasi kelemahannya dalam teori dan
pengetahuan mereka dalam berbagai cara, pengembangan pemahaman konsep fisika. Zacharia
memecahkan masalah, merevisi karya mereka sendiri, [11], menyatakan bahwa penggunaan simulasi
dan membangun pengetahuan. Siswa memiliki interaktif membantu mahasiswa memvisualisasikan
kesempatan untuk belajar dan menerapkan masalah dan pemecahannya, juga dapat
keterampilan dunia nyata. Mereka belajar nilai kerja menumbuhkan sikap positif terhadap fisika.
sama tim; dampak dan pentingnya media yang Penggunaan multimedia interaktif dapat lebih
berbeda, termasuk masalah desain, media kesesuaian meningkatkan kemampuan inferensi logika dan
dan validitas, dan hukum hak cipta; tantangan kemampuan menarik kesimpulan mahasiswa [12],
berkomunikasi dengan peserta yang berbeda; begitupun halnya dengan penggunaan laboratorium
pentingnya penelitian, perencanaan, dan keterampilan virtual. Penggunaan laboratorium virtual dapat
organisasi; pentingnya presentasi dan keterampilan membuat mahasiswa berpikiran lebih terbuka dan
berbicara; dan bagaimana menerima dan memberikan memotivasi mereka terus mencoba menemukan secara
umpan balik yang konstruktif. Membuat proyek mandiri konsep fisika yang diharapkan [13].
multimedia membantu untuk memperkuat Laboratorium virtual juga terbukti membantu
keterampilan teknologi siswa dan mempersiapkan mahasiswa belajar dalam penalaran logis sehingga
mereka untuk tuntutan karir masa depan [2]. kemampuan inferensi logika dan kemampuan menarik
Multimedia terdiri dari berbagai jenis media untuk kesimpulan mahasiswa mengalami peningkatan [14].
menyampaikan pesan/informasi kepada pengguna Konsep merupakan gambaran mental dari gejala
sesuai tujuan dan fungsinya. Terdapat beberapa alam yang mempunyai lingkup yang luas mengenai
komponen utama multimedia yang dirangkai dalam keteraturan kejadian atau obyek, yang dinyatakan
format digital yang disusun sedemikian rupa sehingga dalam suatu label konsep. Konsep adalah dasar bagi
menarik dan memotivasi pengguna untuk belajar. perkembangan mental yang lebih tinggi untuk
Komponen-komponen tersebut adalah teks, gambar, merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi-
audio, video, dan animasi. Satu komponen lagi bisa generalisasi. Namun secara umum konsep adalah
ditambahkan yaitu interaktif, sehingga multimedia suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum
bisa disebut sebagai ‘multimedia interaktif’ [2]. sekelompok objek, peristiwa, atau fenomena lainnya
[15].

11
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume I No 1, Januari 2015

Konsep dalam fisika biasanya dinyatakan dalam Coulomb, medan listrik, hukum Gauss, potensial
bahasa simbolik. Simbol yang digunakan merupakan listrik, dan energi listrik. Setiap label konsep dianalisis
manipulasi dari satu atau lebih penalaran proses IPA ketercapaiannya berdasarkan perolehan skor tes awal,
yang tidak dapat dinyatakan dalam bahasa sehari-hari. tes akhir, dan gain ternormalisasi. Persentase
Simbol merupakan nama dari sebuah konsep yang peningkatan penguasaan konsep mahasiswa pada
berkaitan dengan simbol lainnya, sehingga setiap label konsep kelas eksperimen dan kelas
memungkinkan adanya jalan pemikiran yang teratur. kontrol disajikan pada gambar 1.
Dalam fisika, peserta didik dituntut untuk memahami
konsep-konsep yang ada. Pemahaman konsep akan
membantu peserta didik memahami dan
menyelesaikan soal-soal, ataupun menyelesaikan
permasalahan yang dihadapinya dalam kehidupan.
Penguasaan konsep adalah cara memahami sesuatu
yang sudah terpola dalam pikirannya yang diakses
oleh simbol verbal atau tertulis. Gambar 1. Perbandingan Rata-rata Skor N-gain Setiap
METODE PENELITIAN Label Konsep Listrik pada Kedua Kelas
Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan. Berdasarkan analisis pada setiap label konsep
Dalam penelitian ini telah dikembangkan suatu model dapat diketahui bahwa peningkatan tertinggi pada
multimedia interaktif (MMI) untuk pembelajaran kelas eksperimen sebesar 68,6% pada materi hukum
fisika pada konsep listrik. MMI dikembangkan Coulomb, sedangkan terendah pada materi hukum
menggunakan program Macromedia Flash 8. Gauss sebesar 56,2%. Pada kelas kontrol peningkatan
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data tertinggi terjadi pada materi hukum Coulomb 48,0%,
penguasaan konsep listrik berupa tes pilihan ganda. terendah pada materi medan listrik sebesar 35,3%.
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Peningkatan tertinggi pada label konsep hukum
program studi pendidikan fisika yang sedang Coulomb dapat dimengerti, selain karena merupakan
mengikuti perkuliahan fisika dasar pada salah satu materi awal dalam penyampaiannya juga disebabkan
LPTK di Mataram. materi ini merupakan materi yang pernah diterima
Data hasil penguasaan konsep setiap materi yang sebelumnya di sekolah menengah. Hal menarik
diperoleh selanjutnya dianalisis untuk mengetahui kemudian, pada materi ini terjadi perbedaan tertinggi
tingkat keberhasilan penggunaan multimedia dalam pada peningkatan kedua kelas. Hal ini dapat
pembelajaran yang selanjutnya dibandingkan dengan disebabkan multimedia interaktif yang dikembangkan
kelas yang belajar materi yang sama dengan cara dapat membantu mahasiswa memahami konsep
konvensional. Dalam rangka antisipasi kesalahan dengan lebih baik. Ilustrasi dan visualisasi yang
penafsiran perolehan skor gain setiap mahasiswa, juga diberikan memotivasi mahasiswa untuk tetap belajar.
dihitung besarnya N-gain dengan menggunakan Mahasiswa dilibatkan dalam rangkaian percobaan
rumus [16]: yang memandunya untuk dapat menemukan sendiri
konsep fisika pada materi listrik tersebut.
Spost  Spre
N - gain  x 100% Materi listrik merupakan salah satu materi penting
Smax  Spre
dan kompleks dalam fisika. Mahasiswa pada berbagai
HASIL DAN PEMBAHASAN tingkat pendidikan mengalami miskonsepsi dan
Materi listrik dalam penelitian ini dibatasi pada kesulitan dalam memahami konsep dasar listrik.
konsep listrik statis yang secara garis besar dapat Sebagai solusinya dikembangkan beberapa
dikelompokkan menjadi 5 label konsep, yaitu hukum pendekatan yang kemudian diuji secara empirik, salah

12
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume I No 1, Januari 2015

satunya melalui penerapan simulasi interaktif. Hasil yang diajarkan dengan pembelajaran berbasis
penelitian Nurmi & Jaakola [17], menunjukkan bahwa multimedia interaktif lebih tinggi dibandingkan
kelompok Simulation Learning Object (SLO) dengan dengan mahasiswa yang diajarkan secara
tugas terstruktur adalah kelompok yang mengalami konvensional. Konsep yang mengalami peningkatan
peningkatan tertinggi (yang paling diuntungkan). tertinggi adalah hukum Coulomb sebesar 68,6%
Faktor pengaturan aktif menunjukkan pengaruh yang (kelompok eksperimen) dan 48% (kelompok kontrol).
signifikan pada sikap belajar mahasiswa, tetapi Rata-rata tingkat penguasaan konsep listrik
perbandingan antara bentuk penugasan terstruktur dan mahasiswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi
yang tidak terstruktur tidak menunjukkan perbedaan dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini
yang signifikan. mengindikasikan bahwa penggunaan multimedia
Perkins. K, et al. [18], menyatakan bahwa interaktif efektif mendukung proses pembelajaran
kesulitan untuk memahami konsep dasar listrik dapat fisika bagi calon guru.
diatasi melalui penggunaan simulasi interaktif dengan UCAPAN TERIMA KASIH
tugas terstruktur dan tidak terstruktur. Hasil penelitian Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
menunjukkan penggunaan simulasi komputer efektif sebesar-besarnya kepada DP2M Dikti Kemendikbud
meningkatkan penguasaan konsep listrik mahasiswa. yang telah memfasilitasi pembiayaan penelitian ini
Hasil penelitian Finkelstein, et. al [19], melalui Skim Penelitian Strategis Nasional Tahun
menunjukkan bahwa penguasaan konsep listrik dan 2012-2013. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan
keterampilan mahasiswa yang belajar dan eksperimen kepada pihak lain yang telah memberikan masukan
menggunakan simulasi komputer lebih tinggi dan tinjauan kritis guna penyempurnaan tulisan ini.
dibandingkan 2 kelompok lainnya yaitu kelompok
dengan percobaan riil laboratorium dan kelompok REFERENSI
konvensional tanpa percobaan laboratorium.
[1] Garrison, D.R & Vaughan, N.D., (2008).Blended
Mahasiswa yang belajar menggunakan multimedia
Learning in Higher Education. San Fransisco:
interaktif lebih mampu menggunakan prinsip-prinsip
John Willey & Sons, Inc.
yang ada dalam konsep fisika. Rancangan multimedia
[2] Gunawan (2015). Model Pembelajaran Berbasis
interaktif yang dikembangkan melibatkan mahasiswa
ICT. Mataram: FKIP Unram Press.
untuk memperoleh pengalaman, dan melakukan
[3] McKagan et al. (2008). “Developing and
eksperimen-eksperimen yang mengizinkan mereka
Researching PhET simulations for Teaching
untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri.
Quantum Mechanics”. American Journal of
Finkelstein [20], menyatakan bahwa
Physics, (76) pp. 406 – 417.
perkembangan teknologi komputer dapat digunakan
[4] Sadaghiani, Homeyra R. "Using multimedia
untuk membantu meningkatkan pemahaman fisika
learning modules in a hybrid-online course in
mahasiswa baik sebagai multimedia interaktif maupun
electricity and magnetism". Physical Review
sumber online seperti halnya e-learning. Penggunaan
Special Topics-Physics Education Research 7.1
sumber online terbukti membantu mahasiswa untuk
(2011): 010102.
belajar secara mandiri dan menemukan sendiri
[5] Ivers, Karen & Barron, Ann. (2002). Multimedia
konsep-konsep penting yang ditargetkan.
Projects In Education: Designing, Producing,
PENUTUP and Assessing. Westport, CT : A Division of
Dalam penelitian ini telah dikembangkan Greenwood Publishing Group, Inc.
multimedia interaktif fisika untuk meningkatkan [6] Munir (2001). Aplikasi Multimedia dalam Proses
penguasaan konsep listrik mahasiswa. Hasil penelitian Belajar Mengajar. Mimbar Pendidikan XX (3).
menunjukkan penguasaan konsep listrik mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.
13
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume I No 1, Januari 2015

[7] Finkelstein, et.al. (2005). “When Learning About PMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
the Real World Is Better Done Virtually: A Study Bandung: tidak diterbitkan.
of Subtituting Computer Simulations for [16] Cheng, K., et. al. (2004). “Using Online
Laboratory Equipment”. Physics Education Homeworks Systems Enhances Student. Learning
Research. APS (1) 1 – 8. of Physics Concept in an Introductory Physics
[8] Holmes, B & Gardner, J. (2006). E-Learning: Course”. American Journal of Physics. 72 (11)
Concepts and Practice. London: Sage 1447-1453.
Publications Ltd. [17] Nurmi.S & Jaakola.T. (2007).Using Simulation,
[9] Setiawan, A. (2012). Pemanfaatan ICT untuk Laboratory Equipments and Conceptual Change
Pembelajaran Sains. Makalah disampaikan pada Assignments to Enhance Learning of Simple
acara Workshop Pengembangan Media berbasis Electricity.Published in Learning, Media, and
ICT, Mataram, 27 – 28 Januari 2012. Technology, 32 (1).
[10] Gunawan, et al. (2014). Penggunaan Multimedia [18] Perkins. K, et.all. (2007). “PhET: Interactive
Interaktif dalam Pembelajaran Fisika dan Simulations for Teaching and Learning Physics”.
Implikasinya Pada Penguasaan Konsep The Physics Teacher. (44). Pp. 18 – 23
Mahasiswa. Jurnal Pijar MIPA, Vol IX Nomor 1: [19] Finkelstein.N.D, et. All. (2005). Can Computer
15 - 19 Simulations Replace Real Equipment in
[11] Zacharia, Z. & Anderson, O.R. (2003). The Undergraduate Laboratories?The Physics
Effects of an Interactive Computer-Based Teacher.Vol 76.Pp.1-8.
Simulation Prior to Performing A Laboratory [20] Finkelstein.N.D. (2006).Using Online Resources
Inquiry-Based Experiment on Students’ In Teaching Introductory Pysics.American
Conceptual Understanding of Physics. American Journal of Physics.74. Pp. 949 – 953
Journal of Physics, 71(6), 618–629.
[12] Gunawan. (2009). Pembelajaran Berbasis BIOGRAFI PENULIS
Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Gunawan, lahir di Gontar (Sumbawa) pada tanggal 1
Keterampilan Generik Sains Calon Guru Fisika. Mei 1981. Penulis menyelesaikan pendidikan S1 pada
Jurnal Pijar MIPA. Vol. 4 No. 3 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unram pada
[13] Gunawan & Liliasari (2012). Model Virtual tahun 2003. Pendidikan S2 dan S3 pada program
Laboratory Fisika Modern untuk Meningkatkan studi Pendidikan Fisika di Universitas Pendidikan
Disposisi Berpikir Kritis Calon Guru. Jurnal Indonesia. Sejak menyelesaikan program doktor pada
Ilmiah Cakrawala Pendidikan. Th. XXXI, No. 2 : Januari 2011, penulis aktif pada beberapa penelitian
185-199. dan pengabdian kepada Masyarakat. Saat ini penulis
[14] Gunawan., Setiawan. A, & Widyantoro D.H bekerja sebagai Dosen Pendidikan Fisika, FKIP
(2013). Model Virtual Laboratory Fisika Modern Unram. Fokus penelitian beberapa tahun terakhir
untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains pada pengembangan media pembelajaran berbasis
Calon Guru. Jurnal Pendidikan dan ICT dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Pembelajaran. Vol. 20, No. 1 : 25-32.
[15] Liliasari. (2005). Membangun Keterampilan
Berpikir Manusia Indonesia Melalui Pendidikan
Sains. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar
Dalam Ilmu Pendidikan IPA Pada Fakultas

14

Anda mungkin juga menyukai