Sasaran Belajar:
1. Memahami dan mempelajari pencemaran lingkungan
1.1 Definisi pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat energy, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya
(UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982
Kholera
Penyebabnya adalah bakteri patogen jenis vibrio cholerae, dan waktu inkubasinya
antara beberapa jam sampai lima hari. Bakteri vibrio cholerae yang masuk melalui
mulut akan berkembang di dalam usus halus (small intestine), dan menghasilkan
exotoxin yang menyebabkan rasa mual. Gejala yang penting yakni mencret atau diare
dengan warna putih keruh dan muntah-muntah. Kadang-kadang juga terjadi dehidrasi,
dan pada kasus yang serius kemungkin an dapat menyebabkan penderita menjadi
koma. Sumber utama penunularan yakni air minum atau makanan yang
terkontaminasi atau tercemar oleh kotoran atau muntahan penderita ataupun tercemar
oleh inang atau pembawa bakteri kholera
Hepatitis A
Penyebabnya adalah virus hepatitis A, dengan waktu inkubasi antara 15 sampai 30
hari (biasanya 30 hari). Infeksi umumnya terjadi melalui mulut. Gejala primairnya
antara lain rasa mual, pusing disertai demam, dan rasa lelah/lemas di seluruh tubuh.
Gelaja spesifik antara lain terjadinya pembengkaan liver dan timbul gejala sakit
kuning. Sumber penularan yakni air minum atau makanan yang tercemar oleh kotoran
manusia yang mengandung virus hepatitis A.
Penanggulangan
1. Pengaturan Tata Ruang
Tata Ruang memegang peranan penting dalam pengelolaan lingkungan. Tata
Ruang yang baik mengatur pemanfatan ruang dengan mempertimbangkan beban
lingkungan yang akan muncul jika ruangnya sudah terpakai. Tata Ruang yang
berwawasan lingkungan akan menghasilkan model-model kota atau desa yang akrab
dengan lingkungan atau yang sekarang dikenal dengan "eco city". Untuk kota lama
yang sudah terbangun memang sulit untuk menatanya kembali, namun demikian
bukanlah tidak mungkin untuk dilakukan. Dengan bantuan penegakan hukum dan
pembinaan yang terus menerus serta sosialisasi yang baik hal itu bisa dilakukan.
2 Aspek legal: Pembinaan dan penegakan hukum
Peraturan lingkungan banyak berubah dan bertambah dari tahun ke tahun, oleh
karena itu perlu terus dilakukan sosialisasi baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada masyarakat. Pelanggaran lingkungan banyak terjadi karena sebagian
masyarakat belum membaca atau memahami peraturan-peraturan yang ada,
mengingat isu lingkungan masih relatif baru buat indonesia dan penegakan hukumnya
masih sangat minim dibanding kasus-kasus lain.
3. Menetapkan Baku Mutu
4. Perlindungan sumber air
5. Monitoring dan Evaluasi
6. Peningkatan SDM dengan cara memberi peran dan ruang gerak yang lebih besar
pada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
7. Produksi Bersih
Produksi bersih bisa dimulai dari pemilihan bahan baku, pemilihan proses yang akrab
lingkungan, pengepakan, sampai dengan proses pengiriman produk. Yang
berdasarkan standard baku mutu
3.2 Ciri-ciri
1. Tanah tidak subur
2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
3. Berbau busuk dan tajam
4. Kering
5. Mengandung logam berat
6. Mengandung sampah anorganik
7. Kandungan mineralnya sedikit
3.3 Jenis
Pencemaran tanah yang disebabkan oleh limbah domestik
Pencemaran ini disebabkan oleh aktivitas harian manusia dalam kegiatan rumah tan
gganya.Contoh dari limbah domestik antara lain adalah plastic,kertas,serta air sisa
detergen.
Pencemaran yang disebabkan oleh limbah pabrik
Pencemaran ini disebabkan oleh limbah sisa industri yang hampir selalu didapatkan
dari setiap kegiatan produksi .
Limbah pabrik bentuknya terbagi menjadi dua macam yaitu,limbah padat dan limba
h cair.Limbah padat biasanya berbentuk lumpur atau bubur.Sementara itu limbah
cair berbentuk air yang telah terantisipasi bahan kimia sehingga warnanya tidak je
rnih lagi.Pencemaran oleh limbah industry akan menyebabkan tanah menjadi tidak
subur dan sulit untuk ditanami karena terlalu banyak menyerap bahan – bahan kim
ia.
Pencemaran yang disebabkan oleh limbah pertanian
Keberadaan zat-zat kimia yang awalnya ditujukan untuk membantu proses
pertanian justru malah menjadi sumber polusi tanah. Sebut saja zat-zat kimia
seperti pupuk urea, DDT dan pestisida, sisa-sisa dari zat tersebut dapat
menyebabkan polusi dan dampaknya hasil tanaman yang ditanam kurang sehat.
Dengan mengetahui jenis-jenis pencemaran tanah ini semoga dapat membuat kita
semakin sadar akan bahaya polusi, terutama polusi tanah. Dengan merawat tanah
yang subur agar terhindar dari polusi, kelestarian hidup manusia juga dapat
terjaga dengan baik.
3.4 Penyebab
Limbah organik, Limbah ini dianggap lebih baik dan tidak terlalu membahayakan
untuk tanah apabila dibandingkan dengan limbah anorganik, karena strukturnya
dapat diuraikan dengan cepat. Namun tetap saja kelebihan kadar limbah organik
akan dapat mempengaruhi tumbuh kembang tanaman yang ada di sekitarnya.
Ada limbah anorganik, Limbah ini tidak hanya menyebabkan pengotiran pada
tanah saja, namun juga menyebabkan sarang nyakum karena sifatnya yang dapat
menampung air hujan.
Limbah cair, Limbah cair dapat mencemari tanah karena sifatnya yang meresap
ke dalam tanah sehingga dapat menrusakkan kandungan zat- zat baik yang ada di
tanah.
Tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan
populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida
merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.
4.2 Ciri-ciri
1. tingginya kadar karbondioksida
2. warna udara dapat dilihat
3. berbau menyengat dan menyesakan
4. kualitas udara yang pengap
5. Iritasi pada mata
4.3 Jenis
Pada waktu planet bumi terbentuk pertama kali, komposisi, temperatur, dan
kemampuan untuk membersihkan diri oleh atmosfer bumi berjalan dengan
wajar. Tetapi selama dua abad belakangan ini, terutama sejak sekitar lima puluh
tahun yang silam komposisi atmosfer menjadi berubah sangat nyata akibat
aktivitas manusia. Aktivitas tersebut berapa proses pembakaran minyak,
kebakaran hutan, penggundulan hutan, dan aktivitas industri serta pertanian.
Bahan kimia di udara yang berpengaruh negatif pada manusia, hewan,
tanaman, barang dari logam, batuan dan material lain dapat dikategorikan
sebagai pencemar udara. Banyak bahan pencemar udara terdapat dalam lapisan
troposfer, tetapi ada 9 jenis bahan pencemar udara yang dianggap penting, yaitu
sebagai berikut;
e. Suspensi partikel: debu tanah, karbon, asbes, logam berat, nitrat, sulfat,
titik cairan, seperti asam sulfat (H2SO4), minyak, bifenil poliklorin(PCB),
dioksin, dan pestisida.
4.4 Penyebab
Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber
bergerak.
Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan rumah tangga.
Sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas kendaraan bermotor di darat dan
tranportasi laut.
Polusi diluar lingkungan : industri dan transportasi
Polusi dalam ruangan : srkulasi udara dan asap rokok
5.2 Tujuan
1. Tercapainya keterpaduan kegiatan lintas sektor dalam program pemberantasan
penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan memberdayakan
masyarakat
2. Meningkatnya pengetahuan kesadaran, kemampuan, dan prilaku masyarakat
untuk mewujudkan lingkungan dan prilaku hidup bersihdan sehat
3. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan masyarakat untuk
mencegah dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah
kesehatan lingkungan dengan sumber yang ada
4. Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi
kesehatan lingkungan
1. Langsung
a) Meningkatnya kunjungan klien dan menurunnya pasien klinik
sanitasi
b) Meningkatnya cakupan dan jumlah sarana air bersih dan sanitasi
yang memenuhi syarat dari swadaya masyarakat
c) Meningkatnya kunjungan petugas klinik sanitasi ke rumah
pasien/klien
2. Tidak langsung
a) Menurunnya angka kejadian penyakit yang berbasis lingkungan
seperti diare,cacingan, penyakit kulit, ISPA, TB.paru, DBD,
malaria, penyakit akibat kerja, penyakit saluran pencernaan,
dan keracunan
b) Terciptanya hubungan dan kerjasama yang baik antara lintas
program dan lintas sektor di wilayah kerja puskesmas
DAFTAR PUSAKA
https://www.researchgate.net/publication/278243063_Diktat_Pencemaran_Lingkunga
n
Diaz, E. 2008. Microbial Degradation, Bioremediation and Biotransformation.
ISBN : 978-1-904455-17-2. Disitir tanggal 17 September 2008
Achmad, Dr. Rukaesih M.Si. (2004). Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offsett.
Kusnoputranto H. 1997. Air Limbah dan Ekstrata Manusia, Direktorat Pembinaan
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Jakarta.