Anda di halaman 1dari 13

WRAP UP SKENARIO 1

Logam Berat di Sungai Citarum Merusak Susunan Saraf

Tutor : dr, Rika Ferlianti


Nama : Addieni Shohwati (1102020208)
Kelompok : K21-MP1

Sasaran Belajar:
1. Memahami dan mempelajari pencemaran lingkungan
1.1 Definisi pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat energy, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya
(UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982

1.2 Jenis-jenis pencemaran lingkungan


1. Berdasarkan Tempat Terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi pencemaran air,
udara, dan tanah.

A. Pencemaran Air Pencemaran air


adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam air
sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai
dengan perubahan bau, rasa, dan warna.

B. Pencemaran Udara : Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan,


misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.

C. Pencemaran Tanah : Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah


rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan. Sampah dapat
dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas, dan air, sehingga
terbentuklah humus. Sampah organik dibedakan menjadi dua, yaitu organik dan
anorganik. Sampah organic misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit
yang tergolong sebagai sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik
seperti besi, alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, tergolong sebagai
sampah yang sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan pencemar itu akan tetap utuh
hingga 300 tahun yang akan datang.

2. Berdasarkan Macam Bahan Pencemaran

Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjadi berikut ini :

A. Pencemaran Kimiawi : Pencemaran kimiawi disebabkan oleh CO2, logam


berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni,), bahan raioaktif, peptisida, detergen, minyak,
pupuk anorganik.

B. Pencemaran Biologi : Pencemaran biologi disebabkan oleh mikroorganisme


seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa.
C. Pencemaran Fisik : Pencemaran fisik disebabkan barang sulit terurai, oleh
logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.

D. Pencemaran Suara : Pencemaran suara disebabkan oleh kebisingan.

1.3 Proses terjadinya pencemaran lingkungan


Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan
oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungapn biasanya
membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat
dicegah dan dikendalikan. Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan
pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat
dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan
meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya
agar tidak mencemari lingkungan.

1.4 Komposisi bahan pencemaran lingkungan


Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan.
Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan
kerugian terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033%
di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat
memberikan efek merusak. Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan yaitu :
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan
tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila
konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat
terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak
 Pencemaran udara: CO2, CO, CFC, SO, SO2, asap rokok
 Pencemaran air: Limbah pertanian, limbah rumah tangga, limbah industri,
penangkapan ikan menggunakan racun
 Pencemaran tanah: sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan
pertanian, dan perternakan

2. Memahami dan mempelajari pencemaran air


2.1 Definisi
Dalam UU No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP RI
No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air yang dimaksud dengan Pencemaran Air adalah masuknya atau dimasukkannya
makluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan
manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air
tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Dari definisi tersebut tersirat
bahwa pencemaran air dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja dari
kegiatan manusia pada suatu perairan yang peruntukkannya sudah jelas.
2.2 Ciri-ciri
Pencemaran air dapat ditunjukkan oleh perubahan sifat fisik, kimiawi, dan
biologi air.
A. Sifat Fisik Air
1. Suhu air menjadi panas atau tinggi, semakin tinggi suhu air semakin
sedikit kelarutan oksigen yang terkandung.
2. Berbau
Bau yang berasal dari dalam air dapat langsung berasal dari bahan-bahan
buangan atau air limbah dari kegiatan industri atau dapat pula berasal
dari hasil degradasi bahan buangan oleh mikroba yang hidup di dalam
air (Diaz, 2008).
3. Adanya rasa pada air, biasanya diikuti oleh perubahan ph air
4. Berwarna, karena limbah industri akan mengubah warna perairan
5. Kekeruhan
Pembentukan koloidal terjadi karena bahan buangan padat yang
berbentuk halus (butiran kecil), sebagian ada yang larut dan sebagian
lagi tidak dapat larut dan tidak dapat mengendap, koloidal ini melayang
di dalam air sehingga air menjadi keruh.
6. Parameter Kondutivitas.
Konduktivitas suatu larutan tergantung pada jumlah garam-garam
terlarut dan untuk larutan yang encer konduktivitasnya kurang lebih
akan sebanding dengan nilai TDS. Secara matematis K
=(Konduktivitas - µmhos/m)/(TDS mg/l). Dengan mengetahui nilai K
untuk suatu sampel air tertentu, pengukuran konduktivitas air dapat
dipakai untuk memperkirakan jumlah TDS secara cepat dan mudah.

B. Sifat Kimia Air


1. Terjadi perubahan ph
Organisme perairan membutuhkan kondisi air dengan tingkat
kemasaman tertentu (Rukaesih, 2004). Air dengan pH yang terlalu tinggi
atau terlampau rendah dapat mematikan organisme, demikian pula
halnya dengan perubahanya, umumnya organisme perairan dapat hidup
pada kisaran pH antara 6,7 dan 8,5. Penambahan suatu senyawa ke
perairan kendalanya telah menyebabkan perubahan pH menjadi lebih
kecil dari 6,7 atau lebih besar dari 8,5 (Kusnoputranto, 1997).
2. Nilai konsentrasi oksigen terlarut atau DO (Dissolve oxygen) mengalami
penurunan
3. Semakin besarnya nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand)
menunjukkan derajat pengotoran limbah semakin besar. BOD adalah
jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan mikroorganisme hidup untuk
memecah atau mengoksidasi bahan organic buangan di air.
4. Nilai COD (Chemical Oxygen Demand) tinggi. COD adalah jumlah
oksigen yang dibutuhkan untuk mengkosidasi bahan-bahan organic di
dalam air secara kimiawi. Nilai COD pada umumnya lebih besar
daripada nilai BOD.
C. Sifat Biologi Air
Terdapat organisme sebagai indikator kualitas air, seperti ganggang,
bakteri, protozoa makrobentos, dan ikan. Keberadaan coliform yang
berlebihan dalam air menunjukkan adanya pathogen air.
2.3 Jenis
2.4 Penyebab
A. Penyebab Pencemaran Air
Berdasarkan defisini dari pencemaran air, dapat diketahui bahwa penyebab
pencemaran air dapat berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi ataupun
komponen lain sehingga kualias air menurun dan air pun tercemar. Banyak
penyebab pencemaran air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi dua,
yaitu sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi
efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber
tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah
atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari
industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian.
Tanah dan air mengandung sisa dari aktifitas pertanian seperti pupuk dan
pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu
pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.
B. Sumber Pencemaran Air
Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut:
1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar,
tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun
dalam tanah)
2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan
3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)
4. Limbah pengolahan kayu
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut
6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti
plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah
organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran)

2.5 Dampak terhadap kesehatan


Beberapa penyakit yang berhubungan dengan air (Waterborne Deseases) telah
dikenal sejak lama. Pencemaran air minum oleh air limbah dan/atau oleh kotoran
manusia (tinja), yang mengandung organisme yang dapat menimbulkan penyakit,
virus, bakteria patogen dan sebagainya, dapat menyebar dengan cepat ke seluruh
sistem jaringan pelayanan air minum tersebut, serta dapat menyebabkan wabah atau
peledakan jumlah penderita penyakit di suatu wilayah dalam waktu singkat.
 Tipus dan Paratifus
Penyebabnya adalah jenis bacillus typhus dan parathyphus, dengan waktu inkubasi
antara 1 sampai 3 minggu. Bakteri penyakit tersebut masuk melalui mulut dan
menjangki pada struktur lympha (getah bening) pada bagian bawah usus halus,
kemudian masuk ke aliran darah dan akan terbawa ke organ-organ internal sehingga
gejala muncul pada seluruh tubuh misalnya: seluruh badan lemas, pusing, hilang
nafsu makan, dan timbul deman serta badan menggigil. Pada penderita yang serius
sering timbul gejala pendarahan usus. Suhu badan berfluktuasi dan akan turun
perlahan-lahan setelah infeksi berjalan tiga atau empat minggu, dan gejala umum juga
hilang.
Untuk penyakit paratyphus, gejalanya hampir sama, hanya lebih lunak. Sumber
penularan yang utama adalah penderita itu sendiri atau carriernya, dan penularan
dapat terjadi karena infeksi yang disebabkan oleh bakteria yang ada di dalam tinja
penderita melalui air minum, makanan atau kontak langsung.
 Disentri
Penyebabnya adalah beberapa jenis bakteri dysentery baccilus, waktu inkubasi 1 - 7
hari, biasanya sekitar 4 hari atau kurang. Gejala penyakitnya antara lain : bakteri
dysentery yang masuk melalui mulut akan tumbuh di dalam perut besar, dan berubah
secara lokal ke kondisi sakit misalnya timbulnya bisul pada selapur lendir
(mucous membrane). Gejala utama yakni mencret, mulas, demam, rasa mual, muntah-
muntah, serta berak darah campur lendir.

 Kholera
Penyebabnya adalah bakteri patogen jenis vibrio cholerae, dan waktu inkubasinya
antara beberapa jam sampai lima hari. Bakteri vibrio cholerae yang masuk melalui
mulut akan berkembang di dalam usus halus (small intestine), dan menghasilkan
exotoxin yang menyebabkan rasa mual. Gejala yang penting yakni mencret atau diare
dengan warna putih keruh dan muntah-muntah. Kadang-kadang juga terjadi dehidrasi,
dan pada kasus yang serius kemungkin an dapat menyebabkan penderita menjadi
koma. Sumber utama penunularan yakni air minum atau makanan yang
terkontaminasi atau tercemar oleh kotoran atau muntahan penderita ataupun tercemar
oleh inang atau pembawa bakteri kholera

 Hepatitis A
Penyebabnya adalah virus hepatitis A, dengan waktu inkubasi antara 15 sampai 30
hari (biasanya 30 hari). Infeksi umumnya terjadi melalui mulut. Gejala primairnya
antara lain rasa mual, pusing disertai demam, dan rasa lelah/lemas di seluruh tubuh.
Gelaja spesifik antara lain terjadinya pembengkaan liver dan timbul gejala sakit
kuning. Sumber penularan yakni air minum atau makanan yang tercemar oleh kotoran
manusia yang mengandung virus hepatitis A.

2.6 Pencegahan dan Penanggulangan


 Pencegahan
1. Mencuci tangan pada setelah buang kotoran
2. Melakukan peningkatan kesediaan air bersih dalam sarana sanitasi
3. Menghindari memakan makanan yang kurang bersih dalam hal peyajiannya
4. Perbaikan pada sistem pembuangan limbah atau pengolahan kotoran manusia
(tinja)
5. pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan atau
lebih luas lagi mengenai kesehatan lingkungan.

 Penanggulangan
1. Pengaturan Tata Ruang
Tata Ruang memegang peranan penting dalam pengelolaan lingkungan. Tata
Ruang yang baik mengatur pemanfatan ruang dengan mempertimbangkan beban
lingkungan yang akan muncul jika ruangnya sudah terpakai. Tata Ruang yang
berwawasan lingkungan akan menghasilkan model-model kota atau desa yang akrab
dengan lingkungan atau yang sekarang dikenal dengan "eco city". Untuk kota lama
yang sudah terbangun memang sulit untuk menatanya kembali, namun demikian
bukanlah tidak mungkin untuk dilakukan. Dengan bantuan penegakan hukum dan
pembinaan yang terus menerus serta sosialisasi yang baik hal itu bisa dilakukan.
2 Aspek legal: Pembinaan dan penegakan hukum
Peraturan lingkungan banyak berubah dan bertambah dari tahun ke tahun, oleh
karena itu perlu terus dilakukan sosialisasi baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada masyarakat. Pelanggaran lingkungan banyak terjadi karena sebagian
masyarakat belum membaca atau memahami peraturan-peraturan yang ada,
mengingat isu lingkungan masih relatif baru buat indonesia dan penegakan hukumnya
masih sangat minim dibanding kasus-kasus lain.
3. Menetapkan Baku Mutu
4. Perlindungan sumber air
5. Monitoring dan Evaluasi
6. Peningkatan SDM dengan cara memberi peran dan ruang gerak yang lebih besar
pada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
7. Produksi Bersih
Produksi bersih bisa dimulai dari pemilihan bahan baku, pemilihan proses yang akrab
lingkungan, pengepakan, sampai dengan proses pengiriman produk. Yang
berdasarkan standard baku mutu

3. Memahami dan mempelajari pencemaran tanah


3.1 Definisi
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami.

3.2 Ciri-ciri
1. Tanah tidak subur
2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
3. Berbau busuk dan tajam
4. Kering
5. Mengandung logam berat
6. Mengandung sampah anorganik
7. Kandungan mineralnya sedikit

3.3 Jenis
 Pencemaran tanah yang disebabkan oleh limbah domestik
Pencemaran ini disebabkan oleh aktivitas harian manusia dalam kegiatan rumah tan
gganya.Contoh dari limbah domestik antara lain adalah plastic,kertas,serta air sisa
detergen.
 Pencemaran yang disebabkan oleh limbah pabrik
Pencemaran ini disebabkan oleh limbah sisa industri yang hampir selalu didapatkan
dari setiap kegiatan produksi .
Limbah pabrik bentuknya terbagi menjadi dua macam yaitu,limbah padat dan limba
h cair.Limbah padat biasanya berbentuk lumpur atau bubur.Sementara itu limbah
cair berbentuk air yang telah terantisipasi bahan kimia sehingga warnanya tidak je
rnih lagi.Pencemaran oleh limbah industry akan menyebabkan tanah menjadi tidak
subur dan sulit untuk ditanami karena terlalu banyak menyerap bahan – bahan kim
ia.
 Pencemaran yang disebabkan oleh limbah pertanian
Keberadaan zat-zat kimia yang awalnya ditujukan untuk membantu proses
pertanian justru malah menjadi sumber polusi tanah. Sebut saja zat-zat kimia
seperti pupuk urea, DDT dan pestisida, sisa-sisa dari zat tersebut dapat
menyebabkan polusi dan dampaknya hasil tanaman yang ditanam kurang sehat.
Dengan mengetahui jenis-jenis pencemaran tanah ini semoga dapat membuat kita
semakin sadar akan bahaya polusi, terutama polusi tanah. Dengan merawat tanah
yang subur agar terhindar dari polusi, kelestarian hidup manusia juga dapat
terjaga dengan baik.

3.4 Penyebab
 Limbah organik, Limbah ini dianggap lebih baik dan tidak terlalu membahayakan
untuk tanah apabila dibandingkan dengan limbah anorganik, karena strukturnya
dapat diuraikan dengan cepat. Namun tetap saja kelebihan kadar limbah organik
akan dapat mempengaruhi tumbuh kembang tanaman yang ada di sekitarnya.
 Ada limbah anorganik,  Limbah ini tidak hanya menyebabkan pengotiran pada
tanah saja, namun juga menyebabkan sarang nyakum karena sifatnya yang dapat
menampung air hujan.
 Limbah cair, Limbah cair dapat mencemari tanah karena sifatnya yang meresap
ke dalam tanah sehingga dapat menrusakkan kandungan zat- zat baik yang ada di
tanah.

3.5 Dampak terhadap kesehatan> berdasarkan waktu

Tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan
populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida
merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.

Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan


kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu
dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan
ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati.
PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat
dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang
mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan
sistem saraf pusat.
Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit
kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang
disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan Kematian.

3.6 Pencegahan dan Penanggulangan

 Membedakan sampah organic dan anorganik, ini sangat penting dilakukan


dengan cara memilah sampah mana yang termasuk dalam sampah organic dan
anorganik. Untuk sampah yang organic maka bisa dibuang ke dalam tanah saja
karena secara alami akan ada mikoorganisme pengurai yang mampu menguraikan
jenis sampah ini serta beberapa jenis sampah organic juga bisa dijadikan sebagai
pupuk alami. Untuk jenis sampah anorganik bisa dibakar sampai benar-benar
habis karena sangat susah untuk diuraikan di dalam tanah.
 Pada jenis limbah kimia cair maupun padat dapat dilakukan pengolahan terlebih
dahulu supaya kadar kimia di dalamnya sudah aman bagi tanah. biasanya ini
sudah diatur dalam undang-undang dalam tiap negara mengenai masalah
pembuangan limbah kimia ini. para pabrik industri juga biasanya telah memiliki
mekanisme pemurnian limbah kimia sendiri supaya aman dibuang di dalam tanah
maupun air.
 Untuk para petani yang menggunakan pupuk dan juga pestisida untuk membasmi
hama sebaiknya menggunakannya dalam kadar yang semestinya dan tidak
berlebihan.
 Untuk para ibu rumah tangga juga sebaiknya tidak membuang deterjen
sembarangan.

4. Memahami dan mempelajari pencemaran udara


4.1 Definisi
Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke
dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan
sehingga menurunkan kualitas lingkungan

4.2 Ciri-ciri
1. tingginya kadar karbondioksida
2. warna udara dapat dilihat
3. berbau menyengat dan menyesakan
4. kualitas udara yang pengap
5. Iritasi pada mata

4.3 Jenis
Pada waktu planet bumi terbentuk pertama kali, komposisi, temperatur, dan
kemampuan untuk membersihkan diri oleh atmosfer bumi berjalan dengan
wajar. Tetapi selama dua abad belakangan ini, terutama sejak sekitar lima puluh
tahun yang silam komposisi atmosfer menjadi berubah sangat nyata akibat
aktivitas manusia. Aktivitas tersebut berapa proses pembakaran minyak,
kebakaran hutan, penggundulan hutan, dan aktivitas industri serta pertanian.
Bahan kimia di udara yang berpengaruh negatif pada manusia, hewan,
tanaman, barang dari logam, batuan dan material lain dapat dikategorikan
sebagai pencemar udara. Banyak bahan pencemar udara terdapat dalam lapisan
troposfer, tetapi ada 9 jenis bahan pencemar udara yang dianggap penting, yaitu
sebagai berikut;

a. Oksida karbon: karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida(C02).

b. Oksida belerang: sulfurdioksida(SOJ) dansulfur trioksida (S03).

c. Oksida nitrogen: nitrit oksida (NO), nitrogen dioksida (NO2) dan


dinitrogenoksida (N2O)

d. Komponen organik volatil: metan(CH4), benzen (CfiH6), klorofluoro


karbon(CFC) dan kelompok bromin.

e. Suspensi partikel: debu tanah, karbon, asbes, logam berat, nitrat, sulfat,
titik cairan, seperti asam sulfat (H2SO4), minyak, bifenil poliklorin(PCB),
dioksin, dan pestisida.

f. Oksida fotokimiawi: ozon, peroksiasil nitrat, hidrogen peroksida,


hidroksida, formaldehid yang terbentuk di atmosfer oleh reaksioksigen,nitrogen
oksida,dan uap hidrokarbon dibawah pengaruh sinar matahari.

g. Substansi radioaktif: radon- 222, iodin-131, strontium-90, plutonium-


239 dan radioisotope lainnya yang masuk ke atmosfer bumi dalam bentuk gas
atau suspense partikel.

h. Panas: energi panas yang dikeluarkan pada waktu terjadi proses


perubahan bentuk, terutama terjadi saat pembakaran minyak menjadi gas pada
kendaraan, pabrik, perumahan, dan pembangkit tenaga listrik.

i. Suara: dihasilkan oleh kendaraan bermotor, pesawat terbang, kereta


api, mesin industri, konstruksi, mesin pemotong rumput, sirine dan sebagainya.

4.4 Penyebab
Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber
bergerak.
 Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan rumah tangga.
 Sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas kendaraan bermotor di darat dan
tranportasi laut.
 Polusi diluar lingkungan : industri dan transportasi
 Polusi dalam ruangan : srkulasi udara dan asap rokok

4.5 Dampak terhadap kesehatan


pada tingkat konsentrasi tertentu zat-zat pencemar udara dapat berakibat langsung
terhadap kesehatan manusia, baik secara langsung atau mendadak atau akut,
manahun atau kronis/sub-klinis dan dengan gejala-gejala yang samar.
Dimulai dengan iritasi mata,dan alergi kulit sampai kanker paru.

4.6 Pencegahan dan Penanggulangan


A. Pencegahan Pencemaran Udara
1. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap
serta
gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan.
2. Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara
memasang bahan penyerap polutan atau saringan.
3. Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam lauratan pengikat sebelum
dibebaskan ke air. Atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas buang ke udara
bebas.
4. Membangun cerobong asap yang cuup tinggi sehingga asap dapat menembus
lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan yang tertangkap di atas
suatu pemukiman atau kita;
5. Mengurangi sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar
dan
mengurangi angkutan pribadi;
6. Memperbanyak tanaman hijau di daerah polusi udara tinggi, karena salah satu
kegunaan tumbuhan adalah sebagai indikator pencemaran dini, selain sebagai
penahan debu dan bahan partikel lain.

B. Penanggulangan Pencemaran Udara


1. Transportasi
Pemantauan kualitas udara, bahan bakar bersih, standar emisi dan teknologi
kendaraan, manajemen transportasi, tata guna lahan dan perencanaan kota
2. Industri
Penggantian/ perubahan bahan baku, lebih mengefisienkan operasi dan peralatan,
perubahan operasi, modifikasi atau penggantian peralatan proses, dan adopsi
alternatif metoda
3. Karbon monoksida
Reaksi dengan hidroksil radikal, dioksidasi dalam lapisan atmosfer olehoksigen
atom guna menghasilkan CO2.
4. Karbon dioksida
Konsumsi dalam fotosintesis, reaksi lambat dengan batu silikat batu kapur dan
dolomit.
5. Hidrokarbon
Hidrokarbon dihilangkan melalui serangkaian reaksi fotokimia.

5. Memahami dan menjelaskan klinik sanitasi


5.1 Definisi
Klinik sanitasi adalah upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan antara promotif, preventif dan kuratif yang difokuskan pada pada
pedunduk yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis
lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan permukiman

5.2 Tujuan
1. Tercapainya keterpaduan kegiatan lintas sektor dalam program pemberantasan
penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan memberdayakan
masyarakat
2. Meningkatnya pengetahuan kesadaran, kemampuan, dan prilaku masyarakat
untuk mewujudkan lingkungan dan prilaku hidup bersihdan sehat
3. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan masyarakat untuk
mencegah dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah
kesehatan lingkungan dengan sumber yang ada
4. Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi
kesehatan lingkungan

5.3 Jenis-Jenis Kegiatan


1. Inventarisasi masalah penyakit kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis
lingkungnan yang dihadapi oleh masyarakat dengan cara pengumpulan data
dan pemetaan yang berkaitan dengan penyakit, prilaku, sarana sanitasi, dan
keadaan lingkungan
2. Mengintegrasikan intervensi kesehatan lingkungan dengan program terkait di
puskesmas dalam rangka pemberaantasan penyakit berbasis lingkungan
3. Menentukan skala prioritas penyusunan perencanaan dan pelaksanaan
penanganan masalah kesehatan lingkungan
4. Menumbuh kembangkan peran serta masyarakat melalui kemitraan dengan
kelembagaan yang ada
5. Membentuk jaringan kerja sama antar kabupaten/kecematan yang merupakan
satuan ekologis/satuan epidmylogis penyakit
6. Menciptakan perubahan dan peningkatan prilaku hidup bersih dan sehat, serta
menumbuhkan kemandirian masyarakat melalui upaya promosi kesehatan
dan memperdayakan masyarakat
7. Mengupayakan dukungna dana berbagai sumberantara lain masyarakat,
swasta, pengusaha dan pemerintah

5.4 Ruang lingkup


1. Penderita penyakit (pasien) yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan
2. Masyarakat umum yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan
3. Lingkungan penyebab masalah bagi penderita atau klien dan masyarakat
sekitarnya
5.5 Sumber Daya
1. tenaga pelaksana
a) Tenaga kesehatan lingkungan di puskesmas, dari diploma 1 atau diploma
3kesehatan lingkungan atau strata 1 kesehatan masyarakat
b) Tenaga kesehatan seperti bidan, perawat kesmas,petugas gizi dan lain-lain
c) Tenaga pelaksana yang ditunjuk oleh pemimpin puskesmas untuk
melaksanakan kegiatan klinik sanitasi
2. Sarana dan prasaran
a) Ruangan, diperlukan untuk
 Tempat penyuluhan dan konsultasi oleh petugas klinik sanitasi
terhadap pasien dank lien
 Untuk membuat, merawat, memperbaiki sarana air bersih dan
sanitasi, menyimpan peralatan yang berkaitan dengan acara, serta
melatih keterampilan bagi masyarakat
 Peralatan, berupa alat-alat perbaikan/pembangunan sarana air
bersih dan sanitasi, jamban keluarga, peralatan pengukuran
kualiatas, alat-alat pengambilan sampel lingkungan dan sound
system
 Transportasi
 Alat peraga dan media penyuluhan, diantaralain berupa: maket,
media cetak, media elektroni. Dan lain-lain
 Formulir pencatatan dan pelaporan
 Buku podoman
3. Dana
Dapat diperoleh dari dana oprasional puskesmas APBN, APBD
provinsi dan kabupaten/kota, BLN, kemitraan, dan swadaya
masyarakat

5.6 Indikator keberhasilan

1. Langsung
a) Meningkatnya kunjungan klien dan menurunnya pasien klinik
sanitasi
b) Meningkatnya cakupan dan jumlah sarana air bersih dan sanitasi
yang memenuhi syarat dari swadaya masyarakat
c) Meningkatnya kunjungan petugas klinik sanitasi ke rumah
pasien/klien
2. Tidak langsung
a) Menurunnya angka kejadian penyakit yang berbasis lingkungan
seperti diare,cacingan, penyakit kulit, ISPA, TB.paru, DBD,
malaria, penyakit akibat kerja, penyakit saluran pencernaan,
dan keracunan
b) Terciptanya hubungan dan kerjasama yang baik antara lintas
program dan lintas sektor di wilayah kerja puskesmas
DAFTAR PUSAKA

https://www.researchgate.net/publication/278243063_Diktat_Pencemaran_Lingkunga
n
Diaz, E. 2008. Microbial Degradation, Bioremediation and Biotransformation.
ISBN : 978-1-904455-17-2. Disitir tanggal 17 September 2008

Achmad, Dr. Rukaesih M.Si. (2004). Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offsett.
Kusnoputranto H. 1997. Air Limbah dan Ekstrata Manusia, Direktorat Pembinaan
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Jakarta.

Buletin LIMBAH Vol. 11 No. 1 2007

Budiyono, Afif. 2001. Pencemaran Udara : Dampak Pencemaran Udara Pada


Lingkungan

Herlambang, Arie. 2006. Pencemaran Air dan Strategi Penanggulangannya

Anda mungkin juga menyukai