Dalam kajian pustaka ini peneliti akan membahas teori yang berhubungan
dengan topik masalah penelitian, yaitu mengenai kompensasi, budaya organisasi, dan
kinerja karyawan.
2.1.1 Manajemen
dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen
itu. Manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang di inginkan.
digunakan untuk mencapai tujuan. Pengaturan manajemen yang efektif dan efisien
Ada beberapa definisi tentang manajemen pada umumnya, walaupun definisi itu
beragam bunyinya, tetapi pada pokonya unsur-unsur yang ada didalamnya adalah
diantaranya adalah:
14
15
adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber-
Secara umum, pengertian sumber daya manusia dapat dibagi menjadi dua,
yakni sumber daya manusia secara makro dan mikro. Pengertian sumber daya
manusia makro adalah jumlah penduduk usia produktif yang ada di sebuah negara,
sedangkan pengertian sumber daya manusia mikro lebih mengerucut pada individu
perusahaan akan tetapi juga harus memperhatikan kebutuhan karyawan dan tuntutan
“Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau
cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja)
yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan
secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal”
Dari definisi di atas sangatlah jelas bahwa manajemen sumber daya manusia
adalah menyangkut ilmu dan seni untuk memperoleh tenaga kerja yang tepat sesuai
dengan kebutuhan baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dari pengertian diatas
pula dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab manajemen sumber daya manusia
Hal ini dapat dipahami semua kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan tergantung
tergantung kepada manusia-manusia yang mengelola organisasi itu. Oleh karena itu
karyawa tersebut harus dikelola dengan baik sehingga data membantu organisasi
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
manajemen sumber daya manusia mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi manajerial dan
fungsi operasional. Melalui kedua fungsi ini, kegiatan manajemen sumber daya
tercapai.
1. Perencanaan
tujuan.
18
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan
4. Pengendalian
5. Pengadaan
perusahaan.
pelatihan.
7. Kompensasi
Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, uang
atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada
perusahaan.
19
8. Pengintegrasian
perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan
saling menguntungkan.
9. Pemeliharaan
fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama
sampai pensiun.
10. Kedisiplinan
terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit
11. Pemberhentian
perusahaan.
1. Perencanaan (Planning).
2. Pengorganisasian (Organizing).
4. Pengendalian (controlling).
dengan sumber daya manusia, yaitu sumber daya manusia dari sumber daya lainya
2.1.3 Kompensasi
Kompensasi terdiri dari dua, yaitu kompensasi finansial dan non finansial.
Kompensasi langsung terdiri dari pembayaran upah, gaji, bonus atau komisi.
perawatan anggota keluarga. Kompensasi non finansial ialah pujian dan pengakuan
tidak langsung dalam bentuk manfaat karyawan, dan insentif untuk memotivasi
karyawan agar bekerja keras untuk mencapai produktivitas yang semakin tinggi
“Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau
tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan
kepada perusahaan”.
tersebut yang dapat berupa uang atau barang selain uang yang diberikan kepada
pegawai secara berbeda-beda satu dengan yang lainnya berdasarkan atas jasa yang
Program kompensasi harus ditetapkan atas asas adil dan layak serta dengan
harus mendapatkan perhatian dengan sebaik-baiknya supaya balas jasa yang akan
1. Asas Keadilan
adanya konsistensi imbalan bagi para karyawan yang melakukan tugas dengan
bobot yang sama. Dengan kata lain, kompensasi karyawan disuatu jenis
bobot yang sama relatif akan memperoleh besaran kompensasi yang sama.
Dengan asas keadilan akan tercipta suasana kerja sama yang baik, motivasi
dirinya beserta keluarganya, pada tingkat yang layak dan wajar. Sehingga
keluarganya.
antara lain:
a. Asas Keadilan
adalah adanya konsistensi imbalan bagi para karyawan yang melakukan tugas
dengan bobot yang sama. Dengan kata lain, kompensasi karyawan disuatu
tercipta suasana kerja sama yang baik, motivasi kerja, disiplin, loyalitas, dan
dirinya beserta keluarganya, pada tingkat yang layak dan wajar. Sehingga
dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang akan dinikmati oleh karyawan beserta
keluarganya.
berikut:
internal konsistensi.
2. Asas Layak dan Wajar Kompensasi yang diterima karyawan dapat memenuhi
kebutuhannya pada tingkat normatif yang ideal. Tolok ukur layak adalah
24
1. Ikatan kerjasama
2. Kepuasan kerja
jabatannya.
3. Pengadaan efektifitas
tinggi akan muncul, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan.
25
4. Motivasi
5. Stabilitas Karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal
6. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar sesuai dengan kerja,
semakin baik dan kemangkiran akan rendah. Mereka akan menyadari serta
2. Pengaruh Pemerintah
terhindari.
26
Tujuan ini menunjukan bahwa pemberian kompensasi yang cukup baik serta
sesuai dengan keinginan karyawan akan mendorong karyawan untuk bekerja yang
lebih baik. Hal ini mempengaruhi karyawan dalam kepuasan saat bekerja, motivasi,
kedisiplinan, juga pengaruh serikat dan pemerintah yang mengarahkan agar pekerjaan
lebih produktif. Dengan kata lain karyawan tidak akan bergeser atau berpindah kerja
membuat karyawan absen ataupun lamban, keluar dari pekerjaan, atau tidak
puas pada pekerjaan itu sendiri. Oleh karena itu pentingnya pemberian
diberikan.
27
5. Pengendalian biaya.
6. Memenuhi peraturan-peraturan.
28
Kompensasi ini berupa bayaran pokok (gaji dan upah), bayaran prestasi,
1) Gaji/ Upah
adalah kompensasi dalam bentuk uang yang dibayarkan atas waktu yang
kurang terampil. Dibawah ini dikemukakan prinsip upah dan gaji seperti
1. Tingkat bayaran
2. Struktur Bayaran
29
pegawai.
4. Metode Pembayaran
didasarkan pada waktu (per jam, per minggu, per bulan) dan metode
5. Control pembayaran
pembayaran upah.
2) Bonus / insentif
memenuhi sasaran kinerja atau uang yang dibayar sebagai balas jasa atas
30
karyawan yag nilainya di atas gaji normalnya. Bonus juga bisa digunakan
5. Besarnya upah normal dengan standar kerja per jam hendaknya cukup
jiwa, pensiun, asuransi tenaga kerja), bayaran di luar jam kerja (liburan, hari
besar, cuti tahunan dan cuti hamil) dan fasilitas-fasilitas seperti kendaran,ruang
jasa yang diberikan perusahaan dan berfungsi untuk melindungi serta melengkapi
gaji pokok, dan perusahaan membayar semua atau sebagian dari tunjangan ini
benefits, yaitu kompensasi ini dibutuhkan hanya sebagai persyaratan hukum yang
pemberian imbalan kerja baik itu dari kebijakan atau sukarela dari perusahaan.
yang memberikan kompensasi finansial tidak langsung yang baik akan dipandang
lebih positif dalam sebuah komunitas dan industri oleh pelanggan, tokoh
Kompensasi finansial tidak langsung seperti yang dijelaskan oleh Malayu S.P
seperti :
1. Asuransi
2. Tunjangan
non finansial seperti pujian, mengahargai diri sendiri, dan pengakuan dan promosi
33
yang ada sekarang cenderung untuk keluar dari organisasi, tingkat absensi yang
tinggi atau kedisiplinan yang rendah dan keluhan-keluhan lainnya yang bisa
timbul.
sebagai berikut :
meliputi lembur, hari besar, cuti sakit, cuti hamil, sedangkan berdasarkan
Kompensasi non finansial terdiri atas karena karir yang meliputi aman pada
tidak saja dapat diberikan dalam bentuk uang, tetapi dapat juga berbentuk materiil
atau benda. Hal ini dikarenakan prestasi yang diberikan kadang-kadang sukar dinilai
dengan uang, tetapi lebih mudah bila diberikan dalam wujud materiil. Di samping
uang dan materiil, kompensasi dapat pula diberikan perusahaan berupa fasilitas atau
tetapi sekaligus sebagai tambahan dari bentuk kompensasi uang atau materiil.
perilaku dan nilai-nilai yang dipahami dan diterima oleh semua anggota
organisasi dan digunakan sebagai dasar dalam aturan perilaku dalam organisasi
tersebut.
35
menurut Robbins, berawal dari filsafat pendiri organisasi (mereka mempunyai visi
(melalui apa yang mereka katakan dan lakukan) dan sering kali menentukan iklim
umum dari perilaku yang dapat diterima dan yang tidak. Bagaimana
organisasi dalam proses seleksi maupun pada preferensi manajemen puncak akan
metodemetode sosialisasi.
yang bekerja dalam suatu organisasi yang bertujan dapat memecahkan masalah yang
36
pada sebuah organisasi yang mewakili norma-norma, perilaku yang kemudian diikuti
secara personal serta dijadikan pegangan oleh suatu kelompok agar dapat
baru melalui proses sosialisasi, budaya organisasi dapat mempengaruhi perilaku, dan
budaya organisasi bekerja pada level yang berbeda (Kretner dan Kinichi, 2014).
Pada prinsipnya budaya organisasi adalah suatu nilai, asumsi, sikap, norrna
perilaku yang diyakini dan kemudian digunakan sebagai pedoman dalam bertindak
pada sebuah organisasi, sehaingga hal tersebut dijadikan sebagai identitas dari sebuah
organisasi. Budaya organisasi terbentuk dari dua faktor yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal dapat dibangun dari masing-masing individu yang
budaya organisasi adalah kondisi ekonomi, teknologi sosial politik, hukum, dan
agama.
Menurut Kinicki dan Fugate (2014) fungsi budaya organisasi adalah sebagai
berikut:
37
organisasi)
mereka)
mendukung terciptanya suatu organisasi atau perusahaan yang efektif. Secara lebih
38
spesifik, budaya organisasi dapat berperan dan menyajikan pedoman perilaku kerja
memusatkan pada hasil dibandingkan pada tehnik dan proses yang digunakan
5. Orientasi terhadap tim yaitu seberapa jauh aktivitas pekerjaan lebih diberikan
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah
pelaksanaan suatu kegiatan atau program, atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam rencana strategi suatu organisasi.
Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan
individu atau kelompok individu. Kinerja dapat diketahui hanya jika individu atau
Kriteria keberhasilan ini berupa tujuantujuan atau target-target tertentu yang hendak
dicapai. Tanpa adanya tujuan serta target, kinerja seseorang atau organisasi tidak
dapat diketahui karena tidak ada tolok ukurnya. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
penilaian kinerja pegawai adalah proses suatu organisasi dalam mengevaluasi atau
menilai kerja pegawai. Apabila penilaian kinerja dilaksanakan dengan baik, tertib,
dan benar akan dapat membantu meningkatkan motivasi kerja sekaligus dapat
meningkatkan loyalitas para anggota organisasi yang ada di dalamnya, dan apabila ini
berikut.
bagi semua perusahaan. Sebuah sistem penilaian yang dirancang dengan baik
sebagai berikut:
2. Mendapatkan data yang sesuai fakta dan sistematis dalam menetapkan nilai
7. Mendapatkan keadilan dalam sistem pemberian upah dan gaji yang diterapkan
di dalam organisasi.
43
11. Membuat kerangka berpikir dan standar dalam pelaksanaan peninjauan yang
14. Memperjelas kembali tugas utama, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab
serta satuan kerja di dalam organisasi. Hal tersebut jika dilaksanakan sesuai
dengan aturan dan berjalan baik akan memberikan manfaat bagi organisasi
tujuan penilaian kinerja bisa dikategorikan sebagai sebuah sifat evaluasi dan
1) Motivasi
bahwa motivasi kerja adalah faktor yang sangat penting dalam peningkatan
kinerja.
2) Kepuasan kerja
3) Stres
Stres kerja yang dialami oleh seseorang tentunya akan merugikan organisasi
Kondisi fisik tempat kerja yang aman dan sehat diperlukan oleh setiap
5) Sistem Kompensasi
46
6) Desain Pekerjaan
Ada banyak upaya diarahkan untuk konsep dan mengukur struktur desain
lebih baik, maka akan memberikan kinerja yang baik pula demikian
kinerja seseorang.
2. Pengetahuan
3. Rancangan Kerja
tujuannya. Artinya jika suatu pekerjaan memiliki rancangan yang baik, maka
4. Kepribadian
orang memiliki kepribadian atau karakter yang berbeda satu dengan yang
lainnya. Seseorang yang memiliki kepribadian atau karakter yang baik akan
5. Motivasi Kerja
pekerjaan. Jika karyawan memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya
atau dorongan dari luar dirinya (misalnya dari pihak perusahaan), maka
bai. Pada akhirnya dorongan atau rangsangan baik dari dalam maupun dari
6. Kepemimpinan
48
7. Gaya Kepemimpinan
memerintah bawahannya.
8. Budaya Organisasi
norma ini mengatur hal-hal yang berlaku dan diterima secara umum serta
9. Kepuasan Kerja
senang atau gembira atau suka untuk bekerja, maka hasil pekerjaan akan baik
pula.
kerja dapat berupa rungan, layout, sarana dan prasarana serta hubungan kerja
11. Loyalitas
49
12. Komitmen
karyawan kepada janji-janji yang telah dibuatnya. Atau dengan kata lain
dibuat.
sungguh-sungguh. Disiplin kerja dalam hal ini dapat berupa waktu, misalnya
masuk kerja selalu tepat waktu. Kemudian disiplin dalam mengerjakan apa
adalah:
Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai
dengan keahliannya.
2. Faktor motivasi
Motivasi.
Adapun dimensi dari kinerja dapat di uraikan sebagai berikut (Robbins, 2016):
Kuantitas hasil kerja dapat dilihat dari prestasi kerja yang dicapai karyawan
3. Ketepatan waktu
menentukan ketepatan waktu penyelesaian suatu kegiatan. Hal ini dapat kita
1) Kualitas kerja
2) Kuantitas kerja
waktu sehingga efisiensi dan efektivitas dapat terlaksana sesuai dengan tujuan
perusahaan.
3) Tanggung jawab
52
4) Kerjasama
vertikal dan horizontal baik didalam maupun diluar pekerjaan sehingga hasil
perusahaan.
5) Inisiatif
untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik serta mengatasi mampu mengatasi
atau setidak menunjukan tanggung jawab mereka dalam pekerjaan yang sudah
Penelitian tersebut serupa dengan penelitian ini dimana sampel yang akan
diambil adalah dari perusahaan-perusahaan dalam satu bidang jasa yang sama yaitu
ojek online dan hal ini merupakan pembatasan dari permasalahan penelitian ini.
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Nama, Tahun & Judul Hasil penelitian Kesamaan Perbedaan
Penelitian
1 Samudra, Rahardjo adanya pengaruh Variabel Variabel
dan Mukzam (2014) signifikan secara parsial independen independen
dari variabel kompensasi kompensasi Budaya
Pengaruh Kompensasi finansial langsung dan organisasi
Finansial Langsung dan kompensasi finansial Variabel
Kompensasi Finansial tidak langsung terhadap dependen Subjek, waktu
tidak Langsung kinerja, kinerja dan tempat
Kompensasi Non- penelitian
Finansial terhadap
Kinerja
variabel Perantara
Performance at PT.
Mopoli Raya Medan
hubungan antara variabel yang akan diteliti. Yang diantaranya yaitu, variabel kinerja,
karyawan kepada pihak perusahaan. Untuk itu, semakin tinggi tingkat output, maka
akan semakin besar pula kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada
instrument yang berguna dalam mencari dan mempekerjakan karyawan yang baik dan
memotivasi mereka untuk memberikan usaha yang lebih dan terus menetap pada
pekerjaan mereka yang dimana akan meningkatkan kinerja dari karyawan itu sendiri
(Mondy, 2016).
oleh Samudra, Rahardjo, dan Mukzam (2014) yang menunjukkan adanya pengaruh
salah satu cara untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi, dan prestasi kerja dari
kompensasi dengan harapan akan muncul rasa timbal balik dari karyawan
bersangkutan untuk bekerja lebih giat dan menaikkan prestasi kerjanya. Dari uraian
online
organisasi yang dapat dijelaskan dalam model diagnosis budaya organisasi Tiernay
bahwa semakin baik kualitas faktor-faktor yang terdapat dalam budaya organisasi
maka semakin baik kinerja organisasi tersebut. Karyawan yang sudah memahami
perilaku keseharian mereka dalam bekerja, sehingga akan menjadi kinerja individual.
Didukung dengan sumber daya manusia yang ada, sistem dan teknologi, strategi
perusahaan dan logistik, masing masing kinerja individu yang baik akan
organisasi merupakan pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilaku
manusia yang melibatkan diri dalam suatu kegiatan organisasi (Tika dalam Alinvia
akan mendorong pegawai untuk dapat berfikir, berperilaku, dan bersikap sesuai
dengan nilai-nilai yang ada pada organisasi seperti profesionalisme, percaya terhadap
rekan kerja, dan hubungan kerja yang lainya dapat terjaga dengan baik. Sehingga
60
kesesuainan budaya yang terbentuk pada masing-masing individu akan dalam suatu
organisasi akan medorong mereka untuk lebih meningkatkan kinerja menjadi lebih
baik. Dari uraian diatas, maka dapat dibangun hipotesis sebagai berikut:
Ojek online
Menurut Siegel dan Marconi (1989) tentang teori harapan, ketika seseorang
berekspektasi untuk menerima imbalan tertentu atas sebuah pekerjaan, salah satunya
adalah imbalan berupa kompensasi finansial langsung, maka motivasi akan muncul.
Dengan muncul motivasi ini maka seseorang akan memiliki penggerak yang lebih
kompetitif tinggi dimana hal ini dilihat sebagai sumberdaya yang strategis dalam
ketertarikan atas perusahaan tersebut serta menambah loyalitas dan kepuasan kerja
karyawan itu sendiri, dan akhirinya berujung pada peningkatan motivasi serta kinerja
karyawan.
satu cara untuk meningkatkan prestasi kerja dari seorang karyawan adalah dengan
61
muncul rasa timbal balik dari karyawan bersangkutan untuk bekerja lebih giat dan
KOMPENSASI
1. Upah/Gaji
Erick Putra Wijaya (2016)
2. Bonus/Insentif
Luqman Ashidiq Wijaya (2018)
3. Asuransi
4. Tunjangan
5. Fasilitas KINERJA
Mangkunegara (2015)
Luqman Ashidiq Wijaya (2018)
BUDAYA ORGANISASI
(Robbins, 2016)
Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
Keterangan :
= Pengaruh Parsial
= Pengaruh Simultan
2.3 Hipotesis
bener dan mungkin salah sehingga dapat dianggap sebagai kesimpulan yang sifat
suatu kesimpulan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagimana:
Bandung.
Bandung.