M1 105120001 Septiani Luxita Kimia
M1 105120001 Septiani Luxita Kimia
ARUS SEARAH
II. PENDAHULUAN
2.1. Tujuan Percobaan
1. Mengukur besar tegangan dan kuat arus rangkaian seri dan paralel pada besaran
listrik DC.
2. Menetukan besar resistor dalam suatu rangkaian seri dan paralel pada besaran
listrik DC.
3. Menentukan karakteristik kapasitor.
2.2. Dasar Teori
Pada zaman dahulu, manusia hanya mengandalkan tenaganya sendiri atau hewan
untuk melakukan suatu pekerjaannya. Seiring berkembangnya jaman, manusia mulai
berfikir untuk menggantikan pekerjaannya menggunakan sebuah alat untuk meringankan
pekerjaannya. Pada saat itu manusia berfikir mulai berpikir untuk menggantikannya
dengan peralatan yang menggunakan energi lain yang mudah untuk dibuat, dimanfaatkan
bahkan diperbaharui. Akhirnya ditemukanlah energi listrik. Energi listrik memiliki dua
jenis aliran, yaitu aliran listrik searus atau biasa disebut dengan Direct Current (DC) dan
aliran listrik bolak balik atau Alternating Current (AC) (Gideon dan Saragih, 2019).
Rangkaian arus searah (Dirent Current, DC) merupakan rangkaian listrik dengan arus
stasioner (dalam arti polaritas tetap) yang tidak berubah terhadap waktu (Sumarna, 2020).
Sumber arus DC yang berasal dari proses kimiawi antara lain baterai (elemen Volta) dan
akumulator (biasa disebut aki). Sumber arus DC yang berasal dari hasil induksi
elektromagnetik antara lain dinamo (generator/motor DC). Sumber arus DC yang berasal
dari sumber energi alam yang terbarukan adalah sel/panel surya, yang memanfaatkan
cahaya matarahari dalam penggunaannya (Gideon dan Saragih, 2019). Besaran besaran
utama yang menjadi perhatian dalam listrik arus searah adalah kuat arus (I) dan beda
tegangan (V) yang bekerja pada komponen resistif dengan sumber arus/tegangan konstan.
Karakteristik arus DC antara lain:
1) Nilai arus listriknya selalu tetap atau konstan terhadap perubahan waktu;
2) Polaritasnya selalu tetap pada masing-masing terminalnya; dan
3) Bentuk gelombang baik I (arus) vs t (waktu) maupun V (tegangan) vs t (waktu)
mendatar, di mana nilai V maupun I selalu tetap terhadap perubahan waktu.
Pada rangkaian listrik araus searah (DC) terdapat beberapa komponen, salah
satunya yaitu resistor. Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering
ditemukan dalam rangkaian elektronika. Pada dasarnya resistor adalah komponen
elektronika pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi
untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika (Nawali,
2015). Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon (Sofiana,
Yulianti, & Sujarwata, 2018). Dari hukum ohm diketahui hambatan berbanding terbalik
dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor
disebut Ohm (Sofiana, Yulianti, & Sujarwata 2018).
𝑉(𝑉𝑜𝑙𝑡)
𝑅(Ω) = 𝐼 (𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒) (2.1)
Dan
I = I1 + 𝐼2 + 𝐼3 + ......+ 𝐼𝑖 (2.5)
𝑅1 𝑅2
𝑅𝑝 = 𝑅 (2.6)
1 + 𝑅2
𝑅2
𝐼1 = 𝑅 I (2.7)
1 + 𝑅2
𝑅1
𝐼2 = 𝑅 I (2.8)
1 + 𝑅2
Selain resistor, salah satu komponen penting dalam rangkaian elektronika yaitu
kapasitor. Kapasitor adalah alat (komponen) yang mampu menyimpan muatan listrik
yang besar untuk sementara waktu (Chanif, Sarwito, & Setyo, 2014). Kapasitor terdiri
atas keping-keping logam yang disekat satu sama lain dengan isolator. Isolator penyekat
tersebut disebut dengan zat dielektrik. Ketika kapasitor dialiri arus listrik, dua
lempengannya akan terisi muatan yang sama besar namun berbeda tanda. Besarnya
muatan ini dipengaruhi oleh nilai kapasitansi dan tegangan yang diberikan. Muatan ini
akan tersimpan pada kapasitor dan akan meluruh apabila dihubung-singkatkan atau
dihubungkan dengan komponen lain. Semakin banyak muatan yang terisi, semakin lama
muatan tersebut luruh.
Galvanometer ataupun multimeter digital merupakan alat untuk mengukur
besaran listrik. Multimeter digital merupakan multimeter yang menggunakan layar
display yang langsung menampilkan hasil pengukuran berupa angka-angka dan
mempunyai multifungsi yaitu sebagai ampermeter, voltmeter, dan ohmmeter (Lestari,
2018). Amperemeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik. perlu
diletakkan secara seri terhadap kuat arus pada rangkaian yang ingin dikukur. Hal ini
disebabkan arus tidak akan berubah bila melalui rangkaian seri, tetapi akan terbagi jika
dalam rangkaian paralel (Aprilianti, 2017). Voltmeter merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik dan disusun secara paralel pada
komponen yang akan diukur (Aprilianti, 2017). Ohmmeter merupakan salah satu fungsi
multimeter yang berfungsi untuk mengetahui nilai resistansi suatu resistor atau komponen
elektronika yang memiliki unsur resistansi. Gambar 2.3 di bawah ini menunjukkan contoh
perangkaian alat pengukur dengan suatu resistor yang diukur tegangan dan arus yang
melaluinya. V menunjukkan voltmeter, sedangkan A menunjukkan amperemeter.
2.4.1.1. Mengukur Kuat Arus pada Rangkaian Resistor Seri sebagai Pembagi
Tegangan
2.4.2.1. Mengukur Kuat Arus pada Rangkaian Resistor Paralel sebagai Pembagi
Arus
𝑅1 𝑅2 𝑅𝑥
𝑉𝐴𝐵 𝑉𝐵𝐶 𝑉𝐴𝐶 𝑉1 𝑅1
VS 𝐼(m 𝑉1 𝑉2 𝑉𝑥
= Ω = Ω = Ω
𝐴) = 𝑉1 = 𝑉2 = 𝑉𝑥 + 𝑉2
𝐼 𝐼 𝐼
+ 𝑅2
(V) (V) (V) (V) (Ω)
3. Perhitungan 𝑅2
𝑉2 0.7
𝑅2 = = 14 𝑥 10−3 = 50 Ω
𝐼
4. Perhitungan 𝑅3
𝑉𝑥 2
𝑅𝑥 = = 14 𝑥 10−3 = 142.85 Ω
𝐼
5. Perhitungan 𝑅𝑡
𝑅𝑡 = 𝑅1 + 𝑅2 = 99.28 + 50 = 149.28 Ω
𝐼1 + 1
𝐼1 𝐼2 𝐼3 𝑉 𝑉 𝑉 𝑅𝑡 = 1 1
𝑉𝑠 𝐼2 𝑅1 =𝐼 (Ω) 𝑅2 =𝐼 (Ω) 𝑅𝑥 =𝐼 (Ω) +
𝑅1 𝑅2
(mA) (mA) (mA) 1 2 3
(mA) (Ω)
3. Perhitungan 𝑅2
𝑉 2
𝑅2 = 𝐼 𝑠 = 41.5𝑥 10−3 = 48.19 Ω
2
4. Perhitungan 𝑅3
𝑉 2
𝑅𝑥 = 𝐼 𝑠 = 59.2𝑥 10−3 = 33.78 Ω
3
5. Perhitungan 𝑅𝑡
1 1
𝑅𝑡 = 1 1 = 1 1 = 32.51 Ω
+ +
𝑅1 𝑅2 100 48.19
Mula-mula kapasitor yang terhubung dengan saklar diberi tegangan sumber awal sebesar
4 V. Kemudian, selang beberapa waktu saklar dimatikan. Tegangan awal saat saklar tepat
dimatikan sebesar 4.3 V. Hal ini menunjukkan tegangan awal saat saklar tepat dimatikan
masih mendeketi besar tegangan sumber awal yang dimasukkan. Akan tetapi, dalam
selang waktu tertentu tegangan akan tetap menurun besarnya, namun tidak secara drastis.
Terlihat data pada tabel 3.3. menunjukkan tegangan menurun dari 𝑇1 hingga T5 secara
bertahap hingga tegangan di dalamnya 0. Hal ini menunjukkan bahwa kapasitor dapat
menyimpan muatan untuk selang waktu tertentu.
IV. PEMBAHASAN
Resistor merupakan komponen elektronik pasif yang memiliki nilai resistansi atau
hambatan tertentu yang berfungsi untuk menahan dan mengatur besar arus listrik yang
mengalir pada suatu rangakaian. Satuan pengukuran dari resistor yaitu Ohm (Ω). Resistor
terdapat dalam dua jenis rangkaian, yaitu dalam rangkaian seri dan paralel. Rangkaian
seri resistor yaitu sebuah rangkaian yang terdiri atas dua buah atau lebih resistor yang
disusun secara seri atau sejajar, sedangkan rangkaian paralel resistor merupakan sebuah
rangkaian yang terdiri atas dua buah atau lebih resistor yang disusun secara paralel
dengan menghubungkan ujung-ujung dari resistor. Nilai resistor yang diproduksi di
pasaran jumlahnya sangat terbatas dan mengikuti Standar Value Resistor. Apabila kita
ingin mendapatkan resistor dengan resistansi tertentu yang tidak tersedia di pasaran, maka
kita harus merangkai sendiri dari resistor-resistor yang tersedia di pasaran. Untuk
mengatasi hal tersebut, maka kita perlu menggunakan rangkaian seri dan paralel untuk
mendapatkan nilai resistor yang kita inginkan. Jadi, fungsi resistor pada rangkaian seri
maupun paralel yaitu untuk mendapatkan nilai resistor pengganti yang ingin kita
dapatkan.
Rangkaian arus searah (DC) merupakan rangkaian listrik dengan arus stasioner
(dalam arti polaritas tetap) yang tidak berubah terhadap waktu. Besaran-besaran utama
yang terdapat dalam listrik arus searah yaitu kuat arus dan tegangan. Kuat arus pada
rangkaian listrik arus searah besarnya konstan terhadap waktu, artinya dimana pun kita
meninjau arus tersebut pada waktu berbeda akan mendapatkan nilai yang sama. Tegangan
pada rangkaian listrik arus searah pun memiliki nilai yang konstan terhadap waktu. Kuat
arus yang mengalir pada rangkaian seri besarnya sama, sedangkan pada rangkaian paralel
setiap komponen membutuhkan kuat arus yang berbeda sesuai hambatannya masing-
masing. Tegangan yang mengalir pada rangkaian seri memiliki nilai yang berbeda-beda
sesuai dengan besar tahanannya, sedangkan pada rangkaian paralel besar tegangan yang
mengalir pada masing-masing komponen adalah sama besar.
Nilai hambatan total yang didapat secara teoritis pada percobaan 1 yaitu sebesar
150 Ω dan pada percobaan 2 sebesar 33,33 Ω. Nilai hambatan total yang didapat secara
eksperimen pada percobaan 1 dengan menggunakan tegangan sumber 2 V, 4 V, dan 6 V
berturut-turut sebesar 149.28 Ω, 137.58 Ω, dan 146.56 Ω, sedangkan pada percobaan 2
dengan menggunakan tegangan sumber yang sama berturut-turut sebesar 32.51 Ω, 34.84
Ω, dan 34.90 Ω. Berdasarkan hasil data tersebut dapat terlihat memang terdapat perbedaan
hasil antara hambatan total teori dengan eksperimen, namun tidak terlalu besar. Hal ini
mungkin terjadi karena alat-alat yang digunakan pada saat percobaan keakuratannya
sudah menurun serta ketidaktelitian praktikan dalam merangkai alat pada saat percobaan
sehingga menghasilkan hasil yang berbeda dengan yang seharusnya.
Hukum Ohm berbunyi “Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan
tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan
rangkaian. Pada data hasil percobaan yang terdapat pada tabel 3.1. dan 3.2. terlihat bahwa
semakin besar kuat arus yang ditambahkan, maka tegangan juga akan semakin besar,
begitu pula sebaliknya. Hal ini sudah membuktikan bahwa hasil dari percobaan kali ini
sudah sesuai dengan Hukum Ohm.
Mula-mula kapasitor yang terhubung dengan saklar diberi tegangan sumber awal
sebesar 4 V. Kemudian selang beberapa waktu saklar dimatikan. Tegangan awal saat
saklar tepat dimatikan sebesar 4.3 V. Hal ini menunjukkan tegangan awal saat saklar
tepat dimatikan masih mendeketi besar tegangan sumber awal yang dimasukkan. Akan
tetapi, dalam selang waktu tertentu tegangan akan tetap menurun besarnya, namun tidak
secara drastis. Terlihat data pada tabel 3.3 menunjukkan tegangan menurun dari 𝑇1 hingga
T5 secara bertahap hingga tegangan di dalamnya 0. Hal ini menunjukkan bahwa kapasitor
dapat menyimpan muatan.
Kapasitor terdiri atas keping-keping logam yang disekat satu sama lain dengan
isolator. Isolator penyekat tersebut disebut dengan zat dielektrik. Salah satu fungsi dari
kapasitor yaitu untuk menyimpan muatan listrik. Jika kedua ujung keping logam
diberikan tegangan, maka muatan positif akan berkumpul di satu kutub dan muatan
negatif akan berkumpul di kutub lainnya. Muatan positif tidak dapat dapat mengalir ke
muatan di kutub negatif dan sebaliknya karena terpisah oleh isolator sehingga masing-
masing muatan tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung keping logamnya.
V. KESIMPULAN
1. Besar tegangan total yang didapat pada percobaan kali ini ketika besar tegangan
sumber sebesar 2 V, 4 V, dan 6 V berturut-turut yaitu sebesar 2.09 V, 3.939 V,
dan 5.892 V, sedangkan besar kuat arus yang didapat sebesar 61.5 x 10−3 A,
114.8 x 10−3 A, dan 171.9 x 10−3 A.
2. Besar resistor yang didapat pada percobaan kali ini dengan menggunakan tegangan
sumber sebesar 2 V, 4 V, dan 6 V pada rangkaian seri yang didapat berturut-
berturut sebesar 149.28 Ω, 137.58 Ω, dan 146.56 Ω dan pada rangkaian paralel
didapat berturut-turut sebesar 32.51 Ω, 34.84 Ω, dan 34.90 Ω.
3. Pada percobaan kali ini, didapat kesimpulan bahwa kapasitor mampu menyimpan
muatan listrik selama beberapa selang waktu dan tegangan didalam kapasitor akan
menurun secara bertahap ketika saklar dimatikan.
VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] Aprilianti, Jumha. (2017). Ammeter dan Voltmeter. Makassar: UIN Alauddin
Makassar
[2] Chanif, Muhammad., Sarwito, Ir. Sardono., & Setyo, Eddy.K. (2014). Analisa
Pengaruh Penambahan Kapasitor Terhadap Proses Pengisian Baterai Wahana Bawah
Laut. Jurna Teknik POMITS. 3(1). F-71
[3] Gideon, Samuel., & Saragih, Koko Pratama. (2019). Analisis Karakteristik Listrik
Arus Searah dan Arus Bolak-Balik. Medan: Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan
[4] Lestari, Try Elza. (2018). Rancang Bangun Multimeter Digital Berbasis
Mikrokontroler Arduino Uno. Skripsi. Jurusan Fisika. FMIPA. Palembang: Unsri
[5] Nawali, Erixon Dedy., Sherwin R.U.A. Sompie., dan Novi M. Tulung. (2015).
Rancang Bangun Alat Penguras dan Pengisi Tempat Minum Ternak Ayam Berbasis
Mikrokontroler Atmg 16. E-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer. 4(7)
[6] Sofiana, Ana., Yulianti, Ian., & Sujarwata. (2017). Identifikasi Nilai Hambat Jenis
Arang Tempurung Kelapa dan Arang Kayu Mangrove sebagai Bahan Alternatif
Pengganti Resistor Film Karbon. Unnes Physics Journal. 6(1): 2
[8] Tim Asisten Praktikum Fisika Dasar I. 2020. Modul 1: Listrik Arus Searah. Jakarta
Selatan: Universitas Pertamina