Sifat Temuan Audit Temuan audit bisa memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran. Misalnya, termuan-termuan tersebut dapat menggambarkan: • Tindakan-tindakan yang seharusnya diambil, tetapi tidak dilakukan, seperti pengiriman yang dilakukan tetapi tidak ditagih. • Tindakan - tindakan yang dilarang, seperti pegawai yang mengalihkan sewa dari perlengkapan perusahaan ke perusahaan kontrak pribadi untuk kepentingannya sendiri. • Tindakan – tindakan tercela, seperti membayar barang dan perlengkapan pada tarif yang telah diganti dengan tarif yang lebih rendah pad a kontrak yang lebih menguntungkan. • Sistem yang tidak memuaskan, seperti diterimanya tindak lanjut yang seragam untuk klaim asuransi yang belum diterima padahal klaim tersebut bervariasi dalam jumlah dan signifikansinya. • Eksposur-eksposur risiko yang harus dipertimbangkan. Standar Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (SPPIA)dalam Standar 2310 menyatakan: • Auditor internal harus mengidentifikasiinformasi yang memadai, andal, relevan, dan berguna untuk mencapai tujuan penugasan.
Sehubungan dengan pelaporan aktual, Practice Advisory 2420-1 dari Standar,
"Kualitas Kriteria Komunikasi," menyatakan: • Komunikasi objektif bersifat faktual, tidak bias, dan bebas dari distorsi. Observasi, kesirnpulan, dan rekomendasi harus dimasukkan tanpa prasangka. • Komunikasi yang jelas mudah dipahami dan bersifat logis. Kejelasan bisa ditingkatkan dengan menghindari bahasa teknis yang tidak perlu dan memberikan informasi pendukung yang memadai. • Komunikasi ringkas langsung ke sasaran dan menghindari rincian yang tidak perIu. Komunikasi seperti ini mengemukakan pikiran secara lengkap dalam kata-kata yang sesedikit mungkin. • Komunikasi konstruktif adalah komunikasi yang isi dan nadanya membantu klien dan organisasi menuju perbaikan jika diperlukan. • Komunikasi tepat waktu adalah komunikasi yangdikeluarkantanpa penundaan dan memungkinkan tindakan efektifsegera. Saran-saran Perbaikan Auditor juga menghadapi transaksi atau kondisi yang mungkin secara intrinsik tidak salah, tetapi bisa ditingkatkan. Contoh : • Misalnyamembayar produk yang tidak pernah diterima jelas adalah kesalahan. Jika cukup banyak uang yang terlibat, maka jelas hal ini merupakan temuan audit yang dapat dilaporkan. Di sisi lain, memo penerimaan yang dapat disederhanakan tidak seharusnya dianggap kelemahan- sehingga bukan merupakan temuan audit-khususnya bila auditor internal tidak dapat menunjukkan kesalahan dalam pemrosesan penerimaan. TEMUAN-TEMUAN AUDIT YANG DAPAT DILAPORKAN
Tidak setiap kelemahaan yang ditemukan auditor internal harus
dilaporkan. Beberapa kelemahan bersifat kecil dan tidak membutuhkan perhatian manajemen. Semua temuan audit yang bisa dilaporkan haruslah:
• Cukup signifikan agar layak dilaporkan ke manajemen.
• Didokumentasikan dengan fakta, bukan opini, dan dengan bukti yang
memadai, kompeten, dan relevan.
• Secara objektif dibuat tanpa bias atau prasangka.
• Relevan dengan masalah-masalah yang ada.
• Cukup meyakinkan untuk memaksa dilakukannya tindakan untuk
memperbaiki kondisi-kondisi yang mengandung kelemahan. PENDEKATAN UNTUK MENGONSTRUKSIKAN TEMUAN
Auditor internal harus realistis dan adil dalam pertimbangan
dan kesimpulan mereka. Karena mereka membuat dan melaporkan temuan – temuan audit, auditor internal harus mempertimbangkan factor – factor ini : 1. Meninjau keputusan manajemen bisa jadi tidak adil dan rekayasa, 2. Auditor, bukan klien, harus bertanggung jawab untuk memberikan bukti. 3. Auditor internal harus tertarik pada perbaikan kinerja tetapi kinerja tersebut tidak mutlak harus dikritik hanya karena kurang dari 100 persen. 4. Auditor internal harus menijau temuan – temuan audit. MENAMBAH NILAI Dalam setiap aspek usaha, konsep menambah nilai (adding value) memiliki makna baru dan lebih jelas. Definisi terbaru mengenai audit internal secara khusus menyebutkan penambahan nilai. • Fungsi-fungsi yang dianggap tidak menambah nilai berisiko untuk dirampingkan, atau bahkan dihilangkan. • satu cara auditor internal rnenambah nilai adalah dengan rneyakinkan bahwa temuan dan rekomendasi yang mereka berikan jelas berdampak positif bagi organisasi. Auditor internal tidak hanya harus yakin bahwa pekerjaan mereka memberikan kontribusi yang berarti bagi tujuan dan kesuksesan organisasi, mereka juga harus yakin bahwa kontribusi tersebut dipahami dan dinilai oleh yang lain. • Temuan-temuan yang dihasilkan dari penelaahan "awal- akhir" cenderung sangat bermanfaat. Iika auditor internal mampu mendeteksi masalah-rnasalah kontrol potensial dalam sistem penelusuran TINGKAT SIGNIFIKASI
Tidak ada dua temuan yang benar-benar sama. Setiap
temuan mencerminkan tingkat kerugian atau risiko aktual atau potensialnya masing-masing. Untuk kebanyakan tujuan, temuan temuan audit bisa diklasifikasikan menjadi : • Temuan-temuan tidak signifikan • Temuan-temuan kecil, • Temuan-temuan besar. TINGKAT SIGNIFIKASI Temuan-temuan tidak signifikan
• Tindakan yang dapat dilakukan adalah
1. Mendiskusikan masalah tersebut dengan orang yang bertanggung jawab; 2. Melihat apakah situasi tersebut telah diperbaiki; 3. Mencatat hal tersebut dalam kertas kerja: dan 4. Tidak memasukkan penyimpangan kecil tersebut ke dalam laporan audit intemal resmi TINGKAT SIGNIFIKASI Temuan-temuan kecil
• Temuan-temuan kecil (minor findings) perlu dilaporkan
karena bukan semata-mata kesalahan manusiawi yang bersifat acak. Jika tidak diperbaiki, maka akan berlanjut sehingga merugikan; dan walaupun tidak mengganggu tujuan operasi organisasi, namun cukup signifikan untuk diperhatikan oleh manajemen. Beberapa temuan kecil lebih baik dilaporkan dalam Surat kepada Manajemen (Management Letter). TINGKAT SIGNIFIKASI Temuan-temuan besar
• Temuan-temuan besar (major findings) adalah temuan yang
akan menghalangi pencapaian tujuan utama suatu organisasi atau suatu unit dalam organisasi. ELEMEN – ELEMEN TEMUAN AUDIT