Anda di halaman 1dari 13

TEMUAN AUDIT

MAHASISWA DIHARAPKAN MAMPU

1. SifatTemuanAudit

2. Standar

3. Saran-saran Perbaikan

4. MENGUMPULKAN BAHAN BUKTI

5. MEMAHAMI PENGENDALIAN RISIKO

6. MENJELASKAN MENGENAI MANAJEMEN YANG EFEKTIF


Sifat Temuan Audit
Temuan audit bisa memiliki bermacam-macam bentuk dan
ukuran. Misalnya, termuan-termuan tersebut dapat
menggambarkan:
• Tindakan-tindakan yang seharusnya diambil, tetapi tidak dilakukan,
seperti pengiriman yang dilakukan tetapi tidak ditagih.
• Tindakan - tindakan yang dilarang, seperti pegawai yang
mengalihkan sewa dari perlengkapan perusahaan ke perusahaan
kontrak pribadi untuk kepentingannya sendiri.
• Tindakan – tindakan tercela, seperti membayar barang dan
perlengkapan pada tarif yang telah diganti dengan tarif yang lebih
rendah pad a kontrak yang lebih menguntungkan.
• Sistem yang tidak memuaskan, seperti diterimanya tindak lanjut
yang seragam untuk klaim asuransi yang belum diterima padahal
klaim tersebut bervariasi dalam jumlah dan signifikansinya.
• Eksposur-eksposur risiko yang harus dipertimbangkan.
Standar
Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (SPPIA)dalam Standar 2310
menyatakan:
• Auditor internal harus mengidentifikasiinformasi yang memadai, andal, relevan, dan berguna
untuk mencapai tujuan penugasan.

Sehubungan dengan pelaporan aktual, Practice Advisory 2420-1 dari Standar,


"Kualitas Kriteria Komunikasi," menyatakan:
• Komunikasi objektif bersifat faktual, tidak bias, dan bebas dari distorsi.
Observasi, kesirnpulan, dan rekomendasi harus dimasukkan tanpa prasangka.
• Komunikasi yang jelas mudah dipahami dan bersifat logis. Kejelasan bisa
ditingkatkan dengan menghindari bahasa teknis yang tidak perlu dan
memberikan informasi pendukung yang memadai.
• Komunikasi ringkas langsung ke sasaran dan menghindari rincian yang tidak
perIu. Komunikasi seperti ini mengemukakan pikiran secara lengkap dalam
kata-kata yang sesedikit mungkin.
• Komunikasi konstruktif adalah komunikasi yang isi dan nadanya membantu
klien dan organisasi menuju perbaikan jika diperlukan.
• Komunikasi tepat waktu adalah komunikasi yangdikeluarkantanpa penundaan
dan memungkinkan tindakan efektifsegera.
Saran-saran Perbaikan
Auditor juga menghadapi transaksi atau kondisi yang
mungkin secara intrinsik tidak salah, tetapi bisa
ditingkatkan.
Contoh :
• Misalnyamembayar produk yang tidak pernah diterima jelas
adalah kesalahan. Jika cukup banyak uang yang terlibat,
maka jelas hal ini merupakan temuan audit yang dapat
dilaporkan. Di sisi lain, memo penerimaan yang dapat
disederhanakan tidak seharusnya dianggap kelemahan-
sehingga bukan merupakan temuan audit-khususnya bila
auditor internal tidak dapat menunjukkan kesalahan dalam
pemrosesan penerimaan.
TEMUAN-TEMUAN AUDIT YANG DAPAT DILAPORKAN

Tidak setiap kelemahaan yang ditemukan auditor internal harus


dilaporkan. Beberapa kelemahan bersifat kecil dan tidak membutuhkan
perhatian manajemen. Semua temuan audit yang bisa dilaporkan
haruslah:

• Cukup signifikan agar layak dilaporkan ke manajemen.

• Didokumentasikan dengan fakta, bukan opini, dan dengan bukti yang


memadai, kompeten, dan relevan.

• Secara objektif dibuat tanpa bias atau prasangka.

• Relevan dengan masalah-masalah yang ada.

• Cukup meyakinkan untuk memaksa dilakukannya tindakan untuk


memperbaiki kondisi-kondisi yang mengandung kelemahan.
PENDEKATAN UNTUK MENGONSTRUKSIKAN TEMUAN

Auditor internal harus realistis dan adil dalam pertimbangan


dan kesimpulan mereka. Karena mereka membuat dan
melaporkan temuan – temuan audit, auditor internal harus
mempertimbangkan factor – factor ini :
1. Meninjau keputusan manajemen bisa jadi tidak adil dan
rekayasa,
2. Auditor, bukan klien, harus bertanggung jawab untuk
memberikan bukti.
3. Auditor internal harus tertarik pada perbaikan kinerja
tetapi kinerja tersebut tidak mutlak harus dikritik hanya
karena kurang dari 100 persen.
4. Auditor internal harus menijau temuan – temuan audit.
MENAMBAH NILAI
Dalam setiap aspek usaha, konsep menambah nilai (adding
value) memiliki makna baru dan lebih jelas. Definisi terbaru
mengenai audit internal secara khusus menyebutkan
penambahan nilai.
• Fungsi-fungsi yang dianggap tidak menambah nilai
berisiko untuk dirampingkan, atau bahkan dihilangkan.
• satu cara auditor internal rnenambah nilai adalah dengan
rneyakinkan bahwa temuan dan rekomendasi yang
mereka berikan jelas berdampak positif bagi organisasi.
Auditor internal tidak hanya harus yakin bahwa
pekerjaan mereka memberikan kontribusi yang berarti
bagi tujuan dan kesuksesan organisasi, mereka juga harus
yakin bahwa kontribusi tersebut dipahami dan dinilai
oleh yang lain.
• Temuan-temuan yang dihasilkan dari penelaahan "awal-
akhir" cenderung sangat bermanfaat. Iika auditor internal
mampu mendeteksi masalah-rnasalah kontrol potensial
dalam sistem penelusuran
TINGKAT SIGNIFIKASI

Tidak ada dua temuan yang benar-benar sama. Setiap


temuan mencerminkan tingkat kerugian atau risiko aktual
atau potensialnya masing-masing. Untuk kebanyakan
tujuan, temuan temuan audit bisa diklasifikasikan menjadi :
• Temuan-temuan tidak signifikan
• Temuan-temuan kecil,
• Temuan-temuan besar.
TINGKAT SIGNIFIKASI
Temuan-temuan tidak signifikan

• Tindakan yang dapat dilakukan adalah


1. Mendiskusikan masalah tersebut dengan orang yang
bertanggung jawab;
2. Melihat apakah situasi tersebut telah diperbaiki;
3. Mencatat hal tersebut dalam kertas kerja: dan
4. Tidak memasukkan penyimpangan kecil tersebut ke
dalam laporan audit intemal resmi
TINGKAT SIGNIFIKASI
Temuan-temuan kecil

• Temuan-temuan kecil (minor findings) perlu dilaporkan


karena bukan semata-mata kesalahan manusiawi yang
bersifat acak. Jika tidak diperbaiki, maka akan berlanjut
sehingga merugikan; dan walaupun tidak mengganggu
tujuan operasi organisasi, namun cukup signifikan untuk
diperhatikan oleh manajemen. Beberapa temuan kecil
lebih baik dilaporkan dalam Surat kepada Manajemen
(Management Letter).
TINGKAT SIGNIFIKASI
Temuan-temuan besar

• Temuan-temuan besar (major findings) adalah temuan yang


akan menghalangi pencapaian tujuan utama suatu organisasi
atau suatu unit dalam organisasi.
ELEMEN – ELEMEN TEMUAN AUDIT

1. Latar belakang ( background )


2. Kriteria
3. Kondisi ( condition )
4. Penyebab ( cause )
5. Dampak ( effect )
6. Kesimpulan ( condusion )
7. Rekomendasi ( recommendation )

Anda mungkin juga menyukai