PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut masyarakat untuk
melakukan perubahan sehingga mampu mengikuti perkembangan zaman. Di
zaman yang modern ini sangat penting bagi setiap masyarakat yang mau
meningkatkan kemampuan mengikuti persaingan yang kompetitif dalam krisis
multidimensi. pendidikan dipercaya sebagai alat strategi meningkatkan taraf
hidup manusia. Melalui pendidikan, manusia menjadi cerdas memiliki
kemampuan atau skill, sikap hidup yang baik, sehingga dapat bergaul dengan
baik di masyarakat. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang bergerak
dalam bidang jasa pendidikan. Selain itu kompetisi antar sekolah pun semakin
ketat. Maka dalam hal ini penyelenggara pendidikan dituntut untuk kreatif
dalam menggali keunikan dan keunggulan sekolahnya agar dibutuhkan dan
diminati oleh pelanggan jasa pendidikan. Munculnya sekolah bertaraf
internasional serta lahirnya sekolah negeri dan swasta yang menawarkan
keunggulan fasilitas, bahkan dengan biaya yang terjangkau, dapat menambah
maraknya kompetisi pendidikan.1 Aktifitas pemasaran jasa pendidikan yang
dahulu di anggap tabu karena berbau bisnis dan cenderung berorientasi pada
laba, sekarang ini sudah dilakukan secara terbuka. Karena jasa pendidikan
memegang peran penting untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.Berbagai macam strategi dengan cara bauran promosi
mereka lakukan untuk menarik minat peserta didik agar bersekolah ditempat
mereka, dengan adanya persaingan ini maka sekolah memunculkan strategi
pemasaran disekolah. Pemasaran memiliki peranan penting dalam sebuah
perusahaan atau lembaga pendidikan, karena pemasaran merupakan kegiatan
utama perusahaan untuk menyalurkan produk atau jasa yang dihasilkan sampai
ketangan konsumen, oleh karena pihak sekolah dituntut untuk membuat strategi
yang tepat dalam memasarkan produk yang berimplementasi pada bauran
promosi, salah satu yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan bauran
pemasaran dan juga bauran promosi. Produk, harga, distribusi, dan promosi
merupakan konsep dari bauran pemasaran yang dapat mempengaruhi dan
mendorong konsumen untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan
pihak lembaga sekolah. Akan tetapi dengan semakin ketatnya persaingan maka
perusahaan harus memfokuskan usaha yang dilakukan untuk merebut simpati
konsumen yaitu dengan melakukan promosi.2 Promosi sangat diperlukan oleh
sekolah karena disatu pihak meyakinkan konsumen terhadap produknya yang
ditawarkan sedangkan dipihak lain sangat menentukan suksesnya sekolah
menghadapi persaingan pasar.
Promosi yang dilakukan sekolah banyak sekali bentuknya, maka dari itu
terdapat konsep tentang bauran promosi. Menurut Stason yang dikutip Swastha
(2009:238) bahwa bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik
variabel- variabel periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan
masyarakat, dan alat promosi yang lain yang digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan program penjualan .3 Dengan adanya promosi yang dilakukan
dengan sekolah maka konsumen dapat mengetahui informasi tentang produk
atau jasa yang ditawarkan, dan konsumen akan menentukan keputusan apakah
melanjutkan untuk menyekolahkan anaknya disekolah tersebut atau tidak.
Dalam lembaga sekolah, pemasaran dalam konteks pendidikan adalah sebuah
proses social dan manajerial untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan
diinginkan melalui penciptaan penawaran, pertukaran produk yang bernilai
dengan pihak lain dalam pendidikan. Dengan demikian bahwa pemasaran
merupakan proses yang harus dilakukan oleh sekolah untuk memberikan
kepuasan pada masyarakat.
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yakni:
1. Bagaimanakah konsep pemasaran terkini?
2. Bagaimanakah lingkungan pemasaran?
3. Bagimanakah pasar konsumen dalam manajemen pemasaran?
4. Bagaimanakah pasar produsen dalam manajemen pemasaran?
5. Bagaimanakah segmentasi, targeting, dan positioning dalam manajemen
pemasaran?
6. Bagaimanakah strategi produk?
7. Bagaimanakah produk baru dan siklus hidup produk dalam manajemen
pemasaran?
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini yakni sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep pemasaran terkini
2. Untuk mengetahui lingkungan pemasaran
3. Untuk mengetahui pasar konsumen dalam manajemen pemasaran
4. Untuk mengetahui pasar produsen dalam manajemen pemasaran
5. Untuk mengetahui segmentasi, targeting, dan positioning dalam
manajemen pemasaran
6. Untuk mengetahui strategi produk
7. Untuk mengetahui produk baru dan siklus hidup produk dalam
manajemen pemasaran
MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat penulisan dari makalah ini yakni sebagai acuan referensi
dan bahan untuk belajar bagi rekan-rekan mahasiswa maupun para
pengusaha, serta untuk memperluas wawasan dan pengetahuan para
pembaca tentang manajemen pemasaran dan berbagai macam di
dalamnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENDAHULUAN (KONSEP PEMASARAN TERKINI)
Konsep pemasaran merupakan hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu
sebelum melakukan kegiatan pemasaran lainnya, dimana perusahaan
melakukan perencanaan serta memikirkan konsep-konsep apa yang harus
dilakukan bagi perusahaannya tersebut, sehingga tercipta kepuasan
pelanggan yang diinginkan oleh perusahaan. Konsep pemasaran
merupakan suatu falsah manajemen dalam bidang pemasaran yang
berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung
oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk memberikan
kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi dalam
usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Swastha
(1979:17) “Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”. Sedangkan
definisi lain menyatakan bahwa konsep pemasaran adalah menjadi lebih
efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran
guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
(Kotler, 1997:17). Jadi konsep pemasaran merupakan orientasi
perusahaan yang menekankan bahwa tugas pokok perusahaan adalah
menentukan kebutuhan dan keinginan pasar dan selanjutnya memenuhi
kebutuhan dan keinginan tersebut sehingga dicapai tingkat kepuasan
pelanggan yang melebihi dari kepuasan yang diberikan oleh para saingan,
hal ini dilakukan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan pada suatu
perusahaan.
Konsep pemasaran ini berpendapat bahwa menentukan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan
secara lebih efektif dan efisien merupakan kunci utama dalam mencapai
sasaran dan tujuan organisasi. Jadi di sini kebutuhan pasarlah yang paling
diutamakan bukan kebutuhan atau kepentingan penjual. Di sini harus
dipikirkan bagaimana menciptakan hubungan yang saling
menguntungkan antara produsen dan konsumen. Produsen harus dapat
mengkoordinir semua kegiatan yang berkaitan dengan pelanggan.
Singkatnya konsep berwawasan pemasaran ini berlandaskan pada empat
aspek utama yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran
terkoordinir, dan keuntungan melalui kepuasan pelanggan.
Pada dasarnya konsep pemasaran menekankan orientasi pada kebutuhan
dan keinginan konsumen yang didukung oleh kegiatan pemasaran yang
terpadu yang ditujukan untuk menciptakan kepuasan langganan sebagai
kunci untuk keberhasilan mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian
ada empat unsur pokok yang terdapat dalam konsep pemasaran, yaitu:
orientasi pada konsumen (kebutuhan dan keinginan konsumen), kegiatan
pemasaran yang terpadu, kepuasan konsumen atau pelanggan, dan tujuan
perusahaan jangka panjang. Konsep pemasaran ini sering
dicampuradukkan atau dikaburkan dengan istilah konsep penjualan.
Konsep penjualan menekankan orientasi pada produk yang dihasilkan
untuk dijual yang didukung dengan kegiatan penjualan dan promosi,
sehingga tujuan perusahaan jangka pendek dapat dicapai melalui
pencapaian target penjualan.
Pada prinsipnya ada beberapa dasar pemikiran yang digunakan dalam
konsep pemasaran, yaitu:
1. Para konsumen dapat dikelompokkan menjadi beberapa segmen pasar
yang berbeda tergantung pada kebutuhan dan keinginan mereka.
2. Konsumen pada salah satu segmen pasar yang manapun akan memilih
penawaran dari perusahaan yang dianggap paling mampu memberikan
kepuasan atas kebutuhan dan keinginan tertentu mereka.
3. Tugas organisasi perusahaan adalah melakukan riset dan menentukan
pasar yang menjadi sasarannya serta mengembangkan penawaran dan
program pemasaran secara efektif sebagai kunci untuk menarik pembeli
dan mempertahankannya sebagai langganan.
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan
terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang
berdasar pada konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi
tujuan perusahaan. Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci
untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para
pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan
memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler, 1997). Konsep pemasaran
ini bersandar pada empat pilar, yaitu : pasar sasaran, kebutuhan
pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas.
Ada tiga faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep
pemasaran (Swastha, 1996):
1. Orientasi konsumen
Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen
ini, maka :
Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan
dipenuhi.
Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
Menentukan produk dan program pemasarannya.
Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan
menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik
beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang
menarik.
1. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua
elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya
pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara
penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat
menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat
disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta
dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan
konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
1. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau
laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang
dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan
umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai
tujuan lain disamping laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini,
hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki yang
pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan.
2.2 LINGKUNGAN PEMASARAN
Lingkungan pemasaran adalah Pelaku dan kekuatan yang berada di
sekeliling perusahaan yang tidak dapat dikendalikan oleh pihak
perusahaan, tetapi dapat mempengaruhi kegiatan dan kinerja pemasaran
dan bisnis perusahaan. Lingkungan pemasaran terdiri atas lingkungan
mikro dan longkungan makro.
1. Lingkungan Mikro
Merupakan pelaku dan kekuatan di sekitar perusahaan, yang secara
langsung mempengaruhi kemampuan bisnis dan kinerja pemasaran
perusahaan, meliputi: perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pasar
pelanggan, pesaing dan masyarakat.
Perusahaan
Perusahaan merupakan Departemen lain atau fungsi lain dalam struktur
organisasi perusahaan. Dalam lingkungan internal perusahaan terdapat:
manajemen puncak, keunagan, pembelian, manufaktur dan akunting. Di
bawah konsep pemasaran, semua fungsi dalam organisasi harus
‘memikirkan konsumen’, bekerja sama secara harmonis untuk
memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul.
Pemasok
Pemasok berfungsi untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan
oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasanya, seperti: Biaya
pasokan, Ketersediaan pasokan, Penundaan dan kelangkaan pasokan.
Dimana Perusahaan harus melakukan hubungan kerja sama yang baik
dengan para pemasok sebagai mitra kerjanya.
Perantara pemasaran (marketing intermediateries)
Perantara pemasaran (marketing intermediaries) adalah organisasi yang
membantu perusahaan mempromosikan, menjual dan mendistribusikan
barang-barangnya ke pembeli akhir; perantara pemasaran meliputi
penjual perantara, perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran dan
perantara keuangan. Adapun bagian-bagian dari perantara pemasaran
adalah sebagai berikt:
Penjual perantara adalah perusahaan saluran distribusi yang membantu
perusahaan menemukan pelanggan atau melakukan penjualan untuk
mereka (pedagang grosir dan pengecer).
Perusahaan distribusi fisik adalah perusahaan yang membantu
menyimpan dan memindahkan barang-barang perusahaan dari titik asal
ke tempat tujuan (perusahaan pergudangan dan transportasi fisik).
Agen jasa pemasaran adalah firma riset pemasaran, agen periklanan,
perusahaan media, firma konsultan pemasaran, perusahaan pengelola
program promosi perusahaan; semua pihak yang membantu perusahaan
menetapkan target dan mempromosikan produknya pada pasar yang
tepat.
Perantara keuangan meliputi bank, perusahaan kredit, perusahaan
asuransi dan bisnis yang membantu membiayai transaksi atau menjamin
terhadap resiko yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan
barang.
Pelanggan
Berikut ini beberapa tipe pelanggan:
Pasar Konsumen: terdiri dari perorangan dan keluarga yang membeli
barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.
Pasar Bisnis: membeli barang atau jasa untuk pemrosesan lebih lanjut
atau untuk digunakan dalam proses produksi.
Pasar Penjual Perantara: membeli barang atau jasa untuk dijual kembali
demi mendapatkan laba.
Pasar Pemerintah: terdiri dari badan2 pemerintah yang membeli barang
dan jasa untuk menghasilkan pelayanan umum atau menyalurkan barang
dan jasa ke pihak lain yang membutuhkan
Pasar Internasional: terdiri dari para pembeli di negara lain, termasuk
konsumen, produsen, penjual perantara dan pemerintah.
Pesaing
Agar berhasil, perusahaan harus menyediakan nilai dan kepuasan
pelanggan yang lebih besar daripada pesaingnya. Perusahaan harus
menempatkan penawarannya secara kuat menghadapi penawaran pesaing
dalam pikiran konsumen.
Masyarakat
Masyarakat adalah kelompok yang mempunyai potensi kepentingan atau
kepentingan nyata, atau pengaruh pada kemampuan organisasi untuk
mencapai tujuannya. Masyarakat terdiri dari 7 tipe yakni:
Masyarakat Keuangan: Mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
mendapatkan dana bank, lembaga investasi dan pemegang saham.
Masyarakat Media: membawa berita, fitur dan opini editorial surat kabar,
majalah, stasiun radio dan televisi.
Masyarakat Pemerintah: mengatur peraturan perundang2an yang akan
mempengaruhi jalannya perusahaan.
Masyarakat LSM: organisasi konsumen, kelompok lingkungan,
kelompok minoritas, serikat buruh.
Masyarakat Lokal: penduduk sebuah lingkungan dan organisasi
komunitas.
MasyarakatUmum: perusahaan harus memperhatikan perilaku
masyarakat umum terhadap produk dan aktivitasnya. Citra publik
perusahaan mempengaruhi pembelian masyarakat.
Masyarakat Internal: meliputi pekerja, manajer, dewan direksi.
1. Lingkungan Makro
Merupakan kekuatan yang melingkupi dan berpengaruh secara langsung/
tidak langsung terhadap perusahaan serta lingkungan mikro secara
keseluruhan,meliputi: Demografi, Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya,
Hukum, Teknologi, dan Alam.
Lingkungan Demografi: Demografi adalah studi kependudukan manusia
menyangkut ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan
kerja dan data statistik lainnya. Ledakan pertumbuhan penduduk
menyebabkan peningkatan konsumsi sumber daya dan populasi. Ada
pemasar yang mengidentifikasikan lingkungan demografi berdasarkan
pertumbuhan populasi dan bauran usia populasi, pasar etnis, kelompok
pendidikan dan pola rumah tangga. Seperti contoh di buku Kottler
(1997): ada marketer yang mengidentifikasikan kelompok umur sebagai
pasar sasaran antara lain:
– SKIPPIES : School Kids wit Income and Furchasing Power
– MOBYS : Mother Older, Babys Younger
– DINKS : Double Income, No Kids
– DEWKS : Dual Earners with Kids
– PUPPIES : Poor Urban Proffesionals
– WOOFS : Well-off Older Fols
Lingkungan Ekonomi: pasar membutuhkan daya beli dan beli tergantung
pada pendapatan, harga, tabungan, hutang dan ketersediaan kredit saat
ini. Berikut ini adalah Faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan
pola pengeluaran konsumen:
Trend saat ini:
Perubahan pendapatan:
Perubahan tingkat pendapatan
Kesadaran hidup hemat dan pola hidup konsumtif
Distribusi pendapatan
Kelas atas, kelas menengah, kelas pekerja, kelas bawah
Mengubah pola pengeluaran konsumen
Makanan, perumahan, transportasi menyerap sebagian besar pendapatan
keluarga.
Hukum Engel: perbedaan yang dicatat lebih dari satu abad yang lalu oleh
Ernst Engel tentang cara orang mengubah pengeluaran mereka terhadap
makanan, perumahan, transportasi, perawatan kesehatan dan kategori
barang serta jasa lain ketika pendapatan keluarga meningkat.
Lingkungan Alam: Sumber daya alam yang diperlukan sebagai masukan
bagi pemasar atau yang dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran.
Yang harus dicermati oleh perusahaan adalah kekurangan bahan baku,
biaya energi yang meningkat, tingkat polusi yang meningkat, Peningkatan
intervensi pemerintah dalam manajemen sumber daya alam, Strategi
berwawasan lingkungan, dan Kepedulian masyarakat terhadap isu
lingkungan makin besar.
Lingkungan Teknologi: yang perlu diamati adalah langkah perubahan
teknologi yang semakin cepat, peluang inovasi yang tidak terbatas,
anggaran Litbang yang beragam dan peraturan yang meningkat atas
perubahan teknologi.
Lingkungan Politik/Hukum: keputusan pemasaran dipengaruhi kuat oleh
perkembangan dalam lingkungan politik dan hukum, badan pemerintah
dan kelompok independent yang mempengaruhi dan membatasi ruang
gerak firm. Kadang-kadang hukum daur ulang bagi setiap firm malah ada
industri daur ulang.
Lingkungan Sosial/Budaya: bisa dikelompokkan dua pandangan:
Pandangan orang terhadap dirinya; banyak orang yang mencari
kesenangan untuk realisasi diri dan ekspresi diri. Contoh: membeli mobil
mewah, liburan impian, salon kesehatan.
Pandangan orang terhadap sesamanya; mulai ada beberapa orang yang
lebih baik berkelompok daripada sendiri seperti ikut kesehatan, kegiatan
keagamaan.
2.3 PASAR KONSUMEN
1. Pengertian Pasar Konsumen
Pasar Konsumen (consumer marerket) adalah semua individu dan rumah
tangga yang membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk konsumsi
pribadi. Sedangkan menurut salah satu ahli pemasaran pasar konsumen
adalah pasar yang dimana pembelinya adalah individual yang membeli
produk untuk digunakan atau disewakan.
1. Model Perilaku Konsumen.
Sebuah perusahaan yang perusahaan yang memahami bagaimana
pelanggan /konsumen akan bereaksi terhadap berbagai bentuk produk,
harga, iklan, maka perusahaan tersebut akan lebih baik dari
perusahanperusahaan yang menjadi pesaingnya. Ransangan pada kotak
dari luar yang terdiri dari dua komponen yaitu pemasaran dan
lingkungan. Ransangan pemasaran meliputi, produk, harga, tempat dan
promosi, sedangkan rangsangan lingkungan meliputi, ekonomi,
teknologi, politik, dan kebudayaan.
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen.
Menurut Kotler (1998:153), faktor utama yang mempengaruhi perilaku
konsumen adalah :
1. a) Faktor kebudayaan yang terdiri dari :
– Kebudayaan , ini meupakan faktor penentu yang sangat dasar dari
perilaku konsumen.
– Sub budaya, dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu kelompok
nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan area geografis.
– Kelas sosial, yaitu kelompok yang relatif homogen serta bertahan lama
dalam sebuah masyarakat yang telah tersusun secara hirarkhi dan
anggota-anggotanya memiliki perilaku, minat, dan motivasi yang hampir
sama /serupa.
1. b) Faktor sosial yang terdiri dari :
– Kelompok reperensi, yaitu kelompok yang memiliki pengaruh baik
langsung maupun tidak langsung terhadap sikap maupun perilaku
konsumen.
– Keluarga, ini akan membentuk sebuah referensi yang sangat
berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Peran suami dan istri dalam
penelitian sangat bervariasi sesuai kategori produk / jasa yang dibeli.
– Peran dan status, ini aka menentukan posisi seseorang dalam suatu
kelompok. Setiap peranan membawa status yang mencerminkan harga
diri menurut masyarakat sekitarnya. Disamping itu orang cenderung
memilih produk yang mengkomunikasikan peran dalam masyarakat.
1. c) Faktor pribadi yang terdiri dari:
– Umur dan tahapan dalam siklus hidup, ini akan menentukan selera
seseorang terhadap produk/ jasa.
– Pekerjaan, hal ini akan mempengaruhi pola konsumsi seseorang.
-Keadaan ekonomi, yaitu terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan
(tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya,
kemampuan untuk meminjam.
– Gaya hidup yaitu pola hidup didunia yang diekspresikan oleh kegiatan,
minat, dan pendapat seseorang. Gaya hidup ini menggambarkan
seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan,
disamping itu juga dapat mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial
seseorang, misalnya kepribadian.
– Kepribadian dan konsep diri, kepribadian ini adalah karakteristik
psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya
terhadap lingkungan yang relatif konsisten.
1. d) Faktor psikologis yang terdiri dari:
– Motivasi, yaitu suatu dorongan yang menekan seseorang sehingga
mengarahkan seseorang untuk bertindak.
– Persepsi, orang yang sudah mempunyai motivasi untuk bertindak akan
dipengaruhi persepsinya pada situasi dan kondisi yang sedang dihadapi.
Persepsi itu sendiri memiliki arti yaitu suatu proses dimana seseorang
memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk
menciptakan sesuatu gambaran yang berarti.
– Proses belajar, yaitu perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul
dari pengalaman.
– Kepercayaan dan sikap, kepercayaan ini akan membentuk citra produk
dan merek, serta orang akan bertindak berdasarkan citra tersebut.
Sedangkan sikap akan mengarahkan seseorang untuk berperilaku yang
relatif konsisten terhadap objek-objek yang sama.
1. Jenis Perilaku Keputusan Pembelian
Perilaku Pembelian Kompleks (Complex Buyer Behavior): Perilaku
pembelian konsumen dalam situasi yang ditentukan oleh keterlibatan
konsumen yang tinggi dalam pembelian dan perbedaan yang dianggap
signifikan antarmerek.
Perilaku Pembelian Pengurangan Disonansi (Dissonance- Reducing
Buying Behavior): perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang
mempunyai karakter keterlibatan tinggi tetapi hanya ada sedikit anggapan
perbedaan antarmerek.
Perilaku Pembelian Kebiasaan (Habitual Buying Behavior): perilaku
pembelian konsumen dalam situasi yang mempunyai karakter
keterlibatan konsumen rendah dan anggapan perbedaan merek sedikit.
Perilaku Pembelian Mencari Keragaman (Variety-Seeking Buying
Behavior): perilaku pembelian konsumen yang mempunyai karakter
keterlibatan konsumen yang rendah tetapi dengan anggapan perbedaan
merek yang signifikan.
1. Tahap-tahap Dalam Proses Keputusan Membeli
Seseorang apabila akan membeli suatu produk, tentunya bukan
merupakan suatu hal yang kebetulan. Hal ini melalui proses yang panjang
dan mempunyai beberapa tahapan. Antara tahapan satu dengan yang lain
saling berkaitan dan berpengaruh. Sesuai dengan apa yang dinyatakan
oleh Kotler (1998:162), bahwa proses keputusan membeli melalui lima
tahap yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan membeli dan tahap akhir perilaku setelah membeli.
Model tahapan proses membeli diatas digunakan, apabila produk yang
akan dibeli oleh konsumen adalah baru atau sesuatu barang yang
memerlukan pertimbangan tinggi dan lama dalam pembeliannya,
misalnya mobil, rumah, komputer. Seseorang akan membeli sebuah
rumah tertentu apabila sudah ada pertimbangan yang matang dan
persiapan yang baik pula. Tetapi seperti barang keperluan sehari-hari
misalnya sabun mandi, pasta gigi, ini tidak perlu melewati lima tahap
diatas, bahkan apabila merek barang tersebut sudah menjadi barang
kebiasaan.
Proses Keputusan Pembeli yakni sebagai berikut:
Pengenalan Kebutuhan: Adalah tahap pertama proses keputusan pembeli,
di mana konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan.
Pencarian Informasi: Adalah tahap proses keputusan pembeli di mana
konsumen ingin mencari informasi lebih banyak; konsumen mungkin
hanya memperbesar perhatian atau melakukan pencarian informasi secara
aktif.
Evaluasi Alternatif: Adalah tahap proses.
Keputusan Pembelian.
Perilaku Pascapembelian, terdiri dari:
Setelah pembelian, konsumen akan merasa puas atau tidak puas;
dan akan terjadi perilaku pasca pembelian.
Kepuasan konsumen terletak pada hubungan antara ekspektasi
konsumen dengan kinerja produk.
Disonansi kognitif (cognitive dissonance) adalah ketidaknyamanan
pembeli akibat konflik pascapembelian.
PASAR PRODUSEN atau PASAR INDUSTRI
1. Pengertian Pasar Produsen/ Pasar Industri
Pasar produsen juga disebut pasar industri atau pasar bisnis adalah suatu
pasar yang terdiri atas individu-individu, lembaga atau organisasi yang
membeli barang-barang untuk diproses lagi sampai menjadi produk akhir
yang kemudian di jual atau disewakan.