Makalah KOMPENSASI 9
Makalah KOMPENSASI 9
Disusun Oleh:
1442/2020
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim.
Puja dan puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmatnya dan Karunia-Nya sehingga kami dapat Menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Kompensasi” dengan
tujuan untuk memenuhi Tugas Akhir Semester Genap Mata Kuliah Dasar-dasar Manajemen
Sumber Daya Manusia Tahun Ajaran 2020. Atas dukungan yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini. Maka kami mengucapkan terima kasih.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik materi maupun cara penulisannya. Penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Terakhir, kami selalu berharap kepada Allah semoga makalah ini dapat memberi manfaat
sebesar-besarnya kepada pembaca sekalian. Amin.
2
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR………………………………………………………….....i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii
BAB I: PENDAHULUAN………………………………………...………….…..1
A. LATAR BELAKANG……………………………………….…….……..1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………2
C. TUJUAN MASALAH……………………………………………………2
A. KESIMPULAN………………………………………………………..12
DAFTAR PUSTAKA
II
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kompensasi
1
Veithzal Rivai.2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rajagrafindo Persada
6
Kompensasi finansial yaitu imbalan berupa uang atau bukan uang yang
diberikan kepada karyawan dalam suatu perusahaan atau organisasi.
1. Gaji Pokok
Gaji pokok yaitu gaji dasar yang mana wajib bagi suatu perusahaan
untuk memberikan gaji tersebut sesuai dengan perjanjian di awal
atau sesuai denga napa yang di tetapkan. Gaji pokok juga sebagai
tolak ukur untuk tunjangan tunjangan lainnya seperti contohnya
besarnya tambahan tunjangan istri sebanyak 5%. Sementara
besarnya gaji pokok dapat ditentukan dengan lamanya pegawai
atau karyawan tersebut bekerja, tingkat Pendidikan atau juga
keterampilan dalam bekerja dapat di jadikan pertimbangan dalam
gaji pokok. Gaji pokok juga dapat berubah sesuai dengan
pekerjaan yang dilakukan. Termasuk dalam gaji pokok adalah gaji
dan upah yang diterima sesuai dengan jasa mereka. Gaji (salary)
karyawan yang memperoleh imbalan kerja dengan jumlah tetap
tanpa menghiraukan jam kerja dan banyaknya unit. Berbeda
dengan upah (wage) yaitu sering mengontonasikan untuk pekerja
2
Mathis, Robert L., and John H. Jackson, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia (Buku Kedua). Edisi Pertama.
Salemba Empat. Jakarta.
7
rendahan seperti buruh yaitu imbalan yang diberikan sesuai dengan
jam kerja dan jumlah unit.
2. Kompensasi Yariabel
Kompensasi variabel adalah suatu imbalan yang di terima oleh
karyawan berdasarkan kinerja individua tau kelompok. Besarnya
kompensasi variable bergantung pada banyaknya yang dihasilkan
dalam bekerja yang melebihi standar pekerjaan dan seberapa
menghemat penggunaan input. Biasa nya kompensasi variabel
dapat berupa bonus.
Cara lain pada pembayaran tidak langsung dapat juga berupa
asuransi seperti asuransi Kesehatan dan juga liburan atas biaya
perusahaan atu juga dana pensiun. Sesuai UU ketenagakerjaan
Nomor 13 tahun 2003 yaitu wajib bagi suatu perusahaan untuk
memberikan asuransi kepada pekerjanya. Karyawan yang
mengalami kecelakaan akan mendapatkan asuransi sesuai atau
sebesar yang telah di tetapkan. Karena kompensasi juga
mengakibatkan semangat kerja karyawan maka kompensasi secara
tidak langsung tidak hanya berupa uang melainkan kepuasan
karyawan seperti mendapatkan penghargaan, tempat kerja yang
lebih layak dan kenyamanan dalam bertugas3.
3
Bangun, Wilson, 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Erlangga. PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta
8
Dengan dunia industry yang semakin berkembang maka
dibutuhkan pula kualitas sumber daya manusia yang sesuai.
Kompensasi yang tinggi memberikan daya Tarik sendiri bagi
seorang karyawan.
9
Dalam memberikan kkompensasi sering kali suatu pihakk merasa di
rugikan oleh pihak lainnya karena dalam situasi ini semua hanya menginginkan yang
terbaik. Kompensasi yang dirasa dapat memecahkan masalah seringkali juga di rasa
sebagai datangnya masalah karena merasa terugikan. Berikut ini adalah beberapa faktor
yang menjadi tantangan dalam pemberian kompensasi:
10
7. biaya hidup
Salah satu faktor untuk menentukan kompensasi dengan
menyesuaikan kebutuhan hidup layak pada setiap daerah baik
tingkat provinsi dan kabupaten.
8. Pemerintahan
Pemerintah menetukan batas minimum upah ynag diterima
karyawan, berdasarkan jenis pekerjaannya dan tidak lepas dari
biaya hidup pada masing daerah.5
Dalam pembahasan keadilan dalam kompensasi mencangkup perasaan dan juga perilaku
yang diterima atas tindakkannya. Diantara pengusaha dan peekerja seringkali sama sama merasa
dirugikan dalam segi yang berbeda seperti pekerja merasa kurang dalam pendapatan atau juga
dalam kompensasi padahal dirasa sudah mengerjakan sesuai dengan pekerjaannya .hal lain yang
dirasakan oleh pengusaha yang dirasa sudah memberikan fasilitasnya yang terbaik untuk
pekerjanya namun masih kurang maksimal dalam bekerja. Hal ini sebenarnya hanya merasa
dirugikan oleh pihak lain yang sering kali terjadi perselisihan.
Teori keadilan ini dikembangkan dengan teori perbandingan sosial yang mana teori ini
terdiri dari unsur, input, hasil, orang lain sebagai pembandingkeadilan dan juga ketidak adilan.
Input merupakan sesuatu yang berharga yang dirasa dapat mendukung pekerja dalam
pekerjaannya. Hasil merupakan suatu hal yang diterima akibat dari pekerjaannya.
Ketidak adilan ini terdapat dua bentuk yaitu keadilan procedural dan juga distributive.
Keadilan procedural ini berkaitan denga napa yang dirasakan oleh karyawan yang disebabkan
oleh kebijakan, prosedur atau juga Tindakan dari supervisornya. Hal ini mengenai penentuan
dalam gaji pokok, kenaikan dalam tunjangan yang berkaitan dengan administrasi. Bentuk lain
dalam keadilan yaitu keadilan distributive yaitu mengenai ketidak sesuaian yang didapat denga
napa yang dikerjakan dan yang didapat sama dengan orang yang dilihat kurang dalam kinerja
atau kinerja yang rendah hal ini yang menimbulkan ketidak adilan distributive.
5
Mondy, R. Wayne, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia (Jilid Dua). Edisi Kesepuluh. Penerbit Erlangga.
Jakarta.
11
Hal lain juga yang berkaitan dengan keadilan yaitu keadilan internal dan eksternal.
Keadilan internal yaitu perbandingan kompensasi yang diterima oleh karyawan pada jenis dan
tingkatan yang sama dalam perusahaan yang sama. Keadilan eksternal yaitu perbedaan yang
terjadi dalam perusahaan yang berbeda dalam tingkatan atau jenis yang sama. Misalnya seperti
pada sales perusahaan A lebih besar kompensasi nya dengan sales perusahaan B yang mana
pekerjaan yang dilakukan sama.
Terdapat empat metode yang terdiri dari dari duda bagian. Dalam hal ini tidak dikatakan
mana ynag terbaik tetapi sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan.
1. Metode Peringkat
Dalam mengevaluasi pekerja metode peringkan merupakan metode yang sering di
gunakan karena sangat mudah dan tidak mengeluarkan biaya yang mahal. Dalam hal
ini ada beberapa Langkah yitu:
Informasi pekerjaan
Langkah awal yaitu membuat deskripsi tentang bagian bagian dalam
perusahaan tersebut. Berdasarkan informasi tersebut akan di kategorikan
dengan tugas yang dan tanggung jawab yang tinggi akan memiliki nilai
tertinggi juga kemudian di sesuaikan dengan bagian bagian lainnya.
Memilih pekerjaan
Setiap pekerjaan dibuat peringkat dalam beberapa jenis pekerjaan dalam
perusahaan tersebut
Menentukan faktor- faktor yang dapat di bandingkan
Dalam setiap bagiannya akan dibandingkan misalnya bagian A bagian B
bagianC itu akan dinilai dari yang rendah ke yang tertinggi
Menentukan peringkat pekerjaan
Berdasarkan beberapa faktor yang menjadikan penentu dalam memberi
peringkat seperti tingkat kesulitanatau juga tingginya tanggung jawab.
2. Metode Klasifikasi
Metode klasifikasi merupakan pengelompokan dalam pekerjaan yang sejenis. Dimana
pekerjaan dalam satu kelas diberi penilaian sama. yaitu tingkat kesulitan yang sama
12
akan dijadikan satu kelompok. metode ini bermanfaat untuk menghilangkan ketidak
adilan dalam memberikan penghargaan.
Harga pekerjaan merupakan proses evaluasi pekerjaan untuk memberikan nilai pada
suatu pekerjaan berdasarkan mata uang. Ada tiga tingkatan yang dapat di lakukan sebagai
berikut:
6
Notoatmodjo, Soekidjo, 2002. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta. Jakarta.
13
1. Tingkat bayaran
Dalam proses ini lebih mudah dilakukan karena ini mengelompok sesuai jenisnya. Ini
dilakukan lebih mudah karena lebih mudah memberi harga dalam misalnya 10 jenis
barang yang dikelompokan dari pada 150 pekerjaan yang berbeda. Hal ini untuk
pekerjaan yang dikelompokan berada pada tingkat yang sama yang di gammbarkan
dalam kurva upah. Kurva upah yaitu garis yang menghubungkan poin pekerjaan
dengan tingkat bayaran.
2. Rentang bayaran
Proses pengelompokan pekerjaan dengan rentang tertentu untuk memberikan bayaran
yang sama pada suatu rentang tertentu tersebut. Yaitu dimana memeberikan bayaran
yang sama pada pekerja yang mengerjakan pekerjaan yang sama.
3. Boardbanding
Kebijakan kompensasi untuk menghilangkan sebagian tingkatan bayaran agar
menjadi lebih sedikit untuk meningkatkan efektivitas organisasi.7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
Bangun, Wilson, 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Erlangga. PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta
14
Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi/perusahaan
kepada karyawan, yang dapat bersifat finansial maupun non finansial, pada periode
yang telah ditetapkan. Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan
kepuasan bagi karyawan dan memungkinkan perusahaan memperoleh, mempekerjakan
dan mempertahankan karyawan.
Bagi organisasi/perusahaan, kompensasi memiliki arti penting karena kompensasi
mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan
kesejahteraan karyawannya. Pengalaman menunjukkan bahwa kompensasi yang tidak
memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja
karyawan, bahkan dapat menyebabkan karyawan yang potensial keluar dari perusahaan.
Kompensasi yang tinggi pada seorang karyawan mempunyai implikasi bahwa
organisasi memperoleh keuntungan dan manfaat maksimal dari karyawan yang
bersangkutan karena besarnya kompensasi sangat ditentukan oleh tinggi/rendahnya
produktivitas kerja karyawan yang bersangkutan. Semakin banyak pegawai yang diberi
kompensasi yang tinggi berarti semakin banyak karyawannya yang berprestasi tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Wilson, 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Erlangga. PT. Gelora
Aksara Pratama. Jakarta
Mathis, Robert L., and John H. Jackson, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia (Buku
Kedua). Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta.
15
Veithzal Rivai.2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Retnowati, Nova, 2011. Manajemen Kompensasi. Karya Putra Darwati. Bandung.
Mondy, R. Wayne, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia (Jilid Dua). Edisi Kesepuluh.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2002. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta. Jakarta.
16