Anda di halaman 1dari 9

EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Rini Haswin Pala, M. Coesamin, Caswita


rinihaswinpala@yahoo.com
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unila

ABSTRAK

This quasi experimental research aimed to find out the effectiveness of contextual
teaching and learning in terms of student’s understanding of mathematical
concepts. The population of this research was students of grade VII of Junior
High School of 12 Bandarlampung in academic year of 2015/2016 with total 160
students which were distributed into eight classes. The sampling of this research
used cluster random sampling and it was chosen students of VII-G and VII-H
class as samples. The design of this research was posttest only control group
design. The data of this research were obtained by essay test. The result of
hypothesis testing showed that contextual teaching and learning was effective in
terms of student’s understanding of mathematical concepts.

Penelitian eksperimen semu ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendeka-


tan kontekstual ditinjau dari pemahaman konsep matematis siswa. Populasi pene-
litian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 12 Bandar Lampung tahun ajaran
2015/2016 dengan jumlah 160 siswa yang terdistribusi dalam delapan kelas. Pe-
ngambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling
dan terpilih siswa kelas VII-G dan VII-H sebagai sampel. Desain penelitian ini
adalah posttest only control group design. Data penelitian diperoleh melalui tes
berupa soal uraian. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pendekatan kon-
tekstual efektif ditinjau dari pemahaman konsep matematis siswa.

Kata kunci: efektivitas, pemahaman konsep matematis, pendekatan kontekstual


PENDAHULUAN Adapun tujuan pembelajaran
Pendidikan merupakan kebu- matematika menurut Permendiknas
tuhan setiap individu. Berdasarkan No. 22 tahun 2006 adalah (1) mema-
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sis- hami konsep matematika, (2) meng-
tem Pendidikan Nasional, pendidikan gunakan penalaran, (3) memecahkan
adalah usaha sadar dan terencana masalah, (4) mengomunikasikan ga-
untuk mewujudkan suasana belajar gasan, (5) memiliki sikap menghar-
dan proses pembelajaran agar peserta gai kegunaan matematika dalam ke-
didik secara aktif mengembangkan hidupan. Sesuai dengan tujuan pem-
potensi dirinya untuk memiliki ke- belajaran matematika, kemampuan
kuatan spiritual keagamaan, pengen- memahami konsep matematis yang
dalian diri, kepribadian, kecerdasan, baik akan membantu siswa dalam
akhlak mulia, serta keterampilan mencapai tujuan pembelajaran mate-
yang diperlukan dirinya, masyara- matika lainnya. Siswa yang dapat
kat, bangsa, dan negara. Dalam tek- mencapai tujuan pembelajaran mate-
nis pelaksanaan pendidikan, sekolah matika dengan baik akan berhasil da-
merupakan lembaga formal terlaksa- lam pembelajaran yang dijalaninya.
nanya kegiatan pembelajaran. Menurut Purwanto (1994: 44),
Matematika merupakan salah pemahaman adalah tingkat ke-
satu bidang ilmu yang diajarkan pada mampuan yang mengharapkan siswa
setiap jenjang pendidikan formal. mampu memahami arti atau konsep,
Suherman (2003: 25) menyebutkan situasi serta fakta yang diketahuinya.
adanya banyak ilmu yang penemuan Sementara itu, menurut Djamarah
dan pengembangannya sangat (2008: 30), konsep atau pengertian
bergantung pada matematika. Supaya adalah satuan arti yang mewakili se-
kemampuan yang didapat dalam jumlah objek yang mempunyai ciri-
pembelajaran matematika dapat ciri yang sama. Berdasarkan pen-
membantu proses penemuan dan jelasan di atas pemahaman konsep
pengembangan bidang ilmu lain, matematis dapat dipahami sebagai
tentu terlebih dahulu harus sudah tingkat kemampuan yang meng-
mencapai tujuan pembelajaran harapkan siswa mampu memahami
matematika arti atau konsep, situasi serta fakta
yang diketahuinya, ide abstrak, dan benar hanya 26,3%, dan sisanya
satuan arti yang mewakili sejumlah menjawab salah. Berdasar pada
objek yang mempunyai ciri-ciri yang jawaban siswa terlihat bahwa siswa
sama. kesulitan dalam mengaplikasikan
Pembelajaran matematika di konsep, menggunakan serta meman-
Indonesia belum dapat dikategorikan faatkan serta memilih prosedur atau
baik. Hal ini terlihat dari hasil operasi tertentu dan mengklasifikasi
TIMMS (Trend in International Ma- objek tertentu sesuai dengan konsep-
thematics and Science Study) tahun nya. Berdasarkan data dari penelitian
2011 pada domain knowing siswa In- pendahuluan, terlihat bahwa siswa
donesia memperoleh skor 378 se- yang mendapatkan pembelajaran
dangkan pada tahun 2007 pada do- konvensional mengalami kesulitan
main yang sama Indonesia mem- dalam memahami konsep materi pe-
peroleh skor 391 (TIMMS: 2012), mangkatan aljabar.
sehingga terjadi penurunan skor pada Menurut Tim Pengembang Il-
domain ini. Dengan skor yang dipe- mu Pendidikan FIP-UPI (2007:22),
roleh Indonesia dapat terlihat bahwa anak akan memahami konsep mela-
siswa Indonesia masih memiliki lui pengalaman bekerja secara rill.
knowing atau pemahaman konsep Dengan demikian, salah satu pembe-
yang rendah. lajaran yang dapat meningkatkan
Pemahaman konsep siswa pemahaman konsep siswa adalah
yang rendah juga terjadi di SMP pembelajaran yang mengarahkan sis-
Negeri 12 Bandarlampung. Berdasar- wa untuk bekerja secara rill. Pembe-
kan penelitian pendahuluan yang lajaran yang mengarahkan siswa
telah dilakukan pada salah satu kelas untuk bekerja secara rill ini disebut
di SMP Negeri 12 Bandarlampung juga pembelajaran dengan pendeka-
semester ganjil tahun pelajaran tan kontekstual. Menurut Sardiman
2015/2016, dengan menerapkan (2011: 222) pendekatan kontekstual
pembelajaran konvensional yakni dalam pembelajaran atau contextual
metode ekspositori pada materi teaching and learning (CTL) me-
pemangkatan bentuk aljabar, siswa rupakan konsep pembelajaran yang
yang bisa menjawab soal dengan membantu guru untuk mengaitkan
antara materi ajar dengan situasi Negeri 12 Bandarlampung tahun aja-
dunia nyata siswa, yang dapat ran 2015/2016 yang merupakan sis-
mendorong siswa membuat hubu- wa bina lingkungan dengan jumlah
ngan antara pengetahuan yang dipe- siswa 160 orang yang terdistribusi ke
lajari dengan penerapannya dalam dalam delapan kelas. Pengambilan
kehidupan para siswa sebagai ang- sampel menggunakan teknik cluster
gota keluarga dan masyarakat. random sampling, yaitu memilih dua
Pembelajaran kontekstual kelas secara acak karena setiap kelas
memiliki tujuh aspek dalam pelak- dalam populasi representatif dari segi
sanaan pembelajarannya, diantaranya kognitif dijadikan sampel dan ke-
(1) teori konstruktivisme, (2) mene- seluruhan populasi merupakan siswa
mukan (inkuiri), (3) bertanya, (4) bina lingkungan. Aspek kognitif sis-
masyarakat belajar (learning com- wa dilihat dari nilai murni ujian akhir
munity), (5) pemodelan, (6) refleksi, semester ganjil. Nilai ujian akhir se-
dan (7) penilaian autentik. Dengan mester ganjil siswa menunjukkan
menerapkan aspek-aspek pembela- hampir keseluruhan rata-rata kelas
jaran yang menggunakan pendekatan berada di bawah kriteria ketuntasan
kontekstual, diharapkan siswa akan minimal (KKM), yakni 70 dan pada
mampu mencapai indikator memaha- setiap kelasnya lebih dari 50% siswa
mi konsep. tidak mencapai KKM. Berdasarkan
Berdasarkan latar belakang di hasil sampling terpilih siswa kelas
atas, maka peneliti tertarik melaku- VII-G sebagai kelas yang mengikuti
kan penelitian yang berjudul “Efekti- pembelajaran dengan pendekatan
vitas Pendekatan Kontekstual Ditin- kontekstual dan kelas VII-H yang
jau dari Pemahaman Konsep Mate- mengikuti pembelajaran konven-
matis Siswa” yang merupakan pene- sional yakni dengan metode eksposi-
litian kuantitatif di SMP Negeri 12 tori.
Bandarlampung tahun ajaran Penelitian yang dilakukan
2015/2016. adalah penelitian eksperimen semu
dengan posttest only control group
METODE PENELITIAN
design. Desain ini melibatkan dua
Populasi penelitian ini adalah
kelas yakni kelas yang mendapatkan
siswa kelas VII semester genap SMP
pembelajaran dengan pendekatan ya pembeda, dan tingkat kesukaran
kontekstual dan kelas yang menda- sudah memenuhi kriteria maka ins-
patkan pembelajaran konvensional trumen tes yang disusun layak digu-
dengan metode ekspositori dan di- nakan untuk mengumpulkan data pe-
akhir pertemuan diberikan posttest mahaman konsep matematis.
dengan soal yang sama pada kedua Data pemahaman konsep ma-
kelas. tematis siswa setelah mengikuti pem-
Setelah mengikuti pembelaja- belajaran dianalisis dengan mengu-
ran diharapkan siswa mampu (1) nakan uji statistik untuk mengetahui
menggunakan serta memanfaatkan efektivitas pendekatan kontekstual
serta memilih prosedur atau operasi ditinjau dari pemahaman konsep ma-
tertentu, (2) mengaplikasikan konsep tematis siswa. Sebelum melakukan
atau algoritma dalam pemecahan ma- uji statistik perlu dilakukan uji pra-
salah, dan (3) mengklasifikasi objek syarat, yaitu uji normalitas data. Se-
tertentu sesuai dengan konsepnya. telah dilakukan uji normalitas, dipe-
Data penelitian ini merupa- roleh hasil bahwa kedua sampel be-
kan data kuantitatif. Teknik pengum- rasal dari populasi yang berdistribusi
pulan data menggunakan teknik tes normal, maka statistik yang diguna-
berupa tes tertulis berupa soal uraian kan adalah statistik parametrik. Ke-
yang dilakukan sekali setelah diberi- mudian, dilakukan uji homogenitas
kan pembelajaran dengan pendekatan data dan diperoleh hasil bahwa kedua
kontekstual pada kelas eksperimen sampel memiliki varians yang sama.
dan pembelajaran konvensional pada
HASIL DAN PEMBAHASAN
kelas kontrol. Sebelum dilakukan pe-
Berdasarkan data pemahaman
ngambilan data, dilakukan uji vali-
konsep matematis diketahui bahwa
ditas isi instrumen yang didasarkan
rata-rata nilai siswa pada kelas yang
pada penilaian guru mata pelajaran
mengikuti pembelajaran dengan pen-
matematika kelas VII di SMP Negeri
dekatan kontekstual lebih tinggi dari-
12 Bandarlampung. Setelah tes di-
pada rata-rata nilai siswa pada kelas
nyatakan valid maka soal diuji coba-
yang mengikuti pembelajaran kon-
kan kepada siswa di luar sampel dan
vensional dengan metode eksposito-
diperoleh hasil bahwa reliabilitas, da-
ri. Selain itu, simpangan baku pada
kelas yang mengikuti pembelajaran sitori, sehingga pendekatan konteks-
dengan pendekatan kontekstual lebih tual efektif ditinjau dari pemahaman
besar dari simpangan baku kelas konsep matematis siswa. Hal ini se-
yang mengikuti pembelajaran dengan jalan dengan Kristina (2014) yang
metode ekspositori, artinya kemam- menyatakan bahwa pembelajaran
puan pemahaman konsep matematis matematika dengan pendekatan kon-
siswa pada kelas dengan pendekatan tekstual efektif ditinjau dari pemaha-
kontekstual lebih heterogen dari pada man konsep matematis siswa.
siswa yang mengikuti pembelajaran Hasil perhitungan pencapaian
dengan metode ekspositori. Data indikator menunjukkan ada perbeda-
tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. an pencapaian indikator pada kedua
kelas tersebut. Siswa yang mengikuti
Tabel 1. Data Pemahaman
pembelajaran dengan pendekatan
Konsep Matematis Siswa
kontekstual dapat mencapai seluruh
Kelas Min Max ̅
𝒙 s indikator lebih baik daripada siswa
Eksp 13,3 86,7 45 23,1 yang mengikuti pembelajaran dengan
Kont 6,67 73,3 28,9 17,1 metode ekspositori. Indikator paling
baik yang dicapai oleh siswa yang
Hasil pengujian hipotesis de- mengikuti pembelajaran dengan pen-
ngan menggunakan uji kesamaan dua dekatan kontekstual adalah mengkla-
rata-rata menunjukkan bahwa rata- sifikasi objek tertentu sesuai dengan
rata data pemahaman konsep mate- konsepnya. Pada siswa yang mengi-
matis siswa yang mengikuti pem- kuti pembelajaran dengan metode
belajaran dengan pendekatan ekspositori mencapai indikator pa-
kontekstual lebih tinggi dari yang ling baik pada indikator meng-
mengikuti pembelajaran konvensio- aplikasikan konsep atau algoritma
nal, yakni dengan metode eksposito- dalam pemecahan masalah.
ri. Hal ini menunjukkan bahwa pe- Sebagai rangkuman pen-
mahaman konsep matematis siswa capaian indikator, persentase
yang mendapatkan pembelajaran de- pencapaian indikator pemahaman
ngan pendekatan kontekstual lebih konsep matematis siswa disajikan
baik dari siswa yang mendapatkan pada Tabel 2.
pembelajaran dengan metode ekspo-
Tabel 2. Pencapaian Indikator Pe- lam konteks kehidupan keseharian
mahaman Konsep Matematis
siswa, yaitu dengan konteks ke-
Siswa
adaan pribadi, sosial, dan budaya
Persentase
Indikator mereka. Dengan menghubungkan
Eksp Kont
Mengklasifikasi materi pembelajaran dengan kehidu-
objek tertentu pan, siswa tidak akan menganggap
50,00 24,67
sesuai dengan
konsepnya. bahwa materi yang disampaikan da-
Menggunakan lam pembelajaran merupakan hal
serta
memanfaatkan yang terpisah dengan kehidupannya
31,67 23,33
serta memilih sehari-hari sehingga apa yang di-
prosedur atau
operasi tertentu. dapat dalam pembelajaran dapat
Mengaplikasikan membantu persoalan yang ada da-
konsep atau
algoritma dalam 45,56 30,00 lam keseharian. Oleh karena itu,
pemecahan pemahaman yang baik sangat diper-
masalah.
lukan dari hanya sekedar mengingat,
kemudian dalam pembelajaran kon-
Pemahaman konsep matema-
tekstual siswa diarahkan kemudian
tis siswa yang mengikuti pembela-
dibiasakan untuk melakukan ke-
jaran dengan pendekatan kontekstual
giatan yang tercakup dalam pende-
lebih baik karena dalam pembela-
katan kontekstual yakni aspek kon-
jaran kontekstual, siswa diarahkan
struktivis, inkuiri, learnimg commu-
untuk terbiasa mengaitkan pembela-
nity, bertanya, pemodelan, refleksi.
jaran dengan konteks dunia nyata.
Dengan demikian, aktivitas siswa
Dengan demikian, siswa tidak hanya
yang mendapatkan pembelajaran de-
sekedar mengingat hal yang dipela-
ngan pendekatan kontekstual tidak
jari. Sejalan dengan ini, Johnson (da-
hanya terpusat pada guru atau teac-
lam Taniredja, 2014:49) menyebut-
her centered melainkan student cen-
kan bahwa pendekatan kontekstual
tered. Pada pelaksanaan pembelaja-
merupakan proses pendidikan yang
ran dengan pendekatan kontekstual
bertujuan menolong melihat makna
siswa diberikan lembar kerja kelom-
di dalam materi akademik yang me-
pok (LKK) yang berisi permasalahan
reka pelajari dengan cara menghu-
kontekstual dan diselesaikan dalam
bungkan subjek-subjek akademik da-
kelompok. Aktivitas pembelajaran Pada pelaksanaan penelitian
yang seperti ini akan memungkinkan ini, baik pada siswa yang diterapkan
siswa untuk bisa mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan
pengetahuan yang diperolehnya da- kontekstual maupun siswa yang dite-
lam kelompok sehingga bisa mem- rapkan pembelajaran dengan metode
bentuk pemahaman yang baik. ekspositori terdapat beberapa ham-
Pada kelas yang mendapatkan batan. Hambatan pada pertemuan
pembelajaran dengan metode ekspo- pertama pada siswa yang diterapkan
sitori, aktivitas siswa terpusat pada pembelajaran dengan pendekatan
guru. Karena, dalam pembelajaran kontekstual adalah siswa yang belum
ini guru menjelaskan materi pem- terbiasa untuk bekerja dalam kelom-
belajaran kemudian memberikan soal pok, sehingga pada awal pembe-
latihan pada siswa dengan soal la- lajaran ada beberapa siswa yang te-
tihan yang sama dengan kelas kon- tap mengerjakan persoalan yang di-
tekstual. Walaupun siswa diberikan berikan pada LKK secara individu
soal latihan yang sama, akan tetapi walaupun sudah duduk dalam
siswa yang mendapatkan pembe- kelompok yang ditentukan guru. Un-
lajaran dengan metode ekspositori tuk mengatasi permasalahan ini guru
tidak diarahkan untuk melakukan ke- mendatangi setiap kelompok dan me-
giatan inkuiri, konstruktivis, learning ngarahkan siswa untuk bisa bekerja
community, bertanya, pemodelan, dalam kelompok. Kemudian, pada
dan refleksi karena dengan, metode pertemuan selanjutnya karena sudah
ekspositori aktivitas siswa terpusat pernah mencoba bekerja dalam ke-
pada guru. Hal ini mengakibatkan lompok, siswa yang diterapkan pem-
siswa kurang bisa mengembangkan belajaran dengan pendekatan kon-
pengetahuan yang diperolehnya kare- tekstual lebih aktif dan diskusi dalam
na siswa tidak dapat bertukar pikiran setiap kelompok dan diskusi kelas
dengan siswa lain selain teman se- berjalan dengan baik.
bangku, sehingga permasalahan yang Pada siswa yang mendapat-
ditemui siswa dalam memahami ma- kan pembelajaran dengan metode
teri tersebut lebih sedikit. ekspositori pada pembelajaran perte-
muan pertama, siswa cenderung pa-
sif, ketika guru mengonfirmasi pada pemahaman konsep matematis siswa
siswa apakah sudah paham terkait yang mengikuti pembelajaran dengan
materi yang telah disampaikan, pendekatan kontekstual lebih baik
hanya beberapa siswa yang men- dari siswa yang mengikuti pembe-
jawab dan siswa yang lainnya hanya lajaran konvensional dengan metode
diam. Namun, ketika diberikan soal ekspositori.
latihan hanya sedikit dari jumlah sis-
wa yang dapat mengerjakan dengan DAFTAR PUSTAKA
baik dan benar. Hal ini menunjuk- Djamarah,S. B. 2008. Psikologi
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
kan bahwa siswa yang diam atau ti-
dak mau bertanya sebagian besar be- Kristina, Elizabeth Cahya. 2014.
Efektivitas Pembelajaran
lum paham terkait materi yang di-
Matematika dengan Pendekatan
sampaikan guru. Oleh karena itu, Kontekstual Ditinjau dari
Pemahaman Konsep. Skripsi.
dalam pertemuan selanjutnya setiap
Bandar-lampung: Universitas
selesai menjelaskan satu point mate- Lampung.
ri, guru memberikan soal latihan dan
Purwanto, M.N. 1994. Prinsip-
melihat apakah siswa sudah paham Prinsip dan Teknik Evaluasi Pe-
ngajaran Pendidikan. Bandung:
mengenai materi yang telah dijelas-
Remaja Rosdakarya.
kan. Jika jumlah siswa yang dapat
Sardiman. 2011. Interaksi dan Moti-
mengerjakan soal dengan baik dan
vasi Belajar Mengajar. Jakarta:
benar hanya sedikit maka guru Rajawali Pers.
mengulang menjelaskan materi yang
Suherman, Erman. 2003. Strategi
berkaitan. Pembelajaran Matematika Kon-
temporer. Bandung: JICA-UPI.
SIMPULAN
Taniredja, Tukiran. 2014. Model-
Berdasarkan hasil analisis da- Model Pembelajaran Inovatif dan
Efektif. Bandung: ALFABETA.
ta dan pembahasan diperoleh simpu-
lan bahwa pendekatan kontekstual Tim Pengembang Ilmu Pendidikan
FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi
efektif ditinjau dari pemahaman kon-
Pendidikan. Bandung: IMTIMA.
sep matematis siswa studi pada siswa
TIMMS. 2012. TIMMS 2011
kelas VII semester genap SMP Nege-
International Results in Mathema-
ri 12 Bandarlampung tahun ajaran tics. United States: TIMMS &
Pirls International Study Center.
2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari

Anda mungkin juga menyukai