“ILMU PENDIDIKAN”
M. Nafiur Rofiq, S.Ag., M.Pd.
A. Progressivisme
Progressif = berhasrat untuk maju, selalu (lebih) maju, meningkat. Aliran ini
memandang manusia sebagai makhluk yang bebas, aktif, dinamis, dan kreatif. Aliran ini
mengutamakan tinjauan ke depan dengan melihat peristiwa sejarah sebagai cermin,
tamsil/ibarat. Progressivisme menganggap pendidikan itu penuh dengan fleksibilitas, serba
terbuka untuk perubahan, tidak ada kaitan dengan doktrin tertentu, toleran dan nilai-nilai
dapat berubah dan berkembang. Pendidikan yang berjiwa progressivisme menerapkan
pendekatan yang berpusat pada peserta didik. Pendidikan progressif mengembangkan
kurikulum alternative yang lebih mengutamakan proses dari pada isi, menggunakan
pendekatan aktifitas, pengalaman , problem solving dan metode proyek. Pendidikan
progressif dapat dicirikan sebagai berikut :
1. lebih terfokus pada anak sebagai seorang pembelajar, bukan pada subyect matter
2. lebih menekankan pada aktivitas dan pengalaman dari pada hanya mengandalkan
keterampilan dan pengetahuan verbal dan literer
3. mendorong kegiatan belajar kelompok secara kooperatif dari pada belajar sendiri secara
kompetitif.
Prinsip-prinsip pendidikan progressivisme :
1. proses pendidikan menemukan asal-muasal dan tujuannya pada anak
2. peserta didik adalah aktif, bukan pasif
3. peran guru adalah sebagai penasehat, pembimbing dan pemandu dari pada sebagai
seorang otoriter dan pengarah ruang kelas
4. sekolah merupakan miniatur dari masyarakat yang lebih luas
5. aktivitas di ruang kelas seharusnya terfokus pada pemecahan masalah dari pada metode-
metode artificial (buatan) untuk mengajarkan materi kajian
6. atmosfir sosial di sekolah seharusnya kooperatif dan demokratis.
B. Perenialisme
Perenial = tumbuhan yang tetap hijau, terus tiada berakhir, kekal, abadi. Kekekalan
dan keabadian yang dimaksud adalah dalam dimensi spiritual. Perenialisme dapat diartikan
sebagai paham yang mempercayai adanya kebenaran hakiki sebagai landasan hidup dan
kehidupan makhluk manusia. Menurut perenialisme, pendidikan yang benar adalah
mengembangkan rasional manusia untuk mencapai kebenaran yang kekal dan universal.
Pendidikan bukan untuk mengikuti perubahan masyarakat, tetapi pendidikan memberi bekal
kepada manusia untuk merubah masyarakat.
Prinsip-prinsip pendidikan perenialisme :
1. man is a rational animal
2. man is a universal animal
3. science is universal
4. bahan ajar menduduki posisi sentral yang harus diusahakan dalam pendidikan
Materi Matakuliah Ilmu Pendidikan Semester II (Madin)
M. Nafiur Rofiq, S.Ag., M.Pd
8
5. karya-karya besar yang telah ada (dibuat) dijadikan sebagai sumber ilmu dan
kebijaksanaan serta dijadikan sebagai pegangan
6. Pengalaman pendidikan adalah persiapan hidup yang lebih baik dari pada situasi hidup
yang nyata.
C. Essensialisme
Essensial = mendasar, yang penting, utama, hakiki. Essensialisme berpandangan
bahwa pendidikan itu haruslah berpijak di atas nilai-nilai yang dapat mendatangkan kestabilan
dan telah teruji oleh waktu, tahan lama dan nilai-nilainya memiliki kejelasan dan terseleksi.
Menurut essensialisme, pendidikan yang bertumpu pada dasar pandangan fleksibilitas dalam
segala bentuk dapat menjadi sumber timbulnya pandangan yang berubah-ubah (double
standard, bahkan multi standard), mudah goyah, kurang terarah, tidak menentu dan kurang
stabil. Kurikulum essensialisme dianggap sebagai miniature dunia yang oleh guru dan
administrator pendidikan dipandang sebagai kenyataan benar dan bernilai/berguna.
Kurikulum itu dibuat berdasarkan pada urgensi yang ada dalam kebudayaan tempat hidup si
peserta didik.
Prinsi-prinsip pendidikan essensialisme :
1. Tugas utama sekolah adalah mengajarkan ilmu pengetahuan dasar
2. Belajar adalah kerja keras dan membutuhkan disiplin
3. Guru merupakan tempat kewibawaan di seluruh kelas.
D. Rekonstruksianisme
Rekonstruksi = penyusunan kembali; peragaan (contoh ulang menurut
perilaku/tindakan dulu), pengulangan kembali seperti semula. Aliran ini memandang manusia
sebagai makhluk sosial. Manusia tumbuh dan berkembang dalam keterkaitannya dengan
proses sosial dan sejarah dari pada masyarakat. Pendidikan mempunyai peranan untuk
mengadakan pembaharuan dan pembangunan masyaraka. Rekonstruksianisme berusaha
mencari kesepakatan semua orang tentang tujuan utama yang dapat mengatur tata kehidupan
manusia dalam suatu tata susunan baru seluruh lingkungannya. Dengan kata lain,
rekonstruksianisme ingin merombak tata susunan lama, dan membangun tata susunan hidup
kebudayaan yang sama sekali baru, melalui lembaga dan proses pendidikan.
Prinsip-prinsip pendidikan rekonstruksianisme :
1. Komunitas dunia saat ini sedang dalam kondisi krisis dan jika latihan-latihan saat ini
tidak diubah, maka peradaban akan segera berakhir
2. Satu-satunya solusi efektif untuk menghadapi permasalahan-permasalahan dunia
tersebut adalah penciptaan tatanan sosial global
3. Pendidikan formal dapat menjadi agen utama dalam tatanan sosial
4. Metode pengajaran harus berdasar pada prinsip-prinsip demokratis yang bersandar pada
kecerdasan alami pada umumnya
5. Jika pendidikan formal menjadi bagian dari penyelesaian sosial pada krisis dunia, maka
ia harus secara aktif diajarkan untuk perubahan sosial.
Catatan :
Materi Matakuliah Ilmu Pendidikan Semester II (Madin)
M. Nafiur Rofiq, S.Ag., M.Pd
9
Dari seluruh uraian aliran filsafat pendidikan diatas, kita tidak mungkin membedakan aliran-
aliran itu secara dichotomis, secara kontradiktif, secara diametral. Kita tidak bisa menghindari
adanya overlapping seperti grafik yang dilukiskan oleh Theodore Brameld berikut :
Progressivisme Essensialisme
Rekonstruksianisme Perenialisme
Gambar Interaksi :
( OVERLAPPING ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN )