Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ALFANDRA BIMO PRANANTA

KELAS : 6 AL ASHAR

Jenis-jenis Energi Alternatif

1. Energi matahari

Sebagai sumber energi utama di bumi, matahari menghasilkan energi berupa cahaya dan
panas. Energi matahari diserap di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kini, banyak juga
rumah yang mengandalkan matahari sebagai sumber listriknya dengan memasang panel surya.
Energi matahari tersedia di seluruh wilayah. Energi matahari ini digunakan oleh manusia untuk
menjemur, membuat garam hingga digunakan sebagai sumber tenaga listrik.

Hal itu tentunya dikarenakan, sifat dari matahari sendiri yang tidak akan habis. Sehingga,
pemanfaatan matahari sebagai energi alternatif merupakan hal yang tepat. Namun, dibutuhkan
biaya yang cukup besar untuk memanfaatkan matahari sebagai energi alternatif karena
membangun reaktornya menguras biaya yang tidak sedikit. Selain itu, hambatan yang mungkin
terjadi jika memanfaatkan matahari sebagai energi alternatif adalah cuaca yang tidak menentu
dimana energi ini hanya bisa didapatkan ketika langit cerah.

2. Energi angin

Perpindahan udara atau disebut angin ini dapat menghasilkan gerakan yang mengandung
energi kinetik. Energi inilah yang dipergunakan untuk menggerakkan kincir atau turbin. Hal ini
karena angin, pada dasarnya,  memiliki kekuatan yang besar sehingga bisa dimanfaatkan untuk
sumber energi alternatif. Terutama, angin yang terdapat di tengah lautan.
Oleh karena itu, dibuatlah area penangkapan angin mengapung di tengah lautan. Angin
yang berada di tengah lautan memiliki kecepatan lebih tinggi dibanding angin darat.
Kecepatannya bisa mencapai dua kali lipat angin daratan. Area penangkapan angin ini
penempatannya sedalam 40 meter.  Keuntungannya tidak ada hambatan karena tidak adanya
halangan untuk menangkap angin tersebut, seperti halangan bukit, bangunan, dan pepohonan
ngin merupakan sumber macam macam energi alternatif yang mudah didapat, tidak pernah
habis, bersih, dan ramah lingkungan. Sayangnya penggunaan energi angin untuk membangkitkan
listrik belum sepopuler penggunaan tenaga air. Pembangkit listrik tenaga air hanya menyumbang
1% total penggunaan listrik dunia. Padahal tenaga angin mudah digunakan, baik sebagai
pembangkit listrik nasional maupun individu.

Di Indonesia, ada beberapa proyek pembangkit tenaga angin yang telah dibangun, di
antaranya ada di Sulawesi Selatan, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 75
Mega Watt (MW).
3. Energi air

Air mempunyai kekuatan luar biasa besar. Air yang mengalir bahkan dapat
menghancurkan bangunan yang kuat ketika terjadi banjir bandang atau tsunami. Karena
kekuatannya inilah, manusia memanfaatkannya sebagai sumber energi alternatif.
a)      Air yang mengalir sebagai sumber pembangkit listrik
Tenaga air atau hydropower pada dasarnya bisa didapatkan jika air tersebut mengalir. Air
yang ada di bumi mengalir dan memiliki siklus, inilah yang seharusnya bisa
dimanfaatkan oleh manusia sebagai macam macam energi alternatif. Salah satu
pemanfaatannya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pada PLTA, tenaga
kinetik air diubah menjadi tenaga listrik.

Prosesnya yaitu menampung air sungai yang berarus deras ke dalam sebuah
waduk. Lalu, dialirkan melalui pintu pengambil air. Pengaturannya dilakukan di pusat
pengendalian bendungan atau waduk tersebut. Saat pintu bendungan dibuka, air akan
mengalir sangat deras melalui terowongan air sehingga mampu memutar turbin yang
dapat menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik. Kegiatan pengubahan tenaga
kinetik menjadi tenaga listrik seperti ini disebut hydroelectric. Tenaga listrik yang
dihasilkan PLTA adalah sekitar 715.000 Megawatt, menyumbangkan sekitar 19% dari
kebutuhan listrik dunia. Di Kanada, PLTA merupakan sumber utama pembangkit listrik.
Tenaga listrik sebesar 61% dihasilkan dari PLTA. Di desa-desa di tanah air, pembangkit
listrik tenaga air ini bisa dilakukan dengan dana yang relatif murah. Pembangkit ini
disebut mikrohidro. Mikrohidro adalah versi mini dari PLTA yang biasa kita lihat.
Dengan dana yang murah dan peralatan yang relatif sederhana, mikrohidro dapat
menerangi pelosok tanah air.
b)     Air laut sebagai bahan dasar biodiesel

Kini ilmuwan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Indonesia sedang melakukan berbagai
percobaan untuk mengolah air laut sebagai macam macam energi alternatif, salah satunya
adalah dijadikan bahan bakar biodiesel. Air laut yang disuling ini sedang diusahakan
untuk dapat menjadi pengganti premium dan solar kapal-kapal nelayan, sehingga para
nelayan tidak lagi tercekik oleh mahalnya bahan bakar minyak. Pengolahan air laut
menjadi biodiesel relatif mudah, bahkan nelayan dan orang-orang di pesisir pun akan
mampu melakukannya. Caranya, air laut diendapkan di dalam bak penampungan lalu
disuling. Proses penyulingan ini menggunakan alat penyulingan seukuran 0,1 mikron.
Akhirnya, air laut yang telah disuling akan mengeluarkan minyak sel. Minyak ini berasal
dari ragam biota laut. Sebenarnya penggunaan air laut sebagai bahan bakar bukanlah
yang pertama kali. Di Amerika Serikat, teknologi ini telah dimanfaatkan dalam skala
industri. Di Indonesia, fokus pemanfaatan energi air laut ini adalah untuk alternatif bahan
bakar kapal nelayan dan pembangkit listrik desa-desa.

Sumber :
1. https://www.cekaja.com/info/jenis-energi-alternatif-beserta-kelebihannya/
2. https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/12/211113169/energi-alternatif-pengertian-
dan-macamnya?page=all.
3. https://our-makalah.blogspot.com/2015/01/makalah-energi-alternatif-1.html

Anda mungkin juga menyukai