Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara aktif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan bersama.
Sikula menyebutkan bahwa manajemen pada umumnya dikaitkan dengan
aktivitas-aktivitas perencanaaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan,
pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasi berbagai sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa yang
efisien.
Menurut Terry, manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel6 menyebutkan bahwa manajemen adalah
usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian
manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian.
Manajemen merupakan suatu proses yang khas, yang terdiri atas
kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya lain.

Peran Manajemen Sumber Daya


Manajemen mempunyai fungsi-fungsi fundamental yang mendukung proses
berjalannya suatu organisasi, untuk mencapai tujuan yang sebelumnya telah
ditetapkan. Fungsi fungsi tersebut yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
Tindakan untuk mendeterminasi sasaran, arah, serta menetapkan apa yang harus
dilakukan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Tindakan mendistribusi pekerjaan antara kelompok dan menetapkan hubungan-
hubungan yang diperlukan.
3. Menggerakkan (Actuating)
Merangsang setiap anggota kelompok atau organisasi untuk melakukan tugas-
tugas dengan baik dan penuh antusias.
4. Mengawasi (Controlling)
Mengendalikan atau mengawasi aktivitas-aktivitas organisasi agar sesuai rencana
yang telah ditetapkan.

Fungsi-fungsi manajemen sangatlah pokok untuk dijalankan dalam suatu


organisasi. Hal ini disebabkan karena manajemen merupakan suatu kegiatan yang
sangat penting dalam kehidupan yang rumit di zaman sekarang. Dewasa ini, setiap
harinya ada berbagai macam organisasi yang dapat dibentuk, dan dalam setiap
organisasi tersebut, manajemen adalah suatu kegiatan yang sangat esensial.
Berdasarkan hal inilah hendaknya para pemimpin suatu sistem manajemen secara
konstan memiliki keahlian dalam membuat rencana, mengorganisir, memberikan
arah, serta mengawasi pelaksanaannya sehingga organisasi yang dipimpinnya
dapat mencapai tujuan. Fungsi-fungsi manajemen tersebut haruslah dilaksanakan
dengan benar agar suatu organisasi dapat berjalan dengan efisien dan efektif, serta
dapat mencapai tujuan yang pada awalnya telah ditetapkan.

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia


Menurut Arep dan Tanjung, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
adalah suatu ilmu dan seni yang mengatur unsur manusia, yaitu cipta, rasa dan
karsa, sebagai aset suatu organisasi demi terwujudnya tujuan organisasi. Hal ini
dapat diperoleh dengan cara mengembangkan dan memelihara tenaga kerja secara
efektif dan efisien.
Manajemen Sumber Daya Manusia diartikan sebagai keseluruhan penentuan,
pelaksanaan berbagai aktivitas, kebijakan (policy), dan program yang mempunyai
tujuan untuk mendapatkan tenaga kerja, pengembangan dan pemeliharaan dalam
usaha meningkatkan dukungan terhadap efektivitas organisasi.
Hasibuan mengartikan Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai ilmu dan
seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien
membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Manusia
selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi. Hal ini
disebabkan karena manusia adalah perencana, pelaku dan penentu terwujudnya
suatu tujuan yang telah ditetapkan. Semua teknologi ataupun alat canggih yang
digunakan tidak akan memberikan hasil apapun jika tidak disertai dengan peran
aktif manusia. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting
dalam menjalankan suatu organisasi, perusahaan, atau suatu intistusi. Oleh karena
itu suatu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi organisasi.
Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa menurut Werther dan Davis tujuan manajemen sumber
daya manusia adalah untuk meningkatkan produktivitas kontribusi dari
manusia yang bekerja di suatu organisasi dalam pertanggungjawaban segi
strategi, etis dan sosial.

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia


Fungsi dari manajemen sumber daya manusia dibagi menjadi dua kelompok
besar oleh Arep dan Tanjung.
a. Fungsi Manajerial, berkaitan langsung dengan aspek manajemen, yaitu:
1) Fungsi Perencanaan, yaitu melaksanakan tugas dalam hal merencanakan
kebutuhan, pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan sumber daya
manusia. Perencanaan merupakan kunci utama dalam menempatkan orang
yang benar, pada posisi yang tepat. Kegiatan ini merupakan suatu proses
dalam organisasi untuk menentukan bagaimana seseorang bisa direkrut
dan digunakan jasanya untuk menjalankan tugas-tugas yang diberikan.
Menurut Buhler, dalam perencanaan atau planning ini dapat dijawab
pertanyaan-pertanyaan seperti, berapa tenaga kerja yang dibutuhkan?
pekerjaan apa saja yang terdapat lowongan? kemampuan apa yang harus
dimiliki tenaga kerja? pelatihan apa saja yang perlu dilakukan oleh para
tenaga kerja? dan kompensasi macam apakah yang patut diberikan pada
tenaga kerja?
2) Fungsi Pengorganisasian, yaitu menyusun suatu organisasi dengan
membentuk struktur dan hubungan antar tugas yang harus dikerjakan oleh
tenaga kerja yang dipersiapkan. Fungsi pengorganisasian ini adalah untuk
menempatkan orang secara benar, pada tempat yang benar dan pada waktu
yang benar dengan istilah “The right man in the right place, in the right
time”.
3) Fungsi Pengarahan, yaitu memberikan dorongan untuk menciptakan
kemauan kerja yang dilaksanakan secara efektif dan efisien. Termasuk
dalam hal ini adalah fungsi memotivasi karyawan agar dari waktu ke
waktu dapat bekerja lebih baik.
4) Fungsi Pengendalian, yaitu melakukan pengukuran antara kegiatan yang
telah dilakukan dengan standar yang telah ditetapkan, khususnya di bidang
tenaga kerja. Fungsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah suatu
organisasi telah berjalan dengan baik atau tidak.
b. Fungsi Operasional, berkaitan langsung dengan aspek-aspek operasional
sumber daya manusia di organisasi.
1) Rekrutmen, adalah pencarian calon karyawan, dengan tujuan menyediakan
jumlah calon tenaga kerja yang cukup untuk penyaringan. Dapat
dibedakan atas dua macam, yaitu pencarian umum (yang diinginkan adalah
karyawan biasa) dan pencarian khusus (yang diinginkan karyawan dengan
kualifikasi khusus).
2) Seleksi atau penyaringan, yaitu dilaksanakan suatu penyaringan terhadap
calon karyawan yang telah dicari. Pada tahap ini dilakukan beberapa
kegiatan seperti: mempelajari surat lamaran yang disampaikan, melakukan
wawancara awal, tes, penyidikan latar belakang calon karyawan,
melakukan wawancara lanjutan, tes jasmani, dan menawarkan pekerjaan.
3) Penempatan dan perkenalan (orientasi), yaitu disampaikan informasi yang
perlu diketahui para karyawan. Berhasil atau tidaknya suaru orientasi
karyawan menentukan keberhasilan prestasi kerja selanjutnya.
4) Pelatihan dan pengembangan, yaitu latihan untuk meningkatkan percaya
diri dalam menjalankan tugas selanjutnya.
5) Kompensasi, dalam hal ini termasuk gaji. Manajemen sumber daya
manusia mengusahakan untuk selalu meningkatkan dan mempertahankan
keseimbangan pemberian upah dan gaji, serta mengevaluasi budget secara
keseluruhan.
6) Promosi, pindah, turun pangkat atau pemberhentian, yaitu promosi bagi
yang dinilai berhasil, dipindahkan ke tempat lain jika terdapat masalah,
dan turun pangkat (demotion), serta memberhentikan (separation) jika ada
kesalahan bersifat pokok atau yang tidak bisa dimaafkan.
Kualitas Sumber Daya Manusia
Dessler dan Phillips menyebutkan kualitas merupakan suatu alat pengukur atas
seberapa baik suatu produk dapat memenuhi kebutuhan atau melayani para
pemakai jasa. Pemakai jasa yang dimaksud ini adalah para pasien.
Menurut WHO, sistem pelayanan kesehatan membutuhkan staf atau tenaga
kerja yang berkualitas dan berpengalaman untuk menjalankan fungsinya dengan
sebaik mungkin. Penampilan atau performa dari suatu sistem pelayanan kesehatan,
bergantung sepenuhnya pada pengetahuan, skill, motivasi dari manusia yang
bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan tersebut.
Bohlander dan Snell mengatakan dalam Managing Human Resources bahwa
suatu organisasi meraih berbagai hasil dari profesionalisme suatu penampilan
kerja maksimal dari para tenaga kerja serta karyawannya yang berkerja secara
efektif. Sebaliknya, jika tenaga kerja tidak bekerja dengan baik, maka suatu
organisasi akan dilanda kegagalan dalam menuntaskan perkerjaan pekerjaan yang
diberikan. Suatu organisasi yang baik harus mengembangkan kualitas dan
meningkatkan kompetensi para tenaga kerjanya. Yang dimaksud dengan
kompetensi disini adalah gabungan dari tiga hal pokok,
- Perilaku (attitude) Perilaku merupakan pemegang peran utama
keberhasilan seseorang yang dikemas dengan perilaku atau tingkah laku
yang baik.
- Ilmu pengetahuan (knowledge) Ilmu pengetahuan adalah hasil dari data
yang kemudian dianalisa oleh orang yang bersangkutan yang
memunculkan informasi.
- Ketrampilan (skill) Ketrampilan adalah tehnik yang menyebabkan
seseorang melakukan sesuatu dengan baik dan nyaris tanpa cacat sehingga
dapat menghasilkan suatu yang bernilai.

Kompetensi seseorang sangatlah tergantung kepada tiga hal di atas. Untuk itu
perlu adanya pelatihan dan pengembangan diri, agar ketiga unsur kompetensi ini
dapat berkembang baik pada diri seseorang. Tingkat efisiensi dalam suatu rumah
sakit sangatlah ditentukan oleh kualitas tenaga kerjanya.
Djojodibroto mengatakan bahwa tenaga kerja yang berkualitas rendah dan
tidak dapat menyokong rumah sakit dalam segala usaha-usaha dari segi pelayanan
kesehatan hingga mendapatkan surplus keuangan, akan menyebabkan
kebangkrutan.

Tipe-Tipe Sumber Daya Manusia


Tipe-tipe sumber daya manusia sebagai pemberi jasa pelayanan kepada pasien
dapat ditinjau berdasarkan fungsi-fungsi dari:
- Dokter Umum
Seorang dokter dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit memegang
peran utama dalam menjalankan praktek pelayanan kesehatan tersebut.
Dokter memiliki peran untuk menyelenggarakan pelayanan pengobatan
dan pencegahan penyakit umum, memberi penyuluhan dan mencatat
kegiatan yang dilakukan. UU No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan
menyatakan bahwa seorang dokter dalam melaksanakan kewajibannya
harus memenuhi standar profesi dan menghormati hak-hak pasien.
- Dokter Gigi
Dokter gigi juga memiliki peran yang sama pentingnya seperti dokter
umum. Seorang dokter gigi patut memiliki latar belakang pendidikan
fakultas kedokteran gigi yang telah diakui dan mempunyai izin untuk
melakukan praktek. Dokter gigi wajib memberikan pelayanan yang
maksimal bagi pasien dan sebisa mungkin mengatasi serta menyembuhkan
keluhan penyakit gigi dan mulut yang diderita oleh pasien.
- Perawat
- Pelayanan perawatan di rumah sakit baik umum maupun rumah sakit
khusus, umumnya dilakukan oleh perawat. Pelayanan di rumah sakit tidak
mungkin dapat berjalan dengan baik tanpa adanya pelayanan keperawatan.
Pelayanan keperawatan sangatlah diperlukan karena merupakan bagian
integral dari proses penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
McMahon dan Pearson menyebutkan bahwa perawat berperan sebagai
healers dan fasilitator yang memungkinkan pasien menyembuhkan dirinya
melalui peningkatan potensinya. Nursing Department di rumah sakit
mempunyai beberapa tugas, seperti memberikan pelayanan keperawatan
kepada pasien, baik fisik maupun mental dengan jalan memberikan
pelayanan yang menimbulkan kenyamanan dan keamanan bagi pasien,
melakukan tugas-tugas administratif, serta menyelenggarakan pendidikan
keperawatan berkelanjutan seperti melakukan berbagai penelitian/riset
untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, dan berpartisipasi aktif
dalam program pendidikan bagi para calon perawat. Dalam menjalankan
tugasnya, perawat harus menunjukkan kepeduliannya kepada pasien.
- Apoteker
Selain dokter dan perawat, profesi apoteker juga memiliki peran penting
dalam pelayanan kesehatan. Secara umum tanggung jawab apoteker
adalah: a) Mengawasi pembuatan obat b) Menyediakan dan mengawasi
kebutuhan obat dan distribusinya c) Menyelenggarakan sistem pembukuan
dan pencatatan dengan baik d) Merencanakan, mengorganisasikan, dan
menentukan kebijakan apotek e) Menyelenggarakan informasi obat bagi
dokter, perawat dan pasien. Pelayanan farmasi yang ada di rumah sakit dan
institusi kesehatan lainnya berperan dalam penyiapan obat yang mampu
mendukung manajemen penyembuhan yang lingkup kegiatannya
mencakup perhitungan dosis yang sesuai dengan kondisi pasien, jadwal
pemberian obat yang memberikan respons efikasi optimal, penggunaan
obat yang terhindar dari kemungkinan interaksi obat yang merugikan, dan
identifikasi reaksi obat yang tidak diinginkan.19 Peran Manajemen
Sumber Daya di Rumah Sakit Nadia Triadina 14 5. Petugas administrasi
atau receptionist Seorang administrator atau receptionist bisa juga
dikatakan sebagai frontliner dalam sebuah rumah sakit. Seorang
receptionist sepatutnya dapat menciptakan lingkungan dimana pasien
merasa senang, nyaman dan diterima dengan baik ketika memasuki rumah
sakit. Tugas-tugas administrator atau receptionist adalah sebagai berikut:
a) Menyapa pasien b) Membantu dan menuntun pasien dalam mengisi
formulir (contohnya formulir biodata) c) Menjawab telepon/menerima
pasien d) Mengatur jadwal pertemuan dokter-pasien, mengkoordinasikan
jadwal dengan efisien dan efektif e) Menyimpan dan menyusun data-data
lengkap pasien dengan teratur

Anda mungkin juga menyukai