KEGIATAN :
Peyeleggaraan Jalan Kabupaten/Kota
PEKERJAAN :
Perencaaan Jalan Desa Pkt 1 (5 Lokasi)
Setelah konsultan perencana menerima Surat Perintah Kerja maka tahap pertama
mobilisasi harus segera dilaksanakan agar penanganan pekerjaan ini bisa dimulai sesuai
dengan Time Schedule dan memenuhi persyaratan sesuai Kerangka Acuan Kerja.
Dalam tahap ini Konsultan juga akan mengadakan konfirmasi kembali dengan Pemberi
Tugas tentang lokasi ruas jalan yang akan dilaksanakan serta mengumpulkan informasi
umum mengenai kondisi jalan yang ada yang akan bermanfaat dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Rencana kerja Konsultan untuk melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknik Jalan ini pada
prinsipnya akan meliputi 3 kegiatan utama yang meliputi:
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan data umum mengenai kondisi
perkerasan yang ada dan kondisi geometrik jalan yang bersangkutan yaitu alinemen
horizontal dan alinemen vertikal.
8-10 Sangat rata dan halus Hotmix (AC dan HRS) yang baru dibuat
/ ditingkatkan dengan beberapa
lapisan aspal.
5-6 Cukup, sedikit/tidak ada Penetrasi Me. Adam Nacas baru atau
lubang, permukaan rata. Lasbutag berumur beberapa tahun.
4. Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada seperti saluran samping,
gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase samping, jarak pagar/bangunan
pendukung/tebing ke pinggir perkerasan.
5. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan lokasi yang
ditentukan untuk jenis pemeriksaan lainnya.
6. Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometrik jalan minimal 1 (satu) buah foto
per 100 m.
1. Jenis bahan untuk perkerasan yang ada, misalnya pasir, kerikil, tanah timbunan, batu.
2. Lokasi quarry setiap jenis bahan perkerasan berikut perkiraan jumlah yang ada.
3. Perkiraan harga satuan tiap jenis bahan perkerasan.
4. Perkiraan jarak pengangkutan bahan quarry ke lokasi rencana Base Camp proyek.
5. Peta lokasi quarry berikut keterangan lokasinya (Km, Sta).
Survey Topografi
Pengukuran topografi dimaksud untuk mengumpulkan data pengukuran yang cukup untuk
kebutuhan perencanaan dan dilakukan pada semua ruas jalan.
Pengukuran jarak dapat dilakukan secara langsung atau menggunakan titik- titik
sementara dan bantuan alat ukur .
Ukuran petak kayu adalah 5 x 7 x 60 cm dan dapat ditancapkan kedalam tanah sedalam
50 cm.
Cross Section dibuat untuk setiap interval 100 m pada tiap-tiap titik kontrol. Lebar Cross
Section minimal adalah 25 m kekanan dan kekiri dari As Jalan.
Perhitungan dan penggambaran peta topografi berdasarkan atas survey manual diatas.
Pemeriksaan Tambahan
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi atas kondisi lereng yang
diragukan kestabilannya yang diperkirakan akan membutuhkan pek. perlindungan lereng.
- Lokasi dan detail fungsi dari semua marka jalan yang ada dan tambahan yang
diperlukan.
- Lokasi dan detail dari semua rambu jalan, patok kilometer dan patok pengaman.
- Lokasi, jenis dan detail kondisi dari semua rel pengaman. Pemeriksaan Lereng Melintang
Jalan
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi kondisi lereng melintang,
dilakukan pada bagian jalan yang rata dan terjadi alur yang jelek ataupun lereng melintang
yang berbeda secara nyata.
3. RENCANA KERJA
Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, Konsultan akan mengadakan analisa data
dengan mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Analisa data lalu lintas, untuk menghitung besarnya komulatif beban gandar standard
selama umur rencana dan menghitung besarnya LHR pada pertengahan umur rencana.
Penentuan "Station", yaitu suatu segmen jalan yang mempunyai karakteristik seragam dalam
beberapa variabel perencanaan seperti lebar perkerasan yang ada/rencana,
Mempelajari kemungkinan pemakaian type bahan perkerasan jalan yang sesuai untuk suatu
daerah tertentu. Type perkerasan jalan yang diijinkan dalam perkerasan ini adalah
type-type yang sekarang dipakai oleh Dinas PUPR bidang Bina Marga.
Melakukan perencanaan tebal perkerasan tambahan menurut metoda yang telah ditetapkan.
Menganalisa dan memeriksa hasil rencana sehingga diperoleh hasil rencana yang optimal
dan selalu memperhatikan batasan-batasan dalam biaya proyek.
Potongan memanjang
- Digambar dengan skala Horizontal 1 : 500 dan vertikal 1:100.
Kontruksi jalan
- Penjelasan akan lapisan jalan terhadap bangunan bawah dan atas jalan.
Draft Rencana
B. Volume
Volume pekerjaan harus ditetapkan untuk setiap ruas jalan. Volume harus dievaluasi
dan dikelompokkan kedalam bagian-bagian sebagai berikut:
a. Umum
b. Drainage
c. Pekerjaan Tanah
d. Perkerasan Berbutir
e. Perkerasan dengan Aspal
f. Struktur
g. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
h. Pekerjaan Harian
i. Pekerjaan Pemeliharaan Rutin.
C. Perkiraan Biaya
Harga setiap item pekerjaan harus ditetapkan dengan analisa harga satuan didasarkan
pada kebutuhan masing-masing elemen seperti tenaga, peralatan, bahan/matehal dan
sebagainya.
Metode perhitungan dan harga satuan peralatan harus disesuaikan dengan standard
yang digunakan oleh Bina Marga.
Konsultan akan mempersiapkan laporan Draft Rencana yang lengkap untuk setiap jalan
yang direncanakan yang terdiri dari :
Perhitungan perencanaan dapat dimengerti oleh semua pihak dalam kegiatan ini yang
mungkin membutuhkannya dikemudian hari.
RENCANA PELAKSANAAN
Uraian Pekerjaan Dan Waktu Pelaksanaan
Rencana kerja disusun berdasarkan bagan alir kegiatan yang merupakan ikhtisar dari
Metodologi serta jangka waktu pelaksanaan yang disebutkan dalam Kerangka Acuan Kerja
dan faktor-faktor setempat yang mempengaruhi seperti lokasi pekerjaan, keadaan medan,
waktu yang tersedia 30 hari kalender dan juga kapasitas kerja alat dan staff.
UMUM
Bentuk organisasi kerja ini bertitik tolak dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu
diselesaikannya Perencaaan Jalan Desa Pkt 1 (5 Lokasi).
Pekerjaan ini harus dilaksanakan pada waktu yang terbatas dan mengingat waktu
pelaksanaan yang cukup dan juga lokasi yang menyebar maka Konsultan merencanakan
akan membentuk team yang sebagaimana tertera dalam KAK.
Untuk mencapai sasaran diperlukan koordinasi yang terkendali antara Konsultan dengan
pemberi tugas serta pengaturan semua kegiatan dari pelbagai bagian secara sistematis.
Dengan struktur dan tata kerja tersebut maka diharapkan pekerjaan akan dapat
diselesaikan dengan sempurna dan tepat pada waktunya sesuai dengan Kerangka Acuan
Kerja .
Jumlah tenaga yang akan ditempatkan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
dimana tugas masing-masing personil sudah tertera di dalam Kerangaka Acuan Kerja (KAK)
6. STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
KABUPATEN BANGKALAN
TIM TEKNIS
DIREKTUR
TENAGA PENDUKUNG
Surveyor
CAD/Operator
Administrasi
7. METODOLOGI PENYAJIAN LAPORAN
Sesuai dengan yang dinyatakan dalam Kerangka Acuan Kerja, bahwa Konsultan diwajibkan
untuk menyiapkan laporan-laporan yang direncanakan akan dilaksanakan sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan, Laporan ini berisi latar belakang proyek, deskripsi wilayah /
praanalisis
wilayah perencanaan, metodologi pendekatan, strategi penanganan proyek, mekanisme
koordinasi dan rencana kerja, alokasi personil, disain riset, alat survey lainnya.
8. FASILITAS PENDUKUNG
Peralatan yang akan digunakan oleh Konsultan dalam pekerjaan Perencanaan Teknik
Jalan ini adalah sebagai berikut:
- GPS - 1 unit
- Kamera - 1 unit
- Personel Komputer + printer - 1 set
- Meja gambar & Peralatan gambar - 1 set
- Kendaraan roda 4 - 1 unit
- Kendaraan roda - 1 unit
Dengan perlengkapan diatas kami yakin pekerjaan Perencanaan Teknik ini akan dapat
dilaksanakan dan diselesaikan tepat waktu dan memenuhi persyaratan sesuai kerangka acuan
Kerja.
9. PENUTUP
Demikianlah Usulan Teknis / Pendekatan dan Metodologi Perencaaan Jalan Desa Pkt 1 (5
Lokasi) disusun guna memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK), dan dengan harapan agar kiranya perusahaan kami dapat dipercaya dapat
melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas.
ARIEF RAHMAN, ST
Direktur