Anda di halaman 1dari 43

FORMAT SKENARIO ROLE PLAYING

SUPERVISI KLINIS

OLEH:

Akbar Syah Ichwanda Burham / UM 180131601040

Senda Safira 18010714060

HALAMAN JUDUL

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
menganugerahkan rahmat, karunia dan ridha-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
pembuatan Skenario dan Instrumen Role Playing Mata Kuliah Supervisi Klinis.
Dengan terselesaikannya tugas ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1) Syunu Trihantoyo S.Pd., M.Pd. dan Bapak Ainur Rifqi, S.Pd., M.Pd. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Manajemen Mutu Terpadu
2) Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini tentunya masih memiliki banyak kekurangan, baik
dari segi kata-kata maupun penulisannya, maka penyusun sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun supaya tugas yang penyusun buat ini bisa menjadi lebih
baik.
Akhirnya penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan bagi seluruh pembaca pada umumnya.

Surabaya, 02 November 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENGANTAR ........................................................................................................................... 1
A. Setting Waktu dan Tempat.............................................................................................. 2
B. Permasalahan yang Diangkat .......................................................................................... 2
C. Pendekatan dan Teknik Supervisi yang Digunakan........................................................ 3
BAB II........................................................................................................................................ 5
SKENARIO ............................................................................................................................... 5
A. Skenario Pertemuan Awal (pre-conference) ................................................................... 5
B. Skenario Observasi Kelas (conference) .......................................................................... 9
C. Skenario Pertemuan Balikan (post conference) ............................................................ 11
BAB III .................................................................................................................................... 14
INSTRUMENT SUPERVISI KLINIS .................................................................................... 14
A. Instrumen Pre Observasi Supervisi Klinis .................................................................... 14
B. Instrumen Proses Pembelajaran .................................................................................... 16
C. Instrumen Post Observasi Supervisi Klinis................................................................... 20

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Supervisi Klinis yang Telah Diisi ....................................................... 22


Lampiran 2 Format RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ............................................. 33

iv
BAB I

PENGANTAR

Supervisi sangat dibutuhkan oleh lembaga pendidikan untuk meningkatkan


profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya secara maksimal. Guru yang profesional
dapat memaksimalkan proses pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien. Supervisi
memiliki banyak model, pendekatan dan teknik yang dapat digunakan oleh supervisor kepada
tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan untuk memaksimalkan kinerjanya. Implementasi
berbagai model, pendekatan, dan teknik supervisi disesuaikan dengan masalah yang dihadapi
oleh tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan. Skenario ini dibuat untuk merancang
pelaksanaan salah satu model supervisi yakni supervisi klinis. Supervisi klinis adalah suatu
kegiatan memberikan bantuan profesional kepada guru yang mengalami masalah dalam
melaksanakan pembelajaran melalui siklus yang sistematis, mulai dari tahap perencanaan,
pengamatan, dan analisis intensif.
Skenario yang dirancang pada kegiatan supervisi klinis ini dilakukan secara daring
untuk mendukung program pemerintah untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19
dengan cara melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Hampir seluruh kegiatan pembelajaran di
sekolah dilaksanakan secara online, sehingga membutuhkan kemampuan guru dalam
memanfaatkan media internet untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Optimalisasi proses
pembelajaran secara online yang dilakukan oleh guru akan memudahkan peserta didik untuk
memahami materi yang disampaikan oleh guru sehingga tercapailah tujuan belajar dan tujuan
pembelajaran.
Pelaksanaan supervisi klinis secara daring ini berlangsung secara sistematik, mulai dari
tahap pertemuan awal (pre-conference), observasi kelas (conference) hingga pertemuan
balikan (post conference) menggunakan aplikasi video conference seperti Google Meet atau
Zoom. Tujuan dari pembuatan skenario ini adalah untuk mempermudah proses berjalannya
kegiatan supervisi klinis secara daring. Perumpamaan dari kegiatan supervisi klinis secara
daring ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Malang. Kepala sekolah bertindak
sebagai supervisor yang diperankan oleh Akbar Syah Ichwanda Burham dan guru mata
pelajaran IPA diperankan oleh Senda.

1
A. Setting Waktu dan Tempat

Kegiatan supervisi klinis secara daring dilakukan dengan menggunakan aplikasi


video conference seperti Google Meet atau Zoom. Terdapat tiga tahapan supervisi yang
dirancang pada scenario ini dimulai dari pertemuan awal (pre conference) yang
dilakukan pada pagi hari saat hari pertama supervisi berlangsung, dilanjutkan ke tahap
observasi kelas (conference) pada siang hari saat hari kedua supervisi atau lebih
tepatnya saat proses pembelajaran berlangsung, dan yang terakhir yaitu pertemuan
balikan (post conference) yang dilakukan pada pagi hari saat hari ketiga supervisi.
Penentuan waktu tersebut sudah melalui kesepakatan antara guru dan supervisor yang
dijelaskan pada susunan dialog, kecuali pada tahap pertemuan awal ditentukan oleh
pihak guru yang ingin disupervisi dikarenakan supervisi klinis dapat dimulai ketika
guru merasa memiliki masalah dalam proses mengajar di kelas dan langsung menemui
supervisor.

B. Permasalahan yang Diangkat

Permasalahan yang diangkat dalam kegiatan supervisi klinis ini adalah


berkaitan dengan salah satu keterampilan dasar mengajar yaitu mengelola kelas.
Permasalahan terkait pengelolaan kelas tersebut dikaitkan dengan kondisi pandemi
dalam dunia pendidikan saat ini dengan rinciannya adalah pengelolaan kelas yang aktif
dan responsif dalam pembelajaran. Terdapat beberapa masalah yang dilakukan oleh
siswa sehingga menuntut adanya pengelolaan kelas secara optimal khususnya ketika
melaksanakan pembelajaran secara daring, diantaranya yaitu banyak siswa yang tidak
tahu harus berbuat, siswa lupa dengan tugas yang diberikan oleh guru, siswa
mengetahui apa yang harus diperbuat namun tidak mengetahui bagaimana cara
melakukannya, siswa membuat keributan ketika sudah menyelesaikan tugas, dan siswa
malas atau pengganggu yang membuat iklim belajar kelas semakin terganggu. Oleh
karena itu supervisi klinis untuk pengelolaan kelas yang aktif dan responsif tersebut
memiliki tujuan utama untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan
mengembalikannya manakala terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
Permasalahan yang diangkat juga dikarenakan pentingnya keterampilan
mengelola kelas untuk dimiliki oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran virtual,
sehingga akan berdampak pada terciptanya suasana belajar yang kondusif dan
produktif. Apabila pembelajaran daring dilaksanakan dengan suasana menyenangkan

2
dan nyaman oleh peserta didik, maka akan berdampak pada kualitas proses kegiatan
belajar mengajar sesuai dengan tujuan belajar dan tujuan pembelajaran. Terdapat tujuan
khusus dari mengelola kelas oleh guru, diantaranya sebagai berikut:
1. Mengatur volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran agar dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik
2. Guru menggunakan kata-kata santun dan mudah dimengerti oleh peserta didik;
3. Guru dapat menyesuaikan materi pelajaran dengan kemampuan dan kecepatan
peserta didik dalam proses belajar;
4. Guru menciptakan ketertiban, kenyamanan, kedisiplinan peserta didik selama
proses pembelajaran berlangsung;
5. Guru memberikan penguatan dan menghargai pertanyaan atau pendapat peserta
didik;
6. Guru berpenampilan bersih, sopan, dan rapi;
7. Guru menjelaskan silabus mata pelajaran kepada peserta didik setiap awal semester;
dan
8. Guru memanfaatkan waktu pembelajaran dengan baik dengan memulai dan
mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan jadwal.

Berdasarkan tujuan tersebut, diharapkan semua peserta didik dapat berperan sebaik
mungkin dan berkontribusi positif dalam menyelenggarakan proses pembelajaran
secara daring dan dapat mengurangi tekanan psikologis peserta didik dalam proses
pembelajaran daring. Masalah tekanan psikologis yang dihadapi peserta didik selama
sekolah menyelenggarakan pembelajaran daring sudah banyak diberitakan oleh banyak
media informasi dan artikel jurnal. Oleh karena itu keterampilan mengelola kelas yang
aktif daan responsif dalam pembelajaran secara daring harus dimiliki oleh seorang
tenaga pendidik melalui penyamaan dan membangun persepsi bersama antara guru dan
siswa mengenai tata tertib di kelas untuk mencapai keberlangsungan proses
pembelajaran yang efektif.

C. Pendekatan dan Teknik Supervisi yang Digunakan

Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan supervisi klinis ini adalah


pendekatan kolaboratif. Supervisor dan guru bersama-sama menetapkan sebuah proses
atau kriteria dalam pelaksanaan supervisi terhadap permasalahan yang telah dihadapi

3
oleh guru tersebut. Supervisi klinis dengan pendekatan kolaboratif dapat dikaitkan
dengan salah satu pandangan psikologi yaitu pandangan kognitif yang dimana bahwa
belajar merupakan konvergensi antara kontrol instrumental lingkungan dan usaha
penemuan diri sendiri. Apabila dalam psikologi kognitif membuat guru dan siswa
memiliki tanggung jawab yang sama, maka dalam pendekatan kolaboratif membuat
supervisor dan guru memiliki hubungan kooperatif dan kolega.
Pelaksanaan supervisi klinis melalui pendekatan kolaboratif memungkinkan
supervisor untuk menerapkan perilaku mendengarkan, mempresentasikan,
memecahkan masalah dan negosiasi. Sehingga dalam penerapannya tanggung jawab
guru dapat maksimal pada saat tertentu, begitu juga dengan supervisor memiliki
tanggung jawab yang maksimal pada saat tertentu. Sedangkan teknik yang digunakan
adalah teknik individual, yakni pelaksanaan supervisi dilakukan terhadap guru secara
perorangan. Hal ini agar proses supervisi klinis dapat berfokus terhadap keterampilan
dasar mengajar yang dimiliki oleh satu tenaga pendidik atau guru, sehingga hasilnya
lebih optimal.

4
BAB II

SKENARIO

Pemanfaatan media elektronik dalam mendukung proses pembelajaran di sekolah


sangat dibutuhkan pada masa pandemi saat ini. Guru dituntut untuk bisa mengelola aktivitas
pembelajaran secara daring agar peserta didik dapat belajar dari rumah secara optimal. Hampir
seluruh sekolah di Indonesia menerapkan pembelajaran secara daring khususnya di SMP
Negeri 2 Malang. Seluruh kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 2 Malang menggunakan alat
bantu untuk mendukung komunikasi jarak jauh seperti Whatsapp, Google Meet, Zoom, Google
Classroom dan Youtube.

Skenario supervisi klinis ini diperankan oleh anggota kelompok yang terdiri dari dua
mahasiswa dari jurusan Manajemen Pendidikan angkatan 2018 yang sedang menempuh mata
kuliah Supervisi Klinis yakni Akbar Syah Ichwanda Burham sebagai kepala sekolah
(supervisor) dan Senda sebagai guru (supervise). Selain itu terdapat beberapa mahasiswa lain
yang juga terlibat dalam memerankan diri sebagai peserta didik. Pelaksanaan supervisi klinis
secara virtual menggunakan Google Meet, dengan permasalahan yang diangkat yakni
“Kelemahan pengelolaan kelas yang aktif dan responsif dalam pembelajaran secara daring”.
Tahapan yang dirancang pada skenario berlangsung dari tiga tahapan utama yaitu pertemuan
awal (pre-conference), observasi kelas (conference) hingga pertemuan balikan (post
conference).

A. Skenario Pertemuan Awal (pre-conference)

Pada hari senin, tanggal 23 November 2020 pukul 08:00 terdapat seorang guru
bernama Ibu Senda (guru mata pelajaran IPA) di SMP Negeri 2 Malang yang
menghadapi permasalahan dalam mengelola kelas. Beliau bingung untuk mengelola
kelas yang aktif dan responsif meskipun pembelajaran dilakukan secara online,
sehingga Ibu Senda berinisiatif untuk menghubungi kepala sekolah saat jam istirahat
sekolah dimulai.
Pertemuan ini dilaksanakan secara daring berdasarkan kesepakatan antara
supervisor dan guru menggunakan aplikasi Google Meet. Suasana keakraban dibangun
dalam pertemuan ini untuk menciptakan hubungan kolega dan saling bertukar

5
pendapat. Tahap pertemuan awal (pre-conference) berlangsung sesuai skenario sebagai
berikut:

Guru : “Assalamualaikum Wr,Wb, selamat pagi Pak Akbar.”

Supervisor : “Waalaikumussalam Wr.Wb, selamat pagi juga Ibu Senda.”

Guru : “Sebelumnya mohon maaf mengganggu waktunya bapak, saya ingin


berterima kasih atas waktu luang yang diberikan”

Supervisor : “Iya bu, saya juga malah senang dengan antusias dan semangat Ibu
Senda yang mau berkonsultasi terkait proses pembelajaran di kelas.
Ngomong-ngomong bagaimana kabar Ibu selama mengajar di rumah?”

Guru : “Alhamdulillah pak, kabar saya baik-baik saja. Apalagi saat ini saya
sudah terbiasa menggunakan media elektronik untuk mengelola
pembelajaran, sehingga saya bisa mengerjakan pekerjaan rumah dan
tugas sekolah seefisien mungkin pak”

Supervisor : “Alhamdulillah ya bu, semoga ibu tetap semangat untuk menjalani


aktivitas rumah dan tugas mengajar. Oh ya, ada yang bisa saya bantu
bu?”

Guru : “Aamiin, terimakasih pak katas motivasinya. Saya ingin menceritakan


masalah yang saya hadapi akhir-akhir ini terkait pengelolaan kelas.
Begini pak, tahun ini saya mengajar mata pelajaran IPA di kelas VIII.
Kemarin saya memberikan materi terkait sistem pencernaan manusia
dan memberikan tugas kepada para siswa untuk membuat makalah,
setelah mereka membuat makalah baru dibuatkan power point untuk
dipresentasikan sebagai bahan diskusi bersama. Namun setelah proses
diskusi berlangsung, sedikit sekali diantara mereka yang mau bertanya
terkait materi. Bahkan untuk menyampaikan pendapat terkait presentasi
dari kelompok tidak ada yang mau mengajukan. Hal ini yang membuat
saya bingung, apakah saya kurang bisa mengelola kelas dengan baik agar
tercipta suasana aktif dan responsive. Oleh karena itu bapak, saya
meminta bantuannya untuk meluangkan waktunya agar melakukan
supervisi ketika saya mengajar di kelas secara online”

6
Supervisor : “Dengan senang hati saya akan membantu menyelesaikan
permasalahan yang Ibu Senda alami. Sebelumnya saya juga merasa
senang kepada guru seperti Ibu Sendak karena mau berterus terang untuk
menceritakan masalah yang dihadapi dan tidak ragu untuk meminta
bantuan kepada saya. Saya berharap guru-guru yang lain bisa
meneladani Bu Senda. Baik bu kalau begitu saya bisa melihat RPPnya?”

Guru : “Terimakasih Pak Akbar atas sanjungannya. Baik pak saya akan
menampilkan RPP yang telah saya buat melalui share screen di meet ini
ya pak.”

Supervisor : “Silahkan bu”

Guru : “Mohon maaf pak apakah RPP tersebut sudah tampil di layar bapak?”

Supervisor : “Sudah bu, sekarang ibu bisa menjelaskan terkait RPP itu”

Guru : “Baik pak, jadi RPP ini mencangkup materi pelajaran IPA kelas VIII
semester satu terkait sistem pencernaan manusia. Pada RPP ini sudah
tertera tujuan pembelajaran, metode yang digunakan, hingga bentuk
penilaiannya.”

Supervisor : “Sudah bagus Bu Senda, banyak pertimbangan aspek-aspek


pembelajaran dan bisa membuat RPP sendiri dengan baik. Dalam hal ini
aaspek keterampilan mengajar apa yang perlu diamati bu”

Guru : “Saya ingin mengetahui keterampilan mengelola kelas saat


pembelajaran daring ini pak dan berinteraksi dengan siswa”

Supervisor : “Baik bu saya sudah memahami permasalahan yang ibu alami, lalu
bagaimana instrumen observasi yang akan digunakan bu?”

Guru : “Terkait instrumen pengamatan sudah saya rancang secara khusus


melalui file Word pak, saya izin menampilkannya ya pak”

Supervisor : “Baik bu silahkan”

Guru : “Seperti ini pak, jadi instrumen yang saya rancang ini lebih berfokus
tentang bagaimana metode yang saya terapkan dalam menyampaikan
materi pembelajaran, apabila menggunakan video conference
bagaimana volume / intonasi suara saya hingga bagaimana saya

7
berinteraksi dengan siswa untuk membangun suasana belajar yang
menyenangkan. Untuk lebih rincinya bisa dilihat di tampilan layar ini ya
pak dan juga nanti akan saya kirim kembali melalui WhatsApp”

Supervisor : “Baik bu silahkan”

Guru : “Seperti ini pak, jadi instrumen yang saya rancang ini lebih berfokus
tentang bagaimana metode yang saya terapkan dalam menyampaikan
materi pembelajaran, apabila menggunakan video conference
bagaimana volume / intonasi suara saya hingga bagaimana saya
berinteraksi dengan siswa untuk membangun suasana belajar yang
menyenangkan. Untuk lebih rincinya bisa dilihat di tampilan layar ini ya
pak dan juga nanti akan saya kirim kembali melalui WhatsApp”

Supervisor : “Iya ibu silahkan, nanti saya akan meninjau lebih detail dan mungkin
melakukan beberapa perbaikan. Ohh ya bu, terkait pelaksanaan
supervisinya saya bebaskan kepada ibu untuk menentukan harinya”

Guru : “Saya ada kelas lagi pada hari Rabu, tanggal 25 November 2020 pukul
09.30 di kelas VIII-C pak. Apakah bisa dilaksanakan pada hari itu pak?”

Supervisor : “Bisa bu, nanti saya persiapkan instrumennya semaksimal mungkin.


Jangan lupa jaga kesehatannya agar memperlancar pelaksanaan
supervisi nanti”

Guru : “Wah terimakasih banyak pak, kalau begitu saya ucapkan terimakasih
atas waktu luang yang bapak berikan kepada saya untuk menghadiri
pertemuan virtual ini”

Supervisor : “Sama-sama bu, saya juga merasa senang dengan antusias ibu untuk
disupervisi dan bahkan sudah mencoba merancang instrumen”

Guru : “Iya pak, kalau begitu saya izin pamit dulu Wassalamualaikum
Wr.Wb”

Supervisor : “Waalaikumusalam Wr.Wb, semoga ibu tetap diberikan kesehatan


selalu”

Guru : “Aamiin”

8
B. Skenario Observasi Kelas (conference)

Setelah menyusun kontrak supervisi pada tahap pertemuan awal, skenario


selanjutnya memasuki tahap observasi kelas. Dalam tahapan ini lebih berfokus pada
pengamatan supervisor dalam memperhatikan kinerja guru dalam mengajar di kelas
secara virtual, sehingga tidak terlalu banyak percakapan yang terjadi antara guru dan
supervisor. Dikarenakan pelaksanaan observasi kelas berlangsung secara virtual, maka
membutuhkan suatu aplikasi video conference seperti Google Meet untuk melakukan
proses belajar mengajar guru dan pengamatan oleh kepala sekolah. Waktu pelaksanaan
observasi kelas ini sesuai dengan perjanjian guru dan supervisor saat pertemuan awal,
yakni pukul 09.30. Namun sebelum waktu proses belajar mengajar dimulai, supervisor
dan guru melakukan persiapan melalui Google Meet.

(Sebelum pembelajaran daring)

Guru : “Assalamualaikum Wr,Wb, selamat pagi Pak Akbar.”

Supervisor : “Waalaikumussalam Wr.Wb, selamat pagi juga bu. Apakah Ibu Senda
sudah siap?”

Guru : “Sudah Pak Akbar..”

Supervisor : “Terkait kontrak yang disepakati kemarin, apakah ada perubahan bu?”

Guru : “Tidak pak, tetap seperti yang telah disepakati kemarin saja”

(Berselang 25 menit kemudian, waktu menunjukkan pukul 09.25)

Supervisor : “Silahkan anak-anak diundang untuk memasuki kelas virtual ini bu,
nanti pukul 09.30 langsung dimulai”

Guru : “Iya pak, sebelumnya sudah saya share linknya ke grup kelas, tinggal
mengizinkan anak-anak untuk bergabung saja”

(Waktu menunjukkan pukul 09.30 dan seluruh peserta didik memasuki ruang virtual)

Guru : “Assalamualaikum Wr.Wb, selamat pagi anak-anak. Bagaimana


kabarnya hari ini? Masih tetap semangat kan untuk mengikuti
pembelajaran daring kali ini?”

Supervisor : “Waalaikumsalam Wr.Wb, selamat pagi juga Ibu Senda. Alhamdulillah


ibu”

9
Guru : “Assalamualaikum Wr.Wb, selamat pagi anak-anak. Bagaimana
kabarnya hari ini? Masih tetap semangat kan untuk mengikuti
pembelajaran daring kali ini?”

Peserta Didik : “Waalaikumsalam Wr.Wb, selamat pagi juga Ibu Senda. Alhamdulillah
ibu”

Guru : “Nah, pada pembelajaran hari ini kita kedatangan kepala sekolah kita.
Tolong ucapkan salam kepada kepala sekolah karena sudah mau hadir
dan menyempatkan waktunya untuk menemani kita belajar bersama”

Supervisor : “Selamat pagi anak-anak, saya senang dengan semangat kalian untuk
mengikuti pembelajaran hari ini. Izinkan saya untuk bergabung ke kelas
kalian, karena bapak sudah lama tidak merasakan belajar di kelas apalagi
sama anak-anak mudah yang semangat belajarnya tinggi, pasti lebih
asik.”

Peserta Didik (serentak) : “Iyaa pak..”

(Proses pembelajaran telah berlangsung, yang dimana guru melakukan pembelajaran


sesuai dengan RPP dan kepala sekolah melakukan penilaian sesuai dengan instrument
untuk mengamati kondisi kelas, interaksi guru dengan siswa, dan aktivitas
pembelajaran lainnya)

(Sebelum pembelajaran daring)

Guru : “Saya ucapkan terimakasih banyak bu, karena telah mengikuti proses
pembelajaran tadi pagi”

Supervisor : “Iya bu, sama-sama. Seluruh proses pembelajaran melalui Google Meet
tadi sudah saya rekam untuk dianalisis lebih lanjut. Penilaian juga sudah
saya lakukan pada instrumen, setelah ini saya harap ibu siap untuk
melanjutkan pertemuan lagi ya bu, yaitu pertemuan balikan. Untuk
pertemuan balikan nanti menunggu waktu luang dari Ibu Senda”

Guru : “Baik Pak Akbar, saya ada waktu luang di hari Jum’at, tepatnya Jam
13:30 setelah sholat Jum’at. Apakah bisa dilaksanakan pertemuan
balikannya pada hari jum’at siang pak”

Supervisor : “Baik Ibu Senda, besok saat hari Jum’at tanggal 27 pukul 13:30 kita
lakukan pertemukan balikan ya”

10
Guru : “Baik Pak Akbar, terimakasih banyak. Jika begitu saya izin pamit dulu
ya bu. Selamat siang pak

Supervisor : “Iya bu, silahkan. Selamat siang juga Ibu Senda”

C. Skenario Pertemuan Balikan (post conference)


Pertemuan balikan merupakan kegiatan supervisor memberi tahu hasil
instrumen yang dianalisis pada tahapan-tahapan sebelumnya, yaitu hasil instrument
pertemuan awal dan observasi kelas kepada guru. Kemudian supervisor berkerjasama
dengan guru untuk memecahkan masalah yang dialami oleh guru. Dalam hal ini
supervisor juga diharuskan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi secara
spesifik, serta mengetahui faktor penyebab dan bagaimana solusinya.

Guru : “Assalamualaikum Wr.Wb, selamat pagi Pak Akbar”

Supervisor : “Waalaikumsalam Wr.Wb, selamat pagi juga Ibu Senda. Kabarnya


gimana bu?”

Guru : “Alhamdulillah Pak”

Supervisor : “Ohh ya, waktu saya mengamati di kelas Ibu Senda kemarin, gimana
perasaan Ibu?”

Guru : “Iya pak saya merasa senang karena saya bisa memperbaiki kekurangan
saya ketika mengajar, namun di lain sisi saya agak grogi pak karena tidak
terbiasa ketika mengajar saya diamati oleh bapak”

Supervisor : “Setelah saya amati hari Rabu kemarin, Ibu Senda sudah melakukan
proses pembelajaran daring yang baik dan ibu juga menjelaskan materi
dengan suara yang jelas tidak terlihat seperti sedang gugup”

Guru : “Alhamdulillah pak, mungkin karena kemarin anak-anak mulai banyak


yang aktif jadi saya terbawa suasana mengajar yang menyenangkan”

Supervisor : “Ohh ya Ibu Senda bisa menampilan instrumen yang saya berikan
kemarin?”

Guru : “Bisa pak”

11
Supervisor : “Dilihat dari hasil penilaian tersebut dan permasalahan yang Ibu Senda
alami, menurut Ibu Senda sendiri masalah apa yang timbul pada saat
proses mengajar?”

Guru : “Saya merasa kurang bisa menyampaikan materi pembelajaran dengan


baik pak, sehingga anak-anak menjadi kesulitan pada saat mengerjakan
tugas yang diberikan dan saya tidak memberikan petunjuk yang jelas
terkait tugas yang diberikan, sehingga mereka juga kesulitan untuk aktif
dan tanggap dalam berdiskusi. Selain itu saat diamati kemarin, saya
merasa sedikit percaya diri meskipun grogi untuk berbicara dengan suara
yang lebih keras sehingga anak-anak bisa mendengar dengan jelas”

Supervisor : “Iya Bu Senda, saya amati kemarin juga ibu sebenarnya sudah
menguasai materi pembelajaran karena menjelaskan dengan baik dan
bisa menjawab pertanyaan dari murid-murid dengan tepat, namun Ibu
Senda tidak menyampaikan secara rinci bagaimana langkah
mengerjakan tugas tersebut dan Ibu juga tidak memberikan contoh yang
jelas terkait tugas yang diberikan. Tentu para peserta didik akan merasa
kebingungan untuk mengerjakannya dan bisa aktif dalam berdiskusi.”

Guru : “Iya pak, saya memang kurang menjelaskannya secara rinci dan saya
pikir anak-anak bisa mencari referensi lainnya secara mandiri”

Supervisor : “Nah itu bu yang perlu diperbaiki, saya liat ibu juga memberikan
penguatan kepada peserta didik dan menciptakan kehangatan di kelas
meskipun pembelajarannya dilakukan secara daring sehingga peserta
didik bisa aktif dan mau bertanya. Namun sebaiknya Ibu juga jangan
terfokus pada penyampaian materi melalui PPT saja, karena
pembelajarannya IPA coba diiringi dengan banyak video biar peserta
didik lebih senang dan bisa menyerap materi dengan baik. Dan juga ibu
tidak mengakhiri pembelajaran secara tepat waktu”

Guru : “Iya pak, terimakasih atas saran yang diberikan. Saya akan mencoba
melaksanakan saran-saran tersebut semaksimal mungkin”

Supervisor : “Saya senang karena ibu bisa menerima saran saya dengan baik dan
memiliki keinginan untuk memperbaiki diri. Apa ada yang ingin
sampaikan lagi bu?”

12
Guru : “Saya ingin menyampaikan bahwa supervisi ini sangat membantu saya
untuk mengetahui lebih dalam mengenai permasalahan yang saya alami
terkait keterampilan mengajar, jadi saya lebih lega karena mengerti apa
yang harus saya perbaiki dan perlu saya tingkatkan”

Supervisor : “Saya salut atas kemauan ibu untuk memperbaiki diri, semoga kualitas
ibu dalam mengajar terus dikembangkan ya bu. Dan Ibu Senda juga terus
bisa beradaptasi dengan kemampuan peserta didik di kelas sehingga bisa
mengelola kelas dan memberikan metode pembelajaran yang tepat bagi
mereka”

Guru : “Aamiin, terimakasih atas saran yang diberikan pak. Semoga bapak
diberikan kesehatan selalu oleh Allah SWT”

Supervisor : “Aamiin, sudah menjadi tanggung jawab saya bu untuk membantu para
guru yang mengalami permasalahan dalam mengajar. Jadi sampai disini
ya bu pertemuan balikan pada hari ini”

Guru : “Baik pak, saya ucapkan terimakasih lagi atas ketersediaan bapak untuk
melakukan supervisi terhadap saya. Kalau begitu saya pamit terlebih
dahulu pak, Wassalamualaikum Wr.Wb”

Supervisor : “Iya Bu Senda sama-sama, Waalaikumsalam Wr.Wb”

13
BAB III

INSTRUMENT SUPERVISI KLINIS

A. Instrumen Pre Observasi Supervisi Klinis

INSTRUMEN

PRE OBSERVASI SUPERVISI KLINIS

Nama Sekolah :……………………………. Tahun Ajaran :…………………

Nama Guru :……………………………. Mata Pelajaran :…………………

NIP/NUPTK :……………………………. Kelas/Semester :…………………

Sertifikasi : Tahun…………………...... Jumlah Jam TM :…………………

Kehadiran di Sekolah :…………………... Tugas Tambahan :…………………

Kehadiran Tatap Muka :…………………... Hari, Tgl Kunjungan :…………………

No. Pertanyaan Catatan

1 Pokok bahasan apa saja yang anda ajarkan

2 Tujuan pembelajaran

3 Kkompetensi yang ingin dicapai

4 Tahapan dari awal sampai akhir pembelajaran

5 Media pembelajaran yang anda gunakan

6 Permasalahan yang dihadapi

7 Tindak lanjut

14
Kesimpulan/Saran:

Malang, …………...

Mengetahui:

Kepala Sekolah, Pengawas Pembina Guru Mata Pelajaran,

……………………… ……………………… ………………………

NIP. NIP. NIP.

15
B. Instrumen Proses Pembelajaran

OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN SISWA

(SUPERVISI KLINIS)

Nama Sekolah :……………………………. Tahun Ajaran :…………………

Nama Guru :……………………………. Mata Pelajaran :…………………

NIP/NUPTK :……………………………. Kelas/Semester :…………………

Sertifikasi : Tahun…………………...... Jumlah Jam TM :…………………

Kehadiran di Sekolah :…………………... Tugas Tambahan :…………………

Kehadiran Tatap Muka :…………………... Hari, Tgl Kunjungan :…………………

Kriteria Nilai
No. Aspek/uraian kegiatan Keterangan
1 2 3 4

A. PENDAHULUAN

1 Guru melakukan apresepsi

Guru memberikan motivasi dalam


2
pembelajaran

Guru mengaitkan materi pembelajaran


3 sekarang dengan pengalaman peserta didik atau
pembelajaran sebelumnya.

Guru mengajukan pertanyaan menantang,


menyampaikan manfaat materi pembelajaran,
4
dan/atau mendemonstrasikan sesuatu yang
terkait dengan tema.

Guru mengecek perilaku awal (entry


5
behaviour)

16
Guru menyampaikan tujuan/kompetensi yang
6
akan dicapai peserta didik

B. KEGIATAN INTI

Guru menyajikan materi yang secara konsep


1 benar (dalam berbagai cara penyajian, misal
bertanya, menjelaskan, dll)

Guru menyesuaikan materi dengan tujuan


2
pembelajaran.

Guru mengkaitkan materi dengan pengetahuan


3 lain yang relevan, perkembangan iptek , dan
kehidupan nyata.

Guru menyajikan materi secara sistematis


4 (jelas, dari mudah ke sulit, dari konkrit ke
abstrak)

Guru menerapkan stretegi-strategi mengajar


5 yang relevan (bertanya, variasi, menjelaskan,
dll)

Guru melakukan kegiatan pembelajaran secara


6
kontekstual

Guru memfasilitasi peserta didik untuk


7 mengamati untuk menemukan masalah yang
ingin diketahui

Guru memancing peserta didik untuk


8
merumuskan pertanyaan

Guru memancing peserta didik


9 mengomunikasikan pengetahuan (kesimpulan)
yang diperolehnya

17
Guru menunjukkan keterampilan dalam
10
menggunakan sumber belajar pembelajaran

Guru menunjukkan keterampilan dalam


11 menggunakan media pembelajaran yang
bervariasi

Guru melibatkan peserta didik dalam


12 pemanfaatan sumber belajar dan media
pembelajaran.

Guru menumbuhkan partisipasi aktif peserta


didik (mental, fisik, dansosial) melalui
13 interaksi guru, peserta didik, sumber belajar
dan keceriaan atau antusiasme pesertadidi
kdalam belajar.

14 Guru merespon positif partisipasi peserta didik.

Guru menggunakan bahasa lisan secara jelas,


15
dan lancar.

Peserta didik tampak cerita dan antusias dalam


16
belajar

C. PENUTUP

Guru membuat rangkuman dengan melibat-


1
kan peserta didik.

Guru memberikan umpan balik terhadap proses


2
dan hasil pembelajaran.

Guru memberi tindak lanjut dengan


3 memberikan arahan kegiatan berikutnya
dan/atau tugas pengayaan dan/atau remedi.

18
Jumlah Butir Soal + 25 Pertanyaan

Skor Maksimal = 125 = 100%

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡


× 100% = …%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Dengan Kategori Presentase Pencapaian :

Kelas Kategori

76% - 100% Sangat Baik

56% - 75% Baik

26% - 50% Cukup

0% - 25% Kurang

Bahan Ajar, Alat Peraga/Media yang digunakan oleh Guru:


……………………………………………………………....................………………………

……………………………………………………………....................………………………

Kesimpulan/Saran:

Malang, …………...

Mengetahui:

Kepala Sekolah, Pengawas Pembina Guru Mata Pelajaran,

……………………… ……………………… ………………………

NIP. NIP. NIP.

19
C. Instrumen Post Observasi Supervisi Klinis

INSTRUMEN

POST OBSEVASI SUPERVISI KLINIS

Nama Sekolah :……………………………. Tahun Ajaran :…………………

Nama Guru :……………………………. Mata Pelajaran :…………………

NIP/NUPTK :……………………………. Kelas/Semester :…………………

Sertifikasi : Tahun…………………...... Jumlah Jam TM :…………………

Kehadiran di Sekolah :…………………... Tugas Tambahan :…………………

Kehadiran Tatap Muka :…………………... Hari, Tgl Kunjungan :…………………

No. Jenis Temuan Rekomendasi/Balikan Keterangan

1 Persiapan Pembelajaran

2 Pelaksanaan Pembelajaran

a. Guru

b. Siswa

3 Penutup Pembelajaran

20
4 Lainnya

Kesimpulan/Saran:

Malang,, …………...

Mengetahui:

Kepala Sekolah, Pengawas Pembina Guru Mata Pelajaran,

……………………… ……………………… ………………………

NIP. NIP. NIP.

21
Lampiran 1 Instrumen Supervisi Klinis yang Telah Diisi

INSTRUMEN

PRE OBSERVASI SUPERVISI KLINIS

Nama Sekolah : SMPN 2 Malang Tahun Ajaran : 2020/2021

Nama Guru : Senda Safira Mata Pelajaran : IPA

NIP/NUPTK : 18010714060/..................... Kelas/Semester : IX A/ganjil

Sertifikasi : Tahun 2018 Jumlah Jam TM : 3 jam pelajaran

Kehadiran di Sekolah :…………………... Tugas Tambahan :…………………

Kehadiran Tatap Muka : Pertemuan ke-1 Hari, Tgl Kunjungan : Senin, 1-11-2020

No. Pertanyaan Catatan

1 Pokok bahasan apa saja yang anda ajarkan Listrik statis

2 Tujuan pembelajaran • Melalui diskusi, peserta didik


dapat memberikan contoh gejala
kelistrikan yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari dengan
tepat.
• Melalui pengamatan peserta
didik dapat menganalisis
peristiwa yang terjadi pada
penggaris plastik yang
digosokkan pada rambut yang
kering dengan percaya diri.
• Melalui diskusi kelompok,
peserta didik mengidentifikasi
jenis-jenis muatan listrik dengan
benar.

22
• Melalui diskusi kelompok,
peserta didik menjelaskan
interaksi dua muatan listrik
dengan benar.
• Melalui diskusi kelompok,
peserta didik menjelaskan fungsi
dan prinsip kerja elektroskop
dengan benar dan percaya diri.
• Melalui diskusi, peserta didik
menjelaskan faktor-faktor yang
memengaruhi besar gaya
Coulomb dua muatan listrik
dengan santun.
• Melalui diskusi kelompok,
peserta didik menghitung
besarnya gaya Coulomb dua
muatan listrik dengan benar dan
percaya diri.
• Melalui pengamatan, peserta
didik menganalisis interaksi dua
benda bermuatan karena
pengaruh jarak dengan benar dan
percaya diri.
• Melalui diskusi kelompok,
pesserta didik dapat
menganalisis beda potensial dua
benda bermuatan

3 Kompetensi yang ingin dicapai Standar kompetensi memahami


kegiatan dan teori tentang listrik
statis di masyarakat

4 Tahapan dari awal sampai akhir pembelajaran Tahap pendahuluan, tahap inti, tahap
penutup

23
5 Media pembelajaran yang anda gunakan Worksheet atau lembar kerja
(siswa), Lembar penilaian, Power
point, Whatsapp, Google Meet,
Zoom, Google Classroom dan
Youtube.

6 Permasalahan yang dihadapi Permasalahan yang dihadapi oleh


guru yaitu pada kompetensi
profesional pengelolaan kelas secara
daring. Kelas terasa sepi karena guru
menggunakan metode pembelajaran
yang monoton. Sehingga peserta
didik enggan untuk bertanya dan
terkesan pasif.

7 Tindak lanjut Melakukan monitoring supervisi


dikelas dan kemudian berdiskusi
dengan supervise.

Kesimpulan/Saran:
Kesimpulan pembelaran yang diberikan usdah baik namun untuk pembelajaan selanjutnya
lebih ditingkatkan kembali, apa yang kurang dalam pembelajaran sebelumnya tidak terjadi
pada pembelajaran.

Malang, 2 November 2020

Mengetahui:

Kepala Sekolah, Pengawas Pembina Guru Mata Pelajaran,

Akbar Syah Ichwanda Burham ……………………… Senda Safira

NIP. 180131601040 NIP. NIP.18010714060

24
OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN SISWA

(SUPERVISI KLINIS)

Nama Sekolah : SMPN 2 Malang Tahun Ajaran : 2020/2021

Nama Guru : Senda Safira Mata Pelajaran : IPA

NIP/NUPTK : 18010714060/..................... Kelas/Semester : IX A/ganjil

Sertifikasi : Tahun 2018 Jumlah Jam TM : 3 jam pelajaran

Kehadiran di Sekolah :…………………... Tugas Tambahan :…………………

Kehadiran Tatap Muka : Pertemuan ke-1 Hari, Tgl Kunjungan : Senin, 1-11-2020

Kriteria Nilai
No. Aspek/uraian kegiatan Keterangan
1 2 3 4

A. PENDAHULUAN

1 Guru melakukan apresepsi ✓

Guru memberikan motivasi dalam


2 ✓
pembelajaran

Guru mengaitkan materi pembelajaran


3 sekarang dengan pengalaman peserta didik atau ✓
pembelajaran sebelumnya.

Guru mengajukan pertanyaan menantang,


menyampaikan manfaat materi pembelajaran,
4 ✓
dan/atau mendemonstrasikan sesuatu yang
terkait dengan tema.

Guru mengecek perilaku awal (entry


5 ✓
behaviour)

Guru menyampaikan tujuan/kompetensi yang


6 ✓
akan dicapai peserta didik

25
B. KEGIATAN INTI

Guru menyajikan materi yang secara konsep


1 benar (dalam berbagai cara penyajian, misal ✓
bertanya, menjelaskan, dll)

Guru menyesuaikan materi dengan tujuan


2 ✓
pembelajaran.

Guru mengkaitkan materi dengan pengetahuan


3 lain yang relevan, perkembangan iptek , dan ✓
kehidupan nyata.

Guru menyajikan materi secara sistematis


4 (jelas, dari mudah ke sulit, dari konkrit ke ✓
abstrak)

Guru menerapkan stretegi-strategi mengajar


5 yang relevan (bertanya, variasi, menjelaskan, ✓
dll)

Guru melakukan kegiatan pembelajaran secara


6 ✓
kontekstual

Guru memfasilitasi peserta didik untuk


7 mengamati untuk menemukan masalah yang ✓
ingin diketahui

Guru memancing peserta didik untuk


8 ✓
merumuskan pertanyaan

Guru memancing peserta didik


9 mengomunikasikan pengetahuan (kesimpulan) ✓
yang diperolehnya

Guru menunjukkan keterampilan dalam


10 ✓
menggunakan sumber belajar pembelajaran

26
Guru menunjukkan keterampilan dalam
11 menggunakan media pembelajaran yang ✓
bervariasi

Guru melibatkan peserta didik dalam


12 pemanfaatan sumber belajar dan media ✓
pembelajaran.

Guru menumbuhkan partisipasi aktif peserta


didik (mental, fisik, dansosial) melalui
13 interaksi guru, peserta didik, sumber belajar ✓
dan keceriaan atau antusiasme pesertadidi
kdalam belajar.

14 Guru merespon positif partisipasi peserta didik. ✓

Guru menggunakan bahasa lisan secara jelas,


15 ✓
dan lancar.

Peserta didik tampak cerita dan antusias dalam


16 ✓
belajar

C. PENUTUP

Guru membuat rangkuman dengan melibat-


1 ✓
kan peserta didik.

Guru memberikan umpan balik terhadap proses


2 ✓
dan hasil pembelajaran.

Guru memberi tindak lanjut dengan


3 memberikan arahan kegiatan berikutnya ✓
dan/atau tugas pengayaan dan/atau remedi.

27
Jumlah Butir Soal + 25 Pertanyaan

Skor Maksimal = 125 = 100%

76
× 100% = 61%
125

Dengan Kategori Presentase Pencapaian :

Kelas Kategori

76% - 100% Sangat Baik

56% - 75% Baik

26% - 50% Cukup

0% - 25% Kurang

Jadi, Ibu Senda selaku guru IPA yang di supervisi ini termasuk kategori guru yang baik.

Bahan Ajar, Alat Peraga/Media yang digunakan oleh Guru :

• Media pembelajaran yang digunakan oleh guru : Worksheet atau lembar kerja (siswa),
Lembar penilaian, Power point, Whatsapp, Google Meet, Zoom, Google Classroom
dan Youtube.
• Alat atau bahan ajar : Penggaris, spidol, Laptop, Handphone.

28
Kesimpulan/Saran:

Guru diharapkan mampu menerapkan dan mengembangakan metode pembelajaran yang


baru agar lebih bervasiasi dan memanfaatkan media pembelajaran secara optimal agar dapat
mengikuti perkembangan pesertadididik yang sudah modern. Sehingga suasana kelas dapat
berubah menjadi aktif dan responsif, terdapat timbal balik antara guru dan peserta didik.
Kesimpulan pembelaran yang diberikan usdah baik namun untuk pembelajaan selanjutnya
lebih ditingkatkan kembali, apa yang kurang dalam pembelajaran sebelumnya tidak terjadi
pada pembelajaran.
Saran, dalam pengelolan kelas jika dirasa siswa sudah mulai kurang fokus dapat diberikan
intermezzo agar siswa fokus kembali kepada pembelajaran.

Malang, 2 November 2020

Mengetahui:

Kepala Sekolah, Pengawas Pembina Guru Mata Pelajaran,

Akbar Syah Ichwanda Burham ……………………… Senda Safira

NIP. 180131601040 NIP. NIP.18010714060

29
INSTRUMEN

POST OBSEVASI SUPERVISI KLINIS

Nama Sekolah : SMPN 2 Malang Tahun Ajaran : 2020/2021

Nama Guru : Senda Safira Mata Pelajaran : IPA

NIP/NUPTK : 18010714060/..................... Kelas/Semester : IX A/ganjil

Sertifikasi : Tahun 2018 Jumlah Jam TM : 3 jam pelajaran

Kehadiran di Sekolah :…………………... Tugas Tambahan :…………………

Kehadiran Tatap Muka : Pertemuan ke-1 Hari, Tgl Kunjungan : Senin, 1-11-2020

No. Jenis Temuan Rekomendasi/Balikan Keterangan

1 Persiapan Pembelajaran Dalam tahap persiapan


ini guru harus siap dalam
mengajar serta perlu
mempersiapkan RPP
pembelajaran, media
pembelajaran,
menggunkan metode dan
pendekatan apa dalam
pembelajaran

2 Pelaksanaan Pembelajaran Dalam pembelajaran


selanjutnya guru dalam
a. Guru
memberikan pertanyaan
kepeda siswa untuk
menjawab dengan
memberikan kesempatan
kepada siswa dengan
menunjuk siswa secara
bergantian agar kelas
tidak rusuh.

30
b. Siswa Terkait dengan siswa
sebagai guru jangan
bosen untuk memberikan
motivasi kepada siswa
agar siswa semangat dan
selalu optimis, bagi siswa
yang kurang bisa
memahami lebih
diperhatikan.

3 Penutup Pembelajaran Guru diharapkan mampu


menerapkan dan
mengembangakan
metode pembelajaran
yang baru agar lebih
bervasiasi dan
memanfaatkan media
pembelajaran secara
optimal agar dapat
mengikuti perkembangan
pesertadididik yang
sudah modern. Sehingga
suasana kelas dapat
berubah menjadi aktif
dan responsif, terdapat
timbal balik antara guru
dan peserta didik.

4 Lainnya

31
Kesimpulan/Saran:

Kesimpulan pembelaran yang diberikan usdah baik namun untuk pembelajaan selanjutnya
lebih ditingkatkan kembali, apa yang kurang dalam pembelajaran sebelumnya tidak terjadi
pada pembelajaran.

Saran, dalam pengelolan kelas jika dirasa siswa sudah mulai kurang fokus dapat diberikan
intermezzo agar siswa fokus kembali kepada pembelajaran.

Malang, 2 November 2020

Mengetahui:

Kepala Sekolah, Pengawas Pembina Guru Mata Pelajaran,

Akbar Syah Ichwanda Burham ……………………… Senda Safira

NIP. 180131601040 NIP. NIP.18010714060

32
Lampiran 2 Format RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendididian : SMPN 2 Malang


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IX / Ganjil
Materi Pokok : Listrik Statis
Alokasi Waktu : Pertemuan Ke 1 (3 JP) @40 Menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
• Melalui diskusi, peserta didik dapat memberikan contoh gejala kelistrikan yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
• Melalui pengamatan peserta didik dapat menganalisis peristiwa yang terjadi pada
penggaris plastik yang digosokkan pada rambut yang kering dengan percaya diri.
• Melalui diskusi kelompok, peserta didik mengidentifikasi jenis-jenis muatan listrik
dengan benar.
• Melalui diskusi kelompok, peserta didik menjelaskan interaksi dua muatan listrik
• dengan benar.
• Melalui diskusi kelompok, peserta didik menjelaskan fungsi dan prinsip kerja elektroskop
dengan benar dan percaya diri.
• Melalui diskusi, peserta didik menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi besar gaya
Coulomb dua muatan listrik dengan santun.
• Melalui diskusi kelompok, peserta didik menghitung besarnya gaya Coulomb dua
muatan listrik dengan benar dan percaya diri.
• Melalui pengamatan, peserta didik menganalisis interaksi dua benda bermuatan karena
pengaruh jarak dengan benar dan percaya diri.
• Melalui diskusi kelompok, pesserta didik dapat menganalisis beda potensial dua benda
bermuatan

33
B. Media Pembelajaran, Alat dan Sumber Belajar
Media : Worksheet atau lembar kerja (siswa), Lembar penilaian, Power point, Whatsapp,
Google Meet, Zoom, Google Classroom dan Youtube.
Alat/Bahan : Penggaris, spidol, Laptop, Handphone
Sumber Belajar: Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IX, Kemendikbud, Tahun
2018

C. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk
mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan
mempelajari materi :
Listrik Statis dengan mengunjungi laman websiteedukasi.com
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode
belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti ( 90 Menit )
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka
diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Listrik Statis
Hidup dengan mengunjungi laman websiteedukasi.com
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan
ini harus tetap berkaitan dengan materi :
• Muatan listrik
• Hukum Coulomb
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan

34
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Listrik Statis
Hidup.
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau
individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi
Communication
yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau
individu yang mempresentasikan
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang
telah dipelajari terkait Listrik Statis Peserta didik kemudian
Creativity
diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

D. Penilaian Hasil Pembelajaran


- Penilaian Pengetahuan berupa tes tertulis pilihan ganda & tertulis uraian, tes lisan /
observasi terhadap diskusi tanya jawab dan percakapan serta penugasan
- Penilaian Keterampilan berupa penilaian unjuk kerja, penilaian proyek, penilaian
produk dan penilaian portofolio

Malang, 2 November 2020

Mengetahui Guru Mata Pelajaran,


Kepala Sekolah

Akbar Syah Ichwanda Burham Senda Safira


NIP 180131601040 NIP 18010714060

35
Penilaian

1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar Obeservasi
c. Kisi-Kisi :
No Sikap/nilai Butir Instrumen
.
1. 1.1.1 Mengagumi kebesaran Tuhan yang menciptakan 1-5
dan mengatur alam jagad raya dengan keteraturan
melalui listrik statis.
Instrumen :Lampiran 1

2. Sikap Sosial
(i) Observasi
a. Teknik Penilaian : Teknik Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi :
No. Sikap/nilai Butir Instrumen
1. Ketelitian 1
2. Keinovatifan 2
3. Rasa Ingin tahu 3
4. Kedisiplinan 4
5. Kerjasama 5
Instrumen: lihat Lampiran 2

36
(ii) Jurnal

JURNAL

Aspek yang diamati :………………………….


Kejadian :………………………….
Tanggal :………………………….
Nama Peserta Didik :………………………….
Nomor peserta Didik :………………………….

CatatanPengamatan Guru:
............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................................................

Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):


1) Tulislah identitas peserta didik yang diamati, tanggal pengamatan dan aspek
yang diamati oleh guru.
2) Tuliskan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang
merupakan kekuatan maupun kelemahan peserta didi ksesuai dengan
pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.
3) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing peserta didik.

2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi :
No. Indikator Butir soal
1 Menggambarkan model atom sederhana Butir soal 1
2 Menganalisis muatan listrik Butir soal 2 ,3 dan 4
3 Menjelaskan cara kerja elektroskop Butir soal 5 dan 6

37
4 Menjelaskan penerapan listrik statis dalam Butir soal 7
kehidupan sehari-hari
5 Menggambarkan arah medan listrik Butir soal 8
6 Menghitung medan listrik Butir soal 9
7 Menjelaskan hukum coulomb Butir soal 10
Instrumen: Lihat Lampiran 3

3. Keterampilan
a. Teknik Penilaian :Tes Praktik dan Projek
b. Bentuk Instrumen : Check list
c. Kisi-kisi:
(i) Penilaian Tes Praktik
No. Keterampilan Butir Instrumen
1. Merumuskan masalah percobaan Test praktek 1, test praktek 2,test
praktek 3, test praktik 4, test
praktek 5
2. Persiapan alat dan bahan Test praktek 1, test praktek 2, test
praktek 3, test praktek 5
3. Merancang alat percobaan Test praktek 1,test praktek 3, test
praktik 5
4. Melakukan pengukuran panjang Test praktek 1
5. Melakukan percobaan Test praktek 1, test praktek 2, test
praktek 5
6. Menuliskan hasil percobaan Test praktek 1, test praktek 2, test
praktek 5
7. Membuat kesimpulan Test praktek 1, test praktek 2, test
praktek 3, test praktek 4, test
praktek 5
8. Mengkomunikasikan hasil Test praktek 1, test praktek 2
9. Mengamati hasil eksperiment Test praktek 2,test praktek 3
10. Menyusun bagan metabolisme sel Test praktek 4
Instrumen: lihat Lampiran 4

38
(ii) Penilaian Projek
No. Keterampilan Butir Instrumen
1. 1 Menyelesaikan Tugas Projek membuat elektroskop Tes Praktik 1-3
secara berkelompok.
2. 2 Menyelesaikan Tugas Proyek mengumpulkan artikel Tes Praktik 1-3
pemanfaatan teknologi listrik statis.
Instrumen: lihat Lampiran 5

4. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.
• JIka terdapat lebih dari 50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah 67; maka
dilaksanakan pembelajaran remedial (remedial teaching), terhadap kelompok
tersebut.
• Jika terdapat 30%-50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah 76; maka
dilaksanakan penugasan dan tutor sebaya terhadap kelompok tersebut.
• Jika terdapat kurang dari 30% peserta didik yang mendapat nilai di bawah 76; maka
diberikan tugas terhadap kelompok tersebut.
Setelah remedial dilaksanakan kemudian dilaksanakan tes ulang pada indikator-
indikator pembelajaran yang belum tercapai oleh masing-masing peserta didik.

Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang mendapat nilai di atas 76 dengan cara
diberikan tugas mengkaji penerapan dan/mengerjakan soal-soal yang HOTS (High
Order Thinking Skills) tentang produk-produk bioteknologi modern yang lain.
Malang, 2 November 2020

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Akbar Syah Ichwanda Burham Senda Safira


NIP. 180131601040 NIP. 18010714060

39

Anda mungkin juga menyukai