Oleh:
Nasrullah Wahid.P
XIA5
JANUARI, 2021
1
Kata pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
Rasulullah SAW beserta keluarganya.
Penulisan proposal PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR REMAJA USIA 11
SAMPAI 16 TAHUN ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh media sosial terhadap motivasi
belajar remaja usia 11-16 tahun
Dalam penyusunan proposal ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh
dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi terciptanya proposal yang
lebih baik lagi untuk masa mendatang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Bab 1: Pendahuluan
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Bagaimana pengaruh media sosial terhadap motivasi belajar remaja usia 11-16 tahun?
2. Bagaimana peran orang tua dan lingkungan sebaya terhadap motivasi belajar remaja
usia 11-16 tahun?
1. Mengetahui pengaruh media sosial terhadap motivasi belajar remaja usia 11-16 tahun.
2. Mengetahui peran orang tua dan lingkungan sebaya terhadap motivasi belajar remaja
usia 11-16 tahun.
4
1. Untuk menambah referensi terhadap kajian psikologi terkait dengan candu media
sosial pada remaja.
2. Sebagai bahan acuan dan referensi pada penelitian sejenis yang akan dilakukan di
masa mendatang.
Manfaat Praktis
1. Menambah pemahaman masyarakat umum mengenai pengaruh media sosial pada
remaja agar meningkatkan mutu pendidikan masyarakat dengan perkembangan
teknologi.
2. Memberikan pemahaman akan pengaruh media sosial terhadap motivasi belajar
remaja usia 11-16 tahun.
BAB II
Pertama, penelitian oleh Muhammad Hanafi dengan judul Pengaruh Penggunaan Media
Soisal Facebook Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa FISIP Universitas Riau. Penelitian
ini membahas mengenai faktor-faktor yang memengaruhi seseorang untuk menerima,
mempertimbangkan informasi, dan mengambil keputusan untuk menerima penawaran.
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengukur variabel
media sosial Facebook dengan motivasi belajar siswa.
Persamaan antara penelitian ini dengan penelitan sebelumnya, yaitu sama-sama menganalisis
mengenai pengaruh sosial media terhadap motivasi belajar. Perbedaan dari kedua penelitian
adalah penelitian ini menggunakan subjek pada remaja usia 11-16 tahun, sedangkan
penelitian sebelumnya memiliki subjek mahasiswa.
Kedua, yaitu penelitian oleh Pertiwi dan Hidayati dengan judul Kecanduan Media Sosial
Terhadap Motivasi Belajar Pada Remaja Di SMA Muhammadiyah 1 Semarang, Candisari,
Kota Semarang. Penelitian ini membahas tentang hubungan antara kecanduan media sosial
terhadap motivasi belajar siswa SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Penelitian ini bersifat
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.
Kesamaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti
pengaruh media sosial pada motivasi belajar. Perbedaan dari penelitian tesebut adalah subjek
yang digunakan umum dan dicari secara acak dari lima sekolah di Jakarta, sedangkan
penelitian sebelumnya menggunakan subjek siswa SMA Muhammadiyah 1 Semarang.
5
Landasan Teoritis
Koeswara dalam kutipan Dimyati dan Mudjiono (2002:80) mengatakan bahwa siswa belajar
karena didorong oleh kekuatan mental. Kekuatan tersebut berupa keinginan, perhatian, dan
cita-cita di dalam diri seseorang. Terkadang adanya keinginan dapat mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap serta perilaku individu dalam belajar.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang dapat
menimbulkan kegiatan belajar. Hal ini dapat menjamin kelangsungan dan memberikan arah
pada kegiatan belajar siswa sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Dalam motivasi
belajar, dorongan adalah kekuatan mental untuk melakukan suatu kegiatan dalam rangka
memenuhi harapan dan dorongan. Dalam hal ini, harapan tersebut adalah pencapaian tujuan.
Fungsi motivasi
Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan agar seseorang yang tidak memiliki
motivasi dalam belajar dapat melaksanakan aktivitas tersebut. Motivasi diperlukan dalam
menentukan intensitas usaha belajar bagi remaja. Menurut Djamarah (2002 : 123), ada tiga
fungsi motivasi, yaitu:
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini membahas pendekatan penelitian, jenis dan sumber data penelitian,
metode pengumpulan data, metode analisis data serta metode pemaparan hasil analisis data.
Pendekatan Penelitian
6
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sugiyono
dalam bukunya (2017: 8), menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
bertujuan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan sifat kuantitatif atau statistik.
Penelitian ini juga bertujuan untuk meneliti narasumber sehingga menggunakan pendekatan
kuantitatif.
Sumber data terbagi menjadi 2 jenis, yaitu data primer dan sekunder. Data primer adalah data
yang diperoleh peneliti secara langsung. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti
dari sumber yang sudah ada seperti jurnal, penelitian, dsb. Jenis sumber data yang akan dikaji
dalam penelitian ini adalah data primer.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Pertiwi, Sinta Ayu Bhakti, dan Eni Hidayati. 2018. Kecanduan Media Sosial Terhadap
Motivasi Belajar Pada Remaja di SMA Muhammadiyah 1 Semarang, Candisari, Kota
Semarang. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat, Cendekia Utama.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.