Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOLOGI DASAR

SIFAT FISIK MINERAL

DISUSUN OLEH :

NAMA : JEANS LOUIS MARIO S

NIM : 1909086022

PRODI : TEKNIK GEOLOGI

KELOMPOK : 8 (DELAPAN)

NAMA ASISTEN : MAISYAROH RIANA ULFA (1609085027)

LABORATORIUM GEOLOGI DAN SURVEI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan
Geologi merupakan ilmu yang mempelajari, menyelediki dan menganalisastruktur
lapisan yang berada di permukaan bumi.Selain itu geologi juga mempelajari tentang,
sifat fisik bumi, proses-proses yangterjadi dipermukaan dan di kerak bumi, tentang
evolusi dan benda ruang angkasa.Dalam peranannya sebagai ilmu bumi, pastilah
mengetahui seluk beluk aktivitasbumi dimana bumi selalu dikontrol oleh dua tenaga
besar yaitu tenaga endogen dantenaga eksogen, yang berpotensi besar merubah
bentangbentang alam dan roman mukabumi. Mineral mempunyai pengertian yang
berlainan di kalangan orang awam. Sering diartikan sebagai bahan yang bukan
organik atau zat-zat yang anorganik dalam obat. Misalnya dibedakan antara vitamin
dan mineral. Juga mineral - mineral sering diartikan sebagai cebakan bijih(ore),
dan sering kita dengar mineral deposit. Mineral merupakan padatan senyawa kimia
homogeny, nonorganik, yang mempunyai bentuk teratur ( sistem kristal ) dan
terbentuk secara alami. Untuk istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi
kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral ini merupakan termasuk ke dalam
komposisi unsur murni dan garam sederhana hingga silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawa organik biasanya tidak termasuk),
ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi. di alam mineral di jumpai
bermacam-macam dengan bentuk yang bervariasi, terkadanghanya terdiri dari
sebuah kristal atau gugusan kristalkristal dalam rongga-rongga ataupun celah batuan,
tetapi umumnya mineral di jumpai sebagai butiran kristal yang tumbuh bersama
membentuk batuan. Bentuk kristal mineral merupakan suatu sistem tersendiri
dimana setiap jenis mineral mempunyai bentuk kristal tersendiri. Sistem ini
dikelompokan menjadi enam sistem, yaitu Isometrik, Tetragonal,
Hexagonal,trigonal, orthorombik, Monoklin, dan triklin.

oleh karena itu, Dalam praktikum ini kita mempelajari tentang mineral lebih dalam
serta mempelajari sifat fisik dan sifat kimia dari mineral itu sendiri agar kita dapat
mengdeskripsi mineral dengan baik dan benar.
1.2. Tujuan Praktikum
a. Untuk mengetahui sifat fisik dari mineral.
b. Untuk mengetahui kegunaan mineral Talk
c. Untuk mengetahui deskripsi mineral Halite
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Identifikasi mineral merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang suatu


mineral tertentu. Setelah identifikasi dilakukan, maka kita dapat member nama
mineral tersebut. Mineral adalah anorganik yang terbetuk secara alamiah, memiliki
komposisi kimia yang tetap dan struk tur Kristal yang beraturan. Di alam ini terdapat
lebih dari 2000 jenis mineral yang telah diketahui tetapi, hanya beberapa mineral
saja yang dijumpai sebagai mineral pembentuk batuan (Anonim, 2011:2)
Geologi merupakan bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang
bentuk(arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Proses deformasi
adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya yang terjadi
dalam bumi. Didalam pengertian umum, Geologi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang bentuk batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta
menjelaskan proses terbentuknya. Beberapa ahli menganggap bahwa geologi lebih
ditekankan pada studi mengenai struktur geologi misalnya perlipatan, rekahan, sesar
dan sebagainya. Batuan merupakan agregasi(kumpulan) dari beberapa macam
mineral ataupun mineral sejenisnya. Andesit sering juga disebut batu candi tersusun
atas mineral-mineral plagioklas, piroksin, hornblende dan sedikit kuarsa. Sedangkan
marmer termaksud batuan metamorf oleh mineral kalsit yang mengalami perubahan
(Asikin, Sukendar. 1978 :78 ).
Tekstur batuan mempunyai arti penting dalam mengedintifikasi mineral karena
mencerminkan proses yang telah dialamin batuan tersebut terutama proses
transportasi dan pengendapannya, tekstur juga dapat digunakan untuk
menginterpetasi lingkungan pengendapan batuan(Doddy, 1987).
Kekerasan suatu benda diukur berdasarkan skala tertentu. Saat ini, skala yang paling
umum digunakan ialah Skala Kekerasan Mohs (Mohs Hardness Scale). Prinsip
dasarnya ialah dengan menggoreskan benda yang akan diukur kekerasannya dengan
benda lain yang lebih. Skala pengukurannya mulai dari 1 hingga 10 dengan intan
sebagai benda terkeras dan talk sebagai yang terlunak (Badgley, P.C. 1959 :231).
Mineral adalah elemen atau komponen kimiawi yang umumnya kristalin dan
terbentuk sebagai hasil dari proses geologi (Nickel, E. H., 1995).
Mineral adalah bahan alam yang umumnya anorganik dengan komposisi kimia dan
kondisi fisik yang tertentu (O’ Donoghue, 1990).
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara
anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai
atom-atom yang tersusun secara teratur (L.G. Berry dan B. Mason, 1959).
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai
komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik (D.G.A
Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972).
Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia
tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam
dan bukan hasil suatu kehidupan (A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977).
Setelah identifikasi dilakukan, maka kita dapat dengan jelas memberikan nama pada
mineral tersebut. Mineral adalah bahan, memiliki komposisi kimia tetap dan struktur
Kristal yang beraturan. Dialam ini terdapat lebih dari 2000 jenis minerak yang
diketahui. Tetapi. Mineral-mineral tersebut dapat didefinisikan berdasarkan sifat
fisisnyasecara khusus, antara lain :
1. Kilat (Luster)
2. Warna (Colour)
3. Kekerasan (Hardness)
4. Tenacity
5. Cerat (streak)
6. Belahan (cleavage)
7. Pecahan (Fracture)
8. Bentuk (from)
9. Berat Jenis (Specifict grafity)
10. Sifat dalam
11. Kemagnetan
12. Kelistrikan 13. Daya lebur
14. Derajat transparan.
(Firdaus, 2011. 2)
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. istilah
mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral.
Mineral termasuk dalam dan garam sederhana sampai silikat yang sangat komplek
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawa organik biasanya tidak termasuk).
Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi. (Mini Marshal, 2000. 4)

Mengklasifikasikan mineral sebagai mineral sejati, senyawa tersebut haruslah


berupa padatan dan memiliki struktur kristal. Senyawa ini juga harus terbentuk
secara alami dan memikili komnposisi kimia yang tertentu. Definisi sebelumnya
tidak memasukan senyawa seperti mineral yang berasal dari turunan senyawa
organik. bagaimanapun juga, the International Mineralogical Association tahun
1995 telah mengajukan definisi baru tentang definisi material : Mineral adalah suatu
unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan
terbentuk dari hasil proses geologi. Klasifikasi moder telah mengikutsertakan kelas
organik ke dalam daftar mineral, seperti skema klasifikasi yang diajukan oleh Dana
dan Strunz. (Fuersatenau Maurice C, 2003. 549)
Bumi sebagai salah satu planet di tatasurya yang dimana memiliki sumber mineral.
Mineral dikenal sebagai salah satu unsur anorganik yang terbentuk, sehingga
membentuk suatua senyawa kimia. Mineral sering dikaitkan dengan perhiasan,
dimana selain memiliki bentuk yang unik, mineral juga dikenal sebagai benda yang
memiliki warna yang unik. Banyaknya penelitian mengenai mineral, sehingga
hingga saat ini telah banyak ditemukan jenis mineral yang sangat bermanfaat bagi
umat manusia, utamanya dalam kemajuan ilmu teknologi dan sains.Banyaknya
macam dan jenis dan sifat-sifat fisis, membuat para peneliti mineral harus
mengidentifikasi beberapa temuan mineralnya dengan melihat sifat- sifat fisisnya
dan juga meneliti kandungan beberapa unsure yang terkandung di dalam mineral
tersebut. Memerlukan keahlian dalam menganalisa dalam menentukan jenis mineral.
(Royal D. R. Skuse, 2002. 321)

Sifat Kimiawi Mineral


Berdasarkan senyawa kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral
Silikat dan mineral Non-silikat. Terdapat 8 (delapan) kelompok mineral Non-silikat,
yaitu kelompok Oksida, Sulfida, Sulfat, Native elemen, Halid, Karbonat, Hidroksida,
dan Phospat (lihat tabel 3.3). Adapun mineral silikat (mengandung unsur SiO) yang
umum dijumpai dalam batuan adalah seperti terlihat pada tabel 3.2. Di depan telah
dikemukakan bahwa tidak kurang dari 2000 Aktivitas magmatis adalah segala
aktivitas magma yang berasal dari dalam bumi. Pada hakekatnya aktivitas magmatis
dipengaruhi oleh aktivitas tektonik jenis mineral yang dikenal hingga sekarang.
Namun ternyata hanya beberapa jenis saja yang terlibat dalam pembentukan batuan.
Mineral-mineral tersebut dinamakan “Mineral pembentuk batuan”, atau
“Rockforming minerals”, yang merupakan penyusun utama batuan dari kerak dan
mantel Bumi. Mineral pembentuk batuan dikelompokan menjadi empat: (1) Silikat,
(2) Oksida, (3) Sulfida dan (4) Karbonat dan Sulfat.(Djauhari noor, 2009)

Mineral Silikat
Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan
persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena
jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari mineral
silikat, dan hamper 100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km dari kerak
Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen,
batuan beku maupun batuan malihan. Silikat pembentuk batuan yang umum adalah
dibagi menjadi dua kelompok, adalah perbandingan antara berat jenis mineral
dengan volume mineral cara umum untuk menentukan berat jenis yaitu dengan
meninmbang mineral tersebut terlebih dahulu, misal beratnya x gram. Kemudian
mineral ditimbang yaitu kelompok mereka beranggapan bahwa yang dimaksud
dengan proses disini adalah proses yang berasal dari dalam dan luar bumi
ferromagnesium dan nonferromagnesium. suatu bentangalam dikatakan telah
mengalami satu siklus geomorfologi apabila telah melalui tahapan perkembangan
mulai tahap muda, dewasa dan tua Stadium tua dapat kembali menjadi muda apabila
terjadi peremajaan (rejuvenation) atas suatu bentangalam. Dengan kembali ke stadia
muda, maka berarti bahwa siklus geomorfologi yang kedua mulai berlangsung.
(Djauhari noor, 2009)
Berikut adalah Mineral Silikat:
1. Kuarsa: ( SiO2 )

2. Felspar Alkali: ( KAlSi3O8 )

3. Felspar Plagiklas: (Ca,Na)AlSi3O8)

4. Mika Muskovit: (K2 Al4(Si6 Al2O20)(OH,F)2

5. Mika Biotit: K2(Mg,Fe)6Si3O10(OH)2

6. Amfibol: (Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH)

7. Pyroksen: (Mg,Fe,Ca,Na)(Mg,Fe,Al)Si2O6

8. Olivin: (Mg,Fe)2SiO4

Mineral ferromagnesium:
Umumnya mempunyai warna gelap atau hitam dan berat jenis
yang besar.
Olivine: dikenal karena warnanya yang “olive”. Berat jenis berkisar antara
3.27 – 3.37, tumbuh sebagai mineral yang mempunyai bidang belah yang
kurang sempurna.

Augitit: warnanya sangat gelap hijau hingga hitam. BD berkisar antara 3.2 –
3.4 dengan bidang belah yang berpotongan hampir tegak lurus. Bidang belah
ini sangat penting untuk ini hal yang paling penting dalam membedakannya
dengan mineral hornblende.

Hornblende: warnanya hijau hingga hitam; BD. 3.2 dan mempunyai bidang belah
yang berpotongan kira kira hampir seperti yang di tentukan dengan sudut kira-kira
56° dan 124° yang sangat membantu dalam cara mengenalnya.

Biotite: adalah mineral “mika” bentuknya pipih yang dengan mudah dapat
dikelupas. Dalam keadaan tebal, warnanya yang sangat membedakan seperti
hijau tua hingga coklat-hitam; BD 2.8 – 3.2.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
a. Kaca
b. Paku
c. Koin perunggu
d. Marmer/porselen
e. Kamera
3.1.2 Bahan
a. Alat tulis
b. Tissue
c. Form deskripsi sifat fisik mineral
3.2. Prosedur percobaan
a. Diambil sampel mineral yang akan dideskripsi
b. Dicatat nomor sampel mineral dalam tabel deskripsi
c. Diamati dan dicatat warna pada sampel mineral
d. Diamati warna cerat pada mineral dengan menggoreskan mineral pada marmer
/ porselen kemudian diusap dengan menggunakan tissue dan dicatat cerat/streak
pada sampel mineral
e. Diamati dan dicatat belahan / cleavage pada sampel mineral
f. Diamati dan dicatat pecahan / fracture pada sampel mineral
g. Diamati dan dicatat kekerasan pada mineral dengan menggoreskan mineral
pada kuku, apabila kuku tidak tergores maka kekerasan kurang dari 2,5 apabila
tergores maka di lanjutkan pada koin dan seterusnya.
h. Diamati dan dicatat kilap / luster pada sampel mineral
i. Diamati dan dicatat tenacity pada sampel mineral
j. Diamati dan dicatat diaphanaety
k. Dituliskan nama mineral yang telah dideskripsi
l. Difoto sampel mineral
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi
Acara : Sifat Fisik Mineral
Nama : Jeans Louis Mario s
NIM : 1909086022
Kelompok : 8 (delapan)
Tanggal : 9 November 2020
No. Urut :1 No. Peraga : 1

1. Warna : Hijau
2. Cerat : Putih
3. Kilap : Kaca
4. Belahan : Tidak Jelas
5. Pecahan : Uneven
6. Kekerasan : 3,5 – 4,5
7. Tenacity : Brittle
8. Diaphaneity : Transparan
9. Nama mineral : Olivin
10. Keterangan : Mineral oliven adalah nama dari sekelompok mineral
Pembentuk batuan yang banyak ditemukan dalam
Batuan beku mafik dan ultramafik seperti basalt,
Gabro, dunit, diabas, dan peridotit.

Samarinda, ...2020

Asisten Praktikan

NAMA Maisyaroh Riana Ulfa NAMA Jeans Louis Mario Sadipun


NIM. 1609085027 NIM. 1909086022
Acara : Sifat Fisik Mineral
Nama : Jeans Louis Mario S
NIM 1909086019
Kelompok : 8 (delapan)
Tanggal : 9 November 2020
No. Urut :2
No. Peraga : 2

1. Warna : Putih susu


2. Cerat : Putih
3. Kilap : Tanah
4. Belahan : Jelas
5. Pecahan : Uneven
6. Kekerasan : < 2,5
7. Tenacity : Brittle
8. Diaphaneity : Opaque
9. Nama mineral : Talk
10. Keterangan : Talk merupakan mineral metamorf yang dihasilkan dari
Mineral magnesiun seperti piroksen, amfibol, olivin dan
Minerinal serupa lainnya dengan karbon dioksida dan air

Samarinda, ...2020

Asisten Praktikan

NAMA Maisyaroh Riana Ulfa NAMA Jeans Louis Mario Sadipun


NIM. 1609085027 NIM. 1909086022
Acara : Sifat Fisik Mineral

Nama : Jeans Louis Mario S

NIM 1909086019

Kelompok : 8 (delapan)

Tanggal : 9 November 2020

No. Urut :3 No. Peraga : 3

1. Warna : Bening
2. Cerat : Putih
3. Kilap : Kaca
4. Belahan : Sempurna
5. Pecahan : Concoidal
6. Kekerasan : 2,5 – 3,5
7. Tenacity : Brittle
8. Diaphaneity : Transparan
9. Nama mineral : Halite
10. Keterangan : Garam batu (halite) adalah salah satu mineral paling
Umum di bumi. Formula kimia NaCI adalah natrium
klorida

Samarinda, ...2020

Asisten Praktikan

NAMA Maisyaroh Riana Ulfa NAMA Jeans Louis Mario Sadipun


NIM. 1609085027 NIM. 1909086022
4.2 Genesa Pembentukkan Mineral
4.2.1 Genesa Pembentukkan Mineral Olivin
Olivin adalah nama dari sekelompok mineral pembentuk batuan yang banyak ditemukan
dalam batuan beku mafik dan ultramafik seperti basalt, gabro, dunit, diabas, dan peridotit.
Olivin biasanya berwarna hijau dan rumus kimia olivin berkisar antara Mg2SiO4 dan
Fe2SiO4. Banyak orang yang akrab dengan mineral ini, karena mineral olivin adalah
mineral yang banyak menyusun gamestone (akik) hijau yang sangat populer, yang kita
kenal sebagai peridotit. Perlu diketahui bahwa olivin termasuk dalam kelompok mineral
silikat.

Kebanyakan mineral olivin ditemukan di permukaan bumi, pada batuan beku yang
berwarna gelap. Mineral ini biasanya mengkristal bersamaan dengan plagioklas dan
piroksen untuk membentuk batu gabro ataupun basalt. Kedua jenis batuan tersebut
merupakan batuan yang paling umum pada batas lempeng divergen dan pada pusat hotspot
lempeng tektonik.

Olivin memiliki suhu kristalisasi yang tinggi dibandingkan dengan mineral lainnya. Olivin
merupakan mineral pertama yang mengkristal dari magma. Kristal olivin terbentuk selama
proses pendinginan magma yang lambat dan kemudian mengendap dibagian bawah dapur
magma karena densitasnya yang relatif tinggi. Akumulasi olivin ini dapat mengakibatkan
pembentukan batuan seperti dunit yang berada dibagian bawah dapur magma. Kristal
mineral olivin juga dapat terbentuk selama proses metamorfosis batu kapur dolomit.

Dolomit memberikan kontribusi magnesium, sedangkan silikanya diperoleh dari kuarsa


dan mineral pengotor lainnya dalam batu kapur tersebut. Olivin juga adalah mineral yang
gampang terubah (teralterasi) oleh proses pelapukan. Karena begitu mudah terubah, olivin
bukan mineral yang umum dalam batuan sedimen tetapi hanya merupakan penyerta pada
beberapa deposit pasir ataupun sedimen ketika tertransportasi sangat dekat dengan batuan
induk yang banyak. Olivin merupakan nama yang diberikan untuk sekelompok mineral
silikat yang memiliki komposisi kimia umum (A)2SiO4. Berdasarkan komposisi
umumnya tersebut, "A" biasanya merupakan Mg atau Fe, tetapi dalam kondisi tertentu
"A" dapat tersubsitusi oleh Ca, Mn, ataupun Ni. Komposisi kimia yang paling umum dari
mineral olivin sebenarnya berada di antara forsterit murni (Mg2SiO4) dan fayalit murni
(Fe2SiO4). Dalam seri itu, Mg dan Fe dapat bebas saling menggantikan dalam suatu
struktur atom mineral, dalam rasio apapun.

Olivin merupakan mineral yang berwarna hijau, tetapi juga bisa berwarna kuning
kehijauan. Olivin adalah mineral yang transparan (tembus cahaya) dengan kilap kaca dan
kekerasan antara 6,5 ?? sampai 7,0 skala mohs. Walaupun pada umumnya olivin berwarna
hijau, tetapi pada kondisi olivin yang kaya zat besi (fayalites) akan menghasilkan warna
yang kecoklatan. Sifat-sifat fisik (deskripsi) mineral olivin dirangkum pada gambar
dibawah ini.

4.2.2 Genesa Pembentukkan Mineral Talk


Talk merupakan mineral metamorf yang dihasilkan dari mineral magnesium seperti
piroksen, amfibol, olivin, dan mineral serupa lainnya dengan adanya karbon dioksida dan
air. Hal ini biasa dikenal sebagai karbonasi talek atau steatisasi dan memproduksi
sederetan cadas yang dikenal sebagai karbonat talk. Talk biasanya terbentuk melalui
hidrasi dan karbonasi serpentin. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa talk
berhubungan dengan kejadian kanker paru, kulit, dan ovarium. Talk dieksploitasi di
sejumlah negara seperti di Eropa, Amerika Serikat, dan Republik Rakyat Tiongkok. Talk
dengsn rumus kimia Mg3 Si4 O10 (OH)2 merupakan kelompok mineral hydrous
magnesium silicate, berwarna putih, putih kehijauan, abu-abu atau kecoklatan.

Talk mempunyai tingkat kekerasan 1 (dipakai sebagai indeks Skala Mohs), mudah
dibentuk tetapi tidak elastis, perlapisannya mengkilat seperti berlemak, tidak larut dalam
air dan tidak terbakar, mempunyai berat jenis 2,58-2,83, penghantar. Talk terbentuk dari
hasil alterasi mineral magnesium silikat dalam batuan beku ultrabasa, dumdum didapatkan
pada batuan hasil proses metamorfose regional khususnya pada batuan sekis. Talk juga
dapat terbentuk oleh proses metasomatisme pada marmer dolomitan.

Talk yang mutunya baik berasal dari batuan induk dolomit. Mineral talk umumnya
berasosiasi dengan tremolit (Ca Mg5 Si8 O22 (OH)) = hydrous calcium magnesium
silicate, aktinolit (Ca2 (Mg, Fe)5 Si8 O22 (OH)2) = hydrous calcium magnesium iron
silicate, dan mineral malihan lainnya. Talk yang merupakan hasil ubahan hidrotermal
metamorfose sudah dapat terbentuk pada temperatur 300o C atau lebih.talk ialah mineral
yang memiliki kekerasan 1 skala Mohs, menjadikannya sebagai mineral paling lembut.
Merupakan silikat magnesium terhidrasi, talek memiliki rumus kimia Mg3Si4O10(OH)2.
Warna Putih susu, Cerat Putih, Kilap Tanah, Belahan Jelas, Pecahan Uneven, Tenacity
Brittle, Diaphaneity Opaque.

4.2.3 Genesa Pembentukkan Mineral Halite


Garam batu (halite, Halite) adalah salah satu mineral paling umum di bumi. Formula kimia
NaCl adalah natrium klorida. Substansi yang berasal dari alam, endapan utama
terkonsentrasi di tempat-tempat di zaman dahulu ada laut dan samudera. Pembentukan
endapan baru sedang berlangsung, danau garam, laut, muara adalah endapan yang
potensial. Saat ini, varietas elit garam yang dapat dimakan ditambang di danau-danau yang
ada, dan cadangan yang mendasarinya adalah zona pembentukan halit. Mineral halit
membedakan antara primer dan sekunder. Primer menerima formasi dari air garam dari
kolam garam kuno dan telah menyelingi mineral lainnya. Sekunder, kemudian halit,
terbentuk sebagai hasil dari redeposisi halit primer dan ditandai dengan kandungan bromin
yang tinggi.

berbutir kasar dan membentuk sarang besar dalam ketebalan garam batu. Dalam
pengembangan endapan, sarang besar halit dari sumber sekunder yang muncul
kadangkadang mengejutkan oleh keindahan dan kejelasan garis, keragaman palet warna.
Dalam endapan reservoir, halit terletak dalam bentuk garis-garis, sedangkan strukturnya
lebih padat, putih, kadang-kadang ujung perifer berwarna biru, yang dapat menunjukkan
radioaktivitas.

4.3 Kegunaan Dari Mineral


4.3.1 Kegunaan Dari Mineral Olivine
Kebanyakan olivin digunakan dalam proses metalurgi sebagai "slag conditioner". Olivin
dengan kandungan magnesium yang tinggi (forsterit) ditambahkan ke "blast furnace"
untuk menghilangkan pengotor baja dan untuk membentuk terak. Mineral olivin juga telah
banyak digunakan sebagai bahan tahan api. Mereka biasanya digunakan untuk membuat
batu bata tahan api dan sebagai "sands cast".
4.3.2 Kegunaan Dari Mineral Talk
Talk merupakan salah satu mineral dengan kemampuan adaptasi paling tinggi. Hal ini
berarti tingkat kemurnian talk tidak mempengaruhi tingkat pemasarannya. Sebagai contoh,
talk dengan tingkat kemurnian rendah, ternyata menunjukkan kecenderungan naik yang
sangat tinggi dalam penggunaannya. Talk merupakan salah satu mineral industri yang
memiliki fungsi sebagai bahan pengisi, pelapis, ataupun sebagai pitch - control agent. Sifat
penting talk adalah kehalusan dan kerataan, warna, kilap, licin, kandungan air, penghisap
minyak dan lemak, kelembaman, titik fusi, konduktivitas listrik rendah, penghantar panas
tinggi.

Sehingga talk dapat digunakan sebagi industri kosmetik. Kegunaan talk pada industri
kosmetik memiliki fungsi yang bermacam – macam, seperti bedak bayi, pemurnian pada
tepung halus, penahan bau pada pewarna muka, anti-bau badan, dan masih banyak lagi.
Pengolahan talk yang telah berhasil dikumpulkan dari tempat penambangan dapat
dilakukan seperti pengolahan bentonit. Talk difunakan dalam berbagai industri seperti
industri cat, farmasi, keramik, kosmetika, kertas, laret, isolator, tekstil dan sebagai
pembawa dalam insektisida.

4.3.3 Kegunaan Mineral Halite


Garam halit paling sering digunakan sebagai reagen dalam perang melawan es di jalan.
Kondisi iklim sebagian besar wilayah Rusia dicirikan oleh periode dingin yang lama,
presipitasi, membentuk cangkang es. Mengingat panjangnya jalan raya, tidak ada
peralatan yang mampu membersihkan jalan dengan cepat. Penggunaan campuran berbasis
halit membantu dengan cepat dan efektif mengatasi lapisan es dan memastikan
keselamatan lalu lintas. Sejumlah besar garam juga digunakan oleh industri kimia. Garam
adalah nutrisi penting bagi manusia dan sebagian besar hewan, dan juga merupakan
bumbu favorit bagi banyak jenis makanan. Garam adalah mineral yang semua orang tahu.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
a. Macam-macam Sifat Fisik Mineral antara lain adalah Warna, Kilap/Luster,
Kekerasan, Cerat, Belahan, Pecahan, Tenacity, Diaphanety
b. Kegunaan mineral talk ialah sebagai bedak dan juga sebagai pelapis permen
karet agar permen karet tidak lengket pada pembungkusnya
c. Mineral halite memiliki warna bening, cerat berwarna putih, belahan yang
sempurna, pecahan concoidal, kekerasan 2,5-3,5, kilap kaca, tenacity brittle,
dan diaphaneity yang transparan.

5.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum selanjutnya, praktikan diharapkan mempelajari dan
memahami materi sebelum praktikum agar pada saat praktikum tidak kesulitan dan
para praktikan diharapkan lebih kondusif dalam praktikum dikarenakan online.
DAFTAR PUSTAKA

Badgley, P.C. 1959. Structural Methot For The Exploration Geologist.Oxford Book
Company. New Delhi.

L.G. Berry dan B. Mason, 1959. Petrology, Mc Graw Hill Book Co., New York.

Nickel, E. H., 1995. Geologi. Third Edition, and Pretice Hail Of India. New Delhi.

Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi. Bogor: Universitas Pakuan.

Noor, Djauhari. 2012. Pengantar Geologi. Bogor: Universitas Pakuan.

O’ Donoghue, 1990. Manual Of Field Geologi. John Wiley and Sons, Inc. New York

Anda mungkin juga menyukai