GEOLOGI DASAR
DISUSUN OLEH :
NIM : 1909086022
KELOMPOK : 8 (DELAPAN)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Geologi merupakan ilmu yang mempelajari, menyelediki dan menganalisastruktur
lapisan yang berada di permukaan bumi.Selain itu geologi juga mempelajari tentang,
sifat fisik bumi, proses-proses yangterjadi dipermukaan dan di kerak bumi, tentang
evolusi dan benda ruang angkasa.Dalam peranannya sebagai ilmu bumi, pastilah
mengetahui seluk beluk aktivitasbumi dimana bumi selalu dikontrol oleh dua tenaga
besar yaitu tenaga endogen dantenaga eksogen, yang berpotensi besar merubah
bentangbentang alam dan roman mukabumi. Mineral mempunyai pengertian yang
berlainan di kalangan orang awam. Sering diartikan sebagai bahan yang bukan
organik atau zat-zat yang anorganik dalam obat. Misalnya dibedakan antara vitamin
dan mineral. Juga mineral - mineral sering diartikan sebagai cebakan bijih(ore),
dan sering kita dengar mineral deposit. Mineral merupakan padatan senyawa kimia
homogeny, nonorganik, yang mempunyai bentuk teratur ( sistem kristal ) dan
terbentuk secara alami. Untuk istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi
kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral ini merupakan termasuk ke dalam
komposisi unsur murni dan garam sederhana hingga silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawa organik biasanya tidak termasuk),
ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi. di alam mineral di jumpai
bermacam-macam dengan bentuk yang bervariasi, terkadanghanya terdiri dari
sebuah kristal atau gugusan kristalkristal dalam rongga-rongga ataupun celah batuan,
tetapi umumnya mineral di jumpai sebagai butiran kristal yang tumbuh bersama
membentuk batuan. Bentuk kristal mineral merupakan suatu sistem tersendiri
dimana setiap jenis mineral mempunyai bentuk kristal tersendiri. Sistem ini
dikelompokan menjadi enam sistem, yaitu Isometrik, Tetragonal,
Hexagonal,trigonal, orthorombik, Monoklin, dan triklin.
oleh karena itu, Dalam praktikum ini kita mempelajari tentang mineral lebih dalam
serta mempelajari sifat fisik dan sifat kimia dari mineral itu sendiri agar kita dapat
mengdeskripsi mineral dengan baik dan benar.
1.2. Tujuan Praktikum
a. Untuk mengetahui sifat fisik dari mineral.
b. Untuk mengetahui kegunaan mineral Talk
c. Untuk mengetahui deskripsi mineral Halite
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mineral Silikat
Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan
persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena
jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari mineral
silikat, dan hamper 100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km dari kerak
Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen,
batuan beku maupun batuan malihan. Silikat pembentuk batuan yang umum adalah
dibagi menjadi dua kelompok, adalah perbandingan antara berat jenis mineral
dengan volume mineral cara umum untuk menentukan berat jenis yaitu dengan
meninmbang mineral tersebut terlebih dahulu, misal beratnya x gram. Kemudian
mineral ditimbang yaitu kelompok mereka beranggapan bahwa yang dimaksud
dengan proses disini adalah proses yang berasal dari dalam dan luar bumi
ferromagnesium dan nonferromagnesium. suatu bentangalam dikatakan telah
mengalami satu siklus geomorfologi apabila telah melalui tahapan perkembangan
mulai tahap muda, dewasa dan tua Stadium tua dapat kembali menjadi muda apabila
terjadi peremajaan (rejuvenation) atas suatu bentangalam. Dengan kembali ke stadia
muda, maka berarti bahwa siklus geomorfologi yang kedua mulai berlangsung.
(Djauhari noor, 2009)
Berikut adalah Mineral Silikat:
1. Kuarsa: ( SiO2 )
6. Amfibol: (Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH)
7. Pyroksen: (Mg,Fe,Ca,Na)(Mg,Fe,Al)Si2O6
8. Olivin: (Mg,Fe)2SiO4
Mineral ferromagnesium:
Umumnya mempunyai warna gelap atau hitam dan berat jenis
yang besar.
Olivine: dikenal karena warnanya yang “olive”. Berat jenis berkisar antara
3.27 – 3.37, tumbuh sebagai mineral yang mempunyai bidang belah yang
kurang sempurna.
Augitit: warnanya sangat gelap hijau hingga hitam. BD berkisar antara 3.2 –
3.4 dengan bidang belah yang berpotongan hampir tegak lurus. Bidang belah
ini sangat penting untuk ini hal yang paling penting dalam membedakannya
dengan mineral hornblende.
Hornblende: warnanya hijau hingga hitam; BD. 3.2 dan mempunyai bidang belah
yang berpotongan kira kira hampir seperti yang di tentukan dengan sudut kira-kira
56° dan 124° yang sangat membantu dalam cara mengenalnya.
Biotite: adalah mineral “mika” bentuknya pipih yang dengan mudah dapat
dikelupas. Dalam keadaan tebal, warnanya yang sangat membedakan seperti
hijau tua hingga coklat-hitam; BD 2.8 – 3.2.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
1. Warna : Hijau
2. Cerat : Putih
3. Kilap : Kaca
4. Belahan : Tidak Jelas
5. Pecahan : Uneven
6. Kekerasan : 3,5 – 4,5
7. Tenacity : Brittle
8. Diaphaneity : Transparan
9. Nama mineral : Olivin
10. Keterangan : Mineral oliven adalah nama dari sekelompok mineral
Pembentuk batuan yang banyak ditemukan dalam
Batuan beku mafik dan ultramafik seperti basalt,
Gabro, dunit, diabas, dan peridotit.
Samarinda, ...2020
Asisten Praktikan
Samarinda, ...2020
Asisten Praktikan
NIM 1909086019
Kelompok : 8 (delapan)
1. Warna : Bening
2. Cerat : Putih
3. Kilap : Kaca
4. Belahan : Sempurna
5. Pecahan : Concoidal
6. Kekerasan : 2,5 – 3,5
7. Tenacity : Brittle
8. Diaphaneity : Transparan
9. Nama mineral : Halite
10. Keterangan : Garam batu (halite) adalah salah satu mineral paling
Umum di bumi. Formula kimia NaCI adalah natrium
klorida
Samarinda, ...2020
Asisten Praktikan
Kebanyakan mineral olivin ditemukan di permukaan bumi, pada batuan beku yang
berwarna gelap. Mineral ini biasanya mengkristal bersamaan dengan plagioklas dan
piroksen untuk membentuk batu gabro ataupun basalt. Kedua jenis batuan tersebut
merupakan batuan yang paling umum pada batas lempeng divergen dan pada pusat hotspot
lempeng tektonik.
Olivin memiliki suhu kristalisasi yang tinggi dibandingkan dengan mineral lainnya. Olivin
merupakan mineral pertama yang mengkristal dari magma. Kristal olivin terbentuk selama
proses pendinginan magma yang lambat dan kemudian mengendap dibagian bawah dapur
magma karena densitasnya yang relatif tinggi. Akumulasi olivin ini dapat mengakibatkan
pembentukan batuan seperti dunit yang berada dibagian bawah dapur magma. Kristal
mineral olivin juga dapat terbentuk selama proses metamorfosis batu kapur dolomit.
Olivin merupakan mineral yang berwarna hijau, tetapi juga bisa berwarna kuning
kehijauan. Olivin adalah mineral yang transparan (tembus cahaya) dengan kilap kaca dan
kekerasan antara 6,5 ?? sampai 7,0 skala mohs. Walaupun pada umumnya olivin berwarna
hijau, tetapi pada kondisi olivin yang kaya zat besi (fayalites) akan menghasilkan warna
yang kecoklatan. Sifat-sifat fisik (deskripsi) mineral olivin dirangkum pada gambar
dibawah ini.
Talk mempunyai tingkat kekerasan 1 (dipakai sebagai indeks Skala Mohs), mudah
dibentuk tetapi tidak elastis, perlapisannya mengkilat seperti berlemak, tidak larut dalam
air dan tidak terbakar, mempunyai berat jenis 2,58-2,83, penghantar. Talk terbentuk dari
hasil alterasi mineral magnesium silikat dalam batuan beku ultrabasa, dumdum didapatkan
pada batuan hasil proses metamorfose regional khususnya pada batuan sekis. Talk juga
dapat terbentuk oleh proses metasomatisme pada marmer dolomitan.
Talk yang mutunya baik berasal dari batuan induk dolomit. Mineral talk umumnya
berasosiasi dengan tremolit (Ca Mg5 Si8 O22 (OH)) = hydrous calcium magnesium
silicate, aktinolit (Ca2 (Mg, Fe)5 Si8 O22 (OH)2) = hydrous calcium magnesium iron
silicate, dan mineral malihan lainnya. Talk yang merupakan hasil ubahan hidrotermal
metamorfose sudah dapat terbentuk pada temperatur 300o C atau lebih.talk ialah mineral
yang memiliki kekerasan 1 skala Mohs, menjadikannya sebagai mineral paling lembut.
Merupakan silikat magnesium terhidrasi, talek memiliki rumus kimia Mg3Si4O10(OH)2.
Warna Putih susu, Cerat Putih, Kilap Tanah, Belahan Jelas, Pecahan Uneven, Tenacity
Brittle, Diaphaneity Opaque.
berbutir kasar dan membentuk sarang besar dalam ketebalan garam batu. Dalam
pengembangan endapan, sarang besar halit dari sumber sekunder yang muncul
kadangkadang mengejutkan oleh keindahan dan kejelasan garis, keragaman palet warna.
Dalam endapan reservoir, halit terletak dalam bentuk garis-garis, sedangkan strukturnya
lebih padat, putih, kadang-kadang ujung perifer berwarna biru, yang dapat menunjukkan
radioaktivitas.
Sehingga talk dapat digunakan sebagi industri kosmetik. Kegunaan talk pada industri
kosmetik memiliki fungsi yang bermacam – macam, seperti bedak bayi, pemurnian pada
tepung halus, penahan bau pada pewarna muka, anti-bau badan, dan masih banyak lagi.
Pengolahan talk yang telah berhasil dikumpulkan dari tempat penambangan dapat
dilakukan seperti pengolahan bentonit. Talk difunakan dalam berbagai industri seperti
industri cat, farmasi, keramik, kosmetika, kertas, laret, isolator, tekstil dan sebagai
pembawa dalam insektisida.
5.1 Kesimpulan
a. Macam-macam Sifat Fisik Mineral antara lain adalah Warna, Kilap/Luster,
Kekerasan, Cerat, Belahan, Pecahan, Tenacity, Diaphanety
b. Kegunaan mineral talk ialah sebagai bedak dan juga sebagai pelapis permen
karet agar permen karet tidak lengket pada pembungkusnya
c. Mineral halite memiliki warna bening, cerat berwarna putih, belahan yang
sempurna, pecahan concoidal, kekerasan 2,5-3,5, kilap kaca, tenacity brittle,
dan diaphaneity yang transparan.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum selanjutnya, praktikan diharapkan mempelajari dan
memahami materi sebelum praktikum agar pada saat praktikum tidak kesulitan dan
para praktikan diharapkan lebih kondusif dalam praktikum dikarenakan online.
DAFTAR PUSTAKA
Badgley, P.C. 1959. Structural Methot For The Exploration Geologist.Oxford Book
Company. New Delhi.
L.G. Berry dan B. Mason, 1959. Petrology, Mc Graw Hill Book Co., New York.
Nickel, E. H., 1995. Geologi. Third Edition, and Pretice Hail Of India. New Delhi.
O’ Donoghue, 1990. Manual Of Field Geologi. John Wiley and Sons, Inc. New York