Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual

maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif

secara sosial dan ekonomi (Notoatmodjo,2012). Kesehatan adalah Hak

Asasi Manusia (HAM), perihal tersebut sangat menentukan bagi stabilitas

pembangunan nasional dan meningkatnya kerentanan yang bersifat umum

(common vulnerability) bagi negara-negara terhadap resiko kesehatan

masyarakat dan juga melihat ancaman yang ada, dimana pergerakan

manusia, hewan, tumbuhan dan perubahan iklim berlansung makin kerap,

cepat dan juga lintas batas (trans boundary) (Subandi dalam Wahono,

2020).

Kesehatan menjadi hal fundamental bagi kehidupan suatu negara

dan dalam berhubungan dengan negara lain. Bahkan saat ini, kesehatan

menjadi salah satu primadona baru dalam berdiplomasi antar negara,

terlebih lagi saat ini pandemic Covid-19 seperti sekarang. Dampak yang

terjadi akibat covid-19 bisa dilihat dari dampak ekonomi, sosial dan

budaya, dampak yang terjadi selain diatas yaitu adanya diskriminasi dan

juga stigma terhadap siapapun yang positif covid-19 tanpa harus melihat

status sosial (Subandi dalam Wahono, 2020). Masalah kesehatan dunia

yang saat ini menjadi sorotan dan sangat penting untuk mendapatkan

1
Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
2

perhatian dari ilmuwan kesehatan dan masyarakat umum adalah

penyakit akibat virus corona (Yuliana, 2020).

Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus

bernama SARS-CoV-2 atau disebut virus corona. Virus corona sendiri

merupakan keluarga virus yang sangat besar (Satgas Covid-19 UNP).

Virus corona yang menyebabkan penyakit covid-19 ini pertama kali

diketahui muncul dipasar makanan laut di kota Wuhan, Cina, pada akhir

tahun 2019 lalu (Kompas.com, 2020). Di duga berkaitan dengan pasar

hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang,

termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar dan berbagai

jenis tikus. Virus vorona atau covid-19 diduga dibawa kelelawar dan

hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan

(Widiyani,2020).

Infeksi Covid-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang, atau

berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu>380C), batuk

dan kesulitan bernafas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat

fatigue, gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas

lainnya. Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus

berat perburkan secara cepat dan progresif, seperti ARDS, syokseptik,

asidosis metabolik yang sulit di koreksi dan perdarahan atau disfungsi

system koagulasi dalam beberapa hari. Pada beberapa pasien gejala yang

muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan demam (Yuliana,2020).

Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office

melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota

Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi


3

Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, China

mengidentifikasi kasus tersebut sebagai jenis baru coronavirus. Pada

tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan COVID-19 sebagai

pandemi (Anang Sugihantoro, 2020).

Berdasarkan data pada tanggal 2 Maret 2020, angka mortalitas

diseluruh dunia 2,3% sedangkan khusus di kota Wuhan adalah 4,9%, dan

di provinsi Hubei 3,1%. Angka ini diprovinsi lain di Tiongkok adalah

0,16%. Kasus kematian pertama pasien lelaki berusia 61 tahun dengan

penyakit penyerta tumor intra abdomen dan kelaian di liver (The Straits

Time 2020, dalam Yuliana,2020).

Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus pada Senin tanggal

02 Maret 2020 sejumlah dua kasus. Pada bulan mei 2020, angka kematian

juga masih terus terjadi walaupun di imbangi dengan jumlah kesembuhan

pasien. Secara global kasus covid-19 sebanyak 4.170.424 kasus dengan

287.399 kasus kematian (WHO Report dalam Purnamasari, 2020).

Berdasarkan data sampai dengan 1 Agustus 2020 di Indonesia,

menunjukan ada penambahan kasus sebanyak 1.385 kasus baru covid 19.

Jumlah ini didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap 21.738 spesimen

dalam 24 jam terakhir. Pemerintah juga mencatat ada penambahan 789

pasien yang telah dinyatakan sembuh. Dengan demikian total pasien

sembuh ada 25.595 orang. Kemudian penambahan kasus meninggal ada

58 pasien meninggal dunia setelah sebelumnya dinyatakan positif virus

corona. Indonesia menempati urutan ke 28 dengan jumlah kasus covid 19

Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi


4

terbanyak di dunia dan urutan ke 9 di Asia, tepat berada dibawah cina

(Kompas.com, 2020).

Berdasarkan data pada tanggal 22 Agustus 2020 di Indonesia,

penambahan jumlah kasus terkonfirmasi masih terus meningkat, baik dari

jumlah kasus sembuh, maupun yang meninggal dunia. Kasus positif

bertambah sebanyak 2.090, sehingga jumlahnya saat ini menjadi 151.498

orang. Sementara, kasus sembuh ada penambahan sebanyak 2.207 orang,

penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh

menjadi 105.198 orang. Namun, pasien yang meninggal dunia karena

infeksi covid 19 ini juga bertambah sebanyak 94 orang, dengan

penambahan ini, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya

menjadi 6.594 orang (Kompas.com, 2020).

Di Sumatera Barat pada tanggal 25 Agustus 2020 , penambahan

jumlah kasus terkonfirmasi masih meningkat, sebanyak 78 orang warga

Sumatera Barat terpapar covid 19. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno

mengatakan, kondisi ini terjadi karena banyak masyarakat yang keluar

rumah untuk berbagai kegiatan, mereka tidak menerapkan protocol

kesehaan seperti pakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak. Gubernur

juga mengatakan akan menerapkan sanksi dalam bentuk benda dan

kurungan bagi masyarakat yang tidak mengikuti protocol kesehatan.

Menurutnya Perda itu diperkirakan akan lebih efektif dalam penegakan

disiplin protocol kesehatan, sehingga bia mengurangi jumlah penambahan

positif covid 19 (Langgam.id, 2020).

Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi


5

Pada tanggal 09 September 2020 jumlah kasus positif Covid 19 di

Sumatera Barat bertambah lagi sebanyak 107 orang. Dari jumlah tersebut,

1 orang ditemukan positif dari pemeriksaan di bandara Internasional

Minangkabau. Sisanya, dari 12 kabupaten dan kota di sumbar. Yakni, Kota

Padang 40 orang, Agam 6 orang, Tanah Datar 2 orang, Kota Pariaman 9

orang, dan Bukittinggi 15 orang. Lalu, Sijunjung 10 orang, Kabupaten

Solok 10 orang, Padang panjang 2 orang dan Sawahlunto 3 orang.

Sebelumnya, sebagaimana akumulasi jumlah kasus covid 19 di Sumbar

adalah 2.910 orang. Dari jumlah itu, 1.560 orang sembuh, 61 orang

meninggal dunia, 171 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit

dan sisanya menjalani isolasi (Langgam.id, 2020).

Pengetahuan (Knowledge) adalah sesuatu yang diketahui lansung

dari pengalaman, berdasarkan panca indra, dan diolah oleh akal budi

secara spontan. Intinya, pengetahuan bersifat spontan, subjektif dan

intuitif. Pengetahuan berkaitan erat dengan kebenaran, yaitu kesesuaian

antara pengetahuan yang dimiliki manusia dengan realitas yang ada pada

objek (Suryana,2015).

Menurut Murtadha Muthahari dalam Suryana (2010) menjelaskan

bahwa pengetahuan dan pemahaman sama dengan keyakinan karena

keraguan bukanlah merupakan pemah aman ataupun pengetahuan dan

pemahaman tercapai saat kita sampai pada titik tertentu ketika kita berfikir

bahwa ini adalah benar dan saya yakin bahwa itu adalah benar.

Sikap/attitude didefinisikan sebagai pernyataan evaluatif, baik

yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan, terhadap objek,

Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi


6

individu ataupun peristiwa (Robbins dan Judge dalam Sunyoto,2013).

Pengetahuan dan sikap merupakan dua unsure penting dalam terbentuknya

perilaku kesehatan pada seseorang, pengetahuan dan sikap merupakan

factor penguat dalam terbentuknya perilaku kesehatan karena perilaku

kesehatan dipengaruhi oleh factor predisposisi (predisposing factors),

yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-

nilai atau social budaya, persepsi dan sebagainya, factor pemungkin

(Enabling Factors), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau

tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, pekerjaan

lingkungan geografis dan sebagainya ; serta factor pendorong (reinforcing

factors) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau

petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat

seperti tokoh agama, tokoh masyarakat dan lain sebagainya (Notoatmodjo,

2012).

Pengetahuan tentang penyakit covid 19 merupakan hal yang sangat

penting agar tidak menimbulkan peningkatan jumlah kasus penyakit covid

19. Pengetahuan pasien covid 19 dapat di artikan sebagai hasil tahu dari

pasien mengenai penyakitnya, memahami penyakitnya, cara pencegahan,

pengobatan dan komplikasinya (Mona dalam Devi Paramita Sari, 2020).

Pengetahuan memegang peranan penting dalam penentuan perilaku yang

utuh karena pengetahuan akan membentuk kepercayaan yang selanjutnya

dalam mempersepsikan kenyataan, memberikan dasar bagi pengambilan

keputusan dan menentukan perilaku terhadap objek tertentu sehingga akan

mempengaruhi seorang dalam berperilaku (Devi Paramita Sari, 2020).

Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi


7

Hasil penelitian yang dilakukan Sulaeman dan Supriadi ,tahun

2020 dengan judul Peningkatan pengetahuan masyarakat desa Jelantik

dalam menghadapi pandemi corona virus desease 19 (Covid-19) di Desa

Jelantik menunjukan bahwa rasa ingin tahu mereka yang besar dan

perhatian yang tinggi peserta untuk meningkatkan pengetahuan mereka

tentang cara pencegahan dan penanggulangan Covid-19 dan cara menjaga

kesehatan diri dan lingkungan yang baik dan benar.

Hasil penelitian yang dilakukan Resa Andriyani Utami Dkk, tahun

2020 dengan judul Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan masyarakat

dalam pencegahan Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta menunjukan 83%

memiliki pengetahuan yang baik, 70,7% sikap yang baik dan 70,3%

keterampilan yang baik dalam pencegahan COVID-19. Perlu upaya

promosi kesehatan dan pemantauan lapangan yang ketat dan masif di

masyarakat agar pandemi kini segera berakhir.

Hasil penelitian yang dilakukan Jesica Moudy & Rizma Adlia

Syakurah tahun 2020 dengan judul Hubungan Pengetahuan terkait Usaha

Pencegahan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia

menunjukan bahwa sebagian dari responden memiliki pengetahuan yang

baik, mayoritas responden memiliki sikap positif mengenai COVID-19,

memiliki sikap berhati-hati dan telah melakukan tindakan usaha

peningkatan kesehatan pribadi. Terdapat hubungan bermakna antara

pengetahuan dan usaha peningkatan kesehatan pribadi dengan OR:6,674.

Pemberian pengetahuan yang spesifik, valid, dan tepat sasaran dapat

Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi


8

meningkatkan perilaku usaha pencegahan masyarakat terhadap infeksi

COVID-19.

Upaya pemutusan mata rantai penyebaran covid-19 memerlukan

pemahaman dan pengetahuan yang baik dari seluruh elemen termasuk

masyarakat. Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa ingin tahu melalui

proses sensoris, terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu.

Pengetahuan juga merupakan domain terpenting dalam terbentuknya

perilaku (Donsu dalam Ika, 2020). Pada penelitian ini, akan dicari

hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat tentang covid 19

terhadap kejadian covid 19 di Nagari Koto Tuo Kecamatan IV Nagari

Kabupaten Sijunjung pada tahun 2020.

Berdasarkan data di Sijunjung tepatnya di Kecamatan IV Nagari

pada tanggal 05 September 2020 telah menjadi klaster terbaru penyebaran

covid 19. Bermula dari meninggalnya seorang warga berumur 68 tahun,

yang terkonfirmasi covid 19 pada tanggal 26 agustus 2020 lalu, virus

corona kemudian menginfeksi sedikitnya 17 warga Muaro Bodi

Kecamatan IV Nagari. Sebanyak 15 orang isolasi mandiri dirumah

masing-masing. Dua orang dibawa ke Padang, salah satunya dalam

kondisi hamil. 15 warga yang menjalani isolasi mandiri dirumah

kebingungan, karena tidak menerima penjelasan lengkap dari Gugus

Tugas Covid 19 Sijunjung, maupun perangkat daerah terkait, seperti Dinas

Kesehatan (Padangkita, 2020).

Data pada hari rabu tanggal 09 September 2020 juga terkonfirmasi

penambahan kasus positif covid-19 dikabupaten Sijunjung, Sumatera

Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi


9

Barat mencapai 30 orang. Dari 10 pasien yang positif itu terdapat di SMA

9 Sijunjung sebanyak 4 orang terkonfirmasi positif. Sedangkan sisanya

saat ini dinas kesehatan Sijunjung sedang melakukan tracking di bebeapa

kecamatan (Jurnal Sumbar, 2020).

Nagari Koto Tuo terletak di Kecamatan IV Nagari Kabupaten

Sijunjung dengan memiliki 3 jorong yaitu jorong yaitu jorong Bukit

Malintang, jorng Koto Tangah dan jorong Rantau Jambu dengan jumlah

seluruh masyarakat nagari Koto Tuo adalah 1.877 jiwa.

Berdasarkan survey awal yang telah peneliti lakukan di nagari

Koto Tuo, dengan observasi dan membagikan kuesioner kepada 10

responden menggunakan link google from disebarkan melalui whatsapp

kepada masyarakat nagari Koto Tuo, diperoleh 7 responden tidak tahu

tentang penyakit covid-19 dan cara mencegah agar tidak terpapar oleh

covid-19 karena mempunyai latar belakang pendidikan SD, tidak memiliki

pengalaman dalam menghadapi wabah covid-19, beranggapan virus covid-

19 ini tidak terlalu berbahaya, karena kurangnya informasi kesehatan yang

didapatkan, sehingga masyarakat jarang mematuhi protokol kesehatan dan

tidak memakai masker jika pergi keluar rumah, sedangkan 3 responden

tahu tentang covid-19 karena memiliki pendidikan SMA dan tahu cara

mencegah agar tidak terpapar oleh covid-19 karena selalu mendengarkan

informasi kesehatan yang disampaikan tenaga kesehatan maupun berita di

TV, dan selalu memakai masker jika pergi keluar rumah.

Berdasarkan fenomena yang diutarakan pada latar belakang diatas,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan

Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi


10

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat tentang Covid-19 terhadap

Kejadian Covid-19 di Nagari Koto Tuo Kecamatan IV Nagari Kabupaten

Sijunjung tahun 2020.

B. Rumusan Masalah

Sebagai perawat materi terpenting dan menentukan praktik

keperawatan zaman modern yaitu pemahaman akan konsep covid 19 dan

mampu menanamkan dalam hati agar memperhatikan kemampuan soft

skill utama sebagai perawat yaitu : empati, tanggung jawab, tanggung

gugat dan pembelajaran seumur hidup. Itu semua akan berhasil dicapai

seorang perawat kalau mereka mampu memahami apa itu covid 19.

Covid 19 merupakan penyakit baru yang sedang mewabah di

seluruh dunia. Penyakit ini sering dijumpai saat ini, biasanya ditandai

dengan demam >38C, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan, letih dan lesu,

dan sesak nafas.

Dari uraian rumusan masalah diatas, maka rumusan masalah yang

dapat peneliti simpulkan adalah “Apakah ada Hubungan Tingkat

Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Tentang Covid 19 Terhadap Kejadian

Covid 19 di Nagari Koto Tuo Kec. IV Nagari Kab. Sijunjung Tahun

2020 ?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap

Masyarakat Tentang Covid 19 terhadap kejadian Covid 19 di Nagari

Koto Tuo Kec. IV Nagari Kab. Sijunjung Tahun 2020.

Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi


11

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Masyarakat

tentang Covid 19 di Nagari Koto Tuo Kec. Iv Nagari Kab.

Sijunjung Tahun 2020. Diketahuinya distribusi frekuensi Sikap

Masyarakat tentang Covid 19 di Nagari Koto Tuo Kec. IV Nagari

Kab. Sijunjung Tahun 2020.

b. Diketahuinya distribusi frekuensi Kejadian Covid 19 di Nagari

Koto Tuo Kec. IV Nagari Kab. Sijunjung Tahun 2020.

c. Diketahuinya tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap

Masyarakat Tentang Covid 19 terhadap kejadian Covid 19 di

Nagari Koto Tuo Kec. IV Nagari Kab. Sijunjung Tahun 2020.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Dengan penelitian ini diharapkan peneliti dapat menambah

pengetahuan dan wawasan peneliti tentang hubungan tingkat

pengetahuan dan sikap masyarakat tentang Covid-19 terhadap kejadian

Covid-19.

2. Bagi Institut Pendidikan

Hasil penelitian ini agar dapat dimanfaatkan dengan baik dan acuan

bagi peneliti selanjutnya, khususnya Institusi Pendidikan Program

studi Keperawatan Institut Kesehatan Prima Nusantara.

3. Bagi Lahan Penelitian

Hasil penelitian diharapkan sebagai masukan atau informasi bagi

petugas kesetahan khususnya perawat untuk dapat mengetahui

Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi


12

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Tentang Covid 19

Terhadap kejadian Covid 19 di Nagari Koto Tuo Kec. IV Nagari Kab.

ijunjung Tahun 2020.

4. Bagi Responden

Diharapkan kepada masyarakat di Nagari Koto Tuo Kec. IV Nagari

Kab. Sijunjung bisa lebih mengetahui pentingnya menjaga kesehatan

terutama tentang covid 19.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini dapat

memberikan informasi baru data bagi peneliti selanjutnya untuk

melakukan penelitian yang berkaitan dengan hubungan tingkat

pengetahuan dan sikap masyarakat tentang covid 19 terhadap kejadian

covid 19 atau juga pedoman bagi yang ingin meneliti factor-faktor

yang berhubungan dengan kejadian covid 19.

Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi

Anda mungkin juga menyukai