Laporan Praktikum Transpirasi
Laporan Praktikum Transpirasi
TRANSPIRASI
Disusun Oleh :
Dosen Asistensi :
Dr. Junairiah
DEPARTEMEN BIOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2016
I. TUJUAN
1. Mengukur transpirasi stomata dengan cara mengumpulkan uap air yang
ditranspirasi
2. Mengukur transpirasi berdasarkan penyerapan air oleh xylem
II. DASAR TEORI
Tumbuhan, seperti juga hewan memiliki adaptasi evolusioner dalam bentuk
respons fisiologis terhadap perubahan jangka pendek. Misalnya jika daun pada
tumbuhan mengalami kekurangin air, daun-daun akan menutup stomata, yang
menutiup lubang kecil dipermukaan daun tersebut. Rrespons darurat ini akan
membantu tumbuhan menghemat air dengan cara mengiurangi transpirasi, yaitu
hilangnya air dari daun melalui penguapan (Campbell.N.A,292:2000)
Dalam aktivitas hidupnya, sejumlah besar air dikeluarkan oleh tumbuhan
dalam bentuk uap air ke atmosfer. Pengeluaran air oleh tumbuhan dalam bentuk
uap air prosesnya disebut transpirasi. Banyaknya air yang ditranspirasikan oleh
tumbuhan merupakan kejadian yang khas, meskipun perbedaan terjadi antara
suatu species dan species yang lainnya. Transpirasi dilakukan oleh tumbuhan
melalui stomata, kutikula, dan lentisel. Disamping mengeluarkan air dalam bentuk
tetesan air dalam bentuk uap, tumbuhan dapat pula mengeluarkan air dalam
bentuk tetesan air yang prosesnya disebut dengan gutasi, melalui alat yang disebut
dengan hidatoda yaitu suatu lubang yang terdapat pada ujung urat daun yang
sering kita jumpai pada species tumbuhan tertentu. Sehubungan dengan
transpirasi, organ tumbuhan yang paling utama dalam melaksanakan proses ini
adalah daun, karena berperan dalam hal membantui meningkatkan laju angkutan
air dan garam mineral, mengatur suhu tubuh dan menhgatur turgor optimum di
dalam sel. Transpirasi dimulai dengan penguapan air oleh sel-sel mesofil
kerongga antar sel yang ada dalam daun.
Dalam pengamatan ini, kita akan mengetahui kecepatan transpirasi yang
kebanyakan terjadi pad permukaan daun serta menghitung kecepatan transpirasi
yang terjadi pada daun tersebut. Transpirasi dapat terjadi pada kutikula, stomata,
dan lentisel. Jumlah air yang dikeluarkan melalui transpirasi pada setiap tumbuhan
tidak sama dan tergantung pada banyak faktor. Tranpirasi dipengaruhi baik oleh
faktor luar maupun faktor dalam.
III. ALAT DAN BAHAN
A. Pengukuran Transpirasi dengan Cara Pengukuran Uap Air yang
ditranspirasi
1.1 Alat
Plastik
Karet gelang
Gelas ukur
Label
1.2 Bahan
Tanaman yang berada di sekitar Fakultas Sains dan Teknologi
(FST), tanaman Mangifera indica
B. Pengukuran Transpirasi Berdasarkan Penyerapan Air oleh Xylem
2.1 Alat
Botol yang lubang mulutnya sempit
Gelas ukur
Gunting tanaman
Baskom
Plastisin
Penanda/spidol boardmarker
2.2 Bahan
Potongan tanaman Polyscias scutellaria dengan beberapa daun
yang masih menempel.
IV. PROSEDUR
A. Pengukuran Transpirasi dengan Cara Pengukuran Uap Air yang
ditranspirasi
1. Memilih salah satu jenis tanaman yang ada di halaman Fakultas Sains dan
Teknologi (FST)
2. Memilih daun kedua atau ketiga dari pucuk tanaman, kemudian
membungkus daun menggunakan plastik. Melakukan hal yang sama untuk
daun yang lain sebagai ulangan ke-2, ke-3, ke-3, ke-4, dan ke-5
3. Memilih daun keenam atau ketujuh dari pucuk kemudian melakukan
seperti no.2
4. Pada hari kelima, menimbang dan mengukur air yang diperoleh di dalam
masing-masing plastik
No. Pengamatan 1 2 3
(Tanpa daun) (Daun (Daun
sedikit) banyak)
1 Volume awal 110,49 ml 106,44 ml 97,35 ml
Volume
2 110,09 ml 98 ml 17 ml
akhir
3 Jumlah daun - 7 12
VI. PEMBAHASAN
Pada saat pengamatan faktor-faktor yang mempengaruhi laju transpirasi
berupa faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam meliputi jumlah stomata, strktur
anatomi daun, dan potensial osmotik sel daun. Pada praktikum ini tidak dilakukan
pengamatan mengenai jumlah stomata sehingga tidak dapat diperkirakan seberapa besar
pengaruh stomata terhadap laju transpirasi. Tetapi dalam teori dikatakan bahwa semakin
banyak stomata (terbuka) yang dimiliki suatu daun maka semakin cepat laju
transpirasinya. Begitu juga dengan potensial osmotik sel daun. Semakin tinggi tekanan
osmotiknya maka semakin besar air yang dikeluarkan ke atmosfer. Sedangkan pada
struktur daunnya dapat diamati dari luar. Tumbuhan Polyscias scutellaria memilik
struktur daun lebih lebar dibandingkan dengan Mangifera indica. Sehingga Polyscias
scutellaria memiliki laju transpirasi lebih besar.
Faktor luar (lingkungan) yang mempengaruhi laju transpirasi meliputi
temperatur, kelembapan dan cahaya. Temperatur yang digunakan pada percobaan ini
sama dengan temperatur ruangan yaitu sekitar 25-30°C dengan kelembapan sedang dan
intensitas cahaya normal.\
VII. DISKUSI
a. Mengapa pemotongan dan pemasangan tanaman perlu dilakukan didalam
air?
Jawab :
Karena jika pemotongan di udara bisa mengakibatkan udara akan mengisi
saluran xilem dan menghambat proses penyerapan air dengan baik oleh
tumbuhan, untuk itu di lakukan pemotongan di dalam air
b. Apakah perbedaan evaporasi dan transpirasi?
Jawab :
Transpirasi Evaporasi
1. proses fisiologis atau fisika 1. proses fisika murni
yang termodifikasi 2. tidak diatur bukaan stomata
2. diatur bukaan stomata 3. tidak diatur oleh tekanan
3. diatur beberapa macam 4. tidak terbatas pada jaringan hidup
tekanan 5. permukaan yang menjalankannya
4. terjadi di jaringan hidup menjadi kering.
5. permukaan sel basah
Pengamatan Keterangan