Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PANCASILA

“KRONOLOGIS LAHIRNYA PANCASILA DAN PENGESAHAN


PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA”

Dosen Pengampu :
Dr. Acep Supriyadi, M.Pd., M.AP

DISUSUN OLEH :
APRILIA ANJANI (1710115320001)

Kelas A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2017
A. KRONOLOGIS SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA
Lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan
oleh Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia
: "Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan") pada tanggal 1
Juni 1945. Dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal "Pancasila"
pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar
negara Indonesia merdeka. Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh
Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya
Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat .
Kronologis lahirnya Pancasila diawali ketika Jepang meyakinkan
akan janjinya terhadap bangsa Indonesia untuk dimerdekakan dengan
membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). Dalam bahasa Jepang BPUPKI berarti Dokuritsji
Junbi Cosakai. Jenderal Kumakichi Harada, merupakan komandan pasukan
jepang di jawa dan mengumumkan pembentukan BPUPKI lalu pada tanggal
28 April 1945 diumumkan pengangkatan anggota BPUPKI. Upacara
peresmiannya di gelar Gedung Cuo Sangi In di Pejambon Jakarta (sekarang,
Gedung Departemen Luar Negeri). BPUPKI beranggotakan 67 orang,
termasuk 7 orang Jepang dan 4 orang Cina dan Arab. Jabatan Ketua
BPUPKI adalah Radjiman Wedyodiningrat, Wakil ketua BPUPKI adalah
Icibangase (Jepang), dan sebagai sekretarisnya adalah R.P. Soeroso.
1. Sejarah Proses Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945) dan
Usulan-Usulan Rumusan
Setelah terbentuk BPUPKI segera mengadakan persidangan.
Masa persidangan BPUPKI dimulai pada tanggal 29 Mei 1945 sampai
dengan 1 Juni 1945. Di masa persidangan, BPUPKI membahas
rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Di persidangan
BPUPKI yang pertama, terdapat berbagai pendapat mengenai dasar
negara yang dipakai di Indonesia. Pendapat-pendapat rumusan dasar
negara Indonesia disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr.
Supomo, dan Ir. Soekarno.
a) Usulan Mr. Mohammad Yamin (29 Mei 1945)
Pemikirannya Mr. Mohammad Yamin diberi judul "Asas dan Dasar
Negara Kebangsaan Republik Indonesia". Usulan rumusan dasar
negara Mr. Mohammad Yamin yang intinya adalah sebagai berikut:
1).Peri kebangsaan
2).Peri kemanusiaan
3).Peri ketuhanan
4).Peri kerakyatan
5).Kesejahteraan rakyat
b) Usulan Mr. Supomo (31 Mei 1945)
Dari pemikiran tersebut merupakan penjelasan masalah-masalah
mengenai hubungan dasar negara Indonesia dimana negara
dibentuk hendaklah integralistik berdasarkan pada hal-hal berikut :
1). Persatuan
2). Kekeluargaan
3). Keseimbangan lahir dan batin
4).Musyawarah
5).Keadilan social
c) Usulan Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945)
Ir. Soekarno mendapat kesempatan untuk menyampaikan pendapat
mengenai rumusan dasar negara Indonesia yang terdiri atas lima
asas antara lain sebagai berikut :
1).KebangsaanIndonesi
2).Internasionalisme atau perikemanusiaan
3).Mufakat atau demokrasi
4).Kesejahteraan sosial
5).Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Sejarah Proses Persidangan Kedua BPUPKI (10-16 Juli 1945)
Persidangan pertama BPUPKI berakhir, namun rumusan dasar
negara Indonesia untuk merdeka belum terbentuk. Padahal, BPUPKI
akan reses (istirahat) satu bulan penuh. Maka dari itu, BPUPKI
membentuk panitia perumus dasar negara yang anggota terdiri dari
sembilan orang yang disebut dengan Panitia Sembilan. Tugas Panitia
Sembilan adalah menampung berbagai aspirasi mengenai pembentukan
dasar negara Indonesia. Anggota Panitia Sembilan terdiri dari Ir.
Soekarno (ketua), Abdul kahar Muzakir, Drs. Moh. Hatta, K.H. Abdul
Wachid Hasyim, Mr.Moh. Yamin, H. Agus Salim, Ahmad Subardjo,
Abikusno Cokrosuryo, dan A.A. Maramis. Kerja keras dan cerdas dari
Panitia Sembilan membuahkan hasil tanggal 22 Juni 1945 yang berhasil
merumuskan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Rumusan itu oleh
Mr. Moh. Yamin yang diberi nama "Piagam Jakarta atau Jakarta
Charter".  
3. Pembentukan Panitia Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan di Jepang. Untuk
menindak lanjuti hasil kerja dari BPUPKI, maka jepang membentuk
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Lembaga tersebut
dalam bahasa Jepang disebut dengan Dokuritsi Junbi Inkai. Anggota
PPKI terdiri dari 21 orang untuk seluruh masyarakat Indonesia, 12
orang wakil dari jawa, 3 wakil dari sumatera, 2 orang wakil sulawesi,
dan seorang wakil Sunda Kecil, Maluku serta penduduk cina. Tanggal
18 Agustus 1945, ketua PPKI menambah 6 anggota lagi sehingga
anggota PPKI berjumlah 27 orang.

B. PENGESAHAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidangnya yang
pertama. Pada sidang ini PPKI membahas konstitusi negara Indonesia,
Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, serta lembaga yang membantu
tugas Presiden Indonesia. PPKI membahas konstitusi negara Indonesia
dengan menggunakan naskah Piagam Jakarta yang telah disahkan BPUPKI.
Namun, sebelum sidang dimulai, Bung Hatta dan beberapa tokoh Islam
mengadakan pembahasan sendiri untuk mencari penyelesaian masalah
kalimat ”... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya” pada kalimat ”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Tokoh-tokoh Islam yang
membahas adalah Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimejo, K.H.
Abdul Wachid Hasyim, dan Teuku Moh. Hassan. Mereka perlu membahas
hal tersebut karena pesan dari pemeluk agama lain dan terutama tokoh-
tokoh dari Indonesia bagian timur yang merasa keberatan dengan kalimat
tersebut. Mereka mengancam akan mendirikan negara sendiri apabila
kalimat tersebut tidak diubah. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, dicapai
kesepakatan untuk menghilangkan kalimat ”... dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Hal ini dilakukan
untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kita harus
menghargai nilai juang para tokoh-tokoh yang sepakat menghilangkan
kalimat ”.... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.” Para tokoh PPKI berjiwa besar dan memiliki rasa
nasionalisme yang tinggi. Mereka juga mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Adapun tujuan
diadakan pembahasan sendiri tidak pada forum sidang agar permasalahan
cepat selesai. Dengan disetujuinya perubahan itu maka segera saja sidang
pertama PPKI dibuka. Keputusan yang dihasilkan adalah :
1) Menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945
2) Memilih presiden dan wakil presiden (Sukarno dan Moh. Hatta)

3) Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagai badan musyawarah


darurat.

4) Fungsi pokok pancasila sebagai dasar Negara dan ideologi Negara

C. SEBAB PENGESAHAN PANCASILA SEBELUM KEMERDEKAAN


Tanggal 1 Juni, biasa mengacu pada peristiwa sejarah saat Soekarno
berpidato dalam rapat pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), pada tanggal 29 Mei - 1 Juni
1945. Adalah benar, bahwa pada saat tanggal 1 Juni 1945 itu Soekarno
mengusulkan nama dasar negara kita dengan nama Pancasila. Sebuah nama
yang menurut Soekarno diperoleh dari seorang teman yang ahli bahasa,
tanpa menyebut siapakah nama teman tersebut. Namun, Pancasila yang
diusulkan oleh Soekarno saat itu, adalah cukup berbeda dengan Pancasila
yang kita kenal saat ini. 
Naskah resmi Pancasila ini baru disahkan pada tanggal 18 Agustus
1945, satu hari setelah Indonesia merdeka melalui rapat Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), bersamaan dengan disahkannya UUD 1945
sebagai undang-undang dasar negara. Mengapa Pancasila disahkan
bersamaan dengan UUD 1945 ? Karena, naskah Pancasila tersebut terdapat
dalam alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945. Pengesahan UUD 1945 berarti
pula pengesahan atas Pancasila sebagai dasar negara. Tanggal 1 Juni 1945
pun bukan pertama kali sebuah gagasan mengenai lima dasar negara
diungkapkan. Tanggal 29 Mei 1945 pada rapat BPUPKI pula, dua hari
sebelum Soekarno berpidato, Muh. Yamin pun telah mengusulkan gagasan
mengenai lima dasar negara dalam pidatonya, meski tanpa menyebut secara
eksplisit mengenai usulan nama Pancasila.
Mengapa tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari kelahiran Pancasila
yaitu sebelum kemerdekaan dan bukan pula ditetapkan pada tanggal 18
Agustus 1945 karena Pancasila harus diketahui seluruh masyarakat
Indonesia tentang asal-usulnya bahwa Pancasila yang menjadi ideologi dan
dasar negara Indonesia. Pancasila sebagai tombak semangat dalam
pemersatu bangsa untuk mencapai kemerdekaan. Pancasila sesungguhnya
disahkan pada 18 Agustus 1945. Namun, rangkaian pembuatan rumusan
Pancasila sehingga menjadi lima poin seperti sekarang, ditentukan pada 1
Juni hingga 18 Agustus 1945. Sementara itu, tanggal 18 Agustus ditetapkan
sebagai hari konstitusi, hari lahirnya UUD tahun 1945. Itu sebabnya 1 Juni
itu dikatakan sebagai hari lahir Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA

http://intisari.grid.id/Intisari-News/Alasan-1-Juni-Sebagai-Hari-Lahir-Pancasila-
Dan-Bukan-18-Agustus

http://www.artikelsiana.com/2015/07/proses-perumusan-pancasila-sebagai-
dasar-negara.html
http://mahasiswa.ung.ac.id/613413023/home/2014/3/26/proses-perumusan-
dan-pengesahan-pancasila-sebagai-dasar-negara.html
https://www.kompasiana.com/srie/tanggal-1-juni-sungguhkah-hari-lahir-
pancasila_5500d72f813311491afa8006

Anda mungkin juga menyukai