Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEPRAMUKAAN

“FUNGSI dan ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA”

Disusun Oleh :

kelompok:4

1. Dela Epita ( 2018 121 010 )

2. Etienne Rey Rivaral ( 2018 121 031 )

3. Sendy Mardhotillah ( 2018 121 033 )

4. Reki Krido Waseso ( 2018 121 034 )

5. Esty Mareta Sari ( 2018 121 035 )

Dosen Pembimbing : H. Hendra Wijaya, S.Ag., M.Pd.I.

Kelas :4A

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Kepramukaan “Fungsi dan
Organisasi Gerakan Pramuka” dengan baik dan lancar, penulisan Makalah  ini bertujuan
untuk tugas mata kuliah Media Pembelajaran Matematika.

Dalam penuilisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan


baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.

Demikian kata pengantar ini kami buat, mudah-mudahan makalah  ini bermanfaat bagi
pembaca untuk menambah wawasan.

Palembang, Maret 2020

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I ............................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................2
C. TUJUAN...................................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................3
PEMBAHASAN .................................................................................................................3
A. TUGAS POKOK GERAKAN PRAMUKA.............................................................3
B. PELAKSANAAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN...........................................4
C. SIFAT KEPRAMUKAAN.......................................................................................4
D. STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA .........................................6
E. PERANAN MAJELIS PEMBIMBING...................................................................8
F. TUPOKSI KWARTIR GERAKAN PRAMUKA ...................................................9
G. PENILAIAN KEGIATAN PRAMUKA .................................................................11
BAB III................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................12
A. KESIMPULAN ........................................................................................................12
B. SARAN ....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................13

II
III
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pramuka adalah sebutan bagi para anggota gerakan pramuka yang meliputi pramuka
siaga, penggalang, penega dan pandega. Kelompok anggota yang lain ialah pembina
pramuka, andalana, pelatih, pamong saka, staf kwartir dan majelis pembimbing.
Seorang pramuka harus telah dilantik menjadi anggota pramuka dengan
mengucapkan janji (satya) pramuka.
Dari penjelasan di atas, kesimpulan atau garis besar yang bisa disimpulkan bahwa
kepramukaan adalah sebuah sistem pendidikan dan gerakan pramuka merupakan
organisasi yang melaksanakan sistem tersebut (kepramukaan). Sedangkan pramuka
mengandung pengertian sebagai anggota dari gerakan pramuka. Jadi pengertian
antara kepramukaan, gerakan prmauka dan pramuka mempunyai pengertian yang
berbeda namun saling terkait.

Pada dasarnya kegiatan Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda
Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa
dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar;
Kepramukaan memiliki tujuan untuk melatih generasi muda agar memaksimalkan
setiap potensi yang ada di dalam dirinya, baik itu intelektual, spiritual, sosial, dan
fisik.
Mengacu pada pengertian Pramuka di atas, adapun tujuannya adalah sebagai berikut;
Membentuk karakter/ kepribadian dan akhlak yang mulia para generasi muda.
Menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa di dalam diri generasi muda.
Menggali potensi diri dan meningkatkan keterampilan para generasi muda sehingga
menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakta dan negara.

Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai


berikut:
• Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan
mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan
permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih
tepat kita sebut saja kegiatan menarik.
• Pengabdian bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang
memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai
kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian
tujuan organisasi.
• Alat bagi masyarakat dan organisasi
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan
organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala
dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja tugas pokok dari gerakan pramuka?
2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan kepramukaan?
3. Apa saja sifat – sifat kepramukaan?
4. Bagaimana susunan struktur organisasi gerakan pramuka?
5. Apa peranan majelis pembimbing dalam pramuka?
6. Apa saja tupoksi kwartir gerakan pramuka?
7. Bagaimana penilaian pendidikan kepramukaan?

C. TUJUAN
1. Mengetahui tugas pokok dari gerakan pramuka.
2. Mengetahui pelaksanaan pendidikan kepramukaan.
3. Mengetahui sifat – sifat kepramukaan.
4. Mengetahui struktur organisasi gerakan pramuka.
5. Mengetahui peranan majelis pembimbing dalam pramuka.
6. Mengetahui tupoksi kwartir gerakan pramuka.
7. Mengetahui penilaian pendidikan kepramukaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. TUGAS POKOK GERAKAN PRAMUKA

Tugas pokok gerakan pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan


kepramukaan bagi anak dan pemuda indonesia, menuju ke tujuan gerakan pramuka,
sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa pancasila dan
sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan
negara. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut gerakan pramuka
selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat peserta didiknya.
Karena kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan gerakan pramuka
disesuaikan dengan kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa indonesia ini
tercantum dalam garis besar haluan negara, yang merupakan ketetapan MPR. Gerakan
pramuka dalam ikut membantu pelaksanaan GBHN tersebut selalu mengikuti
kebijakan pemerintah dan segala peraturan perundang-undangannya.
Gerakan pramuka hidup dan bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk
tenaga kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya gerakan
pramuka harus memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan
masyarakat, termasuk orang tua anggota pramuka, sehingga gerakan pramuka
terutama pada satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga pramuka sesuai dengan apa
yang diharapkan orang tua anggotanya dan masyarakat di lingkungannya.
Sasaran yang ingin dicapai dengan pendidikan kepramukaan itu ialah :
1. kuat keyakinan beragamanya.
2. tinggi mental dan moralnya, serta berjiwa Pancasila.
3. sehat, segar dan kuat jasmaninya.
4. cerdas, segar dan kuat jasmaninya.
5. berpengetahuan luas dan dalam.
6. berjiwa kepemimpinandan patriot.
7. berkesadaran nasional dan peka terhadap perubahan lingkungan.
8. berpengalaman banyak.

3
B. PELAKSANAAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
Pelaksanaan Pelatihan Pramuka merupakan implementasi dari Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK), meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
Pada kegiatan inti model pelatihan pramuka, metode pelatihan pramuka, media
pelatihan pramuka, dan alat serta bahan yang disesuaikan dengan karateristik peserta
didik pamuka. Pengoperasinalan pendekatan saintifik, model pembelajaran inkuiri
discovery project based learning, dan problem based learning disesuaikan dengan
karakteristik kiompetensi dan jenjang pendidikan, dan peserta didik. Kompetisi
tersebut mencakup 3 ranah, yaitu: sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Dalam Kurikulum 2013, pendidikan  kepramukaan  ditetapkan sebagai kegiatan


ekstrakurikuler wajib. Hal ini mengandung makna bahwa pendidikan kepramukaan
merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang secara sistemik diperankan sebagai wahana
penguatan psikologis-sosial-kultural (reinfocement) perwujudan sikap dan
keterampilan kurikulum 2013 yang secara psikopedagogis koheren dengan
pengembangan sikap dan kecakapan dalam pendidikan  kepramukaan. Dengan
demikian pencapaian Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2), dan
Keterampilan (KI-3) memperoleh penguatan bermakna (meaningfull learning) melalui
fasilitasi sistemik-adaptif pendidikan  kepramukaan  di lingkungan satuan pendidikan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan kegiatan–kegiatan melalui  di lingkungan 
sekolah  (intramural)  dan  di  luar sekolah  (ekstramural)  sebagai upaya  memperkuat
proses pembentukan  karakter bangsa yang berbudi pekerti luhur  sesuai dengan nilai
dan moral Pancasila. Pendidikan Kepramukaan  dinilai sangat penting.  Melalui
pendidikan  kepramukaanakan timbul rasa memiliki, saling tolong menolong,
mencintai tanah air dan mencintai alam. Karenanya Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mewajibkan setiap sekolah melaksanakan  ekstrakurikuler  pendidikan
kepramukaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
Model Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan
Model pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
dijelaskan  dalam Pasal 3 Permendikbud 63/2014 yaitu dilaksanakan dalam 3 (tiga)
Model : Model Blok, Model Aktualisasi, dan Model Reguler.
1. Model Blok
1. Diikuti oleh seluruh siswa.
2. Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.
3. Untuk kelas I, kelas VII, dan kelas X diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah (MPLS).
4. Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK
dilaksanakan selama 36 Jam.
5. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus.
6. Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku Pembina  Pramuka 
dan/atau Pembina  Pramuka  serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur
Muda/Instruktur Pramuka).
2. Model Aktualisasi

4
1. Diikuti oleh seluruh siswa.
2. Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
3. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit.
3. Model Reguler.
1. Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di dalam
Gugus Depan.
2. Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan.
 
Prosedur Pelaksanaan
1. Model Blok
1. Peserta Didik dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok didampingi oleh
seorang Pembina Pramuka dan atau Pembantu Pembina.
2. Pembina Pramuka melaksanakan Kegiatan Orientasi Pendidikan Kepramukaan.
3. Guru kelas/Guru Mata Pelajaran yang bukan Pembina Pramuka membantu
pelaksanaan kegiatan Orientasi Pendidikan Kepramukaan
2. Model Aktualisasi
1. Guru kelas/Guru Mata Pelajaran mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran yang
dapat diaktualisasikan di dalam kegiatan Kepramukaan.
2. Guru menyerahkan hasil identifikasi muatan-muatan pembelajaran kepada Pembina
Pramuka untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan Kepramukaan.
3. Setelah pelaksanaan kegiatan Kepramukaan, Pembina Pramuka menyampaikan hasil
kegiatan kepada Guru kelas/Guru Mata Pelajaran
3. Model Reguler
Pada Permendikbud 63/2014, prosedur pelaksanaan model aktualisasi tidak
dijelaskan. Hal ini mungkin karena pola pelaksanaan diserahkan kepada Gugusdepan.
( tunas63 

C. SIFAT KEPRAMUKAAN
Sebagai sebuah organisasi, Gerakan pramuka memiliki berbagai sifat.
Pertama, Gerakan Pramuka bukan organisasi sosial politik, bukan pula menjadi
bagian kekuatan sosial politik dan tidak melakukan politik pratis. Kedua, Gerakan
Pramuka membantu masyarakat dalam pengembangan bidang pendidikan, terutama
pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga. Ketiga, Gerakan Pramuka menjamin
kebebasan tiap anggotanya dalam beragama dan berkepercayaan, sertaa menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Selanjutnya,
Gerakan Pramuka merupakan gerakan kepanduan nasional Indonesia dan terakhir
adalah bahwa Gerakan Pramuka merupakan organisasi pendidikan dengan
keanggotaan bersifat sukarela yang tidak membedakan suku,agama dan golongan.

D. STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

Struktur organisasi gerakan pra yang tersusun mulai dari tingkat Nasional, Daerah,
Cabag, Ranting, sampai Gugusdepan ini terdiri atas beberapa komponen seperti
Majelis Pembimbing (Mabi), Kwartir, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Satuan
Karya Pramuka (Saka), serta Badan Kelengkapan Kwartir.

5
1. Majelis Pembimbing adalah badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan
moril, organisatoris, material, dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan
karya pramuka. Majelis Pembimbing dibentuk di tingkat Nasional, Daerah, Cabang,
Ranting, Gugusdepan dan Saka. Majelis Pembimbing diketuai secara ex-officio:
1. di tingkat nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia
2. di tingkat daerah (Mabida) oleh Gubernur
3. di tingkat cabang (Mabicab) oleh Bupati/Walikota
4. di tingkat ranting (Mabiran) oleh Camat
5. Sedangkan di tingkat gugusdepan (Mabigus) dipilih dari anggota Mabigus
yang ada dan di tingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat pada
lembaga/instansi/ departemen terkait.

6
2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah badan independen yang
dibentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan bertanggungjawab kepada Musyawarah
Gerakan Pramuka.
3. Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk
mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk di tingkat :
1. Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam Musyawarah
Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun.
2. Daerah, disebut Kwartir Daerah (Kwarda), ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (Musda) dengan masa bakti 5 tahun.
3. Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang (Mucab) dengan masa bakti 5 tahun.
4. Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
5. Gugusdepan yang ada dalam satu wilayah kelurahan/desa dikoordinasikan
oleh Koordinator Gudep (Korgudep), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting
(Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
4. Gugusdepan (Gudep) adalah pangkalan pesertadidik yang merupakan wadah
pendidikan dalam organisasi Gerakan Pramuka. Selengkapnya mengenai Gudep
baca : Gugusdepan Gerakan Pramuka.
5. Satuan Karya Pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan peserta didik dalam
wawasan tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada
masyarakat sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia.
6. Badan Kelengkapan Kwartir merupakan badan-badan yang mempunyai tugas
membantu kwartir. Badan Kelengkapan Kwartir meliputi:
1. Dewan Kehormatan
2. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdikanas
(di tingkat Nasional), Lemdikada (di tingkat Daerah), dan Lemdikacab (di
tingkat Cabang).
3. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau disebut Dewan
Kerja yang terdiri atas DKN atau Dewan Kerja Nasional (di tingkat Nasional),
DKD atau Dewan Kerja Daerah (di tingkat Daerah), DKC atau Dewan Kerja
Cabang (di tingkat Cabang), dan DKR atau Dewan Kerja Ranting (di tingkat
Ranting).
4. Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka)
5. Pembantu Andalan
6. Badan Usaha Kwartir
7. Satuan Kegiatan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan bersifat
situasional.
8. Staf Kwartir.
7. Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia
(Presiden).
8. Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang
bersidang pada akhir masa bakti kwartir atau gugusdepan serta memegang kekuasaan
tertinggi dalam kwartir atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas :
1. Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun.
Peserta Munas terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan
Mabida.

7
2. Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun.
Peserta Musda terdiri atas utusan/wakil Kwarda, Mabida, Kwarcab, dan
Mabicab.
3. Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun.
Peserta Mucab terdiri atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan
Mabiran.
4. Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun.
Peserta Musran terdiri atas utusan/wakil Kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi
Desa, Gudep dan Mabigus.
5. Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun.
Peserta Mugus terdiri atas utusan/wakil gudep dan Mabigus.
Itulah tentang Struktur Organisasi Gerakan Pramuka dengan penjelasan singkat terkait
masing-masing komponen dalam struktur tersebut. Untuk lebih memahami struktur
organisasi tersebut silakan baca SK Kwarnas No : 220 Tahun 2007.

E. PERANAN MAJELIS PEMBIMBING

Tugas Pokok Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka


Majelis Pembimbing mempunyai tugas dan tanggungjawab memberi bimbingan dan bantuan
moril, organisatoris, material, dan finansial kepada kwartir dan gugusdepan atau saka di
tingkat masing-masing.

Tugas Pokok Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka adalah memberi bimbingan dan


bantuan yang bersifat moral, organisatoris, materiil, finansial dan konsultasi kepada gudep,
satuan dan kwartir yang bersangkutan: Dalam Kurikulum 2013, pendidikan  kepramukaan 
ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib. Hal ini mengandung makna bahwa
pendidikan kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang secara sistemik
diperankan sebagai wahana penguatan psikologis-sosial-kultural (reinfocement) perwujudan
sikap dan keterampilan kurikulum 2013 yang secara psikopedagogis koheren dengan
pengembangan sikap dan kecakapan dalam pendidikan  kepramukaan. Dengan demikian
pencapaian Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2), dan Keterampilan
(KI-3) memperoleh penguatan bermakna (meaningfull learning) melalui fasilitasi sistemik-
adaptif pendidikan  kepramukaan  di lingkungan satuan pendidikan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan kegiatan–kegiatan melalui  di lingkungan 
sekolah  (intramural)  dan  di  luar sekolah  (ekstramural)  sebagai upaya  memperkuat proses
pembentukan  karakter bangsa yang berbudi pekerti luhur  sesuai dengan nilai dan moral
Pancasila. Pendidikan Kepramukaan  dinilai sangat penting.  Melalui pendidikan 
kepramukaanakan timbul rasa memiliki, saling tolong menolong, mencintai tanah air dan
mencintai alam. Karenanya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mewajibkan setiap
sekolah melaksanakan  ekstrakurikuler  pendidikan kepramukaan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah

F. TUPOKSI KWARTIR GERAKAN PRAMUKA

Pengurus Kwartir Nasional

8
Pengurus Kwartir Nasional mempunyai tugas dan tanggungjawab:
1) Memimpin Gerakan Pramuka selama masa bakti Kwartir Nasional.
2) Menetapkan kebijakan pelaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
melaksanakan Keputusan Musyawarah Nasional.
3) Menetapkan hal-hal yang belum diatur dan tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah tangga, dan Keputusan Musyawarah Nasional dalam
bentuk Keputusan Kwartir Nasional.
4) Melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, dan keputusan Kwartir Nasional.
5) Membina dan membantu kwartir daerah, termasuk pembinaan gugusdepan dan
saka.
6) Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan Majelis Pembimbing Nasional.
7) Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan
organisasi masyarakat tingkat nasional yang sesuai dengan tujuan Gerakan
Pramuka, dan melaporkan pelaksanaannya kepada Majelis Pembimbing Nasional.
8) Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kwarnas kepada Musyawarah
Nasional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
9) Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk disampaikan kepada
Majelis Pembimbing Nasional dan Rapat Kerja Nasional.
10) Mengadakan kerjasama dengan badan/organisasi di luar negeri, yang program dan
tujuannya sesuai dengan Gerakan Pramuka.
Dalam melaksanakan tugasnya kwartir nasional bertanggungjawab kepada
Musyawarah Nasional.

b. Pengurus Kwartir Daerah


Pengurus Kwartir Daerah mempunyai tugas dan tanggungjawab:
1) Memimpin Gerakan Pramuka di daerahnya selama masa bakti kwartir daerah.
2) Melaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah
Nasional, Kwartir Nasional, dan melaksanakan Keputusan Musyawarah Daerah.
3) Membina dan membantu kwartir cabang di wilayahnya, termasuk pembinaan
gugusdepan dan saka.
4) Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan Majelis Pembimbing Daerahnya.
5) Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan
organisasi masyarakat tingkat daerah, yang sesuai dengan tujuan Gerakan
Pramuka, dan melaporkan pelaksanaannya kepada Majelis Pembimbing Daerah.
6) Menyampaikan laporan kepada Kwartir Nasional mengenai perkembangan
Gerakan Pramuka di daerahnya, dan menyampakan tembusannya kepada Majelis
Pembimbing Daerah.
7) Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kwartir Daerah kepada Musyawarah
Daerah, dan menyampaikan tembusannya kepada Kwartir Nasional sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
8) Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk disampaikan kepada
Majelis Pembimbing Daerah dan Rapat Kerja Daerah.
Dalam melaksanakan tugasnya kwartir daerah bertanggungjawab kepada Musyawarah
Daerah.

c. Pengurus Kwartir Cabang

9
Pengurus Kwartir Cabang mempunyai tugas dan tanggungjawab:
1) Memimpin Gerakan Pramuka di cabangnya selama masa bakti kwartir cabang.
2) Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka,
melaksanakan Keputusan Musyawarah Nasional, Musyawarah Daerah, Kwartir
Daerah dan Keputusan Musyawarah Cabang dan Keputusan Kwartir Cabang.
3) Membina dan membantu kwartir ranting di wilayahnya, termasuk pembinaan
gugusdepan dan saka.
4) Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan Majelis Pembimbing Cabangnya.
5) Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan
organisasi masyarakat tingkat cabang, yang sesuai dengan tujuan Gerakan
Pramuka, dan melaporkan pelaksanaanya kepada Majelis Pembimbing Cabang.
6) Menyampaikan laporan kepada Kwartir Daerah mengenai perkembangan Gerakan
Pramuka di cabangnya, dan menyampaikan tembusannya kepada Kwartir Nasional
dan Mabicab.
7) Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kwartir Cabang kepada
Musyawarah Cabang, dan menyampaikan tembusannya kepada Kwartir Daerah
dan Kwartir Nasional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8) Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk disampaikan kepada
Majelis Pembimbing Cabang dan Rapat Kerja Cabang.
Dalam melaksanakan tugasnya kwartir cabang bertanggungjawab kepada
Musyawarah Cabang.

d. Pengurus Kwartir Ranting


Pengurus Kwartir Ranting mempunyai tugas dan tanggungjawab:
1) Memimpin Gerakan Pramuka di rantingnya selama masa bakti kwartir ranting.
2) Melaksanaan ketetapan kwartir cabang dalam pelaksanaan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Kwartir
Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan Kwartir Daerah, keputusan
Musyawarah Cabang dan keputusan Musyawarah Ranting.
3) Membina dan membantu koordinator gugusdepan, para Pembina Pramuka di
gugusdepan dan para Pamong Saka.
4) Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan Majelis Pembimbing Rantingnya.
5) Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan
organisasi masyarakat tingkat ranting, yang sesuai dengan tujuan Gerakan
Pramuka, dan melaporkan pelaksanaanya kepada Majelis Pembimbing Ranting.
6) Menyampaikan laporan kepada Kwartir Cabang mengenai perkembangan Gerakan
Pramuka di rantingnya, dan menyampaikan tembusannya kepada Kwartir Daerah
dan Mabiran.
7) Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kwartir Ranting kepada
Musyawarah Ranting, dan menyampaikan tembusannya kepada Kwartir Cabang
dan Kwartir Daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8) Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk disampaikan kepada
Majelis Pembimbing Ranting dan Rapat Kerja Ranting.
Dalam melaksanakan tugasnya kwartir ranting bertanggungjawab kepada
Musyawarah Ranting.

10
G. PENILAIAN GERAKAN PRAMUKA

Penilaian pramuka wajib diberikan terhadap kinerja peserta didik pramuka.


Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta didik
dalam kepramukaan . penilaian dilakukan secara kualitatif.
Teknik penilaian yang dilakukan meliputi:
1. Penilaian dilakukan memalui berbagai cara yang mencakup aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dalam bentuk: Tes dan non Tes, baik tulis, lisan,
maupum praktik.
2. Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
3. Penilaian sikap dilakukan melalui pengamatan, penilaian teman sejawat, maupun
dengan menggunakan jurnal.
4. Pelaporan nilai dituangkan dalam bentuk deskriptif dengan mengacu kriteria.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan


nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan

11
bangsaIndonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di
Indonesia.
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan
minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka
Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia
antara 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa
krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap
Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan
Khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung
dengan Krida tertentu di Saka tersebut.

B. SARAN

Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami
isi makalah dapat dibaca dalam website rujukan yang tercantum dalam daftar
pustaka. Selanjutnya, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-
besarnya pada pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun
kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca
sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini
bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita terutama mengenai pendidikan
karakter dalam kepramukaan

DAFTAR PUSTAKA

Rudi.2014.https://scoutgrafika.wordpress.com/2014/09/12/struktur-organisasi-gerakan-
pramuka/.diakses pada tanggal 15 Maret 2020 pukul 18.29

Riswandi, Muhammad Rizki.2019.https://www.kakakiky.id/2019/07/struktur-organisasi-


gerakan-pramuka.html.diakses pada tangal 15 Maret 2020 pukul 18.29

12
Riyanto, Agus.2018.https://www.amongguru.com/majelis-pembimbing-gerakan-pramuka-
pengertian-fungsi-dan-tugas-pokoknya/.diakses pada tanggal 15 Maret 2020 pukul 18.29

Unknown.2013.http://dedysugiyanto.blogspot.com/2013/07/tugas-dan-fungsi-gerakan-
pramuka-tupoksi_2.html.diakses pada tanggal 15 Maret 2020 pada pukul 18.29

Ichsan.2014.https://tunas63.wordpress.com/2014/09/23/model-pelaksanaan-ekskul-wajib-
kepramukaan/.diakses pada tangal 15 Maret 2020 pukul 18.29

Redaksi.2019.http://suarabojonegoro.com/berita/2019/08/14/arti-sejarah-fungsi-tujuan-
prinsip-dan-metodenya-dalam-pengertian-pramuka.diakses pada tanggal 15 Maret 2020
pukul 18.29

13

Anda mungkin juga menyukai