Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alif Ryadussolihin R.

Mata Kuliah : Wawasan Sosial Budaya Maritim

NIM : E061181309 Prodi/Fakultas : Hubungan Internasional/FISIP

5 PILAR POROS MARITIM JOKOWI :


1. Membangun kembali budaya Maritim Indonesia

Komitmen dari Pemerintahan Jokowi untuk menempatkan lautan sebagai masa


depan bangsa maritim dibuktikan dengan dibentuknya kementrian baru dalam
kabinetnya.Kementrian Koordinator bidang Maritim. Komitmen dan Konsistensi Pemerintahan
Jokowi ini mulai terlihat hasilnya dengan meningkatnya jumlah tangkapan ikan oleh nelayan.
Nelayan juga mulai diberikan modal Kerja serta kapal-kapal baru dan juga BPJS
ketenagakerjaan.

2. Menjaga sumber daya laut dan menciptakan kedaulatan pangan laut dengan
menempatkan nelayan pada pilar utama

Kebijakan Pemberantasan Illegal Fishing melalui penenggelaman kapal tersebut


diikuti dengan pembangunan industri perikanan nasional.Nelayan mulai diberikan modal kerja
dan kapal baru (3500 kapal hingga 2019). Kesejahteraan Nelayan juga mulai diperhatikan
dengan pemberian 1 juta BPJS kesehatan dan Juga Bpjs Ketenagakerjaan yang kini dalam proses
penyelesaian administrasinya.

3. Memberikan Prioritas Pada pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas Maritim


dengan membangun tol laut, deep seaport, logistik industri perkapalan dan pariwisata
maritim

Dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada dilaut perlu kita kembangkan
ke era yang lebih modern seperti dengan membangunan Infrastruktur dan konektivitas antar
pulau. Pemerintahan Jokowi telah membangun berbagai infrastruktur yang mempercepat
konektivitas. Salah satunya yaitu pemerintah telah membeli ribuan kapal laut ukuran sedang.
Kapal Kapal tersebut sebagai bagian dari program konektivitas antar pulau guna membangun
poros maritim. Konektivitas tidak dapat berjalan tanpa pembangunan infrastruktur laut seperti
kapal.

Pemerintahan Jokowi juga memiliki salah satu progrm andalan yaitu Tol Laut. Tol
laut bertujuan untuk mengurangi disparsi harga sehingga harga Barang di daerah timur Indonesia
bisa turun terutama di Papua dan juga Tol Laut mampu menciptakan kelancaran distribusi
Logistik hingga kepelosok.
Sedangkan dalam sektor Pariwisata Indonesia sangat berpotensi mengembangkan
wisata bahari mengingat Indonesia adalah negara kepulauan dan memiliki garis pantai yang
panjang. Pemerintahan Jokowi telah mampu mengembangkan Wisata bahari terbukti dengan
meningkatnya wisatawan mancanegara yang datang untuk liburan sehingga devisa negara pun
meningkat.

4. Menerapkan diplomasi maritim, melalui usulan peningkatan kerjasama dibidang


maritim dan upaya menangani sumber konflik, Seperti pencurian ikan,pelanggaran
kedaulatan,sengketa wilayah,perompakan, dan pencemaran laut dengan penekanan bahwa
laut harus menyatukan berbagai bangsa dan negara dan bukan memisahkan

Terkait Hal Diplomasi menurut saya Presiden Jokowi telah mewujudkan pilar ke 4
karena Beliau telah menghadiri KTT bersama seluruh Kepala Negara/Pemerintahan negara
anggota ASEAN, Republik Korea Selatan, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Australia,
Selandia Baru, India, Amerika Serikat, Rusia, dan Sekretaris-Jendeal ASEAN. Sekretaris-
Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa dan Presiden Asian Development Bank juga hadir sebagai
guest of the Chair.

Presiden Jokowi juga menyerukan untuk meningkatkan kerja sama maritim


menjadi lebih erat secara damai dan bukan sebagai ajang perebutan sumber daya alam maupun
supremasi maritim. Terkait Laut Tiongkok Selatan, Presiden Jokowi menyambut baik komitmen
untuk mengimplementasikan secara penuh dan efektif Declaration of Conduct (DoC) in the
South China Sea dan mendorong penyelesaian Code of Conduct (CoC) in the South China Sea
secepat mungkin melalui konsultasi.

East Asian Summit (EAS) merupakan suatu forum regional yang dibentuk pada 14
Desember 2005 di Kuala Lumpur. Negara peserta EAS berjumlah 18 negara, yaitu 10 negara
anggota ASEAN dan 8 negara Mitra Wicara ASEAN, yakni Australia, India, Jepang, Korea
Selatan, RRT, Selandia Baru, Amerika Serikat dan Rusia. EAS merupakan platform dimana para
Pemimpin negara peserta EAS bertemu dan melakukan tukar pikiran mengenai berbagai isu
politis dan strategis di kawasan masing masing.

5. Membangun kekuatan Maritim sebagai bentuk tanggung jawab menjaga keselamatan


pelayaran dan keamanan maritim

Dalam Menjaga Perairan Indonesia Pemerintahan Jokowi telah mempersiapkan


berbagai hal seperti Membangun Pelabuhan laut yang besar, membangun kekuatan sipil untuk
keselamatan pelayaran dan keamanan maritim, serta mengerahkan kekuatan Militer TNI
Angkatan Laut yang kuat untuk menjaga batas negara, kedaulatan negara, dan pulau-pulau
terluar Indonesia.
Namun menurut saya Penjagaan belum terlalu ketat. Sebab masih banyak Prakter
Illegal Fishing yang memasuki wilayah Kedaulatan NKRI untuk mencuri Ikan, walaupun
Menteri Kelautan dan perikanan Ibu Susi Pudjiastuti tidak segan – segan menenggelamkan kapal
tersebut, namun masih saja ada para pencuri ikan yang memasuki Perairan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai