NIM: 0104202040
JURUSAN: MANAJEMEN DAKWAH B/1
1.Genosida
2. Pengusiran (Expulsion)
Pengusiran mengacu pada kelompok dominan yang memaksa kelompok subordinat untuk
meninggalkan wilayah atau nergara tertentu. Seperti yang terlihat pada contoh bouthuk dan
holocaust, pengusiran bisa menjadi Faktor genosida. Namun ia juga bisa berdiri sendiri sebagai
intraksi kelompok yang destruktif. Pengusiran sering terjadi secara historis dengan etnis atau ras.
Pengusiran besar besaran orang Acadians yang berbahasa perancis dari Nova scotia oleh awal
inggris pada tahun 1755 mungkin adalah kasus paling terkenal penggunaan pengusiran untuk
mengelola masalah keragaman di kanada. Pada akhirnya, kira-kira ketiga perempat penduduk
Acadian dibulatkan oleh tentara inggris dan dimasukan kapal tanpa mempertimbangkan untuk
menjaga keluarga tetap bersama. Banyak dari mereka banyak dari mereka yang berakhir di
Louisiana spanyol dimana mereka membentuk dasar budaya Cajun kontemporer.
3. Pemisahan (segregation)
Pemisahan mengacu pada pemisahan fisik dua kelompok, terutama ditempat tinggal,
tetapi juga ditempat kerja dan fungsi social. Contoh segregasi de jure adalah gerakan apartheid
afrika selatan ,yang ada dari tahun 1948 sampai 1994. Dibawah apartheid, orang kulit hitam
afrika selatann dilucuti dari haksipil mereka dan dipindahkan secara paksa ke daerah-daerah
yang memisahkan mereka yang berkulit putih. Baru setelah puluhan tahun dengan dagradasi,
pemberontakan kekerasan, dan advokasi internasional akhirnya apartheid di hapuskan.
4. Asimilasi
Asimilasi menggambarkan proses dimana individu atau kelompok minoritas melepaskan
identitas dirinya sendiri dengan mengambil karakteristik budaya dominan. Contohnya
dikananada asimilasi adalah kebijakan yang di adopsi pemirintah dengan undang-undang india,
yang berusah mengintegrasikan penduduk asli dengan cara Europeanizing mereka. Asimilasi
juga merupakan kebijakan untuk menyerap imigran dari berbagai wilayah melalui fungsi
imigran.
5. Multikulturalisme
Multikulturalisme didefinisikan sebagai “pengakuan keragaman budaya dan ras dan
kesehatan semua orang dari berbagai asal usul”. Dalam masyarakat multicultural, setiap
kelompok etnis atau ras mempertahankan sifat budaya yang unik sambil bersama-sama
berkontribusi pada persatuan nasional. Setiap budaya sama pentingnya dalam mosaic. Ada
campuran budaya yang berbeda dimana setiap budaya mempertahankan identitasnya sendiri dan
menambahkan keseluruhan warna. Ideal multikulturalisme dicirikan oleh rasa saling
menghormati dari semua budaya, baik dominan maupun bawahan, menciptakan lingkungan
polietnik yang saling toleransi dan penerimaan.
6. Hibriditas
Hibriditas adalah proses dimana berbagai kelompok ras dan etnis bergabung untuk
menciptakan bentuk kehidupan budaya baru. Contohnya perkawinan silang antara orang-orang
dari berbagai rasa tau budaya menciptakan identitas baru. Dari masakan fusi hingga seni bela diri
dan yoga, hingga hip hop dan reggae,hingga praktik spiritual dan penyembuhan alternatif.
Hibriditas tampaknya menangkap beberapa fluiditas budaya kana da kontemporer. Sebagai
kategori dari beberapa asal etnis dimana orang mengidentifikasi diri mereka tumbuh, ada
kemungkinan bahwa perbedaan antara etnis atau ras yang mendukung narasi “kita versus
mereka” dari bentuk rasisme dan etnosentrisme sebelum mungkin akan hilang sendiri.
2. Buatlah dalam bentuk table perbedaan antara ras dan etnis dalam 8 aspek: definisi, makna,
silsilah, factor pembeda, nasionalisme, system legal, konflik, contoh konflik !
Di dalam kehidupan masyarakat yang beraneka ragam, stereotip dan prasang akan
selalu ada baik itu yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok. Hal ini terjadi karena
adanya perbedaan di antara satu dengan yang lain. Namun perbedaan tersebut seharusnya tidak
menjadi penghalang untuk terciptanya kedamaian antar sesame umat manusia. Hal tersebut
sesaui dengan firman Allah swt. dalam Q.S. An-Nahl ayat 90 yang berbunyi:
Terjemahnya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” Dalam
ayat ini, Allah SWT memerintahkan berbuat adil dalam melaksanakan isi Alquran yang
menjelaskan segala aspek kehidupan manusia, serta berbuat ihsan (keutamaan). Adil berarti
mewujudkan kesamaan dan keseimbangan di antara hak dan kewajiban mereka. Hak asasi
mereka tidaklah boleh dikurangi disebabkan adanya kewajiban atas mereka
Kezaliman lawan dari keadilan wajib dijauhi. Hak setiap orang harus diberikan
sebagaimana mestinya. Kebahagiaan barulah dirasakan oleh manusia bilamana hak-hak
mereka dijamin dalam masyarakat, hak setiap orang dihargai, dan golongan yang kuat
mengayomi yang lemah. Penyimpangan dari keadilan adalah penyimpangan dari Sunnah Allah
menciptakan alam ini dan hal ini tentulah akan menimbulkan kekacauan dan keguncangan
dalam masyarakat manusia seperti putusnya hubungan cinta kasih sesama manusia,
tertanamnya dalam hati manusia rasa dendam, kebencian, iri, dengki dan sebagainya. Semua
ini akan menimbulkan permusuhan yang menuju kehancuran.
Dalam surah Al-hujurat ayat 12 Allah swt telah menyeruhkan kepada seluruh umat
manusia untuk tidak melakukan prasangka terhadap orang lain.
Terjemahnya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan),
karena sebagaian dari prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seseorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya dan
bertaqwakalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang
Dalam ayat ini menjelaskan bahwa Allah swt memberikan peringatan kepada orang-
orang yang beriman, agar mereka menjauhkan diri prasangka terhadap orangorang yang
beriman, dan jika mereka mendengar kalimat yang keluar dari mulut saudaranya yang
mukmin, maka kalimat itu harus diberi tanggapan yang baik dan jangan sekali-kali salah
paham. Apalagi memerusak kalimat tersebut sehingga dapat menimbulkan fitnah dan
prasangka.
Islam melarang umatnya untuk berlaku diskriminasi terhadap orang lain hanya karena perbedaan
bangsa dan suku karena hal ini bertentangan dengan fitrah manusia itu sendiri.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu sari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.” (QS. Al Hujurat : 13).
Dari ayat tersebut jelaslah bahwa manusia diciptakan ke muka bumi ini memang berbeda
satu sama lain. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah agar manusia dapat saling mengenal satu
sama lain.Mengenal di sini juga bukan dimaksudkan untuk membeda-bedakan manusia
melainkan untuk memahami, menerima, dan menghargai perbedaan tersebut. Perbedaan yang
ada juga hendaknya tidak menjadi alasan untuk saling menyakiti, berbuat tidak adil, atau
merendahkan manusia lainnya. Melihat perbedaan hanya untuk merendahkan orang lain dan
menyombongkan diri jelas tidak sesuai dengan ajaran Islam.