Anda di halaman 1dari 7

NAMA : AZAN DANI

NIM : 1506110614
KELAS : AGROTEKNOLOGI B

1. Perbedaan Tanaman C3, C4, dan CAM


Perbedaan yang mendasar antara tanaman tipe C3, C4 dan CAM adalah
pada reaksi yang terjadi di dalamnya. Yang dimana pada tanaman yang bertipe C3
produk awal reduksi CO2 (fiksasi CO2) adalah asam 3-fosfogliserat atau PGA.
Terdiri atas sekumpulan reaksi kimia yang berlangsung di dalam stroma kloroplas
yang tidak membutuhkan energi dari cahaya mataharai secara langsung. Sumber
energi yang diperlukan berasal dari fase terang fotosintesis. Sekumpulan reaksi
tersebut terjadi secara simultan dan berkelanjutan. Memerlukan energi sebanyak 3
ATP. PGAL yang dihasilkan dapat digunakan dalam peristiwa yaitu sebagai
bahan membangun komponen struktural sel, untuk pemeliharaan sel dan disimpan
dalam bentuk pati.
Pada tanaman tipe C4 yang menjadi cirinya adalah produk awal reduksi
CO2 (fiksasi CO2) adalah asam oksaloasetat, malat, dan aspartat ( hasilnya berupa
asam-asam yang berkarbon C4). Reaksinya berlangsung di mesofil daun, yang
terlebih dahulu bereaksi dengan H2O membentuk HCO3 dengan bantuan enzim
karbonik anhidrase. Memiliki sel seludang di samping mesofil. Tiap molekul CO2
yang difiksasi memerlukan 2 ATP. Tanaman c4 juga mengalami siklus calvin
seperti peda tanaman C3 dengan bantuan enzim Rubisko.
Sedangkan pada tanaman tipe CAM yang menjadi ciri mendasarnya
adalah memiliki daun yang cukup tebal sehingga laju transpirasinya rendah.
Stomatanya membuka pada malam hari. Pati diuraikan melalui proses glikolisis
dan membentuk PEP. CO2 yang masuk setelah bereaksi dengan air seperti pada
tanaman C4 difiksasi oleh PEP dan diubah menjadi malat. Pada siang hari malat
berdifusi secara pasif keluar dari vakuola dan mengalami dekarboksilasi.
Melakukan proses yang sama dengan tanaman C3 pada siang hari yaitu daur
Calvin. Melakukan proses yang sama dengan tanaman C4 pada malam hari yaitu
daur Hatch dan Slack.
Berdasarkan tipe fotosintesis ada tumbuhan, tumbuhan dapat
dikelopmpkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4, dan CAM atau
crassulacean acid metabolism. Perbedaan antar tumbuhan tersebut dapat dilihat
pada table di bawah ini :

CAM (crassulacean
C3 C4
acid metabolism)

lebih adaptif pada


adaptif di daerah adaptif di daerah panas
kondisi kandungan CO2
panas dan kering dan kering
atmosfer tinggi

enzim yang menyatukan


CO2 diikat oleh PEP
CO2 dengan RuBP, juga Pada malam hari asam
yang tidak dapat
dapat mengikat O2 pada malat tinggi, pada siang
mengikat O2 sehingga
saat yang bersamaan hari malat
tidak terjadi kompetisi
untuk proses rendah Lintasan
antara CO2 dan O2
fotorespirasi

karbon dioxida masuk ke tidak mengikat karbon tidak mengikat karbon


siklus calvin secara dioksida secara dioksida secara
langsung. langsung langsung

Sel seludang
Umumnya tumbuhan
Disebut tumbuhan C3 pembuluh
yang beradaptasi pada
karena senyawa awal berkembang dengan
keadaan kering seperti
yang terbentuk berkarbon baik dan banyak
kaktus, anggrek dan
3 (fosfogliserat) mengandung
nenas
kloroplas

Sebagian besar tumbuhan Fotosintesis terjadi di Reduksi karbon melalui


tinggi masuk ke dalam dalam sel mesofil dan lintasan C4 dan C3
sel seludang dalam sel mesofil tetapi
kelompok tumbuhan C3
pembuluh waktunya berbeda

Pengikatan CO2di
udara melalui lintasan
Apabila stomata menutup
C4 di sel mesofil dan
akibat stress terjadi Pada malam hari terjadi
reduksi karbon
peningkatan lintasan C4 pada siang
melalui siklus Calvin
fotorespirasipengikatan hari terjadi suklus C3
(siklus C3) di dalam
O2 oleh enzim Rubisco
sel seludang
pembuluh

Penjelasan secara singkat  ketiga jenis tanaman:

 Tanaman C3 biasanya ialah tanaman yang umumnya berada di wilayah


dingin, bisa berfotosintesis dengan lebih baik dari tanaman c4 di bawah suhu 25
derajat celcius. Pada tanaman C3, fiksasi CO2 akan terjadi secara langsung oleh
siklus Calvin. Contohnya adalah gandum, beras.

 Tanaman C4 hampir memiliki cara kerja yang sama dengan tanaman C3,
namun tanaman C4 perlu membentuk molekul C4 terlebih dahulu sebelum bisa
memfiksasi CO2. Contoh : jagung, tebu.

 CAM (Crassulacean-Acid-Metabolism) dapat dilakukan oleh tanaman


sukulen, biasanya tanaman ini hidup di tempat yang kering. Bedanya dengan
tanaman C4 ialah mereka membuka stomata mereka pada malam hari. Contoh :
paku-pakuan, kaktus, teratai, dsb.
Contoh Tumbuhan C3, C4, Dan Cam
1). Tumbuhan C3

 Padi

 Gandum

 Kedelai

2). Tumbuhan C4

 Tebu (Saccharum officinarum)

 Jagung (Zea mays)

 Tumbuhan tertentu lain tidak mengikat karbon dioksida secara


langsung.
3). Tumbuhan CAM (Crassulacean Acid Metabolism)

 Crassulaceae

 Cactaceae

 Bromeliaceae

 Liliaceae

 Agaveceae

 Ananas comosus

 Oncidium lanceanum

2. Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis


Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi fotosintesis,
terlebih dahulu silakan perhatikan rumus laju fotosintesis pada gambar di bawah
ini!
Dari gambar di atas, diketahui bahwa dalam melakukan proses
fotosintesis, tumbuhan memerlukan karbondioksida, air, klorofil, dan cahaya
matahari untuk menghasilkan karbohidrat (energi). Unsur-unsur inilah yang
menjadi faktor yang berpengaruh terhadap laju atau kecepatan fotosintesis.
Berikut akan dijelaskan faktor-faktor tersebut.
1. Konsentrasi Karbondioksida
Konsentrasi karbondioksida merupakan faktor eksternal yang paling
mempengaruhi laju fotosintesis tumbuhan. Ketersediaannya yang terbatas,
yakni hanya sekitar 0,03% di atmosfer membuat tumbuhan saling bersaing
untuk menyerapnya ke dalam klorofil melalui stomata. Semakin besar
konsentrasi karbondioksida di udara, maka laju fotosintesis juga akan
semakin besar.

2. Ketersediaan Air
Air merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi tumbuhan untuk
dapat melakukan fotosintesis. Air memiliki fungsi utama sebagai bahan
baku utama dalam proses fotosintesis selain juga karbondioksida. Selain itu,
tumbuhan juga membutuhkan air untuk proses transpirasi. Jika kekurangan
air, stomata pada daun akan menutup dan membuat karbondioksida tidak
dapat terserap dan masuk ke dalam kloroplas.

3. Cahaya
Sesuai dengan namanya, cahaya juga termasuk ke dalam salah satu
faktor yang mempengaruhi fotosintesis. Berdasarkan sifatnya, faktor cahaya
sendiri terbagi menjadi beberapa sub faktor, di antaranya intensitas cahaya,
panjang gelombang cahaya, dan lama penyinaran.
• Intensitas cahaya.
Faktor ini adalah yang paling berpengaruh bagi fotosintesis
tumbuhan. Semakin rendah intensitas cahaya yang diterima tumbuhan,
maka akan semakin sulit pula tumbuhan tersebut dalam melakukan
fotosintesis. Pada intensitas cahaya yang rendah, energi yang diserap
tumbuhan tidak mampu mencukupi untuk dapat diubah menjadi energi
biokimia.
• Panjang gelombang.
Panjang gelombang cahaya ditunjukkan melalui spektrum
warna, di antaranya cahaya warna kuning, hijau, merah, jingga dan
biru. Masing-masing spektrum warna ini akan berpengaruh terhadap
laju fotosintesis.
• Lama penyinaran.
Di beberapa belahan dunia, penyinaran matahari dapat
berlangsung lebih dari 12 jam sehari. Pada daerah-daerah tersebut,
proses fotosintesis yang dilakukan tumbuhan juga akan berlangsung
secara terus menerus.

4. Klorofil

Klorofil atau zat hijau daun adalah suatu pigmen warna yang
terdapat dalam kloroplas daun dan digunakan sebagai katalisator dalam
proses fotosintesis. Tanpa klorofil, fotosintesis akan berlangsung sangat
lambat bahkan tidak dapat terjadi hingga tumbuhan kehabisan energi.
Karena terdapat di dalam bagian tumbuhan, maka klorofil juga dapat disebut
faktor internal yang mempengaruhi fotosintesis.
3. Sintesis Karbohidrat

Anda mungkin juga menyukai