Anda di halaman 1dari 12

TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO.

2, SEPTEMBER 2013:107118

RELEVANSI SOFT SKILL YANG DIBUTUHKAN DUNIA


USAHA/INDUSTRI DENGAN YANG DIBELAJARKAN
DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Didik Suryanto
Waras Kamdi
Sutrisno

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan relevansi soft skill yang
dibutuhkan dunia usaha/industri dengan yang dibelajarkan di Sekolah Menengah
Kejuruan di Kabupaten Blitar. Instrumen yang digunakan berupa angket atau kuesioner.
Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa soft skill yang relevan antara yang dibutuhkan dunia usaha/industri
dengan yang dibelajarkan di Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Blitar menurut
guru dan siswa adalah: (1) kejujuran dan sikap perilaku yang baik, (2) rasa tanggung
jawab, (3) disiplin waktu, (4) bekerja secara aman, (5) tangguh/gigih dalam bekerja,
(6) dapat mengatasi stress, (7) tidak bergantung kepada orang lain, dan (8) mudah me-
nerima masukan.

Kata-kata Kunci: dunia usaha/industri, soft skill, relevansi

Abstract: The Relevance of Soft Skills Needed in the Business Environment/Industry


with Soft Skills Learned in Vocational High School. The objectives of this study are to
describe the relevance of soft skills needed in the business environment/industry with
soft skills learned in vocational high school (SMK) in Blitar. The instrument used in
this study is questionnaires. Data is analyzed using a descriptive quantitative
analysis. The results of study indicate that the relevant soft skills between soft skills
needed in business environment/industry with soft skills learned in vocational high
school (SMK) in Blitar are: (1) honest and good attitude behavior, (2) sense of res-
ponsibility, (3) time discipline, (4) work safely, (5) work hard/persistent, (6) cope ability
with stress, (7) does not depend on other people, and (8) easily accept suggestion.

Keywords: business environment/industry, soft skill, relevance

P endidikan berperan penting dalam


pembentukan generasi suatu bangsa.
Pendidikan kejuruan, sebagai salah satu
kan peserta didiknya untuk memahami
dan menguasai ilmu pengetahuan serta
meningkatkan keterampilan. dalam pe-
jalur pendidikan di Indonesia mengajar- nguasaan teknologi. Sesuai dengan Per-

Didik Suryanto adalah Guru SMK Negeri 1 Doko Kabupaten Blitar. Email: didiek.ta@gmail.com; Waras
Kamdi adalah Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang; dan Sutrisno ada-
lah Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Email: sutrisno.tsftum@gmail.com.
Alamat Kampus Jl. Semarang No. 5 Malang.
107
108 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 2, SEPTEMBER 2013:107118

mendiknas No. 23 tahun 2006 Menteri masyarakat Indonesia dalam memasuki


Pendidikan Nasional (2006), profil lulusan era globalisasi abad ke-21.
SMK adalah menguasai kompetensi pro- Pemerintah terus melakukan pem-
gram keahlian dan kewirausahaan baik benahan melalui berbagai upaya, salah
untuk memenuhi tuntutan dunia kerja mau- satunya pendidikan kejuruan sebagaimana
pun mengikuti pendidikan tinggi sesuai ditegaskan dalam penjelasan pasal 15
dengan kejuruannya. Dari profil lulusan UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003
tersebut dapat diartikan bahwa amanah (Departemen Pendidikan Nasional, 2003),
SMK sebagai bentuk satuan pendidikan
pendidikan di SMK adalah menciptakan
kejuruan merupakan pendidikan menengah
atau menghasilkan lulusan yang memiliki
yang mempersiapkan peserta didik teruta-
keterampilan khusus dan siap memasuki
ma untuk bekerja dalam bidang tertentu.
lapangan kerja sesuai tuntutan pasar. Hubungan soft skill dan hard skill
Lembaga pendidikan lebih memusat- antara dunia usaha/industri dengan pem-
kan perhatian pada pengembangan ke- belajaran dapat dilihat dari rasio kebutuh-
mampuan untuk penguasaan ilmu penge- an soft skill dan hard skill di dunia kerja/
tahuan dan teknologi sehingga semakin industri serta rasio pembelajaran soft skill
berkurangnya perhatian terhadap pembel- yang diberikan dalam sistem pendidikan
ajaran soft skill yang berdampak pada seperti yang terlihat pada gambar (Neff
rendahnya soft skill bagi lulusan (Tim dan Citrin dalam Sailah: 2006). Sailah
Pakar Yayasan Jati Diri Bangsa, 2011). (2006), menyatakan bahwa rasio kebutuh-
Secara umum kesiapan lulusan untuk me- an soft skills dan hard skills di dunia
masuki dunia kerja melibatkan tiga faktor, usaha/industri berbanding terbalik dengan
yaitu: (1) fisiologis yang menyangkut ke- pengembangannya di sistem pendidikan.
matangan usia, kondisi fisik, dan organ (Neff dan Citrin dalam Sailah, 2006),
tubuh, (2) pengalaman yang meliputi yang membawa atau mempertahankan
pengalaman belajar dan bekerja menyang- orang di dalam sebuah kesuksesan di
kut pengetahuan dan keterampilan (hard dunia usaha/industri yaitu 80,00% ditentu-
skill), dan (3) psikologis yaitu keadaan kan oleh mind set yang dimilikinya dan
mental, emosi, dan sosial (soft skill). 20,00% ditentukan oleh technical skills.
Pemerintah melalui instansi terkait Sistem pendidikan saat ini, soft skills
berupaya untuk menuntaskan masalah hanya diberikan rerata 10,00% saja dalam
pendidikan yang dihadapi oleh bangsa ini kurikulumnya.
dengan berupaya mewujudkan Visi dan Tuntutan relevansi antara dunia pen-
Misi Pendidikan Nasional yaitu: (1) me- didikan dengan dunia kerja dalam arti luas
ningkatkan pemerataan dan perluasan ke- mengisyaratkan perlu dikuasainya sejum-
sempatan untuk memperoleh pendidikan lah kompetensi yang dapat didemonstrasi-
yang bersamaan dengan peningkatan kan saat bekerja. Pendidikan kejuruan
mutu, (2) pengembangan wawasan per- adalah pendidikan yang mempersiapkan
saingan dan keunggulan, (3) memperkuat lulusannya menguasai ilmu pengetahuan
keterkaitan pendidikan agar sepadan de- dan kompetensi sesuai bidang/jurusannya.
ngan kebutuhan pembangunan, (4) men- Lulusan SMK tidak cukup hanya mengua-
dorong terciptanya masyarakat belajar, sai hard skill saja, akan tetapi juga harus
(5) pendidikan merupakan sarana untuk menguasai soft skill sebagai pendukung
menyiapkan generasi masa kini dan seka- hard skill agar lebih mampu bekerja pro-
ligus masa depan, dan (6) pendidikan me- duktif, dan berkualitas.
rupakan sarana untuk memperkuat jati Tujuan penelitian ini yaitu: (1) men-
diri bangsa dalam proses industrialisasi deskripsikan kebutuhan soft skill dunia
dan mendorong terjadinya perubahan
Suryanto, dkk., Relevansi Soft Skill yang Dibutuhkan Dunia Usaha/Industri 109

usaha/industri di Kabupaten Blitar, (2) men- besar tiga puluh orang responden. Sam-
deskripsikan soft skill yang dibelajarkan pel dari siswa diambil masing-masing
di SMK, dan (3) mendeskripsikan relevansi kelas XII Program Keahlian Teknik Me-
soft skill yang dibutuhkan oleh dunia kanik Otomotif yang ada di Kabupaten
usaha/industri dengan yang dibelajarkan Blitar yaitu tiga puluh responden dari se-
di SMK di Kabupaten Blitar. belas SMK dengan program keahlian
Teknik Mekanik Otomotif yang tersebar
di dua puluh dua kecamatan di seluruh
METODE
wilayah Kabupaten Blitar.
Penelitian ini bersifat deskriptif de- Instrumen penelitian sebagai alat pe-
ngan menggunakan pendekatan kuantita- ngumpul data penelitian harus disusun
tif. Berdasarkan tujuannya penelitian ini dengan baik, sehingga menghasilkan data
berusaha untuk mendeskripsikan atribut yang objektif sesuai dengan tujuan pene-
soft skill yang dibutuhkan oleh dunia usaha litian. Dalam penelitian ini untuk pe-
dan industri terhadap SMK dan mendes- ngumpulan data soft skill yang dibutuh-
kripsikan atribut soft skill yang dibelajar- kan dunia usaha/industri dan soft skill
kan di SMK. Data penelitian ini dikumpul- yang dibelajarkan di Sekolah Menengah
kan dengan teknik penyebaran angket Kejuruan menggunakan instumen berupa
pada lingkup penelitian. angket atau kuesioner, seperti terlihat
Secara umum langkah-langkah yang pada Tabel 1.
ditempuh dalam penelitian deskriptif ada- Angket dipilih sebagai pengumpul
lah: (1) memilih masalah, (2) studi pen- data karena dapat digunakan untuk men-
dahuluan, (3) merumuskan dan mem- jaring informasi secara fakta. Hal tersebut
batasi masalah, (4) membuat ruang ling- sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu
kup penelitian, (5) menentukan variabel, menjelaskan relevansi soft skill yang di-
(6) menentukan sumber data, (7) menen- butuhkan dunia usaha/industri dengan
tukan dan menyusun instrumen, (8) me- yang dibelajarkan di Sekolah Menengah
ngumpulkan data, (9) analisis data, (10) me- Kejuruan.
narik simpulan, dan (11) menyusun lapor- Sebelum digunakan sebagai alat pe-
an (Arikunto: 2002). ngumpul data maka instrumen diujicoba-
Sementara itu dalam penelitian ini kan terlebih dahulu. Pengujian instrumen
memiliki populasi sebesar 22 wilayah dilakukan untuk mengetahui kualitas ins-
kecamatan, karena populasinya berbentuk trumen yang akan digunakan dalam pene-
pararel dan terdiri dari sub-sub populasi, litian ini.
maka jumlah sampelnya dapat ditentukan Sebuah instrumen valid apabila da-
oleh peneliti asalkan harus diambil secara pat mengungkap data dari variabel yang
proporsional dari masing-masing jumlah diteliti secara tepat. Angket tentang soft
sub populasinya. Supeno (1997), menya- skill yang dibelajarkan di Sekolah Mene-
takan bahwa untuk menentukan berapa ngah Kejuruan digunakan validitas kons-
banyak anggota sampel yang akan di- truk, karena item-item (butir-butir) dalam
ambil dari masing-masing subpopulasi- instrumen penelitian ini dijabarkan ber-
nya dapat dilakukan perhitungan meng- dasarkan bangunan teori yang telah ada.
gunakan rumus proporsional sampling. Sedangkan uji validitas yang digunakan
Sampel dari SMK yang ada di Kabu- dalam penelitian ini adalah uji validitas
paten Blitar adalah dengan mengambil internal yaitu dengan mengkorelasikan
secara proporsional dari Guru Teknik skor tiap item yang diperoleh dari instru-
Mekanik Otomotif atau sub populasi de- men ke dalam skor total. Menurut Ari-
ngan jumlah sampel yang diinginkan se-
110 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 2, SEPTEMBER 2013:107118

Tabel 1. Jabaran Variabel, Indikator, Sumber Data, dan Instrumen Penelitian


Pengumpulan
Variabel Sub Variabel Sumber Data
Data
Soft skill yang intra personal skill Angket Pimpinan dunia usaha/industri
dibutuhkan dunia inter personal skill Angket Pimpinan dunia usaha/industri
usaha/industri
Soft skill yang intra personal skill Angket Kepala SMK, Wakil Kepala
dibelajarkan di SMK Sekolah, Guru, dan Siswa
inter personal skill Angket Kepala SMK, Wakil Kepala
Sekolah, Guru, dan Siswa

kunto (2002), untuk menguji validitas Guna menguji tentang reliabel atau
instrumen digunakan Product Moment. tidaknya reliabel suatu instrumen dapat
Uji validitas instrumen dilaksanakan digunakan uji test skala Alpha, sebagai-
pada bulan September 2012 kepada 15 mana dikatakan oleh Malhotra (1996).
siswa dari SMK Negeri 1 Doko Kabupa- Jika pada koefesien Alpha menunjukkan
ten Blitar. Instrumen yang diujicobakan > 0,60 maka dapat dikatakan bahwa item-
berjumlah 37 pertanyaan. Data hasil uji item dalam kuesioner tersebut adalah re-
coba instrumen dianalisis menggunakan liabel. Pada penelitian ini untuk menguji
korelasi Product Moment dengan bantuan reliabilitas instrumen dilakukan dengan
SPSS versi 17.0 for windows. menggunakan bantuan program SPSS
Analisis korelasi Product Moment 17.0 for Windows. Hasil analisis SPSS
menggunakan taraf signifikansi 5,00% 17.0 for windows ujicoba reliabilitas ins-
pada total N = 15 (subjek) diperoleh rtabel = trumen diperoleh rhitung dengan rerata
0,514. Apabila rhitung lebih besar daripada 0,97 yang artinya memiliki tingkat relia-
rtabel maka butir soal dikatakan valid, se- bilitas tinggi.
baliknya rhitung lebih kecil daripada rtabel Teknik pengumpulan data yang di-
dikatakan tidak valid. Berdasarkan anali- gunakan dalam penelitian ini yaitu ang-
sis uji validitas dan konsultasi dengan ket/kuesioner. Angket/kuesioner diberikan
rtabel terdapat 34 pertanyaan yang dinyata- kepada pimpinan bengkel/industri angket/
kan valid dan 3 pertanyaan yang tidak kuesioner berisi sejumlah pertanyaan, hal
valid, yaitu soal no. 18, 27, dan 36. ini digunakan untuk memperoleh lebih
Ketiga soal ini tidak digunakan sebagai banyak informasi dari responden dalam
alat untuk menjaring data. Selanjutnya arti pengetahuan atau hal-hal yang ia
soal yang lain adalah valid, valid dalam ketahui.
arti shahih sebagai alat untuk menjaring Teknik analisis data yang digunakan
data sesuai dengan tujuan penelitian. dalam penelitian ini adalah analisis des-
Selain memenuhi persyaratan vali- kriptif yaitu teknik analisis untuk men-
ditas, suatu instrumen yang baik juga deskripsikan hasil penelitian tersebut.
harus memenuhi persyaratan reliabilitas. Analisis dalam penelitian ini bertujuan
Suatu tes dapat dikatakan reliabel, apa- mengetahui: (1) harapan dunia usaha/
bila memiliki konsistensi yang tinggi. industri terhadap soft skill lulusan SMK
Reliabilitas berhubungan dengan masalah di Kabupaten Blitar, (2) soft skill yang
kepercayaan, dapat diketahui mempunyai dibelajarkan di SMK di Kabupaten Blitar,
taraf kepercayaan yang tinggi jika hal ter- (3) relevansi soft skill antara yang di-
sebut dapat memberikan hasil yang tetap butuhkan dunia usaha/industri dengan
(Arikunto, 2002). yang dibelajarkan di SMK.
Suryanto, dkk., Relevansi Soft Skill yang Dibutuhkan Dunia Usaha/Industri 111

Data yang diperoleh dari angket dan 14,53. Secara rinci data penelitian soft skill
checklist, dianalisis dengan langkah se- yang sangat dibutuhkan di dunia usaha/
bagai berikut: (1) memasukkan data, (2) industri, seperti terlihat pada Tabel 3.
mengklasifikasikan data, (3) menyajikan Berdasarkan hasil survey di SMK
data, dan (4) menyimpulkan hasil pene- yang ada di Kabupaten Blitar didapatkan
litian sesuai dengan masalah yang telah data berupa rangking atau urutan soft
dirumuskan. Metode yang digunakan yaitu skill yang dibelajarkan di SMK menurut
melalui selisih rangking atau urutan ke- guru, artinya angka-angka yang didapat
butuhan industri dan pembelajaran di seko- dari perhitungan mean, median, dan modus
lah dengan kategori terlihat pada Tabel 2. merupakan tingkatan prioritas untuk di-
belajarkan di sekolah dan bukan merupa-
Tabel 2. Kriteria Pedoman Interprestasi kan skor, untuk mengetahui lebih jelas
Relevansi mengenai gambaran data penelitian ten-
Selisih tang soft skill yang dibelajarkan di SMK.
No. Kriteria
Rangking Menurut guru, soft skill yang diutama-
1 01 Sangat relevan kan untuk dibelajarkan meliputi: kejujur-
2 23 Relevan an dan sikap perilaku yang baik sebesar
3 45 Kurang relevan 1,67; etika dan moral dalam perkataan
4 67 Tidak relavan dan perbuatan sebesar 2,57; komitmen
5 817 Sangat tidak relevan yang tinggi dalam menepati janji sebesar
4,10; disiplin waktu sebesar 4,80; rasa
HASIL tanggung jawab sebesar 5,30; bekerja se-
cara aman sebesar 7,10; kemampuan ber-
Hasil survey yang telah dilakukan di komunikasi sebesar 7,50; hormat kepada
dunia usaha/industri bidang otomotif di- orang yang lebih tua sebesar 7,80; kreatif
dapatkan data berupa rangking atau urutan dan banyak akal sebesar 8,13; kemampuan
kebutuhan soft skill dunia usaha/industri, mengelola informasi sebesar 10,01; tang-
nilai mean dengan rangking tertinggi ber- guh/gigih dalam bekerja sebesar 12,00;
ada pada indikator kemampuan berkomu- kepedulian terhadap sesama dan pekerjaan
nikasi sebesar 2,30; kejujuran dan sikap sebesar 12,20; mampu mengatur diri de-
perilaku yang baik sebesar 2,80; rasa tang- ngan baik dalam bekerja sebesar 13,30;
gung jawab sebesar 3,67; disiplin waktu mudah menerima masukan sebesar 13,40;
sebesar 4,20; bekerja secara aman sebesar bersemangat dalam bekerja sebesar 13,67;
4,30; kreatif dan banyak akal sebesar 6,63; tidak bergantung kepada orang lain dalam
komitmen yang tinggi dalam menepati bekerja sebesar 14,10; dan dapat meng-
janji sebesar 7,67; kemampuan mengelola atasi stress sebesar 15,30. Gambaran data
informasi sebesar 8,30; etika dan moral penelitian tentang soft skill yang sangat
dalam perkataan dan perbuatan sebesar diutamakan untuk dibelajarkan di SMK
9,23; mampu mengatur diri dengan baik menurut guru, seperti terlihat pada Tabel 4.
dalam bekerja sebesar 10,77; semangat Sedangkan hasil survey terhadap sis-
dalam bekerja sebesar 11,70; hormat ke- wa SMK jurusan Teknik Mekanik Oto-
pada orang yang lebih tua sebesar 12,10; motif di Kabupaten Blitar, diperoleh se-
tangguh/gigih dalam bekerja sebesar baran skor berupa jawaban kuesioner
12,83; dapat mengatasi stress sebesar siswa. Data dikelompokkan dalam empat
13,37; tidak bergantung orang lain dalam kategori jawaban yaitu: selalu dengan
bekerja sebesar 14,13; kepedulian terha- skor 4, sering dengan skor 3, kadang-
dap sesama dan pekerjaan sebesar 14,43; kadang dengan skor 2, dan tidak pernah
dan mudah menerima masukan sebesar dengan skor 1.
112 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 2, SEPTEMBER 2013:107118

Tabel 3. Soft Skill yang Sangat Dibutuhkan Dunia Usaha/Industri


No. Soft Skill/Karakter Mean Median Mode Std. Deviasi
1 Kemampuan berkomunikasi 2,30 2 1 1,92
2 Kejujuran dan sikap perilaku yang baik 2,80 2 2 1,52
3 Memiliki rasa tanggung jawab 3,67 4 4 1,49
4 Disiplin waktu 4,20 5 5 1,77
5 Bekerja secara aman 4,30 3 2, 30 3,38
6 Kreatif dan banyak akal 6,63 6 6 1,83
7 Memiliki komitmen yang tinggi dalam 7,67 7 7 2,66
menepati janji
8 Kemampuan mengelola informasi 8,30 8 8 1,86
9 Etika dan moral dalam perkataan dan 9,27 9 9 3,69
perbuatan
10 Mampu mengatur diri dengan baik dalam 10,77 10 10 2,71
bekerja
11 Bersemangat dalam bekerja 11,70 11 9, 11 3,14
12 Hormat kepada orang yang lebih tua 12,10 12 11, 12 2,98
13 Tangguh/gigih dalam bekerja 12,83
14 Dapat mengatasi stres 13,37
15 Tidak bergantung pada orang lain dalam 14,13
bekerja
16 Kepedulian terhadap sesama dan pekerjaan 14,43
17 Mudah menerima masukan 14,53

Tabel 4. Soft Skill yang Sangat Diutamakan untuk Dibelajarkan di SMK menurut Guru

No. Soft Skill/Karakter Mean Median Mode Std. Deviasi


1 Kejujuran dan sikap perilaku yang baik 1,67 1 1 0,92
2 Etika dan moral dalam perkataan dan 2,57 2 2 1,65
perbuatan
3 Komitmen yang tinggi dalam menepati janji 4,10 3 3 2,58
4 Disiplin waktu 4,80 4 5 3,04
5 Rasa tanggung jawab 5,30 5 6 3,33
6 Bekerja secara aman 7,10 7 8 1,83
7 Kemampuan berkomunikasi 7,50 7,50 8 1,94
8 Hormat kepada orang yang lebih tua 7,80 7 6 2,61
9 Kreatif dan banyak akal 8,13 8 7,8,9 3,10
10 Kemampuan mengelola informasi 10,07 9,50 9 2,43
11 Tangguh/gigih dalam bekerja 12,00 12 11 3,09
12 Kepedulian terhadap sesama dan pekerjaan 12,20 13 13 2,64
13 Mampu mengatur diri dengan baik dalam 13,30
bekerja
14 Mudah menerima masukan 13,40
15 Bersemangat dalam bekerja 14,10
16 Dapat mengatasi stres 15,30
Suryanto, dkk., Relevansi Soft Skill yang Dibutuhkan Dunia Usaha/Industri 113

Nilai mean paling tinggi berada pada Relevansi antara soft skill yang dibu-
indikator disiplin waktu sebesar 3,90; eti- tuhkan dunia usaha/industri dengan yang
ka dan moral dalam perkataan dan per- dibelajarkan di SMK menurut guru sebe-
buatan sebesar 3,87; rasa tanggung ja- sar 65,00%. Hal ini dapat dilihat dari Ta-
wab sebesar 3,83; kejujuran dan sikap pe- bel 6 bahwa terdapat sebelas atribut soft
rilaku yang baik sebesar 3,80; bekerja se- skill termasuk dalam kategori relevan dan
cara aman sebesar 3,73; kemampuan me- sebesar 35,00% atau 6 atribut termasuk
ngelola informasi sebesar 3,63; tidak ber- dalam kategori tidak relevan.
gantung kepada orang lain dalam bekerja Atribut kejujuran dan sikap perilaku
sebesar 3,60; memiliki komitmen yang yang baik, disiplin waktu, bekerja secara
tinggi dalam menepati janji sebesar 3,53; aman, dan tidak bergantung kepada orang
kepedulian terhadap sesama dan pekerja- lain dalam bekerja tergolong dalam kate-
an sebesar 3,50; tangguh/gigih dalam be- gori sangat relevan. Atribut kemampuan
kerja sebesar 3,47; hormat kepada orang berkomunikasi dalam kebutuhan dunia
yang lebih tua sebesar 3,43; kreatif dan usaha/industri yang merupakan prioritas
banyak akal sebesar 3,40; bersemangat ternyata tidak demikian dalam proses
dalam bekerja sebesar 3,37; kemampuan pembelajaran.
berkomunikasi sebesar 3,27; mudah me- Dalam dunia usaha/industri, tenaga
nerima masukan sebesar 3,10; mampu kerja dituntut untuk menjadi profesional
mengatur diri dengan baik dalam bekerja yang kemampuan komunikasi yang baik.
sebesar 2,43; dan dapat mengatasi stres Dapat digambarkan bahwa dalam dunia
sebesar 2,40. Secara rinci data penelitian usaha/industri proses komunikasi sangat
tentang soft skill yang sangat diutamakan dibutuhkan dalam upaya koordinasi, ins-
untuk dibelajarkan di SMK menurut guru, truksi, dan proses informasi baik secara
seperti terlihat pada Tabel 5. vertical top down (dari atasan ke bawah-

Tabel 5. Soft Skill yang Sangat Diutamakan untuk Dibelajarkan di SMK menurut Siswa
No. Soft Skill/Karakter Mean Median Mode Std. Deviasi
1 Disiplin waktu 3,90 4 4 0,40
2 Etika dan moral dalam perkataan dan perbuatan 3,87 4 4 0,35
3 Rasa tanggung jawab 3,83 4 4 0,53
4 Kejujuran dan sikap perilaku yang baik 3,80 4 4 0,55
5 Bekerja secara aman 3,73 4 4 0,64
6 Kemampuan mengelola informasi 3,63 4 4 0,72
7 Tidak bergantung kepada orang lain dalam 3,60 4 4 0,72
bekerja
8 Memiliki komitmen yang tinggi dalam 3,53 4 4 0,63
menepati janji
9 Kepedulian terhadap sesama dan pekerjaan 3,50 4 4 0,63
10 Tangguh/gigih dalam bekerja 3,47 3 3 0,63
11 Hormat kepada orang yang lebih tua 3,43 3&5 4 0,63
12 Kreatif dan banyak akal 3,40 3 3 0,50
13 Bersemangat dalam bekerja 3,37
14 Kemampuan berkomunikasi 3,27
15 Mudah menerima masukan 3,10
16 Mampu mengatur diri dengan baik dalam 2,43
bekerja
17 Dapat mengatasi stres 2,40
114 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 2, SEPTEMBER 2013:107118

an) dan vertical bottom up (dari bawah ke atas (kemampuan berkomunikasi serta
atas), serta komunikasi horizontal antar etika dan moral dalam perkataan dan per-
tenaga kerja dalam tim menjadi sangat buatan) menunjukkan bahwa guru tidak
penting bagi kelangsungan dunia usaha/ memiliki orientasi yang tepat dalam skala
industri yang bersangkutan. Di lain pi- prioritas pada kedua atribut soft skill ter-
hak, proses pembelajaran soft skill oleh sebut. Hal ini dapat terjadi karena proses
guru SMK tidak mengakomodasi kebu- pemetaan skala kebutuhan soft skill calon
tuhan. tenaga kerja tidak dikomunikasikan secara
Dibuktikan dengan temuan bahwa sistematis antara pihak SMK sebagai pe-
atribut kemampuan berkomunikasi ber- nyelenggara pembelajaran dengan pihak
ada pada rangking tujuh dalam pembel- dunia usaha/industri sebagai penyerap
ajaran di SMK menurut guru. Selisih tenaga kerja lulusan SMK.
enam rangking dapat terjadi akibat pe- Sedangkan relevansi antara soft skill
ngaruh dari iklim pembelajaran di SMK yang dibutuhkan dunia usaha/industri de-
yang masih banyak menggunakan alur ngan yang dibelajarkan di SMK menurut
komunikasi satu arah secara vertical top siswa sebesar 76,00%. Hal ini dapat di-
down, yakni komunikasi dari guru ke sis- lihat dari Tabel 6 bahwa terdapat tiga-
wa, di mana dalam proses pembelajaran belas atribut soft skill yang termasuk da-
siswa diposisikan sebagai pendengar, dan lam kategori relevan dan sebesar 24,00%
guru memberikan instruksi. atau 4 atribut termasuk dalam kategori
Perbedaan iklim komunikasi antara tidak relevan.
dunia usaha/industri dengan pembelajar- Atribut soft skill yang termasuk da-
an di SMK dapat menjadi salah satu fak- lam kategori sangat relevan yaitu rasa
tor perbedaan rangking. Di lain pihak, tanggung jawab, bekerja secara aman,
animo tentang pembelajaran di SMK ada- hormat kepada orang yang lebih tua, dan
lah belajar untuk terampil secara teknik tidak bergantung kepada orang lain dalam
sesuai bidang masing-masing, sementara bekerja. Sedangkan yang termasuk kate-
itu keterampilan berkomunikasi dianggap gori relevan yaitu jujur dan berperilaku
bukan merupakan hal yang penting untuk baik, disiplin waktu, kemampuan menge-
dipelajari dan dilatih. Istilah umum yang lola informasi, mampu mengatur diri
beredar di kalangan luas adalah belajar dalam bekerja, bersemangat dalam be-
untuk bisa bekerja, bukan belajar untuk kerja, tangguh/gigih dalam bekerja, dapat
bisa bicara. mengatasi stress serta mudah menerima
Atribut etika dan moral dalam perka- masukan. Tiga atribut soft skill yang ter-
taan dan perbuatan selalu menjadi priori- masuk dalam kategori tidak relevan yaitu
tas utama di sekolah. Demikian halnya di kreatifitas, etika dan moral dalam perka-
lingkungan SMK, proses pembelajaran taan/perbuatan, dan kepedulian terhadap
dilakukan dengan unjuk kerja siswa yang sesama, sedangkan kemampuan berkomu-
harus menampilkan perilaku santun da- nikasi merupakan satu-satunya artibut
lam perkataan dan perbuatan. Atribut ini soft skill yang tergolong dalam kategori
berorientasi pada norma masyarakat yang sangat tidak relevan.
secara klasik telah menaruh ekspektasi Sementara pelaku usaha/industri me-
yang besar pada lingkungan sekolah un- nganggap atribut kreativitas sebagai soft
tuk dapat mencetak siswa yang beretika skill yang menjadi prioritas kebutuhan,
dan bermoral dalam perkataan dan per- ternyata di lain pihak unsur kreativitas
buatan. tidak mendapatkan tempat yang cukup
Temuan selisih rangking yang sa- tinggi pada presepsi siswa. Dunia usaha/
ngat tinggi pada dua atribut soft skill di industri menganggap bahwa kreativitas
Suryanto, dkk., Relevansi Soft Skill yang Dibutuhkan Dunia Usaha/Industri 115

berada pada rangking ke 6, sedangkan urutan ke-14, karena dari sisi guru diang-
menurut persepsi siswa berada pada rang- gap hal yang tidak terlalu penting dan
king 12. Selisih 6 angka ini menunjukkan tidak menjadi prioritas untuk diajarkan
bahwa ekspektasi dunia usaha/industri kepada siswa. Unsur komunikasi menjadi
untuk mendapatkan tenaga yang kreatif atribut yang secara unik mengalami tren
tidak diinterpretasikan dengan baik dalam degradatif jika diurutkan dari persepsi
proses pembelajaran. Kreativitas dapat ber- kebutuhan dunia usaha/industri (rangking
kembang jika seorang siswa diberi ke- 1), porsi pembelajaran menurut guru
bebasan untuk melakukan praktek yang (rangking 7), dan pembelajaran menurut
dalam prosesnya memungkinkan mereka siswa (rangking 14). Selisih rangking
untuk melakukan improvisasi, mencoba yang sangat lebar ini dapat menjadi tin-
metode yang berbeda dengan yang ter- jauan kritis bagi iklim pembelajaran di
cantum pada bahan ajar, serta diberi ruang SMK untuk membuka paradigma bahwa
untuk melakukan kesalahan. atribut komunikasi menjadi sangat pen-
Atribut memiliki kemampuan komu- ting di samping keterampilan siswa di bi-
nikasi yang baik merupakan hal yang pa- dang teknik. Relevansi atau kesesuaian
ling dibutuhkan dunia usaha/industri. Pa- antara soft skill yang dibutuhkan dunia
ra pemilik dan pelaku industri beranggap- usaha/industri dan yang dibelajarkan di
an bahwa memiliki kemampuan komuni- SMK di Kabupaten Blitar secara umum
kasi yang baik akan sangat berguna untuk rangking atau urutannya dapat dilihat
perkembangan usaha sedangkan pembel- pada Tabel 6.
ajaran di SMK menurut siswa menempati

Tabel 6. Kontingensi Relevansi antara Soft Skill yang Dibutuhkan Dunia Usaha/Industri
dengan yang Dibelajarkan di SMK di Blitar
Ranking Ranking Ranking
Kebutuhan Pembelajaran Diajarkan
No. Indikator/softskill
Dunia Usaha/ di SMK menurut
Industri menurut Guru Siswa
1 Kemampuan berkomunikasi 1 7 14
2 Kejujuran dan sikap perilaku yang baik 2 1 4
3 Rasa tanggung jawab 3 5 3
4 Disiplin waktu 4 4 1
5 Bekerja secara aman 5 6 5
6 Kreatif dan banyak akal 6 9 12
7 Komitmen dalam menepati janji 7 3 8
8 Kemampuan mengelola informasi 8 10 6
9 Etika dan moral dalam perkataan dan 9 2 2
perbuatan
10 Mampu mengatur diri dengan baik 10 13 7
11 Bersemangat dalam bekerja 11 15 13
12 Hormat kepada orang yang lebih tua 12 8 11
13 Tangguh/gigih dalam bekerja 13 11 10
14 Dapat mengatasi stres 14 17 17
15 Tidak bergantung kepada orang dalam 15 16 16
bekerja
16 Kepedulian terhadap sesama dan 16 12 9
pekerjaan
17 Mudah menerima masukan 17 14 15
116 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 2, SEPTEMBER 2013:107118

PEMBAHASAN dapat disimpulkan bahwa soft skill di-


Soft skill yang dibutuhkan dunia usa- butuhkan di dunia usaha/industri. Aspek
ha/industri di Kabupaten Blitar dapat di- soft skill yang dibutuhkan ketika bekerja
jelaskan sebagai berikut. Hasil penelitian pada dunia usaha/industri meliputi keju-
ini menunjukkan bahwa soft skill dibu- juran, etos kerja, tanggung jawab, disiplin
tuhkan di dunia usaha/industri. Soft skill dan menerapkan aspek kesehatan dan ke-
yang dibutuhkan meliputi kemampuan selamatan kerja (Wagiran, 2008).
komunikasi, kejujuran dan sikap perilaku Soft skill yang diutamakan untuk di-
yang baik, rasa tanggung jawab, disiplin belajarkan di SMK dipandang dari sisi
waktu, bekerja secara aman, kreatif dan pengajar atau menurut guru dan menurut
banyak akal, komitmen yang tinggi da- siswa. Menurut guru, soft skill yang di-
lam menepati janji, kemampuan menge- utamakan untuk dibelajarkan meliputi:
lola informasi, etika dan moral dalam (1) kejujuran dan sikap perilaku yang
perkataan dan perbuatan, mampu meng- baik, (2) etika dan moral dalam perkataan
atur diri dengan baik dalam bekerja, ber- dan perbuatan, (3) komitmen yang tinggi
semangat dalam bekerja, hormat kepada dalam menepati janji, (4) disiplin waktu,
orang yang lebih tua, tangguh/gigih da- (5) rasa tanggung jawab, (6) bekerja secara
lam bekerja, mengatasi stres, tidak ber- aman, (7) kemampuan berkomunikasi,
gantung kepada orang lain dalam bekerja, (8) hormat kepada orang yang lebih tua,
kepedulian terhadap sesama dan pekerja- (9) kreatif dan banyak akal, (10) kemam-
an, dan mudah menerima masukan. puan mengelola informasi, (11) tangguh/
Hal ini didukung oleh Depdiknas gigih dalam bekerja, (12) kepedulian ter-
(2004), yang menyatakan bahwa sebagian hadap sesama dan pekerjaan, (13) mampu
besar lulusan SMK di Indonesia bukan mengatur diri dengan baik dalam bekerja,
saja kurang mampu menyesuaikan diri (14) mudah menerima masukan, (15) ber-
dengan perkembangan ilmu dan teknologi, semangat dalam bekerja, (16) tidak ber-
tetapi juga kurang mampu mengembang- gantung kepada orang lain dalam bekerja,
kan diri dan kariernya di tempat kerja. dan (17) dapat mengatasi stress.
Kualifikasi calon tenaga kerja yang dibu- Sedangkan menurut siswa, soft skill
tuhkan dunia kerja disamping syarat ke- yang diutamakan untuk dibelajarkan me-
ilmuwan dan keterampilan juga serang- liputi: (1) etika dan moral dalam perkataan
kaian kemampuan nonteknis yang tidak dan perbuatan, (2) tangguh/gigih dalam
terlihat wujudnya (intangible) namun bekerja, (3) disiplin waktu, (4) komitmen
sangat diperlukan yang disebut soft skill. yang tinggi dalam menepati janji, (5) rasa
Hal senada juga didukung dengan tanggung jawab, (6) kepedulian terhadap
fakta dari hasil penelusuran recruitment sesama dan pekerjaan, (7) mudah me-
online perusahaan otomotif terbesar di nerima masukan, (8) kejujuran dan sikap
Indonesia yang berorientasi internasional, perilaku yang baik, (9) tidak bergantung
syarat yang paling sering dimunculkan kepada orang lain dalam bekerja, (10) be-
bagi calon tenaga kerjanya adalah mam- kerja secara aman, (11) bersemangat dalam
pu berkomunikasi dengan baik, mampu bekerja, (12) hormat kepada orang yang
bekerja dengan tekanan kerja yang tinggi, lebih tua, (13) kemampuan mengelola
sanggup bekerja lembur, memiliki ke- informasi, (14) kreatif dan banyak akal,
mampuan interpersonal skill yang baik, (15) kemampuan berkomunikasi, (16) da-
mampu bekerja mencapai target waktu pat mengatasi stress, dan (17) mampu
yang ditetapkan, sehat jasmani dan rohani, mengatur diri dengan baik dalam bekerja.
memiliki minat yang tinggi pada dunia Hal ini sesuai dengan pernyataan
otomotif (Anonimous, 2013). Sehingga dari Kemendiknas (2011) bahwa pendi-
Suryanto, dkk., Relevansi Soft Skill yang Dibutuhkan Dunia Usaha/Industri 117

dikan soft skill bertumpu pada pembinaan input, proses dan output saja. Sedangkan
mentalitas agar peserta didik dapat me- outcome siswa tidak diperhatikan. Pada-
nyesuaikan diri dengan realitas kehidupan hal, outcome siswa yang baik merupakan
dan sangat penting dalam pembentukan salah satu tolak ukur kesuksesan sekolah
karakter anak bangsa sehingga mampu (Kresnayana Yahya, 2001 dalam Dewi,
bersaing, beretika, bermoral, sopan san- 2012). Antara pembelajaran soft skill di
tun, dan berinteraksi dengan masyarakat. SMK dengan kebutuhan soft skill di
Konfigurasi karakter dalam konteks dunia usaha/industri relevansinya 47,00%
totalitas proses psikologis dan sosial-kul- saja (kurang dari 50,00%) hal ini terjadi
tural tersebut dapat dikelompokkan dalam: karena sekolah lebih mengutamakan as-
(1) olah hati (spiritual and emotional de- pek sikap, moral dan perilaku serta aspek
velopment), (2) olah pikir (intellectual kepribadian sedangkan industri lebih me-
development), (3) olah raga dan kineste- mentingkan kemampuan berkomunikasi
tik (physical and kinestetic development), dan penampilan yang menarik.
dan (4) olah rasa dan karsa (affective and
creativity development) (Samani & Ha- SIMPULAN DAN SARAN
rianto, 2011).
Relevansi soft skill yang dibutuhkan Simpulan dari penelitian yang telah
oleh dunia usaha/industri dengan SMK dilakukan ini adalah deskripsi urutan ke-
meliputi: (1) kejujuran dan sikap perilaku butuhan soft skill dunia usaha/industri di
yang baik, (2) rasa tanggung jawab, (3) di- Kabupaten Blitar meliputi: (1) kemampu-
siplin waktu, (4) bekerja secara aman, an untuk saling berkomunikasi, (2) keju-
(5) tangguh/gigih dalam bekerja, (6) da- juran dan sikap perilaku bekerja yang
pat mengatasi stress, (7) tidak bergantung baik, (3) rasa tanggungjawab yang tinggi,
kepada orang lain dalam bekerja, dan (4) disiplin waktu, dan (5) bekerja secara
(8) mudah menerima masukan. Sedang- aman.
kan atribut kemampuan komunikasi yang Deskripsi urutan soft skill yang di-
merupakan hal yang paling dibutuhkan belajarkan di SMK menurut guru dan sis-
dunia usaha/industri justru termasuk atri- wa meliputi: (1) kejujuran dan sikap peri-
but yang tidak relevan dengan pembel- laku yang baik dan disiplin waktu, (2) etika
ajaran di sekolah. dan moral dalam perkataan dan perbuat-
Hal ini sesuai dengan Berthhall da- an, (3) komitmen yang tinggi dalam me-
lam Admin (2008), menyatakan bahwa nepati janji dan rasa tanggung jawab,
soft skill atau keterampilan lunak me- (4) bekerja secara aman, dan (5) kemam-
rupakan tingkah laku personal dan inter- puan mengelola informasi.
personal yang dapat mengembangkan dan Relevansi soft skill yang dibutuhkan
memaksimalkan kinerja manusia (melalui dunia usaha/industri dengan yang dibel-
pelatihan, pengembangan kerja sama tim, ajarkan di SMK di Kabupaten Blitar me-
inisiatif, dan pengambilan keputusan). nurut guru dan siswa adalah: (1) kejujur-
Soft skill ini merupakan modal dasar siswa an dan sikap perilaku yang baik, (2) rasa
untuk berkembang secara maksimal se- tanggung jawab, (3) disiplin waktu, (4) be-
suai pribadi masing-masing. Pentingnya kerja secara aman, (5) tangguh/gigih da-
pengembangan soft skill dan life skills lam bekerja, (6) dapat mengatasi stress,
bagi peserta didik, karena banyak lulusan (7) tidak bergantung kepada orang lain
sekolah yang tidak mampu mengaplikasi- dalam bekerja, dan (8) mudah menerima
kan ilmu mereka di masyarakat. Hal ini, masukan.
karena sekolah hanya berkutat pada aspek Guna memperoleh relevansi antara
soft skill yang dibutuhkan di dunia usaha/
118 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 2, SEPTEMBER 2013:107118

industri dengan SMK di Kabupaten Bli- Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian.


tar, hendaknya dilakukan monitoring dan Jakarta: Rineka Cipta.
evaluasi antara sekolah dengan dunia Departemen Pendidikan Nasional. 2003.
usaha/industri. Dalam menentukan atribut Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Na-
soft skill yang akan dibelajarkan di se- sional. Bandung: Fokusmedia.
kolah, pihak sekolah perlu mempertim- Depdiknas. (2004). Kurikulum Sekolah
bangkan atribut soft skill yang dibutuh- Menengah Kejuruan Edisi 2004. Ja-
kan pihak dunia usaha/industri dan ana- karta: Direktorat Jenderal Pendidik-
lisa soft skill yang dibelajarkan di sekolah an Dasar dan Menengah, Direktorat
menurut siswa. Pelaksanaan link and Pendidikan Menengah Kejuruan.
match antara dunia usaha/industri dan Dewi, M. 2012. Soft Skill. (online), (http:
SMK sebaiknya bukan hanya pada aspek //www.scribd.com/doc/93612141/So
hard skill tetapi juga soft skill. Dalam ft-Skill, diakses 16 November 2012).
Kemendiknas. 2011. Panduan Pendidik-
pembelajaran di sekolah, guru hendaknya an Karakter Tingkat Menengah Ke-
dapat membangun interaksi positif antara juruan. Jakarta: Renstra.
guru dengan siswa dan siswa dengan sis- Maholtra, N.K. 1996. Marketing Re-
wa sehingga dapat meningkatkan kemam- search, an Applied Orientation. Se-
puan berkomunikasi baik lisan maupun cond Edition, Prentice-Hall Inter-
tulisan, mengingat kemampuan komuni- national, Inc. New Jersey.
kasi merupakan atribut yang paling di- Sailah, I. 2006. Pengembangan Soft Skills
utamakan oleh dunia usaha/industri. di Perguruan Tinggi. (online), (http://
Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya isailah.50webs.com/BUKU%20PEN
GEMBANGAN%20SOFTSKILLS
difokuskan pada proses pembelajaran di %202008.pdf, diakses 19 September
SMK khususnya di Blitar dengan model 2011).
pembelajaran yang dapat meningkatkan Samani, M. & Harianto. 2011. Pendidik-
soft skill siswa. an Karakter. Bandung: Remaja Ros-
dakarya.
Supeno, B. 1997. Statistik Terapan. Ja-
DAFTAR RUJUKAN karta: Rineka Cipta.
Admin. 2008. Pentingnya Soft Skill. Tim Pakar Yayasan Jati Diri Bangsa.
(online), (http://infocomcareer.com. 2011. Pendidikan Karakter di Seko-
html, diakses 21 Nopember 2011). lah. Jakarta: PT. Elex Media Kom-
putindo.
Anonimous. 2013. Lowongan Kerja 2013
PT. Astra International Tbk. (online), Wagiran, W. 2008. The Importance of
(http://www.webloker.com/lowongan Developing Soft Skills in Preparing
-kerja-2013-pt-astra-international- Vocational High School Graduates.
tbk.php, diakses 19 April 2013). (online), (http://www.voctech.bn, di-
akses 19 Agustus 2011).

Anda mungkin juga menyukai