Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


P4K yaitu Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh bidan sebagai
upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil, suami dan keluarga tentang
Kehamilan yang berisiko atau bahaya pada kehamilan; Ajakan pada ibu, suami
dan keluarga untuk merencanakan persalinan.Faktor Risiko Adanya potensi
resiko/kegawatdaruaratan), Terlalu muda hamil pertama, Terlalu tua hamil
pertama, Terlalu cepat punya anak, Terlalu lama punya anak, Terlalu banyak
punya anak, terlalu Pendek TB < 145 cm ), Riwayat obstetri jelek. Melahirkan
dengan vakum. Pernah melahirkan dengan uteri di rogoh. Pernah melahirkan
dengan Caesar (bedah perut). Tiga Pesan Kunci MPS (Make Pregnancy
Serving), yaitu :
1. Setiap persalinan ditolong tenaga kesehatan terampil
2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara adekuat
3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan dan penanggulangan komplikasi
keguguran tidak aman.
Donor darah merupakan proses pengambilan darah dari seseorang secara
sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai pada transfusi
darah bagi pasien yang membutuhkan. Sedangkan di desa Natai Raya banyak
ibu hamil yang belum mempersiapkan pendonor untuk persalinan dan
masyarakatnya kebanyakan tidak mengetahui golongan darah masing-masing.
Masih banyak masyarakat yang tidak siap untuk menjadi pendonor
dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang manfaat donor darah dan takut
jarum suntik.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti PKL Kebidanan Komunitas di lapangan
mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan bermutu dan
komprehensif kepada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai
dengan budaya setempat.

1
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti pratikum asuhan kebidanan komunitas
di lapangan mahasiswa dapat:
a. Mampu mengumpulkan data secara lengkap dan sesuai
kebutuhan
b. Mampu melakukan tabulasi data dan memprioritaskan masalah
c. Mampu mengadakan Musyawarah Mayarakat Desa (MMD)
yang menghasilkan rencana intervensi pemecahan masalah
mengenai pendonoran darah oleh masyarakat.
d. Mampu menggerakkan upaya KIA di wilayah praktek
e. Mampu membangun jaringan pada pelayanan kebidanan
komunitas.
f. Mampu melaksanakan ANC di komunitas
g. Mampu melaksanakan upaya promotif dan prventif pada wanita
selama daur kehidupan (remaja, pra-nikah, PUS dan
menopause)
1.3 Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

a. Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan secara nyata


di wilayah PKL.

b. Mahasiswa mendapat pengalaman dalam menyelenggarakan PKL


serta memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menangani
masalah kesehatan yang ada di masyarakat yang berhubungan
dengan KIA / KB.

c. Dapat bekerjasama dengan institusi terkait dalam rangka mengurangi


masalah kesehatan di tingkat Jorong

2. Bagi Pemerintahan

Dengan adanya PKL Kebidanan Komunitas diharapkan hasil temuan


yang ada di lokasi PKL Kebidanan Komunitas dijadikan masukan bagi
pemerintah untuk merencanakan program kesehatan dimasa yang akan
datang.

2
3. Bagi Masyarakat

Dapat menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan dan


termotivasi untuk bertindak sesuai perilaku hidup sehat.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan untuk pelaksanaan PKL Kebidanan Komunitas


di masyarakat yang akan datang.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian P4K


P4K yaitu Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh bidan sebagai
upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil, suami dan keluarga
tentang Kehamilan yang berisiko atau bahaya pada kehamilan; Ajakan pada
ibu, suami dan keluarga untuk merencanakan persalinan.
Tujuan P4K antara lain Suami, keluarga dan masyarakat paham tentang
bahaya persalinan. Adanya rencana persalinan yang aman, adanya dukungan
sukarela dalam persiapan donor darah. Penyebab utama kematian ibu ialah
Perdarahan, Eklamsia dan Infeksi. Faktor Risiko Adanya potensi
resiko/kegawatdaruaratan), Terlalu muda hamil pertama, Terlalu tua hamil
pertama, Terlalu cepat punya anak, Terlalu lama punya anak, Terlalu banyak
punya anak, terlalu Pendek TB < 145 cm ), Riwayat obstetri jelek.
Melahirkan dengan vakum. Pernah melahirkan dengan uteri di rogoh. Pernah
melahirkan dengan Caesar (bedah perut).
Tiga Pesan Kunci MPS (Make Pregnancy Serving)
1. Setiap persalinan ditolong tenaga kesehatan terampil
2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara adekuat
3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan dan penanggulangan komplikasi
keguguran tidak aman
2.2 Donor Darah
1. Pengertian Donor Darah
Donor darah merupakan proses pengambilan darah dari seseorang
secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai
pada transfusi darah bagi pasien yang membutuhkan.Untuk dapat
menyumbangkan darah, seorang donor darah harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
a. Berbadan sehat.
b. Usia 17-60 tahun (pada usia 17 tahun diperbolehkan menjadi
donor bila mendapat ijin tertulis dari orang tua. Sampai usia

4
tahun donor masih dapat menyumbangkan darahnya dengan jarak
penyumbangan 3 bulan atas pertimbangan dokter).
c. Berat badan minimum 45 kg.
d. Temperatur tubuh : 36,6 - 37,5 ℃ (oral).
e. Tekanan darah baik, yaitu:
1) Sistole :110 - 160 mm Hg.
2) Diastole : 60 - 100 mm Hg.
3) Denyut nadi : Teratur 50 - 100 kali/ menit.
f. Haemoglobin
1) Wanita : minimal 12 gr %
2) Pria : minimal 12,5 gr %
g. Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 4 kali dengan
jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan. Keadaan ini
harus sesuai dengan keadaan umum donor.
h. Bagi penyumbang darah wanita tidak sedang menstruasi, hamil
atau menyusui.
i. Tidak dalam pengaruh obat-obatan seperti golongan narkotika
dan alkohol.
j. Tidak menderita penyakit: jantung, hati, paru-paru, ginjal,
kencing manis, penyakit kelainan darah, gangguan pembekuan
darah, epilepsi, kanker atau penyakit kulit.
2. Prosedur Donor Darah
Sebelum dilakukan proses pengambilan darah, calon pendonor darah
akan melalui beberapa tahap. Berikut merupakan tahap-tahap pendonor :

5
Tahap pertama bagi calon pendonor darah yaitu mengambil form
pendaftaran dan mengisikan data pribadi. Kemudian dilakukan
pemeriksaan usia, berat badan, kadar HB, golongan darah dan tekanan
darah oleh petugas UDD PMI. Jika memenuhi syarat, tahap berikutnya
yaitu pengambilan darah. Sedangkan bagi yang tidak memenuhi syarat
donor darah, maka pengambilan darah tidak dapat dilakukan. Setelah
selesai, pendonor darah diberi waktu beristirahat sejenak. Apabila
keadaan sudah membaik, petugas UDD PMI mempersilahkan pendonor
darah untuk mengambil kartu donor. Kartu tersebut adalah bukti bahwa
seseorang telah melakukan donor darah. Proses donor darah pun
dinyatakan selesai.
3. Manfaat Donor Darah
a. Menurunkan Risiko Terkena Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Donor darah harus rutin agar dapat membantu mengurangi risiko terkena
penyakit jantung. Donor darah diketahui dapat membantu menurunkan
kekentalan darah. Semakin kental darah yang mengalir di dalam tubuh,
akan membuat semakin tinggi terjadinya gesekan antara darah dan
pembuluh darah. Gesekan yang terjadi dapat merusak sel-sel dinding
pembuluh darah. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya sumbatan di
pembuluh darah.
b. Menurunkan Risiko Kanker
Donor darah dapat mengurangi zat besi yang berlebih dalam tubuh.
Kadar zat besi dalam darah yang berlebih dianggap menjadi salah satu
penyebab meningkatnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dalam
tubuh ini yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker.
c. Menurunkan Kolesterol
Sesuai dengan penjelasan di atas, donor darah dapat membantu
menurunkan kekentalan darah. Dengan mengurangi kekentalan darah ini
dapat pula membantu menurunkan kolesterol. Kolesterol yang meningkat
dapat membuat sumbatan di peredaran darah.
d. Merawat Kesehatan Organ Hati
Kelebihan zat besi juga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada
organ hati. Zat besi yang berlebih dapat memicu beberapa penyakit salah
satunya hepatitis C.

6
e. Menurunkan Berat Badan
Menurunkan berat badan dapat dengan cara melakukan donor darah.
Donor darah dapat membakar 650 kalori saat memberikan 450 ml
darahnya. Tetapi kamu tidak bisa menjadikan donor darah menjadi
program penurunan berat badan. Kamu tetap harus menerapkan pola
hidup sehat dengan olahraga secara teratur dan tetap memperhatikan
asupan makanan.
f. Mendeteksi Penyakit Serius
Sebelum melakukan donor darah, kamu akan menjalani beberapa
pemeriksaan seperti berat badan, suhu, nadi, tekanan darah, dan kadar
hemoglobin. Selain itu, kamu juga diminta untuk menjalani pemeriksaan
darah untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit HIV, hepatitis B, hepatitis
C, sipilis, dan malaria. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
penularan penyakit saat melakukan tranfusi. Serangkaian pemeriksaan
yang dilakukan, dapat membantu pendonor untuk mendeteksi penyakit-
penyakit tertentu secara dini.
g. Meningkatkan Produksi Darah
Donor darah secara teratur dapat membantu merangsang produksi sel-sel
darah baru. Dengan mendonor darah tubuh tetap sehat dan bekerja lebih
efisien.
h. Membantu Mempercepat Penyembuhan Luka
Setelah donor darah, akan terjadi penyesuaian tubuh terhadap
berkurangnya sel darah merah. Penyesuaian ini juga dibutuhkan tubuh
ketika mengalami luka yang mengakibatkan berkurangnya sel darah
merah. Kondisi ini yang membuat penyembuhan luka menjadi lebih
cepat.
i. Membantu Menyelamatkan Nyawa Orang Lain
Melakukan donor darah dapat membantu menyelamatkan nyawa orang
lain. Darah yang telah didonorkan dapat digunakan oleh orang yang
membutuhkan pertolongan.
j. Mencegah Penuaan Dini
Donor darah secara teratur dapat membantu kulit bergenerasi secara
sempurna. Kadar zat besi yang berlebih dapat meningkatkan radikal
bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menjadi penyebab penuaan dini.

7
k. Melakukan donor darah dapat kamu lakukan secara rutin maksimal 5 kali
dalam 2 tahun. Pria dapat mendonorkan darahnya setiap 3 bulan sekali
dan wanita dapat mendonorkan darahnya setiap 4 bulan sekali. Kamu
dapat menjaga makanan sebelum donor darah dengan mencukupi asupan
cairan dan zat besi, hal ini juga sama dengan makanan setelah donor
darah dilakukan.Sebelum melakukan donor darah, sebaiknya tidur cukup
dan ada baiknya menghindari donor darah saat haid.
l. Setiap masyarakat dapat melakukan donor darah di pelayanan Kesehatan
seperti PMI (palang merah Indonesia), dan Laboratorium terdekat.

2.3 DATA UMUM


1. Geografi (Periode 2020 s/d 2021)
a. Utara : Desa Purbasari
b. Selatan : Desa Sungai Tendang
c. Barat : Kelurahan Baru
d. Timur : Desa Pangkalan 1

2. Distribusi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

No Kelompok Laki-laki perempuan Laki laki perempuan%


umur %
1 0-5 tahun 69 62 3.59% 3.23%
2 6-17 tahun 203 184 10.57% 9.54%
3 18-30 tahun 208 220 10.83% 11.46%
4 31-120 tahun 507 463 24.41% 24.11%
Jumlah 987 929 51.41% 48.39%

3. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No Kelompok Laki % Perempuan % Jumlah %


laki
1 Tidak/belum 108 5.63 112 5.83 220 11.46%
sekolah % %
2 Belum tamat 121 6.30 105 5.47 226 11.77%
sd/sederajat % %
3 Tamat 219 11.4 239 12.4 458 23.85%

8
sd/sederajat 1% 5%
4 Sltp/sederajat 190 9.90 178 9.27 368 19.17%
% %
5 Slta/sederajat 323 16.8 253 13.1 576 30.00%
2% 8%
6 Akademi 6 0.31 10 0.52 16 0.83%
diploma % %
3/s.muda
7 Diplomat 15 0.78 32 1.67 47 2.45%
4/strata 1 % %
Jumlah 982 51.1 929 48.3 1911 99.53%
5% 9%
Belum 7 0.36 2 0.10 9 0.47%
mengisi % %

4. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No Kelompok Laki % Peremp % Jumlah %


-laki uan
1 Belum/tidak 99 5.16% 113 5.89% 212 11.04%
bekerja
2 Mengurus rumah 0 0.00% 419 21.82% 419 21.82%
tangga
3 Pelajar/mahasiswa 220 11.46% 195 10.16% 415 21.61%
4 Pensiunan 4 0.21% 0 0.00% 4 0.21%
5 PNS 8 0.42% 8 0.42% 16 0.83%
6 TNI 1 0.05% 0 0.00% 1 0.05%
7 POLRI 1 0.05% 0 0.00% 1 0.05%
8 Petani/pekebun 146 7.60% 43 2.24% 189 9.84%
9 Peternak 4 0.21% 0 0.00% 4 0.21%
10 Nelayan/perikanan 1 0.05% 0 0.00% 1 0.05%
11 Konstruksi 2 0.10% 0 0.00% 2 0.10%
12 Transportasi 4 0.21% 0 0.00% 4 0.21%
13 Karyawan swasta 197 10.26% 84 4.38% 281 14.64%
14 Karyawan BUMN 2 0.10% 0 0.00% 2 0.10%
15 Karyawan honorer 1 0.05% 0 0.005 1 0.05%
16 Buruh harian lepas 55 2.86% 2 0.10% 57 2.97%
17 Buruh 2 0.10% 0 0.00% 2 0.10%
tani/perkebunan
18 Tukang batu 38 1.98% 0 0.00% 38 1.98%
19 Tukang kayu 5 0.26% 0 0.00% 5 0.26%
20 Mekanik 13 0.86% 0 0.00% 13 0.68%

9
21 Dosen 0 0.00% 1 0.05% 1 0.05%
22 Guru 5 0.26% 5 0.26% 10 0.52%
23 Bidan 0 0.00% 1 0.05% 1 0.05%
24 Perawat 1 0.05% 1 0.05% 2 0.10%
25 Supir 52 2.71% 0 0.00% 52 2.71%
26 Pedagang 28 1.46% 19 0.99% 47 2.45%
27 Perangkat desa 5 0.26% 3 0.16% 8 0.42%
28 Kepala desa 1 0.05% 0 0.00% 1 0.05%
29 Wiraswasta 84 4.38% 32 1,67% 116 6.04%
Lainnya 1 0.05% 0 0.00% 1 0.05%
Jumlah 980 51.04% 926 48,32% 1906 99.27%
Belum mengisi 9 0.47% 5 0,26% 14 0.73%
Total 989 51.51% 931 48,49% 1920 100.00
%

5. Distribusi Penduduk Menurut Agama

No Agama Laki % Perempuan % Jumlah %


-laki
1 Islam 946 49.27% 897 46.72% 1843 95.99%
2 Kristen 30 1.56% 16 0.83% 46 2.40%
3 Katholik 10 0.52% 13 0.68% 23 1.20%
4 budha 3 0.16% 5 0.26% 8 0.42%
Jumlah 989 51.51% 931 48.49% 1920 100.00%
Belum mengisi 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
Total 989 51.51% 931 48.49% 1920 100.00%

2.4 DATA KHUSUS


6. KIA

No Penduduk sasaran program Laki-laki perempuan Jumlah


1 Ibu hamil 0 43 43
2 Ibu melahirkan 0 41 41
3 Kelahiran hidup - - 39
4 Bayi 0 tahun 20 18 38
5 Bayi (0-1 tahun) 39 36 75
5 Batita (0-2 tahun) 58 54 113
6 Balita (0-4 tahun) 95 90 185
7 Anak balita (1-4 tahun) 76 72 147
8 Anak pra sekolah (5-6 tahun) 36 35 71
9 Anak usia kelas 1 SD (7 tahun) 18 17 35
10 Anak usia kelas 2 SD (8 tahun) 17 17 34
11 Anak usia kelas 3 SD (9 tahun) 17 17 34
12 Anak usia SD (7-12) 103 99 202

10
7. IMUNISASI

No Jenis sasaran Sasaran Target Jumlah


1 Imunisasi BBL 39 95
2 Imunisasi surving infant 38 95
3 Imunisasi tambahan 38 70
4 Imunisasi TT bumil 43 80

BAB III
PERMASALAHAN DAN
PEMECAHAN

3.1 Tinjauan Pemecahan


Setelah dilakukan penelitian dan penyebaran questioner/angket
didapatkan beberapa permasalahan dari unsur 5 M yaitu :
1. Man
a. Kurangnya pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang donor
darah.
b. Kurangnya kepedulian ibu hamil dan keluarga dalam
mempersiapkan calon pendonor darah untuk persalinan
c. Kurangnya kepeduliaan antar sesama masyarakat dalam
mempersiapkan donor darah bagi ibu hamil ataupun masyarakat
yang memerlukan pendonor
2. Machines
Orang yang mengajukan untuk mendonor darah harus datang ke
puskesmas untuk cek golongan darahnya
3. Money
Tidak ada masalah
4. Material
Kurangnya alat yang menunjang tentang informasi donor darah
seperti spanduk, Baleho, Brosur, Poster yang diletakan pada fasilitas
Kesehatan, dan di beberapa titik sekitar desa.
5. Methode

11
Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat terhadap pentingnya
Donor Darah.

3.2 Diagram questioner Donor Darah

12
Pendonor 11
10
8
6 5 5
4 3
2
0
Bersedia Tidak Takut jarum kurang
bersedia TDR pengetahuan
Bersedia

Keterangan :

 Terdapat 3 orang yang bersida donor darah


 Terdapat 5 orang yang tidak bersedia donor darah karena
tensi rendah
 Terdapat 5 orang yang tidak bersedia karena takut jarum
suntik
 Terdapat 11 orang yang kurang pengetahuan tentang
donor darah

3.3 Prioritas masalah

12
Kurangnya pengetahuan dan kepeduliaan ibu hamil dan masyarakat
umum tentang pentingnya mempersiapkan pendonor untuk persalinan dan untuk
kegawatdaruratan lainnya

3.4 Solusi
Adapun solusi yang diberikan yaitu :
a. Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan masyarakat tentang
mempersiapkan pendonor darah.
b. Adanya kerjasama antara Desa dan PMI untuk melakukan sosialisasi dan
kegiatan donor darah setiap 6 bulan sekali
c. Desa menyediakan alat penunjang informasi tentang donor darah

3.5 Rencana tindak lanjut


a. Mensosialisasikan kembali tentang donor darah kepada ibu hamil.
b. Memberikan pengetahuan kepada ibu hamil tentang pentingnya
mempersiapkan calon pendonor darah untuk antisipasi apabila terjadi
kegawatdaruratan seperti perdarahan yang memang memerlukan banyak
transfusi darah.
c. Mendata warga yang siap untuk menjadi calon pendonor darah.
d. Adanya Kerjasama antara Desa dan PMI untuk melakukan kegiatan
pengecekan golongan darah dan melakukan donor darah
e. Mengarahkan masyarakat untuk melaporkan kepada ketua RT apabila di
keluarganya ada yang hamil
No Masalah Rumusan Rumusan Sasaran Target Penanggun Lokasi
Masalah Kegiatan g Jawab
1 Donor Kurangnya Musyawarah Masyar akat Masyara Kepala desa Desa
darah kepedulian mufakat desa desa Natai kat Natai
ibu hamil Raya terutama Raya
tentang ibu hamil
pentingnya
mempersiap
kan
pendonor

13
untuk
persalinan

BAB IV
EVALUASI

4.1 Hasil Evaluasi


Dari hasil acara kegiatan Penyuluhan tersebut, respon dari kepala desa,
aparat desa, kader dan masyarakat yang menghadiri MMD sangat baik. ketika
sesi tanya jawab di mulai banyak masyarakat yang antusias dan menyetujui
solusi yang kami berikan dalam masalah yang ada. Evaluasi ini di tunjukan
khusus untuk kami selaku mahasiswi D3 Kebidanan agar dapat memberikan
wawasan yang lebih berhubungan dengan masalah yang ada di tempat tersebut.
Serta memberikan ilmu yang telah di peroleh agar dapat di terapkan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga dapat terciptanya persiapan pendonor darah jika
ada masalah kegawatdaruratan pada masyarakat/ibu bersalin yang memerlukan.
Melalui keperdulian dan kesediaan antar masyarakat maka tercapainya
data pendonor darah yang bisa dibutuhkan kapan saja. Perlu di evaluasi
sehubungan dengan ketersediaan waktu baik dalam mengumpulkan data-data
dan presentasi agar waktu yang di berikan dapat di gunakan dengan semaksimal
mungkin demi tercapainya tujuan Praktek Komunitas kedepannya.

14
BAB V
FAKTOR PENUNJANG DAN
PENGHAMBAT

5.1 Faktor Penujang dan Pengahambat


1. Factor penunjang
Berikut merupakan faktor penunjang dalam mendukung tercapainya
kesadaran peran masyarakat dalam melakukan donor darah guna
membantu apabila sewaktu waktu terjadi kegawatdaruratan maternal
diantaranya sebagai berikut :
a. Kurangnya pengetahuan tentang golongan darah
b. Kurangnya kepedulian ibu hamil tentang pentingnya pendonor
untuk persiapan persalinan
2. Faktor Penghambat
Berikut merupakan factor penghambat tercapainya kesadaran dalam donor
darah adalah sebagai berikut :
a. Masyarakat takut di suntik
b. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang donor darah
c. Ketidaktahuan masyarat mengenai golongan darahnya.

15
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Kegiatan PKL Kebidanan Komunitas ini merupakan suatu penerapan
ilmu dan teknologi oleh mahasiswa Jurusan Kebidanan STIKES Borneo
Cendikia Medika Tahun Ajaran 2017/2018 yang menyeluruh sepanjang daur
kehidupan wanita,dalam rangka pemecahan masalah kesehatan dan peningkatan
status kesehatanmasyarakat. Dalam prosesnya mahasiswa diharapkan mampu
mengenal masalah,menemukan prioritas masalah dan merumuskan alternatif
dalam pemecahanmasalah. Setelah itu menyusun rencana pemecahan masalah
sesuai dengankeahlian yang dimiliki dengan memperhatikan sumber daya yang
ada dimasyarakat. Kegiatan PKL Kebidanan Komunitas ini, diharapkan dapat
mencapai tujuan pendidikan secara maksimal sehingga outputnya dapat berperan
di berbagai sektor kesehatanmasyarakat dan mampu bersaing dalam menghadapi
era globalisasi.
P4K yaitu Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh bidan sebagai
upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil, suami dan keluarga tentang
Kehamilan yang berisiko atau bahaya pada kehamilan; Ajakan pada ibu, suami
dan keluarga untuk merencanakan persalinan. faktor Risiko Adanya potensi
resiko/kegawatdaruaratan), Terlalu muda hamil pertama, Terlalu tua hamil

16
pertama, Terlalu cepat punya anak, Terlalu lama punya anak, Terlalu banyak
punya anak, terlalu Pendek TB < 145 cm ), Riwayat obstetri jelek. Melahirkan
dengan vakum. Pernah melahirkan dengan uteri di rogoh. Pernah melahirkan
dengan Caesar (bedah perut). Tiga Pesan Kunci MPS (Make Pregnancy
Serving), yaitu :
1. Setiap persalinan ditolong tenaga kesehatan terampil
2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara adekuat.
3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan dan penanggulangan komplikasi
keguguran tidak aman Donor darah merupakan proses pengambilan
darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah
untuk kemudian dipakai pada transfusi darah bagi pasien yang
membutuhkan. Sedangkan di desa Natai Raya banyak ibu hamil yang
belum mempersiapkan pendonor untuk persalinan dan masyarakatnya
kebanyakan tidak mengetahui golongan darah masing-masing. Masih
banyak masyarakat yang tidak siap untuk menjadi pendonor
dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang manfaat donor darah dan
takut jarum suntik.

6.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa
Dapat mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan, logika dan ilmiah dalam
melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan hendaknya lebih memberi perhatian dan pendidikan
sehubungan dengan persiapan P4K terutama persiapan Pendonor darah
untuk ibu hamil. Diharapkan agar mutu pelayanan lebih ditingkatkan dan
lebih maju serta perlu kiranya memfungsikan sarana dan prasarana yang
telah tersedia ditempat pelayanan praktek semaksimal mungkin.
3. Bagi Ibu
Ibu hendaknya mengetahui informasi yang bersangkutan dengan Persiapan
P4K terutama perisapan pendonor darah untuk persalinannya nanti.
4. Bagi  Institusi Pendidikan

17
Memperbanyak buku-buku/literature yang berkaitan dengan kebutuhan
kebidanan yang ada sebagai pedoman dalam pengumpulan data dan materi
pembuatan laporan kami berikutnya agar lebih baik

LAMPIRAN

1. Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Natai Raya

KEPALA DESA
MASIRIN, SE

SEKERTARIS DESA
ARIANDI RYAN
KAHFI

KASI KASI KESRA KAUR KAUR UMUM


PEMERINTAH DAN KEUANGAN DAN
AN PELAYANAN BAYU NUR PERENCANAAN
MARKUS RENI NOVIANA ARIFIN GUNAWAN
STAF
SATTU
ADMINISTRASI 18
NIKEN PARAMITA
HISWARI
2. Digram distribusi frekuensi persalinan menurut penolong dan persalinan menurut
tempat persalinan :
Jumlah Ibu Hamil dengan Abortus dan Total Jumlah Persalinan oleh Nakes pada
periode bulan Januari – November 2020 adalah ibu bersalin berikut Tabulasi
Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan dan Tempat Bersalin.

3. Peta Wilayah Desa Natai Raya

19
4. Diagram sasaran Ibu Hamil

Jumlah ibu hamil di Desa Natai Raya pada bulan Januari – November
2020 adalah ibu hamil dengan jumlah ibu resiko tinggi ibu hamil berikut
Tabulasi Kunjungan K1 dan K4.

5. Diagram Koesioner Donor darah


Dari hasil Pendataan yang kami lakukan selama kurang lebih 1 minggu di
peroleh data sebagai berikut :

20
Symbol Jumlah Keterangan
A 3 Bersedia donor darah
Tidak bersedia donor darah karena tensi
5
B rendah
Tidak bersedia donor darah karena takut
5
C jarum suntik
Tidak bersedia donor darah karena tidak
11
D tahu tentang donor darah

6. Daftar hadir pertemuan MMD

21
LEMBAR DOKUMENTASI
22
 Kegiatan penerimaan mahasiswa di Puskesmas ataupun polindes masing-
masing.

 Kegiatan pendataan

23
 Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

24
 Penatalaksanaan ( pemasangan baliho mengenai Donr Darah)

 Kegiatan pelepasan mahasiswa oleh Puskesmas ataupun polindes masing-


masing

25
26

Anda mungkin juga menyukai