PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti PKL Kebidanan Komunitas di lapangan
mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan bermutu dan
komprehensif kepada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai
dengan budaya setempat.
1
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti pratikum asuhan kebidanan komunitas
di lapangan mahasiswa dapat:
a. Mampu mengumpulkan data secara lengkap dan sesuai
kebutuhan
b. Mampu melakukan tabulasi data dan memprioritaskan masalah
c. Mampu mengadakan Musyawarah Mayarakat Desa (MMD)
yang menghasilkan rencana intervensi pemecahan masalah
mengenai pendonoran darah oleh masyarakat.
d. Mampu menggerakkan upaya KIA di wilayah praktek
e. Mampu membangun jaringan pada pelayanan kebidanan
komunitas.
f. Mampu melaksanakan ANC di komunitas
g. Mampu melaksanakan upaya promotif dan prventif pada wanita
selama daur kehidupan (remaja, pra-nikah, PUS dan
menopause)
1.3 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Pemerintahan
2
3. Bagi Masyarakat
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
tahun donor masih dapat menyumbangkan darahnya dengan jarak
penyumbangan 3 bulan atas pertimbangan dokter).
c. Berat badan minimum 45 kg.
d. Temperatur tubuh : 36,6 - 37,5 ℃ (oral).
e. Tekanan darah baik, yaitu:
1) Sistole :110 - 160 mm Hg.
2) Diastole : 60 - 100 mm Hg.
3) Denyut nadi : Teratur 50 - 100 kali/ menit.
f. Haemoglobin
1) Wanita : minimal 12 gr %
2) Pria : minimal 12,5 gr %
g. Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 4 kali dengan
jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan. Keadaan ini
harus sesuai dengan keadaan umum donor.
h. Bagi penyumbang darah wanita tidak sedang menstruasi, hamil
atau menyusui.
i. Tidak dalam pengaruh obat-obatan seperti golongan narkotika
dan alkohol.
j. Tidak menderita penyakit: jantung, hati, paru-paru, ginjal,
kencing manis, penyakit kelainan darah, gangguan pembekuan
darah, epilepsi, kanker atau penyakit kulit.
2. Prosedur Donor Darah
Sebelum dilakukan proses pengambilan darah, calon pendonor darah
akan melalui beberapa tahap. Berikut merupakan tahap-tahap pendonor :
5
Tahap pertama bagi calon pendonor darah yaitu mengambil form
pendaftaran dan mengisikan data pribadi. Kemudian dilakukan
pemeriksaan usia, berat badan, kadar HB, golongan darah dan tekanan
darah oleh petugas UDD PMI. Jika memenuhi syarat, tahap berikutnya
yaitu pengambilan darah. Sedangkan bagi yang tidak memenuhi syarat
donor darah, maka pengambilan darah tidak dapat dilakukan. Setelah
selesai, pendonor darah diberi waktu beristirahat sejenak. Apabila
keadaan sudah membaik, petugas UDD PMI mempersilahkan pendonor
darah untuk mengambil kartu donor. Kartu tersebut adalah bukti bahwa
seseorang telah melakukan donor darah. Proses donor darah pun
dinyatakan selesai.
3. Manfaat Donor Darah
a. Menurunkan Risiko Terkena Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Donor darah harus rutin agar dapat membantu mengurangi risiko terkena
penyakit jantung. Donor darah diketahui dapat membantu menurunkan
kekentalan darah. Semakin kental darah yang mengalir di dalam tubuh,
akan membuat semakin tinggi terjadinya gesekan antara darah dan
pembuluh darah. Gesekan yang terjadi dapat merusak sel-sel dinding
pembuluh darah. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya sumbatan di
pembuluh darah.
b. Menurunkan Risiko Kanker
Donor darah dapat mengurangi zat besi yang berlebih dalam tubuh.
Kadar zat besi dalam darah yang berlebih dianggap menjadi salah satu
penyebab meningkatnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dalam
tubuh ini yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker.
c. Menurunkan Kolesterol
Sesuai dengan penjelasan di atas, donor darah dapat membantu
menurunkan kekentalan darah. Dengan mengurangi kekentalan darah ini
dapat pula membantu menurunkan kolesterol. Kolesterol yang meningkat
dapat membuat sumbatan di peredaran darah.
d. Merawat Kesehatan Organ Hati
Kelebihan zat besi juga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada
organ hati. Zat besi yang berlebih dapat memicu beberapa penyakit salah
satunya hepatitis C.
6
e. Menurunkan Berat Badan
Menurunkan berat badan dapat dengan cara melakukan donor darah.
Donor darah dapat membakar 650 kalori saat memberikan 450 ml
darahnya. Tetapi kamu tidak bisa menjadikan donor darah menjadi
program penurunan berat badan. Kamu tetap harus menerapkan pola
hidup sehat dengan olahraga secara teratur dan tetap memperhatikan
asupan makanan.
f. Mendeteksi Penyakit Serius
Sebelum melakukan donor darah, kamu akan menjalani beberapa
pemeriksaan seperti berat badan, suhu, nadi, tekanan darah, dan kadar
hemoglobin. Selain itu, kamu juga diminta untuk menjalani pemeriksaan
darah untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit HIV, hepatitis B, hepatitis
C, sipilis, dan malaria. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
penularan penyakit saat melakukan tranfusi. Serangkaian pemeriksaan
yang dilakukan, dapat membantu pendonor untuk mendeteksi penyakit-
penyakit tertentu secara dini.
g. Meningkatkan Produksi Darah
Donor darah secara teratur dapat membantu merangsang produksi sel-sel
darah baru. Dengan mendonor darah tubuh tetap sehat dan bekerja lebih
efisien.
h. Membantu Mempercepat Penyembuhan Luka
Setelah donor darah, akan terjadi penyesuaian tubuh terhadap
berkurangnya sel darah merah. Penyesuaian ini juga dibutuhkan tubuh
ketika mengalami luka yang mengakibatkan berkurangnya sel darah
merah. Kondisi ini yang membuat penyembuhan luka menjadi lebih
cepat.
i. Membantu Menyelamatkan Nyawa Orang Lain
Melakukan donor darah dapat membantu menyelamatkan nyawa orang
lain. Darah yang telah didonorkan dapat digunakan oleh orang yang
membutuhkan pertolongan.
j. Mencegah Penuaan Dini
Donor darah secara teratur dapat membantu kulit bergenerasi secara
sempurna. Kadar zat besi yang berlebih dapat meningkatkan radikal
bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menjadi penyebab penuaan dini.
7
k. Melakukan donor darah dapat kamu lakukan secara rutin maksimal 5 kali
dalam 2 tahun. Pria dapat mendonorkan darahnya setiap 3 bulan sekali
dan wanita dapat mendonorkan darahnya setiap 4 bulan sekali. Kamu
dapat menjaga makanan sebelum donor darah dengan mencukupi asupan
cairan dan zat besi, hal ini juga sama dengan makanan setelah donor
darah dilakukan.Sebelum melakukan donor darah, sebaiknya tidur cukup
dan ada baiknya menghindari donor darah saat haid.
l. Setiap masyarakat dapat melakukan donor darah di pelayanan Kesehatan
seperti PMI (palang merah Indonesia), dan Laboratorium terdekat.
8
sd/sederajat 1% 5%
4 Sltp/sederajat 190 9.90 178 9.27 368 19.17%
% %
5 Slta/sederajat 323 16.8 253 13.1 576 30.00%
2% 8%
6 Akademi 6 0.31 10 0.52 16 0.83%
diploma % %
3/s.muda
7 Diplomat 15 0.78 32 1.67 47 2.45%
4/strata 1 % %
Jumlah 982 51.1 929 48.3 1911 99.53%
5% 9%
Belum 7 0.36 2 0.10 9 0.47%
mengisi % %
9
21 Dosen 0 0.00% 1 0.05% 1 0.05%
22 Guru 5 0.26% 5 0.26% 10 0.52%
23 Bidan 0 0.00% 1 0.05% 1 0.05%
24 Perawat 1 0.05% 1 0.05% 2 0.10%
25 Supir 52 2.71% 0 0.00% 52 2.71%
26 Pedagang 28 1.46% 19 0.99% 47 2.45%
27 Perangkat desa 5 0.26% 3 0.16% 8 0.42%
28 Kepala desa 1 0.05% 0 0.00% 1 0.05%
29 Wiraswasta 84 4.38% 32 1,67% 116 6.04%
Lainnya 1 0.05% 0 0.00% 1 0.05%
Jumlah 980 51.04% 926 48,32% 1906 99.27%
Belum mengisi 9 0.47% 5 0,26% 14 0.73%
Total 989 51.51% 931 48,49% 1920 100.00
%
10
7. IMUNISASI
BAB III
PERMASALAHAN DAN
PEMECAHAN
11
Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat terhadap pentingnya
Donor Darah.
12
Pendonor 11
10
8
6 5 5
4 3
2
0
Bersedia Tidak Takut jarum kurang
bersedia TDR pengetahuan
Bersedia
Keterangan :
12
Kurangnya pengetahuan dan kepeduliaan ibu hamil dan masyarakat
umum tentang pentingnya mempersiapkan pendonor untuk persalinan dan untuk
kegawatdaruratan lainnya
3.4 Solusi
Adapun solusi yang diberikan yaitu :
a. Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan masyarakat tentang
mempersiapkan pendonor darah.
b. Adanya kerjasama antara Desa dan PMI untuk melakukan sosialisasi dan
kegiatan donor darah setiap 6 bulan sekali
c. Desa menyediakan alat penunjang informasi tentang donor darah
13
untuk
persalinan
BAB IV
EVALUASI
14
BAB V
FAKTOR PENUNJANG DAN
PENGHAMBAT
15
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kegiatan PKL Kebidanan Komunitas ini merupakan suatu penerapan
ilmu dan teknologi oleh mahasiswa Jurusan Kebidanan STIKES Borneo
Cendikia Medika Tahun Ajaran 2017/2018 yang menyeluruh sepanjang daur
kehidupan wanita,dalam rangka pemecahan masalah kesehatan dan peningkatan
status kesehatanmasyarakat. Dalam prosesnya mahasiswa diharapkan mampu
mengenal masalah,menemukan prioritas masalah dan merumuskan alternatif
dalam pemecahanmasalah. Setelah itu menyusun rencana pemecahan masalah
sesuai dengankeahlian yang dimiliki dengan memperhatikan sumber daya yang
ada dimasyarakat. Kegiatan PKL Kebidanan Komunitas ini, diharapkan dapat
mencapai tujuan pendidikan secara maksimal sehingga outputnya dapat berperan
di berbagai sektor kesehatanmasyarakat dan mampu bersaing dalam menghadapi
era globalisasi.
P4K yaitu Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh bidan sebagai
upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil, suami dan keluarga tentang
Kehamilan yang berisiko atau bahaya pada kehamilan; Ajakan pada ibu, suami
dan keluarga untuk merencanakan persalinan. faktor Risiko Adanya potensi
resiko/kegawatdaruaratan), Terlalu muda hamil pertama, Terlalu tua hamil
16
pertama, Terlalu cepat punya anak, Terlalu lama punya anak, Terlalu banyak
punya anak, terlalu Pendek TB < 145 cm ), Riwayat obstetri jelek. Melahirkan
dengan vakum. Pernah melahirkan dengan uteri di rogoh. Pernah melahirkan
dengan Caesar (bedah perut). Tiga Pesan Kunci MPS (Make Pregnancy
Serving), yaitu :
1. Setiap persalinan ditolong tenaga kesehatan terampil
2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara adekuat.
3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan dan penanggulangan komplikasi
keguguran tidak aman Donor darah merupakan proses pengambilan
darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah
untuk kemudian dipakai pada transfusi darah bagi pasien yang
membutuhkan. Sedangkan di desa Natai Raya banyak ibu hamil yang
belum mempersiapkan pendonor untuk persalinan dan masyarakatnya
kebanyakan tidak mengetahui golongan darah masing-masing. Masih
banyak masyarakat yang tidak siap untuk menjadi pendonor
dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang manfaat donor darah dan
takut jarum suntik.
6.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa
Dapat mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan, logika dan ilmiah dalam
melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan hendaknya lebih memberi perhatian dan pendidikan
sehubungan dengan persiapan P4K terutama persiapan Pendonor darah
untuk ibu hamil. Diharapkan agar mutu pelayanan lebih ditingkatkan dan
lebih maju serta perlu kiranya memfungsikan sarana dan prasarana yang
telah tersedia ditempat pelayanan praktek semaksimal mungkin.
3. Bagi Ibu
Ibu hendaknya mengetahui informasi yang bersangkutan dengan Persiapan
P4K terutama perisapan pendonor darah untuk persalinannya nanti.
4. Bagi Institusi Pendidikan
17
Memperbanyak buku-buku/literature yang berkaitan dengan kebutuhan
kebidanan yang ada sebagai pedoman dalam pengumpulan data dan materi
pembuatan laporan kami berikutnya agar lebih baik
LAMPIRAN
KEPALA DESA
MASIRIN, SE
SEKERTARIS DESA
ARIANDI RYAN
KAHFI
19
4. Diagram sasaran Ibu Hamil
Jumlah ibu hamil di Desa Natai Raya pada bulan Januari – November
2020 adalah ibu hamil dengan jumlah ibu resiko tinggi ibu hamil berikut
Tabulasi Kunjungan K1 dan K4.
20
Symbol Jumlah Keterangan
A 3 Bersedia donor darah
Tidak bersedia donor darah karena tensi
5
B rendah
Tidak bersedia donor darah karena takut
5
C jarum suntik
Tidak bersedia donor darah karena tidak
11
D tahu tentang donor darah
21
LEMBAR DOKUMENTASI
22
Kegiatan penerimaan mahasiswa di Puskesmas ataupun polindes masing-
masing.
Kegiatan pendataan
23
Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
24
Penatalaksanaan ( pemasangan baliho mengenai Donr Darah)
25
26