Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

Disusun oleh :

KELOMPOK V
Paskalia Tjoe

Rianti Yigibalom

Riska Ekawati

Rode Monim

Serlita Senggi

Tanti Rusman

Tonna Kabak

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura


Jl. Padang Bulan II Hedam Distrik Heram – Kota Jayapura
D-IV Kebidanan
Tahun Akademik 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan yang lebih khusus dari penulisan
makalah ini ialah untuk memahami : SISTEM INFORMASI KESEHATAN . Kami menyampaikan rasa
terima kasih kepada Dosen yang  telah memberikan tugas untuk menulis makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan.

Kelompok V

Jayapura, 26 Agustus 2020


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN 
1.1. Latar Belakang....................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................

1.3. Tujuan Penulisan.................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Konsep-konsep pengembangan SIK ………………………...............................................

2.2. Analisis dan perancangan system……………………........................................................

2.3. A. Analisis sistem......................................................................................................................

2.4. B. Rancangan sistem ………………………………………………….………………………….

2.5. C. Implementasi system…………………………………………………………………………

2.6. D. Pemeliharaan system…………………………………………………………………………

2.7. E. Peningkatan system………………………………………………………….………………..

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan...............................................................................................................................

3.2. Daftar Pustaka.........................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem informasi kesehatan menurut WHO dalam buku “Design and implementation of
health information system” Geneva (2000), adalah suatu sistem informasi kesehatan yang
tidak dapat berdiri sendiri, melainkan sebagai bagian dari suatu sistem kesehatan. Sistem
informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi sebagai proses
pengambilan keputusan di segala jenjang. Untuk mendukung pelaksanaan sistem informasi
kesehatan tersebut pada tahun 2002 pemerintah melalui Menteri Kesehatan
pengembangan sistem informasi kesehatan daerah (SIKDA) .

Pada tahun 2007 pusat data dan informasi melakukan evaluasi SIK di Indonesia dengan
menggunakan perangkat Health Metricts Network-World Health Organization (HMN-WHO)
evaluasi ini meliputi 6 komponen utama SIK yaitu sumber daya (meliputi pengelolaan dan
sumber daya), kualitas data, diseminasi dan penggunaan data, hasil yang diperoleh adalah
SIK ada tapi tidak adekuat untuk sumber daya (47%), indikator (61%), sumber data (51%),
kualitas data (55%), penggunaan dan diseminasi data (57%), untuk manajemen data (35%),
sehingga secara umum hasil ini menunjukkan bahwa keseluruhan SIK masih perlu
ditingkatkan lagi (Kepmenkes Nomor 192, 2012).

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian sistem informasi kesehatan?
2. Bagaimana konsep-konsep pengembangan sistem informasi kesehatan?
3. Bagaimana aplikasi sistem informasi kesehatan pada sistem informasi rumah sakit?
4. Apa tujuan pengembangan sistem informasi kesehatan?
5. Ruang lingkup sistem informasi kesehatan?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa pengertian sistem informasi kesehatan.


2. Untuk mengetahui bagaimana konsep-konsep pengembangan sistem informasi
kesehatan.
3. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi sistem informasi kesehatan pada sistem informasi
rumah sakit.
4. Untuk mengetahui apa tujuan pengembangan sistem informasi kesehatan.
5. Untuk mengetahui ruang lingkup sistem informasi kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep- konsep Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan

Sistem informasi kesehatan harus dibangun untuk mengatasi kekurangan maupun


ketidakkompakan antar badan kesehatan. Dalam melakukan pengembangan sistem
informasi secara umum, ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh para
pengembang atau pembuat rancang bangun sistem informasi (designer). Konsep-konsep
tersebut antara lain:

1.    Sistem Informasi Tidak Identik dengan Sistem Komputerisasi

Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung kepada penggunaan teknologi komputer.
Sistem informasi yang memanfaatkan teknologi komputer dalam implementasinya disebut
sebagai Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System). Pada
pembahasan selanjutnya, yang dimaksudkan dengan sistem informasi adalah sistem
informasi yang berbasis komputer. Isu penting yang mendorong pemanfaatan teknologi
komputer atau teknologi informasi dalam sistem informasi suatu organisasi adalah:

a.    Pengambilan keputusan yang tidak dilandasi dengan informasi.


b.    Informasi yang tersedia, tidak relevan.
c.    Informasi yang ada, tidak dimanfaatkan oleh manajemen.
d.   Informasi yang ada, tidak tepat waktu.
e.    Terlalu banyak informasi.
f.     Informasi yang tersedia, tidak akurat.
g.    Adanya duplikasi data (data redundancy).
h.    Adanya data yang cara pemanfaatannya tidak fleksibel.

2. Sistem Informasi Organisasi adalah Suatu Sistem yang Dinamis

Dinamika sistem informasi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh dinamika
perkembangan organisasi tersebut. Oleh karena itu perlu disadari bahwa pengembangan
sistem informasi tidak pernah berhenti.

3. Sistem Informasi sebagai Suatu Sistem Harus Mengikuti Siklus Hidup Sistem

Seperti lahir, berkembang, mantap dan akhirnya mati atau berubah menjadi sistem yang
baru. Oleh karena itu, sistem informasi memiliki umur layak guna. Panjang pendeknya umur
layak guna sistem informasi tersebut ditentukan diantaranya oleh:
a.    Perkembangan organisasi tersebut

Makin cepat organisasi tersebut berkembang, maka kebutuhan informasi juga akan
berkembang sedemikian rupa sehingga sistem informasi yang sekarang digunakan sudah
tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan organisasi tersebut.

b.    Perkembangan teknologi informasi

Perkembangan teknologi informasi yang cepat menyebabkan perangkat keras maupun


perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung beroperasinya sistem informasi tidak
bisa berfungsi secara efisien dan efektif. Hal ini disebabkan:

1)  Perangkat keras yang digunakan sudah tidak di produksi lagi, karena teknologinya


ketinggalan jaman (outdated) sehingga layanan pemeliharaan perangkat keras tidak dapat
lagi dilakukan oleh perusahaan pemasok perangkat keras.
2)   Perusahaan pembuat perangkat lunak yang sedang digunakan, sudah mengeluarkan
versi terbaru. Versi terbaru itu umumnya mempunyai feature yang lebih banyak, melakukan
optimasi proses dari versi sebelumnya dan memanfaatkan feature baru dari perangkat keras
yang juga telah berkembang.

Meskipun pada umumnya, perusahaan pengembang perangkat keras maupun perangkat


lunak tersebut, mecoba menjaga kompatibilitas dengan versi terdahulu, namun kalau dilihat
dari sisi efektivitasnya, maka pemanfaatan infrastruktur tersebut tidak efektif. Hal ini
disebabkan karena feature-feature yang baru tidak termanfaatkan dengan baik. Mengingat
perkembangan teknologi informasi yang berlangsung dengan cepat, maka para pengguna
harus sigap dalam memanfaatkan dan menggunakan teknologi tersebut.

a)    Konsekuensi dari pemanfaatan teknologi informasi tersebut adalah:


Dalam melakukan antisipasi perkembangan teknologi, harus tepat.

b)   Harus selalu siap untuk melakukan pembaharuan perangkat keras maupun perangkat
lunak pendukungnya, apabila diperlukan.

c)    Harus siap untuk melakukan migrasi ke sistem yang baru.

Arah perkembangan teknologi informasi dalam kurun waktu 3-5 tahun mendatang adalah
sebagai berikut:

1)  Perkembangan perangkat keras dan komunikasi. Kecenderungan perkembangan


perangkat keras:

a)    Peningkatan kecepatan.

b)   Peningkatan kemampuan.


c)    Penurunan harga.

c)   Turn over alat yang semakin cepat.

Perkembangan perangkat komunikasi menyebabkan perubahan desain sistem perangkat


keras yang digunakan, dari sistem dengan pola tersentralisasi menjadi sistem dengan pola
terdistribusi. Pada pola terdistrubusi, kemampuan pengolahan data (computing power) di
pecah menjadi dua, satu diletakkan pada komputer induk yang berfungsi sebagai pelayan
(server) dan yang satu lagi diletakkan di komputer pengguna (client), desain ini disebut
sebagai client-server achitecture.

2)  Kecenderungan perkembangan perangkat lunak, terutama perangkat lunak basis data


(database), juga mengikuti perkembangan desain sistem perangkat keras tersebut diatas.
Pada server diletakkan perangkat lunak back-end dan pada client diletakkan perangkat
lunak front-end. Perangkat lunak backend adalah perangkat lunak pengelola sistem basis
data (database management system/DBMS), sedangkan perangkat lunak front-end adalah
perangkat lunak yang dikembangkan dengan pemrograman visual berdasarkan 4GL dari
DBMS tersebut atau dengan perangkat lunak antarmuka (interface) untuk berbagai DBMS
seperti ODBC (open database connectivity).

3)  Perkembangan tingkat kemampuan pengguna (user) sistem informasi


Sistem informasi yang baik, akan dikembangkan berdasarkan tingkat kemampuan dari para
pemakai, baik dari sisi :

a)    Tingkat pemahaman mengenai teknologi informasi,

b)   Kemampuan belajar dari para pemakai, dan

c)    Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan sistem.

Dari sisi pemakai, dikenal istilah end-usercomputing (EUC). EUC adalah pemakai yang
melakukan pengembangan sistem untuk keperluan dirinya sendiri. Mengingat bervariasinya
kemampuan EUC dan sulitnya melakukan pemantauan serta pengendalian terhadap EUC,
maka EUC akan menyebabkan masalah yang serius dalam pengembangan maupun dalam
pemeliharaan sistem informasi. Ancaman yang paling serius adalah adanya disintegrasi
sistem menjadi sistem yang terfragmentasi.

4. Daya Guna Sistem Informasi Sangat ditentukan oleh Integritas Sistem Informasi Itu
Sendiri

Sistem informasi yang terpadu (integrated) mempunyai daya guna yang tinggi, jika
dibandingkan dengan sistem informasi yang terfragmentasi. Usaha untuk melakukan
integrasi sistem yang ada di dalam suatu organisasi menjadi satu sistem yang utuh
merupakan usaha yang berat dengan biaya yang cukup besar dan harus dilakukan secara
berkesinambungan. Sinkronisasi antar sistem yang ada dalam sistem informasi itu,
merupakan prasyarat yang mutlak untuk dapat mendapatkan
sistem informasi yang terpadu.

Sistem informasi, pada dasarnya terdiri dari minimal 2 aspek yang harus berjalan secara
selaras, yaitu aspek manual dan aspek yang terotomatisasi (aspek komputer).
Pengembangan sistem informasi yang berhasil apabila dilakukan dengan mengembangkan
kedua aspek tersebut. Sering kali pengembang sistem informasi hanya memfokuskan diri
pada pengembangan aspek komputernya saja, tanpa memperhatikan aspek manualnya. Hal
ini di akibatkan adanya asumsi bahwa aspek manual lebih mudah diatasi dari pada aspek
komputernya. Padahal salah satu faktor penentu keberhasilan pengembangan sistem
informasi adalah dukungan perilaku dari para pengguna sistem informasi tersebut, dimana
para pengguna sangat terkait dengan sistem dan prosedur dari sistem informasi pada aspek
manualnya.

5.Keberhasilan Pengembangan Sistem Informasi Sangat Bergantung pada Strategi yang


Dipilih untuk Pengembangan Tersebut

a.  Strategi yang dipilih untuk melakukan pengembangan sistem sangat bergantung kepada
besar kecilnya cakupan dan tingkat kompleksitas dari sistem informasi tersebut. Untuk
sistem informasi yang cakupannya luas dan tingkat kompleksitas yang tinggi diperlukan
tahapan pengembangan seperti:

1)   Penyusunan Rencana Induk Pengembangan


2)   Pembuatan Rancangan Global
3)   Pembuatan Rancangan Rinci
4)   Implementasi, dan
5)   Operasionalisasi.

b.    Dalam pemilihan strategi harus dipertimbangkan berbagai faktor seperti:


1)   Keadaan yang sekarang dihadapi

2)  Keadaan pada waktu sistem informasi siap dioperasionalkan dan keadaan dimasa
mendatang

3)   Antisipasi perkembangan organisasi dan perkembangan teknologi

Ketidaktepatan dalam melakukan prediksi keadaan dimasa mendatang, merupakan salah


satu penyebab kegagalam implementasi dan operasionalisasi sistem informasi.

6.  Pengembangan Sistem Informasi Organisasi Harus Menggunakan Pendekatan Fungsi


dan Dilakukan Secara Menyeluruh (Holistik)
Pada banyak kasus, pengembangan sistem informasi dilakukan dengan menggunakan
pendekatan struktur organisasi dan pada umumnya mereka mengalami kegagalan, karena
struktur organisasi sering kali kurang mencerminkan semua fungsi yang ada didalam
organisasi. Sebagai pengembang sistem informasi hanya bertanggung jawab dalam
mengintegrasikan fungsi-fungsi dan sistem yang ada didalam organisasi tersebut menjadi
satu sistem informasi yang terpadu.

Pemetaan fungsi-fungsi dan sistem ke dalam unit-unit struktural yang ada di dalam
organisasi tersebut adalah wewenang dan tanggungjawab dari pimpinan organisasi
tersebut. Penyusunan rancang bangun/desain sistem informasi seharusnya dilakukan secara
menyeluruh sedangkan dalam pembuatan aplikasi bisa dilakukan secara sektoral atau
segmental menurut prioritas dan ketersediaan dana. Pengembangan sistem yang dilakukan
segmental atau sektoral tanpa adanya desain sistem informasi yang menyeluruh akan
menyebabkan kesulitan dalam melakukan intergrasi sistem.

7.  Informasi Telah Menjadi Aset Organisasi

Dalam konsep manajemen modern, informasi telah menjadi salah satu aset dari suatu
organisasi, selain uang, SDM, sarana dan prasarana. Penguasaan informasi internal dan
eksternal organisasi merupakan salah satu keunggulan kompetitif (competitive advantage),
karena keberadaan informasi tersebut:

a.    Menentukan kelancaran dan kualitas proses kerja,


b.    Menjadi ukuran kinerja organisasi/perusahaan,
c.    Menjadi acuan yang pada akhirnya menentukan kedudukan/peringkat organisasi
tersebut dalam persaingan lokal maupun global

8.  Penjabaran Sistem Sampai Ke Aplikasi Menggunakan Struktur Hirarkis yang Mudah


Dipahami

Dalam  semua kepustakaan yang membahasa konsep sistem, hanya dikenal istilah sistem
dan subsistem. Hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam melakukan penjabaran sistem
informasi yang cukup luas cakupannya. Oleh karena itu, dalam penjabaran sering digunakan
istilah sebagai berikut:
a.    Sistem
b.    Subsistem
c.    Modul
d.   Submodul
e.    Aplikasi

Masing-masing subsistem dapat terdiri atas beberapa modul, masing-masing modul dapat
terdiri dari beberapa submodul dan masing-masing submodul dapat terdiri dari beberapa
aplikasi sesuai dengan kebutuhan. Struktur hirarki seperti ini sangat memudahkan dari segi
pemahaman maupun penamaan. Pada beberapa kondisi tidak perlukan penjabaran sampai
5 tingkat, misalnya sebuah modul tidak perlu lagi dijabarkan dalam sub-sub modul, karena
jabaran berikutnya sudah sampai tingkatan aplikasi.
2.2. Analisis dan Perancangan Sistem

1. Analisis Sistem (System Analysis)

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh
Analis Sistem Yaitu Identify, Understand, Analyze, Report. Perancangan Sistem (Systems
Design) Secara Umum Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :

a.    Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan system

b.   Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional

c.    Persiapan untuk rancang bangun implementasi

d.   Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

2. Perencanaan Sistem ( Systems Planning)

Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan
dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta untuk mendukung
operasinya setelah diterapkan. Proses Perencanaan Sistem dapat dikelompokkan dalam 3
proses utama yaitu sbb :

a.    Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana system
b.    Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dan dilakukan oleh komite
pengarah.
c.    Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan dilakukan oleh analis sistem.
Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan
dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan
berfungsi termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat
lunak dan perangkat keras dari suatu sistem

Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Umum

Tahap perancangan menghasilkan : Laporan perancangan system, Bagan arus dan tabel
keputusan, Deskripsi program, Prosedur-prosdur operasi, Prosedur-prosdur operasi,
Menjalankan manual, Deskripsi file, Prosedur-prosedur memasukkan data Implementasi dan
Pemeliharaan Sistem (System Implementation & Maintenance) Tahap implementasi terdiri
dari : Perencanaan pengubahan, Perencanaan pengujian, Jadwal operasi dan perawatan
Sistem berbasis computer adalah sebuah system yang memiliki beberapa elemen yang
subsistem satu sama lainya saling berhubungan supaya suatu system dapat berjalan dengan
efektif dan efisien sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan

Sistem berbasis komputer dapat didefinisikan sebagai Kumpulan atau susunan elemen-
elemen yang diorganisasi untuk mengerjakanberbagai tujuan (goal) yang sudah didefinisikan
sebelumnya dengan caramemproses informasi.

3. Implementasi Sistem (System Implementation)

Implementasi Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di Era Desentralisasi


SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan disemua tingkat
pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Perturan perundang
undangan. Bagian atau ranah yang menyebutkan SIK adalah Kepmenkes Nomor
004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan
Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan
pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota. Kebutuhan akan data
dan informasi disediakan melalui penyelenggaraan SIK, yaitu dengan cara pengumpulan,
pengolahan, analisis data serta penyajian informasi.

Implementasi sistem adalah suatu proses untuk menempatkan sistem informasi baru ke
dalam sistem yang sudah ada (sistem lama). Pada kesempatan ini saya akan membahas
tahapan dalam melakukan implementasi sistem informasi. Ada 4 tahap dalam implementasi
sistem, yaitu membuat dan menguji basis data dan jaringan, membuat dan menguji
program, memasang dan menguji sistem baru, serta mengirim sistem baru ke dalam sistem
lama.

a.  Membuat dan menguji basis data dan jaringan.


Penerapan sistem yang baru atau perbaikan sistem dibuat pada basis data dan jaringan yang
telah ada. Jika penerapan sistem yang baru memerlukan basis data dan jaringan yang baru
atau dimodifikasi, sistem yang baru ini biasanya harus diimplementasikan sebelum
pemasangan program komputer.

b.  Membuat dan menguji program.


Merupakan tahap pertama untuk siklus pengembangan sistem yang spesifik bagi programer.
Bertujuan untuk mengembangkan rencana yang lebih terperinci dalam pengembangan dan
pengujian program komputer yang baru.

c.  Memasang dan menguji sistem baru.


Tahap ini dilakukan untuk menyakinkan bahwa kebutuhan sistem lama terpenuhi pada
sistem baru.

d.   Mengirim sistem baru ke dalam sistem lama.


Tujuan tahap ini adalah untuk mengubah secara perlahan-lahan sistem lama menjadi sistem
baru.

4. Pemeliharaaan Sistem (System Maintenance)


a.  System Back-Up
Membuat Salinan/copy untuk data-data penting perusahaan yang ada pada computer user
maupun server ke dalam backup storage (External Disk).

b.  System Optimization
Melakukan Defragmentasi data dan membuang sampah-sampah yang ada pada computer,
serta memperbaiki kesalahan setting sehingga computer dapat berjalan normal.

c.  System Rebuild
Membangun dan menata ulang kembali system yang rusak oleh faktor yang tidak disengaja,
agar system dapat bekerja normal kembali.

d.  System Upgrade


Menambah fungsi, memperbaharui system yang ada sesuai dengan kebutuhan pelanggan,
serta melakukan testing stabilitas untuk hardware dan software.

e.  Training dan Pelatihan


Memberikan Pengarahan dan konsultasi kepada operator computer, sehingga operator
dapat mengoperasikan computer sesuai dengan prosedur pengoperasian komputer yang
baik dan benar.

f.   Update Anti Virus & Pembersihan Virus


Melakukan Update Definition file Anti Virus sehingga anti virus yang ada dapat memproteksi
komputer dari serangan virus baik virus lam amaupun baru, dan juga melakukan scaning
virus serta membersihkan komputer dari Virus.

g.  System Security
Pemasangan Firewall dan sistem authentifikasi untuk pengamanan system dan data penting
perusahaan dari orang luar yang tidak berkepentingan.

5.  Peningkatan Sistem (System Raising)


Peningkatan sistem, meningktakan pengelolaan data kesehatan yang meliputi
pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data, serta diseminasi informasi. Sehingga data
dan informasi yang tersedia mudah diakses oleh semua pemangku kepentingan.

Serta melakukan modifikasi terhadap sistem ketika terdapat potensi peningkatan sistem
setelah sistem berjalan beberapa waktu, biasanya adanya potensi peningkatan sistem
tersebut terlihat oleh manajer kemudian diteruskan kepada spesialis informasi untuk
dilakukan modifikasi sesuai keinginan manajer.

Integrasi mencakup sistem secara teknis (sistem yang bisa berkomunikasi antar satu sama
lain) dan konten (data set yang sama). Bentuk fisik dari SIK terintegrasi adalah sebuah
aplikasi sistem informasi yang dihubungkan dengan aplikasi lain (aplikasi sistem informasi
puskesmas, aplikasi sistem informasi rumah sakit, dan aplikasi lainnya) sehingga secara
interoperable terjadi pertukaran data antar aplikasi. Pada model ini terdapat 7 komponen
yang saling terhubung dan saling terkait, yaitu :
a.       Sumber Data Manual
b.      Sumber Data Komputerisasi
c.       Sistem Informasi Dinas Kesehatan
d.      Sistem Informasi Pemangku Kepentingan
e.      Bank Data Kesehatan Nasional
f.        Penggunaan Data oleh Kementerian Kesehatan
g.       Pengguna Data
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sistem informasi kesehatan merupakan sarana untuk menunjang pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan
dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di
puskesmas atau di rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, bahkan juga informasi
yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi
kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.
3.2. Daftar Pustaka

http://eprints.ums.ac.id/36296/4/BAB%20I.pdf

https://syifasalsabyla.wordpress.com/2016/06/30/makalah-sistem-informasi-kesehatan/

http://blogkesmas.blogspot.co.id/2011/05/konsep-konsep-pengembangan-sistem.html
http://pkipfkmunmuha.blogspot.co.id/2011/12/makala-pemeliharaan-sistem-
informasi.html
http://www.apb-group.com/implementasi-sistem-informasi/
https://chandrapamungkas.wordpress.com/2012/05/10/analisis-dan-perancangan-sistem-
informasi/

https://sikbidanahwani.wordpress.com/2017/10/23/konsep-pengembangan-dan-analisis-
perancangan-sistem-informasi-kesehatan/

http://midwiferyheyriati.blogspot.com/2017/09/konsep-pengembangan-dan-analisis.html

http://blogkesmas.blogspot.co.id/2011/05/konsep-konsep-pengembangan-sistem.html

https://shelvianasulwat.wordpress.com/2015/12/10/a-implementasi-sistem-informasi-
kesehatan-sik-di-era-desentralisasi/html

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjbtcXT9cfWAhV
IoZQKHaaWBkEQFgg6MAM&url=http%3A%2F%2Ffahmi-hakam.blogspot.com
%2F2017%2F02%2Fimplementasi-sistem-informasi
kesehatan.html&usg=AFQjCNEb2KMGgCu0beyDTBtLQPu0CqUFGw .html

https://realtimehealth.wordpress.com/2014/11/01/sistem-informasi-kesehatan-di-
indonesia/html

http://pkipfkmunmuha.blogspot.co.id/2011/12/makala-pemeliharaan-sistem-
informasi.html

https://chandrax.wordpress.com/2007/02/06/membangun-suatu-sistem-kesehatan/ html

http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/postgraduate/information-system/Sistem
%20Informasi%20Akuntansi/Artikel_92105010.pdf

https://muhammadilham666.wordpress.com/2013/04/26/pemeliharaan-sistem/ html

http://blogkesmas.blogspot.co.id/2011/05/konsep-konsep-pengembangan-sistem.html
https://chandrax.wordpress.com/2007/02/06/membangun-suatu-sistem-kesehatan/

http://sikda.depkes.go.id/?p=104

Anda mungkin juga menyukai