Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELOMPOK 2
1. AYU OKTAVIANI
2. EMI FAUZIANA
3. RATNA OKTAVIA
4. AGNIA QULBIAH
5. AMELIA LUTFIANI
1
Berdasarkan rumusan masalah dari penulisan ini adalah “Bagaimana asuhan
keperawatan pada Tn. E dengan PPOK di RSUD Pasar Rebo?”
1.3 Tujuan Studi Kasus
1.3.1 Tujuan Umum
Memperoleh gambaran nyata bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan
PPOK di Rumah Sakit.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mendapatkan gambaran mengenai pengkajian pada pasien dengan PPOK di
rumah sakit.
1.3.2.2 Mendapatkan gambaran mengenai diagnosa keperawatan pada pasien dengan
PPOK di rumah sakit.
1.3.2.3 Mendapatkan gambaran mengenai intervensi keperawatan pada pasien dengan
PPOK di rumah sakit.
1.3.2.4 Mendapatkan gambaran mengenai implementasi keperawatan pada pasien
dengan PPOK di rumah sakit.
1.3.2.5 Mendapatkan gambaran mengenai evaluasi pada pasien dengan PPOK di
rumah sakit.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Keperawatan khususnya Keperawatan Medikal
Bedah.
1.4.2 Ruang Lingkup Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian di lakukan di RSUD Pasar Rebo pada tanggal 11 Januari-13 Januari 2021.
Menurut Black (2014) penatalaksanaan non medis Penyakit Paru Obstruktif Kronik
(PPOK) meliputi :
1. Batuk efektif
Batuk membantu memecah sekret dalah paru-paru sehingga lender dapat
menghirup nafas dalam lalu setelah 3 kali nafas dalam, pada ekspirasi ketiga
2. Fisioterapi dada
perkusi, vibrasi, dan postural drainase. Tujuan dari intervensi ini adalah untuk
pembersihan paru dari sekret yang menempel di saluran nafas. Tindakan ini
dahulu evalusai kondisi pasien dan tentukan letak dimana secret yang tertahan
b. Bronkodilator
mengubah variabel spirometri. Obat ini bekerja dengan mengubah tonus otot
akan memperbaiki toleransi tubuh terhadap aktivitas. Pada kasus Penyakit Paru
Obstruktif Kronik (PPOK) kategori berat atau sangat berat sulit untuk
c. Mendorong olahraga
Semua pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) mendapat keuntungan
Cara lain adalah dengan memperbaiki pola hidup pasien Penyakit Paru Obstruktif
Kronik (PPOK), yaitu dengan menghindari rokok, debu, dan bahan kimia akibat
pekerjaan, serta polusi udara. Serta didukung dengan asupan nutrisi yang adekuat.
2.2.1 Pengkajian
2.2.2 Pengkajian
diagnosa medis.
1. Identitas Klien
(klien/keluarga)
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Keperawatan
faktor risiko
e. Riwayat psikososial dan spiritual
4. Pola Kebiasaan
a. Pola nutrisi
b. Pola eliminasi
5. Pengkajian Fisik
b. Sistem penglihatan
c. Sistem pendengaran
d. Sistem wicara
e. Sistem pernafasan
f. Sistem kardiovaskuler
g. Sistem hematologi
i. Sistem pencernaan
j. Sistem endokrin
k. Sistem urogenital
l. Sistem integument
m. Sistem musculoskeletal
6. Data Penunjang
radiologis.
FEV1/FVC <70%:
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Echokardiografi
Pemeriksaan Laboratorium
didapatkan :
pH mendekati normal.
- Pemeriksaan Sputum
klinis pasien.
7. Penatalaksanaan
a. Edukasi
diberikan adalah:
- Penyesuaian aktivitas
b. Obat-obatan
- Bronkodilator
1) Golongan antikolinergik
eksaserbasi berat.
4) Golongan xantin
- Antiinflamasi
- Antioksidan
- Mukolitik
rutin.
c. Terapi Oksigen
alat bantu ini disesuaikan dengan tujuan terapi oksigen dan kondisi
jalan nafas
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
A. PENGKAJIAN :
1. Identitas Klien :
2. Resume :
6. Terapi Obat
IVFD: NaCl 0,9% + Aminopilin /12 jam
Forosemid IV 1x 40 mg
Levofloxacin drip 1x750 mg
Meropenem 3x1gr /IV
Nace 3x 1 ampul (stop selasa, 12 Januari 2021)
OMZ 1x1 ampul
Ambroxol 3x1 tab
Curcuma PO 3x1 tab
B-complex PO 3x1 tab
Racikan PO 3x1
Asipilet PO 1x80 mg
CPG (sore) PO 1x75 mg
Vasisarfan PO 1x80 mg
Nitrokaf PO 2x25 mg
Cevofloxacin PO 1x500 mg (selasa, 12 Januari 2021)
Cefixime PO 2x200 mg (selasa, 12 Januari 2021)
Lanso PO 1x1 g (selasa, 12 Januari 2021)
N-ace PO 3x1 gr (selasa, 12 Januari 2021)
DATA FOKUS
DATA OBJEKTIF DATA SUBJEKTIF
- Td: 141/78 - Klien mengatakan rasa sesak sudah
jauh berkurang dari pertama kali di
- Nadi: 86x/menit rawat
- RR: 24x/menit - Klien mengatakan batuk masih ada
- S: 36 tetapi terkadang
Data Subjektif:
- Klien mengeluh
nyeri pada bagian Nyeri akut Agen pencedera fisiologis
dada
- Klien mengeluh
nyeri ketika banyak
bergerak
- Klien mengatakan
skala nyeri 3
Data Objektif:
- P : nyeri di bagian
dada
- Q: nyeri seperti
ditusuk tusuk
- R : nyeri menyebar
sampai bagian
belakang
- S: skala nyeri 3
- T : nyeri hilang
timbul, nyeri ketika
terlalu lelah bergerak
Data Subjektif:
- Klien mengatakan
kehilangan nafsu Resiko defisit nutrisi Faktor psikologis
makan (kehilangan nafsu makan)
- Klien mengatakan
merasa mual ketika
melihat makanan
- Klien mengatakan
makanan hanya
dihabuskan ¾ porsi
tetapi jus di minum
sampai habis
Data Objektif:
- A: BB saat ini: 70 kg
BB sebelum sakit :
69 kg
TB: 167 cm
IMT : 25
LILA: 30 cm
BB ideal : (100-
167)-(100-167)x10%
= 60,3 kg
- B: Pemeriksaan lab 6
Januari 2021
Hb: 13,8
Ht : 40%
Limfosit : 19
Trombosit 780
- C: terjadi penurunan
BB pada klien
sebanyak 1 kg, ada
mual pada klien,
klien hanya
menghabiskan ¾
porsi makanan.
- D : klien tidak
memiliki alergi
terhadap makanan,
diit yang diberikan
NB ekstrak jus
pepaya.
DIAGNOSA KEEPRAWATAN
2. S:
- Klien mengeluh nyeri pada bagian dada
- Klien mengeluh nyeri ketika banyak bergerak
- Klien mengatakan skala nyeri 3
- Klien mengatakan nyeri menyebar sampai bagian belakang
punggung
- Klien mengatakan bisa menggunakan teknik nafas dalam untuk
mengurangi nyeri
O:
- P : nyeri di bagian dada
- Q: nyeri seperti ditusuk tusuk
- R : nyeri menyebar sampai bagian belakang
- S: skala nyeri 3
- T : nyeri hilang timbul, nyeri ketika terlalu lelah bergerak
- Klien sesekali meringis sambil memegangi dadanya
- Obat sudah masuk melalui oral dan parenteral
A: Masalah belum teratasi
P: identifikasi pqrst nyeri, lanjutkan pemberian obat
3. S:
- Klien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan,
klien mengatakan tidak ada pantangan makanan dari dokter
O:
- Obat sudah masuk melalui oral dan parenteral
A: Masalah belum teratasi
P: monitor porsi makanan, anjurkan makan sedikit tapi sering,
lanjutkan pemberian obat tambahkan Lanso PO 1x1 g
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal No Dx Tindakan & Hasil
12 Januari Dx1 - Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman nafas)
2021
- Memonitor bunyi nafas
09.00 - Memonitor sputum
- Memberiksn Ambroxol 3x1 tab N-ace PO 3x1 gr
- Cefixime PO 2x200 mg
Hasil :
- Klien mengatakan batuk disertai dengan dahak
- Klien mengatakan dahak masih sulit dikeluarkan
- Klien mengatakan dahak mulai sedikit dan berwarna
kuning terang tidak sekental kemarin
- RR: 24x/menit, nafas menggunakan otot bantu
pernafasan diafragma, bunyi nafas ronki, sputum
tampak berwarna kuning dan sudah tidak sekental
kemarin
- Obat sudah masuk melalui oral dan parenteral
- Klien terpasang nasal kanul 4 liter
09.10 Dx 2 - Mengidentifikasi lokasi, karakteriatik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
- Mengajarkan teknik nafas dalam
- Memberikan obat Asipilet PO 1x80 mg, Nitrokaf PO
2x25 mg
Hasil :
- Klien mengeluh nyeri pada bagian dada
- Klien mengatakan skala nyeri 2
- Klien mengatakan nyeri menyebar sampai bagian
belakang punggung
- Klien mengatakan bisa menggunakan teknik nafas
dalam untuk mengurangi nyeri
- TD: 130/78 N: 81x/menit RR: 24x/menit S: 36,2
- P : nyeri di bagian dada
- Q: nyeri seperti ditusuk tusuk
- R : nyeri menyebar sampai bagian belakang
- S: skala nyeri 3
- T : nyeri hilang timbul, nyeri ketika terlalu lelah
bergerak
- Klien sesekali meringis sambil memegangi dadanya
- Obat sudah masuk melalui oral dan parenteral
09.15 Dx 3 - Mengobservasi porsi makan yang dihabiskan
- Memberikan OMZ 1x1 ampul, Curcuma PO 3x1 tab,
B-complex PO 3x1 tab, lanso PO 1x1 gr
Hasil:
- Klien mengatakan masih terasa mual sehingga hanya
mengahbiskan ¾ porsi makanan
- Klien tampak menghabiskan ¾ porsi makanan, jus
tampak habis
- Obat sudah masuk melalui oral dan parenteral
18.00 Dx 1 - Mengajarkan teknik batuk efektif
Hasil:
- Klien mengatakan bisa menggunakan batuk efektif
tetapi masih kesulitan dalam mengelurkan dahak
- Klien tampak bisa menggunakan batuk efektif
- Tidak ada dahak yang keluar setelah batuk efektif
18.05 Dx2 - Memberikan obat CPG PO
Hasil :
- Obat sudah masuk melalui oral
18.00 Dx 3 - Menganjurkan makan sedikit tapi sering
Hasil :
- Klien mengatakan akan mencoba makan sedikit demi
sedikit
- Klien tampak paham tentang anjuran yang diberikan
EVALUASI KEPERAWATAN
No.D Tanggal Evaluasi Hasil
x
1. 12 S:
Januari - Klien mengatakan batuk disertai dengan dahak
- Klien mengatakan dahak masih sulit dikeluarkan
- Klien mengatakan dahak mulai sedikit dan berwarna kuning
terang tidak sekental kemarin
- Klien mengatakan bisa menggunakan batuk efektif tetapi
masih kesulitan dalam mengelurkan dahak
O:
- RR: 24x/menit, nafas menggunakan otot bantu pernafasan
diafragma, bunyi nafas ronki, sputum tampak berwarna kuning
dan sudah tidak sekental kemarin
- Obat sudah masuk melalui oral dan parenteral
- Klien terpasang nasal kanul 4 liter
- Klien tampak bisa menggunakan batuk efektif
- Tidak ada dahak yang keluar setelah batuk efektif
A: Masalah belum teratasi
P : monitor pola nafas, suara nafas, sputum, ajarkan kembali teknik
batuk efektif,anjurkan minum air hangat sebelum batuk efektif
lanjutkan pemberian obat, Nace/Iv stop ganti N-ace PO 3x1 gr dan
Cefixime PO 2x200 mg, turunkan oksigen secara bertahap, klien
rencana pulang besok pukul 15.00
2. S:
- Klien mengeluh nyeri pada bagian dada
- Klien mengatakan skala nyeri 2
- Klien mengatakan nyeri menyebar sampai bagian belakang
punggung
- Klien mengatakan bisa menggunakan teknik nafas dalam untuk
mengurangi nyeri
O:
- TD: 130/78 N: 81x/menit RR: 24x/menit S: 36,2
- P : nyeri di bagian dada
- Q: nyeri seperti ditusuk tusuk
- R : nyeri menyebar sampai bagian belakang
- S: skala nyeri 2
- T : nyeri hilang timbul, nyeri ketika terlalu lelah bergerak
- Klien sesekali meringis sambil memegangi dadanya
- Obat sudah masuk melalui oral dan parenteral
A: Masalah teratasi sebagian
P: identifikasi pqrst nyeri, lanjutkan pemberian obat, klien rencana
pulang besok pukul 15.00
3. S:
- Klien mengatakan masih terasa mual sehingga hanya
mengahbiskan ¾ porsi makanan
- Klien mengatakan akan mencoba makan sedikit demi sedikit
O:
- Obat sudah masuk melalui oral dan parenteral
- Klien tampak menghabiskan ¾ porsi makanan, jus tampak
habis
- Obat sudah masuk melalui oral dan parenteral
A: Masalah teratasi sebagian
P: monitor porsi makanan, anjurkan makan sedikit tapi sering,
lanjutkan pemberian obat tambahkan Lanso PO 1x1 g, klien rencana
pulang besok pukul 15.00
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal No Dx Tindakan & Hasil
13 Januari Dx1 - Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman nafas)
2021
- Memonitor bunyi nafas
09.00 - Memonitor sputum
- Memberiksn Ambroxol 3x1 tab N-ace PO 3x1 gr
- Cefixime PO 2x200 mg
Hasil :
- Klien mengatakan batuk disertai dengan dahak
- Klien mengatakan dahak mulai sedikit dan berwarna
bening sedikit kuning tidak sekental kemarin
- Klien mengatakan rencana pulang dan sudah memiliki
oksigen di rumah
- RR: 23x/menit, nafas menggunakan otot bantu
pernafasan diafragma, bunyi nafas ronki, sputum
tampak berwarna bening sedikit kuning dan sudah
tidak sekental kemarin
- Obat sudah masuk melalui oral dan parenteral
- Klien terpasang nasal kanul 3 liter
09.10 Dx 2 - Mengidentifikasi lokasi, karakteriatik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
- Mengajarkan teknik nafas dalam
- Memberikan obat Asipilet PO 1x80 mg, Nitrokaf PO
2x25 mg
Hasil :
- Klien mengeluh nyeri pada bagian dada
- Klien mengatakan skala nyeri 2
- Klien mengatakan nyeri menyebar sampai bagian
belakang punggung
- Klien mengatakan bisa menggunakan teknik nafas
dalam untuk mengurangi nyeri
- Td: 129/80 N: 76x/menit RR: 23x/menit S:36,4
- P : nyeri di bagian dada
- Q: nyeri seperti ditusuk tusuk
- R : nyeri menyebar sampai bagian belakang
- S: skala nyeri 2
- T : nyeri hilang timbul, nyeri ketika terlalu lelah
bergerak
- Klien sesekali meringis sambil memegangi dadanya
- Obat sudah masuk melalui oral dan parenteral
09.15 Dx 3 - Mengobservasi porsi makan yang dihabiskan
- Memberikan OMZ 1x1 ampul, Curcuma PO 3x1 tab,
B-complex PO 3x1 tab, lanso PO 1x1 gr
Hasil:
- Klien mengatakan masih terasa mual sehingga hanya
mengahbiskan ¾ porsi makanan
- Klien tampak menghabiskan ¾ porsi makanan, jus
tampak habis
- Obat sudah masuk melalui oral dan parenteral
14.00 Dx 1 - Mengajarkan kembali teknik batuk efektif dan
menyarankan minum air hangat
Hasil:
- Klien mengatakan bisa menggunakan batuk efektif
dan dahak sudah mulai ada yang keluar
- Klien tampak bisa menggunakan batuk efektif
EVALUASI KEPERAWATAN
No.D Tanggal Evaluasi Hasil
x
1. 13 S:
Januari - Klien mengatakan batuk disertai dengan dahak
- Klien mengatakan dahak mulai sedikit dan berwarna bening
sedikit kuning tidak sekental kemarin
- Klien mengatakan rencana pulang dan sudah memiliki oksigen
di rumah
- Klien mengatakan bisa menggunakan batuk efektif dan dahak
sudah mulai ada yang keluar
O:
- RR: 23x/menit, nafas menggunakan otot bantu pernafasan
diafragma, bunyi nafas ronki, sputum tampak berwarna bening
sedikit kuning dan sudah tidak sekental kemarin
- Obat sudah masuk melalui oral dan parenteral
- Klien terpasang nasal kanul 3 liter
- Klien tampak bisa menggunakan batuk efektif
A: Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi di rumah:
- Anjurkan minum air hangat
- Anjurkan menggunakan teknik batuk efektif di rumah
- Obat pulang
Ambroxol 3x1 tab
Curcuma PO 3x1 tab
B-complex PO 3x1 tab
Asipilet PO 1x80 mg
CPG (sore) PO 1x75 mg
Vasisarfan PO 1x80 mg
Nitrokaf PO 2x25 mg
Cevofloxacin PO 1x500 mg
Cefixime PO 2x200 mg
Lanso PO 1x1 g
N-ace PO 3x1 gr
2. S:
- Klien mengeluh nyeri pada bagian dada
- Klien mengatakan skala nyeri 2
- Klien mengatakan nyeri menyebar sampai bagian belakang
punggung
- Klien mengatakan bisa menggunakan teknik nafas dalam untuk
mengurangi nyeri
O:
- Td: 129/80 N: 76x/menit RR: 23x/menit S:36,4
- P : nyeri di bagian dada
- Q: nyeri seperti ditusuk tusuk
- R : nyeri menyebar sampai bagian belakang
- S: skala nyeri 2
- T : nyeri hilang timbul, nyeri ketika terlalu lelah bergerak
- Klien sesekali meringis sambil memegangi dadanya
- Obat sudah masuk melalui oral dan parenteral
A: Masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi dirumah
- Obat pulang
Ambroxol 3x1 tab
Curcuma PO 3x1 tab
B-complex PO 3x1 tab
Asipilet PO 1x80 mg
CPG (sore) PO 1x75 mg
Vasisarfan PO 1x80 mg
Nitrokaf PO 2x25 mg
Cevofloxacin PO 1x500 mg
Cefixime PO 2x200 mg
Lanso PO 1x1 g
N-ace PO 3x1 gr
3. S:
- Klien mengatakan masih terasa mual sehingga hanya
mengahbiskan ¾ porsi makanan
O:
- Klien tampak menghabiskan ¾ porsi makanan, jus tampak
habis
- Obat sudah masuk melalui oral dan parenteral
A: Masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi di rumah
- Anjurkan makan makanan tinggi serat tinggi protein
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
- Obat pulang:
Ambroxol 3x1 tab
Curcuma PO 3x1 tab
B-complex PO 3x1 tab
Asipilet PO 1x80 mg
CPG (sore) PO 1x75 mg
Vasisarfan PO 1x80 mg
Nitrokaf PO 2x25 mg
Cevofloxacin PO 1x500 mg
Cefixime PO 2x200 mg
Lanso PO 1x1 g
N-ace PO 3x1 gr
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus Tn. E ini penyakit PPOK muncul karena kebiasaan Tn. E yaitu merokok.
Pada saat pengkajian Tn. E mengaku sebelum dinyatakan memiliki penyakit PPOK pada
tahun 2017, beliau adalah perokok aktif selama 10 tahun. Gejala yang muncul awalnya
Teori menyatakan bahwa masalah utama yang muncul pada kasus PPOK adalah
bersihan jalan nafas, pola nafas tidak efektif, dan juga nyeri akut. Pada Tn. E dengan penyakit
PPOK masalah keperawatan yang muncul adalah bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubungan dengan hipereksresi jalan nafas, nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
fisiologis, dan resiko defisit nutrisi berhubungan dengan factor psikologis (keengganan untuk
makan).
Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk diagnosa prioritas yaitu, bersihan jalan
nafas adalah monitor suara nafas, dpola nafas, dan sputum yang keluar. Setelah tindakan
tersebut dilakukan tindakan kolaborasi yang dilakukan adalah pemberian oksigen untuk
Masalah keperawatan kedua yang diangkat adalah nyeri akut. Karena pada kasusu
PPOK biasanya disertai dengan nyeri ketika bernafas atau di sertai dengan penyakit
komplikasi gagal jantung atau infark miokard. Pada kasus Tn. E, klien memiliki riwayat
penyakit hipertensi sehingga klien mengeluh nyeri disekitar dada dan menjalar hingga ke
bagian punggung. Keluhan tersebut merupakan salah satu gejala gagal ginjal, sehingga
tindakan keperawatan yang dilakukan selain mengkaji nyeri adalah mengedukasi klien untuk
menggunakan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri, dan berkolaborasi
dengan dokter untuk memberikan analgetik dan juga obat obatan golongan diuretic.
Masalah keperawatan terakhir yag diangkat adalah resiko defisit nutrisi karena klien
mengalami penurunan nafsu makan, dan juga mual. Tindakan keperawatan yang dilakukan
secara mandiri adalah menganjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering, mengidentifikasi
status nutrisi, mengidentifikasi porsi makan yang dihabiskan. Sedangkan untuk tindakan
kolaborasi yang dilakukan adalah dengan menghidangkan makanan sesuai kebutuhan gizi
klien yang berkolaborasi dengan tim ahli gizi dan juga pemberian obat obatan untuk
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit paru obstruktif kronis atau sering disingkat PPOK adalah istilah yang
digunakan untuk sejumlah penyakit yang menyerang paru-paru untuk jangka panjang.
(PPOK). Sejumlah zat iritan yang ada didalam rokok menstimulasi produksi mukus
keperawatan yang diangkat adalah bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan hipereksresi jalan nafas, nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
3.2 Saran
Dengan adanya bimbingan yang dilakukan oleh perawat dan penulis selama
terjadinya penyakit yang sama dengan melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan
di ruangan.
Kemenkes. 2020. Apa itu PPOK. Diakses melalui www.p2ptm.kemkes.go.id pada 17 Januari
2021
Paramitha. 2020. BAB II. Diakses melalui repository.unimus.ac.id pada 17 Januari 2021
Riskiani. 2018. BAB II. Diaskses melalui eprints.poltekkesjogja.ac.id pada 17 Januari 2021
Scrib.id. 2017. Pathway PPOK. Diakses melalui id.scribd.com pada 16 Januari 2021
Septiadi. 2018. BAB II. Diakses melalui repository.unimus.ac.id pada 17 Januari 2021
Tim progja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Tim progja SIKI DPP PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
Tim progja SLKI DPP PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan