SISTEM INTEGUMEN
DISUSUN OLEH :
Kelompok 6
Kelas :
1B D4 KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, yang telah memberikan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok
pada mata kuliah Anatomi Fisiolgi.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
penulis dapat memperbaiki makalah ini.
2
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar................................................................................................2
Daftar isi.........................................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................4
3.1 Kesimpulan....................................................................................24
3.2 Saran..............................................................................................24
3
BAB I
PENDAHULUAN
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang
disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang
paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,
kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk
stimuliperubahan internal atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata
yang berasal dari bahasa Latin integumentum, yang berarti “penutup”. Sesuai
dengan fungsinya,organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ
atau jaringan dalam manusia dari kontak luar.
1.3. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk
kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-
sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:
6
3) Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
4) Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan
lapisan ini akan berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara
bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam sebagai berikut:
a) Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar
dimana eleidin berubah menjadi keratin yang tersusun tidak teratur
sedangkan serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling
melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan
(friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan dan kaki. Juga
merupakan lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas beberapa lapis
sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
b) Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis
yang homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum
lucidum terdiri dari protein eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang
tidak berinti dan lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan dan
kaki.
c) Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang
sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat
granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja
sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta
menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini merupakan
lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar serta mukosa tidak
punya lapisan inti.
d) Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale.
Sel pada lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada
sajian mikroskop tampak mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti
duri yang disebut spinadan terlihat saling berhubungan dan di dalamnya
terdapat fibril sebagaiintercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat
dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan
kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan
demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang
berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
7
e) Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada
epidermis, tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris
dan dalam sitoplasmanya terdapat melanin.Pada lapisan basile ini
terdapat sel-sel mitosis.
B. Dermis
8
maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan
batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.
9
Gambar 2. Kelenjar Sebasea
10
c) Pembuluh darah
Dilapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh
darah yang memberi nutrisi penting untuk kulit, baik vitamin,
oksigen maupun zat-zat penting lainnya untuk metabolisme sel
kulit, selain itu pembuluh darah juga bertugas mengatur
suhu tubuhmelalui mekanisme proses pelebaran atau dilatasi
pembuluh darah.Aliran darah untuk kulit berasal dari
subkutan tepat di bawah dermis. Arterimembentuk anyaman
yang disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah
di jaringan subkutan, tepat di bawah dermis. Cabang-cabang
berjalan ke superficial danke dalam. Fungsi vaskularisasi yang
ke dalam ini adalah untuk memelihara jaringan lemak dan
folikel rambut.Cabang yang menembus stratum reticulare, memberi
cabangke folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.
d) S e r a t e l a s t i n d a n k o l a g e n
Semua bagian pada kulit harus diikat menjadi satu,
dan pekerjaan ini dilakukan oleh sejenis protein yangulet yang
dinamakan kolagen. Kolagen merupakan komponen jaringan ikat
yang utama dan dapat ditemukan pada berbagai jenis jaringanserta
bagian tubuh yang harus diikat menjadi satu. Protein ini
dihasilkan oleh sel-seldalam jaringan ikat yang dinamakan
fibroblast. Kolagen diproduksi dalam bentuk serabut yang
menyusun dirinya dengan berbagai cara untuk memenuhi berbagai
fungsiy a n g s p e s i f i k . Pada kulit serabut kolagen tersusun dengan
pola rata yang saling menyilang.
Kolagen bekerja bersama serabut protein lainnya
yang dinamakan elastin yangm e m b e r i k a n elastisitas
pada k u l i t . Kedua tipe serabut ini secara bersama-
sama menentukan derajat kelenturan dan tonus pada kulit.
Perbedaan serat E l a s t i n d a n kolagen, adalah serat elastin yang
membuat kulit menjadi elastin dan lentur sementara kolagen yang
memperkuat jaring-jaring serat tersebut. Serat elastin dan
kolagen itusendiri akan berkurang produksinya karena penuaan
11
sehingga kulit mengalami kehilangan kekencangan dan elastisitas
kulit.
e) Syaraf nyeri dan reseptor sentuh
12
Gambar 4 . Struktur Kulit
13
mikroskopis tersusun seperti genting, terdiri dari 1-3lapis sel-sel yang
sebagian mengalami kretinisme.
Folikel rambut terdiri dari kompnen dermis dan epidermis.
Pada dasarnya folikel rambut bagian dermis terlihat menonjol,
disebut papila yang terdiri dari : jaringan ikat, pembuluh darah
dan sel-sel saraf. Bagian luar papila diliputi sel-sel epitel yang
disebutgerminal matri, dan ujung folikel rambut tampak
membesar. Sel-sel germinal matrik ( p u n c a k
p a p i l a ) berproliferasi membentuk rambut yang dapat tumbuh terus.
B a g i a n sentral Germinal Matrik (puncak papila) membentuk
bagian medula rambut dan kortex.Bagian perifer membentuk
selubung akar rambut yaitu selubung akar dalam dan selubungakar
luar. Selubung akar dalam hanya pada bagian bawah folikel, terdiri
dari 3 lapisan yaitu lapisan kutikula merupakan lapisan dalam, dekat
kutikula dari kortek rambut terdiridari sel-sel pipih. Lapisan Husley,
merupakan lapisan tengah dan Lapisan Henle yaitulapisan luar,
terdiri dari 1 lapis sel yang seluruhnya mengalami keratinisasi. S e l -
s e l selubung akar dalam mempunyai keratohialin yang bersifat asidofil
dan disebut granulatrichohyalin, yang dengan H.E. tampak
kemerahan.
14
2) Kuku
15
D. Warna Kulit
Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus,
kuning, coklat, kemerahan atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai
keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik dapat menampilkan
karakter yang menarik. Warna kulit terutama ditentukan oleh :
1) Oxyhemoglobin yang berwarna merah
2) Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
3) Melanin yang berwarna coklat
4) Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, serta
5) Lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau
keabu-abuan.
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling
menentukan warnakulit adalah pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin
di dalam kulit ditentukan oleh faktor-faktor ras, individu, dan lingkungan.
Melanin dibuat dari tirosin sejenis asam aminodan dengan oksidasi, tirosin
diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna coklat, serta untuk proses
ini perlu adanya e n z i m Tirosinase dan oksigen. Oksidasi tirosin menjadi
melanin berlangsung lebih lancar pada suhu yang lebih tinggi atau di bawah
sinar ultraviolet. Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi pigmen melanin ini akan
menentukan variasi w a r n a kulit berbagai golongan ras atau bangsa di
dunia. Proses pembentukan p i g m e n melanin kulit terjadi pada butir-
butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit yangterdapat di
antara sel-sel basal keratinosit di dalam lapisan benih.
16
A. Fungsi proteksi
Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai
yaitu berikut:
a) Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat
kimia.Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan
erat seperti batu bata di permukaan kulit.
b) Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan
dehidrasi. selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar
tubuh melalui kulit.
c) Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut
darikekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi
membunuh bakteri di permukaan kulit. Adanya sebum ini, bersamaan
dengan ekskresi keringat, akanmenghasilkan mantel asam dengan kadar pH
5-6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba.
d) Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada
stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di
sekitarnya. Pigmenini bertugas melindungi materi genetik dari sinar
matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik. Apabila
terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin,maka dapat timbul keganasan.
e) Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang
pertamaadalah sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap
mikroba. Kemudianada sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba
yang masuk melewati keratindan sel Langerhans.
B. Fungsi absorpsi
Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid
sepertivitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan
karbon dioksida. Permeabilitaskulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap
air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain
itu beberapa material toksik dapat diserap sepertiaseton,dan merkuri.
Beberapa obat juga dirancang untuk larut lemak, sepertikortison, sehingga
mampu berpenetrasi ke kulit dan melepaskan antihistamin di
tempat peradangan. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal
tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum.
17
Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antarsel atau melalui muara
saluran kelenjar; tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada
yang melalui muara kelenjar.
C. Fungsi Ekskresi
D. Fungsi persepsi
18
kedalam pembuluh darah. Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin D
sendiri,namun belum memenuhi kebutuhan tubuh secara keseluruhan sehingga
pemberianvitamin D sistemik masih tetap diperlukan. Pada manusia kulit
dapat pulamengekspresikan emosi karena adanya pembuluh darah, kelenjar
keringat, dan otot-ototdi bawah kulit.
B. Penyakit Lupus
D. Jerawat
Gambar 10. Jerawat
Penyebab penyakit jerawat adalah terhalangnya pori pori pada tubuh oleh
minyak, kulit mati, dan atau bakteri. Setiap pori-pori di kulit kita terdapat
folikel, folikel ini terbuat dari rambut dan kelenjar minyak. Kelenjar minyak
mengeluarkan sebum, yang berjalan melewati rambut/bulu, keluar melalui pori
pori dan berakhir di kulit. Sebum membuat kulit lembab dan lembut, jika anda
menderita penyakit Jerawat, mungkin saja terjadi gangguan pada proses ini.
20
E. Hemangioma
Gambar 11. Hemangioma
Cold sores adalah keadaan kulit melepuh berentuk bulat berisi cairan
yang biasanya tumbuh disekitar mulut atau sekitar wajah. Terkadang lepuhan
juga muncul di jari, hidung atau didalam mulut, tetapi itu jarang terjadi.
Biasanya Cold Sore disebabkan oleh virus Herpes, dan tidak ada pengobatan
untuk penyakit ini selain mengobati atau membasmi herpes tersebut.
Terkadang penyakit ini akan kambuh tanpa tanda-tanda, dan berhati-hatilah
karena cairan didalam cold sore tersebut sangat mudah menular.
21
G. Psoriasis
Gambar 13. Psoriasis
H. Rosacea
Gambar 14. Rosacea
Rosacea adalah gangguan kulit kronis yang menyerang lebih dari 16 juta
warga Amerika. Penyebab Rosacea masih tidak diketahui dan juga tidak ada
obatnya. Namun ilmuwan belakangan ini mampu mengembangkan jenis
perawatan yang dapat menekan gejala - gejala yang ditimbulkan oleh penyakit
Rosacea.Ciri Khas Rosacea adalah lingkaran kecil berwarna merah berisi
nanah yang tumbuh pada kulit. Biasanya Rosacea hanya tumbuh pada bagian
hidung, pipi dan kening. Rosacea dapat menghilang dan timbul dengan
sendirinya, biasanya memiliki siklus. Jadi ketika anda menderita penyakit ini,
bisa saja gejala2xnya akan hilang namun akan muncul kembali di masa yang
akan datang.
22
I. Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic)
23
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem Integumen pada manusia adalah terdiri dari kulit, kuku, rambut,
kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu.Anatomi Sistem Integumen
pada Manusia kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu : Epidermis, Dermis, Skin
Appendages atau /Struktur asesoris kulit dan Warna Kulit.
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam
menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi :
fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh
(termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.
Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia diantaranya yaitu Kanker Kulit,
penyakit pupus, Rubeola atau Penyakit Campak, Jerawat, Hemangioma, Cold
Sore (Herpes Simplex Virus), Psoriasis, Rosacea, Seborrheic Eczema (Eksim
Seborrheic), dan Hives / Urticaria (Gatal Alergi).
3.2. Saran
Makalah ini hanya mencakup materi-materi umum Sistem Integumen
sehingga masih diperlukan referensi-referensi lain dalam menyusun makalah
maupun pembuatan tugas.
24
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2016.KelenjarPadaKulit. http://www.scribd.com/doc/52471266/8/Kelenjar-
pada-kulit. (Diakses15November 2020)
Anonim.2015.AnatomidanFisiologiSistem Integumen.http://www.docstoc.com/docs/5
8180799/Anatomi-dan-fisiologi-sistem-integumen-(kulit).(Diakses15November
2020)
Heni.2017.Buku bahan ajar anatomi fisiologi kebidanan
25