Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM INTEGUMEN

DISUSUN OLEH :

Kelompok 6

1. Anik Munashiroh (P27220020142)

2. Aylla Zyahra Zanuba (P27220020146)

3. Muhammad Oktivan Conie Vernandi (P27220020166)

4. Nadila Bella Safitri Anjarani (P27220020168)

5. Octavinda Risdyana Nur Anggraini (P27220020169)

6. Rieke Devi Fiana (P27220020173)

7. Rinda Rachel Almaira (P27220020174)

Kelas :

1B D4 KEPERAWATAN

SARJANA SAINS TERAPAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SURKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, yang telah memberikan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok
pada mata kuliah Anatomi Fisiolgi.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pengarang


buku maupun artikel yang telah membantu kami dengan tulisannya, Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan kesempatan untuk
menyusun makalah ini, serta teman - teman yang telah memotivasi sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
penulis dapat memperbaiki makalah ini.

2
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar................................................................................................2

Daftar isi.........................................................................................................3

BAB I Pendahuluan .......................................................................................4

1.1 Latar Belakang................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................4

1.3 Tujuan.............................................................................................4

BAB II Pembahasan ......................................................................................5

2.1 Pengertian Sistem Integumen..........................................................5

2.2 Anatomi Sistem Integumen Pada Manusia.....................................5

2.3 Fisiologi Sistem Integumen Pada Manusia...................................16

2.4 Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia.................................19

BAB III Penutupan.......................................................................................24

3.1 Kesimpulan....................................................................................24

3.2 Saran..............................................................................................24

Daftar Pustaka ..............................................................................................25

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang
disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang
paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,
kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk
stimuliperubahan internal atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata
yang berasal dari bahasa Latin integumentum, yang berarti “penutup”. Sesuai
dengan fungsinya,organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ
atau jaringan dalam manusia dari kontak luar.

Sistem integumen terdiri dari organterbesar dalam tubuh yaitu kulit,


yang melindungi struktur internal tubuh darikerusakan, mencegah
dehidrasi,penyimpanan lemak dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini
juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuhdengan
membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini antara lain:

1) Apa pengertian dari Sistem Integumen ?


2) Bagaimana Anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia?
3) Bagaimana Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia?
4) Apa sajakah gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia ?

1.3. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain mampu menjelaskan


pengertian, anatomi,fisiologi, gangguan-gangguan dari Sistem Integumen pada
manusia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Integumen


Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang
disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang
paling luar. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, 
kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli
perubahan internal atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang
berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan
fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau
jaringan dalam manusia dari kontak luar.
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar
keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu
memperbaiki sendiri (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama
(pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh).
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi
terhadap total berat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan
penting dalam mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan
mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan
radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan
mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi
perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan
seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit
membangun sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal dengan
lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.

2.2. Anatomi Sistem Integumen pada Manusia


Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :
A. Epidermis

Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer).


Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan
teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm

5
untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk
kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-
sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:

1) Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses


melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis.
Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap
rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit
(melanocyte stimulating hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel
khusus epidermis yang terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin
yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin, semakin gelap
warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian
kulit yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting
susu) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna
kulit yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda
yang cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi
warna kulit . Sebagai contoh, kulit  akan tampak kebiruan bila terjadi
inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet
dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya
ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
2) Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum
tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan
merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel
Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-sel imun yang
disebut sel Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans
mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan
membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin
bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan
neoplastik. Sel Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah
simpatis , yang mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem saraf dan
kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker kulit. Stres dapat
memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan meningkatkan rangsang
simpatis.  Radiasi ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi
kemampuannya mencegah kanker.

6
3) Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
4) Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan
lapisan ini akan berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara
bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam  sebagai berikut:
a) Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar
dimana eleidin berubah menjadi keratin yang tersusun tidak teratur
sedangkan serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling
melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan
(friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan dan kaki. Juga
merupakan lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas beberapa lapis
sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
b) Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis
yang homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum
lucidum terdiri dari protein eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang
tidak berinti dan lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan dan
kaki.
c) Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang
sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat
granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja
sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta
menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini merupakan
lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar serta mukosa tidak
punya lapisan inti.
d) Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale.
Sel pada lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada
sajian mikroskop tampak mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti
duri yang disebut spinadan terlihat saling berhubungan dan di dalamnya
terdapat fibril sebagaiintercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat
dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan
kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan
demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang
berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
7
e) Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada
epidermis, tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris
dan dalam sitoplasmanya terdapat melanin.Pada lapisan basile ini
terdapat sel-sel mitosis.

Gambar 1. Struktur Epidermis

B.  Dermis

Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap


sebagai “True Skin” karena  95%  dermis membentuk ketebalan kulit.
Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan
menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang
paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat atau dermis  menjadi
tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar
keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh
darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).
Lapisan ini elastis dan tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung
syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut dan
pembuluh darah yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam
epidermis.

Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah


epidermis. Penyusun utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian
terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki
ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai

8
maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan
batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.

1) Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis,


terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel
mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi).
Lapisan papila dermis berada langsung di bawah epidermis tersusun
terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk
kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun
dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat dan
sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat,
disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan
menyebabkan kulit menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada
seluruh dermis dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis,
pembuluh limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan
ini tipis mengandung jaringan ikat jarang.
2) Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas
jaringan ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang
(kolagen, elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan
kondroitin sulfat serta fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang
memproduksi kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh
darah , limfe, akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar
sebaseus. Komponen dari lapisan ini berisi banyak struktur  khusus
yang melaksanakan fungsi kulit terdiri dari :
a) Kelenjar sebaceous / sebasea (kelenjar lemak)

Menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau


trigliserida bertujuan untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan
melalui folikel rambut yang mengandung banyak lipid. pada orang
yang jenis kulit berminyak maka sel kelenjar sebaseanyalebih aktif
memproduksi minyak, dan bila lapisan kulitnya tertutup oleh
kotoran,debuatau kosmetik menyebabkan sumbatan kelenjar sehingga
terjadi pembengkakan. Pada gambar dibawah terlihat kelenjar sebasea
yang berwarna kuning dan disebelah  kanannya terdapat kelenjar
keringat.

9
Gambar 2. Kelenjar Sebasea

b)   Eccrine sweat glands atau kelenjar keringat 


Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL
air dapat keluar dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap
hari. Seorang yang bekerja dalamr u a n g a n m e n g e k s k r e s i k a n
200 mL keringat tambahan, dan bagi orang yang
a k t i f    jumlahnya lebih banyak lagi. Selain mengeluarkan air dan
panas, keringat jugamerupakan sarana untuk mengekskresikan
garam, karbondioksida, dan dua molekulorganik hasil
pemecahan protein yaitu amoniak dan urea. Terdapat dua
jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat apokrin dan kelenjar
keringat merokrin.

Gambar 3. Kelenjar Keringat

10
c)      Pembuluh darah
Dilapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh
darah yang memberi nutrisi penting untuk kulit, baik vitamin,
oksigen maupun zat-zat penting lainnya untuk metabolisme sel
kulit, selain itu pembuluh darah juga bertugas mengatur
suhu tubuhmelalui mekanisme proses pelebaran atau dilatasi
pembuluh darah.Aliran darah untuk kulit berasal dari
subkutan tepat di bawah dermis. Arterimembentuk anyaman
yang disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah
di jaringan subkutan, tepat di bawah dermis. Cabang-cabang
berjalan ke superficial danke dalam. Fungsi vaskularisasi yang
ke dalam ini adalah untuk memelihara jaringan lemak dan
folikel rambut.Cabang yang menembus stratum reticulare, memberi
cabangke folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.

d)     S e r a t e l a s t i n d a n k o l a g e n
Semua bagian pada kulit harus diikat menjadi satu,
dan pekerjaan ini dilakukan oleh sejenis protein yangulet yang
dinamakan kolagen. Kolagen merupakan  komponen jaringan ikat
yang utama dan dapat ditemukan pada berbagai jenis jaringanserta
bagian tubuh yang harus diikat menjadi satu. Protein ini
dihasilkan oleh sel-seldalam jaringan ikat yang dinamakan
fibroblast. Kolagen diproduksi dalam bentuk  serabut yang
menyusun dirinya dengan berbagai cara untuk memenuhi berbagai
fungsiy a n g s p e s i f i k .   Pada kulit serabut kolagen tersusun dengan
pola rata yang saling menyilang.
  Kolagen bekerja bersama serabut protein lainnya
yang dinamakan elastin yangm e m b e r i k a n elastisitas
pada k u l i t .   Kedua tipe serabut ini secara bersama-
sama menentukan derajat kelenturan dan tonus pada kulit.
Perbedaan serat  E l a s t i n d a n kolagen, adalah serat elastin yang
membuat kulit menjadi elastin dan lentur sementara kolagen yang
memperkuat jaring-jaring serat tersebut.  Serat elastin dan
kolagen itusendiri akan berkurang produksinya karena penuaan

11
sehingga kulit mengalami  kehilangan kekencangan dan elastisitas
kulit.
e)      Syaraf nyeri dan reseptor sentuh

Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-


cabang saraf spinal dan permukaan  yang terdiri dari saraf-saraf
motorik dan saraf sensorik. Ujung saraf motorik berguna untuk
menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada kulit,
sedangkan saraf sensorik  berguna untuk menerima rangsangan
yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit ujung- ujung ,  saraf
sensorik ini membentuk bermacam-macam
kegiatan  u n t u k   menerima rangsangan.

3) Subkutan atau Hipodermis


Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi
sel-sel lemak di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi,
pembuluh darah dan getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel
lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam yang
banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak. Disebut
juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti
otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan
penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan
energi.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah
dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit.
Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan
kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau
penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk
kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan dan kedalaman
jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah
pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua,
kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian
tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang
sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.

12
Gambar 4 . Struktur Kulit

C. Skin Appendages atau /Struktur Asesoris Kulit

Skin Appendages/adnexa kulit merupakan struktur tambahan


kulit. Derivat kulit berasal dari epidermis, terdiri dari kelenjar sudorifera,
kelompok sebasea, rambut dan folikelrambut serta kuku. Nama lainnya
appendages kulit / adneksa kulit / struktur tambahan kulit.
1) Rambut dan folikel rambut
Rambut terdiri dari batang yang trletak diatas permukaan kulit dan
akar rambut yang terletak di dalam kulit. Folikel rambut merupakan
jaringan yang meliputi akar rambut. Rambut terdiri dari medula yang
terdiri dari keratin lunak dan kortex  s e r t a   kutikula yang terdiri dari
keratin keras.
a) Medula merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang
mengalami keratinisasi. Sel-selnya terpisah satu sama lain, dan
antara sel-sel kadang-kadangterdapat udara / cairan. Bagian ini tak
terdapat pada rambut tipis / halus. 
b) Kortex merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-sel
berbentuk runcing,yang mengalami keratinisasi dan banyak
mengandung pigmen.
c) Kutikula merupakan membran tipis, terdiri dari sel-sel
pipih/gepeng yang mengalami keratinisasi, transparan. Secara

13
mikroskopis tersusun seperti genting, terdiri dari 1-3lapis sel-sel yang
sebagian mengalami kretinisme.
Folikel rambut terdiri dari kompnen dermis dan epidermis.
Pada dasarnya folikel rambut bagian dermis terlihat menonjol,
disebut papila yang terdiri dari : jaringan ikat,  pembuluh darah
dan sel-sel saraf. Bagian luar papila diliputi sel-sel epitel yang
disebutgerminal matri, dan ujung folikel rambut tampak
membesar. Sel-sel germinal matrik  ( p u n c a k
p a p i l a )   berproliferasi membentuk rambut yang dapat tumbuh terus.
B a g i a n sentral Germinal Matrik (puncak papila) membentuk
bagian medula rambut dan kortex.Bagian perifer membentuk
selubung akar rambut yaitu selubung akar dalam dan selubungakar
luar. Selubung akar dalam hanya pada bagian bawah folikel, terdiri
dari 3 lapisan yaitu lapisan kutikula merupakan lapisan dalam, dekat
kutikula dari kortek rambut terdiridari sel-sel pipih. Lapisan Husley,
merupakan lapisan tengah dan Lapisan Henle yaitulapisan luar,
terdiri  dari 1 lapis sel yang seluruhnya mengalami keratinisasi. S e l -
s e l selubung akar dalam mempunyai keratohialin yang bersifat asidofil
dan disebut granulatrichohyalin, yang dengan H.E. tampak
kemerahan.

Gambar 5. Struktur Rambut

14
2)      Kuku

Kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku, epidermis yang


tepat di bawahnyamenjadi dasar kuku yang berbentuk U bila dilihat dari
atas dan diapit oleh lipatan kulityang merupakan dinding kuku. Lempeng
kuku terdiri dari sisik epidermis yang menyatuerat dan tidak
mengelupas. Badan kuku berwarna bening sehingga kelihatan
kemerahan karena ada pembuluh kapiler darah di dalam dasr kuku.Sel-
sel stratum korneum meluas dari dinding kuku ke permukaan lempeng
kukusebgai epikondrium atau kutikula. Kuku tumbuh dari
akarnya yang terletak di bawahlapisan tipis kulit yang dinamakan
kutikula. Pertumbuhan kuku berlangsung sepanjanghidup dengan
pertumbuhan rata-rata 0,1 mm/hari. Pembaruan total kuku jaringan
tanganmemerlukan waktu sekitar 170 hari, sedangkan kaki sekitar 12 –
18 bulan. Bagian darikuku, terdiri dari, ujung kuku atas ujung
batas, badan kuku yang merupakan bagian yang besar. dan akar
kuku (radik).

Gambar 6. Struktur Kuku

15
D.  Warna Kulit
Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus,
kuning, coklat,   kemerahan atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai
keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik dapat menampilkan
karakter yang menarik. Warna kulit terutama ditentukan oleh :
1) Oxyhemoglobin yang berwarna merah
2) Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
3) Melanin yang berwarna coklat
4) Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, serta
5) Lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau
keabu-abuan.
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling
menentukan warnakulit adalah pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin
di dalam kulit ditentukan oleh faktor-faktor ras, individu, dan lingkungan.
Melanin dibuat dari tirosin sejenis asam aminodan dengan oksidasi, tirosin
diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna coklat, serta untuk proses
ini perlu adanya  e n z i m  Tirosinase dan oksigen. Oksidasi tirosin menjadi
melanin berlangsung lebih lancar pada suhu yang lebih tinggi atau di bawah
sinar ultraviolet. Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi pigmen melanin ini akan
menentukan variasi w a r n a   kulit berbagai golongan ras atau bangsa di
dunia. Proses pembentukan  p i g m e n   melanin kulit terjadi pada butir-
butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit yangterdapat di
antara sel-sel basal keratinosit di dalam lapisan benih.

2.3. Fisiologi Sistem Integumen pada Manusia


Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga  homeostasis
tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi proteksi, absorpsi,
ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan
vitamin D.

16
A. Fungsi proteksi
Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai
yaitu berikut:
a) Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat
kimia.Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan
erat seperti batu bata di permukaan kulit. 
b) Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan
dehidrasi. selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar
tubuh melalui kulit.
c) Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut
darikekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi
membunuh bakteri di permukaan kulit. Adanya sebum ini, bersamaan
dengan ekskresi keringat, akanmenghasilkan mantel asam dengan kadar pH
5-6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba.
d) Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada
stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di
sekitarnya. Pigmenini bertugas melindungi materi genetik dari sinar
matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik. Apabila
terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin,maka dapat timbul keganasan.
e) Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang
pertamaadalah sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap
mikroba. Kemudianada sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba
yang masuk melewati keratindan sel Langerhans.
B. Fungsi absorpsi

Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid
sepertivitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan
karbon dioksida. Permeabilitaskulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap
air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain
itu beberapa material toksik dapat diserap sepertiaseton,dan merkuri.
Beberapa obat juga dirancang untuk larut lemak, sepertikortison, sehingga
mampu berpenetrasi ke kulit dan melepaskan antihistamin di
tempat peradangan. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal
tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum.

17
Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antarsel atau melalui muara
saluran kelenjar; tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada
yang melalui muara kelenjar.

C. Fungsi Ekskresi

Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar


eksokrinnya, yaitukelenjar sebasea dan kelenjar keringat.

D. Fungsi persepsi

Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.


Terhadaprangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis
dan subkutis.Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang
terletak di dermis, badantaktil Meissner terletak di papila dermis berperan
terhadap rabaan, demikian pula badanMerkel Ranvier yang terletak di
epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankanoleh badan Paccini di
epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnyadi daerah yang
erotik.

E. Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)

Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh


(termoregulasi) melalui dua cara:  pengeluaran keringat dan
menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada saatsuhu tinggi, tubuh
akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak serta
memperlebar  pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa
keluar dari tubuh.Sebaliknya, pada saat suhu rendah, tubuh akan
mengeluarkan lebih sedikit keringat danmempersempit pembuluh darah
(vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran  panas oleh tubuh.

F. Fungsi pembentukan vitamin D

Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7


dihidroksi kolesteroldengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan
ginjal lalu memodifikasi prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk
vitamin D yang aktif. Calcitriol adalah hormonyang berperan  dalam
mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal

18
kedalam  pembuluh darah. Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin D
sendiri,namun belum memenuhi kebutuhan tubuh secara keseluruhan sehingga
pemberianvitamin D sistemik masih tetap diperlukan. Pada manusia kulit
dapat pulamengekspresikan emosi karena adanya pembuluh darah, kelenjar
keringat, dan otot-ototdi bawah kulit.

2.4. Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia


Macam-macam Gangguan system integumen pada manusia
A. Kanker Kulit

Gambar 7. Kanker Kulit

Penyebab Kanker kulit adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak


terkontrol didalam jaringan kulit. jika tidak diobati, sel sel aknker ini akan
menyebar ke organ lain seperti kelenjar getah bening, tulang, jaringan lunak,
dan lain lain. kanker kulit adalah jenis kanker yang paling dominan didunia.
Di Amerika kanker kulit diderita oleh 1 dari 5 orang dengan prevalensi
sekitar 20% menurut Yayasan Kanker Kulit.

B. Penyakit Lupus

Gambar 8. Penyakit Lupus


Penyebab Lupus adalah penyakit autoimmune atau kekebalan tubuh
yang terganggu yang diderita lebih dari 1.5 juta rakyat Amerika. Normalnya
sistem kekebalan tubuh akan menjaga tubuh dari gangguan penyakit, virus,
bakteri dan bentuk lain yang berbahaya. Dalam hal penyakit lupus, sistem
19
kekebalan tubuh salah mengidentifikasi bahaya dan sebaliknya menyerang
sel tubuh yang sehat dan merusak jaringan lunak seperti kulit dan organ
lainnya. Penyakit lupus dapat menimbulkan masalah lanjutan pada ginjal,
sistem saraf, jaringan darah dan kulit.

C. Rubeola atau Penyakit Campak

Gambar 9. Rubeola atau  Penyakit Campak

Penyebab rubeola adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang


berkembang dalam sel di daerah tenggorokan dan paru paru. Rubeola
sangatlah menular, dan cepat menyebab melalui media udara ketika penderita
rubeola batuk atau bersin. Orang yang menderita Rubeola akan merasakan
demam, batuk, hidung berair, dan ruam ruam pada kulit sebagai puncak dari
penyakit Rubeola. Jika tidak dirawat dapat menyebabkan komplikasi seperti
radang infeksi telinga, pneunomia dan encephalitis (pembengkakan otak).

D. Jerawat

Gambar 10. Jerawat

Penyebab penyakit jerawat adalah terhalangnya pori pori pada tubuh oleh
minyak, kulit mati, dan atau bakteri. Setiap pori-pori di kulit kita terdapat
folikel, folikel ini terbuat dari rambut dan kelenjar minyak. Kelenjar minyak
mengeluarkan sebum, yang berjalan melewati rambut/bulu, keluar melalui pori
pori dan berakhir di kulit. Sebum membuat kulit lembab dan lembut, jika anda
menderita penyakit Jerawat, mungkin saja terjadi gangguan pada proses ini.

20
E. Hemangioma

Gambar 11. Hemangioma

Hemangioma adalah pertumbuhan daging atau kulit tetapi bukan kanker


yang tumbuh karena pertumbuhan jaringan darah abnormal. HEmangioma
biasanya ditemukan dalam lapisan dari organ dalam - biasanya hati-. Karena
Hemangioma tidak disebabkan faktor luar, biasanya orang menderita atau
Hemangioma berkembang sebelum orang lahir, ketika mereka masih didalam
kandungan. Hemangioma didalam hati biasanya tidak menyebabkan kelainan.
Biasanya juga tidak terdeteksi sebelum anda memeriksakan diri dan biasanya
pemeriksaan yang tidak terkait sama sekali dengan Hemangioma.

F. Cold Sore (Herpes Simplex Virus)

Gambar 12. Cold Sore (Herpes Simplex Virus)

Cold sores adalah keadaan kulit melepuh berentuk bulat berisi cairan
yang biasanya tumbuh disekitar mulut atau sekitar wajah. Terkadang lepuhan
juga muncul di jari, hidung atau didalam mulut, tetapi itu jarang terjadi.
Biasanya Cold Sore disebabkan oleh virus Herpes, dan tidak ada pengobatan
untuk penyakit ini selain mengobati atau membasmi herpes tersebut.
Terkadang penyakit ini akan kambuh tanpa tanda-tanda, dan berhati-hatilah
karena cairan didalam cold sore tersebut sangat mudah menular.

21
G. Psoriasis

Gambar 13. Psoriasis

Penyakit psoriasis adalah kondisi gangguan kulit kronis yang ditandai


dengan bercak merah terkadang menyerupai sisik pada kulit. Psoriasis dapat
terlihat berbeda tergantung dimana dan jenis apa yang menyerang Anda. Jika
anda memiliki gejala seperti Psoriasis, lihatlah gambar dibawah ini untuk lebih
mengerti apakah itu Psoriasis Scalp, Psoriasis Guttate atau Psoriasis Plaque
atau apakah itu Eczema (Eksim)? karena memang gejala dan penampakanna
mirip dengan eksim. Jika anda mengerti jenis Psoriasis mana yang menyerang
anda maka anda akan lebih mudah untuk mengobatinya.

H. Rosacea

Gambar 14. Rosacea

Rosacea adalah gangguan kulit kronis yang menyerang lebih dari 16 juta
warga Amerika. Penyebab Rosacea masih tidak diketahui dan juga tidak ada
obatnya. Namun ilmuwan belakangan ini mampu mengembangkan jenis
perawatan yang dapat menekan gejala - gejala yang ditimbulkan oleh penyakit
Rosacea.Ciri Khas Rosacea adalah lingkaran kecil berwarna merah berisi
nanah yang tumbuh pada kulit. Biasanya Rosacea hanya tumbuh pada bagian
hidung, pipi dan kening.  Rosacea dapat menghilang dan timbul dengan
sendirinya, biasanya memiliki siklus. Jadi ketika anda menderita penyakit ini,
bisa saja gejala2xnya akan hilang namun akan muncul kembali di masa yang
akan datang.

22
I. Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic)

Gambar 15. Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic)

Eksim Seborrheic adalah suatu kondisi kulit. Juga dikenal dengan


sebutan Dermatitis Seborrheic. Ketika bayi menderita penyakit ini disebut juga
cradle cap. Terdapat 2 penyebab penyakit Eksim Seborrheic, yaitu pertama
adalah produksi minyak sebum pada kulit yang berlebihan, dan kedua adalah
jamur yang disebut Malassezia. Biasana ditemukan didalam kelenjar minyak
kulit dan dipercaya sebagai penyebab iritasi. Walaupun tidak terdapat obat
untuk penyakit ini, tetapi kita dapat mengenali dan mempelajari penyebab dan
pemicu penyakit Eksim ini dan mengembangkan cara untuk menghindarinya,
seperti menjaga kesehatan tubuh khususnya kulit secara teratur dan benar.

J. Hives / Urticaria (Gatal Alergi)

Gambar 16. Hives / Urticaria (Gatal Alergi)

Hives, Urticaria, gatal karena alergi adalah perasaan gatal disertai


timbulnya benjolan-benjolan kecil pada kulit. Biasanya berwarna merah dan
sakit ketika disentuh. Pada kebanyakan kasus, urticaria disebabkan oleh reaksi
terhadap pengobatan dan atau reaksi alergi terhadap benda yang menyebabkan
iritasi.

23
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sistem Integumen pada manusia adalah terdiri dari kulit, kuku, rambut,
kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu.Anatomi Sistem Integumen
pada Manusia kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu : Epidermis, Dermis, Skin
Appendages atau /Struktur asesoris kulit dan Warna Kulit.
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam
menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi :
fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh
(termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.
Gangguan Pada Sistem  Integumen Manusia diantaranya yaitu Kanker Kulit,
penyakit pupus, Rubeola atau Penyakit Campak, Jerawat, Hemangioma, Cold
Sore (Herpes Simplex Virus), Psoriasis, Rosacea, Seborrheic Eczema (Eksim
Seborrheic), dan Hives / Urticaria (Gatal Alergi).

3.2. Saran
     Makalah ini hanya mencakup materi-materi umum Sistem Integumen
sehingga masih diperlukan referensi-referensi lain dalam menyusun makalah
maupun pembuatan tugas.

24
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2016.KelenjarPadaKulit. http://www.scribd.com/doc/52471266/8/Kelenjar-
pada-kulit. (Diakses15November 2020)
Anonim.2015.AnatomidanFisiologiSistem Integumen.http://www.docstoc.com/docs/5
8180799/Anatomi-dan-fisiologi-sistem-integumen-(kulit).(Diakses15November
2020)
Heni.2017.Buku bahan ajar anatomi fisiologi kebidanan

25

Anda mungkin juga menyukai