R G I/3hari/2kg/42cm
Bayi Laki-laki berusia 3 hari ruang perawatan peristi RSUD Morowali dengan
diagnosis BBLR dan gangguan nafas. bayi cukup bulan, lahir secara SC dengan indikasi
Bayi Gemely. Bayi lahir langsung menangis, air ketuban putih keruh, mekonium (-). Berat
lahir 2000 gram, panjang badan lahir 42 cm. Merintih (-) ,sianosis (-), retraksi (-),
pernapasan cuping hidung (-), kelainan congenital (-), caput succadaneum (-) anus palatum
(+), miksi (+), BAB (+).
Pemeriksaan fisik DJ 120 x/menit, Respirasi 40 x/menit, dan Suhu 36,8 C. Apgar score
7/8. Pada pemeriksaan Ballard didapatkan score 37 dengan estimasi minggu kehamilan 38-
40 minggu, dan Kesimpulan klasifikasi bayi meurut Lubchenco : Bayi cukup bulan (CB) dan
Kecil untuk Masa Kehamilan. Lidah berselaput putih (-). Pemeriksaan sistem respirasi,
kardiovascular, gastrointestinal, dan neurologi dalam batas normal. Hasil pemeriksaan darah
rutin dalam batas normal dimana didapatkan WBC 8.62 x 10^3/ul, RBC 4.10 x 10^6/ul, HB
15.3 g/dl, HCT 45.4 % , PLT 312 x 10^3/ul dan GDS 92 mg/dL.
Bronchopneumonia Berat
Pasien MRS dengan keluhan sesak sejak 2 minggu yang lalu, Sesak datang malam hari,Saat
sesak pasien tidak mengalami kebiruan pada bibir dan ujung jari. Sesak dirasakan makin
memberat sejak 2 hari sebelum MRS. Dalam 2 hari SMRS sesak terjadi terus menerus disertai
dengan batuk. Pasien juga mengeluhkan Demam sejak 5 hari sebelum masuk Rumah Sakit.
Demam mendadak tinggi, sepanjang hari dan disertai dengan batuk berlendir serta pilek.
Awalnya pasien mengeluh batuk ringan dan tidak berdahak yang dirasakan 4 minggu yang lalu,
tetapi semakin lama batuk menjadi semakin memberat dan disertai lendir berwarna putih. Setelah
diberobat ke dokter, Demam sudah berkurang tetapi batuk dan pilek masih tetap dan belum
membaik. Ibu pasien juga mengaku pasien sempat muntah 1x berisi air dan disertai lendir. Mual
(-), tidak ada kejang saat demam, BAB biasa dan BAK lancar. tanda tanda vital tekanan darah
90/60 mmHg, Denyut nadi 140 Kali/menit, Suhu 37,1 oC, Respirasi 58 kali/menit, pada
pemeriksaan thorax didapatkan adanya retraksi dinding dada (+), vocal fremitus meningkat dan
pada auskultasi didapatkan bunyi Ronchi (+/+) dikedua lapang paru. status gizi : masuk dalam
overweight. Pada pemeriksaan darah rutin ditemukan WBC: 14,7 x103/uL, HGB: 12,3 g/dL,
HCT: 34 %, PLT: 265 x103/uL, RBC : 4,00 x 103/ul.
- O2 1-2 LPM
- IVFD D 5% 10 tetes permenit
- Injeksi Dexamethason 3x1 mg
- Inj. Ambacin 2x 200 mg/ iv
- Ambroxol 2.5 mg
- Salbutamol 0.6 mg 3 x 1 pulv
- Tirah Baring
CTEV
Bayi baru lahir dengan keluhan asfiksia berat, dan terdapat kelainan deformitas
pada ekstremitas bawah yang dialami sejak lahir. Riwayat kelahiran: Bayi lahir secara
normal dengan presentasi kaki. Air ketuban jernih. BBL: 2000 gram, PBL: 44 cm.
Apgar Score: 3/4, anpal (-/+), mec/mix (-/-), pusat baik. Terdapat kelainan deformitas
pada ekstremitas bawah Riwayat maternal :G3P3A0, saat hamil usia 28 tahun, Usia
kehamilan 33 minggu. ANC hanya satu kali dilakukan. gizi ibu selama hamil kurang
cukup. Dari riwayat keluarga pasien kakak anak pertama lahir dengan bibir sumbing
sementara dengan anak kedua lahir dengan atresia ani .Pada pemeriksaan fisik
didapatkan Denyut jantung 148×/menit, suhu 36,70C, respirasi 60×/menit, berat badan
2000gram, panjang badan 44 cm, dari pemeriksaan ballard score didapatkan skor 24
dengan estimasi kehamilan 32-34 minggu. Interpretasi bayi kurang bulan (preterm)
dan tergolong SMK berdasarkan kurva Lubchenco serta pada anamnesis ibu bayi, bayi
juga termasuk dalam kategori kurang bulan. Selain itu pada ekstremitas bawah
didapatkan kelainan kongenital berupa tampak fleksi dari pergelangan kaki, inversi
dari tungkai, adduksi dari kaki depan, dan rotasi media dari tibia. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan hasil terjadi peningkatan pada jumlah leukosist dimana
didapatkan 21.75 x 10^3/ul, eritrosit 4.52 x 10^3/ul, HB 14.4 g/dl, HCT 46.6 %, PLT
295 x 10^3/ul dan GDS 92 mg/dl.
- IVFD D 5% 8 tetes per menit
- Inj ceftriaxone 2 x 160 mg
- Inj gentamisin 10 mg/ hri
- Menjaga kehangatan bayi
- Merawat tali pusat
- Observasi
An. A/2th/7kg/68cm
Pasien MRS dgn keluhan demam tinggi. Sejak 2 hari yang lalu secara tiba-tiba
dan dirasakan terus menerus, demam hanya turun saat diberikan obat penurun panas
kemudian demam kembali meningkat. Saat demam pasien tidak kejang maupun
menggigil. Keluhan disertai badan terasa lemas. Ibu pasien juga mengatakan pasien
muntah 4x sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, muntah isi air susu. BAB cair (+)
sejak pagi sebelum masuk rumah sakit, frekuensi 2 kali dan berlendir. Pada riwayat
Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda tanda vital tekanan darah 90/60 mmHg,
Denyut nadi 140 Kali/menit, Suhu 38 oC, Respirasi 40 kali/menit, status gizi : gizi baik,
pemeriksaan rumple leed positif (+). Pada pemeriksaan darah rutin ditemukan WBC: 5,3
x103/uL, HGB: 11,1 g/dL, HCT: 36,1 %, PLT: 204 x103/uL, RBC : 4,45 x 103/ul.
- O2 1 lpm
- Paracetamol 4 x cth 1
- Cefadroxil 2 x cth 1
- Psidii 3 x cth I
Demam Tifoid
Pasien MRS dengan keluhan febris. Febris naik turun sejak 7 hari sebelum masuk
rumah sakit. Febris meningkat saat sore menjelang malam hari dan turun pada pagi hari.
Pasien juga mengeluhkan nyeri abdomen, nausea, dan vomiting 4 kali berisi air dan
makanan dan air. Penurunan nafsu makan (+), cephalgia (+), lemas (+), defekasi (-) 3
hari, miksi (+) normal seperti biasa warna kuning muda. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran kompos mentis, suhu: 38,0°C, denyut nadi: 78 x/menit, dan
respirasi: 24 x/menit. Pemeriksaan menunjukkan adanya lidah kotor dengan pinggiran
eritematous. Dan pada pemeriksaan abdomen terdapat nyeri epigastric (+), hepatomegali
(+) 2 cm di bawah arcus costa. Hasil pemeriksaan penunjang untuk darah rutin
menunjukkan WBC 3,1 x 103 /uL (leukopenia), RBC 4,3 x 106/uL, HGB 11 g/dL, HCT
40,2 %, PLT 276 x 103 /uL.
- IVFD Ringer Lactate 18 tetes/menit
- Chloramfenicol tablet 4 x 500 mg
- Paracetamol tablet 500 mg 4 x 1 tab
- Inj. Ranitidin 1 amp/ 12 jam
sebanyak 3 kali dengan jarak ± 1-2 jam. Kejang pertama dialami selama ± 2 menit, kejang kedua
terjadi dengan durasi ± 5 menit kemudian kejang ketiga terjadi hingga durasi ± 15 menit. Saat
kejang tangan mengepal, tangan dan kaki kaku, dan mata ke atas. Setelah kejang pasien langsung
menangis. Pasien mengalami demam tinggi sejak 1 hari yang lalu sempat turun setelah
pemberian obat penurun panas, namun demam naik kembali. Batuk (-), beringus (-), sesak (-),
mual (-), muntah (-), BAB (+) kesan biasa dan BAK (+) lancar.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum composmentis, tampak sakit sedang,
gizi baik. Pemeriksaan tanda vital didapatkan nadi 142x/menit, reguler, kuat angkat, respirasi 48
kali/menit, suhu 38,6 oC. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan
lab darah rutin didapatkan hasil white blood cell 13,4 x 103 /µL (leukositosis) dan komponen
DIAGNOSA
TERAPI
A. DIAGNOSIS
Bayi Aterm (BCB-SMK) SC a/i Gawat Janin + Post Asfiksia Berat + Respiratory Distress
of the Newborn
B. TERAPI
Manajemen Umum
- Memberikan O2 2-3 l/m
- IVFD Dextrose 5% 8 tpm
- Inj. Gentamicin 8 mg/12 jam/iv
- Inj. Cefotaxim 175 mg/12 jam/iv
- Inj. Dexamethason 0,3 mg/8 jam/iv
Bayi perempuan, usia 1 hari, MRS dengan ikterus seluruh badan muncul kurang dari 24
jam post sectio cesarea atas indikasi Cephalopelvic disporpotion. Saat lahir bayi tidak
langsung menangis, APGAR Score 1/6/8, air ketuban berwarna hijau kental bercampur
mekonium, dan dilakukan resusitasi sampai tahap VTP. Berat badan lahir 2800 gram dan
panjang badan 48 cm.
Riwayat maternal: Riwayat kehamilan ibu G1P0A0, usia ibu 28 tahun, usia kehamilan
cukup bulan. Ibu melakukan pemeriksaan ANC secara teratur. Tidak ada riwayat
preeklampsia, diabetes melitus , anemia berat dan tidak konsumsi obat-obatan tertentu,
alkohol, maupun merokok selama kehamilan.
Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan frekuensi nafas 52 x/menit, denyut jantung 122
x/menit, suhu tubuh 36,9 oC. Pada pemeriksaan tampak ikterus seluruh tubuh. Skor Downe 0
(tidak ada gawat nafas) dan skor Ballard 38 (estimasi usia kehamilan 38-40 minggu).
Pada pemeriksaan laboratorium, didapatkan kadar leukosit meningkat yaitu 19.0 x
103/mm3 dan bilirubin total tinggi yaitu 20,7 mg/dl.
C. DIAGNOSIS
Bayi Aterm (BCB-SMK) SC a/i Cephalopelvic disporpotion + Ikterus Neonatorum Kramer
V + Potensial Infeksi
D. TERAPI
- IVFD Dextrose 5% 8 tpm
- ASI/ PASI
- Inj. Cefotaxim 140 mg/12 jam/iv
- Inj. Gentamicin 14 mg/24 jam/iv
- Fototerapi
Pasien P4A0 datang ke IGD kebidaan dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir,
awalnya darah keluar sedikit tapi lama kelamaan menjadi banyak dan tidak berhenti. darah
berwarna merah segar dan menggumpal (+),dan terkadang keputihan dan juga berbau.
pasien juga mengeluhkan neyeri perut bagian bawah dan menjalar ke pinggang yang
dirasakan sejak 2 bulan yang lalu dan hilang timbul, Mual (+), muntah (-), pusing (+), nyeri
kepala (+), nyeri uluhati (-), BAK (+) lancar BAB (+) lancar, batuk (-), sesak (-), Demam
(-), pada saat melakukan hubungan suami istri pasien merasa nyeri dan keluar darah dari
jalan lahir, pasien mengaku mengalami penurunan berat badan. Tanda vital didapatkan
Tekanan Darah 100/70 mmHg, Nadi 88x/menit R 20x/ menit, Suhu 36,8 derajat celcius.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan Konjungtiva Anemis (+/+) dan pada palpasi abdomen
didapatkan nyeri tekan suprapubic (+), pada pemeriksaan pemeriksaan genitalia : inspeksi
tampak bercak darah pada pembalut (+), pemeriksaan inspeculo Tampak portio berbenjol-
benjol, fluor albus (+), pendarahan (+),pemeriksaan dalam teraba massa (+) dengan
konsistensi rapuh, berbenjol benjol, handscoon tampak darah (+) sedikit. Pemeriksaan
laboratorium darah rutin didapatkan Leukosit 15,5 x103/mm3, Eritrosit 4,07 x106/mm3,
Hemoglobin 5,2 gr/dl, Hematokrit 31,4 %, Platelet 465 x103/mm3.
A. DIAGNOSIS
Carcinoma Cerviks stage II + Anemia berat
B. PROGNOSIS
a. Quo ad vitam : dubia ad malam
b. Quo ad functionam : dubia ad malam
c. Quo ad Sanastionam : dubia ad malam
C. PENATALAKSANAAN
- IVFD RL : Dex 5% : Nacl 0,9% 28 tpm
- Transfusi PRC 1 labu, transfusi lanjut sampai Hb ≥ 10
- Inj. Ranitidin 1amp/8jam/IV
- Inj. Asam tranexamat 1 amp/8 jam/IV
- Drips Ketorolac 1 amp tiap ganti cairan
- Hemafort tab 1x1
Pasien Masuk dengan keluhan penglihatan kabur disertai sakit kepala sejak 2 hari SMRS.
G5P3A1 gravid 23 minggu + hipertensi. Pasien juga mengeluhkan bengkak pada kaki dan
kelopak mata, pusing (+), Nyeri perut tembus belakang (-),pengeluaran darah (-), lendir (-), air
(-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-),BAK(+) lancar, BAB (-). Pasien mengalami
hipertensi pada kehamilan ke 5, sebelumnya pasien tidak memiliki riawayat hipertensi.
Pada pemeriksaan fisik, TD:210/140 mmHg, N:112 x/menit, RR:24 x/m, S: 36,80C.
Edema (+) palpebra dan Ekstremitas bawah.
Pada pemeriksaan obstetrik: pada Palpasi,Leopold I : TFU setinggi pusat, Leopold II :
Teraba punggung dibagian dextra, Leopold III : Teraba bagian terbawah janin bulat keras,
Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk PAP. Pada vaginal touche tidak didapatkan
pembukaan, portio tebal, lunak, kepala belum masuk pintu atas panggul, Pelepasan Darah (-).
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan PLT : 47000, WBC :24400, pada pemeriksaan
urin didapatkan protein :+4, pemeriksaan fungsi hepar, SGOT : 108 U/L, SGPT : 46 U/L.
F. DIAGNOSIS
G5P3A1 + PEB + Susp.Sindrom Hellp
G. PENATALAKSANAAN
1. Pemasangan O2 3 liter/menit
2. RL 28 tpm
3. Drips MgSo4(10 ml) + NaCl 0,9%100 ml (loading dose)
4. Drips MgSO4(15 ml) + RL 500 ml ( Maintanance dose)
5. Inj. Ceftriaxone 1g/12 jam
6. Metildopa 3x500 mg
7. Pasang Kateter
8. Obs KU, TTV, BJF
Pasien P1A1 masuk dengan keluhan perdarahan pervaginam, dialami sejak ±2 bulan
terakhir, darah yang keluar banyak dan encer tetapi kadang bergumpal berwarna merah,
pasien dapat mengganti pembalut 3-4 kali dalam sehari. Pasien juga mengeluh nyeri perut
bagian bawah, dirasakan hilang timbul, terutama jika duduk. Pasien merasa pusing. Pasien
tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi dan DM.
Berdasarkan pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum baik, composmentis.
Tanda vital; TD 130/80 mmHg, N 88 x/menit, R 20 x/menit, S 36,8oC. Konjungtiva; anemis
+/+.
Pada pemeriksan ginekologi, pada pemeriksaan dalam dengan in speculo didapatkan
tampak massa bulat sebesar telur ayam keluar dari serviks uteri,tampak perdarahan keluar
dari kanalis servikalis, dinding vagina tidak terdapat kelainan. Pemeriksaan vaginal toucher
teraba massa bertangkai (pedunculated) sebesar telur ayam, perabaan kenyal, permukaan
rata, bergerak bersamaan saat fundus uteri digerakan.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan WBC 5,4 x103/μL, RBC 2,85 x106/μL,
HCT 26,1%, HGB 8,6 g/dL, PLT 278 x103/μL, CT 8 menit 30 detik, BT 4 menit 30 detik,
HbSAg : non reaktif, Anti HIV: non reaktif, dan pemeriksaan ultrasonografi kesan Mioma
geburt.’
V. DIAGNOSIS
Mioma Geburt + Anemia
VI. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
-IVFD RL 28 tpm
-Inj. Asam traneksamat 1 amp/8jam
-Sulfas Ferous 1 x 1 tablet
-Transfusi PRC 2 kantong, siapkan WB 2 kantong, transfusi hingga HB ± 10 mg/dl
Pasien G12P9A2 gravid 32-33 masuk rumah sakit dengan keluhan keluarnya darah dari
jalan lahir sejak 4 jam SMRS. Pasien mengatakan sebelumnya keluar darah sedikit-
sedikit,nyeri perut (-), pelepasan lendir (-), air (-), nyeri ulu hati (-),mual (-), muntah (-),
pusing (-), BAK (+) lancar dan BAB biasa. Pasien mengatakan saat usia kehamilan 5 bulan
pasien kontrol kehamilan dan hasil USG menunjukan plasenta previa.
Pada pemeriksaan fisik, TD:120/80 mmHg, N:86 x/menit, RR:20 x/m, S: 36,60C.
Konjungtiva anemis -/-
Pada pemeriksaan obstetrik: pada Palpasi,Leopold I : TFU 4 jari dibawah
proc.xyphoideus, Leopold II : Teraba punggung dibagian dextra, Leopold III : Teraba bagian
terbawah janin bulat keras, Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk PAP. Pada
vaginal touche tidak dilakukan pemeriksaan. Hasil lab :
Hb : 10 g/dl
H. DIAGNOSIS
G4P2A1 gravid 32-33 minggu + Plasenta previa
I. PENATALAKSANAAN
- 02 nasal kanul 4 lpm
- Drips Koktail 1amp/kolf
- Inj. Dexamethasone 1 amp/6 jam
- Inj. Ceftriaxone 1 g/12 jam
- Drips Metronidazole
- Rencana SC Cito