Anda di halaman 1dari 24

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DAMPAK ANAK

YANG TIDAK MENDAPAT IMUNISASI POLIO DI PUSKESMAS


KECAMATAN ......... KABUPATEN ........

KARYA TULIS ILMIAH / SKRIPSI

Oleh:
................
NIM. ...............

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES ........
JURUSAN ........
PROGRAM STUDI ................
TAHUN 2011
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakitpoliomerupakansalahsatupenyakitmenularyang dapat

dicegahdenganimunisasi.Pemerintahtelahmenargetkanbahwapenyakit

polio sudah harus terberantas terutama di Jawa, Bali dan Sumatera. Dengan

mengintensifkan imunisasi polio pada anak-anak yang berumur 2-11 bulan.

Untuk mencapai maksud tersebut maka, oleh instansi yang berwenang

sedangdikajibeberapahalyangberhubungandenganpelaksanaanyang

ada terhadap program imunisasi yang sudah dilaksanakan sekarang ini.

Beberapa masalah timbul di negara-negara yang sudah lama melaksanakan

programimunisasipoliodenganoralvaksin.Salahsatunyaadalahbahwa

ternyata respon imun terhadap virus vaksin polio dari anak-anak yang tinggal

di daerah kumuh sangat rendah, yang mungkin disebabkan karena intervensi

dari virus enterol lain non polio yang prevalensinya didaerah kumuh cukup

tinggi (Mommies, 2005).

Menurut data yang ada dari kejadian-kejadian wabah yang terjadi

selama ini pada kasus paralise karena poliomyelitis paling banyak

menyerang anak-anak umur dibawah 3 tahun. Hasil-hasil penelitian serologis

poliomyelitis dibeberapa tempat di Indonesia juga menunjukan bahwa antara


20-60% anak yang berumur kurang dari 3 tahun tidak mempunyai kekebalan

sama sekali terhadap ketiga tipe virus polio (Mommies, 2005).

Berdasarkan hasil survei demografi kesehatan Indonesia pada tahun

2002/2003 angka kematian bayi sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup.

Umumnya bayi yang lahir diperkotaan mempunyai angka kematian lebih

rendah dari pada yang lahir di pedesaan. Kematian bayi yang menjadi

penyebabutamanya adalahinfeksi olehsebabitudapatdicegahdengan

pemberian imunisasi polio (Nasution, 2008).

Jika dibandingkan dengan angka nasional maka angka kematian bayi

di Sumatera Utara untuk tahun 2004, relatif lebih tinggi dibandingkan dengan

angka kematian bayi berkisar 48 per 1000 kelahiran hidup. Pemberian

imunisasi untuk tumbuh kembang anak sangat penting terutama untuk

mengurangi morbilitas sebanyak 44 anak dan mortalitas sebanyak 14 anak

yang tidak mendapat imunisasi polio. Dengan dilaksanakannya imunisasi

maka kita harapkan dapat dicegah timbulnya penyakit-penyakit yang

menimbulkan cacat dan kematian. (Soetjiningsih, 1995).

Pada umumnya tanggung jawab untuk mengasuh anak diberikan pada

orang tua khususnya ibu. Pengetahuan ibu tentang dampak anak yang tidak

mendapat imunisasi polio dipengaruhi oleh faktor pendidikan, tingkat

penghasilan dan kebiasaan. Sehingga dengan adanya faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu diharapkan adanya perubahan

perilaku yang diharapkan dapat terwujud. Timbulnya kesadaran, kemampuan


untuk hidup sehat disamping faktor sosial ekonomi masyarakat maupun

dipihak tenaga kesehatan (Hilman, 2005).

Berdasarkan hal tersebut diatas Penulis merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang _Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang

DampakAnakYangTidakMendapatImunisasiPoliodiPuskesmasPintu

Angin Tahun 2008_.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah dalam penelitian

ini adalah __Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak

Anak Yang Tidak Mendapat Imunisasi Polio Di Puskesmas Pintu Angin

Tahun 2008?__.

C. Tujuan Penelitian

C.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang dampak anak

yang tidak dapat Imunisasi Polio di Puskesmas Pintu Angin.

C.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang dampak anak yang

tidak dapat Imunisasi Polio di Puskesmas Pintu Angin

berdasarkan Umur.
b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang dampak anak yang

tidak dapat Imunisasi polio di Puskesmas Pintu Angin

berdasarkan Pendidikan.

c. Untukmengetahuipengetahuanibutentangdeteksianakyang

tidak dapat Imunisasi Polio di Puskesmas Pintu Angin

berdasarkan Pekerjaan.

D. Manfaat Penelitian

D.1. Bagi Ibu

Sebagai bahan masukan informasi kepada ibu agar lebih memahami

dan lebih mengetahui dampak anak yang tidak dapat Imunisasi polio di

Puskesmas Pintu Angin tahun 2008.

D.2. Bagi Peneliti

Sebagai penambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dan juga

sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Akademi

Kebidana Nauli Husada Sibolga khususnya dalam masalah pengetahuan ibu

tentangdampakanakyangtidakmendapatimunisasipoliodiPuskesmas

Pintu Angin.

D.3. Bagi Institusi Pendidikan

Bagi Institusi pendidikan Akbid dapat digunakan sebagai bahan

bacaan diperpustakaan yang mana dapat dimanfaatkan oleh semua


mahasiswa/iAkbidNauliHusadaSibolgayangakanmelakukanpenelitian

selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

A.1. Defenisi

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan pada satu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

panca indra manusia, indra pendengaran, penciuman, penglihatan, rasa,

rabadansebagianbesarpengetahuanmanusiamelaluimatadantelinga

(Sunaryo, 2004).

Pengetahuanataukognitifmerupakandomainyangsangatpenting

untuk terbentuknya tindakan seseorang. Rogers (1974), mengungkapkan

bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru dalam diri orang tersebut

sehingga terjadi suatu proses berurutan (akronim AIETA), yaitu :

1. Awarenes, dimana orang tersebut menyadari pengetahuan terlebih dahulu

terhadap stimulus (objek).

2. Interest dimana orang mulai tertarik kepada stimulus.

3. Evaluation, merupakan suatu keadaan mempertimbangkan terhadap baik

buruknya stimulus tersebut bagi dirinya.

4. Trial, dimana orang telah mulai mencoba perilaku baik.

5. Adaptation, individu telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan

sikap.
A.2. Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan menurut (Sunaryo, 2004) mempunyai 6 tingkatan

yaitu :

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari dari

sebelumnya. Termasuk di dalam pengetahuan ini adalah mengingat

kembali terhadap suatu yang spefisik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau rangsangan yang telah diterima.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi

tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Aplication).

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

d. Analisa (Analisa).

Suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atauobjek

kedalam komponen-komponen tetapi masihdi dalam struktur

organisasai tersebut dan ada kaitannya satu sama lain.


e. Sintesis (Senthesis).

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkanbagian-bagiandalamsuatubentuk keseluruhanyang

baru.

f. Evaluasi ( Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian suatu materi atau objek penilaian-penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria

yang telah ada.

B. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

1. Umur

Umur adalah lamanya seseorang hidup sejak dilahirkan sampai saat

ini. Umur merupakan periode terhadap pola-pola kehidupan baru dan

harapan-harapan baru. Semakin bertambahnya umur seseorang maka

semakinbanyakpulailmupengetahuanyangdimiliki (Notoadmojo,

2003).

2. Pendidikan

Pendidikan merupakan proses menumbuh kembangkan seluruh

kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran sehingga dalam

pendidikan itu perlu dipertimbangkan umur (proses perkembangan


seseorang )dan hubungan dengan proses belajar. Tingkat pendidikan

juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi

seseorang untuk lebih menerima ide-ide dan tehnologi baru

(Notoadmojo, 2003).

3. Pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan ibu untuk

memenuhi kebutuhannya, bila kita ingin melihat pekerjaan mayoritas

dari ibu karena kemungkinan sebagian ibu bukanlah pekerja yang

berpenghasilan cukup sehingga kebanyakan ibumenganggap sosial

ekonomi keluarga akan mengganggu dalam pemenuhan nutrisi

anaknya (Notoadmojo,2003).

C. Polio

C. 1. Defenisi

Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan

sebagian besar menyerang anak-anak berusia 5 tahun. Polio tidak ada

obatnya, pertahanan satu-satunya adalah imunisasi. Virus polio masuk

ketubuh melalui mulut, dari air atau makanan yang tercemar kotoran

penderita polio. Juga disebabkan kurang terjaganya kebersihan diri dan

lingkungannya.Virusinimenyerangsistemsyarafdanbisamenyebabkan

kelumpuhan seumur hidup dalam waktu beberapa lama.


Vaksin virus polio yang telah dilemahkan ini sebagai proteksi terhadap

polio suatu infeksi yang disebabkan virus gastrointesnital yang dapat

mempengaruhi system syaraf dan menyebabkan kelumpuhan permanen.

Vaksinini diberikandenganinjeksi padausiadua,empat, enam, hingga

delapan bulan, dan antar usia empat sampai enam tahun.(Judarwanto, 2005).

C.2. Etiologi

Disebabkan oleh polio virus dan kurang terjaganya kebersihan diri dan

lingkungan.

C.3. Tanda dan gejala :

Bilaviruspoliosudahmasukdalamtubuhmanusia,masainkubasi

sampai dengan timbulnya gejala adalah antara 4 sampai 35 hari. VPL

(Vaksin Polio) dapat menimbulkan gejala sebagai berikut :

1. Asimptomatik tidak menunjukkan gejala.

2. Sakit ringan seperti flu biasa (minor illness) dengan gejala seperti demam,

perasaan tidak enak, mengantuk, sakit kepala, mual, muntah, konstipasi,

dan sakit tenggorokan.

3. Meningitisaseptis(nonparalyticpoliomyelitis)atauradangselaputotak

aseptis, biasanyadiawali dengan gejala minor illness (1 sampai 2 hari)

seperti demam, sakit tenggorokan, muntah, perasaan tidak enak

kemudian diikuti kekakuan pada leher dan punggung, sakit kepala, nyeri
pada tungkai, punggung dan leher. Penyembuhan dapat terjadi dengan

sendirinya.

4. Kelumpuhan (paralytic poliomyelitis), biasanya diawali dengan minor

illness dalam beberapa hari kemudian dengan cepat terjadi kelumpuhan

yang pemanen/lumpuh layuh akut, disertai demam dan nyeri pada daerah

yang lumpuh. Kelumpuhan yang terjadi biasanya tidak simetris.

Kesembuhan total atau sebagian dapat terjadi dan hasil kompensasi otot

yang masih berfungsi.

Virus Polio Liar dapat dengan mudah menyerang pada keadaan :

1. Defisiensi imun yaitu pada anak-anak dengan status imunisasi tidak

lengkap/tidak pemah diimunisasi.

2. Defisiensi gizi

3. Daerah dengan sanitasi dan hygiene yang buruk

4. Kehamilan pada usia muda atau tua (htttp://www.pom.obat.go.id/v2)

C.4. Cara Pemberian

1. Tiap botol disertai pipet.

2. Vaksin dapat diteteskan langsung kedalam mulut anak sebanyak

3 tetes (0,5 ml).

3. Hindari agar ujung pipet tidak tersentuh.


4. Vaksin polio oral harus diberi secara oral, dan tidak boleh

diberikan secara parenteral.

5. kocok dahulu sebelum dipakai.

C.5. Jadwal Imunisasi

No. Umur Jenis Imunisasi

1 0-7 hari Hepatitis B1

2 1 bulan BCG, Polio 1

3 2 bulan Hepatitis B2, DPT 1, Polio 2

4 3 bulan DPT 2, Polio 3

5 4 bulan DPT 3, Polio 4

6 7 bulan Hepatitis B2

7 8 bulan Campak

(Koesno,2006).

C.6. Cara Penularan Polio

Virus masuk melalui mulut dan hidung lalu berkembang biak di dalam

tenggorokandansaluranpencernaanatauusus.Selanjutnya,diserapdan

disebarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah bening.

Penularan virus terjadi secara langsung melalui beberapa cara, yaitu:

1. Fekal-oral (dari tinja ke mulut)

Maksudnya,melaluiminumanataumakananyangtercemarviruspolio

yang berasal dan tinja penderita lalu masuk ke mulut orang yang sehat.
2. Oral-oral (dari mulut ke mulut)

Yaitu melalui percikan ludah atau air liur penderita yang masuk ke mulut

orang sehat lainnya.

Sebenarnya,kondisisuhuyang tinggidapatcepatmematikan virus.

Sebaliknya,pada keadaan beku atau suhuyang rendah justru virus dapat

bertahan hidup bertahun-tahun. Ketahanan virus ini di dalam tanah dan air

sangat bergantung pada kelembapan suhu dan adanya mikroba lain. Virus ini

dapat bertahan lama pada air limbah dan air permukaan, bahkan dapat

sampai berkilo-kilometer dari sumber penularan.

Meskipun cara penularan utama adalah akibat tercemarnya

lingkunganolehviruspoliodaripenderitayangterinfeksi,namunvirusini

sebenarnya hidup di lingkungan yang terbatas (http://www.anakuya.wordess.


com)

C.7. Efek Samping

a. Demam

b. Rasa sakit pada bagian injeksi dan bintik-bintik merah pada kulit.

Vaksin sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak yang alergi terhadap

anti biotika neomycin, streptomycin, atau polyni xin B karena bahan tersebut

dapat dipakai dalam pembuatan Vaksin.


C.8. Pencegahan

Satu-satunya cara untuk mencegah penularan virus polio adalah dengan

imunisasi. Ada 2 vaksin polio yang dikenal yaitu:

1) OPV (Oral Polio Vaccine) adalah virus polio yang dilemahkan dan

diberikan melalui mulut dengan cara diteteskan. OPV mengandung virus

polio strain Sabin serotype 1, 2 dan 3 yang dibiakan pada kultur sel ginjal

monyet,antibiotikneomisindanstreptomicyn.Untukmenjaminkhasiat

dan keamanan vaksin polio. Pemberian vaksin OPV sebaiknya diberikan

padaanakdalamkondisisehat,tidakbolehdiberikanpadaanakyang

mengalami sakit gangguan kekebalan tubuh atau defisiensi imun

(leukimia,HIV/AIDSdanlain-lain),anakyang mendapatobatgolongan

steroid jangka lama, anak yang sedang dirawat di rumah sakit. OPV

diberikan pada anak-anak dengan 4 dosis terbagi (masing masing 2 tetes)

sebelum usia 1 tahunyaitu pada usia 0 bulan, saat pulang dan rumah

bersalin, dilanjutkanpada usia3, 4dan5 bulan. IkatanDokter Anak

Indonesia (IDAI) merekomendasikan memberikan tambahan dosispada

umur 18 bulan dan 5 tahun untuk meyakinkan anak mendapatkan dosis

yang cukup. Total pemberian OPV adalah 6 dosis sebelum 5 tahun untuk

mencapaidosiskekebalanmaksimal.OPVmembentukantibodidalam

darah,dapatmencegahpenyebaranviruskesistemsaraf,dansegera

dapat membentuk kekebalan lokal sementara (selama 100 hari) di usus.


Setelah mendapat 4 dosis atau lebih, baru terjadi kekebalan tubuh secara

menyeluruh. Sistem kekebalan tersebut akan mencegah penyebaran

virus dari satu-orang ke orang lain, karena dapat mencegah multiplikasi

virus polio. Keuntungan OPV adalah mudah diberikan oleh sukarelawan

tidak memerlukan keahlian khusus dalam pemberiannya, tidak

memerlukan peralatan suntik yang steril, relatif lebih murah, dapat

digunakan dalam waktu bersamaan di daerah yang sangat luas termasuk

daerah dengan kondisi sanitasi yang kurang baik. OPV dapat mencegah

penyebaran virus polio liar pada daerah yang mengalami wabah (daerah

KLB) polio.

2) IPV (InactivatedPolioVaccine)yangdiberikansecarasuntikanhanya

sedikit memberikan kekebalan lokal di usus, tetapi memberikan kekebalan

yang kuat di seluruh tubuh pada orang yang telah mendapat dosis

lengkap. Total dosis yang diberikan adalah 4 dosis. Diberikan pada anak

yang mempunyai halangan/kontraindikasi untuk mendapat OPV, pasien di

luar daerah wabah, pasien yang ragu-ragu tentang status imunisasi anak,

orang dewasa yang melakukan penjalanan ke daerah KLB/wabah,

pekerja laboratorium yang menangani virus polio dan petugas kesehatan

yang merawat pasien polio. IPV tidak dapat mencegah penyebaran virus

poliokarena tidakdapatmencegah terjadinya multiplikasiviruspolio di

usus seperti pada OPV. (http://www.litbang.depkes.go.id.polio.pusdatin).


C.9. Pengobatan

Belum ada ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit polio.

Satu-satunya cara untuk dapat mencegah penyakit polio adalah dengan

imunisasi polio sebanyak 4 kali. Dampak anak yang tidak mendapat

imunisasi polio adalah sebagai berikut :

1. Kerusakan tulang punggung.

2. Kerusakan susunan saraf pusat (otak)

3. Kelumpuhan.

C.10. Manfaat Imunisasi Polio

a. Supaya anak sehat

b. Supaya anak kebal

c. Supaya anak tidak sakit

C.11. Akibat Terjadinya tidak Mendapatkan Imunisasi Polio

a. Mudah terserang penyakit

b. Anak menjadi lemah

c. Tidak ada pengaruh


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep penelitian ini yang berjudul _Gambaran

PengetahuanIbutentangDampak Anak YangTidak Mendapat Imunisasi

Polio di Puskesmas Pintu Angin Tahun 2008_ adalah sebagai berikut :

Variabel Independent Variabel Dependent

1. Umur Pengetahuan Ibu Tentang


2. Pendidikan DampakAnakYangTidak
3. Pekerjaan Mendapatkan Imunisasi
Polio

B. Defenisi Operasional

1. Pengetahuan

Adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang dampak

anak yang tidak mendapat imunisasi polio, dengan ketegori :

a. Baik 76% - 100% (bila jumlah yang benar 16-20 dari 20

pertanyaan yang diberikan).

b. Cukup 55% - 75% (bila jumlah yang benar 11-15) dari 20

pertanyaan yang diberikan).

c. Kurang 55% (bila jumlah yang benar >11 pertanyaan).


Skala ukur : Ordinal

Alat ukur : Kuesioner

2. Umur

Adalah suatu batasan yang menunjukkan lamanya kehidupan

responden yangdihitungsejaklahir yangdinyatakandalamtahun,

dengan ketegori :

a. 21-25 tahun

b. 26-30 tahun

c. 31-35 tahun

d. 36-40 tahun

Skala ukur : Interval

Alat ukur : kuesioner

3. Pendidikan

Adalah jenjang pendidikan formal yang pernah diselesaikan responden,

dengan ketegori :

a. Pendidikan dasar : SD, SLTP dan sederajatnya

b. Pendidikan menengah : SMA, SMK, dan sederajatnya

c. Pendidikan tinggi : D-III, D-IV, S-I.

Skala ukur : Ordinal

Alat Ukur : Kuesioner


4. Pekerjaan

Adalahaktivitasyangdilakukanibuuntukmemperolehpenghasilan

guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, dengan ketegori :

a. Pegawai negri sipil (PNS)

b. Pegawai swasta

c. Wiraswsta

Skala ukur : Nominal

Alat ukur : Kuesioner

C. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran

pengetahuan ibu tentang dampak anakyang tidak mendapatkanimunisasi

polio di Puskesmas Pintu Angin tahun 2008.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

D.1. Lokasi Penelitian

Lokasipenelitian dilakukan di Puskesmas Pintu Angin karena lokasi

tersebut mudah dijangkau dan lebih menghemat biaya, serta sampel untuk

penelitian ini mencukupi di daerah tersebut.


D.2. Waktu Penelitian

No Kegiatan Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Maret hingga Juli 2008
Maret April Mei Juni Juli
12341234123412341234
1. Pengajuan
Judul
2. Acc Judul
3. Survey
Pendahuluan
4. Konsul BAB I
5. Konsul
BAB II
6. Konsul
BAB III
7. Konsul
Kuisioner
8. Persiapan Ujian
Proposal
9. Ujian Proposal
10 Pengumpulan
. Data
11 Analisa Data
.
12 Konsultasi
. Laporan
Penelitian
13 Persiapan Ujian
. KTI
14 Penggandaan
. Ujian KTI
15 Ujian KTI
.

E. Populasi dan Sampel

E.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang berkunjung ke

Puskesmas Pintu Angin sebanyak 35 orang.


E.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak

sebanyak 35 orang dengan cara total sampling.

F. Metode Pengumpulan data

Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari responden

dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu dan terlebih dahulu

diberikan penjelasan tentang kuesioner, cara pengisian ditanyakan kepada si

peneliti dan tanyakan bila ada hal-hal yang dimengerti responsen.

G. Tehnik Pengolahan Data dan Analisa Data

G.1. Tehnik Pengolahan data

Data terkumpul diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Editing

Memeriksadatayangterkumpulbilaterdapatdatayangkurangmaka

dilakukan pengumpulan data kembali.

b. Coding

Mengklasifikasikan jawaban responden kedalam bentuk kode yang telah

ditetapkan untuk mempermudah pengolahan data.


c. Tabulating

Untuk mempermudah analisa data untuk dimasukkan kedalam tabel

distribusi frekuensi.

G.2. Analisa Data

Analisadatadilakukansecaradeskriptifdenganmelihatpresentase

data yang terkumpul dan disajikan dengan table distribusi frekuensi kemudian

dicari dasar presentasi jawaban masing-masing responden dan selanjutnya

dilakukan dengan menggunakan teori kepustakaan yang ada.


DAFTAR PUSTAKA

Danis, Difa dr. Kamus Istilah Kedokteran. Jakarta : Gita Media Press.
FKUI. Ilmu Kesehatan Anak 2. Jakarta : FKUI 1997.
Modul Latihan Petugas Imunisasi. Jakarta : Departemen Kesehatan dan

Kesejahteraan Sosial RI. 2002.


Naston.. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC. 2000.
Soetjiningsih, SpA dr. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC. 1995.

Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan dan Kandungan. Jakarta: EGC.

Ilmu Kesehatan Anak Jilid I. 1985. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI.

Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Acuan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai