GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS - Decrypted
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS - Decrypted
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS - Decrypted
Oleh:
................
NIM. ...............
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan
disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar
Hasil kajian berbagai studi menyatakan bahwa vitamin A merupakan zat gizi
yang essensial bagi manusia, karena zat gizi ini sangat penting dan konsumsi
makanan kita cenderung belum mencukupi dan masih rendah sehingga harus
dipenuhidariluar.PadaanakbalitaakibatKVA(KekuranganVitaminA)akan
meningkatkan kesakitan dan kematian, mudah terkena penyakit infeksi seperti diare,
radang paru-aru, pneumonia, dan akhirnya kematian. Akibat lain yang berdampak
angka kematian dan angka kesakitan, karena vitamin A dapat meningkatkan daya
vitamin A dalam air susu ibu (ASI), sehingga bayi yang disusui lebih kebal terhadap
penyakit.Disampingitukesehatanibulebihcepatpulih.Upayaperbaikanstatus
vitamin A harus mulai sedini mungkin pada masa kanak-kanak terutama anak yang
3
menderita KVA (Depkes RI, 2005).
seluruh dunia (WHO, 1991), diantara anak-anak pra sekolah diperkirakan terdapat
sebanyak 6-7 juta kasus baru xeropthalmia tiap tahun, kurang lebih 10% diantaranya
menderitakerusakankornea.Diantarayangmenderitakerusakankorneaini60%
meninggal dalam waktu satu tahun, sedangkan diantara yang hidup 25% menjadi buta
dan 50-60% setengah buta. Diperkirakan pada satu waktu sebanyak 3 juta anak-anak
buta karena kekurangan vitamin A, dan sebanyak 20-40 juta menderita kekurangan
vitamin A pada tingkat lebih ringan. Perbedaan angka kematian antara anak yang
kekurangan dan tidak kekurangan vitamin A kurang lebih sebesar 30% (Almatsier,
2003).
menunjukkan dari 20 juta balita di Indonesia yang berumur enam bulan hingga lima
1995 menyebutkan Indonesia adalah salah satu negara di Asia yang tingkat
Indonesia usia 12-23 bulan tidak mengkonsumsi vitamin A dengan cukup dari
angka kecukupan gizi (AKG) anak balita sekitar 350 etinol Ekvivalen (RE).
Angka ini dihitung dari kandungan vitamin A dalam makanan nabati atau hewani
yang dikonsumsi.
DepartemenKesehatan sendirigencarmelakukan program penanggulangan
4
kekurangan vitamin A sejak tahun 1970-an. Menurut catatan Depkes, tahun 1992
(www.sinarharapan.com, 2005).
Menurut data yang didapatkan dari Puskesmas .............. tahun 2006 diketahui
bahwa cakupan jumlah pemberian vitamin A pada balita sebanyak 75% dari jumlah
target yang diharapkan sebesar 90%. Kemudian dari 12 posyandu yang ada terdapat
2 kasus balita dengan buta senja yang masing-masing berada di Posyandu Anggrek
dan Posyandu Melati. Dari data tersebut diketahui ahwa jumlah kunjungan dengan
balita.
berikut:
1.2.1 MenurutdatayangdidapatdariPuskesmas..............tahun2006ternyata
1.2.2 Ditemukan 2 kasus balita dengan buta senja di Posyandu Anggrek dan Melati.
tentangVitaminAdiPosyanduAnggrekdiWilayahKerjaPuskesmas..............
AnggrekdiWilayahKerjaPuskesmas..............Kecamatan...............Kabupaten
...............
vitamin A
vitamin A
vitamin A?
Sebagai bahan masukan untuk ikut berperan serta dalam kegiatan pelaksanaan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
Diharapkan dapat menjadi masukan bagi Institusi sebagai data dasar untuk
................
1.7 Ruang Lingkup Penelitian
7
Adapun ruang lingkup peneliti dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1.7.3 Subjek penelitian : Ibu-ibu yang mempunyai balita yang mendapat vitamin A
1.7.6 Alasan Penelitian : Karena cakupan jumlah pemberian vitamin A pada balita
diPuskesmas..............tidak sesuaitarget,hanya75%
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
Menurut Bahasa Indonesia pengetahuan (Knowledge) adalah merupakan hasil _tahu_ dan ini
terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia yakni: indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan atau Kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang (over behaviour). Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan, dan apabila manusia mengadopsi
perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan terjadi proses sebagai berikut :
- Awarness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu
- Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tertentu disini sikap subjek sudah mulai
timbul.
- Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya terhadap stimulus tersebut bagi
dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
- Trial dimana subjek mulai melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.
- Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan kesadaran dan
2.2 Vitamin
Menurut Depdiknas (2005) vitamin adalah zat yang sangat penting bagi tubuh
di dalam tubuh.Karena vitamin adalah zat organik, maka vitamin dapat rusak karena
2004).
pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai
bagian dari enzim. Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim, yaitu
vitamin yang terikat dengan protein.Hingga sekarang fungsi biokimia beberapa jenis
banyak maupun terlalu sedikit vitamin yang tersedia bagi badan, memberikan tingkat
kesehatan yang kurang. Bila terlalu banyak vitamin dikonsumsi, akan terjadi gejala-
2.3 Vitamin A
2.3.1 Pengertian
Vitamin A vitamin yang larut dalam lemak, terdapat dalam minyak ikan, keju,
kuning telur, sayuran berwarna hijau dan kemerah-merahan, seperti tomat dan wortel
(Depdiknas, 2005).
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas,
Vitamin A merupakan zat gizi yang diperlukan manusia agar proses fisiologis
dalam tubuh berlangsung secara normal. Vitamin A penting untuk pertumbuhan sel,
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan
disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar
zat penglihat. Rhodopsin ini mempunyai bagian protein yang disebut opsin yang menjadi
rhodopsin setelah bergabung dengan retinete. Rhodopsin merupakan zat yang dapat menerima
rangsang cahaya dan mengubah energi cahaya menjadi energi biolistrik yang merangsang indra
penglihatan.
a. Integritas Epithel
b. Pertumbuhan
c. Permeabilitas Membran
d. Pertumbuhan gigi
Fungsi vitamin A pada proses reproduksi ini tidak dapat dipenuhi oleh Asam vitamin A (retinoic
acid)
11
2.3.3 Diagnosis Kekurangan Vitamin A
Kekurangan vitamin A ialah penyakit sistemik yang merusak sel dan organ
saluran kemih, dan saluran pencernaan. Perubahan pada ketiga saluran ini relatif
awal terjadi karena kerusakan yang terdeteksi pada mata.Namun, karena hanya mata
yang mudah diamati dan diperiksa, diagnosis klinis yang spesifik didasarkan pada
dalam tubuh berkurang. Pada tahap awal ditandai dengan gejala rabun senja, atau
kurang dapat melihat pada malam hari. Gejala tersebut juga ditandai dengan
menurunnya kadar serum retinol dalam darah (kurang dari 20mg/dl).Pada tahap
selanjutnya terjadi kelainan jaringan epitel dari organ tubuh seperti paru-paru, usus,
kulitdanmata.GambaranyangkhasdarikekuranganvitaminAdapatlangsung
§ Konsumsi vitamin A dalam makanan sehari-hari tidak mencukupi kebutuhan tubuh dalam
§ Proses penyerapan makanan dalam tubuh terganggu karena infestasi cacing, diare,
§ Buta senja, ditandai dengan kesulitan melihat dalam cahaya remang atau senja hari.
12
§ Kulit tampak kering dan bersisik seperti ikan terutama pada tungkai bawah bagian depan
khususnya pada Balita (6-59 bulan) Departemen Kesehatan telah bekerja sama
dengan Helen Keller Indonesia (HKI) dengan pemberian kapsul vitamin A dosis
tinggi pada bayi, balita dan ibu nifas. Kapsul Vitamin A ini diberikan secara gratis
Tabel 2.1
Februari
Bulan 100.000
Dosis IU
Pemberian Untuk bayi (6-11 bulan)
(Kapsul Biru)
(Kapsul Merah)
Pemberian kapsul vitamin A 200.000 SI diberikan kepada anak balita secara periodik, yaitu
enam bulan sekali, dan secara serempak dalam bulan Februari dan Agustus. Pemberian secara serempak
§ Memudahkan dalam memantau kegiatan pemberian kapsul, termasuk pencatatan dan pelaporannya,
13
§ Memudahkan dalam upaya penggerakan masyarakat, karena kampanye dapat dilakukan secara
§ Memudahkan dalam pembuatan materi-materi penyuluhan (spot TV, spot radio, barang-barang
§ Dalam rangka Hari Proklamasi RI (Agustus) biasanya banyak kegiatan-kegiatan yang dapat
digunakan untuk mempromosikan vitamin A, termasuk pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi.
§ Bulan Maret merupakan bulan bakti LKMD. Bulan ini sangat aik digunakan untuk memonitor
hasil pemberian kapsul bulan Februari, dan dapat digunakan untuk mencapai balita yang belum
induk, praktek swasta (bidan, rumah bersalin, klinik bersalin, dan lain-lain), dan kelompok KIA.
Pemberian kapsul vitamin A dilakukan oleh petugas kesehatan, bidan desa, tokoh masyarakat, kepala
2.3.8 Pengobatan
Secaraumum,pengobatanKekuranganVitaminA(KVA)diarahkanpada
karena KVA bukan hanya mencederai mata, tetapi juga menganggu kesehatan dan
pertamaialahpreparatoralkarenatelahterbuktiamatefektif,amandanmurah.
TabletvitaminAdenganminyaksebagaibahanutamalebihdisukai,tetapijika
preparat tersebut tidak tersedia boleh digunakan vitamin A yang larut dalam air. Jika
tablet atau sirup vitamin A setara dengan dosis di atas tidak tersedia, preparat oral
dalam bentuk lain dapat diberikan, seperti minyak ikan (fish-liver oil). Preparat yang
14
dibuat dengan minyak akan sangat baik diserap jika diberikan per oral; dan jangan
sekali-kalidisuntikkankarenavitaminAyangtercampurminyakbiasanyasusah
diserap di lokasi tubuh yang disuntik. Satu-satunya preparat yang cocok diinjeksikan
2.3.9 Pencegahan
Telah terbukti bahwa bayi baru lahir, terutama di negara sedang berkembang
yang kasus defisiensi vitamin A-nya bersifat endemis, memiliki cadangan vitamin A
yang sangat rendah. Pasokan vitamin A di awal kehidupan akan tercukup melalui air
susu ibu (ASI), asalkan ibu memiliki status vitamin A yang baik.
Ada dua pendekatan untuk memperbaiki status vitamin A bayi yang berusia
kurang dari 6 bulan, yaitu dengan memberikan vitamin A dosis tinggi kepada wanita
Tabel 2.1
Bahan Makanan Sumber Vitamin A / Karotin
15
Menurut Depkes RI (2005), pencegahan KVA dapat dilakukan dengan cara :
§ Memberikan ASI Eksklusif kepada bayi sampai berumur 6 bulan dan ASI hingga berumur 2 tahun
disertai dengan pemberian makanan pendamping ASI yang cukup dan berkualitas.
§ Konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan kaya vitamin A lm menu makanan sehari-hari.
Internasional(SI),untukmemudahkanpenilaianaktivitas. Vitamininididalam
vitamin A setara dengan kegiatan 0,300 ug retinol atau 0,6 ug all trans beta karotin
sebagai erikut:
Tabel 2.2
RDA Vitamin untuk Indonesia
6 _ 12 bulan 1200
1 _ 3 tahun 1500
4 _ 6 tahun 1800
7 _ 9 tahun 2400
10 _ PRIA WANITA
10 _ 12 tahun 3450 3400
13 _ dst 4000 3500
16
Angka kecukupan vitamin A rata-rata yang dianjurkan per orang per hari :
Tabel 2.3
Angka Kecukupan Vitamin A
Ket :
RE : Retional Equivalent
SI : Satuan Internasional = 3,3 x RE
17
BAB III
konsep-konsep yang ingin diamati atau di ukur melalui penelitian yang akan
dilakukan. Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka kerangka konsep yang
Dari uraian kerangka konsep di atas, pertanyaan dalam penelitian ini adalah
_Bagaimanapengetahuan ibu tentangvitamin A di Puskesmas Wilayah Kerja
Puskesmas Semuli Raya Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara
tahun 2007_.
18
3.2Definisi Operasional
19
BAB IV
METODOLOGI PENELITlAN
Dalam penelitianini,penelitimenggunakanmetodedeskriptif,yaitusuatu
metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran
4.2.1 Populasi
penelitian ini yang dijadikan populasi adalah semua ibu yang memiliki balita yang
4.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila populasi
kurang dari 100 lebih diambil semua, jika jumlah populasi besar atau lebih dari 100
dengan menggunakan Teknik Total Populasi yang berarti sampel dalam penelitian ini
sebanyak 42 orang balita yang ada di Posyandu Anggrek Wilayah Kerja Puskesmas
20
4.3 Instrumen Penelitian
yangdisebutinstrumenpengumpulandata(Notoatmodjo,2002).Instrumenyang
digunakanpadapenelitianiniadalahkuesioner;yaitusejumlahpertanyaanyang
Tabel 4.1
Kisi-kisi Pertanyaan Pengetahuan Ibu tentang Vitamin A
No Pertanyaan Item
1 Pengertian vitamin A
1
2 Manfaat vitamin A 2-3
3 Jadual pemberian vitamin A 4-13
4 Kekurangan vitamin A 14-17
5 Cara memperoleh vitamin A 18
6 Cara pemberian vitamin A 19
7 Bentuk vitamin A 20
pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Alat yang digunakan adalah lembar kuesioner
yang akan diperoleh data tentang gambaran pengetahuan Ibu tentang Vitamin A
21
4.4.2 Langkah-langkah Pengumpulan Data
1. Langkah Persiapan
b. Melakukansurvey pendahuluanuntukmengetahuijumlahibuyang
2. Langkah Pelaksanaan
a. Menyerahkansuratizinuntukmengadakanpenelitiandiposyandu
c. Penyebaran Kuesioner.
4.5Pengolahan Data
4.5.1 Editing
Untuk memastikan apakah data telah terisi semua oleh responden untuk dapat
22
4.5.2 Coding
4.5.3 Scoring
Pemberian skor dimana setiap jawaban yang benar skor 1 dan yang salah skor
100%.Kuesioneratauangketyang digunakandalampenelitianinimenggunakan
yangmencakup;pengetahuanibutentang vitaminAyangmencakup;pengertian,
jawabannya benar diberi skor satu (1) dan apabila jawabannya salah diberi skor nol
(0). Jumlah skor dari masing-masing pertanyaan dijumlahkan dari setiap responden.
23
=
Keterangan:
P = Prosentase
100% = Konstanta
- Hasil 100%, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden termasuk
- Hasil 75 - 99%, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden termasuk
kategori baik.
- Hasil 50 - 74%, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden termasuk
kategori cukup.
- Hasil 25 _ 49%, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden termasuk
- Hasil <25%, jika pertanyaan dijawab benar oleh responden termasuk kategori
tidak baik.
(Arikunto, 2005) .
24
DAFTAR PUS TAKA
Almatsier, S., 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto, S., 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi
V. Jakarta. Rineka Cipta
Astuti, S., 2008. Setiap Menit Satu Anak Di Dunia Menjadi Buta.
http://www.depkes.go.id. 20 Oktober 2008, pukul 15.30 Wib.
Hidayat,A.A,2005.PengantarIlmuKeperawatanAnakI.Jakarta.Salemba
Medika, 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta. Salemba Medika
Puspitorini,2006.VitaminA.http://www.fortunecity.com/boozers/blueangel/539/
vita.html. Diakses 19 Oktober 2008, pukul 19.30 Wib.
Rangkuti,A.,2007.KekuranganVitaminApadaBayidanBalitadiSumut
Cukup Memprihatinkan. http ://www. sumutpos.com.buletin.cetak,
10092007.3pc.htm. Diakses Sabtu, 19 Oktober 2008, pukul 19.45 Wib.
Setiawati, S., & Dermawan, A.C. (2008). Pendididkan Kesehatan. Jakarta : TIM.
Siswanto, 2007. Setiap Satu Menit Orang di Indonesia Alami Kebutaan.
http://www.litbang.co.id. Diakses Sabtu, 19 Oktober 2008, pukul 19.45 Wib.
25
Siswono, 2004, Ibu dan anak sehat berkat vitamin A. http://www.gizi.net, diakses
Jumat, 08 November 2008, pukul 20.23 Wib.
26