Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
Ernawati, A.Md.Keb
NIP. 199308082019022011
UPTD PUSKESMAS SUKAJADI
RANCANGAN AKTUALISASI
Disusun Oleh:
Ernawati, A.Md.Keb
Nip.199308082019022011
NDH : 18
Ernawati, A.Md.Keb
Hj. Ismariana, SKM, M.Si
NIP. 199308082019022011
NIP. 196206011984032005
Coach,
RANCANGAN AKTUALISASI
Disusun Oleh:
Ernawati, A.Md.Keb
Nip.199308082019022011
NDH : 18
Coach, Mentor,
PENGUJI,
KATA PENGANTAR
Ernawati, A.Md.Keb
NIP. 199308082019022011
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Dalam Undang-undang No. 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan Perlan No. 12 Tahun 2018, CPNS wajib menjalani
masa prajabatan yang bertujuan mengembangkan kompetensi yang
dilakukan secara terintegrasi. Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN
diantaranya : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi akan mendorong peserta diklat untuk dapat
menginternalisasi dan mengimplementasikan pada setiap kegiatan
yang dilakukan.
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun
2014 menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat
bukan sekedar merujuk pada jenis pekerjaan tetapi merujuk pada
sebuah profesi pelayanan publik, maka dari itu sebagai ASN perlu
membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan bidang
kesehatan yang dilaksanakan di instansi Puskesmas.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama.
World Health Organitation (WHO) memperkirakan pada tahun
2011, sebanyak 585.000 perempuan meninggal saat hamil atau
persalinan. Sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan
atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian
ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi dengan 450
kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan
dengan rasio kematian ibu di 9 negara maju dan 51 negara
persemakmuran (WHO, 2011).
Disparitas kematian ibu antar wilayah di Indonesia masih cukup
besar dan masih relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-
negara anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
misalnya resiko kematian ibu karena melahirkan di Indonesia adalah 1
dari 65, dibandingkan dengan 1 dari 1.100 di Thailand (Kusmiyati,
2009).
Kematian ibu akibat kehamilan, persalinan dan nifas sebenarnya
sudah banyak dikupas dan dibahas penyebab serta langkah‐langkah untuk
mengatasinya. Meski demikian tampaknya berbagai upaya yang sudah
dilakukan pemerintah masih belum mampu mempercepat penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI) seperti diharapkan. Pada Oktober yang lalu kita
dikejutkan dengan hasil perhitungan AKI menurut Survey Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 yang menunjukkan peningkatan
(dari 228 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 359 per 100.000 kelahiran
hidup).
Diskusi sudah banyak dilakukan dalam rangka membahas
mengenai sulitnya menghitung AKI dan sulitnya menginterpretasi data
AKI yang berbeda‐beda dan fluktuasinya kadang drastis (Abouzahr,
2011). Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 penyebab
langsung kematian ibu oleh beberapa faktor yaitu perdarahan, pre-
eklampsia, dan infeksi.
Selain itu, penyebab kematian ibu secara tidak langsung antara
lain gangguan pada kehamilan seperti Kurang Energi Protein (KEP),
Kurang Energi Kronis (KEK), dan anemia (Kemenkes RI, 2012). Hasil
analisis ibu hamil risiko KEK dengan jumlah sampel total untuk seluruh
Indonesia sebanyak 8187 ibu hamil. Prevalensi ibu hamil risiko KEK di
Indonesia sebesar (21,6%) dengan prevalensi terendah terdapat di
Provinsi Riau sebanyak 212 ibu hamil risiko KEK(11,8%) dan tertinggi
di Nusa Tenggara Timur sebanyak 306 ibu hamil risiko KEK (32,4%)
dan Papua barat sebanyak 112 ibu hamil risikoKEK (30,4%). Bila
dilihat menurut wilayah, prevalensi ibu hamil risiko KEK umumnya lebih
rendah di Indonesia bagian barat dibanding di Indonesia bagian Timur.
Di wilayah Sumatra, prevalensi risiko KEK tertinggi di Provinsi
Bengkulu sebanyak 121 ibu hamil risiko KEK (25,6%), sedangkan di
wilayah Jawa dan Bali tertinggi di Provinsi Banten sebanyak 151 ibu
hamil risiko KEK (27,8%), (Wahyuni, 2014).
Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development
Goals/ MDGs, 2000) pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu
(AKI) menurun sebesar tiga-perempatnya dalam kurun waktu 1990-
2015 dan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita menurun
sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal
itu Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan Angka
Kematian Ibu menjadi 102/100.000 KH, Angka Kematian Bayi dari 68
menjadi 23/1.000 KH, dan Angka Kematian Balita 97 menjadi 32/1.000
pada tahun 2015 (Prasetyawati, 2012).
Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Sumatera Selatan tahun
2014 sebanyak 155 orang, naik menjadi 164 orang kematian pada
tahun 2015, turun menjadi 142 orang pada tahun 2016 dan turun lagi
menjadi 107 orang pada tahun 2017 serta naik menjadi 119 orang
pada tahun 2018 (Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, 2018).
Berdasarkan dari Profil Dinas Kesehatan Kota Prabumulih
jumlah ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK)
Tahun 2018 sebanyak 248 Orang (Data Ibu Hamil KEK Dinas
Kesehatan Kota Prabumulih, 2018). Data jumlah ibu hamil di UPTD
Puskesmas Sukajadi Periode Juli sampai dengan desember 2019
sebanyak 195 orang (Profil Puskesmas Sukajadi, 2019).
Prevelensi ibu hamil yang Kekurangan Energi Kronik (KEK)
pada tahun 2017 sebanyak 36 orang. Data Bumil KEK pada tahun
2018 sebanyak 20 orang. Pada Periode Januari sampai dengan
Desember 2019 sebanyak 17 orang dan pada periode januari sampai
dengan September 2020 Data Bumil KEK sebanyak 4 orang (Data Ibu
Hamil KEK Puskesmas Sukajadi, 2020).
Di wilayah kerja Puskesmas Sukajadi masih terdapat ibu hamil
dg anemia ringan, dan ibu hamil resiko tinggi yang usianya >35 tahun,
kurangnya cakupan akseptor KB dengan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP), juga masih banyaknya ibu hamil yang mengalami
Kekurangan Energi Kronik (KEK) serta kurang optimalnya pencatatan
dan pelaporan kohort ibu hamil.
Ibu Hamil KEK merupakan salah satu keadaan ibu hamil yang
malnutrisi. Malnutrisi adalah keadaan patologis akibat kekurangan atau
kelebihan secara relative atau absolut satu atau lebih zat gizi (Supariasa,
2011). KEK adalah keadaan dimana seseorang mengalami kekurangan gizi
(kalori dan protein ) yang berlangsung lama atau menahun. Dengan ditandai
berat badan kurang dari 40 kg atau tampak kurus dan dengan LILA-nya
kurang dari 23,5 cm (Depkes,2010).
Bahaya ibu hamil dg KEK yaitu, ibu pucat, sering lemas, mual
muntah berlebihan, kesemutan dan pendarahan saat melahirkan serta
kekurangan tenaga untuk melahirkan. Bagi janin yang dikandung, bisa
lahir premature, pertumbuhan janin terganggu (BBLR), perkembangan
otak janin terlambat, stunting, dan kematian janin (Helena, 2013).
Berdasarkan alasan tersebut, penulis akan merancang kegiatan
aktualisasi untuk “Optimalisasi Pelayanan Ibu Hamil Kekurangan
Energi Kronik (KEK) Dalam Rangka Meningkatkan Kesehatan Ibu
dan Anak di Wilayah Keja Puskesmas Sukajadi Kota Prabumulih”
2.2. Manfaat
a. Bagi Puskesmas
1) Dapat meningkatkan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
2) Meningkatkan mutu pelayanan publik secara professional
3) Terwujudnya visi, misi, dan nilai-nilai organisasi
Puskesmas Sukajadi.
b. Bagi Masyarakat
Dengan melakukan screening ibu hamil KEK dan
Pemeriksaan serta Pemantauan Ibu Hamil, di wilayah kerja
Puskesmas Sukajadi diharapkan dapat meningkatkan
kesehatan Ibu Hamil dan masyarakat mandiri untuk hidup
sehat sesuai visi Pusksmas Sukajadi.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan aktualisasi ini adalah peserta
latsar yang diharapkan mampu mengidentifikasi, menysusun dan
menerpakan isu atau permaslahan yang terjadi pada lingkungan kerja
dengan mengajukan gagasan pemecahan isu atau masalah. Kegiatan
aktualisasi ini berkaitan dengan materi-materi yang telah disampaikan
seperti Manajemen ASN, Whole Of Government, dan Pelayanan
Publik. Tugas pokok dan fungsi bidan untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dalam hal Optimalisasi Pelayanan Ibu Hamil
KEK dengan menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi dalam melayani
masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Sukajadi. Luasan ruang
lingkup yang dikaji akan berfokus pada Pemeriksaan dan
Pemantauan Ibu Hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Sukajadi.
Kegiatan laporan aktualisasi ini terdiri dari 7 kegiatan yang
bersumber dari kreatifitas serta disetujui oleh coach dan mentor
selama latsar 60 hari (JP), Habituasi dilaksanakan pada saat off
campus selama 30 Hari dari tanggal 04 November sampai dengan 08
Desember 2020, meliputi 3 tahap :
1. Tanggal 13 Oktober sampai dengan 03 November 2020 on class
di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
(BPSDMD).
2. Tanggal 04 November sampai dengan 08 Desember 2020 off
campus untuk kegiatan aktualisasi di unit kerja masing-masing.
3. Tanggal 09 Desember sampai dengan 11 Desember 2020
evaluasi aktualisasi di Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah (BPSDMD).