Anda di halaman 1dari 5

FORMAT PENILAIAN PERAWATAN

IRIGASI LUKA

NO PROSEDUR SKOR SKOR


STANDAR
Indikasi perawatan irigasi luka : 1 2 3 4
1. Menghilangkan eksudat dan debris, benda
asing dari luka yang lambat sembuh
2. Memberikan panas pada area yang sakit
3. Meningkatkan penyembuhan atau
memudahkan pengolesan obat luka
ALAT DAN BAHAN :
 Baki instrument steril berisi :
Pinset 2 buah, kassa steril, gunting, dan lidi
kapas.
 Larutan irigasi (200 – 500 ml sesuai pesanan)
dihangatkan pada suhu tubuh 370 – 400 c)
 Spuit irigasi steril ( kateter karet merah steril
untuk luka dalam dengan lubang kecil)
 Kom balutan steril dan peralatan untuk
mengganti balutan
 Bantalan tahan air atau perlak pengalas
 Bengkok
 Pinset/forsep
 Sarung tangan steril dan bersih
1. TAHAP PRA INTERAKSI
Membaca status pasien terlebih dahulu sebelum
melakukan perawatan luka terhadap pasien
2. TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam terapeutik
2. Melakukan observasi data pasien ( nama,
nomer rekam medic, tanggal lahir)
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
kepada keluarga dan pasien
4. Melakukan kontrak waktu terhadap pasien
5. Menanyakan kesiapan pasien sebelum tindakan
dilakukan
6. Siapkan alat
7. Cuci tangan
8. Jaga privacy

3. TAHAP KERJA
1. Jelaskan prosedur pada klien . gambarkan
sensasi yang akan dirasakan secara irigasi.
Ansietas klien akan dikurangi melalui
kesadaran tentang apa yang akan terjadi
selama prosedur dan perasaan apa yang
dirasakan.
2. Susun peralatan disamping tempat tidur.
Mencegah merusak prosedur.
3. Posisikan klien sehingga larutan irigasi akan
mengalir dari bagian atas tepi luka kebagian
dalam kom yang diletakkan dibawah luka.
Alirkan cairan dipengaruhi gravitasi dari area
kurang terkontaminasi ke area yang paling
terkontaminasi.
4. Letakkan perlak pengalas dibawah luka klien.
Mencegah mengotori linen tempat tidur.
5. Cuci tangan.
Mengurangi transmisi mikroorganisme
6. Kenakan sarung tangan bersih sekali pakai dan
lepaskan plester, ikatan/perban.
Sarung tangan mencegah tranmisi organisme
infeksius dari balutan kotor ke tangan anda.
7. Lepaskan plester dan lepaskan ujungnya dan
menariknya secara perlahan, sejajar dengan
kulit, dan kearah balutan. Jika perekat masih
tersisa dikulit hilangkan dengan larutan
alcohol.
Mengurangi tegangan pada garis luka atau
tepi luka.
8. Dengan tangan anda yang telah memakai
sarung tangan atau pinset, angkat balutan,
pertahankan bagian bawah yang kotor jauh dari
penglihatan klien. Lepaskan satu persatu
balutan.
Penampilan drainase dapat mengganggu klien
secara emosional. Pengangkatan balutan
dengan hati-hati mencegah tertariknya
drainase secara sengaja.
9. Jika balutan melekat erat pada luka, lepaskan
balutan dengan menetaskan salin normal steril.
Mencegah kerusakan permukaan epidermal.
10. Observasi kateter dan jumlah drainase pada
balutan.
Memberikan perkiraan hilangnya drainase
dan pengkajian kondisi luka.
11. Buang balutan kotor pada wadah yang telah
disediakan , hindari kontaminasi dengan
permukaan luar wadah. Buang di tempat yang
telah disediakan.
Mengurangi transmisi mikroorganisme pada
orang lain.
12. Siapkan peralatan steril. Buka kom dan
tuangkan larutan (volume bervariasi
bergantung pada ukuran luka dan banyaknya
drainase). Buka spuit dan siapkan baki
instrument. Gunakan sarung tangan steril.
Mencegah masuknya mikroorganisme ke
dalam luka.
13. Letakkan bengkok bersih menempel kulit klien
di bawah insisi atau letak luka.
Menampung larutan pengirigasi yang
terkontaminasi.
14. Hisap larutan ke dalam spuit. Saat memegang
ujung spuit ttepat di atas luka, irigasi dengan
perlahan tetapi continu, dengan tekanan yang
cukup untuk mendorong drainase dan debris.
Hindari menyemburkan atau menyemprotkan
larutan. Irigasi tepat di atas luka.
Irigasi secara mekanik mengangkat drainase
dan debris. Lokalisasi atau depresi di dasar
luka dapat dengan mudah menampung debris.
15. Lanjutkan irigasi sampai larutan jernih yang
mengalir ke dalam bengkok.
Memastikan bahwa semua debris telah
terbuang.
16. Dengan kassa steril, keringkan tepi luka.
Lakukan pembersihan mulai dari area kurang
terkontaminasi sampai ke area terkontaminasi.
Gerakkan secara progressif menekan dari garis
insisi atau tepi luka.
Mengeringkan luka basah yang berlebihan,
yang dapat menjadi media untuk pertumbuhan
mikroorganisme atau sebagai pengirigasi
kulit.
17. Pasang balutan steril.
Balutan steril mencegah infeksi dan
meningkatkan penyembuhan luka.
18. Bantu klien pada posisi yang nyaman.
Meningkatkan kenyamanan klien.
19. Bereskan peralatan dan cuci tangan.
Mengendalikan tranmisi mikroorganisme.
20. Catat pada catatan perawat mengenai volume
dan tipe larutan, karakteristik drainase,
penampilan luka, dan respon klien.
Pencatatan tepat waktu akan memberikan
dokumentasi terapi dan kemajuan
penyembuhan luka.
TAHAP TERMINASI
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Membereskan alat alat
3. Cuci tangan
4. Dokumentasi
TOTAL NILAI

Anda mungkin juga menyukai