Anda di halaman 1dari 7

ISSN 2252-9063

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika


(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Projek


(Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggabungan
Fotografi Digital ke dalam Sajian Multimedia
Untuk Projek Kartu Undangan di SMK Negeri 3
Singaraja)
I Putu Gede Karwina Styawan1, Luh Putu Eka Damayanthi 2,
I Gede Mahendra Darmawiguna3, Made Windu Antara Kesiman4.
Jurusan Pendidikan Teknik Informatika
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Bali
E-mail: tudekarwinastyawan@gmail.com1, ekadamayanthi@rocketmail.com 2,
igd.mahendra.d@gmail.com 3, dekndu@yahoo.com4.

Abstrak—Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Abstract—This study aimed to produce a valid, reliable and
instrumen penilaian projek yang valid, reliabel dan praktis efficient assessment instrumen project to measure the
untuk mengukur kemampuan dari peserta didik, khususnya students’ ability particularly on the subject of combining
pada mata pelajaran penggabungan fotografi digital ke dalam digital potography into multimedia presentation. In the
sajian multimedia. Pada proses pengembangannya, instrumen process of development, this instrumen through three
ini melalui tiga tahap, yakni tahap perencanaan, perancangan stages, namely the planning, designing, and reporting. The
dan pelaporan. Masalah yang dihadapi pendidik saat problem faced by the teacher when assessed the result of
melakukan penilaian terhadap hasil projek peserta didik, students’ project, particularly on the subject of combining
khususnya pada mata pelajaran penggabungan fotografi digital digital potography into multimedia presentation was the
ke dalam sajian multimedia adalah belum adanya alat evaluasi absence of standard evaluation tool. The process of
yang baku atau standar. Proses validasi terhadap instrumen validation of assessment project was done through two
penilaian projek dilakukan melalui dua tahap, yang pertama phases, the fist phase was theoretical validation, where the
tahap validasi teoretik, dimana data yang diperoleh dianalisis data were analyzed quantitatively and qualitatively. For the
secara kuantitatif dan kualitatif. Untuk tingkat validasi isi content validation rate was calculated using the Gregory
dihitung menggunakan formula Gregory. Data yang diperoleh
formula. This data then used to find the validity and
reliability of the instrumen. The validity of instrumen was
dari validasi tahap kedua adalah data hasil uji empirik. Data ini
calculated using the formula product moment corelation
kemudian digunakan untuk mencari validitas dan reliabilitas
coefficient and the result showed that there were two items
instrumen. Validitas instrumen dihitung menggunakan rumus
that were not valid. While for the reliability of instrumen
koefisien korelasi product moment dan diperoleh hasil bahwa
was calculated using Alpha Cronbach formula. Inter-rater
terdapat dua butir soal yang tidak valid. Sedangkan untuk
reliability was also calculated in this study, which are
reliabilitas instrumen dihitung dengan rumus Alpha Cronbach. involved 2 teachers as assessors. Practicability instrumen
Reliabilitas antar penilai juga dihitung dalam penelitian ini, and students’ response calculated using theoretical ideal
yaitu dengan melibatkan dua orang guru sebagai penilai. reference assessment, in which from the calculation
Kepraktisan instrumen dan respon peserta didik dihitung
menggunakan penilaian acuan ideal teoretik.
Keywords—assessment instrumen development project, the
incorporation of digital photography into a multimedia
Kata Kunci—pengembangan instrumen penilaian projek, presentation.
penggabungan fotografi digital ke dalam sajian multimedia.

939
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

I. PENDAHULUAN karena untuk menghasilkan sebuah projek berupa kartu


undangan, dalam proses pembuatannya dibutuhkan range
Pembelajaran adalah proses pertukaran informasi waktu tertentu, dalam hal ini tidak bisa diselesaikan dalam
dimana adanya interaksi antara pendidik, peserta didik dan satu kali proses pengerjaan. Selain itu penilaian projek
sumber belajar, sedangkan pendidikan merupakan suatu merupakan cara yang amat baik dalam melibatkan peserta
usaha untuk mewujudkan suasana dan proses belajar didik dalam memecahkan masalah, apalagi ditunjang dengan
mengajar yang ditujukan untuk peserta didik secara aktif kegiatan yang berhubungan dengan dunia nyata, maka makin
untuk mengembangkan penuh potensi yang dimiliki oleh meningkatkan antusias belajar dari peserta didik. Penilaian
dirinya[1]. projek juga dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan
komponen yang saling berhubungan dan terkait satu sama kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata
lain, yang merupakan hal penting dalam proses belajar pelajaran tertentu secara jelas. Dalam perkembangannya saat
mengajar, seperti kurikulum, pendidik, peserta didik, metode, ini, instrumen penilaian projek yang memadai dalam arti
materi, alat pembelajaran, dan evaluasi. Pendidik sebagai valid dan reliabel belum ada, khususnya pada mata pelajaran
ujung tombak dalam pelaksanaan pengajaran dituntut untuk penggabungan fotografi digital ke dalam sajian multimedia.
memahami semua komponen dalam pembelajaran. Jika ada Instrumen penilaian yang dibuat oleh pendidik belum
salah satu komponen pembelajaran yang bermasalah, maka memenuhi syarat-syarat validitas dan reliabilitas. Setiap
proses belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan baik. pendidik memiliki standar masing-masing dalam melakukan
Peserta didik merupakan bagian yang tidak kalah penilaian terhadap hasil projek peserta didik. Hal ini
penting dengan pendidik, sebab tanpa adanya kedua disebabkan karena belum adanya instrumen penilaian projek
komponen ini maka tentunya proses belajar mengajar yang baku atau standar. Selain itu beragamnya kemampuan
tersebut tidak dapat terlaksana. Pendidik biasanya melakukan pendidik dalam menguasai teori evaluasi mengakibatkan
proses belajar mengajar di kelas dengan metode ataupun alat penafsiran tentang pentingnya instrumen penilaian projek
pembelajaran untuk meningkatkan minat dan kreatifitas dari manjadi berbeda, sehingga acuan kriteria yang digunakan
peserta didik mengenai materi yang akan disampaikan. dalam penilaian menjadi berbeda pula dan cenderung bersifat
Setelah pendidik melakukan proses pembelajaran maka hal subyektif. Dalam pembuatan instrumen baku yang dituntut
yang terakhir yang dilakukan adalah mengevaluasi tingkat bukanlah standar prestasi peserta didik dari penugasan
pemahaman peserta didik mengenai materi yang telah materi yang diajarkan, melainkan adanya kesamaan
disampaikan. Proses evaluasi dalam pendidikan juga performance pada peserta didik. Oleh karena itu dalam
beraneka ragam, dapat berupa kinerja, portofolio ataupun merancang instrumen yang baku masalah keseragaman dan
projek khusus yang diberikan kepada peserta didik. Kegiatan konsistensi skoring penting untuk diperhatikan sehingga tes
evaluasi dilakukan pada setiap mata pelajaran, termasuk juga yang dihasilkan nanti dapat menilai kemampuan peserta
pada mata pelajaran penggabungan fotografi digital ke dalam didik secara obyektif.
sajian multimedia. Mata pelajaran penggabungan fotografi Berdasarkan permasalahan tersebut, pada penelitian
digital ke dalam sajian multimedia merupakan salah satu ini penulis akan mengembangkan instrumen penilaian projek
mata pelajaran pokok pada bidang keahlian multimedia, khususnya pada mata pelajaran penggabungkan fotografi
dimana kompetensi yang dituntut dari mata pelajaran ini digital ke dalam sajian multimedia, dengan harapan dapat
adalah peserta didik mampu menggabungkan seni fotografi digunakan sebagai acuan atau pedoman bagi pendidik, dalam
ke dalam sajian multimedia. Untuk mengukur tingkat menilai hasil projek peserta didik, khususnya pada mata
ketercapaian kompetensi tersebut, pendidik pada umumnya pelajaran penggabungan fotografi digital ke dalam sajian
menggunakan teknik penilaian projek. Penilaian projek multimedia, sehingga setiap pendidik tidak lagi memiliki
merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang acuan atau kriteria penilaian sendiri-sendiri, tetapi sudah
harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu [2]. mengacu pada acuan yang baku atau standar serta penilaian
Adapun hasil akhir projek yang diharapkan dari mata yang dilakukan dapat bersifat lebih obyektif.
pelajaran penggabungan fotografi digital ke dalam sajian
multimedia ini adalah siswa dapat membuat sebuah desain II. KAJIAN TEORI
kartu undangan, dengan mempertimbangkan tata letak,
penggunaan font dan mode warna yang sesuai untuk hasil A. Fotografi
percetakan yang relevan. Penggunaan penilaian projek Fotografi adalah proses melukis/menulis dengan
sangatlah tepat digunakan pada mata pelajaran menggunakan media cahaya. Secara umum istilah fotografi
penggabungan fotografi digital ke dalam sajian multimedia, diartikan sebagai proses atau metode untuk menghasilkan

940
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan terhadap sasaran ukur (atribut orang, objek, peristiwa).
cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka Pengukuran (measurement) adalah pemberian bilangan
cahaya. Alat yang digunakan untuk menangkap cahaya ini kepada atribut orang, objek atau peristiwa menurut aturan
tertentu. Hal ini dapat dibaca melalui bagan mengenai proses
adalah kamera. Tanpa adanya cahaya, tidak ada foto yang
pengukuran berikut ini.
bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan
bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium
penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan
ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan
bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium
pembiasan [3].

B. Mata Pelajaran Penggabungan Fotografi Digital ke


dalam Sajian Multimedia
Pada mata pelajaran penggabungan fotografi digital Gambar 1: Proses Pengukuran
ke dalam sajian multimedia terdapat 3 (tiga) kompetensi 1. Sasaran ukur pada responden adalah atribut orang (hasil
dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik, yakni pertama belajar peserta didik, sikap karyawan), atribut objek
adalah menggunakan kamera digital. Dalam kompetensi (tinggi meja, ke dalaman ilmu), peristiwa (kecepatan
dasar ini peserta didik diharapkan dapat mengoperasikan pengolahan data) yang biasanya berbentuk variabel.
kamera digital secara baik dan benar dengan 2. Alat ukur (skala ukur) dibuat, diuji coba, diperbaiki, dan
mempertimbangkan resolusi yang digunakan, mode harus cocok dengan sasaran ukur dan responden.
pencahayaan serta brightness dan contrast. Pada kompetensi 3. Skala ukur adalah besaran pada alat ukur yang digunakan
dasar yang kedua, yaitu menggabungkan foto digital ke untuk memperoleh skor atau data.
dalam rangkaian multimedia. Dimana pada kompetensi dasar 4. Cara ukur adalah cara alat ukur diberikan kepada
ini, peserta didik melakukan penggabungan foto berdasarkan responden untuk memperoleh skor.
prinsip desain dengan menggunakan software, serta peserta 5. Skor adalah bilangan yang diberikan kepada atribut
didik dapat melakukan editing foto dengan software yang orang, objek atau peristiwa. Nilai adalah arti dari skor
akan disajikan ke multimedia. Kompetensi yang terakhir, sebagai hasil pengukuran, dalam kata lain skor
yaitu menciptakan susunan karya seni foto digital dan grafik ditransformasi menjadi nilai.
2D. Pada kompetensi dasar ini, peserta didik menerapkan apa
yang diperolehnya dari pertemuan di kompetensi dasar yang
pertama sampai dengan kompetensi dasar yang kedua. Pada D. Definisi Penilaian Projek
proses ini diharapkan peserta didik dapat menciptakan hasil Penilaian projek merupakan kegiatan penilaian
karya seni yang artistik. terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu [2]. Tugas tersebut berupa suatu
C. Pengertian Asesmen investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
Asesmen (assessment) adalah istilah umum yang pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian
melibatkan semua rangkaian prosedur yang digunakan untuk projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
mendapatkan informasi tentang hasil belajar peserta didik kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan
(misalnya: observasi, skala bertingkat tentang kinerja, tes kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata
tertulis) dan pelaksanaan penilaian mengenai peserta didik pelajaran tertentu secara jelas.
[5]. Asesmen merupakan suatu penilaian yang komprehensif
dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan E. Konsep Penilaian Projek
dan kekuatan yang mana hasil keputusannya dapat digunakan Dalam penilaian projek setidaknya ada tiga hal yang
untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan peserta didik perlu dipertimbangkan, diantaranya sebagai berikut.
sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan 1. Kemampuan pengelolaan, yaitu kemampuan peserta didik
pembelajaran. Jadi asesmen memiliki pengertian yang lebih dalam memilih topik dan mencari informasi serta
luas dari pada pengertian evaluasi. mengelola waktu pengumpulan data dan persiapan
Untuk melaksanakan asesmen terhadap proses dan pelaporan.
hasil belajar, terlebih dahulu perlu dilakukan pengukuran

941
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

2. Relevansi, yaitu kesesuaian dengan mata pelajaran atau Selain memiliki enam kelebihan tersebut, penilaian
program keahlian, yang dalam hal ini mempertimbangkan projek juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya
tahapan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan sebagai berikut.
dalam mengajar. a) Memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan
3. Keaslian, yaitu projek yang dilakukan peserta didik harus untuk menyelesaikan masalah.
merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan b) Memerlukan biaya ekstra.
kontribusi pendidik berupa petunjuk dan dukungan c) Membutuhkan jangka waktu yang cukup lama.
terhadap projek peserta didik. d) Banyak peralatan yang harus disediakan.

F. Teknik Penilaian Projek H. Pengembangan Instrumen


Penilaian projek memberikan kesempatan bagi peserta Instrumen penilaian projek adalah salah satu
didik untuk mengembangkan, mengaplikasikan pengetahuan instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan
dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik [5]. peserta didik, khususnya pada mata pelajaran penggabungan
Penilaian projek memiliki tiga fase yang saling terkait satu fotografi digital ke dalam sajian multimedia. Pendekatan
sama lainnya, ketiga fase tersebut dapat digambarkan sebagai projek (Project Approach) merupakan investigasi mendalam
berikut. mengenai suatu topik nyata.
Langkah-langkah dalam pembuatan alat ukur
meliputi: merumuskan tujuan, membuat kisi-kisi, membuat
butir instrumen dan menyunting instrumen [2]. Langkah-
langkah dalam mengkontruksi alat ukur tes meliputi:
menetapkan tujuan tes, analisis kurikulum, analisis buku
Gambar 2: Fase Penilaian Projek
pelajaran dan sumber belajar lainnya, membuat kisi-kisi tes,
Fase yang pertama adalah fase awal. Dalam fase ini penulisan tujuan intruksional khusus, penulisan soal,
projek yang akan dibuat direncanakan terlebih dahulu secara reproduksi tes terbatas untuk kepentingan uji coba, uji coba
matang, baik dari alat dan bahan yang diperlukan, sampai tes, analisis hasil tes uji coba, revisi soal, dan merakit soal
pembuatan gambaran kasar mengenai projek yang akan menjadi tes [5]. Dalam penyusunan instrumen penilaian
dibuat. Fase kedua adalah fase perancangan. Pada fase ini projek pada mata pelajaran penggabungan fotografi digital ke
proses pengerjaan projek sudah mulai dilakukan. Fase ini dalam sajian multimedia dilakukan modifikasi dari langkah-
merupakan inti dari projek yang akan dibuat, biasanya pada langkah tersebut, yakni sebagai berikut.
fase ini peserta didik sering menemukan masalah, oleh 1) merumuskan aspek-aspek serta indikator yang akan
karena itu peran pendidik sangatlah diperlukan pada fase ini. diukur,
Fase terakhir adalah fase pelaporan. Pada fase ini 2) menyusun kisi-kisi instrumen,
projek yang telah direncanakan sebelumnya sudah terbentuk 3) menyusun butir-butir instrumen,
dan siap untuk dinilai. Pada fase ini biasanya peserta didik 4) melakukan pengujian instrumen melalui uji pakar
diminta memaparkan tentang projek yang dibuat kepada (judges),
pendidik. Laporan tugas atau hasil penelitian dapat disajikan 5) uji lapangan,
dalam bentuk makalah, presentasi, performance maupun 6) menyusun butir-butir instrumen yang valid,
poster. Pelaksanaan penilaian projek dapat menggunakan alat 7) menghitung koefisien reliabilitas, reliabilitas antar rater
atau instrumen penilaian berupa daftar cek (checklist) dan kepraktisan instrumen,
ataupun skala rentang (rating scale). 8) merakit butir-butir instrumen menjadi instrumen final.

G. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Projek I. Prosedur Pengembangan Instrumen


Proses penilaian menggunakan penilaian projek Adapun prosedur pengembangan instrumen penilaian
mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya sebagai berikut. projek yang dilakukan dalam penelitian ini, disajikan pada
a) Meningkatkan motivasi peserta didik gambar 3.3 berikut ini.
b) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
c) Meningkatkan kemampuan bersosialisasi
d) Meningkatkan kolaborasi
e) Meningkatkan keterampilan mengelola sumber
f) Meningkatkan skill

942
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

menulis butir-butir tes, terlebih dahulu harus membuat kisi-


kisi sebagai pedoman. Sebuah kisi-kisi memuat nomor butir
dan jumlah yang harus dibuat untuk setiap soal, untuk setiap
pokok bahasan, dan untuk setiap aspek kemampuan yang
hendak diukur [4].
Setelah merumuskan aspek-aspek serta indikator yang
akan diukur dan membuat kisi-kisi tes, langkah berikutnya
adalah membuat instrumen penilaian. Instrumen penilaian
yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan peserta
Butir-butir yang didik pada mata pelajaran penggabungan fotografi digital ke
relevan digandakan Butir-butir yang dalam sajian multimedia adalah instrumen penilaian projek.
tidak valid Langkah keempat adalah melakukan uji instrumen yang
diperbaiki atau dibuat melalui uji pakar (judges). Setelah instrumen
dikeluarkan dinyatakan valid secara teoritik atau konseptual maka
instrumen akan diuji lapangan, selanjutnya dianalisis datanya
(uji validitas). Butir-butir yang valid akan disusun. Setelah
instrumen yang valid tersusun maka hal yang akan dilakukan
adalah menghitung koefisien reliabilitas, reliabilitas antar
rater, dan kepraktisan instrumen. Setelah menghitung
koefisien reliabilitas, reliabilitas antar rater, dan kepraktisan
instrumen, langkah berikutnya adalah merakit butir-butir
instrumen menjadi instrumen final.
Butir-butir yang valid
III. METODOLOGI
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian
pengembangan. Penelitian pengembangan (Research and
Development), merupakan jenis penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut. Pada penelitian ini luaran yang akan
Gambar 3. Langkah-langkah Pengembangan Instrumen Penilaian Projek
pada Mata Pelajaran Penggabungan Fotografi Digital ke dalam Sajian dihasilkan berupa suatu perangkat instrumen penilaian projek
Multimedia. penggabungan fotografi digital ke dalam sajian multimedia.

Langkah pertama yang dilakukan dalam pengembangan B. Subjek Uji Coba


instrumen penilaian projek pada mata pelajaran Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik pada
penggabungan fotografi digital ke dalam sajian multimedia program keahlian multimedia kelas X di SMK Negeri 3
adalah merumuskan aspek-aspek serta indikator yang akan Singaraja.
diukur. Hal ini penting karena aspek-aspek serta indikator
yang akan diamati atau diukur nantinya akan menjadi C. Variabel Penelitian
pedoman dan patokan untuk menetapkan ruang lingkup atau Penelitian ini tidak memuat variabel penelitian,
tingkah laku yang akan diamati. Ruang lingkup yang hendak mengingat jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian
diukur harus sesuai dengan kurikulum yang digunakan, agar pengembangan. Penelitian pengembangan merupakan jenis
tingkah laku yang akan diukur dapat diperoleh secara penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
maksimal. tertentu dan menguji keefektifan dari produk tersebut.
Tahap kedua dalam perancangan instrumen ini adalah D. Metode Pengumpulan Data
tahap menyusun kisi-kisi. Istilah lain dari kisi-kisi adalah Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data
blue print atau layout atau tabel spesifikasi. Kisi-kisi kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif bersumber dari
memiliki manfaat guna menjamin sampel soal yang baik, validasi pakar (judges), sedangkan data kuantitatif bersumber
dalam arti mencangkup semua pokok bahasan secara dari validasi pakar dan validasi empirik.
proposional. Agar item-item atau butir-butir tes mencangkup
keseluruhan materi secara proposional, maka sebelum

943
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

E. Instrumen Penelitian sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada
1) Konsepsi mata pelajaran penggabungan fotorafi digital ke dalam sajian
Instrumen penilaian projek digunakan untuk mengukur multimedia yang harus dikuasai oleh peserta didik. Adapun
tingkat kompetensi peserta didik pada mata pelajaran kisi-kisi dari instrumen penilaian projek pada mata pelajaran
penggabungan fotografi digital ke dalam sajian multimedia penggabungan fotografi digital ke dalam sajian multimedia,
khususnya dalam mendesain sebuah kartu undangan. yakni sebagai berikut.
Instrumen ini dikembangkan berdasarkan tiga aspek, yakni
aspek perencanaan, perancangan dan pelaporan. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Projek Studi Kasus Penggabungan
Fotografi Digital ke dalam Sajian Multimedia.
a) Perencanaan
Aspek Indikator
Perencanaan merupakan suatu proses estimasi mengenai Perencanaan - Menentukan tema dari kartu undangan.
sumber daya (kebutuhan-kebutuhan fisik dan tenaga kerja), - Membuat sketsa awal dari kartu undangan.
biaya dan jadwal [5]. Dalam penelitian ini yang dimaksudkan - Menentukan bentuk dari kartu undangan.
dengan tahap perencanaan adalah tahapan atau kegiatan awal Perancangan - Memilih gambar.
yang dilakukan dalam proses pembuatan desain kartu - Menyusun kata-kata yang akan digunakan.
undangan, dimana di dalamnya menyangkut hal-hal sebagai - Menyusun layout/tata letak berdasarkan sketsa yang
telah dibuat.
berikut. Pelaporan - Kesesuaian jenis font yang digunakan.
1. Menentukan tema dari kartu undangan. - Kesesuaian ukuran font pada kartu undangan.
2. Menentukan bentuk dari kartu undangan. - Kesesuaian warna yang digunakan pada kartu
3. Membuat sketsa awal dari kartu undangan. undangan.
b) Perancangan - Terdapat judul acara.
- Terdapat identitas pengundang.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan tahap - Terdapat identitas yang diundang.
perancangan adalah sebuah fase yang dilakukan setelah fase - Terdapat waktu acara dilaksanakan.
perencanaan terpenuhi. Pada tahapan ini peserta didik sudah - Terdapat tempat acara dilaksanakan.
mulai membuat projek yang akan dibuat. Adapun unsur- - Terdapat peta lokasi acara dilaksanakan.
unsur yang terdapat dalam tahap perancangan, yakni sebagai - Ketepatan waktu pengumpulan projek.
berikut.
1. Memilih gambar. F. Metode Analisis Data
2. Menyusun kata-kata yang akan digunakan. Terdapat beberapa metode analisis data yang digunakan
3. Menyusun layout/tata letak. dalam penelitian ini, yakni sebagai berikut.
c) Pelaporan 1) Analis Uji Validitas Isi/Content
Tahap pelaporan yang dimaksud dalam penelitian ini Untuk menguji validitas isi dari instrumen yang
adalah sebuah proses untuk menilai hasil akhir dari projek dikembangkan, maka dilakukan perhitungan dengan
peserta didik, yakni berupa suatu desain kartu undangan. menggunakan formula Gregory [6]. Dalam formula ini,
Adapun unsur-unsur yang akan dinilai, yaitu sebagai berikut. prosedur yang digunakan untuk menentukan koefisien
1. Kesesuaian jenis font yang digunakan. validitas isi didasarkan pada hasil penilaian para ahli, untuk
2. Kesesuaian ukuran font pada kartu undangan. nantinya dimasukan ke dalam tabulasi silang 2 x 2.
3. Kesesuaian warna yang digunakan pada kartu undangan. 2) Analisis Uji Validitas Butir
4. Terdapat judul acara. Selain menguji validitas isi dari instrumen yang
5. Terdapat identitas pengundang. dikembangkan, juga dilakukan pengujian terkait dengan
6. Terdapat identitas yang diundang. validitas butirnya. Untuk menguji validitas butir, digunakan
7. Terdapat waktu acara dilaksanakan. rumus koefisien korelasi product moment [6].
8. Terdapat tempat acara dilaksanakan. 3) Uji Reliabilitas Instrumen
9. Terdapat peta lokasi acara dilaksanakan. Untuk menguji reliabilitas instrumen yang
10. Ketepatan waktu pengumpulan projek. dikembangkan, digunakan rumus Alpha Cronbach [6].
4) Uji Reabilitas Antar Rater
2) Kisi-kisi Menghitung reliabilitas antar rater terkait dengan data
Dalam pengembangan instrumen penilaian projek pada hasil uji coba instrumen penilaian projek ini digunakan
mata pelajaran penggabungan fotografi digital ke dalam formula Ebel [6].
sajian multimedia, terdapat 3 (tiga) aspek yang akan diukur, 5) Kepraktisan
yakni aspek perencanaan, perancangan serta pelaporan. Analisis data untuk mengetahui kepraktisan instrumen
Ketiga aspek tersebut memiliki indikator yang dikembangkan penilaian projek oleh pendidik dicari dengan menggunakan

944
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

persentase kepraktisan menggunakan penilaian acuan ideal pada penelitian ini diperoleh hasil 0.3094 dari angka tersebut
teoritik [6]. dapat diketahui bahwa instrumen penilaian projek studi kasus
6) Respon Peserta Didik penggabungan fotografi digital ke dalam sajian multimedia
Analisis data untuk mengetahui respon peserta didik memiliki reliabilitas instrumen yang rendah.
terhadap penggunaan instrumen penilaian projek berupa Selain itu, dalam penelitian ini juga dilakukan
kartu undangan studi kasus penggabungan fotografi digital ke perhitungan tingkat kepraktisan instrumen menurut para rater
dalam sajian multimedia dicari dengan menggunakan serta tingkat respon peserta didik terhadap penggunaan
prosentase respon menggunakan penilaian acuan ideal instrumen penilaian projek. Untuk melihat hasil analisis
teoretik. tingkat kepraktisan instrumen menggunakan penilaian acuan
7) Indikator Keberhasilan Penelitian ideal teoretik dan diperoleh rata-rata sebesar 32.50. Ini
Pengembangan instrumen penilaian projek studi kasus berarti bahwa instrumen penilaian projek memiliki tingkat
pada mata pelajaran penggabungan fotografi digital ke dalam kualifikasi praktis. Sementara untuk tingkat respon peserta
sajian multimedia di SMK Negeri 3 Singaraja dianggap didik diperoleh rata-rata sebesar 17.21. Dalam hal ini tingkat
berhasil jika memenuhi kriteria-kriteria keberhasilan respon peserta didik terhadap penggunaan instrumen
penelitian, yakni sebagai berikut. penilaian projek pada mata pelajaran penggabungan fotografi
a) Dihasilkannya suatu instrumen penilaian projek, studi digital kedalam sajian multimedia adalah positif.
kasus pada mata pelajaran penggabungan fotografi
digital ke dalam sajian yang baku atau standar. V. SIMPULAN
b) Instrumen penilaian projek studi kasus pada mata
pelajaran penggabungan fotografi digital ke dalam Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang
sajian yang dihasilkan telah memenuhi syarat-syarat disajikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan intrumen
validitas, reliabilitas, dan kepraktisan. penilaian projek studi kasus penggabungan fotografi digital
ke dalam sajian multimedia maka dapat disimpulkan
IV. PEMBAHASAN instrumen yang telah dibuat diketahui 2 dari 10 soal yang
telah dibuat gugur karena rxy lebih kecil dari rtabel dimana
Dalam kegiatan pengembangan instrumen, kegitan awal berdasarkan derajat kebebasan (dk) nilai rtabel adalah 0.254.
yang dilakukan adalah melakukan kajian teoritik untuk Berdasarkan data tersebut maka dapat dihitung reliabilitas
merumuskan aspek-aspek atau indikator dari instrumen instrumen menggunakan rumus alpha cronbach yang
penilaian, kegiatan ini dilakukan sebelum menyusun butir- kemudian diandingkan dengan derajat reliabilitas instrumen
butir instrumen. Hal serupa juga berlaku dalam kegiatan diperoleh hasil 0.3904 dimana dari hasil ini dapat
pengembangan instrumen penilaian projek pada mata disimpulkan reliabilitas instrumen masuk pada kreteria
pelajaran penggabungan fotografi digital ke dalam sajian rendah. Selain validitas butir soal dan reliabilitas instrumen,
multimedia di SMK Negeri 3 Singaraja. reliabilitas antar rater juga dapat dihitung, dimana diperoleh
Setelah merumuskan kajian teoritik, kegiatan yang hasil rkk 0.97 yang kemudian dibandigkan dengan derajat
dilakukan selanjutnya adalah merumuskan kisi-kisi kreteria reliabilitas antar rater maka dapat disimpulkan
instrumen, dimana dari kisi-kisi tersebut diperoleh acuan bahwa reliabilitas antar rater yang sangat tinggi.
untuk menyusun butir-butir instrumen. Setelah butir-butir
instrumen tersusun kegiatan yang dilakukan adalah REFERENSI
melakukan uji pakar (judges) dimana hasil dari uji pakar [1] Ali, Mohamad 2010. Pendidikan untuk Pembangunan Nasional
terhadap instrumen penilaian projek studi kasus Bandung: Grasindo.
[2] Hamzah B.Uno, dkk. 2012. Asesmen Pembelajaran. Jakarta: Bumi
penggabungan fotografi digital ke dalam sajian multimedia Aksara.
diperoleh hasil 1.0 dimana berdasarkan formula Gregory [3] Paulus Nugrahajati, Eddie Targo. 2012. Buku Pintar Fotografi dengan
berarti, bahwa instrumen penilaian projek penggabungan Kamera DSLR. Bandung: Indonesia Tera.
fotografi digital kedalam sajian multimedia memiliki [4] Koyan, I Wayan. 2011. Asesmen dalam Pendidikan. Singaraja:
Universitas Pendidikan Ganesha Press.
koefisien validity sangat tinggi. Selanjutnya setelah [5] Damayanthi, Luh Putu Eka. 2012. Pengembangan Instrumen Penelitian
melakukan expert judgement kegiatan yang dilakukan dalam Online (Studi Kasus Pada Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak di
penelitian ini adalah uji lapangan, berdasarkan hasil dari uji Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, UNDIKSHA). Tesis. Singaraja:
lapangan butir-butir instrumen yang valid, dilakukan uji Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha.
[6] Candiasa, I Made. 2010. Pengujian Instrumen Penelitian Disetai
validitas butir soal dari uji validitas butir diketahui 2 dari 10 Aplikasi ITEMAN dan BIGSTEPS. Singaraja: Unit Penerbitan
soal pada instrumen tidak valid. Dari hasil tersebut dapat Universitas Pendidikan Ganesha.
dicari reliabilitas instrumen dengan rumus alpha cronbach,

945

Anda mungkin juga menyukai