LAPORAN PENDAHULUAN
ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
Berikut ini adalah penjelasan tentang respon yang terjadi pada isolasi sosial:
1. Respon Adaptif
Respon Adaptif adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma-
norma sosial dan budaya secara umum yang berlaku.Dengan kata lain individu
tersebut masih dalam batas normal ketika menyelesaikan masalah.Berikut ini
adalah sikap yang termasuk respon adaptif :
1) Menyendiri
Respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang
terjadi di lingkungan sosialnya.
2) Otonomi
Kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide,
pikiran dan perasaan dalam hubungan sosial.
3) Bekerja keras
Kemampuan individu saling membutuhkan satu sama lain.
4) Interdependen
Saling ketergantungan antar individu dengan orang lain dalam membina
hubungan interpersonal.
2. Respon Maladaptif
Respon Maladaptif adalah respon yang menyimpang dari norma sosial dan
kehidupan disuatu tempat.Berikut ini adalah perilaku yang termasuk respon
maladaptive:
1) Menarik diri
Seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina hubungan secara
terbuka dengan orang lain.
2) Ketergantungan
Seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri sehingga tergantung
dengan orang lain.
3) Manipulasi
Seseorang yang menganggu orang lain sebagai objek individu sehingga
tidak dapat dapat membina hubungan sosial secara mendalam
4) Curiga
Seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap orang lain.
ini anak mulai masuk sekolah dimana ia harus belajar cara berhubungan,
berkompetensi dan berkompromi dengan orang lain.
3) Masa Praremaja dan Remaja (12-25 tahun)
Pada praremaja individu mengembangkan hubungan yang intim dengan
teman sejenis, yang mana hubungan ini akan mempengaruhi individu untuk
mengenal dan mempelajari perbedaan nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Selanjutnya hubungan intim dengan teman sejenis akan berkembang menjadi
hubungan intim dengan lawan jenis. Pada masa ini hubungan individu dengan
kelompok maupun teman lebih berarti daripada hubungannya dengan orang
tua. Konflik akan terjadi apabila remaja tidak dapat mempertahankan
keseimbangan hubungan tersebut, yang seringkali menimbulkan perasaan
tertekan maupun tergantung pada remaja.
4) Masa Dewasa Muda (25-35 tahun)
Individu meningkatkan kemandiriannya serta mempertahankan
hubungan interdependen antara teman sebaya maupun orang tua. Kematangan
ditandai dengan kemampuan mengekspresikan perasaan pada orang lain dan
menerima perasaan orang lain serta peka terhadap kebutuhan orang lain.
Individu siap untuk membentuk suatu kehidupan baru dengan menikah dan
mempunyai pekerjaan. Karakteristik hubungan interpersonal pada dewasa
muda adalah saling memberi dan menerima (mutuality).
5) Masa Dewasa Akhir (36-45 tahun)
Individu akan mengalami berbagai kehilangan baik kehilangan keadaan
fisik, kehilangan orang tua, pasangan hidup, teman, maupun pekerjaan atau
peran. Dengan adanya kehilangan tersebut ketergantungan pada orang lain
akan meningkat, namun kemandirian yang masih dimiliki harus dapat
dipertahankan.
dari luar. Ego pada klien psikotik mempunyai kemampuan terbatas untuk
mengatasi stress. Hal ini berkaitan dengan adanya masalah serius antara hubungan
ibu dan anak pada fase simbiotik sehingga perkembangan psikologis individu
terhambat.
Menurut Purba, dkk. (2008) strategi koping digunakan pasien sebagai
usaha mengatasi kecemasan yang merupakan suatu kesepian nyata yang
mengancam dirinya. Strategi koping yang sering digunakan pada masing-masing
tingkah laku adalah sebagai berikut:
1. Tingkah laku curiga: proyeksi
2. Dependency: reaksi formasi
3. Menarik diri: regrasi, depresi, dan isolasi
4. Curiga, waham, halusinasi: proyeksi, denial
5. Manipulatif: regrasi, represi, isolasi
6. Skizoprenia: displacement, projeksi, intrijeksi, kondensasi, isolasi, represi dan
regrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anna Budi Keliat, SKp. 2006. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sosial
Menarik Diri, Jakarta; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Stuart, G.W , sundeen, S.J. 1998. Buku saku keperawatan jiwa.Edisi 3.Jakarta :
WHO dan FKI-UI
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1. Identitas Klien
Pengkajian dilakukan pada tanggal 12 Januari 2014, informasi diperoleh
dari klien, perawat ruangan, buku status klien dan diperoleh hasil, tanggal masuk
atau mulai dirawat 04 Januari 2015 di ruang Flamboyan, klien berinisial Ny. K no
RM 031866, jenis kelamin perempuan, umur sekarang adalah 46 tahun.
2. Alasan Masuk
Klien dibawa keluarga (orang tua dan anaknya) ke RSJ Menur karena sering
bicarangelantur. Keadaan umum : saat pengkajian klien tampak duduk menyedari,
tidak ada kontak mata, tidak mau diajak ngobrol, tidak kooperatif.
3. Faktor Predisposisi
1. Klien Tidak Pernah Mengalami Gangguan Jiwa
Dimasa Lalu
2. Pengobatan Sebelumnya tidak ada
3. Pengalaman aniaya fisik tidak ada
Masalah Keperawatan: Penatalaksanaan Regimen Terapeutik
Inefektif, Distres MasaLaludan Resiko kekambTidak ditemuka masalah
keperawatan.
4. Adakah Anggota Keluarga yang Mengalami Gangguan Jiwa
Anggota keluarga klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa.
5. Pengalaman Masa Lalu Yang Tidak Menyenangkan
Saat dikaji klien tidak mau mengungkapkan pengalaman masa lalunya.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan masalah keperawatan
4. Fisik
Tanda-tanda vital klien pada saat pengkajian TD 110/80 mmHg, N:
80x/Menit, S: 36,5º, P: 20 x/Menit. Ukur tinggi badan 150 cm dan berat badan 60
Kg. Keluhan fisik yang dialami klien tidak ada.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan masalah keperawatan
5. Psikososial
1. Genogram
Klien adalah anak ke tiga dari empat bersaudara, kedua orang masih hidup,
klien bercerai dari suaminya, memiliki tiga orang ank laki-laki semua. Dan
mereka semua tinggal serumah.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan masalah keperawatan
2. Konsep Diri
Gambaran diri, identitas, peran, ideal diri, harga diri: klien tidak mampu
mengungkapkan gambaran dirinya,
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan masalah keperawatan konsep
diri.
3. Hubungan Sosial
Apakah ada orang yang berarti bagi klien saat ditanya demikian, klien
menjawab orang tua dan ketiga anaknya.. Peran serta dalam kegiatan kelompok,
ketika ditanya apakah klien tidak mau berkumpul dan melakukan kegiatan dengan
orang lain dan lebih sering menyendiri klien menjawab ya. Hambatan dalam
berhubungan dengan orang lain adalah klien selalu menyendiri, berbicara hanya
menjawab ya dan tidak saja, terkadang tidak mau menjawab saat ditanya klien
menunduk dan tidak mau tatap muka, kontak mata kurang.
Masalah Keperawatan: Isosasi Sosial: menarik diri
4. Spiritual
Nilai keyakinan klien beragama islam, ketika ditanya apakah sakitnya klien
saat ini adalah cobaan dari Tuhan atau perbuatan orang lain, klien tidak
menjawab. Kegiatan ibadah klien masih dilakukan pada saat di RSJ, saat ditanya
apakah klien mau sholat, klien menjawab ya.
Masalah Keperawatan: Distres spiritual
5. Genogram
Keterangan:
laki-laki
perempuan
meninggal dunia
meninggal dunia
hubungan keluarga
klien
6. Status Mental
1. Penampilan
Klien tidak rapi, tampak lesu tidak ada semangat, rambut acak-acakan, baju
kotor dan tidak diganti.
Masalah keperawatan: Defisit Perawatan diri: berhias.
2. Pembicaraan
Pembicaraan klien baik
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan masalah keperawatan
3. Aktivitas Motorik
Klien sangat lesu dan hanya duduk diatas tempat tidur saja.
Masalah Keperawaatan: Intoleransi Aktivitas
4. Alam Perasaan
Klien tidak mampu mengungkapkan alam perasaannya.
Masalah Keperawatan: Belum ada ditemukan masalah keperawatan
5. Afek
Afek datar, dangkal dan tidak ada ekspresi roman muka.
Masalah keperawatan: Gangguan komunikasi
6. Interasksi selama Wawancara
Selama wawancara klien tidak kooperatif dan kontal mata kurang, klien
banyak menunduk saat ditanya klien lebih banyak diam.
Masalah keperawatan: Gangguan Interaksi Sosial
7. Persepsi Halusinasi
Saat dikaji tidak ada tanda-tanda halusinasi hanya saja klien sering
menyendiri, tidak mau bergaul dengan orang lain, tidak mau berbicara dengan
orang lain.
Masalah keperawatan: Resiko tinggi halusinasi
7. Kebutuhan Pulang
1. Kemampuan Klien Memenuhi/Menyediakan
Kebutuhan:
Gangguan
Resiko nutrisi kurang
komunikasi
dari kebutuhan tubuh
verbal
Resiko Kekambuhan Resiko tinggi
Effect perubahan
Defisit Kerusakan
Persepsi sensori:
perawatan diri interaksi sosial
Halusinasi
Regimen terapeutik
inefektif CP Isolasi sosial intoleransi aktivitas
Koping keluarga
inefektif Koping individu
Causa Inefektif
Gambar 3.1 Pohon Masalah Pada Tn.M dengan Isolasi Sosial: Menarik Diri
STIKes Eka Harap Palangka Raya, Program Profesi Ners
Sri Astuti
2012.C.04a.0396
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Klien: Ny.K
NIRM: 031866
Bangsal/tempat: Flamboyan
Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi T.T
Senin, 13 Isolasi Sosial : Menarik Pertemuan Ke-1 S: Klien mengatakan namanya K,
Januari 2015 diri Sp 1: Membina Hubungan Saling panggilannya K
Percaya dengan menggunakan prinsip O:
komunikasi terapeutik. a. Ekspresi klien tidak
bersahabat
a. a,Mengucap salam
b. Tidak ada kontak mata
b. b.Menyapa klien dengan ramah
c. Tidak mau berjabat tangan
c. c.Memperkenalkan nama dan tujuan
d. Tadak ada menyebutkan
berkenalan
nama
d. d.Menanyakan nama lengkap dan
e. Tidak menjawab salam
nama panggilan klien
f. Duduk sendiri diatas
e. e.Menciptakan lingkungan yang
tempat tidur
tenang, nyaman dan bersahabat
g. Klien belum bersedia
f.Menunjukan sikap jujur, empati dan
mengungkapkan masalah
menerima klien apa adanya
yang dihadapinya
g. g.Memberikan perhatian dan
A: Sp 1 belum teratasi
penghargaan serta menemani klien
walaupun tidak menjawab P: ulangi Sp 1