Anda di halaman 1dari 10

BAB II

ILUSTRASI KASUS

2.1 Identitas Pasien

Nama : Ny. D

Status Pekerja : Karyawan harian

Usia : 28 tahun

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Unit Pekerjaan : Research

Bagian Pekerjaan : Bio control

Lama bekerja : 3 tahun dengan intensitas kerja7 jam/hari

Alamat : Perumahan III / Divisi III, PT. X

2.2 Anamnesis

Keluhan Utama (Autoanamnesis)

Hidung berair sejak 1 minggu yang lalu.

Keluhan Tambahan

Hidung tersumbat, bersin, hidung merah, batuk tidak berdahak, mata berair.

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien perempuan, usia 28 tahun, merupakan seorang karyawan yang bekerja pada divisi

crop prottction di bagian bio control, datang ke unit medical divisi III pukul 10.00

dengan keluhan hidung berair sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan ini timbul berulang

sejak 2 tahun yang lalu. Pada awalnya pasien bekerja di bagian bio control yang
berkaitan dengan debu yang berasal dari ngengat spesies Corcyra cephalonica. Keluhan

terutama dirasakan saat pasien berada di ruang penangkapan ngengat karena pasien

menghirup debu dari ngengat tersebut. Pasien sudah bekerja di bagian tersebut selama 3

tahun, menurut pasien, 1 tahun pertama selama ia bekerja, pasien tidak mengalami

keluhan yang berarti. Selama 2 tahun belakangan ini, pasien mengatakan keluhan

semakin memberat berupa hidung berair (pilek), tersumbat, terasa gatal dan bersin-bersin

hingga kedua mata berair. Pasien mengatakan cairan yang dikeluarkan dari hidung

bening dan tidak berbau. Keluhan yang dirasakan pasien disertai dengan keluhan

tenggorokan terasa gatal dan batuk namun tidak berdahak. Keluhan ini dirasakan

terutama saat pasien bekerja. Pasien mengatakan keluhan ini hilang ketika pasien tidak

bekerja. Pasien menyangkal adanya keluhan sesak, demam, ataupun nyeri pada pipi,

kepala, dan bagian atas mata. Selain itu pasien mengatakan tidak memiliki gangguan

penghidu sebelumnya.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Keluhan Serupa : tidak ada

Riwayat alergi obat/makanan : tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga dan Lingkungan Kerja

 Riwayat Keluhan Serupa : dari Sembilan orang pekerja yang berada di

bagian bio control, tiga orang pekerja mengalami keluhan serupa, dan dua orang

pekerja mengalami keluhan bintik-bintik merah dan gatal di kedua tangan.

 Riwayat alergi :disangkal

 Riwayat Pekerjaan : 3 tahun bekerja di bagian bio control


2.3 Anamnesis Okupasi

1. Jenis Pekerjaan

Bahan/material
Jenis Pekerjaan Tempat Kerja Lama Kerja
yang digunakan
1. Bibit telur Corcyra
1. Melakukan
2. Ngengat Corcyra
fumigasi
3. Gabah jagung
ruangan dan
(sebagai media
alat-alat dengan
pembiakan)
menggunakan
4. Batang pisang
phostoxin.
5. Phostoxin
2. Mengumpulkan
Bio control pada
ngengat
divisi Crop Protection 7 Jam/hari
Corcyra
APD: departemen Research
cephalonica
pasien menggunakan & Development
yang kemudian
2 lapis masker kain
diletakkan
yang pada lapisan
suatu tempat
depan dilapisi
3. Mengumpulkan
handuk basah tanpa
telur Corcyra
baju pelindung
cephalonica
ataupun kacamata
4. Membuat pias
pelindung.

2. Uraian Tugas

Pasien bekerja di bagian bio control selama 7 jam dalam 1 hari mulai dari pukul

07.00 hingga 16.00, terdapat waktu istirahat dari pukul 12.00 hingga 14.00. Dalam

pengembangbiakan Corcyra cephalonica, tahap pertama yang dilakukan adalah

fumigasi ruangan dan alat dengan menggunakan bahan kimia phostoxin selama 4-5

hari. Tahap selanjutnya adalah breeding yaitu menabur telur Corcyra selama 1 hari

pada media gabah jagung. Media tersebut diletakkan di kotak berukuran 40 x 60 cm.

1 kotak tersebut berisi media gabah jagung dengan berat 18 kg dan jumlah telur

sebanyak 2 cc. Dalam 1 ruangan tersebut berisi 70 kotak dan dalam 1 hari pasien

melakukan breeding untuk 2 ruangan dari jumlah total 7 ruangan. Kemudian masuk

ke tahap pemeliharaan yang berlangsung selama 60 hari. Pada hari ke-25 tahap

pemeliharaan, disetiap kotak diberi batang pisang dengan tujuan menjaga


kelembapan sehingga mempercepat perkembangbiakan. Setelah masa pemeliharaan,

masuk ke masa panen selama 60-70 hari. Pada masa panen, pasien bertugas

menangkap ngengat Corcyra cephalonica dengan menggunakan alat berbentuk

kerucut dari pukul 07.00 hingga pukul 12.00 di dalam ruangan penangkapan (5x2m)

tanpa dilengkapi ventilasi. Setelah ditangkap, ngengat diletakkan di keranjang dan

dibiarkan untuk bertelur. Keesokan harinya pasien mengambil telur tersebut dari

pukul 07.00 hingga pukul 09.00 untuk kemudian dibuat pias Trychogramma. Dalam

pembuatan pias, pasien duduk dari pukul 14.00 hingga pukul 16.00 setiap harinya.

Tahap-tahap yang dilakukan selama masa panen, dilakukan pasien bergantian setiap

1 hari. Selama proses kerja, pasien hanya menggunakan alat pelindung berupa 2

lapis masker yang diantara lapisan tersebut diberi handuk basah dengan tujuan

ngengat menempel pada handuk dan tidak terhirup, namun pasien mengatakan debu

ngengat tersebut tetap terhirup. Pasien tidak menggunakan kacamata pelindung dan

hanya menggunakan seragam dan alas kaki berupa sandal.

3. Bahaya Potensial

Masalah Tempat Lama


Bahaya Potensial
Kesehatan Kerja Kerja
Fisik Ruang kerja tidak Research and 7 jam/hari
memiliki sirkulasi Development
udara yang
memadai
Kimia Risiko terhirupnya Research and 4 jam/hari
phostoxin sehingga Development
memungkinkan
timbulnya
intoksikasi.
Biologis 1. Gangguan Research and 7 jam/hari
pernapasan Development
akibat
terhirupnya
debu ngengat
Corcyra
cephalonica
2. Infeksi jamur
pada kulit
akibat kondisi
yang lembab
Ergonomi Cara pengambilan Research and 5 jam/hari
ngengat dalam Development
ruangan secara
terus menerus
selama 5 jam
memungkinkan
terjadinya neck
pain
Psikologi Jenis pekerjaan Research and 7 jam/hari
monoton dan Development
pasien merasa
terganggu akibat
setiap kerja
mengalami keluhan
hidung berair.

4. Penyakit yang Dialami Akibat Pekerjaan

Selama melakukan pekerjaan, pasien berisiko terpapar debu ngengat Corcyra

cephalonica, saat melakukan pengumpulan ngengat pada masa panen. Paparan

tersebut dapat menimbulkan gangguan pada system pernapasan. Sebagian besar

rekan kerja pasien juga mengalami keluhan serupa selama bekerja.


Man Method

Kurangnya kesadaran
dalam penggunaan Tidak adanya SOP khusus
alat pelindung diri Tidak adanya yang mengatur tentang
(APD) untuk regulasi mengenai standard penggunaan APD.
mengurangi risiko jeda waktu
timbulnya penyakit penangkapan
akibat kerja ngengat saat masa
panen

Penyakit akibat
kerja berupa rhinitis
alergi ec. Debu
Corcyra
Banyaknya debu ngenat
Corcyra yang dapat terhirup
dan menyebabkan gangguan
saluran pernapasan
Zat kimia phostoxin
yang dapat
menyebabkan
Kurangnya sirkulasi intoksikasi
udara pada ruang
penangkapan.

Material
2.4 Pemeriksaan Fisik

1. Status Generalis

 Keadaan umum : tampak sakit sedang

 Kesadaran : Compos mentis

 Nadi :72x/menit

 Pernapasan : 24x/menit

 Suhu : 36,2

 Tekanan darah : 110/70 mmHg

 Badan Badan :160 cm

 Tinggi Badan :60 kg

2. Status Generalis

Kepala

Rambut : hitam tidak mudah dicabut

Mata : tampak berair, konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-),

Telinga : status lokalis

Hidung : status lokalis

Mulut : status lokalis

Leher : pembesaran KGB submental (-/-), submandibular (-/-),

supraclavicular (-/-)

Thorax

Inspeksi : gerakan pernafasan simetris kanan dan kiri, retraksi (-/-)

Palpasi : fremitus taktil dan ekspansi dada simetris, massa (-)


Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru kanan dan kiri

Auskultasi : vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)

Jantung

Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat

Palpasi : iktus kordis

Perkusi : batas jantung dalam batas normal

Auskultasi : bunyi jantung I/II regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi : perut datar, massa (-)

Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Perkusi : timpani

Auskultasi : bising usus (+) 8x/menit

Ekstremitas

Superior : hangat +/+, edema -/-, CRT <2 detik

Inferior : hangat +/+, edema -/-, CRT <2 detik

Status Lokalis THT

Kavum nasi

Dextra Sinistra
Sekret Seromukous Seromukous
Konka Media Pembesaran - Pembesaran -
Konka Inferior Pembesaran - Pembesaran -
Septum deviasi -
Massa -
Tonsil

Tonsil Dextra Sinistra


Ukuran T1 T1
Permukaan Tidak melebar Tidak melebar
Warna Merah muda Merah muda
Detritus - -
Peritonsil Abses - Abses -
Pilar anterior -Merah muda Merah muda-

Orofaring

 Mukosa : hiperemis (-)

 Gigi : dalam batas normal

2.5 Diagnosis Okupasi

1. Diagnosis Banding

a. Rhinitis Alergika

b. Rhinitis Vasomotor

2. Diagnosis Kerja

a. Rhinitis Alergika ec. Debu Corcyca

2.6 Pemeriksaan Anjuran

Darah lengkap, Nasal Provocational Test (NPT), prick test.

2.7 Resume

2.8 Kategori Kesehatan

Kondisi kesehatan tidak menimbulkan kecacatan fisik yang berat namun mengganggu

kenyamanan saat bekerja tetapi tidak mengganggu kemampuan fisik sehari-hari.

2.9 Penatalaksanaan

1. Non Farmakologi

a. Menghindari pajanan alergen


b. Menggunakan alat pelindung diri (masker, kacamata pelindung)

c.

2. Farmakologi

Cetirizine 10 mg/ hari

Paratussin 3 x 1 tablet

2.10 Prognosis

Quo ad vitam : bonam

Quo ad functionam : bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai