Anda di halaman 1dari 62

Juli 2017

STANDAR
PERTANIAN
LESTARI
Untuk kebun serta kelompok tani, produksi ternak dan
tanaman

SAN
Sustainable Agriculture Network - Jaringan Pertanian Lestari
Standar SAN Hak Cipta

Seluruh hak cipta milik © Red de Agricultura Sostenible, A.C, Disclaimer


2016. Keakuratan Penerjemahan

Dokumen ini tersedia secara gratis dalam bentuk elektronik Keakuratan penerjemahan dari
di website Jaringan Pertanian Berkelanjutan: www.san.ag
dokumen standard an kebijakan
Dilarang menyalin, mereproduksi, mendistribusikan, Jaringan Pertanian Lestari (SAN)
mempublikasikan, mengirim, atau dengan cara apapun ke dalam bahasa lain selain
memanfaatkan isi dokumen ini tanpa izin tertulis dari Red de
bahasa Inggris dan Spanyol tidak
Agricultura Sostenible, AC (juga dikenal sebagai Jaringan
Pertanian Berkelanjutan) dan / atau pemilik dokumen dijamin atau tersirat. Jika ada
tersebut. Anda diperbolehkan mengunduh salinan dokumen pertanyaan terkait dengan
ini ke komputer pribadi Anda semata-mata untuk keakuratan informasi yang
penggunaan pribadi Anda atau untuk tujuan pendidikan dan
terkandung dalam dokumen
non-komersial. Tidak diperkenankan menghapus atau
mengubah legenda yang mengungkapkan kepemilikan dari terjemahan, mohon mengacu
isi dokumen ini. pada dokumen resmi yang
berbahasa Inggris. Segala
Seluruh isi dari dokumen ini (termasuk, namun tidak terbatas
pada teks, logo, grafis, foto, nama dagang, dll) subyek ketidakcocokan atau perbedaan
perlindungan hak cipta dari Red de Agricultura Sostenible, AC yang muncul dari proses
dan pemilik pihak ketiga yang telah memberikan kuasa untuk penerjemahan, tidak mengikat
penggunaan pekerjaan mereka berdasarkan ketentuan UU dan tidak berpengaruh terhadap
Federal tentang Hak Cipta (Ley federal del Derecho de Autor) proses audit atau sertifikasi.
dan dan / atau hukum nasional/internasional terkait lainnya
Dalam keadaan apapun dipahami bahwa lisensi telah
diberikan kepada atau bahwa Red de Agricultura Sostenible,
AC memiliki, sebagian atau seluruhnya, dihapuskan atau
ditugaskan segala hak atau hak-hak lain telah diberikan,
khususnya , hak untuk mengubah, mengeksploitasi,
mereproduksi, mendistribusikan atau berkomunikasi dengan
publik tentang isi dokumen ini tanpa izin dinyatakan
sebelumnya dari Red de Agricultura Sostenible, AC dan / atau
pemilik yang sesuai.

Standar disetujui oleh Rapat Umum


Jaringan Pertanian Lestari:
29 Maret 2016

Ditinjau kembali:
Maret 2021 atau sebelumnya

2
Standar SAN Daftar Isi

Daftar Isi

Misi dan Visi SAN 4


Teori Perubahan SAN 4
Ruang Lingkup 5
Masa Berlaku dan Dokumen-Dokumen untuk Audit 5
Struktur Standar 6
Aturan dan Kriteria dalam Standar 7
Daftar Kriteria Kritis SAN 8
Sistem Perbaikan yang Terus- Menerus 10
Aturan Pemenuhan untuk Kriteria Perbaikan yang Terus-Menerus 12
Penerapan untuk Kebun, Pengurus Kelompok dan Petani Kecil 13
Istilah dan Definisi 15
PRINSIP 1: SISTEM MANAJEMEN DAN PERENCANAAN YANG EFEKTIF 32
Kriteria Kritis 33
Bidang Perbaikan Terus- Menerus: Sistem Manajemen dan Perencanaan yang Efektif 34
Manajemen Pengurus Kelompok untuk Dukungan Anggota 35
Kriteria Kritis 35
Bidang Perbaikan Terus- Menerus: Manajemen Pengurus Kelompok untuk Dukungan Anggota 36
PRINSIP 2: KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI 37
Kriteria Kritis 38
Bidang Perbaikan Terus- Menerus: Vegetasi/Tumbuh-Tumbuhan Asli 38
Bidang Perbaikan Terus- Menerus: Pengelolaan Satwa Liar 39
PRINSIP 3: KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM 40
Kriteria Kritis 41
Bidang Perbaikan Terus- Menerus: Konservasi dan Pengelolaan Tanah 42
Bidang Perbaikan Terus- Menerus: Konservasi Air 43
Bidang Perbaikan Terus- Menerus: Kualitas Air 43
Bidang Perbaikan Terus- Menerus: Pengendalian Hama Terpadu 44
Bidang Perbaikan Terus- Menerus: Pengelolaan Pestisida 44
Bidang Perbaikan Terus- Menerus: Pengelolaan Limbah 46
Bidang Perbaikan Terus- Menerus: Energi dan Emisi Gas Rumah Kaca 46
PRINSIP 4: PENINGKATAN PENGHIDUPAN DAN KESEJAHTERAAN MANUSIA 48
Kriteria Kritis 49
Bidang Perbaikan Terus- Menerus: Kondisi Kerja dan Upah 54
Bidang Perbaikan Terus- Menerus: Upah yang Layak- Kebutuhan Pokok bagi Pekerja dan Keluarganya 55
Bidang Perbaikan Terus- Menerus: Keselamatan dan Kesehatan Kerja 56
Bidang Perbaikan Terus- Menerus: Hubungan Kemasyarakatan 58
PRINCIPLE 5: PETERNAKAN SAPI LESTARI 59
Kriteria Kritis 60
Bidang Perbaikan Terus- Menerus: Peternakan Sapi Lestari 61

3
Standar SAN Misi, Visi dan Teori Perubahan

Misi Jaringan Pertanian Lestari


Menjadi jaringan global yang merubah pertanian menjadi kegiatan yang lestari.

Visi Jaringan Pertanian Lestari


Sebuah dunia dimana pertanian berkontribusi bagi pelestarian keanekaragaman hayati dan penghidupan yang
lestari.

Teori Perubahan SAN


Teori Perubahan Jaringan Pertanian Lestari (SAN) menjelaskan tujuan dan capaian spesifik dari sistem sertifikasi
Jaringan Pertanian Lestari/Rainforest Alliance. Teori Perubahan membenarkan bagaimana SAN dan anggotanya
mewujudkan misi SAN melalui penerapan dari berbagai strategi dan kegiatan. Teori Perubahan ini juga menyediakan
kerangka kerja untuk mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan efek/dampak dari penerapan standar SAN.

Proses penyusunan standar dilakukan berdasarkan Teori Perubahan untuk memastikan bahwa segala aspek dari
standar berkontribusi pada capaian kunci.

Dalam Teori Perubahan, strategi dukungan berkontribusi untuk memperbaiki praktik budi daya, sistem manajemen
dan pengetahuan petani. Hal ini nantinya akan berkontribusi kepada peningkatan konservasi keanekaragaman hayati
dan sumber daya alam, produktifitas dan daya pulih lahan1 serta penghidupan petani, pekerja serta dan keluarganya.

Ketika manfaat keberlanjutan ini diperbesar di banyak perkebunan dan bersinergi dengan kegiatan mitra dan
pemegang kepentingan lain, maka SAN akan memberikan dampak yang lebih luas dan maju dalam menciptakan dan
memelihara lanskap pedesaan yang lestari dan tangguh.

Standar Pertanian Lestari SAN mengenali tantangan yang sudah dan sedang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan
berusaha untuk mengatasi tantangan ini dengan secara aktif mempromosikan Pertanian Cerdas Iklim2, serta
meningkatkan daya pulih kebun dan masyarakat petani. Hal ini dilakukan dengan melindungi ekosistem asli dan
keanekaragaman hayati yang ada dilahan, menghindari deforestasi/penggundulan hutan, mempertahankan
kesuburan tanah, mempertahankan sumber daya air, dan membimbing petani untuk memilih dan mengadopsi bahan
tanam dan praktek pertanian yang cerdas iklim.

Selain itu, Standar SAN berusaha untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pertanian yang terkait dengan penggunaan
energi, pupuk, pestisida, dan emisi metana - sambil mempertahankan atau meningkatkan stok karbon dalam tanah,
hutan, dan vegetasi di kebun lainnya. Dengan demikian, Standar SAN mempromosikan semua tiga pilar Pertanian
Cerdas Iklim: 1) peningkatan produktivitas dan pendapatan pertanian yang berkelanjutan; 2) beradaptasi dan
membangun ketahanan terhadap perubahan iklim; dan 3) mengurangi atau menghilangkan emisi gas rumah kaca, jika
memungkinkan.

Untuk informasi lebih jelas dan detil mengenai Teori Perubahan Jaringan Pertanian Lestari, silakan kunjungi:
http://san.ag/web/theory-of-change/.

1 Kapasitas dari sistem, komunitas, rumah tangga maupun individu untuk mencegah, mengelola dan menghadapi risiko dan pulih dari kondisi yang
mengeutkan. Sebuah sistem dikatakan memiliki daya tahan ketika sistem tersebut kurang rentan jika guncangan sewaktu-waktu dan dapat
memulihkan diri terhadap guncangan tersebut
2. Sebuah pendekatan untuk mengembangkan teknis, kebijakan dan kondisi investasi untuk mencapai pembangunan pertanian berkelanjutan

untuk keamanan makanan di bawah kondisi perubahan iklim. Hal ini terdiri dari tiga pilar utama. 1) secara berkelanjutan meningkatkan
produktivitas dan pendapatan pertanian. 2) beradaptasi dan membangun ketahanan terhadap perubahan iklim. 3) mengurangi atau
menghilangkan emisi gas rumah kaca, jika memungkinkan (Sumber: FAO)

4
Standar SAN Ruang Lingkup dan Masa Berlaku

Ruang Lingkup Masa Berlaku dan Dokumen


untuk Audit
Standar Pertanian Lestari SAN 2017 berlaku untuk sistem produksi
tanaman dan ternak sapi di seluruh dunia. Ruang lingkup sertifikat SAN Standar Pertanian Lestari SAN 2017
mencakup semua tanaman dan produk ternak sapi yang dihasilkan di dan Daftar Pengelolaan Pestisida
SAN 2017 akan digunakan untuk
seluruh area yang berada di dalam batas kebun dengan penekanan pada
audit yang dilakukan setelah tanggal
tanaman dan/atau produk dari sistem produksi yang dikomersialkan atau 1 Juli 2017 untuk operator baru
dimaksudkan untuk tujuan komersial dengan klaim Bersertifikat maupun operator lama yang saat ini
Rainforest Alliance. sudah disertifikasi berdasarkan:
Ruang lingkup audit untuk kebun (termasuk kebun yang disertifikasi • Standar Pertanian Lestari
dengan skema sertifikasi kelompok) meliputi seluruh wilayah geografis SAN 2010
yang berada didalam batas-batas kebun dan semua sumberdaya alam,
• Daftar Pestisida yang
manusia serta ekonomi, infrastruktur, informasi administrasi dan
Dilarang oleh SAN 2011
pengelolaan yang relevan, termasuk:
• Area yang digunakan untuk produksi tanaman maupun ternak sapi, • Standar Sertifikasi Kelompok
lahan kosong dan ekosistem alami; SAN 2011

• Infrastruktur kebun dan area kegiatan manusia lainnya seperti • Standar Produksi Ternak
jalan, infrastruktur yang sifatnya administrasi, titik pengumpulan, Sapi Lestari SAN 2010
unit pengolahan dan pengemasan, unit penyimpanan dan rumah
Selain Standar Pertanian Lestari SAN
pekerja;
2017 dan Daftar Perngelolaan
• Seluruh pekerja dan juga anggota keluarganya yang tinggal Pestisida SAN 2017, Aturan
sementara maupun menetap di kebun;
Sertifikasi SAN 2017 berisikan detil
• Dokumentasi/catatan terkait pengelolaan sosial, agronomi dan persyaratan untuk sertifikasi
lingkungan. tanaman, peternakan sapi dan
Ruang lingkup audit untuk pengurus kelompok mencakup: pengurus kelompok.

• Infrastruktur yang dimiliki atau dikelola oleh pengurus kelompok


dan area kegiatan manusia lainnya yang berkaitan langsung
dengan pengelolaan sertifikat pengurus kelompok seperti jalan,
infrastruktur administrasi, tempat pengumpulan, unit pengolahan
dan pengolahan, fasilitas penyimpanan, dan perumahan pekerja;
• Dokumentasi/pencatatan terkait dengan sistem pengelolaan
internal anggota –anggota kelompoknya.
Selain fokus utamanya pada bidang produksi, kegiatan, infrastruktur, dan
orang-orang di kebun yang akan disertifikasi, ruang lingkup sertifikat juga
membahas kegiatan tertentu dan potensi dampak terjadi di luar batas-
batas kebun, seperti hubungan dengan masyarakat lokal, interaksi dengan
kawasan yang dilindungi, dan kegiatan di luar batas kebun yang dilakukan
oleh penyedia sarana pertanian.
Aturan sertifikasi SAN 2017 memasukkan informasi yang lebih detil
mengenai ruang lingkup Standar Pertanian Lestari SAN.

5
Standar SAN Struktur Standar

Struktur Standar
Prinsip-prinsip3 Standar Pertanian Lestari disusun dalam empat bidang capaian sesuai dengan Teori
Perubahan SAN / Rainforest Alliance (http://san.ag/web/theory-of-change/) ditambah topik kelima untuk
lingkup sertifikasi ternak sapi:
• Prinsip 1: Sistem Pengelolaan dan Perencanaan yang Efektif
Prinsip ini merupakan kelanjutan dari bidang capaian "produktivitas dan profitabilitas kebun" dan
juga mendukung munculnya semua bidang capaian lainnya (konservasi keanekaragaman hayati,
konservasi sumber daya alam, dan peningkatan penghidupan dan kesejahteraan manusia). Ini
mencakup sebuah bagian tentang persyaratan –persyaratan untuk pengelolaan anggota kelompok
oleh Pengurus Kelompok .
• Prinsip 2: Konservasi Keanekaragaman Hayati
• Prinsip 3: Konservasi Sumber Daya Alam
• Prinsip 4: Peningkatan Penghidupan dan Kesejahteraan Manusia
• Prinsip 5: Produksi Ternak Lestari (hanya berlaku untuk sertifikasi ternak saja).

Fungsi Istilah dan Definisi


Di dalam standar ini terdapat istilah yang digaris bawahi. Istilah tersebut berkaitan dengan definisi tertentu
yang ditetapkan Jaringan Pertanian Lestari yang akan diuraikan dalam bagian Istilah dan Definisi dalam
standar ini. Definisi tersebut mengikat terhadap elemen dari kriteria yang ada dalam standar ini.

3Prinsip SAN adalah seperangkat kriteria terkait tematis yang dirancang untuk mencapai satu set tertentu dari hasil. Set hasil ini dijelaskan dalam
pengenalan masing-masing prinsip

6
Standar SAN Aturan dan Kriteria Kinerja

Aturan dan Kriteria Kinerja


Kriteria Kinerja dalam Standar SAN mencakup dua kategori- masing masing berisi satu set aturan:
1) Kriteria Kritis; dan 2) Kriteria Perbaikan Terus Menerus

Aturan-aturan Kesesuaian Kriteria Kritis


Standar ini berisi 37 Kriteria Kritis, dari total 119 kriteria untuk produksi tanaman. Kebun dan Pengurus
Kelompok diwajibkan untuk mematuhi semua Kriteria kritis sebagai pra-syarat untuk sertifikasi, dan diminta
untuk tetap sesuai dengan/memenuhi Kriteria Kritis untuk mempertahankan sertifikasi mereka.
Ada lebih sedikit Kriteria kritis yang berlaku bagi petani kecil, enam Kriteria Kritis tambahan untuk
peternakan sapi, dan dua kriteria kritis untuk pengurus kelompok.
Kriteria Kritis menetapkan dasar fundamental dan jaminan kualitas untuk kebun-kebun bersertifikat dan
kelompok produsen. Kriteria kritis mencakup prioritas tertinggi isu-isu risiko tertinggi terkait lingkungan,
sosial dan tenaga kerja. Semua kriteria diidentifikasi dengan urutan penomoran prinsip dan kriteria
(misalnya, Kriteria 1.2 adalah kriteria kedua berkaitan dengan Prinsip 1). Kriteria kritis diuraikan dalam
struktur dua kolom: kolom sebelah kiri menunjukkan nomor kriteria dan kolom kanan berisi kriterianya
sendiri. Isi setiap kolom didefinisikan pada tabel berikut:

Kriteria

Nomor Kriteria Kritis • Persyaratan spesifik dari sebuah ketentuan, berlaku untuk semua jenis tanaman dan
semua negara.
• Menetapkan dasar untuk mengases/menilai kesesuaian saat audit.

Setiap Kriteria Kritis dievaluasi sebagai berikut:

Status Kesesuaian Syarat

Sesuai Lembaga yang diaudit memenuhi ketentuan kriteria seperti yang tercantum di kolom kanan.

Lembaga yang diaudit tidak memenuhi atau hanya memenuhi sebagian ketentuan kriteria
Ketidaksesuaian (NC) sebagaimana tercantum dalam kolom kanan.

Tidak dapat diterapkan


Subjek dari kriteria tidak ada dalam ruang lingkup audit.
(N/A)

7
Standar SAN Daftar Kriteria Kritis

Daftar Kriteria Kritis Jaringan Pertanian Lestari (SAN)


Daftar berikut ini berisi seluruh 45 Kriteria Kritis yang ada dalam Standar Pertanian Lestari SAN 2017 (37
yang berlaku untuk produksi pertanian+ 2 untuk pengurus kelompok+ 6 untuk peternakan sapi):

No. Kriteria Kritis

1.1 Assesmen atau penilaian dasar untuk kebun sudah dilakukan

1.2 Produk yang terjual tidak melebihi volume/jumlah yang dipanen

1.3 Tercampurnya produk yang disertifikasi dengan produk non-sertifikasi dicegah

Asesmen atau penilaian dampak lingkungan dan sosial (ESIA) untuk konversi lahan utama/infrastruktur utama kebun
1.4
baru

1.5 Penyedia jasa dipilih dan diawasi kesesuaiannya dengan Kriteria Kritis Standar Pertanian Lestari yang Belaku.

1.6 Komitmen pengurus/pegelola untuk penerapan standar SAN dan kesesuaian dengan peraturan hokum
terkait

HANYA UNTUK SERTIFIKASI PENGURUS KELOMPOK:

1.13 Pendaftaran semua anggota tercatat.

1.14 Kesesuaian anggota dengan Standar SAN

2.1 Tidak ada perusakan daerah dengan nilai konservasi tinggi setelah November 2005

2.2 Tidak ada konversi hutan dan ekosistem alami lainnya dalam lima tahun terakhir atau setelah Januari 2014

2.3 Tidak ada efek negatif terhadap area yang dilindungi.

2.4 Tidak ada perburuan

3.1 Air limbah dari kegiatan pengolahan memenuhi parameter kualitas.

3.2 Limbah tidak dibuang ke ekosistem perairan.

3.3 Mengembangkan dan menerapkan rencana Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

Tidak ada penggunaan pestisida yang dilarang SAN dan hanya menggnakan pestisida yang terdaftar secara sah sesuai
3.4
perundang-undangan.

3.5 Persyaratan untuk fumigasi melalui udara.

3.6 Tanaman yang disertifikasi Jaringan Pertanian Lestari tidak mengandung organisme rekayasa genetik

3.7 Tidak ada penggunaan kotoran manusia dalam kegiatan produksi atau pengolahan.

8
Standar SAN Daftar Kriteria Kritis
4.1 Tidak ada kerja paksa.

4.2 Tidak ada perlakuan yang tidak baik kepada pekerja pekerja; tidak ada pelecehan seksual

No. Kriteria Kritis


4.3 Non diskriminasi /tidak membeda-bedakan.

4.4 Kebebasan untuk berorganisasi dan perundingan bersama.

4.5 Pembayaran upah minimum.

4.6 Tidak ada bentuk-bentuk perlakuan terburuk terhadap pekerja anak.

4.7 Pekerja anak (dibawah 15 tahun) tidak dikontrak dan persyaratan untuk pekerja-pekerja dibawah umur (15-17 tahun).

4.8 Tidak ada penghindaran manfaat.

4.9 Ada mekanisme pengaduan bagi pekerja.

4.10 48 jam kerja reguler dan satu hari istirahat per minggu.

4.11 Aturan tentang lembur.

4.12 Akses terhadap air minum.

4.13 Persyaratan dasar untuk perumahan karyawan.

4.14 Mengembangan dan menerapkan rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

4.15 Menggunakan alat perlindungan diri.

4.16 Pelatihan mengenai risiko pestisida bagi personil yang menangani pestisida.

4.17 Seluruh personil yang menangani pestisida mandi di fasilitas mandi yang disediakan setelah menggunakan pestisida.

4.18 Mengindari tugas-tugas yang berisiko bagi wanita hamil atau menyusui.

4.19 Hak penggunaan lahan yang sah.

4.20 Bebas, Didahulukan dan Diinformasikan (FPIC)

HANYA UNTUK RUANG LINGKUP PRODUKSI TERNAK SAJA:

5.1 Minimum dipeliharan selama 6-bulan di peternakan yang akan disertifikasi, persyaratan-persyaratan untuk waktu
hidup ternak lainnya terpenuhi.

5.2 Catatan identifikasi ternak.

5.3 Larangan memelihara hewan kloning.

5.4 Tidak ada perlakuan yang buruk terhadap binatang.

5.5 Tidak memberi pakan yang dilarang kepada ternak.

5.6 Bahan kimia yang dilarang untuk ternak tidak digunakan.

9
Standar SAN Aturan Kesesuaian untuk Kriteria
CI

Sistem Perbaikan Terus Menerus


Sistem Perbaikan Terus-Menerus SAN mendefinisikan perkembangan berurutan dari kinerja keberlanjutan
selama periode enam tahun dimulai dengan audit sertifikasi pertama. Sistem baru mengakui bahwa
keberlanjutan adalah jalan, sebuah proses dari waktu ke waktu, bukan tujuan akhir atau tujuan yang tetap.

Agar tetap bersertifikat, kebun dan pengurus kelompok harus menunjukkan tingkat kesesuaian yang
semakin tinggi berdasarkan kriteria perbaikan terus-menerus dari waktu ke waktu.

Sistem baru mengevaluasi kebun sesuai dengan tingkat pelaksanaan praktek keberlanjutan yang baik, dari
'Baik' (Level C) menjadi 'Lebih Baik' (Level B) menjadi 'Terbaik' (Level A):

Sistem Perbaikan Terus-Menerus Jaringan Pertanian Lestari memastikan bahwa kegiatan yang disertifikasi
mencapai tingkat kinerja tertentu sambil memberikan fleksibilitas yang cukup untuk mempromosikan dan
mendukung tidakan yang mendukung keberlanjutan yang sensitive terhadap konteks lokal.

Sistem Perbaikan Terus-Menerus terdiri dari kriteria yang berorientasi pada bidang-bidang berikut:
1 Sistem pengelolaan dan perencanaan yang efektif 9. Managemen Limbah
2. Vegetasi alami 10. Energi dan emisi gas rumah kaca
3. Pengelolaan satwa liar 11. Kondisi kerja dan upah
4. Pengelolaan dan konsevasi tanah 12. Upah yang Layak- Kebutuhan Pokok bagi
Pekerja dan Keluarganya
5. Konservasi Air
6. Kualitas air 13. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
7. Pengendalian Hama Terpadu 14. Hubungan Kemasyarakatan
8. Pengelolaan Pestisida

10
Standar SAN Aturan Kesesuaian untuk Kriteria
CI

Selain empat belas bidang perbaikan terus-menerus untuk pertanian berkelanjutan, ada satu bidang
perbaikan terus-menerus yang terkait dengan pengelolaan kelompok yang efektif (Pengelolaan Dukungan
Anggota dari Pengurus Kelompok: hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi pengurus kelompok
sertifikasi) dan satu bidang perbaikan terus-menerus yang berhubungan dengan produksi ternak
berkelanjutan (hanya untuk ruang lingkup sertifikasi ternak).
Kriteria perbaikan terus-menerus dijabarkan dalam struktur- tiga kolom. Kolom kiri menunjukkan kinerja
(Level C, Level B, atau Level A), kolom tengah menunjukkan nomor kriteria, dan kolom kanan berisi kriteria
sendiri. Isi setiap kolom didefinisikan pada tabel berikut :

Level Kinerja Nomor Kriteria Perbaikan Terus- Menerus

1.9 • Persyaratan spesifik (sistem pengelolaan, praktik-praktik, dan atau capaian) dari
1.10 persyaratan, berlaku untuk seluruh tanaman dan negara kecuali yang disebutkan
1.11 dalam catatan.
Level
•Menetapkan dasar untuk menilai kesesuaian selama audit.

Setiap kriteria perbaikan terus-menerus dievaluasi sebagai berikut:


Status Kesesuaian Persyaratan

Sesuai Organisasi yang diaudit memenuhi ketentuan-ketentuan dari kriteria.

Organisasi yang diaudit tidak memenuhi atau hanya memenuhi sebagian ketentuan
Ketidaksesuaian (NC)
dari kriteria.

Tidak dapat diterapkan (N/A) Subyek evaluasi tidak ada dalam ruang lingkup audit

11
Standar SAN Aturan Kesesuaian untuk Kriteria
CI

Aturan Kesesuaian untuk Kriteria Perbaikan Terus- Menerus


Untuk mendukung kebun dalam mencapai perbaikan terus-menerus, Sistem Perbaikan Terus-Menerus
Jaringan Pertanian Lestari menggunakan mekanisme persentase minimum kesesuaian dalam tiga langkah
dan mekanisme tindakan perbaikan dimana auditor mengidentifikasi kesenjangan dalam kinerja
keberlanjutan sebagai ketidaksesuaian dan produsen tahu bagaimana untuk memperbaiki kesenjangan ini
seperti yang dijelaskan dalam tindakan perbaikan:
• Standar Pertanian Lestari SAN 2017 menetapkan ambang batas minimum kinerja untuk setiap
kinerja level C atau B. Ketiga tahap persentasi minimum kesesuaian adalah sebagai berikut (lihat
tabel dibawah untuk lebih detil):
• 50% untuk audit sertifikasi pertama yang berlaku (Level C di tahun 0; Level B di tahun 3) dan seterusnya.
• 90% untuk audit sertifikasi kedua yang berlaku (Level C di tahun 3; Level B di tahun 6) dan seterusnya.
• Untuk menjamin kesesuaian penuh dengan kriteria perbaikan terus-menerus Level C dan level B
dari waktu ke waktu, tindakan perbaikan untuk ketidaksesuaian didetapkan dengan jangka waktu
pemenuhan tertentu. Auditor mengevaluasi pelaksanaan tindakan perbaikan tersebut saat audit
pemantauan.

Tabel berikut mendefinisikan aturan kinerja dan persentase minimum kesesuaian per level kinerja dan per
tahun untuk sistem perbaikan terus-menerus Jaringan Pertanian Lestari secara rinci.

Persentase Minimum Kesesuaian


Tahun Aturan Kinerja Umum
Level C Level A
Level B

Audit Sertifikasi ·Memenuhi semua Kriteria Kritis x x


Pertama 50% dari seluruh
· Mencapai kemajuan kriteria yang berlaku
(Tahun ke- 0) kesesuaian yang signifikan untuk Level C
untuk kriteria level C

Audit Sertifikasi · Memenuhi semua Kriteria Kritis 90% dari seluruh 50% dari seluruh x
Kedua kriteria yang berlaku kriteria yang berlaku
·Peningkatan kesesuaian untuk Level C untuk Level B
(Tahun ke- 3) terhadap Kriteria Level C

· Mencapai kemajuan
kesesuaian yang signifikan
untuk kriteria level B

Audit · Memenuhi semua Kriteria Kritis 90% dari seluruh 90% dari seluruh 50% dari seluruh
Sertifikasi kriteria yang berlaku kriteria yang berlaku kriteria yang
Ketiga ·Peningkatan kesesuaian untuk Level C untuk Level B berlaku untuk Level
terhadap Kriteria Level C dan A
(Tahun ke- 6) Level B

Dan · Mencapai kemajuan


seterusnya kesesuaian yang signifikan
untuk kriteria level A

12
Standar SAN Penerapan

Penerapan untuk Kebun-Kebun, Pengurus Kelompok dan Petani Kecil


Kriteria Standar Pertanian Lestari 2017 dapat diterapkan oleh hampir seluruh jenis dan ukuran kebun, baik
kebun yang mengajukan permohonan untuk sertifikasi individual maupun sebagai anggota dari sebuah
kelompok produsen.

Tanggung jawab mengenai kesesuaian dengan standar ini diberikan kepada:


• Pengelola kebun sebagai organisasi pemohon atau organisasi yang sudah disertifikasi dari sertifikasi
kebun individual.
• Pengurus kelompok sebagai entitas yang bertanggung jawab atas kepatuhan anggota kelompok dan
kebun anggota mereka sebagai bagian dari lingkup sertifikat SAN.

Penerapan kriteria standar ini diarahkan untuk empat subyek berikut, menurut organisasi yang
bertanggung jawab untuk pelaksanaan kriteria ini:

• Berlaku untuk semua jenis kegiatan:

• Kebun-kebun: Ketika kriteria ditujukan ke subjek berupa "kebun", maka kriteria ini diterapkan di
tingkat kebun sebagai kebun dengan sertifikat individual, pengurus kelompok, petani kecil dan anggota
kelompok lainnya yang berada dalam batas-batas kebun untuk tujuan penerapan praktek-praktek yang
berhubungan dengan hal perencanaan, melestarikan keanekaragaman hayati atau sumber daya alam atau
mempromosikan penghidupan dan kesejahteraan pekerja dan keluarga mereka.

• Suara pasif: Ketika kriteria disebutkan sebagai suara pasif, itu menunjukkan bahwa semua jenis operasi
pelaksanaan ketentuan –ketentuan dari masing-masing kriteria. Dalam hal ini, kriteria tersebut berlaku
untuk semua jenis operasi yang bertanggung jawab untuk sertifikat atau untuk lingkup sertifikat.

Contoh: catatan, produk yang dipanen, daerah dengan nilai konservasi tinggi, hewan, tumbuhan asli,
spesies tanaman langka, satwa liar, spesies invasif, air limbah, limbah, aplikasi pestisida, kebakaran, sistem
irigasi, pestisida, pengurus,wadah, limbah, infrastruktur, tenaga kerja , pekerja, jam kerja, lembur,
keluarga, alat pelindungan diri, fasilitas mandi, lokakarya, ternak, obat-obatan atau air.

• Pengelola Kebun: Ketika kriteria ditujukan ke subjek "Pengelola Kebun", maka kriteria itu
dilaksanakan oleh pengelola kebun atau perwakilannya dan berlaku baik untuk sertifikat individual
maupun untuk setiap kebun yang menjadi anggota dari "beberapa lahan di bawah satu pemilik" –
tipe pengurus kelompok. Jenis kriteria ini memerlukan tingkat pengetahuan dan keterampilan
perencanaan teknis yang tinggi
• Pengurus Kelompok: Ketika kriteria ditujukan ke subjek "Pengurus Kelompok", hal tersebut
mengacu pada entitas yang menandatangani perjanjian sertifikasi dengan lembaga sertifikasi yang
terakreditasi oleh SAN dan bertanggung jawab untuk pengembangan dan penerapan sistem
manajemen internal kelompok dan semua sistem pengelolaan kebun anggotanya. Pengurus
kelompok atau perwakilannya menjamin kepatuhan kebun-kebun anggota terhadap kriteria
tersebut.
• Dalam sistem pengaturan, pengelolaan dan pelatihannya, pengurus kelompok menentukan
tanggung dari anggota kelompok secara spesifik dalam rangka memenuhi kriteria yang berlaku
sebagaimana didefinisikan dalam bagian standar "Pengelolaan Pengurus Kelompok untuk
Dukungan kepada Anggota”

13
Standar SAN Penerapan

Tanggung jawab anggota kelompok dapat mencakup: melakukan kegiatan di ladang mereka, mengisi
formulir atau dokumen lainnya, membantu ketika pelatihan atau kegiatan lain, atau mengikuti kegiatan
atau aturan yang ditetapkan dalam perjanjian antara pengurus kelompok dan anggotanya.
SAN menggambarkan berbagai model pengurus kelompok. Beberapa kriteria tidak berlaku untuk
kelompok tertentu dimana pengurus dari "beberapa lahan/area di bawah satu pemilik" mengacu pada
fisik orang atau badan hukum yang memiliki atau memegang pengelolaan lebih dari satu kebun di bawah
sistem manajemen yang sama.
• Kriteria ini disorot dalam sel kriteria sebagai:

Tidak Belaku untuk Model Kelompok “beberapa lahan/area di bawah satu pemilik"

Petani Kecil : Ketika kriteria ditujukan ke subjek "petani kecil", itu hanya berlaku untuk petani dengan
tingkat kepatuhan yang dibedakan atau dengan set ketentuan yang lebih sederhana. Sebuah subset dari
tujuh kriteria SAN dirancang khusus untuk diterapkan oleh petani atau kelompok petani kecil saja.

Tabel berikut merangkum jumlah maksimum dari Kriteria Kritis (CC) dan Kriteria Perbaikan Terus-Menerus
(CIC) per prinsip yang berlaku untuk pengelola kebun dan pengurus kelompok :

Jenis Prinsip 1 Prinsip 2 Prinsip 3 Prinsip 4 TOTAL P 5 Ternak P1: Pengurus


Kriteria Sistem Keanekaragaman Sumber Daya Penghidupan Kebun Lestari Kelompok
Pengelolaan Hayati Alam

Kriteria Perbaikan Terus- Menerus

CIC Level A - 4 5 5 14 4 -

CIC Level B 2 - 18 8 28 5 -

CIC Level C 4 6 16 14 40 12 6

TOTAL CIC 6 10 39 27 82 21 6

Kriteria Kritis 6 4 7 20 37 6 2

Total CC + CIC 12 14 46 47 119 27 8

Lebih sedikit kriteria yang dapat diterapkan untuk petani kecil. Kriteria yang tidak dapat diterapkan
untuk petani kecil diberikan keterangan :

Tidak dapat diterapkan untuk petani kecil

14
Standar SAN Istilah dan Definisi

Istilah dan Definisi

Bahan aktif: Sebuah pestisida terdiri dari beberapa zat. Bahan aktif adalah bahan
kimia yang memicu efek toksik tertentu pada organisme yang diberi perlakuan
(mis jamur, serangga, dan tikus). Zat lainnya dapat membantu efek ini, langsung
atau tidak langsung.
Pesawat: Helikopter, pesawat, drone atau pesawat tak berawak lainnya yang dapat
membawa cairan untuk fumigasi udara
Hukum yang berlaku: Mencakup hukum/perundang-undangan di tingkat lokal,
kabupaten, provinsi, negara bagian atau hukum nasional dan hukum yang telah
diintegrasikan ke dalam atau secara hukum dianggap lebih tinggi dari hukum nasional
oleh penandatanganan suatu negara terhadap suatu perjanjian internasional.
Ekosistem air: badan air baik yang mengalir maupun tidak dan lahan basah
lainnya, sebagaimana yang didefinisikan dalam definisi ekosistem alami.
Area Aktivitas/Kegiatan Manusia: Sebuah area di kebun atau di dalam ruang
lingkup pengurus kelompok yang sering dikunjungi oleh manusia untuk bekerja,
tinggal, bepergian atau untuk alasan pendidikan, meliputi: unit pengemasan, unit
pengolahan dan penyimpanan, bengkel, kantor, sekolah, klinik, rumah, tempat
rekreasi dan dan jalan umum maupun perorangan.
Pendidikan dasar: pendidikan dasar bagi anak-anak pekerja termasuk membaca,
menulis dan matematika dasar.
Ternak sapi (cattle): istilah ternak dalam standar ini mengacu kepada hewan
yang sudah didomestikasi/dijinakkan dan dipelihara dari keluarga Bovidae,
termasuk spesies Bos taurus dan B. taurus indicus (zebu), atau persilangan
dari kedua, serta keturunan kerbau (Bubalus bubalis), yang dibesarkan untuk
produksi daging atau susu .
Anak: Seseorang yang berusia dibawah 18 tahun (ILO Worst Forms of Child Labour
Convention, 1999 No. 182).
Pekerja anak: anak yang terlibat dalam pekerjaan yang berbahaya, atau bekerja
dengan usia kurang dari 15 tahun pada kebun komersial atau pengurus
kelompok. Kegiatan yang tidak berbahaya dari pekerja berusia muda di kebun
petani kecil mendapatkan pengecualian/ tidak termasuk.
Perubahan iklim: Perubahan dalam keadaan iklim yang dapat diidentifikasi
dengan perubahan dalam rerata dan / atau variabilitas sifat-sifatnya, dan yang
berlangsung selama jangka waktu yang panjang, biasanya dekade atau lebih
(Sumber: Panel Antar pemerintah tentang Perubahan Iklim)

15
Standar SAN Istilah dan Definisi

Hewan kloning: Individu yang lahir dari sel yang sama; atau dengan garis
keturunan sel yang benar-benar sama.
4. Penduduk asli dari
tempat tertentu,
Kolostrum: Susu yang dihasilkan oleh sapi selama hari-hari pertama setelah seringkali etnis minoritas
yang selama ini
melahirkan yang mengandung karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan protein
terpinggirkan karena
(antibodi) yang membantu melawan penyakit dengan agen penyebab. wilayah historis mereka
telah menjadi bagian dari
Negara
Tenaga Profesional yang berkompeten: Seseorang dengan keahlian professional,
5. Tanah yang disisihkan
keterampilan dan pengalaman yang teruji dan dipercaya di bidang tertentu. oleh kebun atau
kelompok untuk hal-hal
diluar aktivitas manusia
Komunitas: Orang atau kelompok orang yang tinggal di tempat atau wilayah
dan memfasilitasi proses
yang terkena dampak atau dipengaruhi oleh keberadaan atau operasi dari kebun suksesi ekologi secara
atau kelompok kebun yang sama. Pekerja pedesaan, masyarakat yang tinggal di alami.
kebun, tetangga kebun, masyarakat4 tradisional dan adat, dan penduduk desa 6. Kegiatan ekonomi yang
atau kota dianggap masyarakat yang terkena dampak dari kebun atau kelompok tidak secara signifikan
merubah komposisi,
kebun tertentu. struktur dan fungsi dari
ekosistem dalam jangka
Dilestarikan (juga melestarikan): ekosistem alami dapat dilestarikan melalui panjang, termasuk
pemanenan spesies langka
kombinasi preservasi atau penjagaan yang ketat 5, restorasi atau pengelolaan atau bagiannya dengan
yang berkelanjutan6. Sebuah ekosistem alam akan lestari jika ia dilindungi dari cara dan dalam jumlah
degradasi baik langsung atau tidak langsung yang dilakukan oleh manusia. yang tidak melebihi
kemampuan
berkembangbiaknya;
Degradasi (juga penurunan): degradasi dari ekosistem alam atau kawasan pengembalaa ternak yang
lindung, yang memunculkan dampak negatif, oleh salah satu dari kegiatan berkelanjutan,
penggembalaan ternak di
berikut: bawah sistem
• Pertambangan atau pembukaan/pembuangan tanah; penggembalaan tradisional
• Pembuangan limbah padat atau limbah cair yang tidak diolah; atau modern non-tertutup
dalam hutan, semak
• Dimasukkannya dengan sengaja spesies tanaman yang invasif; belukar, padang rumput,
• Pemanenan ikan, satwa liar, atau tanaman dengan cara atau kuantitas yang atau ekosistem non-hutan
melebihi kapasitas regeneratif dari spesies tersebut; lainnya asalkan kepadatan
hewan dan praktik
• Penggembalaan sapi kecuali yang disebutkan bahwa penggembalaan dilakukan pengelolaan tidak
dibawah pengelolaan yang berkelanjutan; menurunkan ekosistem
• Pembangunan dam, membuatan saluran aliran alir, menambah atau mengubah secara signifikan dengan
mempengaruhi komposisi
kedalaman atau arah aliran dari badan air; spesies, menyebabkan
• Drainase atau pengeringan badan air atau lahan basah melalui pengeluaran air erosi tanah, atau
yang berlebihan atau cara lainnya; menyebabkan dampak
negatif lainnya;
• Pencemaran badan air atau lahan basah yang secara signifikan mengubah pemancingan atau
komposisi kimia atau spesies mereka; atau pemanenan spesies air
• Penggunaan herbisida, pestisida, atau pembakaran, kecuali untuk mengontrol lainnya secara
berkelanjutan; atau
spesies tanaman invasif atau tujuan restorasi, dan hanya jika hal tersebut diatur menggunakan ekosistem
dalam rencana yang dikembangkan oleh tenaga profesional yang kompeten. alam untuk tujuan non-
konsumtif seperti rekreasi,
pendidikan, atau
pariwisata.

16
Standar SAN Istilah dan Definisi

Untuk tujuan standar ini, hal-hal berikut tidak dianggap gangguan terhadap ekosistem alami:
a. Kegiatan yang didefinisikan sebagai restorasi atau pengelolaan berkelanjutan; kolonisasi oleh
spesies invasive yang tidak disengaja ; atau perubahan ekosistem yang disebabkan oleh peristiwa
force majeure, termasuk perang, kerusuhan, kejahatan, atau fenomena alam seperti badai, banjir,
gempa bumi, dan letusan gunung.
b. situasi lain yang didefinisikan dalam Aturan Sertifikasi SAN 2017.
Kerusakan (juga kehancuran): Konversi dari ekosistem alami (atau bagiannya) untuk tujuan penggunaan lahan
yang berbeda, atau kegiatan yang disengaja lainnya yang mengubah komposisi, struktur, atau fungsi, ekosistem
alami secara signifikan termasuk:
c. Konversi menjadi lahan pertanian, padang rumput, perkebunan, atau penggunaan lahan lainnya;
d. Penebangan besar-besaran atau pemanenan vegetasi lain yang permanen, atau dalam jangka panjang,
mengurangi biomassa di atas tanah dari sebuah ekosistem sebanyak 75% atau lebih;
e. Pembangunan gedung atau infrastruktur, kecuali untuk konstruksi skala kecil eko-wisata, pendidikan, atau
tujuan penelitian yang dikelola secara berkelanjutan;
f. Pembangunan bendungan permanen baru dan pengurasan atau pengeringan ekosistem perairan.
Detil tambahan seperti yang tertulis dalam Aturan Sertifikasi SAN 2017 berlaku.
Diskriminasi: Pembedaan, pembuangan atau preferensi untuk mengganggap tidak valid atau benar atau
membahayakan kesetaraan kesempatan atau perlakuan dalam perekrutan pekerjaan termasuk:
c. Ras, warna kulit, jenis kelamin, orientasi seksual, gender, kasta, agama, pendapat politik, keturunan atau asal
sosial;
d. Kebangsaan atau status migrasi;
e. Status sipil;
f. Kondisi medis;
g. Kondisi keluarga, termasuk wanita hamil dan orang tua dengan anak-anak, atau status lainnya yang
dilindungi hukum yang berlaku;
h. Keanggotaan organisasi pekerja atau menjadi penyelenggara;
i. Dilaporkan/dikeluhkan ketika sedang dalam mekanisme pengaduan atau keluhan;
j. Kesempatan yang tidak setara untuk jenis kelamin yang berbeda ketika menunjuk posisi manajemen;

17
Standar SAN Istilah dan Definisi

k. Pendapat politik, agama, sosial, seksual atau budaya dan keyakinan, pandangan atau afiliasi pekerja
Perampasan: Aksi kelompok bersenjata, perwakilan atau oportunis terkait untuk mendapatkan
penjualan, pengiriman atau pengambilan properti dari pemilik yang sah, pelaku atau pengambil
memanfaatkan kelemahan korban. Contoh perampasan adalah ketika pemilik terpaksa harus
menjual properti dengan harga rendah karena kekerasan atau tekanan sosial, atau ketika pejabat
pemerintah yang korup berpartisipasi dalam pengalihan hak milik/ properti melalui pemalsuan
dokumen atau tanda tangan.
Pengebirian: Penghilangan testis (pengebirian) dari binatang jantan dengan metode bedah, penjepit
Burdizzo, elastrator atau metode lainnya.
Langka: Spesies dari tanaman, hewan, dan jamur yang disebut sebagai terancam atau hampir punah
oleh hukum nasional atau sistem klasifikasi atau terdaftar sebagai “terancam punah”oleh Daftar
Merah Spesies yang Terancam Punah dari IUCN dan / atau terdaftar dalam Lampiran I, II, atau III
konvensi Perdagangan Internasional mengenai Spesies Fauna dan Flora Liar (CITES).
Euthanasia: Praktek untuk mengakhiri hidup tanpa atau dengan nyeri minimal untuk menghindari
penderitaan berkepanjangan.
Eutrofikasi: Suatu bentuk pencemaran air dan terjadi ketika nutrisi yang berasal dari limpasan pupuk
dari tanah ke dalam ekosistem perairan yang berlebihan. Hal ini mendorong pertumbuhan ganggang
dan tanaman air lainnya dan yang berlebihan (algal bloom) dan dapat mengakibatkan kematian
hewan air karena kekurangan oksigen.
Kebun: audit kebun SAN mencakup semua kegiatan pertanian dan produksi ternak yang dilakukan di
area yang ditentukan. Kebun dapat terdiri dari beberapa unit lahan yang bersebelahan atau yang
terpisah secara geografis tetapi masih dalam satu negara atau, asalkan mereka berada di bawah satu
lembaga pengelola yang sama.
Infrastruktur kebun: jalan pertanian, infrastruktur irigasi (termasuk fasilitas pemompaan, saluran,
kolam, waduk, bendungan dan embung), mesin – mesin yang dipasang secara permanen, dan fasilitas
untuk mencuci, mengolah atau mengemas.
Pengelola Kebun: Pengelola kebun mengacu pada wakil dari pengelola kebun atau pengurus yang
dapat menerapkan semua kriteria yang membutuhkan tingkat pengetahuan teknis dan keterampilan
perencanaan yang tinggi. Kesesuaian dengan kriteria dijamin oleh Pengelola Kebun atau perwakilan
teknis dan berlaku baik untuk kebun bersertifikat individual maupun atau beberapa- area di bawah
satu kepemilikan.
Pupuk: Bahan-bahan alami dan senyawa sintetik, termasuk nitrogen, fosfor, dan senyawa kalium,
disebar pada atau diberikan ke dalam tanah atau pada daun untuk meningkatkan kapasitas untuk
mendukung pertumbuhan tanaman.
Peninggalan Paksa: Situasi di mana korban wajib meninggalkan properti untuk melindungi kehidupan,
kebebasan dan integritas keluarganya dan menyebabkan ketidakmungkinan untuk menggunakan
properti.

18
Standar SAN Istilah dan Definisi

Kerja paksa, wajib kerja, atau perbudakan : Semua pekerjaan atau jasa yang diperas dari seseorang
di bawah ancaman hukuman dan dimana orang tersebut tidak menawarkan dirinya secara sukarela.
Ini termasuk:
• Memaksa pekerja untuk bekerja atau tinggal di tempat kerja;
• Mengendalikan akses pekerja terhadap makanan, air, toilet, kantin, perawatan medis atau
klinik kesehatan sebagai alat untuk mendisiplinkan atau memberikan imbalan kepada pekerja ;
• Menahan gaji pekerja, dokumen, kartu identitas, manfaat, properti atau hak yang diperoleh
dalam rangka atau karena status pekerjaan atau ditetapkan oleh hukum;
• Membatasi kebebasan pekerja untuk berpindah ke dan dari perumahan yang disediakan
majikan, kecuali jika perpindahan tersebut tersebut akan membahayakan keamanan warga
pekerja;
• Bekerja karena adanya ikatan yang memaksa pekerja untuk bekerja seperti karena utang
kepada si perekrut, kebun atau perwakilan pengurus kelompok;
• Bekerja karena status sebagai tahanan atau mereka yang bekerja di bawah rejimen penjara,
bahkan ketika diizinkan oleh peraturan daerah atau hukum lainnya.
Hutan: Lihat definisi di bawah ekosistem alami, di bawah ini.
Bebas, Didahulukan dan Diinformasikan (FPIC): Hak masyarakat adat dan masyarakat lokal lainnya
untuk membuat pilihan bebas dan pilihan yang sudah diinformasikan terlebih dahulu mengenai
penggunaan atau pengembangan tanah dan sumber daya mereka. FPIC dilaksanakan melalui proses
partisipatif yang melibatkan semua kelompok yang terkena dampak sebelum finalisasi atau
pelaksanaan rencana pembangunan apapun. Sebuah proses FPIC memastikan bahwa masyarakat
tidak dipaksa atau diintimidasi; bahwa keputusan dicapai melalui lembaga yang dipilih masyarakat
sendiri atau perwakilan; bahwa hal-hal yang menjadi pertimbangan masyarakat dicari dan bebas
disampaikan sebelum otorisasi atau memulai kegiatan apapun; bahwa masyarakat memiliki
informasi lengkap tentang ruang lingkup dari setiap pembangunan yang diusulkan dan dampak yang
mungkin pada tanah, mata pencaharian dan lingkungan mereka; dan yang pada akhirnya pilihan
mereka untuk memberikan atau tidak memberikan persetujuan dihormati
Organisme rekayasa genetik (GMO): Sebuah organisme yang materi genetik telah diubah
menggunakan teknik rekayasa genetika, misalnya, manipulasi langsung genom organisme
menggunakan bioteknologi atau teknik genom-editing.
Greywater – air limbah rumah tangga: Air limbah yang dihasilkan dari perumahan atau infrastruktur
lain yang bebas dari kontaminasi tinja dari toilet. Sumber greywater termasuk wastafel, shower,
kamar mandi, pencucian pakaian atau piring. Air limbah dari operasi pengolahan pertanian tidak
dianggap greywater oleh standar ini.

19
Standar SAN Istilah dan Definisi

Pengurus Kelompok: The entitas yang menandatangani perjanjian sertifikasi


lembaga sertifikasi yang terakreditasi SAN dan bertanggung jawab untuk
pengembangan dan pelaksanaan sistem manajemen internal kelompok7 dan
sistem manajemen kebun semua anggota . Pengurus kelompok menjamin 7. Satu set prosedur dan
proses yang
kepatuhan kebun anggota dengan Standar SAN. terdokumentasi yang
diterapkan oleh sebuh
Anggota Kelompok: Pemilik atau penanggungjawab dari satu atau lebih kebun kelompok untuk
memenuhi standard dan
anggota sebuah kelompok produsen. persyaratan kebijakan
SAN.Adanya sistem
Bahan berbahaya: baterai asam timbal bekas, asbes, lampu merkuri hemat energi manajemen internal
memungkinkan lembaga
merkuri, limbah elektronik, transformer listrik dengan POPs (PCB), peralatan sertifikasi terakreditasi
medis, bahan radioaktif, pestisida, obat-obatan manusia dan hewan yang SAN untuk
kadaluarsa, minyak bekas, limbah biologis infeksius, disinfektan, bagian dan mendelegasikan inspeksi
atas semua anggota
bangkai hewan, dan partikel (abu, debu, aliran pestisida). kelompok kepada
inspektor internal
Perawatan Kesehatan: Akses terhadap layanan kesehatan baik yang dasar kelompok.
maupun ketika kondisi yang parah, dibawa ke fasilitas negara atau fasilitas khusus
lainnya.

Area dengan nilai konservasi tinggi (HCV): wilayah yang memiliki nilai biologi,
ekologi, sosial atau yang dianggap luar biasa signifikan atau penting, di tingkat
nasional, regional atau global.
• HCV1: Konsentrasi/pusat keanekaragaman biologi termasuk spesies asli,
langka, atau terancam punah yang signifikan di tingkat regional, nasional
maupun global.
• HCV2: Lanskap hutan yang utuh dan lanskap ekosistem yang luas dan
mosaik ekosistem yang signifikan di tingkat regional, nasional maupun
global yang mengandung populasi hidup dari sebagian besar spesies alami
dalam pola distribusi dan kelimpahan yang alami.
• HCV3: Ekosistem yang langka, terancam atau hampir punah, habitat atau
area dimana spesies dapat bertahan ketika mengalami kondisi yang tidak
menguntungkan.
• HCV4: Ekosistem dasar yang berguna dalam situasi kritis, termasuk
perlindungan daerah tangkapan air dan pengendalian erosi tanah dan
lereng yang rentan:
• HCV5: Situs dan sumber daya yang mendasar untuk memenuhi kebutuhan
dasar masyarakat lokal atau masyarakat adat (untuk mata pencaharian,
kesehatan, gizi, air, dll), yang diidentifikasi melalui keterlibatan dengan
komunitas ini atau masyarakat adat; atau
• HCV6: Situs, sumber daya, habitat dan lansekap dari budaya nasional
mauppun global, signifikan secara sejarah dan arkeologi dan atau peting
untuk budaya, ekonomi, ekologi atau agama/sakral untuk budaya lokal dari
masyarakat lokal yag diidentifikasi dengan melibatkan komunitas lokal atau
masyarakat asli.

Sebuah dokumen pedoman SAN khusus untuk konservasi daerah HCV dan
Ekosistem Alam mencakup definisi yang lebih rinci dan instruksi untuk
mengidentifikasi area HCV dan mengaudit kriteria 2.1 yang terkait dengan
perlindungan kawasan HCV.

20
Standar SAN Istilah dan Definisi

Proses besi panas: Proses untuk menghambat pertumbuhan tanduk sapi ini ketika
mulai berkembang. Penghilangan tanduk dengan besi panas dilakukan untuk
menghindari hewan melukai satu sama lain dan untuk mempermudah pengelolaan
kawanan ternak.
Berburu (juga diburu): Tindakan mengejar atau membunuh hewan liar daratan
dengan senjata apapun, perangkap, racun atau penggunaan anjing.

Pengendalian Hama Terpadu (PHT): Pertimbangan yang hati-hati dari semua 8. Definisi FAO
http://www.fao.org/
teknik pengendalian hama yang tersedia dan integrasi berikutnya dari langkah- agriculture/crops/thema
langkah yang tepat yang mencegah perkembangan populasi hama dan menjaga ticsitemap/theme/pests/
pestisida dan intervensi lain digunakan dengan pertimbangan ekonomis ipm/en/

dibenarkan dan mengurangi atau meminimalkan risiko terhadap kesehatan


manusia dan lingkungan. PHT menekankan pertumbuhan tanaman dan ternak
yang sehat dengan gangguan seminimal mungkin untuk agro-ekosistem dan
mendorong penggunaan pengendalian hama alami8. Aplikasi pestisida
berdasarkan pada ambang serangan penyakit atau hama yang didokumentasikan.
Inspeksi internal: Audit oleh pihak pertama atau kedua yang dilakukan oleh
orang yang ditunjuk oleh pengurus kelompok yang memeriksa kesesuaian kebun
anggota dengan standar SAN berlaku.

Spesies invasif: Sebuah spesies atau subspesies yang tidak asli dari tempat
tertentu, yang keberadaaannya atau masuknya menjadi atau mungkin
menyebabkan kerugian ekonomi, kerusakan lingkungan, atau membahayakan
kesehatan manusia. Untuk standar ini, spesies invasif adalah spesies yang
direferensikan oleh IUCN / SSC Invasive Species Specialist Group (ISSG) sebagai
100 dari Species Alien Invasif Terburuk Dunia
(http://www.issg.org/worst100_species.html) dan tanaman atau spesies ternak
tidak dianggap spesies invasif.

Bahan iritatif: Zat yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik atau sakit

Perjanjian kerja: kontrak tertulis atau kesepakatan verbal antara manajemen


kebun atau pengurus kelompok dan pekerja yang meliputi: deskripsi pekerjaan,
jam kerja, jumlah upah, peraturan lembur, tunjangan dan pemotongan, cuti
tahunan yang tetap dibayar, perlindungan dari kehilangan upah karena sakit,
cacat atau kecelakaan, dan periode pemberitahuan pemutusan kontrak.

Konversi lahan: Perubahan penggunaan lahan dari area tanpa tanaman menjadi
daerah produksi tanaman semusim maupun tahunan atau ternak. Perubahan
penggunaan lahan dari satu tanaman ke tanaman lain, dari padang rumput
menjadi lahan pertanian, atau dari lahan pertanian ke padang rumput tidak
dianggap sebagai konversi lahan kecuali juga memerlukan konsolidasi tanah.

Pohon asli yang besar: Pohon asli yang lebih tinggi dari 15 meter dan memiliki
diameter lebih lebar dari 60 cm pada ketinggian setinggi dada manusia.

21
Standar SAN Istilah dan Definisi

Pagar hidup: Jalur serumpun semak dan pohon yang ditanam sedemikian rupa
untuk memisahkan lahan pertanian dan padang rumput atau untuk menentukan
batas-batas properti sebagai pendukung pagar kawat berduri maupun polos.
Pagar hidup tidak bisa terdiri dari tiang pagar mati saja. Pagar hidup juga dikenal
sebagai "hedge" di beberapa bagian dunia.

Kebutuhan Hidup Layak: Remunerasi yang diterima untuk standar 48 jam kerja
selama seminggu oleh seorang pekerja di tempat tertentu yang cukup untuk
memenuhi standar hidup yang layak bagi pekerja dan keluarganya. Elemen dari
standar hidup yang layak termasuk pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan,
air, transportasi, pakaian, kebutuhan penting lainnya termasuk ketentuan untuk
keadaan darurat dan kejadian tak terduga (Koalisi Global Upah yang Layak,
www.globallivingwage.org).

Patokan Kebutuhan Hidup Layak : Tingkat kebutuhan hidup layak yang


ditentukan untuk negara atau area berdasarkan kerja dari Koalisi Global Upah
yang Layak (www.globallivingwage.org).

Kebun Anggota: Kebun yang dimiliki atau dikelola oleh anggota kelompok yang
menandatangi atau membuat perjanjian dengan pengurus kelompok.

Beberapa lahan di bawah satu pemilik: Sebuah fisik orang atau badan hukum
yang memiliki atau memegang lebih dari satu kebun di bawah sistem
manajemen yang sama.

Spesies asli: Spesies, subspesies, atau taksonomi yang lebih rendah dalam
rentang alami saat ini, misalnya, spesies tersebut sudah ada tanpa perawatan
oleh manusia baik secara langsung atau tidak langsung.

Ekosistem alami: Ekosistem yang menyerupai - dalam hal komposisi jenis,


struktur, dan fungsi – seperti yang atau akan ditemukan di daerah tertentu yang
tidak ada dampak pengelolaan manusia yang signifikan, termasuk:

• Ekosistem perairan :
• Badan air yang mengalir maupun tidak: Aliran air, sungai, kolam, danau, dan
laguna alami, serta sungai musiman yang mengalir terus menerus selama
minimal dua bulan selama setahun atau mengalir sebentar dan setidaknya
lebarnya satu meter. Aliran air dan sungai yang berubah karena sedimentasi,
limpasan yang tercemar, erosi pinggir sungai, polusi termal, atau embung
dengan kedalaman kurang dari satu meter masih termasuk dalam ekosistem
alam SAN.
• kolam buatan, laguna pengolahan air, dan kolam irigasi, tidak dianggap
ekosistem alami SAN, kecuali: a) badan air ini telah didiami oleh koloni spesies
yang terancam punah; dan / atau b) badan air dibangun untuk menyediakan
ikan atau habitat bagi satwa liar.
• Lahan basah lainnya: Semua lahan basah alami, di mana kondisi hidrologi
alami menghasilkan salah satu atau kedua kondisi berikut:
• Tanah yang terendam air untuk hampir sepanjang tahun;

22
Standar SAN Istilah dan Definisi

• Tanah yang secara berkala atau permanen terendam air dangkal, termasuk:
dataran banjir; daerah basah yang berbatasan kolam, sungai, atau laut.

• Untuk standar ini, jenis-jenis ekosistem perairan berikut tidak masuk sebagai
ekosistem alami SAN:
• Area yang telah dibuat basah musiman atau terus-menerus akibat aktivitas .
manusia (seperti parit, kolam irigasi, waduk, penampungan air, kolam 9 Satu wilayah dimana jenis
penampung limbah, tambak, sawah, atau lubang kerikil), kecuali: a) badan air vegetasi asli yang dominan
adalah hutan dengan kanopi
ini telah didiami oleh koloni spesies yang terancam punah; dan / atau b)
tertutup (yaitu vegetasi yang
lahan basah yang diciptakan oleh manusia untuk memberikan habitat bagi sudah ada atau akan ada tanpa
spesies lahan basah. campur tangan manusia)..

• Hutan: Hutan mencakup baik hutan lembab (hutan hujan) dan hutan
kering; dataran rendah, pegunungan, dan hutan awan; dan hutan yang
terdiri dari kombinasi vegetasi berdaun lebar,berdaun jarum, hijau, dan
gugur. Hutan didefinisikan sebagai daerah tertutup pohon yang:
• Tidak digunakan untuk pertanian atau pengunaan non-hutan lainnya; dan,
• Terutama terdiri dari spesies tanaman asli;
• Mengandung struktur vegetasi yang umumnya menyerupai hutan alam pada
usia yang sama di daerah yang sama; atau
• Diklasifikasikan sebagai Hutan Berkarbon Tinggi/ High Carbon Stock (HCS)
menurut pendekatan HCS (www.highcarbonstock.org) atau, di daerah di
mana parameter HCS belum ditetapkan, telah terjadi regenerasi selama
setidaknya 10 tahun dengan gangguan manusia yang minimal.

• Untuk tujuan standar ini, tipe area tertutup pohon berikut tidak
dipertimbangkan sebagai ekosistem alami SAN :

• Kehutanan atau kebun tanaman buah;


• Daerah tertutup pohon yang dikelola sebagai sistem produksi pangan yang
beragam, termasuk sistem manajemen tradisional dan modern seperti kebun
rumah, sistem agroforestri, dan sistem campuran pohon-ternak; atau
• Area yang dikelola sebagai ladang berotasi panjang (sistem perladangan
berpindah) yang dikelola secara tradisional oleh masyarakat adat, komunitas,,
atau sistem penggunaan lahan petani kecil (bahkan jika mereka dinyatakan
memenuhi definisi ekosistem alam) dan lahan bera untuk tujuan pemulihan
kesuburan tanah.

• Ekosistem daratan asli lainnya:


• Woodlands (lahan dengan pepohonan), semak-belukar, savana, padang
rumput, lahan gambut dan páramo.
• Area vegetasi alami non-hutan yang terlokasisasi di dalam hutan biomes9
yang tidak tercakup dalam salah satu kategori sebelumnya, terlepas dari
ukurannya.

Sebuah dokumen pedoman SAN khusus untuk konservasi daerah HCV dan
Ekosistem Alam mencakup definisi yang lebih rinci dan instruksi untuk
mengidentifikasi area HCV dan mengaudit kriteria 2.2 yang terkait dengan
perlindungan ekosistem alami.

23
Standar SAN Istilah dan Definisi

Zat pengendali hama alami: Bahan kimia dengan tidakan yang bersifat non-toksik seperti feromon serangga,
dan atraktan serangga yang berasal dari ekstrak tumbuhan; zat mineral yang mengiritasi atau menyebabkan
gangguan mekanik untuk hama; dan pestisida dari mikroba, termasuk bakteri, jamur, virus dan protozoa.
Padang rumput: Sebuah jenis unit penggembalaan yang tertutup dan terpisah dari area lain oleh pagar atau
penghalang lain dan ditujukan untuk produksi hijauan.
Hama: Sebuah organisme yang merugikan manusia atau tanaman, sapi, atau properti mereka, biasanya dengan
menyebabkan kerugian ekonomi.
Pestisida: Setiap zat atau campuran zat yang ditujukan untuk mencegah, menghancurkan atau mengontrol
hama, termasuk vektor penyakit manusia atau hewan, dan termasuk spesies yang tidak diinginkan dari tanaman
atau hewan yang menyebabkan kerugian selama atau mengganggu produksi, pengolahan, penyimpanan,
transportasi atau pemasaran makanan, komoditas pertanian, kayu dan produk kayu atau bahan pakan ternak,
dan juga termasuk zat diberikan kepada hewan untuk mengendalikan serangga, arakhnida atau hama lainnya
pada tubuh mereka.
Istilah ini meliputi zat dimaksudkan sebagai pengatur tumbuh,penggugur daun, pengering/pengurang
kelembaban atau penjarang buah atau pencegah buah jatuh dini. Pestisida juga digunakan untuk aplikasi
pada tanaman baik sebelum atau setelah panen untuk melindungi komoditas dari kerusakan selama
penyimpanan dan transportasi.
Rencana: Sebuah dokumen atau satu set dokumen, termasuk diagram atau daftar tindakan yang telah
ditetapkan untuk mencapai tujuan. Untuk tujuan standar ini, rencana berisi tujuan, sasaran kuantitatif dan
parameternya, jadwal pelaksanaan kegiatan tindakan, sumber daya dan personel yang bertanggung jawab.
Kualitas produk: Kemampuan produk - seperti yang didefinisikan oleh kebun atau pengurus kelompok - untuk
memenuhi harapan dan kebutuhan pengguna akhir, mempertimbangkan parameter keamanan pangan dan
residu pestisida, seperti kesesuaian dengan Batas Maksimum Residu (MRL) dan toleransi yang ditetapkan oleh
negara pengimpor.
Petak produksi: petak-petak yang berdekatan di kebun yang didedikasikan untuk produksi tanaman atau ternak
apapun.
Produktivitas: Sebuah ukuran efisiensi produksi berdasarkan perbandingan output produksi dengan input
produksi seperti tanah, modal, air, sumber daya alam lainnya, tenaga kerja, energi, atau bahan lainnya.

24
Standar SAN Istilah dan Definisi

Kawasan lindung: Sebuah lahan/area yang dinyatakan atau ditunjuk oleh


pemerintah setempat sebagai area yang dilindungi karena dikenal sebagai
kawasan alami, nilai ekologis dan / atau budaya yang diakui untuk mencapai
konservasi alam jangka panjang dengan aset ekosistem dan nilai-nilai budaya
terkait. Contohnya termasuk taman nasional, suaka marga satwa, kawasan
lindung biologis, kehutanan atau swasta, dan daerah dalam cagar Biosfer
UNESCO atau Situs Warisan Dunia.
Remunerasi: upah tunai ditambah tunjangan dalam bentuk barang.
Restorasi: Membantu pemulihan ekosistem alam yang sebelumnya mengalami
kerusakan atau degradasi. Restorasi dapat mencakup kegiatan seperti
penanaman spesies asli, pembuangan spesies tidak asli, dan fasilitasi aktif atau
pasif suksesi ekologi alami.
Jeda larangan masuk (REI): Minimum jeda waktu yang diperlukan antara aplikasi
pestisida ke suatu lahan atau tanaman dengan saat orang dapat memasuki
wilayah itu tanpa alat pelindungan personal.
Berisiko untuk kesehatan wanita, janin dan bayi: Kegiatan-kegiatan berikut
menimbulkan risiko pada kesehatan wanita, janin atau bayi: bongkar –muat
secara manual; kegiatan mengandung guncangan, getaran atau gerakan;
lingkungan kerja terpapar panas atau dingin yang ekstrim atau bahan berbahaya.
Parameter tutupan dan keragaman spesies naungan/pelindung SAN :
Kesesuaian dengan minimum tutupan tajuk (% jumlah ketertutupan udara oleh
kanopi pohon selain tanaman yang dibudidayakan) berdasarkan estimasi ketika
dedaunan pohon yang paling padat selama setahun. Minimum naungan dan jenis
pohon untuk parameter keanekaragaman kanopi per daerah adalah:

Tanaman Wilayah Minimum Minimum jumlah spesies


Tahan naungan (%) pohon asli per hektar
Naungan
Afrika, Asia, Amerika Latin dan
Kopi 40 12
Karibia
Afrika Barat, Afrika Timur, Asia
Kakao Tenggara, Amerika Latin dan Karibia 30 5

Cengkeh, Vanili Afrika Timur 40 12

Lada Asia Tenggara 20 12

25
Standar SAN Istilah dan Definisi

Parameter ESIA SAN: Parameter yang membutuhkan independen ESIA jika melebihi:
• Konversi lahan 500 hektar.
• Pengambilan air baru sebanyak 500.000 m3/tahun untuk irigasi atau pengolahan.
• Tambahan atau pembuangan limbah cair industrial baru sebanyak 10.000 m3/tahun.
ESIA membahas topik-topik berikut: keanekaragaman hayati; daerah dengan nilai konservasi tinggi; kuantitas
dan kualitas air; tanah; udara; limbah; hak kerja dan tenaga kerja; tanah dan hak pemanfaatan sumber daya
alam, kepemilikan dan konflik; perubahan iklim; dan dampak yang mungkin lainnya terhadap masyarakat lokal.
Parameter Limbah Cair Industri SAN:
Parameter Kualitas Air Nilai

Kandungan oksigen terlarut


Kurang dari 150 mg/l
Biochemical Oxygen Demand (DBO5)

Total padatan tersuspensi


Total suspended solids (TSS)
Kurang dari 50 mg/l
Minyak Lemak

pH Antara 5.5 – 9.0

Parameter Limbah Cair SAN untuk Irigasi:


Parameter Kualitas Air Nilai

Nematoda pencernaan (jumlah rata-rata aritmetik telur


per liter)
≤1

Jumlah coliform (jumlah rata-rata geometric per 100 ml) ≤ 1000

Zona non-aplikasi SAN: Jarak dalam meter yang menunjukkan lebar zona non-aplikasi antara tanaman yang
disemprot pestisida dengan area kegiatan manusia, atau ekosistem air dan darat alami:
• 5 meter, jika diterapkan secara mekanis, metode penggunaan yang ditargetkan dan dilakukan dengan
tangan seperti menggunakan tangki penyemprot, penutupan perban, umpan, penempatan granul,
injeksi di tanah atau tanaman, perlakuan benih dan menyeka gulma;
• 10 meter, jika penggunaan dilakukan dengan metode semprot yang bertekanan atau berdampak luas,
seperti misalnya penyemprot bermotor atau bom semprot10, air blast sprayer, foggers (mesin
pengasapan bervolumen ultra low) tergantung pada spesifikasi teknis peralatannya.
10 Alat yang digerakkan oleh traktor untuk pengaplikasian pestisida atau pupuk yang terdiri dari dua lengan menggantung di atas tanaman dan
menyemprotkan pestisida atau pupuk melalui nozel mereka dalam bentuk kabut atau debu.

26
Standar SAN Istilah dan Definisi

Parameter SAN untuk penghalang vegetatif:


• Penghalang setinggi ketinggian tanaman atau ketinggian katup aplikasi peralatan dari atas tanah, mana
yang lebih tinggi.
• Penghalang terdiri dari tanaman yang berdaun sepanjang tahun, tapi yang permeabel terhadap aliran
udara, yang memungkinkan penghalang untuk menangkap tetesan pestisida.
• Disarankan untuk menggunakan spesies asli.
Persyaratan SAN untuk fumigasi udara:
• Fumigasi udara direkomendasikan oleh tenaga ahli yang kompeten;
• Aliran penyemprotan yang dekat dengan ekosistem alam dan area kegiatan manusia dikurangi melalui
zona non-aplikasi atau penghalang:
• Zona – non aplikasi ada dan memenuhi syarat minimum:
• Selebar 30 meter dekat jalan umum dan daerah perumahan jika aplikasi dilakukan
sejajar dengan zona non-aplikasi, aplikasi dilakukan dengan setengah sayap (outer
boom off) untuk meminimalkan aliran ke daerah-daerah berisiko tinggi.
• Untuk sungai, zona non-aplikasi lebarnya 15m untuk setiap sisi sungai.
• Penghalang vegetatif direboisasi dengan pohon-pohon non-tanaman yang tajuk lebih tinggi
dari tanaman yang dibudidayakan tetapi tidak lebih dari 6 meter.

• Pesawat:
• Dilengkapi dengan Geographic Positioning Systems (GPS) dengan dengan katup yang bisa
menutup otomatis yang terhubung ke sistem GPS; .
• Ketinggian terbang maksimum 5 meter diatas kanopi tanaman; dan
• Maksimal panjang aplikasi bom adalah 80% dari lebar sayap pesawat.

• Jenis Nozzle dan jumlah tetes yang dikalibrasi setiap enam bulan dan dosis aplikasi yang dikalibrasi
setiap sebelum aplikasi;;
• Selang, nozel, katup, sistem GPS dan flow meter otomatis diperiksa setiap sebelum dan setelah
penerbangan;
• Kondisi cuacanya:
• Kecepatan angin kurang dari 10 kilometer per jam (km/jam);
• Kondisi inversi dihindari; dan
• Suhu maksimum 29 °C.

27
Standar SAN Istilah dan Definisi

• Setiap fumigasi udara didokumentasikan dalam sebuah laporan kegiatan yang mencakup:
• Lokasi properti;
• Jenis layanan yang dilakukan;
• Tanaman yang diberi perlakukan dan luasnya (dalam hektar) dengan sketsa dari area lengkap dengan
petunjuk batas-batasnya, penghalang, jalan, jaringan listrik, air, bangunan, arah utara dan koordinat
geografis setidaknya satu titik);
• Aplikasi Pestisida, termasuk semua nota pembelian, label nama produk diaplikasikan, nama bahan
aktif, dan konsentrasi (volume per liter, massa per kg, atau% AI) di setiap produk, kuantitas setiap
produk yang diformulasikan untuk aplikasi, dan tanggal aplikasi, lokasi, dan luas lahan aplikasi dari
setiap produk digunakan, jenis peralatan aplikasi, nama penangan pestisida;
• Penerbangan dan parameter aplikasi: ketinggian penerbangan, lebar kisaran pengendapan efektif,
kisaran suhu, kecepatan dan arah angin; Model, awalan, jenis dan sudut pesawat yang digunakan;
• Tanggal dan waktu aplikasi (mulai dan selesai aplikasi); dan
• Arah rentang aplikasi (tembakan); lokasi jalur penerbangan melalui geo-referensi, menentukan
apakah aplikasi dilakukan dengan Differential Global Positioning System (DGPS)

Parameter Restorasi SAN: parameter restorasi untuk zona yang berdekatan dengan
ekosistem perairan adalah:
• Vegetasi sisa atau yang sudah dipulihkan terutama yang asli, misalnya sistem agroforestri yang
sesuai dengan parameter tutupan tajuk dan keanekaragaman spesies SAN; dan
• Lebar minimum area restorasi yang berdekatan dengan ekosistem air (lebar badan air ditentukan
sebagai lebar aliran normal selama musim hujan tetapi tidak selama kondisi banjir) adalah:
• 5 m lebar horisontal di sepanjang kedua sisi sungai yang lebarnya kurang dari 5 meter;
• 8 m lebar horisontal di sepanjang kedua sisi sungai yang lebarnya 5-10 meters, dan sekeliling
mata air, lahan basah dan atau badan air lainnya; dan

• 15 m lebar horisontal di sepanjang kedua sisi sungai yang lebarnya lebih dari 10 m.

Persyaratan Pengelolaan Risiko Penggunaan Rodentisida:


• Hanya formulasi rodentisida umpan perangkap yang diklasifikasikan sebagai racun tingkat menengah
(label biru) atau sedikit beracun (label hijau) yang digunakan;
• Perangkap rodentisida hanya digunakan, jika pengawasan tikus menunjukkan bahwa metode
pengendalian mekanik tidak efektif;
• Tanda-tanda aktivitas hewan pengerat (kotoran, trek, bekas gerogotan, liang) terpantau dan hasilnya
dicatat. Perangkap diperiksa setiap hari sedangkan umpan dan instalasi diperiksa mingguan;
• Tempat umpan tahan-goncangan , dipasang dengan baik, dan dibangun dengan cara dan ukuran yang
hanya memungkinkan masuknya tikus;

28
Standar SAN Istilah dan Definisi

• Sumber makanan menarik tikus dan remah-remah yang menarik tikus dibuang;
• Bangkai tikus ditangani dengan sarung tangan dan dikuburkan di lokasi yang tidak menimbulkan risiko
terhadap kesehatan manusia atau kontaminasi air; dan
• Tempat umpan dikeluarkan dan jumlahnya dikurangi jika tidak ada tanda-tanda dimakan tikus lagi atau
ada bukti digunakan oleh satwa liar non-target.
Parameter air minum yang aman SAN: parameter air minum yang aman SAN didasarkan pada parameter
WHO sebagai berikut:

Parameter Nilai/ Jumlah

Tidak terdeteksi sampai 100-ml


E. coli atau bakteri coliform yang tahan panas
contoh
Residu klorin atau residu dari perlakuan
disinfektan lainnya Maksimum 0.5 mg/L

pH 6.5 sampai 8.5

Natrium Maksimum 20 mg/L

Nitrat Maksimum 10 mg/L as nitrates

Sulfat Maksimum 250 mg/L

Kurang dari atau sama dengan 5 NTU


Kekeruhan11
(Nephelometric Turbidity Unit)

Penyedia layanan: Organisasi, bisnis, individu atau subkontraktor mereka yang melaksanakan kegiatan atas
nama kebun atau pengurus kelompok, apakah kegiatan ini berlangsung di dalam maupun diluar kebun subjek,
seperti perekrutan pekerja di kebun, aplikasi pestisida , pengolahan limbah atau pembuangan, pengangkutan
produk atau pekerja, dan menyediakan perumahan pekerja atas nama kebun atau pengurus kelompok.
Penyedia layanan termasuk yang penyedia perabotan, kayu bakar, kayu, atau produk yang berasal dari
ekosistem alam untuk kebun atau pengurus kelompok. Namun, penyedia jenis barang atau input lainnya ke
kebun tidak dianggap penyedia layanan.

11 Kurangnya transparansi cairan karena adanya partikel dalam suspensi. Pengukuran kekeruhan adalah tes kunci dari kualitas air. Semakin
banyak padatan didalam suspensi dalam cairan, maka cairan akan tampak lebih kotor kotor dan kekeruhan akan lebih tinggi.

29
Standar SAN Istilah dan Definisi

Sewage: Limbah cair dan padat yang mengandung kotoran manusia. Setiap aliran limbah yang mengandung
buangan dari toilet dianggap sebagai sewage, baik yang tercampur maupun tidak dengan greywater.
Tanaman tahan naungan: Spesies tanaman yang beradaptasi untuk hidup di bawah naungan penuh atau
parsial. Ini termasuk, namun tidak terbatas pada, kapulaga, kayu manis, kakao, kopi, macadamia, pala, dan
vanili.
Smallholder – Petani kecil: Seorang produser bergantung pada keluarga atau tenaga kerja rumah tangga, atau
saling bertukar tenaga kerja dengan anggota masyarakat lainnya.
Aliran semprotan: Jumlah produk yang diaplikasikan -melambangkan bahan aktif dari pestisida - yang
dibelokkan keluar dari daerah pengaplikasian oleh aliran udara selama proses aplikasi.
Pekerja Sementara/ Tidak Tetap: Karyawan yang tidak tetap, dikontrak hanya untuk jangka waktu tertentu.
Kontrak kerjanya terbatas atau tidak tidak ada kejelasan lama kerjanya dengan tidak ada kepastian
kelanjutannya.
Pekerja yang melakukan pekerjaan panen jangka pendek di kebun dan secara sukarela pindah ke kebun lain
bukanlah subyek perjanjian antara kebun atau pengurus kelompok dengan pekerja tidak tetap.
Penetapan sebagai "pekerja jangka pendek" tidak boleh dibuat untuk tujuan menghindari upah
minimum atau perolehan tunjangan lain bagi pekerja ini.
Limbah: Limbah adalah bahan atau zat yang tidak diinginkan atau diharapkan. Hal ini juga disebut sebagai
sampah, tergantung pada jenis material dan istilah penyebutan lokal. Sebagian besar limbah terdiri dari kertas,
plastik, logam, kaca, sisa makanan, bahan organik, kotoran dan kayu. Termasuk bahan berbahaya. Ini juga
mencakup limbah rumah tangga atau industri, produk yang ditolak, puing-puing konstruksi atau puing-puing,
tanah dan batu dari penggalian, sampah dan tanah dari pembersihan atau persiapan lahan.
Air limbah dari kegiatan pengolahan: Air yang telah terpengaruh kualitasnya oleh proses industri dan yang
berasal dari kegiatan pengolahan seperti pabrik (penggilingan kopi basah, pabrik kelapa sawit, pabrik tebu),
kegiatan pencucian (seperti buah atau sayur atau fasilitas untuk memerah susu),fasilitas pengemasan atau
pabrik (seperti pabrik jus atau bubur)
Risiko kontaminasi air: Perubahan pada sistem pengolahan air dan pipa terkait, atau bencana alam seperti
gempa bumi, tremor atau tanah longsor.
Air untuk ternak sapi : air yang dapat diminum dan aman adalah: pH antara 5,5-8,5 dan mengandung total
padatan terlarut kurang dari 3.500 ppm (mg / L). Jumlah coliforms di bawah 50 per milimeter air;

30
Standar SAN Istilah dan Definisi

kandungan klorida adalah kurang dari 1.600 mg / l untuk sapi perah dan kurang dari 4.000 mg / l untuk sapi
potong; dan suhunya di bawah 30 ° C.
Binatang Liar- Wildlife: Seluruh vertebrata daratan yang tidak dijinakkan.
Pekerja: Setiap orang yang bekerja di kebun atau untuk pengurus kelompok dan
dibayar untuk kerjanya. Mencakup semua jenis pekerja, termasuk permanen,
sementara, didokumentasikan, tidak didokumentasikan, migran, dan transit,
dan juga orang-orang sementara absen dari pekerjaan atau perusahaan karena
penyakit, cuti orangtua, liburan, pelatihan, atau sengketa industrial.
Organisasi Pekerja: Sebuah asosiasi sukarela pekerja yang diakui dan sepatutnya
terdaftar di pemerintah, independen dari manajemen kebun atau pengurus
kelompok dan terorganisir untuk tujuan kerja dengan tujuan memajukan dan
membela kepentingan dan hak-hak buruh pekerja atau tawar-menawar kolektif.
(Diadaptasi dari Konvensi ILO 87 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan
Hak Berorganisasi)
Pekerjaan yang membahayakan anak: pekerjaan yang mungkin membahayakan
kesehatan, keamanan dan moral anak, termasuk:
• Menangani pestisida, bahan atau residu berbahaya;
• Mengoperasikan atau membantu mengoperasikan, atau membersihkan mesin atau alat-alat listrik;
• Aktivitas yang membutuhkan tenaga fisik melebihi kapasitas yang aman bagi anak, seperti angkat
beban dengan berat lebih dari 20% dari berat tubuh anak tersebut;
• Bekerja di lereng dengan kemiringan lebih dari 50%, dekat tebing atau jurang, atau di atap atau
tangga;
• Bekerja di area penyimpanan, silo atau konstruksi ; dan
• Kerja malam
Pekerja Muda: Usia minimum seorang pekerja muda tidak kurang dari 15 tahun.
Untuk tujuan standar ini istilah ini mengacu pada pekerja antara usia 15 dan 17
tahun. (ILO Konvensi Usia Minimum, 1973 (No. 138); Konvensi mengenai Usia
Minimum untuk Diperbolehkan Bekerja, Jenewa, sesi ILC 58).

31
Standar SAN Sistem Pengelolaan dan Perencanaan yang Efektif

PRINSIP1
SISTEM PENGELOLAAN DAN
PERENCANAAN YANG EFEKTIF
Tujuan dan Capaian :
Tujuan keseluruhan dari prinsip ini adalah untuk membantu para petani menjadi lebih produktif, mengelola
banyak aspek sosial, lingkungan dan agronomi kebun mereka dengan lebih baik. Untuk mencapai itu, operasi
bersertifikat mengimplementasikan sistem perencanaan dan pengelolaan kebun yang terintegrasi, membangun
sistem dan prosedur untuk memastikan perbaikan terus-menerus sebagai tahapan menuju pertanian
berkelanjutan.
Hasilnya, sistem perencanaan dan manajemen ini mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi kebun,
mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan kapasitas untuk beradaptasi dengan perubahan iklim.
Selanjutnya, itu menghasilkan Pertanian Cerdas Iklim melalui efisiensi dalam penggunaan lahan, air, pupuk, dan
pestisida sehingga mendukung adaptasi12 dan mitigasi perubahan iklim. Proses perencanaan meliputi empat
komponen seperti yang ditunjukkan dalam diagram di bawah.
. Baseline dan monitoring tahunan

. Pelaksanaan dari kegiatan yang direncanakannned


activities

Pengurus kelompok memainkan peran kunci dalam membantu dan memfasilitasi proses perencanaan untuk
kebun anggota. Adopsi pendekatan perencanaan pertanian ini mendukung produsen dalam menilai kondisi lokal
dan risiko-risiko utama yang mempengaruhi produktivitas dan keberlanjutan kebun. Hal ini memungkinkan untuk
memilih praktek pengelolaan terbaik yang cocok untuk tanaman yang ada di kebun dan konteks lokal.
12 Penyesuaian praktek dan pengelolaan kebun untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim saat ini atau yang diperkirakan terhadap
tanaman, sistem pertanian, ekosistem, dan penghidupan.

Kriteria Kritis

32
Standar SAN Sistem Pengelolaan dan Perencanaan yang Efektif

No. Kriteria

1.1 Assesmen atau penilaian dasar untuk kebun sudah dilakukan. Penilaian tersebut ditinjau dan diperbarui
setidaknya sekali per tahun. Penilaian meliputi:
• Sebuah peta kebun yang menunjukkan lokasi setiap petak produksi, jalan, bangunan, infrastruktur lainnya,
ekosistem alam, dan tanah yang berbatasan termasuk kawasan lindung.
• Batas batas geografis yang jelas dari lingkup sertifikat;
• Informasi tentang setiap peta produksi, termasuk jenis tanaman atau padang rumput, varietas tanaman atau
padang rumput dan kepadatan tanaman atau kawanan, usia tanaman atau tahap renovasi untuk tanaman
tahunan dan siklus rotasi untuk tanaman tahunan; dan tingkat produksi.
• Tabulasi dari total luas lahan, total area produksi, dan total luas ekosistem alam.

1.2 Catatan disimpan dan metode perhitungan yang jelas yang menunjukkan bahwa total volume produk
bersertifikat yang dijual tidak melebihi volume panen dari kebun atau yang diterima dari kebun bersertifikat
lainnya. Catatan dijaga untuk menunjukkan bahwa hanya produk dari kebun bersertifikat diklaim sebagai
bersertifikat.

1.3 Produk yang dipanen, diterima, diproses, dicampur, disimpan, dikemas, diberi label atau ditangani di kebun
atau fasilitas pengurus kelompok dijaga integritas produknya sesuai dengan klaim mereka.
Penerimaan produk dari kebun bersertifikat, kebun multi-sertifikat dan non-sertifikat dicatat asalnya, tanggal,
dan jenis produk serta volume. Jika produk bersertifikat, multi-sertifikat dan produk non-sertifikat ditangani
bersama-sama, semua produk dengan klaim bersertifikat dapat diidentifikasi.
1.4 Penilaian dampak lingkungan dan sosial yang independen (ESIA) dilakukan sebelum konversi lahan atau
pengembangan atau perluasan infrastruktur kebun jika diperlukan oleh hukum yang berlaku atau ketika
perubahan yang diusulkan akan melebihi parameter ESIA SAN. ESIA mencakup rencana dan prosedur tertulis
untuk meminimalkan dan mengurangi dampak negatif apapun dan meningkatkan dampak positif. Pengelola
kebun dan pengurus kelompok menerapkan dan memonitor rencana ESIA selama fase instalasi dan
pengoperasian dari pengembangan baru.
1.5 Dokumen pengelola kebun dan pengurus kelompok serta mekanisme pelaksanaan untuk pemilihan,
monitoring, dan pengelolaan penyedia layanan untuk memastikan bahwa penyedia layanan memenuhi
kriteria penting yang berlaku dalam standar ini untuk pekerjaan yang dilakukan dalam lingkup sertifikasi.
Ketika penyedia layanan mengolah, menyimpan, mengemas dan/atau melabel produk atas nama sebuah
kebun atau pengurus kelompok, penyedia layanan memegang Sertifikat Chain of Custody yang masih berlaku.

1.6 Pengelola kebun dan pengurus kelompok menunjukkan komitmen untuk sertifikasi dan memenuhi standar
ini:
• Sumber Daya didedikasikan dan personil yang bertanggung jawab ditunjuk untuk pengembangan dan
pelaksanaan rencana pengelolaan sosial dan lingkungan;
• hukum yang berlaku dalam lingkup standar ini diidentifikasi, sistem untuk pemenuhan standar dijaga dan
afirmasi kepatuhan secara tertulis tersedia;
• penilaian rutin dilakukan untuk mengukur kesesuaian dengan standar ini;
• rencana pengelolaan sosial dan lingkungan disesuaikan.

Area Perbaikan Terus- Menerus: Sistem Pengelolaan dan Perencanaan yang Efektif

33
Standar SAN Sistem Pengelolaan dan Perencanaan yang Efektif

Level No. Kriteria

C 1.7 Pengelola kebun dan pengurus kelompok mengembangkan dan memutakhirkan rencana
pengelolaan kebun untuk mengoptimalkan produktivitas, efisiensi penggunaan input, dan mematuhi
standar ini secara berkala. Rencana tersebut meliputi:
• Kesehatan tanah dan erosi;
• Pengelolaan air (termasuk estimasi penggunaan air irigasi);
• Hama dan penyakit;
• Manajemen input (termasuk estimasi penggunaan pupuk dan pestisida);
• Bahan penanaman;
• Perubahan iklim;
• Peristiwa cuaca yang ekstrim
• Perkiraan volume produksi dan kualitas produk yang diinginkan dari tanaman atau ternak yang
dicakup oleh SAN sertifikat lingkup dan untuk siklus produksi berikutnya;
• Pekerja; dan
• Identifikasi praktek pertanian untuk mengoptimalkan produktivitas dan efisiensi penggunaan input

C 1.8 Pengelola kebun dan pengurus kelompok mengembangkan dan melaksanakan rencana pelatihan
untuk melatih pekerja terkait kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan mereka
dan untuk mematuhi standar ini.
C 1.9 Pengelola kebun dan pengurus kelompok setiap tahun menganalisis catatan input pertanian dan
produksi untuk mengevaluasi pencapaian rencana pengelolaan kebun dan menyesuaikan rencana
untuk tahun berikutnya.

B 1.10 Pengelola kebun dan pengurus kelompok menjaga catatan input dan data produksi tanaman
atau ternak setidaknya untuk sistem produksi yang tercakup dalam lingkup sertifikat SAN. Catatan-
catatan ini meliputi:
 Jumlah yang diproduksi dan dijual sebagai produk bersertifikat selama setiap periode dua belas bulan;
 Aplikasi Pestisida, termasuk nota untuk pembelian, nama label produk yang diaplikasikan, nama bahan aktif
(AI), jumlah masing-masing produk yang diaplikasikan, tanggal aplikasi, lokasi (petak produksi -lihat kriteria
1.1-), luas lahan dari setiap produk yang diaplikasikan, jenis peralatan aplikasi, dan nama-nama penangan
pestisida;
 Pupuk organik (jenis, jumlah dan biaya) atau pupuk mineral (jumlah dan biaya);
 Jumlah air yang digunakan untuk irigasi, pengolahan, atau produksi ternak; dan
 Untuk sistem produksi sapi, kuantitas, jenis, dan asal pakan diproduksi di luar peternakan.
B 1.11 Pengelola kebun dan pengurus kelompok mendokumentasikan semua pelatihan sesuai
dengan topik pelatihan, nama, organisasi dan gelar pelatih, tanaman fokus, jumlah perempuan dan
laki-laki yang dilatih, dan pengesahan setiap pekerja atau anggota kelompok yang ikut serta dalam
pelatihan.
B 1.12 Pengelola kebun dan pengurus kelompok mendukung kesetaraan dan pemberdayaan
perempuan, termasuk partisipasi dalam pelatihan dan pendidikan dan akses yang sama terhadap
produk dan layanan.

Pengelolaan Pengurus Kelompok untuk Dukungan pada Anggota


(untuk ruang lingkup sertifikat pengurus kelompok saja)

34
Standar SAN Sistem Pengelolaan dan Perencanaan yang Efektif

Tujuan dan Capaian :


Tujuan keseluruhan dari set kriteria ini adalah membantu pengurus kelompok untuk mendukung anggota dalam
upaya mereka menuju keberlanjutan. Pengurus kelompok harus mendukung anggota, terutama petani kecil,
dalam meningkatkan pengetahuan dan kapasitas mereka untuk melakukan pertanian berkelanjutan. Secara
khusus, fungsi pengurus kelompok adalah untuk membantu anggota meningkatkan produktivitas, meningkatkan
pendapatan tanaman, memperkuat hubungan perdagangan, dan meningkatkan pengaruh dalam rantai nilai.
Standar SAN mensyaratkan pengurus kelompok untuk memfasilitasi proses demokrasi dimana anggota- petani
kecil berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Selain itu, pengurus kelompok menciptakan dan
mempertahankan sistem pengelolaan yang menyediakan dokumentasi level pencapaian dari standar ini kepada
anggota dan auditor SAN yang berwenang .
Pengurus kelompok bekerja atas nama anggota mereka untuk membantu mereka mencapai pendapatan yang
dapat memenuhi semua kebutuhan penting bagi petani kecil dan keluarga mereka. Ini termasuk penyediaan
akses ke perawatan kesehatan dan pendidikan bagi petani kecil dan keluarga mereka. Pengurus kelompok dan
petani kecil secara demokratis menyepakati bersama tentang bagaimana memberikan akses ke perawatan
kesehatan dan pendidikan bagi mereka dan keluarga mereka.

Kriteria Kritis

No. Kriteria

1.13 Pengurus kelompok menyimpan catatan pendaftaran semua anggota, termasuk nama, informasi kontak, jenis
kelamin, usia, lokasi, tanaman, dan daerah produksi.

1.14 Pengurus kelompok mengevaluasi kesesuaian anggota dengan standar SAN ini melalui inspeksi internal.
Pengurus kelompok memeriksa semua kebun baru sebelum mereka dimasukkan sebagai kebun anggota.
Seluruh kebun anggota lainnya diperiksa cukup sering untuk memantau pelaksanaan tindakan perbaikan yang
diperlukan dan untuk memastikan bahwa seluruh lingkup standar dievaluasi untuk setiap anggota setidaknya
sekali setiap tiga tahun. Kunjungan ke kebun anggota dijadwalkan pada waktu yang berbeda setiap untuk
menilai panen, praktek pertanian dan aplikasi pestisida.

Area Perbaikan Terus- Menerus: Pengelolaan Pengurus Kelompok untuk Dukungan pada Anggota

Level No. Kriteria

35
Standar SAN Sistem Pengelolaan dan Perencanaan yang Efektif

C 1.15 Pengurus kelompok mendokumentasikan dan mengimplementasikan struktur tata kelola


kelompok termasuk prosedur pengambilan keputusan, kriteria pemilihan anggota kelompok, dan
aturan keanggotaan. Struktur tata kelola kelompok, pemilihan anggota, dan aturan keanggotaan
menghindari segala bentuk diskriminasi. Pengurus kelompok tidak membatasi anggotanya dalam hal
bergaul atau berafiliasi.

Tidak dapat diterapkan untuk Model Kelompok “Beberapa-lahan dibawah satu kepemilikan”.
C 1.16 Pengurus kelompok membuat dan menandatangani kesepakatan dengan semua anggota
kelompok yang mencakup kewajiban mereka untuk memenuhi standar ini dan hak untuk
mengundurkan diri atau mengajukan banding terhadap temuan ketidakpatuhan dan dimana hal
tersebut menyebabkan diberikannya sanksi oleh pengurus kelompok. Pengurus kelompok
mengimplementasikan sanksi dan prosedur banding untuk ketidakpatuhan anggota kelompok dengan
kriteria yang berlaku di standar ini dan peraturan internal pengurus kelompok

C 1.17 Pengurus kelompok mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pelatihan dan


kegiatan pendukung lainnya berdasarkan identifikasi kebutuhan anggota kelompok melalui tata
kelola kelompok dan melalui proses perencanaan kebun. Kegiatan pelatihan yang tepat sesuai tingkat
pendidikan anggota dan dengan konteks budaya ditawarkan kepada semua anggota. Kegiatan
dukungan termasuk memfasilitasi akses anggota terhadap input pertanian, bahan tanam berkualitas
tinggi, atau layanan keuangan. Pengurus kelompok melakukan upaya khusus untuk menawarkan
pelatihan kepada anggota kelompok berpotensi kurang-diuntungkan, mereka di daerah terpencil, dan
orang-orang dengan melek huruf yang rendah. Kemajuan, peluang, dan tantangan dari rencana
pelatihan kelompok dianalisis oleh pengurus kelompok, dan hasilnya disampaikan dengan anggota
kelompok dan digunakan untuk memperbaiki desain dan implementasi pelatihan .

C 1.18 Pengurus kelompok mengembangkan, mendokumentasikan, dan menerapkan mekanisme


untuk perhitungan dan distribusi pendapatan yang non-diskriminatif kepada anggota kelompoknya.
Pengurus kelompok berkomunikasi secara transparan tentang distribusi pendapatan kepada anggota
kelompoknya.

Tidak dapat diterapkan untuk Model Kelompok “Beberapa-lahan dibawah satu kepemilikan”.
C 1.19 Ketika layanan kesehatan dan pendidikan publik tidak tersedia, pengurus kelompok
mengembangkan dan menerapkan rencana untuk menyediakan akses terhadap perawatan kesehatan
dan pendidikan dasar bagi anggota-anggotanya.

C 1.20 Pengurus kelompok memfasilitasi proses perencanaan bagi para anggotanya melalui
pelatihan, format standar untuk pengumpulan data dan analisis, dan dukungan untuk menganalisis
kemajuan dan merevisi rencana kebun.

36
Standar SAN Konservasi Keanekaragaman Hayati

PRINSIP2
KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI

Tujuan dan capaian:


Hutan adalah pertahanan terbaik terhadap perubahan iklim, namun pertanian konvensional adalah salah satu
penyebab utama deforestasi dan emisi gas rumah kaca. Prinsip ini bertujuan untuk membantu mencegah
penggundulan hutan dan melindungi keanekaragaman hayati 13, ekosistem alam, dan area dengan nilai
Konservasi Tinggi di dan sekitar kebun bersertifikat.

Melalui pelaksanaan kriteria dalam prinsip ini, kebun melindungi ekosistem alami yang ada di kebun dan tidak
berkontribusi terhadap deforestasi. Selain itu, beragam naungan asli diperlukan untuk tanaman yang toleran
terhadap naungan (seperti kopi dan kakao) membantu melestarikan keanekaragaman hayati dan meningkatkan
daya tahan kebun.

Untuk semua sistem produksi tanaman dan ternak, Standar SAN mensyaratkan kebun/peternakan untuk
melestarikan atau mengembalikan pohon-pohon dan vegetasi asli lainnya. Kebun/peternakan bersertifikat juga
mempertahankan dan meningkatkan jumlah dan keragaman vegetasi asli untuk membantu diversifikasi sistem
produksi, melestarikan habitat asli dan keanekaragaman hayati, dan mendukung layanan ekosistem yang penting
seperti penyerbukan, pengendalian hama, dan siklus air.

Selain itu, kebun/peternakan berkontribusi terhadap konservasi di lanskap yang lebih luas dengan
mempertahankan koridor satwa liar dan ekosistem perairan, dan dengan menghindari dampak negatif terhadap
daerah sekitarnya dilindungi. Kebun/peternakan bersertifikat mendukung perlindungan spesies yang terancam
punah dan flora serta fauna asli lainnya dengan melarang perburuan, meminimalkan penyebaran spesies invasif,
dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan konflik manusia-satwa liar.

Pelaksanaan Standar Pertanian Lestari SAN membantu produsen dan perusahaan menunjukkan pemenuhan
terhadap "produksi yang bebas deforestasi" dan komitmen pembelian bahan baku dan membantu konsumen
mengidentifikasi produk bebas deforestasi di pasar.

Dampak negatif dari perubahan iklim sudah tampak melalui perubahan suhu global dan sistem cuaca, dan tren
ini tidak diharapkan untuk berbalik dalam waktu dekat. Dengan melindungi keanekaragaman hayati, ekosistem
alam, dan stok karbon mereka, kebun/peternakan bersertifikat menerapkan prinsip-prinsip kunci dari Pertanian
Cerdas Iklim dan berkontribusi untuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, dengan demikian mengurangi efek
dari perubahan iklim terhadap kebun/peternakan dan tidak memberikan kontribusi lebih lanjut untuk utama
perubahan iklim. Dengan cara ini, penerapan Standar SAN membantu untuk mengubah pertanian dengan cara
yang mengarah ke kesejahteraan bagi manusia dan planet.

13Variabilitas diantara organisme hidup dari semua sumber antara lain, darat, laut dan ekosistem air lainnya dan kompleks ekologi dimana mereka menjadi
bagian; mencakup keanekaragaman di dalam spesies, antara spesies dan ekosistem.

37
Standar SAN Konservasi Keanekaragaman Hayati

Kriteria Kritis

No. Kriteria

2.1 Tidak ada perusakan daerah dengan nilai konservasi tinggi setelah 1 November 2005
2.2 Kebun/peternakan melestarikan semua ekosistem alam dan tidak merusak hutan atau ekosistem alam
lainnya dalam periode lima tahun sebelum tanggal awal aplikasi sertifikasi SAN atau setelah 1 Januari 2014,
mana yang lebih dahulu.

2.3 Kegiatan produksi tidak menurunkan area yang dilindungi.

2.4 Hewan yang terancam punah atau dilindungi tidak pernah diburu atau dibunuh. Hewan tidak diburu di kebun,
dengan pengecualian berikut:
• Petani kecil dapat berburu spesies yang tidak terancam punah untuk penggunaan non-komersial saja ;
dan
• Hama binatang vertebrata liar dapat diburu berdasarkan rencana pengendalian hama terpadu (PHT)
kebun dan hanya sebagai upaya terakhir.
• Bahan peledak atau zat beracun tidak pernah digunakan untuk berburu, memancing, atau pengendalian
hama satwa liar. Pengendalian tikus mengacu pada persyaratan pengelolaan risiko rodentisida SAN
Area Perbaikan Terus- Menerus: Vegetasi Asli

Level No. Kriteria

C 2.5 Ada vegetasi asli di luar ekosistem alam dipertahankan, termasuk:


• naungan pohon agroforestri yang sudah ada;
• zona bervegetasi yang sudah ada yang berdekatan dengan ekosistem perairan; dan
• pohon-pohon asli yang besar, kecuali bila ini menimbulkan bahaya kepada orang-orang atau
infrastruktur.
C 2.6 Pengelola kebun dan pengurus kelompok mengembangkan peta yang mencakup ekosistem alam dan
agroforestri penutup kanopi atau penanaman di batas lahan dengan perkiraan cakupan vegetasi dan
perkiraan persentase komposisi spesies asli. Jika kebun atau kebun-kebun anggota kelompok memiliki
total tutupan vegetasi asli kurang dari 10% atau total tutupan vegetasi asli kurang dari 15% untuk kebun
menanam tanaman tahan naungan, pengelola kebun dan pengurus kelompok kelompok mengembangkan
dan melaksanakan rencana untuk semakin meningkatkan atau memulihkan vegetasi asli , termasuk:
• Restorasi zona yang berdekatan dengan ekosistem perairan;
• Restorasi area bertani dengan produktivitas marjinal menjadi ekosistem alam; atau
• Penanaman pohon asli sebagai tanaman batas atau penghalang di sekitar perumahan dan
infrastruktur, pagar hidup, naungan, dan sistem agroforestri yang permanen.

C 2.7 Jika zona yang berdekatan dengan ekosistem perairan tidak dilindungi sesuai dengan parameter
pemulihan SAN, sebuah rencana dikembangkan dan diimplementasikan untuk mengembalikan zona ini.

38
Standar SAN Konservasi Keanekaragaman Hayati

Area Perbaikan Terus- Menerus: Vegetasi Asli

Level No. Kriteria

A 2.8 Parameter pemulihan/restorasi SAN diterapkan di seluruh ekosistem perairan

A 2.9 Kebun dengan tanaman yang toleran terhadap naungan memiliki total cakupan vegetasi asli setidaknya
15% di kebun atau kelompok kebun atau kanopi pelindung memenuhi parameter kanopi pelindung dan
keragaman spesies SAN. Kebun atau kelompok kebun dengan tanaman non -toleran naungan memiliki
minimal 10% dari total cakupan vegetasi asli di kebun atau kelompok kebun.

Area Perbaikan Terus- Menerus: Pengelolaan Kehidupan Liar

Level No. Kriteria

C 2.10 spesies tanaman langka tidak dikumpulkan, kecuali untuk:


• Pengumpulan non-komersial untuk penggunaan sebagai obat tradisional; atau
• Konservasi atau tujuan penelitian ilmiah, dan hanya dengan izin dari pemerintah setempat.

C 2.11 Satwa Liar tidak di pelihara di dalam sangkar. Hewan liar yang ada di kebun yang ditangkap sebelum
tanggal sertifikasi dapat dipelihara untuk tujuan non-komersial selama sisa hidup mereka jika tidak dianiaya.

C 2.12 spesies invasif tidak dengan sengaja diperkenalkan atau dilepaskan. Spesies invasif yang ada atau
bagiannya tidak dibuang pada ekosistem perairan.

A 2.13 Kebun meminimalkan konflik manusia-satwa liar yang mempengaruhi pekerja, satwa liar, tanaman,
atau aset kebun melalui penentuan tapak dan desain infrastruktur kebun dan pagar; pemeliharaan atau
pembentukan koridor satwa liar untuk memfasilitasi pergerakan satwa liar sambil meminimalkan konflik;
dan pelatihan pekerja mengenai prosedur dan tanggap darurat untuk mengatasi kerusakan tanaman atau
serangan satwa liar.

A 2.14 Kegiatan mengenai dan mengurangi tanaman invasif sudah dilakukan di kebun.

39
Standar SAN Konservasi Sumber Daya Alam

PRINSIP3
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

Tujuan dan capaian:


Konservasi sumber daya alam dengan hati-hati adalah pondasi dasar untuk pertanian lestari. Meminimalkan
pencemaran lingkungan menguntungkan orang, penyerbuk, hewan dan banyak lagi. Prinsip ini bertujuan untuk
memastikan kesehatan tanah dan air, serta mengurangi pestisida dan penggunaan bahan bakar fosil.
Praktek pertanian yang baik yang termasuk dalam prinsip ini meminimalkan erosi dan pemadatan tanah, dan
memelihara atau meningkatkan kesehatan tanah, termasuk stok dari bahan organik tanah. Kesuburan tanah
dikelola dengan cara yang mempromosikan kesehatan tanaman dan tanah. Perbaikan bahan organik tanah, air,
kesehatan tanah, dan pengelolaan hama, meningkatkan ketahanan kebun terhadap perubahan iklim.
Polusi air yang berhubungan dengan kebun diminimalkan melalui pengurangan penggunaan pestisida dan
menghindari limpasan/aliran pupuk ke badan air alami. Konsumsi air dioptimalkan untuk produksi tanaman dan
pengolahan, dan menghindari dampak negatif terhadap masyarakat lokal dan ekosistem. Air limbah dikelola
untuk menghindari risiko sanitasi dan dampak negatif terhadap ekosistem perairan.
Limbah kebun dikurangi, digunakan kembali, dan didaur ulang, dan limbah dikelola sedemikian rupa untuk
menghindari pencemaran lingkungan.
Pestisida yang sangat berbahaya yang dilarang dan risiko pestisida terhadap manusia, satwa liar, ekosistem
perairan, dan penyerbuk diminimalkan melalui praktek mitigasi risiko yang ditargetkan. Produsen menerapkan
pengelolaan hama terpadu (PHT) untuk meminimalkan kerugian produksi terkait hama. Mengurangi penggunaan
pestisida dan mencegah efek negatif dari kegiatan pengendalian hama terhadap petani, pekerja, pengamat, dan
ekosistem alam.
Produk dan tanaman bersertifikat tidak mengandung organisme rekayasa genetik (GMO). Kebun meningkatkan
efisiensi energi, mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi proporsi penggunaan energi dari sumber bahan
bakar fosil, dan memastikan bahwa sumber energi terbarukan tidak merusak ekosistem alam
Penerapan kriteria dalam prinsip ini mendukung kebun dalam melestarikan sumber daya alam sehingga
berdampak sangat positif, dalam waktu, terlihat pada tingkat lanskap.

40
Standar SAN Konservasi Sumber Daya Alam

Kriteria Kritis

No. Kriteria

3.1 Air limbah dari kegiatan pengolahan tidak dibuang ke ekosistem perairan kecuali telah menjalani perlakuan
untuk memenuhi parameter air limbah industri SAN. Air limbah dari kegiatan pengolahan tidak dibuang di
tanah yang sangat berpasir atau sangat permeabel, di mana lereng melebihi 8%, atau di mana tabel air
musiman atau permanen tinggi. Air limbah dari kegiatan pengolahan tidak dapat dibuang ke tanah kecuali
telah menjalani perlakuan untuk menghilangkan partikulat dan racun dan mengurangi keasaman dan sesuai
dengan parameter tambahan air limbah industr SAN i untuk irigasi. Air limbah dari kegiatan pengolahan
tidak dapat dicampur dengan air bersih untuk tujuan memenuhi parameter air limbah industri SAN.

3.2 Sewage yang tidak diolah tidak dibuang ke ekosistem perairan.

3.3 Pengelola kebun mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pengelolaan hama terpadu (PHT) yang
didasarkan pada pencegahan dan monitoring hama dan bertujuan untuk menghindari kerugian tanaman yang
signifikan secara ekonomi sekaligus mengurangi risiko pestisida. Pengelola kebun menentukan langkah-
langkah pengelolaan hama berdasarkan analisis catatan pemantauan hama. Hama dikelola menggunakan
kontrol biologis atau metode non-kimia lainnya jika memungkinkan. Bila pestisida digunakan, preferensi
diberikan kepada pestisida dengan toksisitas rendah yang tidak dilarang, dan pestisida diterapkan hanya pada
bagian-bagian dari tanaman yang terkena hama. Semua pekerja yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan
hama dilatih tentang isi dari rencana PHT.

3.4 Penggunaan zat termasuk dalam Daftar Pestisida Terlarang SAN dilarang. Hanya pestisida yang terdaftar
secara hukum di negara produksi yang digunakan. Penggunaan minyak mineral pertanian hanya
diperbolehkan, jika ini mengandung kurang dari 3% dari residu dimetil sulfoksida (DMSO).

3.5 Aplikasi pestisida dengan pesawat sesuai dengan persyaratan SAN untuk fumigasi udara. Pekerja tidak hadir di
area tersebut selama fumigasi udara dengan pestisida. Dalam kasus kanal drainase primer dan sekunder
dengan air permanen, rencana dikembangkan dan diimplementasikan untuk menutupi badan air tersebut
dengan vegetasi atau sarana fisik yang efektif lainnya.

3.6 Tanaman yang tercakup dalam lingkup sertifikat SAN tidak terdiri dari organisme yang dimodifikasi secara
genetik (GMO) dan tidak dikemas ulang atau diolah dengan produk GMO.

3.7 Kebun tidak menggunakan sewage –limbah kotoran manusia dalam kegiatan produksi maupun pengolahan.

41
Standar SAN Konservasi Sumber Daya Alam

Area Perbaikan Terus- Menerus: Pengelolaan dan Konservasi Tanah

Level No. Kriteria

C 3.8 Kebun mengurangi erosi air dan angin melalui praktek-praktek seperti penutup tanah, mulsa,
re-vegetasi daerah curam, terasering, strip penyaring, atau minimalisasi penggunaan herbisida.

C 3.9 Api hanya dapat digunakan untuk pengendalian hama, seperti yang ditentukan oleh rencana
PHT dan hanya jika itu menciptakan dampak lingkungan yang kurang negatif dari langkah-langkah
pengendalian hama lainnya. Untuk melindungi ekosistem alam terdekat, infrastruktur, dan
masyarakat, api hanya diterapkan oleh pekerja terlatih dengan alat pemadam kebakaran, alat
pelindung diri, dan akses ke air untuk pemadaman kebakaran, dan hanya dilakukan jika kecepatan
dan arah angin membuat risiko minimal dari pembakaran yang tidak terkontrol. Jika api yang
digunakan, area penggunaan api dan sejarah ditandai pada peta kebun yang diperbarui.

B 3.10 Kebun menerapkan praktek-praktek seperti rotasi tanaman, penanaman tanaman penutup
tanah yang dapat memfiksasi nitrogen atau aplikasi kompos atau mulsa untuk mempertahankan atau
meningkatkan kesehatan tanah.
B 3.11 Praktek pengelolaan hara dilaksanakan berdasarkan pertimbangan kebutuhan tanaman,
monitoring rutin kesuburan tanah dan status nutrisi tanaman, atau rekomendasi dari para ahli
agronomi lokal. Pupuk organik lebih disukai untuk digunakan jika tersedia secara lokal.

B 3.12 Kebun menerapkan pupuk yang tepat untuk membuat nutrisi tersedia kapan dan di mana
tanaman membutuhkannya dan untuk meminimalkan kerugian atau kontaminasi lingkungan.
Peralatan untuk mencampur dan menerapkan pupuk dikalibrasi setiap tahun, setelah perawatan,
atau setiap kali jenis produk berubah.
B 3.13 Kebun mengurangi pemadatan tanah melalui praktek tanpa olah tanah atau pengurangan
pengolahan tanah, ban tekanan rendah, atau pembatasan ukuran kendaraan dan waktu akses.

A 3.14 Berdasarkan pencatatan (lihat 1.11), pengelola kebun dan pengurus kelompok menunjukkan
bahwa masukan nutrisi untuk tanaman dan tanah cukup untuk mengimbangi penyerapan dan
kehilangan menyangkut produksi, namun tidak memberikan kontribusi untuk eutrofikasi melalui
aplikasi berlebihan.

42
Standar SAN Konservasi Sumber Daya Alam

Area Perbaikan Terus- Menerus: Konservasi Air

Level No. Kriteria

C 3.15 Kebun mematuhi hukum yang berlaku untuk penarikan permukaan air tanah untuk keperluan
pertanian, rumah tangga atau pengolahan.

C 3.16 Setiap sistem irigasi baru ini dirancang untuk mengoptimalkan produktivitas tanaman atau
padang rumput dan meminimalkan air limbah, erosi dan salinisasi.

B 3.17 Untuk operasi yang mengairi atau yang menggunakan air untuk pengolahan atau produksi
ternak, pengelola kebun dan pengurus kelompok mengembangkan dan menerapkan rencana
konservasi air untuk mengurangi penggunaan air per unit produk yang dihasilkan atau diproses.
Rencana tersebut mendokumentasikan konsumsi air saat ini, mengevaluasi kebutuhan air di masa
mendatang dan ketersediaan air, dan menetapkan target untuk meningkatkan efisiensi penggunaan
air.

B 3.18 Sistem irigasi dan distribusi air yang ada dikelola dan dipelihara untuk mengoptimalkan
produktivitas tanaman atau padang rumput dan meminimalkan air limbah, erosi dan salinisasi.

A 3.19 Berdasarkan pencatatan (lihat 1.10), kebun menunjukkan penurunan pengunaan air yang
untuk irigasi, pengolahan, atau produksi sapi per unit produk yang dihasilkan atau diproses.

Area Perbaikan Terus- Menerus: Kualitas Air

Level No. Kriteria

C 3.20 Greywater dikumpulkan dan dikelola melalui perlakuan atau sistem drainase, dan tidak dibuang ke
ekosistem perairan.

B 3.21 Kebun memetakan semua jamban dan tempat pembuangan limbah jamban- sewage dan sistem
drainase mereka. Sistem ini diletakkan, dirancang dan dikelola untuk meminimalkan risiko terhadap ekosistem air
dan pasokan air minum.
B 3.22 Sewage yang sudah diolah memenuhi parameter kualitas air seperti yang didefinisikan oleh hukum yang
berlaku sebelum dibuang.

Tidak dapat diterapkan untuk petani kecil

43
Standar SAN Konservasi Sumber Daya Alam

Area Perbaikan Terus- Menerus: Pengendalian Hama Terpadu

Level No. Kriteria

C 3.23 Dalam kasus kelompok, pengurus kelompok mengembangkan rencana pengendalian hama
terpadu (PHT) untuk kelompok, sesuai dengan isi Kriteria Kritis 3.3. Pengurus kelompok melatih dan
mendukung anggotanya untuk melaksanakan rencana ini pada kebun-kebun anggota.

C 3.24 Pengelola kebun dan pengurus kelompok mencatat serangan hama dengan
parameter berikut:
• Jenis hama;
• Tanggal serangan, area dan lokasi dan tingkat kerusakan serta
• Cuaca saat terjadi serangan .

B 3.25 Petani kecil mencatat serangan hama dengan parameter berikut:


• Jenis hama;
• Tanggal serangan, area dan lokasi dan tingkat kerusakan serta
• Cuaca saat terjadi serangan

B 3.26 Pengelola kebun dan pengurus kelompok menganalisis aplikasi pestisida dan catatan
pemantauan hama, mendokumentasikan setiap penurunan yang signifikan atau peningkatan
keparahan hama dan penggunaan pestisida, dan memperbarui rencana PHT setiap tahunnya
mempertimbangkan efektivitas pendekatan manajemen hama sebelumnya dan setiap tantangan atau
peluang pengendalian hama baru.

Area Perbaikan Terus- Menerus: Pengelolaan Pestisida

Level No. Kriteria

C 3.27 Kebun boleh mengaplikasikan zat yang tercantum dalam Daftar Penggunaan Pestisida dengan
Mitigasi Risiko SAN yang memiliki risiko untuk kehidupan air hanya jika zona non-aplikasi SAN di
sekitar ekosistem alami ditegakkan atau penghalang vegetatif ditetapkan sesuai dengan parameter
SAN untuk penghalang vegetatif atau mekanisme yang efektif lainnya untuk mengurangi aliran
semprotan. Kebun boleh mengaplikasikan zat yang tercantum dalam Daftar Penggunaan Pestisida
dengan Mitigasi Risiko SAN yang memiliki risiko untuk satwa liar hanya jika jika zona non-aplikasi SAN
di sekitar ekosistem alami ditegakkan atau penghalang vegetatif ditetapkan sesuai dengan parameter
SAN untuk penghalang vegetatif atau mekanisme yang efektif lainnya untuk mengurangi aliran
semprot..
.
C 3.28 Pertanian menetapkan dan memelihara penghalang vegetatif dengan tanaman yang tidak
dibudidayakan sesuai dengan parameter SAN untuk penghalang vegetatif atau zona non-aplikasi SAN
antara tanaman yang diberikan perlakuan pestisida dengan area kegiatan manusia.

44
Standar SAN Konservasi Sumber Daya Alam

Area Perbaikan Terus- Menerus: Pengelolaan Pestisida

Level No. Criteria

C 3.29 Kebun menerapkan zat yang tercantum dalam Daftar Penggunaan Pestisida dengan Mitigasi Risiko SAN
yang memiliki risiko untuk penyerbuk hanya jika:
• Kurang beracun, pestisida berkhasiat tidak tersedia;
• Paparan terhadap ekosistem alam diminimalkan dengan mematuhi zona non-aplikasi SAN atau dengan
membentuk penghalang vegetatif sesuai dengan parameter SAN untuk penghalang vegetatif atau dengan
menerapkan mekanisme yang efektif lainnya untuk mengurangi aliran semprotan; dan
• Kontak penyerbuk dengan zat ini selanjutnya dikurangi melalui:
• Zat diterapkan hanya jika penyerbuk tidak aktif; atau
• Zat tidak diterapkan untuk gulma yang sedang berbunga atau gulma yang sedang berbunga dibuang; dan
• Zat yang diterapkan saat tanaman tidak dalam puncak masa berbunga. Tidak berlaku untuk pisang, kakao,
anggur, sereh, nanas, psyllium, tebu, dan teh.
• Jika sarang lebah digunakan, sarang tersebut ditutup sementara selama aplikasi, dan lebah sarang
disediakan sumber air bersih di luar daerah yang diberikan perlakuan
C 3.30 Semua pestisida disimpan di fasilitas penyimpanan yang aman terkunci. Hanya orang-orang terlatih
dalam pengelolaan dan risiko pestisida yang memiliki akses ke fasilitas penyimpanan pestisida.

C 3.31 Pestisida yang tercantum dalam Daftar pestisida Terlarang SAN dan produk kadaluarsa yang
digunakan sebelum melakukan aplikasi sertifikasi dikembalikan ke pemasok atau, jika pemasok tidak
menerima produk ini, produk tersebut diberi label dan disimpan secara terpisah dari produk lain sampai
dibuang secara aman.
C 3.32 Orang atau masyarakat yang berpotensi terkena dampak diidentifikasi, diwaspadai, dan
memperingatkan terlebih dahulu tentang aplikasi pestisida dan dicegah untuk tidak mengakses area aplikasi
pestisida.
C 3.33 Wadah pestisida yang sudah kosong dan peralatan aplikasi dicuci tiga kali, dan air bilasan
dikembalikan kembali ke campuran aplikasi untuk re-aplikasi. Wadah pestisida kosong disimpan di tempat
penyimpanan yang terkunci sampai kembali ke pemasok dengan selamat atau, jika pemasok tidak
menerima wadah kosong, wadah tersebut dipotong atau dilubangi untuk mencegah penggunaan lainnya.
Kontainer dapat digunakan kembali hanya untuk isi asli yang sama dan hanya jika diberi label sesuai.
B 3.34 Kebun pilih peralatan aplikasi pestisida dan teknik untuk tanaman serta jenis pestisida untuk
mengurangi aliran semprotan secara optimal.
B 3.35 Interval pra-panen pestisida diatur dalam Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS), label atau tag
keamanan dipatuhi ketika menerapkan pestisida. Ketika dua atau lebih produk dengan interval pre-panen
yang berbeda digunakan pada saat yang sama, interval terpanjang diterapkan.
B 3.36 Pengelola kebun dan pengurus kelompok mengkalibrasi peralatan untuk mencampur dan
menerapkan pestisida, setidaknya setiap tahun, setelah perawatan, dan setiap kali jenis produk berubah.

45
Standar SAN Konservasi Sumber Daya Alam

Area Perbaikan Terus- Menerus: Pengelolaan Limbah

Level No. Kriteria

C 3.37 praktek penyimpanan, pengolahan dan pembuangan limbah tidak menimbulkan risiko kesehatan atau
keselamatan kepada petani, pekerja, orang lain, atau ekosistem alam.

C 3.38 Pengelola kebun dan pengurus kelompok mengembangkan dan menerapkan rencana pengelolaan
limbah yang mencakup:
• Dokumentasi asal, perkiraan volume, dan sarana saat pembuangan untuk semua aliran limbah; dan
• Kegiatan untuk memisahkan jenis sampah yang berbeda untuk memfasilitasi penggunaan kembali,
daur ulang atau pengomposan.
B 3.39 Limbah tidak dibakar, kecuali dalam insinerator teknis yang dirancang untuk jenis sampah spesifik.

B 3.40 Limbah dipisahkan berdasarkan pengelolaan sampah dan pilihan pembuangan yang tersedia.
limbah yang dapat didaur ulang dipisahkan dan didaur ulang. Sampah organik menjadi kompos atau
diproses untuk digunakan sebagai pupuk organik. Bahan bekas yang bisa digunakan kembali disimpan
di area yang sudah ditentukan jauh dari pabrik pengolahan dan perumahan.

B 3.41 Kebun dan infrastruktur tetap bersih dan bebas dari akumulasi limbah di luar area
penyimpanan dan pembuangan sudah ditentukan.

A 3.42 Pengelola kebun dan pengurus kelompok mengutamakan pemasok produk yang
meminimalkan limbah yang berhubungan dengan produk mereka, dan yang menerima kemasan yang
digunakan ulang dan wadah daur ulang.
A 3.43 Pengelola kebun dan pengurus kelompok memeriksa penyedia jasa yang menghilangkan
minyak, sampah plastik dan limbah dan memastikan bahwa metode pembuangan dan daur ulang
kontraktor tidak menimbulkan risiko terhadap ekosistem alam, pasokan air minum, atau kesehatan
dan keselamatan orang yang tinggal di dekat lokasi pembuangan.

Area Perbaikan Terus- Menerus: Energi dan Emisi Gas Rumah Kaca14

Level No. Kriteria

B 3.44 Pengelola kebun dan pengurus kelompok mengembangkan dan menerapkan rencana efisiensi energi
termasuk:
• Jumlah dan jenis sumber energi serta mesin terkait yang digunakan untuk produksi, pengolahan, dan
penggunaan domestik; dan
• Target untuk meningkatkan efisiensi energi dan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi
tak terbarukan.

14
Selain kriteria di bawah ini, tujuan mengurangi emisi gas rumah kaca bersih juga dikemukakan oleh beberapa bagian lain dari standar ini, termasuk
kriteria yang terkait dengan konservasi ekosistem alam, peningkatan kesehatan tanah, dan optimalisasi pengelolaan hara.

46
Standar SAN Konservasi Sumber Daya Alam

Area Perbaikan Terus- Menerus: Energy dan Emisi Gas Rumah Kaca14

Level No. Kriteria

B 3.45 Jika energi biomassa yang digunakan, pengelola kebun dan pengurus kelompok meminimalkan efek
langsung atau tidak langsung dari penggunaan biomassa pada ekosistem alami melalui tindakan
seperti:
• Penanaman pohon untuk meningkatkan ketersediaan energi biomassa dari perkebunan pohon.
• Ketika biomassa yang dibeli, memastikan bahwa itu berasal dari sumber yang tidak terkait dengan
perusakan hutan atau ekosistem alam lainnya.
• Instalasi pengeringan dan infrastruktur pengolahan yang hemat energi.
• Mendukung peningkatan efisiensi energi di kayu bakar domestik yang digunakan oleh pekerja,
petani dan keluarga mereka melalui pelatihan, atau memfasilitasi akses ke kompor masak hemat
energi.

A 3.46 Berdasarkan pencatatan, pengelola kebun dan pengurus kelompok menunjukkan penurunan
penggunaan energi secara keseluruhan atau penggunaan energi non-terbarukan per unit produk yang
ditanam atau diproses.

47
Standar SAN Peningkatan Penghidupan dan Kesejahteraan Manusia

PRINSIP4
PENINGKATAN PENGHIDUPAN DAN KESEJAHTERAAN
MANUSIA

Tujuan dan capaian:


Semua manusia memiliki nilai yang setara dan harus diperlakukan dengan baik. Dengan mengikuti kriteria
dalam prinsip ini, Standar SAN bermaksud melindungi hak asasi manusia dan hak-hak ketenagakerjaaan dari
pekerja kebun dan keluarganya.

SAN mendukung Prinsip-Prinsip Panduan PBB tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia, dan hak-hak pekerja tidak
hanya diakui oleh standar SAN tapi dilindungi dalam hukum nasional dan internasional. Pada kebun bersertifikat,
hak-hak pekerja dilindungi, termasuk yang penting seperti yang didefinisikan oleh inti konvensi ILO15.

Itu sebabnya kebun bersertifikat tidak menggunakan tenaga kerja paksa atau terlibat dalam diskriminasi tenaga
kerja. Kesehatan dan kesejahteraan semua pekerja (dan pekerja muda khususnya) dilindungi, dan anak di
bawah umur di bawah 15 tahun tidak dapat dipekerjakan.

Persyaratan dalam prinsip ini mencakup bahwa kebebasan berserikat pekerja dihormati secara penuh. Kebun
membayar setidaknya tingkat upah dan lembur minimum negara. Pengelola kebun dan pengurus kelompok
menetapkan rencana untuk meningkatkan upah pekerja dan/atau meningkatkan tunjangan dalam bentuk barang
menuju upah layak yang dapat memenuhi kebutuhan penting dari pekerja dan keluarganya.

Perumahan yang disediakan oleh kebun untuk pekerja mereka, bebas dari vektor penyakit dan aman. Semua
pekerja, petani dan keluarga mereka harus memiliki akses ke air minum yang aman.

Hak-hak masyarakat, termasuk hak-hak masyarakat adat, dihormati sepenuhnya selama membangunan,
pengembangan dan pengoperasian kebun. Pengoperasian kebun tidak mengurangi tanah atau hak penggunaan
sumber daya atau kepentingan kolektif masyarakat, tanpa kebebasan, pengutamaan dan penginformasian
terlebih dahulu kepada masyarakat (FPIC). Pengelola kebun dan pengurus kelompok terlibat secara konstruktif
dengan masyarakat setempat untuk mengidentifikasi dan meminimalkan dampak negatif dari pertanian dan
untuk secara proaktif mengidentifikasi dan mendukung kebutuhan masyarakat.

SAN berpartisipasi dalam Koalisi Global untuk Upah Layak Hidup (GLWC), dan standar ini mencakup kebutuhan
hidup minimal dan pendekatan kebutuhan penting sebagai bagian dari upaya ini. The GLWC telah
mengembangkan suatu proses untuk mengidentifikasi kebutuhan penting dan upah yang sesuai untuk negara-
negara dengan operasi yang disertifikasi oleh sistem anggota GLWC. Kebutuhan hidup layak/upah layak hidup
didefinisikan sebagai berikut:
15 Konvensi inti ILO meliputi Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak Berorganisasi, 1948 (No. 87), Hak Berorganisasi dan Berunding Bersama, 1949
(No. 98), Konvensi Kerja Paksa, 1930 (No. 29 ), konvensi Penghapusan Kerja Paksa, 1957 (No. 105), konvensi Usia Minimum, 1973 (No. 138), Bentuk
Pekerjaan terburuk untuk anak konvensi Kerja, 1999 (No. 182), Konvensi kesetaraan remunerasi, 1951 (No. 100) , dan Diskriminasi (Pekerjaan dan
Jabatan), 1958 (No. 111).

48
Standar SAN Peningkatan Penghidupan dan Kesejahteraan Manusia

Remunerasi yang diterima selama seminggu kerja standar oleh seorang pekerja di tempat
tertentu cukup untuk membeli standar hidup yang layak bagi pekerja dan keluarganya.
Elemen standar hidup yang layak termasuk makanan, air, perumahan, pendidikan,
kesehatan, transportasi, pakaian, dan ketentuan untuk kejadian tak terduga. Pemenuhan
seluruh delapan "kebutuhan penting" ini dapat menggantikan standar hidup yang layak.
GLWC akan memberikan perhitungan upah layak untuk negara-negara atau wilayah dengan kebun atau pengurus
kelompok yang bersertifikat. Di mana tingkat upah layak yang dihitung secara lokal tersedia, patokan ini
digunakan sebagai dasar pengusaha dan organisasi pekerja untuk mengevaluasi tingkat remunerasi saat ini,
meningkatkan negosiasi kolektif, dan melaksanakan rencana untuk maju ke arah remunerasi upah layak. JIka
tidak ada perhitungan upah layak hidup di lokasinya, pengelola kebun memberikan atau memfasilitasi kebutuhan
kunci penting termasuk akses ke perawatan kesehatan dan pendidikan bagi para pekerja dan keluarga mereka.
Melalui prinsip ini, Standard SAN bertujuan untuk mengubah pertanian dengan menciptakan lingkungan di
mana pemilik kebun, pekerja, keluarga mereka dan masyarakat yang lebih luas bisa hidup makmur dan
memiliki penghidupan yang lebih baik.

Kriteria Kritis

No. Kriteria

4.1 Semua bentuk kerja paksa, wajib kerja, atau perbudakan dilarang, termasuk penggunaan tenaga kerja yang
diperdagangkan dan terikat, tahanan atau tentara, atau penggunaan pemerasan, utang, ancaman, denda
uang atau hukuman.
Berdasarkan Konvensi ILO tentang Kerja Paksa (No. 29) dan Konvensi Penghapusan Kerja Paksa (No. 105)

4.2 Pekerja diperlakukan dengan hormat dan tidak pernah mengalami ancaman, intimidasi, pelecehan atau
kekerasan seksual, penganiayaan secara verbal, fisik atau psikologis.

4.3 Segala bentuk diskriminasi dalam pekerjaan, perekrutan, pelatihan, penugasan, tunjangan pekerja,
kebijakan dan prosedur promosi, dan peluang lainnya untuk kondisi yang lebih baik, pembayaran, atau
kemajuan dilarang, termasuk: setiap pembedaan, pengecualian atau preferensi untuk membatalkan atau
membahayakan kesetaraan kesempatan atau perlakuan dalam pekerjaan; dan pengupahan yang berbeda 16
untuk pria dan wanita untuk pekerjaan yang sama. Berdasarkan Konvensi ILO 100 dan 111

16
Remunerasi yang sama bagi pekerja laki-laki dan perempuan untuk pekerjaan yang sama nilainya mengacu pada tingkat upah ditetapkan tanpa
diskriminasi berdasarkan jenis kelamin (ILO Persamaan Upah Konvensi, 1951 (No. 100), Jenewa).

49
Standar SAN Peningkatan Penghidupan dan Kesejahteraan Manusia

Kriteria Kritis

No. Kriteria

4.4 Pekerja memiliki hak untuk mendirikan dan bergabung dengan organisasi pekerja berdasarkan pilihan bebas
mereka sendiri tanpa pengaruh atau campur tangan oleh pengelola kebun, pemilik atau pengurus kelompok.
Organisasi pekerja beroperasi tanpa gangguan atau pengaruh pengelola kebun, pemilik atau pengurus
kelompok. Pekerja memiliki hak untuk bernegosiasi bersama mengenai kondisi kerja mereka menjadi sebuah
kesepakatan perundingan bersama. Pekerja sepenuhnya dilindungi terhadap tindakan diskriminasi atau
pembalasan karena alasan afiliasi.

Tidak berlaku untuk petani kecil.


Kebebasan Berserikat menurut Konvensi ILO 87, Perundingan Kolektif menurut Konvensi ILO
98 tentang Penerapan Prinsip Hak Berserikat dan Berunding secara kolektif
4.5 Semua pekerja menerima tidak kurang dari upah minimum menurut hukum atau upah yang dinegosiasikan
secara kolektif, mana yang lebih tinggi. Untuk kerja yang didasarkan pada produksi, kuota atau jumlah, upah
yang ditetapkan memungkinkan pekerja untuk mendapatkan setidaknya upah minimum jika dibandingkan
dengan upah yang diterima selama 48 jam standar jam kerja seminggu untuk tugas yang sama. Jika dengan
kondisi ini, beban kerjanya tidak memenuhi upah minimum, maka tingkat upah dinaikkan ke setidaknya upah
minimum. Tidak lebih dari 30% dari upah minimum yang dibayarkan dalam bentuk barang.
Jika upah dinegosiasikan secara sukarela antara pengusaha dan organisasi pekerja, mereka jumlah upah yang
dinegosiasikan berlaku untuk semua pekerja yang tercakup dalam kesepakatan yang dinegosiasikan.
Pelatihan yang diperlukan oleh pengelola dilakukan selama jam kerja normal dan sepenuhnya diberikan
kompensasi.
Pekerja tidak dikenakan biaya, juga tidak membayar dipotong upahnya, untuk menutupi biaya peralatan,
atau perlengkapan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas pekerja.
4.6. Perlakuan terburuk bagi pekerja anak yang dilarang, termasuk:
 Pekerjaan berbahaya bagi anak-anak;
 Setiap jenis perkerjaan baik yang dibayar atau tidak dibayar untuk anak di bawah usia 15 tahun, kecuali tugas-
tugas yang tradisional untuk anak-anak di lokasi dan dilakukan untuk tujuan mendukung keluarga atau budaya
lokal:
 Pekerja muda bekerja di saat jam sekolah wajib secara hukum;
 Pekerja muda bekerja 'lebih dari delapan jam per hari dan lebih dari 48 jam per minggu;
 Jadwal kerja pekerja muda bekerja tidak memungkinkan periode minimum istirahat berturut-turut di malam
hari selam 12 jam dan setidaknya satu hari penuh istirahat bagi setiap enam hari kerja berturut-turut;
 Semua bentuk kerja paksa, wajib kerja, atau perbudakan atau diskriminasi;
 Penjualan dan perdagangan anak;
 Menggunakan, menyediakan atau menawarkan anak untuk pelacuran, untuk produksi pornografi, atau untuk
pertunjukan-pertunjukan porno; dan
 Menggunakan, menyediakan atau menawarkan anak untuk kegiatan terlarang lainnya.
Konvensi ILO No 182 Perlakuan terburuk bagi pekerja anak .

50
Standar SAN Peningkatan Penghidupan dan Kesejahteraan Manusia

Kriteria Kritis

No. Kriteria

4.7 Jika pekerja muda dikontrak, catatan/dokumen untuk setiap pekerja muda dijaga, termasuk: nama depan dan
belakang; bukti terpercaya dari tanggal lahir; nama depan dan belakang orang tua atau wali dan domisili atau
tempat tinggal; tempat tinggal permanen pekerja muda; pendaftaran sekolah dan status kehadiran;
persetujuan dan ijin orang tua atau wali untuk perekrutan pekerja muda; jenis pekerjaan atau tugas yang
dilakukan; dan jumlah jam kerja harian dan mingguan.
ILO Konvensi No. 138 Usia Minimum.
4.8 Pengelola kebun dan pengurus kelompok tidak terlibat dalam pengaturan atau praktek yang dirancang untuk
menghilangkan atau mengurangi gaji dan tunjangan pekerja seperti mempekerjakan pekerja sementara atau
kontrak untuk tugas-tugas permanen atau yang sedang berlangsung.

4.9 Pengelola kebun dan pengurus kelompok menerapkan mekanisme penyampaian keluhan atau pengaduan
untuk melindungi hak-hak pekerja. Pekerja juga memiliki hak untuk menolak pembayaran yang mereka
terima dan keberatan tersebut dilihat dan ditindaklanjuti dan keputusan yang diputuskan didokumentasikan.
Pekerja tidak dikenakan pemutusan hubungan kerja, retribusi, atau ancaman sebagai konsekuensi dari
memanfaatkan mekanisme penyampaian keluhan atau pengaduan. Pengelola kebun dan pengurus kelompok
menginformasikan pekerja mengenai hak untuk menyampaikan keluhan dan pengaduan mekanisme
eksternal, termasuk juga lembaga sertifikasi yang terakreditasi SAN, sekretariat SAN atau pihak berwenang
setempat.
4.10 Jam kerja rutin dari semua pekerja tidak melebihi 48 jam per minggu, dengan setidaknya satu hari penuh
istirahat bagi setiap enam hari kerja berturut-turut. Pekerja menerima satu periode istirahat makan untuk
setiap enam jam bekerja.

4.11 Semua lembur adalah sukarela. Lembur tidak membuat jam kerja dalam seminggu melebihi 60 jam, kecuali
untuk keadaan yang luar biasa. Semua lembur dibayar sesuai upah yang ditetapkan hukum yang berlaku atau
yang dinegosiasikan secara kolektif, mana yang lebih tinggi. Ketika tidak ada ketentuan yang berlaku untuk
bahwa upah lembur lebih tinggi dari upah kerja rutin/biasa, lembur dibayar sebesar 1,5 kali upah kerja
rutin/biasa.

4.12 Petani, pekerja, dan keluarga mereka diberikan akses ke air minum melalui salah satu cara berikut:
• Akses ke sistem air layak minum publik disediakan;
• Air layak minum yang disediakan oleh pengelola kebun dan pengurus kelompok sesuai dengan
parameter SAN tentang air minum yang aman dan dilakukan pengujian setiap sebelum audit sertifikasi
SAN dan setiap terjadi risiko kontaminasi air. Sumber air minum terlindungi dan mekanisme distribusi
air dipelihara untuk menghindari kontaminasi; dan
• Dalam kasus kelompok petani kecil, pengurus kelompok mengimplementasikan dan
mendokumentasikan program pelatihan yang menginformasikan kepada anggota petani tentang
perlakukan terhadap air minum, seperti merebus, penyaringan atau klorinasi dan pencegahan
pencemaran air.

51
Standar SAN Peningkatan Penghidupan dan Kesejahteraan Manusia

Kriteria Kritis

No. Kriteria

4.13 Ketika pengelola kebun dan pengurus kelompok menyediakan perumahan untuk pekerja dan keluarganya,
itu termasuk:
• Tidak adanya tikus, tikus, serangga dan binatang yang membahayakan lainnya, atau kondisi yang
mendukung populasi mereka sehingga dapat menyebabkan penyakit atau membawa parasit yang
berfungsi sebagai vektor penyakit;
• Lantai kering;
• Perlindungan terhadap hujan, angin atau kondisi cuaca dingin;
• Tidak ada kondisi yang mengancam kesehatan atau keamanan penghuni;
• Sebuah daftar nama pekerja dan anggota keluarga yang tinggal di perumahan yang disediakan;
•tempat tidur terpisah; dan
• Pintu yang dapat dikunci
4.14 Pengelola kebun dan pengurus kelompok mengembangkan dan menerapkan rencana. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3). Rencana K3 ini didasarkan pada analisis risiko yang dikembangkan oleh organisasi atau
profesional yang kompeten dan mengidentifikasi dan ciri bahaya biologis, fisik dan kimia berdasarkan jenis
pekerjaan atau tugas-tugas fisik. Rencana K3 menjelaskan dan menilai risiko dalam hal frekuensi potensi
terjadinya dan potensi bahaya atau dampak, serta menyebutkan komunikasi, pelatihan, peralatan, atau
prosedur, termasuk pemeriksaan medis dan pertolongan pertama, yang diperlukan untuk mencegah atau
mengurangi risiko-risiko yang dinilai sebagai berisiko tinggi untuk kesehatan pekerja atau kesehatan orang
lain di kebun atau di fasilitas kelompok. Pengelola kebun dan pengurus kelompok menunjuk seorang
penanggungjawab K3 yang teruji untuk memastikan pelaksanaan rencana K3.
4.15 Alat Pelindung Diri (APD) berfungsi sesuai dengan MSDS produk, informasi keselamatan atau petunjuk
lainnya, mana yang lebih ketat, disediakan bebas biaya untuk pekerja. Semua orang yang mencampur atau
menangani pestisida, pupuk, bahan berbahaya, atau zat kimia lainnya atau zat pengendalian hama alami
dengan kemungkinan resiko dermatologis atau mikrobiologi menggunakan APD. Zat tercantum dalam Daftar
Penggunaan Pestisida dengan Mitigasi Risiko SAN sebagai memiliki risiko inhalasi dapat digunakan hanya jika
interval/jeda pelarangan masuk ditegakkan dan respirator dengan cartridge uap organik (OV) atau tabung
dengan N, R, P, atau 100 series prefilter digunakan, dan hanya jika semua area aplikasi ditandai untuk
menunjukkan risiko inhalasi bagi pengamat.
4.16 Pengelola kebun melatih semua pekerja dan pengurus kelompok melatih semua anggota kelompok atau
wakil dari mereka yang menangani atau berhubungan dengan pestisida atau zat lain yang berisiko terhadap
kesehatan. Pelatihan dilakukan oleh seorang profesional yang kompeten tentang pengelolaan yang lebih
aman dari zat ini dan termasuk:
• Topik kesehatan kerja khusus untuk penangan kimia sebagaimana didefinisikan dalam Rencana
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
• Penjelasan tentang nama, formulasi, toksisitas, risiko kesehatan, dan informasi terkait MSDS lainnya yang
berhubungan dengan semua zat yang akan diterapkan;
• Teknik penanganan yang tepat dari zat-zat tersebut;
• Penggunaan APD yang benar;
• Tindakan pencegahan untuk mengurangi kemungkinan kerusakan terhadap kesehatan dan lingkungan yang
disebabkan oleh zat-zat tersebut; dan
• Prosedur darurat, pertolongan pertama dan perhatian medis untuk kasus yang melibatkan keracunan atau
kontak yang tidak semestinya dengan zat-zat tersebut.

52
Standar SAN Peningkatan Penghidupan dan Kesejahteraan Manusia

Kriteria Kritis

No. Kriteria

4.17 Fasilitas mandi disediakan untuk semua penangan pestisida atau zat lain yang potensial berisiko terhadap
kesehatan. Penangan ini mandi dan berganti pakaian setelah menyelesaikan jadwal aplikasi sehari-hari dan
sebelum meninggalkan tempat kerja pada akhir hari kerja. Semua APD untuk pekerja dicuci dan disimpan di
fasilitas kebun dan kelompok, dan tidak dibawa ke rumah pekerja.

4.18 Wanita yang sedang hamil, menyusui atau baru melahirkan tidak ditugaskan untuk kegiatan yang
menimbulkan risiko terhadap kesehatan wanita, janin atau bayi. Dalam kasus penugasan ulang pekerjaan,
tidak ada pengurangan remunerasi.
4.19 Hak untuk menggunakan lahan tersebut ditunjukkan oleh kepemilikan, hak sewa, atau dokumen hukum
yang sah lainnya atau dengan dokumentasi hak penggunaan tradisional atau komunitas. Hak untuk
menggunakan tanah tersebut tidak secara sah dibantah oleh penduduk lokal atau masyarakat, termasuk
juga hal-hal yang berkaitan dengan perampasan di masa lalu atau ditinggalkan paksa. Jika terjadi konflik
tanah, keabsahan hak ditunjukkan jika proses penyelesaian konflik telah dilaksanakan,
didokumentasikan, dan diterima oleh pihak yang terkena dampak

4.20 Kegiatan mengurangi hak atas tanah atau penggunaan sumber daya atau kepentingan kolektif masyarakat
hanya dilakukan setelah menerima bukti bahwa masyakat diberikan kebebasan, didahulukan dan
diinformasikan terlebih dahulu (FPIC). Pengelola kebun dan pengurus kelompok menerapkan mekanisme
penyampaian keluhan atau pengaduan untuk melindungi hak-hak anggota masyarakat. Jika pengelola kebun
dan pengurus kelompok mengurangi tanah atau penggunaan sumber daya hak masyarakat, kompensasi
yang sepadan dengan kehilangan penggunaan itu disepakati bersama, dinegosiasikan dengan dan diberikan
kepada masyarakat sebagai bagian dari proses FPIC. Pengelola kebun dan pengurus kelompok
mendokumentasikan proses FPIC, termasuk peta yang dikembangkan melalui proses partisipatif yang
menunjukkan lokasi, batas-batas, dan rencana penggunaan dari tanah dan sumber daya lainnya di mana
masyarakat memiliki hak penggunaan yang sah.

Tidak berlaku untuk petani kecil.

53
Standar SAN Peningkatan Penghidupan dan Kesejahteraan Manusia

Area Perbaikan Terus- Menerus: Kondisi Kerja dan Upah

Level No. Kriteria

C 4.21 Prosedur pembayaran pengelola kebun dan pengurus kelompok menjamin pembayaran lengkap
untuk pekerja dari semua upah mereka karena, termasuk untuk kerja lembur. Pembayaran
dilakukan pada tanggal, di tempat, dan dengan frekuensi yang ditentukan dalam perjanjian kolektif
yang telah dinegosiasikan atau kontrak pekerja.

C 4.22 Pengelola kebun dan pengurus kelompok menginformasikan kepada semua pekerja pekerjaan yang
ditawarkan dalam bahasa asli mereka mengenai semua hal terkait pekerjaan, meliputi kebijakan
tenaga kerja, prosedur, aturan dan kondisi kerja baik seperti yang dinyatakan dalam perjanjian
perundingan bersama (jika diterapkan) atau sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerja yang
diusulkan majikan.

B 4.23 Semua pekerja menerima setidaknya dua minggu cuti liburan yang tetap dibayar per tahun (10 hari
jika lima hari kerja per minggu atau 12 hari jika enam hari kerja per minggu) dengan akses pro-rata
untuk pekerja paruh waktu atau pekerja musiman

Tidak berlaku untuk petani kecil.

B 4.24 Pengelola kebun dan pengurus kelompok mengembangkan dan menerapkan rencana pemantauan
dan pencegahan pekerja anak setelah mempertimbangkan hasil konsultasi dengan anggota
masyarakat dan anak di bawah umur.

B 4.25 Ibu hamil yang pekerja aktif menerima sepenuhnya-cuti bersalin minimal 12 minggu sebelum atau
setelah lahir, dengan setidaknya enam minggu ini diambil setelah lahir.
Tidak berlaku untuk petani kecil.

B 4.26 Pengelola kebun dan pengurus kelompok menawarkan wanita yang sedang hamil, menyusui atau
baru melahirkan jadwal kerja yang fleksibel atau pengaturan tempat kerja.

A 4.27 Pengelola kebun dan pengurus kelompok meningkatkan upah tunai yang disesuaikan dengan inflasi
setidaknya setiap tahun.

54
Standar SAN Peningkatan Penghidupan dan Kesejahteraan Manusia

Area Perbaikan Terus- Menerus : Upah Layak – Kebutuhan yang penting untuk Pekerja dan Keluarganya

Level No. Kriteria

C 4.28 Ketika pengelola kebun dan pengurus kelompok menyediakan perumahan bagi pekerja, atau pekerja
dengan keluarga mereka, perumahan ini memenuhi kondisi berikut:
• Tempat tidur tidak lebih dari dua tingkat;
• Cahaya alami pada siang hari dan cahaya buatan untuk malam hari;
• Ventilasi alami yang menjamin pergerakan udara di semua kondisi cuaca dan iklim;
• Saluran pembuangan asap kayu bakar yang fungsional dan efektif atau mekanisme ventilasi
yang terawat atau diperbaiki;
• Jendela, pintu dan atap tidak bocor;
• Setidaknya ada satu toilet untuk setiap 15 orang, satu urinoir untuk setiap 25 orang, satu
wastafel untuk setiap enam orang atau per keluarga;
• Setidaknya ada satu kamar mandi per 10 orang, yang dipisahkan oleh gender;
• Setidaknya ada satu wastafel cuci besar untuk setiap 30 orang;
• Mekanisme pemadam kebakaran terpasang dan terjaga
• Pintu keluar untuk keadaan darurat ditandai.
Panduan ILO tentang Rekomendasi Perumahan Pekerja No. 115
C 4.29 Jika patokan upah layak diberikan, pengelola kebun dan pengurus kelompok mendokumentasikan
dan melaksanakan rencana upah layak, mengusahakan pembayaran upah layak. Dalam ketiadaan
patokan upah layak, pengelola kebun dan pengurus kelompok menilai akses pekerja dan keluarga
mereka terhadap perawatan kesehatan dan pendidikan dasar dan mengembangkan dan
melaksanakan rencana untuk menyediakan akses ke layanan ini.

B 4.30 Ketika pengelola kebun dan pengurus kelompok menyediakan perumahan bagi pekerja, atau pekerja
dengan keluarga mereka, perumahan ini memenuhi kondisi berikut:
• Lantai tertutup:
• Ruang untuk barang-barang;
• Ruang utama tidak kurang dari 203 cm untuk bisa bergerak penuh dan bebas;
• Ada fasilitas memasak;
• Toilet dirancang untuk memaksimalkan keamanan bagi perempuan dan anak-anak, termasuk
letak baris toilet, mempertimbangkan privasi dengan disediakan kunci dan penerangan untuk toilet;
dan
• Ruang Tidur setidaknya
• Untuk kamar dengan dua orang: 7,5 meter persegi (m2).
• Untuk kamar dengan tiga orang: 11,5 m2.
• Untuk kamar dengan empat orang: 14,5 m2.
• Jika ruang menampung lebih dari empat orang, luas lantai minimal 3,6 m2 per orang.
• Ketika pekerja tinggal bersama keluarga mereka, ruang hidup per keluarga setidaknya 30 m2.

55
Standar SAN Peningkatan Penghidupan dan Kesejahteraan Manusia

Area Perbaikan Terus- Menerus : Upah Layak – Kebutuhan yang penting untuk Pekerja dan Keluarganya

Level No. Kriteria

B 4.31 Pengelola kebun dan pengurus kelompok menyediakan akses terhadap perawatan kesehatan dan
pendidikan dasar untuk seluruh pekerja.

A 4.32 Ketika Pengelola kebun dan pengurus kelompok menyediakan perumahan bagi pekerja, atau pekerja
dengan keluarga mereka, mereka menyediakan area untuk rekreasi dan pengeringan pakaian. Untuk
pekerja tetap yang tinggal dengan keluarga mereka, di rumah tersebut setidaknya setidaknya satu
toilet, satu kamar mandi, dan satu wastafel laundry per keluarga. Untuk perumahan pekerja yang
masih lajang, setidaknya ada satu toilet untuk setiap 6 orang.

A 4.33 Jika patokan upah layak diberikan, pengelola kebun dan pengurus kelompok membayar upah layak
bagi semua pekerja. Pembayaran dapat mencakup dalam bentuk remunerasi, sesuai dengan rencana
(lihat C 4,29).
Area Perbaikan Terus- Menerus: Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Level No. Kriteria

C 4.34 Sebuah Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dipilih oleh pekerja untuk kebun atau
pengurus kelompok dengan 20 atau lebih pekerja. Komite bertugas untuk melakukan ulasan
terhadap K3 dan temuannya serta keputusan yang dibuat dipertimbangkan saat memperbarui dan
melaksanakan rencana K3. Keputusan komite dan kegiatan terkait didokumentasikan.
C 4.35 Kebun menerapkan Interval Larangan Masuk (ILM) untuk orang yang akan memasuki area aplikasi
pestisida tanpa APD yang setidaknya 12 jam setelah aplikasi atau sebagaimana diatur dalam produk
MSDS, label atau petunjuk keamanan, mana yang lebih ketat. Untuk produk WHO kelas II, REI
setidaknya 48 jam. Ketika dua atau lebih produk dengan berbeda ILM digunakan pada saat yang
sama, interval terpanjang yang berlaku.
C 4.36 Pengelola kebun dan pengurus kelompok melakukan uji cholinesterase kepada pekerja yang
menangani WHO17 Kelas II atau III organofosfat atau karbamat. Tes dilakukan sebelum pekerja
pertama kali menerapkan zat ini di kebun dan berkala sesudahnya selama mereka tetap
ditugaskan untuk tugas ini. Pengelola kebun dan pengurus kelompok menawarkan pekerjaan lain
yang tidak melibatkan penggunaan bahan kimia ini untuk orang-orang penangan pestisida yang
hasilnya melebihi tingkat cholinesterase yang dapat diterima.
C 4.37 Ketika pekerja yang didiagnosis dengan kondisi kesehatan sementara atau memiliki cacat jangka
pendek yang mengganggu kemampuan mereka untuk melaksanakan pekerjaan mereka, pengelola
kebun dan pengurus kelompok menugaskan kembali para pekerja ini sesuai panjang periode
kecacatan untuk tugas pekerjaan yang berbeda tanpa hukuman atau penurunan kompensasi.

17 World Health Organization – Organisasi Kesehatan Dunia

56
Standar SAN Peningkatan Penghidupan dan Kesejahteraan Manusia

Area Perbaikan Terus- Menerus: Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Level No. Kriteria

C 4.38 Ruang kerja, area penyimpanan, dan fasilitas pengolahan dirancang untuk penyimpanan bahan yang
aman dan dilengkapi dan diidentifikasi sesuai dengan jenis zat dan bahan disimpan, bersih dan
terorganisir, dan memiliki cahaya dan ventilasi yang cukup , peralatan untuk pemadam kebakaran,
dan sarana memadai memulihkan zat atau tumpahan bahan.

C 4.39 Hanya personil yang berwenang yang memiliki akses ke ruang kerja, fasilitas penyimpanan atau
pengolahan.
C 4.40 Peralatan pertolongan pertama tersedia di tempat kerja untuk kantor, tempat pengolahan, dan
fasilitas pusat lainnya dan alat pertolongan pertama dapat diakses di lapangan. Pekerja yang ditunjuk
atau anggota kelompok dilatih tentang pertolongan pertama sebagaimana ditentukan dalam rencana
K3.
C 4.41 Pengelola kebun dan pengurus kelompok menyediakan pemeriksaan kesehatan bagi pekerja
sebagaimana ditentukan dalam Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (lihat Kriteria Kritis 4.14).
Pekerja memiliki akses terhadap hasil pemeriksaan medis mereka.

C 4.42 Pengelola kebun dan pengurus kelompok menyediakan kamar mandi darurat dan fasilitas untuk
mencuci mata di atau dekat dengan ruang kerja, area penyimpanan, dan fasilitas pengolahan di mana
pestisida atau bahan berbahaya lainnya yang digunakan atau disimpan.

C 4.43 Toilet dan fasilitas cuci tersedia di tempat kerja seperti kantor, tempat pengolahan, dan fasilitas
penting lainnya dari kebun dan pengurus kelompok.

B 4.44 Pengelola kebun dan pengurus kelompok mendokumentasikan dan menerapkan prosedur untuk
skenario darurat (seperti bencana alam, kerusuhan sipil, atau kebakaran), memberikan pelatihan, dan
memelihara peralatan untuk meminimalkan bahaya untuk masing-masing skenario darurat tersebut.

A 4.45 Pertanian menyediakan barak perlindungan alami atau yang dibangun untuk melindungi
pekerja dari sinar matahari, hujan dan petir saat makan dan istirahat selama periode kerja .

57
Standar SAN Peningkatan Penghidupan dan Kesejahteraan Manusia

Area Perbaikan Terus- Menerus: Hubungan Kemasyarakatan

Level No. Kriteria

B 4.46 Pengelola kebun dan pengurus kelompok berkomunikasi secara terbuka dengan masyarakat lokal
untuk mengidentifikasi keprihatinan masyarakat dan kepentingan yang terkait dengan operasi kebun
atau kelompok tani. Pengelola kebun dan pengurus kelompok mengembangkan dan menerapkan
sistem untuk menerima, menanggapi, dan mendokumentasikan penyelesaian keluhan dari
masyarakat.

A 4.47 Pengelola kebun dan pengurus kelompok melaksanakan dan mendokumentasikan kegiatan untuk
mendukung kebutuhan yang telah diidentifikasi dan prioritas masyarakat, seperti dukungan untuk
sekolah lokal atau lembaga lain, pendidikan lingkungan, atau kolaborasi untuk kesiapan tanggap
darurat.

58
Standar SAN

PRINSIP5
PETERNAKAN SAPI LESTARI
(Hanya untuk lingkup sertifikasi ternak)

CATATAN: Prinsip ke-5 dari standar ini berlaku untuk sistem peternakan semi-confined18 saja.

Tujuan dan capaian:


Peternakan sapi dapat menimbulkan risiko terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan hati-hati,
melalui emisi gas rumah kaca, melalui kerusakan ekosistem perairan dan pengambilan rumput yang
berlebihan, lahan yang terdegradasi.
Pada peternakan bersertifikat, sapi dipelihara dengan praktik yang bertanggung jawab. Peternakan
memperhatikan binatang dan memiliki program kesehatan dan nutrisi kawanan yang memenuhi
ketentuan zat yang dilarang oleh SAN. Padang rumput dipilih dan dikelola berdasarkan parameter
agroekologi, ketahanan terhadap hama, nilai gizi dan tingkat produksi untuk memastikan pertumbuhan
optimal dan menghindari degradasi padang rumput.
Peternakan menerapkan pemeliharaan binatang yang bertanggung jawab melalui program kesejahteraan
hewan yang mencakup transportasi yang aman. Di peternakan dan di fasilitas penanganan mereka, ternak
tidak dianiaya. Hewan disediakan tempat tinggal, makanan dan air dalam kuantitas dan kualitas yang
memadai untuk memastikan kesehatan dan produktivitas yang baik.
Sistem produksi ternak bersertifikat mengurangi emisi gas rumah kaca melalui perbaikan diet, optimalisasi
produktivitas, pengolahan kotoran dan urine.
Penerapan kriteria ini prinsip ini membantu peternakan untuk beternak sapi dengan cara yang tidak
membahayakan lingkungan, mendukung peningkatan produktivitas dan menjamin kehidupan bebas
stressuntuk hewan

18 Ternak sistem produksi di mana hewan untuk setidaknya selama beberapa waktu di siang hari berkeliaran di luar ruangan selama periode
dengan suhu yang kompatibel dengan fisiologi hewan. Membatasi hewan dalam kandang selama 24 jam setiap hari dan hampir sepanjang hari
di setiap tahun tidak termasuk definisi ini. Area penggembalaan dapat terbuka maupunberpagar asal masih memungkinkan binatang untuk
bergerak dan terpapar sinar matahari.

59
Standar SAN

Kriteria Kritis

No. Kriteria

5.1 Pengelola peternakan dan pengurus kelompok menerapkan mekanisme untuk mengkonfirmasi bahwa sapi
yang dijual sebagai sapi bersertifikat dilahirkan dan dibesarkan di peternakan bersertifikat SAN untuk seluruh
hidup mereka; atau setidaknya selama enam bulan ternak tersebut tinggal di peternakan bersertifikat SAN
dan sebelumnya tinggal di peternakan yang:
• Tidak menggunakan gunakan tenaga kerja paksa;
• Tidak ada sengketa hak penggunaan lahan dengan masyarakat; dan
• Tidak merusak hutan, kawasan lindung atau ekosistem alam lainnya setelah tanggal 1 Januari 2014.

5.2 Pengelola peternakan dan pengurus kelompok menerapkan sistem pencatatan identifikasi hewan secara
individual dengan kode identifikasi yang unik dari lahir atau pembelian sampai penjualan atau kematian.
Catatan disimpan selama setidaknya satu tahun berikutnya setelah penjualan atau kematian.

5.3 Tidak ada binatang transgenik atau kloning.

5.4 Penganiayaan atau kekerasan pada hewan atau hewan pekerja dilarang.

5.5 Sapi tidak diberi makan kotoran hewan atau manusia, produk hewan atau produk sisa hewan, atau pakan
yang mengandung zat-zat tersebut.
5.6 Administrasi zat kimia berikut untuk ternak dilarang:
• Zat Organoklorinat;
• Anabolik untuk mendorong peningkatan massa otot;
• Hormon untuk merangsang produksi yang lebih tinggi;
• Antibiotik Non-terapi (pengobatan preventif atau mendorong produksi yang lebih tinggi).
• Clenbuterol, Dietilstilbestrol (DES), Dimetridazole, Glicopeptids, Ipronidazole;
• Kloramfenikol, Fluoroquinoles, furazolidone; dan
• Diklofenak dan Aceclofenac.

60
Standar SAN

Area Perbaikan Terus- Menerus: Peternakan Sapi Lestari

Level No. Kriteria

C 5.7 Pengelola peternakan dan pengurus kelompok mengembangkan dan menerapkan rencana
kesehatan kawanan ternak didukung oleh teknisi terlatih dalam peternakan atau ilmu kedokteran
hewan, termasuk vaksinasi dan pemantauan, pengendalian dan pengobatan penyakit oleh dokter
hewan.

C 5.8 Profesional yang kompeten terlatih dalam ilmu kesehatan memantau hewan hewan. Dokter hewan
atau profesional yang berwenang secara hukum lainnya mengobati penyakit hewan.

C 5.9 Pengobatan direkomendasikan oleh dokter hewan atau professional yang berwenang secara
hukum dan disetujui oleh lembaga kesehatan hewan nasional, dicatat, diaplikasikan dan disimpan
dengan aman dan sesuai dengan petunjuk label.

C 5.10 Sapi diberi makan sesuai dengan kebutuhan gizi tahap kehidupan mereka. Hewan tidak mengalami
gejala kekurangan gizi. Anak sapi yang baru lahir diberi makan dengan kolostrum dan
mengkonsumsi susu atau susu pengganti sampai perkembangan mereka memungkinkan untuk
pencernaan makanan ternak.

C 5.11 Air untuk ternak terus menerus tersedia dalam jumlah yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
Pengelola peternakan dan pengurus kelompok mengembangkan dan menerapkan rencana
pemantauan kualitas air untuk memenuhi parameter SAN tentang air untuk ternak.

C 5.12 Kegiatan penanganan dan pengobatan hewan dilakukan oleh tenaga terlatih dan mengurangi rasa
takut, stres dan rasa sakit.

C 5.13 Euthanasia atau suntik mati dapat dilakukan untuk hewan dengan penyakit tidak dapat
disembuhkan dan akan segera mati, dengan cepat dan tanpa rasa sakit.
C 5.14 Pengebirian hewan dilakukan pada usia sedini mungkin, dan hanya boleh dengan metode bedah
atau emaskulasi. Jika hewan dikebiri setelah usia dua bulan, obat penghilang rasa sakit diterapkan
selama dan setelah pengebirian.
C 5.15 Proses besi panas dan eksisi tidak digunakan untuk penghilangan tanduk anak sapi. Jika anak sapi
yang lebih tua dari dua bulan, hanya diperbolehkan memotong ujung tanduk.

C 5.16 Sapi perah dan sapi dengan tujuan ganda diperah secara teratur.

C 5.17 Infrastruktur untuk memerah susu bersih dan bebas dari limbah. Sebuah protokol sanitasi untuk
peralatan memerah susu dan personil diimplementasikan termasuk:
• peralatan dan peralatan disterilkan atau didesinfeksi; dan
• Tangan dicuci atau didesinfeksi dengan zat non-iritasi sebelum memerah setiap sapi.

Area Perbaikan Terus- Menerus: Peternakan Sapi Lestari

61
Standar SAN

Level No. Kriteria

C 5.18 Infrastruktur untuk pengelolaan ternak bersih dan aman dan memberikan ruang tidur yang cukup
dan bersih, cahaya alami dan ventilasi, dan perlindungan dari kondisi cuaca ekstrim. Semua
peralatan dipelihara, bersih dari kotoran dan dalam berfungsi dengan baik. Struktur bongkar muat
hewan menjamin keamanan hewan.
B 5.19 Pengelola peternakan dan pengurus kelompok mengembangkan dan menerapkan rencana
pengelolaan padang rumput, yang mencakup:
• Pemilihan spesies hijauan mempertimbangkan kondisi agro-ekologi, tingkat produksi, nilai gizi, non-
invasif, ketahanan terhadap hama, dan variabilitas iklim;
• Evaluasi berkala kondisi padang rumput dan tingkat serangan gulma; dan
• Tindakan untuk menghindari penggembalaan berlebihan dan degradasi padang rumput.

B 5.20 Periode dan kegiatan reproduksi didokumentasikan untuk mengurangi perkawinan sedarah dan
meningkatkan genetika kawanan.
B 5.21 Hewan yang mati segera dikubur atau dibakar atau mekanisme penanganan lainnya diizinkan secara
hukum yang diterapkan untuk menghilangkan resiko kontaminasi.

B 5.22 Urin dan kotoran dari kandang sapi dan luar kandang dikumpulkan, dikomposkan atau diperlakukan
untuk mengurangi patogen dan meminimalkan emisi metana. Padatan kompos digunakan kembali
sebagai bagian dari sistem produksi.
B 5.23 Hewan dinyatakan fit oleh petugas terlatih sebelum perjalanan apapun. Hewan tidak berada dalam
kendaraan selama lebih dari 24 jam terus menerus. Kecuali untuk keadaan darurat dan perawatan
medis, hewan dengan kondisi berikut tidak diangkut: hewan sakit atau terluka parah, termasuk
mereka yang luka bedah terbuka; betina yang telah melahirkan kurang dari 48 jam yang lalu; dan sapi
pada bulan terakhir kehamilan.

A 5.24 Produk ternak yang dijual sebagai produk bersertifikat berasal dari hewan yang menghabiskan
setidaknya terakhir dua pertiga dari kehidupan mereka di peternakan disertifikasi dengan standar ini.

A 5.25 Chutes, alleys (jalan sempit tempat lewatnya ternak), dan peralatan dan fasilitas menahan lainnya
dirancang dan dibangun untuk mengurangi stres dan cedera pada sapi.

A 5.26 Dampak negatif ternak pada ekosistem perairan dikurangi dengan memastikan bahwa ternak
menerima air dan makan dalam area padang rumput dan bahwa ada hambatan fisik antara sapi dan
ekosistem perairan. Rute dimana ternak melintas ekosistem perairan dipilih dan dikelola dengan cara
yang meminimalkan kerusakan
A 5.27 Air untuk ternak memenuhi parameter SAN mengenai air minum yang aman.

62

Anda mungkin juga menyukai