Tugas Keperawatan Keluarga (SAP)
Tugas Keperawatan Keluarga (SAP)
R
DI RUANG St. Theresia Lt. 2 RS. DIRGAHAYU SAMARINDA
Oleh Kelompok 3 :
PAULUS RIVALDO 181114401942
PERONIKA UTAMI 181114401943
RAHEL RUDIS 181114401945
RESA RIANA 181114401946
1. Latar Belakang
Tetanus merupakan penyakit yang sering ditemukan, dimana masih terjadi di
masyarakat terutama masyarakat kelas menengah ke bawah. Tetanus merupakan penyakit
yang akut dan seringkali fatal, penyakit ini disebabkan oleh eksotoksin yang dihasilkan
oleh Clostridium tetani. Kata tetanus berasal dari bahasa Yunani tetanos, yang diambil
dari kata teinein yang berarti teregang. Tetanus dikarakteristikan dengan kekakuan umum
dan kejang kompulsif pada otot-otot rangka. Kekakuan otot biasanya dimulai pada rahang
terkunci (lockjaw) dan leher mengalami gangguan menelan. Penyakit ini merupakan
penyakit yang serius namun dapat dicegah kejadiannya pada manusia. Penyakit ini
tersebar di seluruh dunia, terutama pada daerah resiko tinggi dengan cakupan imunisasi
DPT yang rendah. Reservoir utaman kuman ini adalah tanah yang mengandung kotoran
ternak sehingga resiko penyakit ini di daerah peternakan sangat tinggi. Spora kuman
Clostridium tetani yang tahan kering dapat bertebaran di mana-mana.
2. Tujuan
I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan edukasi kesehatan selama 15 menit diharapkan peserta dapat
mengerti dam meahami mengenai tetanus.
3. Peserta Penyuluhan
Keluarga Tn. R
4. Metode Pelaksanaan
Ceramah + diskusi
5. Strategi Pelaksanaan
Tahap Kegiatan Waktu
Mengucapkan salam
Melakukan perkenalan
diri
Pembukaan Menyampaikan 2 menit
maksud dan tujuan
Mengadakan kontrak
waktu
Kerja Penyuluh menjelaskan
mengenai :
Penyebab tetanus
Tanda dan gejala
tetanus 10 menit
Penatalaksanaan
tetanus
Komplikasi tetanus
Pencegahan tetanus
Prognosis tetanus
Penutup Menyimpulkan
seluruh materi yang
diberikan dan
mengevaluasi jalannya
ceramah. 3 menit
Mengakhiri kontrak
Melakukan evaluasi
kegiatan (tanya jawab)
Salam penutup
Jumlah 15 menit
6. Media dan alat
1. Leaflet
2. Lembar balik
7. Kriteria Evaluasi
Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan, SAP, konsultasi, dan koordinasi dipersiapkan 1 hari sebelum
kegiatan.
Evaluasi Proses
Kegiatan berlangsung tepat waktu
Peserta dapat berkonsentrasi penuh
Tempat berlangsungnya kegiatan kondusif
Evaluasi Hasil
Evaluasi hasil dilakukan dengan cara, jika tidak ada pertanyaan dari pesera, maka
penyuluh memberikan pertanyaan kepada peserta terkait materi yang
disampaikan.
Pertanyaan :
1. Sebutkan penyebab dari penyakit tetanus?
2. Sebutkan 2 dari 3 trias gejala tetanus?
3. Sebutkan 3 dari penatalaksanaan tetanus?
4. Sebutkan komplikasi apa saja yang terjadi pada penyakit tetanus?
5. Sebutkan pencegahan tetanus?
Lampiran Materi
TETANUS
1. Pengertian Tetanus
Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksin kuman clostridium
tetani yang dimanifestasikan dengan kejang otot secara proksimal dan diikuti kekakuan
seluruh badan. Kekakuan tonus otot ini selalu Nampak pada otot masester dan otot
rangka (Smeltzer, 2001).
Tetanus adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan meningkatnya tonus
otot dan spasme, yang disebabkan oleh tetanospasmin, suatu toksin protein yang kuat
yang dihasilkan oleh Clostridium Tetani (Sudoyo, 2006).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, Tetanus adalah penyakit infeksi
dan gangguan nerologis yang diakibatkan toksin protein tetanospasmin dari kuman
Clostridium Tetani, yang ditandai dengan meningkatnya tonus otot dan spasme.
2. Penyebab Tetanus
Penyakit tetanus ini disebabkan karena Clostridium tetani yang merupakan basil
gram positif obligat anaerobic yang dapat ditemukan pada permukaan tanah yang gembur
dan lembab dan pada usus halus dan feses hewan. Kuman ini bisa masuk melalui luka di
kulit. Spora yang ada tersebar secara luas pada tanah dan karpet, serta dapat diisolasi
pada banyak feses binatang pada kuda, domba, sapi, anjing, kucing, marmot dan ayam.
Tanah yang dipupuk dengan pupuk kandang mungkin mengandung sejumlah besar spora.
Di daerah pertanian, jumlah yang signifikan pada manusia dewasa mungkin mengandung
organism ini. Spora juga dapat ditemukan pada permukaan kulit dan heroin yang
terkontaminasi. Spora ini akan menjadi bentuk aktif kembali ketika masuk ke dalam luka
dan kemudian berproliferasi jika potensial reduksi jaringan rendah. Spora ini sulit
diwarnai dengan pewarnaan gram, dan dapat bertahan hidup bertahun-tahun jika tidak
terkena sinar matahari. Bentuk vegetatif ini akan mudah mati dengan pemanasan 120ºC
selama 15-20 menit tapi dapat bertahan hidup terhadap aniseptik fenol, kresol.
Port of entry tak selalu dapat diketahui dengan pasti, namun dpat diduga melalui :
1. Luka tusuk, gigitan binatang, luka bakar.
2. Luka operasi yang tidak dirawat dan dibersihkan dengan baik.
3. Pemotongan tali pusat yang tidak steril.
4. Penjahitan luka robek yang tidak steril.
(Smeltzer, 2001).
5. Komplikasi Tetanus
Komplikasi tetanus terjadi akibat penyakitnya seperti :
Hambatan pada jalan napas sehingga pada tetanus yang berat, terkadang
memerlukan bantuan ventilator.
Fraktur dari tulang spinal dan tulang panjang akibat kejang yang berlangsung
terus menerus.
Rabdomiolisis yang sering diikuti oleh gagal ginjal akut.
Infeksi nasokomial umum sering terjadi karena rawat inap yang berkepanjangan.
Infeksi sekunder termasuk sepsis dari kateter.
Pneumonia yang didapat di rumah sakit.
Ulkus dekubitus.
Emboli paru sangat bermaslah pada pengguna narkoba dan usia lanjut.
Gangguan otonom karena pelepasan katekolamin yang tidak terkontrol, meliputi
(hipertensi dan takikardi yang kadang berubah menjadi hipotensi dan bradikardi).
6. Pencegahan Tetanus
1. Imunisasi aktif toksoid tetanus, yang diberikan yaitu DPT pada usia 3, 4 dan 5
bulan. Booster diberikan 1 tahun kemudian selanjutnya tiap 2-3 tahun. Ibu hamil
mendapatkan suntikan TT (Tetanus Toxoid) minimal 2x.
2. Bila mendapat luka :
Perawatan luka yang baik : luka tusuk harus di buka secara lebar dan
dibersihkan dengan cara aseptik.
Pemberian ATS 1500 iu secepatnya.
Tetanus toksoid sebagai boster bagi yang telah mendapat imunisasi dasar.
Bila luka berat berikan pp selama 2-3 hari (50.000 iu/kg BB/hari)