Anda di halaman 1dari 12

Aditia Sukma Sejati

0121803006 Sistem Kemudi


BAB IV
SISTEM KEMUDI

IV.1 Tujuan Praktikum


1. Untuk mengetahui fungsi sistem kemudi.
2. Untuk mengetetahui komponen-komponen sistem kemudi.
3. Untuk mengetahui cara kerja sistem kemudi.
4. Untuk mengetahui sistem kemudi yang benar.
5. Untuk mengetahui troubleshooting pada sistem kemudi

IV.2 Teori Dasar

A. Fungsi Kemudi
Kemudi merupakan bagian terpenting dari sebuah kendaraan, yang
berfungsi untuk membelokkan roda-roda depan mobil  sehingga arah jalan
mobil sesuai dengan yang diinginkan pengemudi. Karena kemudi selalu
digunakan maka kemudi harus dapat dicapai dengan mudah tanpa
mengakibatkan kelelahan.Untuk itu kemudi harus ringan didalam
menggerakkannya. Agar kemudi ringan untuk digerakkan maka perubahan
dari arah gerak kemudi ke roda-roda depan diubah oleh roda kemudi.

B. Konstruksi Roda Gigi Kemudi


Berikut ini adalah Macam-macam jenis konstruksi roda gigi kemudi
diantaranya yaitu:
a.    Model Rack dan Pinion
b.    Model Worm dan Sector
                                    c.    Model Peluru
                                    d.    Model Screw dan Nut
                                    e.    Model Screw pin
Pada roda gigi kemudi, gerak putar dari roda kemudi yang diteruskan
ke batang kemudi diubah menjadi gerak mamanjang atau gerak lurus. Gerak
lurus tersebut diteruskan ke roda-roda depan melalui sambungan-sambungan
kemudi, sambungan kemudi ada 2 macam, yaitu:

Teknik Mesin Otomotif D-III Institut Teknologi Indonesia


Aditia Sukma Sejati
0121803006 Sistem Kemudi
1.  Model aksel rigid
Model aksel rigid terdiri atas lengan pitman (pitman arm), tuas
penyambung dan lengan knuckle (knuckle arm).
        2. Model suspensi bebas
Model suspensi bebas terdiri atas lengan knuckle (knuckle arm), tuas
penyambung, tabung penyetel, lengan idler (idler arm) dan lengan pitman
(pitman arm).

  C. Komponen Komponen Sistem Kemudi


1. Steering column
Steering column atau batang kemudi merupakan tempat poros utama.
Steering c
olumn terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke
steering gear, dan column tube yang mengikat main shaft ke bodi. Ujung
atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi, dan roda kemudi
diikatkan ditempat tersebut dengan sebuah mur. Steering column juga
merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari
pengemudi pada saat tabrakan. Steering column terdiri dari main shaft yang
meneruskan putaran steering wheel ke steering gear dan column tube yang
mengikat main shaft ke body. Bagian ujung atas dari main shaft di buat
meruncing dan sebagai tempat mengikatkan steering wheel dengan sebuah
mur pengikat. Bagian bawah main shaft dihubungkan dengan steering
gear menggunakan flexible joint atau universal joint yang berfungsi untuk
menahan dan memperkecil kejutan dari steering gear ke steering
wheel yang diakibatkan oleh keadaan jalan. Steering coloumn harus dapat
menyerap gaya dorong dari pengemudi dan dipasangkan pada body melalui
bracket coloumn tipe break away  sehingga dapat bergeser turun saat
terjadinya tabrakan. pada kendaraan tertentu, steering coloumn dilengkapi
dengan yaitu
a. Steering lock yang berfungsi untuk mengunci main shaft.
Tilt steering yang berfungsi untuk memungkinkan pengemudi
menyetel posisi vertical steering wheel.

Teknik Mesin Otomotif D-III Institut Teknologi Indonesia


Aditia Sukma Sejati
0121803006 Sistem Kemudi
b. Telescopic steering yang berfungsi untuk mengatur panjang main
shaft, agar diperoleh posisi yang sesuai.
c. Lebih detail dalam sistem kemudi.
2. Steering gear
Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda
depan, tetapi dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai
gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan.
Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi yang disebut
perbandingan steering gear, dan biasanya perbandingannya antara 18
sampai dengan 20 : 1.
Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi
menjadi semakin ringan, tetapi jumlah putarannya akan bertambah banyak,
untuk sudut belok yang sama. Ada beberapa type steering gear tetapi yang
banyak digunakan adalah tipe recirculating ball dan rack dan pinion.
Tipe recirculating ball Shaft atau poros cacing, sehingga nut (mur)
kemudi akan bergerak mendatar kekiri atau kekanan. Sementara mur
bergerak, sector shaft juga ikut berputar menggerakkan pitman arm yang
diteruskan ke roda depan melalui batang-batang kemudi (steering link).
3. Steering linkage
Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga
gerak dari steering gear ke roda depan. Walaupun mobil bergerak naik dan
turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan ke roda-roda depan dengan
sangat tepat setiap saat. Ada beberapa tipe steering linkage dan konstruksi
joint yang dirancang untuk tujuan tersebut. Bentuk yang tepat sangat
mempengaruhi ke stabilan pengendaraan.
1. Steering linkage untuk suspensi rigid
Steering lingkage tipe ini terdiri atas pitman arm, drag link, knuckle
arm, tipe rod dan tipe rod end. Tipe rod mempunyai pipa untuk
menyetel panjangnya rod.
2. Steering linkage untuk suspensi independen
Pada tipe ini terdapat sepasang tipe rod yaitu yang disambungkan
dengann relay rod (pada tipe rack and pinion) rack berfungsi

Teknik Mesin Otomotif D-III Institut Teknologi Indonesia


Aditia Sukma Sejati
0121803006 Sistem Kemudi
sebagai relay rod. untuk menyetel panjangnya rod, maka dipasangkan
sebuah pipa diantara tipe rod dan tipe rod end.

D. Langkah pemeriksaan pada system kemudi


1. Pemerikasaan sistem kemudi
a. Pemeriksaan kebebasan roda kemudi pada (steering wheel).
Putar roda depan hingga pada posisi lurus kemudian putar roda kemudi
perlahan-lahan tetapi jangan sampa roda bergerak. Besarnya gerakan
roda kemudi pada saat ini disebut denagnb kebebasan (free
play). Besarnya kebebasn tergantung pada model mobil, tetapi
biasanya tidak melebihi dari 30 mm. bila kebebasannya berlebihan ,
penybabnya dapat berasal dari salah satu diantaranya:
b. Pemerikasaan steering coloumn gerakan roda kemudi keatas
kebawah, kiri kanan, maju mundur. Periksa apakah roda kemudi
terpasang dengan baik pada main shaft keadannya longgar dan apakah
steering coloumn terpasang dengan kuat.
c. Pemerikasaan kelonggaran steering lingkage bagian depan mobil
dan goyangkan roda maju mundur, dan dari satu sisi ke sisi lainnya.
Bila gerakannya berlebihan kemungkinan lingkage atau wheel
bearingnya aus.
d. Pemeriksaan kelonggaran bantalan roda (wheel bearing).
Dongkrak bagian depan mobil dan periksa kelonggaran ini dengan
menggoyangkan bagian atas bawah pada tiap roda. Bila tenyata
longgar, penyebabnya kemungkinan suspension arm bushing, ball
joint atau wheel bearing longgar. Periksa kelonggarannya berkurang,
berarti ada bagian selain wheel bearing yang longgar. Bila
kelonggarannya hilang sama sekali berarti penyebabnya berasal dari
bantalan roda yang sudah aus.
e. Pemeriksaan steering gear berat gerakan roda kemudi yang berat
biasanya di sebabkan oleh gaya pengembalian roda-roda yang
berlebihan setelah membelok. Dongkrak naik bagian depan kendaraan,
lepaskan steering gear dan steering lingkage agar dapat memeriksa

Teknik Mesin Otomotif D-III Institut Teknologi Indonesia


Aditia Sukma Sejati
0121803006 Sistem Kemudi
bagian-bagian satu persatu. Bila gerakan gigi kemudi (steering gear)
berat, penyebabnya mungkin kerusakan pada gigi kemudi, penyetelan
preload yang tidak tepat, minyak atau gemuk kurang, bearing atau
bushingnya.
2.     Langkah Pemasangan system kemudi
Berikut adalah langkah pemasangan sistem kemudi pada mobil:
- Langkah kesatu yaitu memasang steering whell pada steering shaft
- Langkah kedua yaitu memasang steering shaft pada steering knuckle
- Langkah ketiga yaitu memasang kembali steering column
- Langkah keempat yaitu memasng pitman arm
- Langkah kelima yaitu memasang relay rod
- Langkah keenam yaitu memasang kembali tipe rod dan ball join
- Langkah ketujuh yaitu memasang kembali baut knuckle arm
- Langkah akhir yaitu memasang baut idle arm pada steering knuckle

E. Perkembangan sistem kemudi


Seiring perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia
untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam
dunia otomotif  khususnya dalam mobil dikenal berbagai macam sistem yang
bekerja. Sistem-sistem itu bekerja saling berkaitan antara satu dengan yang
lain, sehingga jika salah satu dari sistem mengalami kerusakan atau diganti
dengan komponen yang tidak sesuai, maka akan mempengaruhi kerja sistem
yang lain. Sistem power steering merupakan salah satu dari sekian banyak
sistem tersebut. Sistem power steering ini berfungsi menyempurnakan
kenyamanan untuk pengemudi. Sekarang ini banyak mobil-mobil modern
mempunyai ban lebar dengan tekanan yang rendah, sehingga mengakibatkan
bidang singgung ban dengan permukaan jalan bertambah besar, hal ini
mengakibatkan tenaga yang dibutuhkan untuk mengemudikan kendaran
menjadi bertambah besar.
Power steering ini diciptakan untuk meringankan dan memberikan
kenyamanan pengemudi dalam mengemudi. Power steering biasanya
digunakan pada kendaraan besar, tetapi sekarang ini juga digunakan pada

Teknik Mesin Otomotif D-III Institut Teknologi Indonesia


Aditia Sukma Sejati
0121803006 Sistem Kemudi
mobil-mobil penumpang yang berukuran kecil. Sistem power steering ini
menggunakan fluida untuk memperoleh momen yang besar dalam menekan,
sehingga dalam pengemudian menjadi ringan. Untuk mobil-mobil modern
sekarang ini apabila sistem kemudinya tidak memakai power steering 
lainnya.

Teknik Mesin Otomotif D-III Institut Teknologi Indonesia


Aditia Sukma Sejati
0121803006 Sistem Kemudi
III. Alat dan Bahan

Gambar IV.3.1 Kunci ring 12 dan 17

Gambar IV.3.3 Kunci roda

Gambar IV.3.4 Dongkrak Mobil

Teknik Mesin Otomotif D-III Institut Teknologi Indonesia


Aditia Sukma Sejati
0121803006 Sistem Kemudi

Gambar I.3.3 Jack Stand

IV.4 Prosedur Percobaan

Teknik Mesin Otomotif D-III Institut Teknologi Indonesia


Aditia Sukma Sejati
0121803006 Sistem Kemudi
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Mengendurkan mur roda menggunakan kunci roda
3. Mendongkrak bagian depan mobil, lalu ditahan menggunakan jack stand
pada bagian chassis
4. Melepas baut roda kiri dan kanan bagian depan
5. Melepas mur 17mm pengikat dari tie rod
6. Melepas baut 12mm pengikat dari poros pemindah
7. Melepas empat baut 17mm pengikat dari rack and pinion housing
8. Melepas baut 12mm dudukan dari cover batang kemudi
9. Melepas baut 17mm pengikat dari roda kemudi
10. Melepas batang kemudi dari cover batang kemudi
11. Dilakukan pengecekan setiap komponen sistem kemudi
12. Jika ada kerusakan pada komponen, perlu dilakukan penggantian
13. Berikan pelumas berupa gemuk pada komponen yang saling bergesekan
seperti rack and pinion gear, spider bearing dan lainnya
14. Pasang kembali seluruh komponen sistem kemudi

IV.6 Analisa

Teknik Mesin Otomotif D-III Institut Teknologi Indonesia


Aditia Sukma Sejati
0121803006 Sistem Kemudi
Pada praktikum kali ini dengan judul “Sistem Kemudi” dapat dianalisa
bahwa sistem EPS (Electric Power Steering) adalah sistem yang membantu
pengoperasian steering waktu dibelokan dengan menggunakan motor listrik
yang dipakai pada kendaraan kecil dan sedang. Power steering elektrik
merupakan sistem power kemudi yang memanfaatkan aliran listrik (motor
listrik) didalam. Kemudi merupakan bagian terpenting dari sebuah kendaraan
yang berfungsi untuk membelokkan roda depan mobil sehingga arah jalan
mobil sesuai dengan yang diinginkan pengemudi.
Tujuan praktikum kali ini yang pertama adalah untuk mengetahui
fungsi dari sistem kemudi, memahami cara kerja sistem kemudi,
mengetahui komponen-komponen sistem kemudi, dan untuk mengetahui
masalah atau kerusakan yang dapat terjadi dalam sistem kemudi bahkan
mengetahui cara memperbaiki kerusakan pada sistem kemudi.
Langkah pertama pengujian siapkan peralatan yang akan digunakan
pada praktikum setelah semua peralatan yang kita butuhkan sudah terkumpul
jika sudah siap barulah mulai kendorkan baut roda depan selanjutnya
dongkrak mobil dibagian depan mobil, sesudah didongkrak tempatnya jack
stand atau penyangga pada bagian chasis yang kuat pada sisi kanan dan kiri
mobil “bagian depan” lalu setelah jack stand sudah terpasang, maka langkah
selanjutnya yakni dengan kendorkan dan lepas baut pengikat pada bagian
roda depan dan kemudian langkah selanjutnya pelepasan roda depan setelah
itu dengan tarik keluar setelah terlepas kemudian lepaskan terlebih dahulu
sistem kemudi kendaraan dari rangka atau roda lalu lepaskan juga tierod dari
ujung rak dan lepaskan baut pengunci rumah pinion dari rumah rak kemudian
cabut pinion dari rumah rak namun terlebih dahulu buka pengunci pinion,
pukul secara perlahan pada batang pinion menggunakan palu plastik agar
lebih mudah dalam pencabutan lalu lepaskan pengunci/penahan rak pada
salah satu ujung rak dengan menggunakan kunci inggris setelah terlepas
cabut rak dari rumah rak secara perlahan, perhatikan gigi pada rak serta gigi
cacing pada pinion, usahakan masih tetap dalam keadaan baik dan tidak ada
gigi yang patah.

Teknik Mesin Otomotif D-III Institut Teknologi Indonesia


Aditia Sukma Sejati
0121803006 Sistem Kemudi

IV.7 Kesimpulan

Teknik Mesin Otomotif D-III Institut Teknologi Indonesia


Aditia Sukma Sejati
0121803006 Sistem Kemudi
Pada praktikum kali ini dengan judul “Sistem Kemudi” dapat disimpulkan
bahwa:
1. Kemudi merupakan bagian terpenting dari sebuah kendaraan yang
berfungsi untuk membelokkan roda depan mobil sehingga arah jalan
mobil sesuai dengan yang diinginkan pengemudi.
2. Sistem EPS (Electric Power Steering) adalah sistem yang membantu
pengoperasian steering waktu dibelokan dengan menggunakan motor
listrik yang dipakai pada kendaraan kecil dan sedang.
3. Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda depan,
tetapi dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi
reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan.
4. Power steering elektrik merupakan sistem power kemudi yang
memanfaatkan aliran listrik (motor listrik) didalam.

Teknik Mesin Otomotif D-III Institut Teknologi Indonesia

Anda mungkin juga menyukai