Disusun oleh:
Kelas : C16
FAKULTAS HUKUM
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia masih dualistis, yaitu bahwa disamping hukum agraria adat berlaku
hukum tanah barat.Yang dimaksud hukum adat ialah adat kebiasaan yang
tidak tertulis, sedangkan hukum barat itu terdiri dari pereturan-peraturan yang
Belanda pada tahun 1811 pada waktu Indonesia dipengaruhi oleh pikiran Raffles
B. Rumusan Masalah
Agraria Nasional. ?
3. Menjelaskan tentang Undang-undang Pokok Agraria Hukum Agraria
Nasional ?
BAB II
PEMBAHASAN
17 Agustus 1945 oleh soekarno dan Mohamad Hatta atas nama bangsa indonesia
berlakunya hukum kolonial dan saat mulai berlakunya hukum nasional, sedangkan
indonesia terbatas dari penjajahan bangsa asing dan memiliki kedaulatan untuk
UUD 1945 meletakkan dasar politik agraria nasional yang dimuat dalam
pasal 33 ayat 3, yaitu ’’bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung untuk
Dengan demikian, tujuan dari penguasaan oleh negara atas bumi,air, dan kekayaan
merdeka, yaitu :
(UUDS) 1950, pasal 192 konstitusi Republik indonesia serikat (KRIS) dan pasal 2
dalam garis besarnya bahwa peraturan-peraturan hkum yang berlaku pada zaman
2. Faktor material
hukum ini dapat meliputi hukum, subjek maupun objek. Menurut hukumnya,
yaitu disuatu pihak berlaku hukum agraria barat yang diatur dalam KUH perdata
maupun agrarische wet, di pihak lain berlaku hukum agraria adat yang diatur
dalam hukum adat tentang tanah masing – masing. Menurt subjeknya, hukum
agraria barat berlaku bagi orang – orang yang tunduk pada hukum barat, dipihak
lain hukum agraria adat berlaku bagi orang – orang yang tunduk pada hukum adat.
Menurut objeknya, di satu pihak ada hak-hak atas tanah yang diperuntukan bagi
orang-orang yang tunduk hukum barat, di pihak lain ada hak-hak ats tanah yang
diperuntukkan bagi orang – orang yang tunduk pada hukum adat. Adanya sifat
dualisme hukum ini membawa konsekuensi, baik dari sistem hukum maupun segi
hak dan kewajiban bagi subjek hukumnya. Sifat dualisme hukum ini
Dari faktor ideal (tujuh negara),sudah tentu tujuan hukum agraria tidak
pembukaan UUD dan tujuan penguasaan bumi,air dan kekayaan alam yang
1945.
1. Lapangan sosial
2. Lapangan ekonomi
3. Lapangan etika.
Dalam menyusun hukum agraria nasional boleh mengadopsi hukum agraria lain
sepanjang tidak bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945. UUD 1945
yang akan mengantikan hukum agraria kolonial , yang sesuai dengan pancasila
dan UUD1945 sudah dimulai pada tahun 1948 dengan membentuk kepentingan
rangkayan peroses yang cukup panjang, maka baru pada tanggal 24 september
(UUPA).
Panitia ini di bentuk dengan penetapan presiden No.16 tahun 1948 tanggal 21 mei
Panitia agraria yogya dibubarkan dengan keputusan presiden no.36 tahun 1951
soenarjo dan diajukan kepada dewan perwakilan rakyat (DPR) melalui amanat
Berdasarkan dekrik presiden tanggal 5 juli 1959 kita kembali kepada UUD 1945.
waktu yang lalu disusun berdasarkan UUDS 1950, maka dengan surat presiden
tanggal 23 maret 1960 rancangan tersebut ditarik kembali dan disesuaikan dengan
UUD 1945.
yang dinyatakan dalam pasal 2 ayat (1) UUPA, yaitu ats dasar ketentuan dalam
pasal 33 pasal ayat (3) undang-undang dasar dan hal-hal sebagai yang dimaksud
dalam pasal 1, bumi, air, dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang
terkandung didalamnya itu pada tingkat tertinggi dikuasai oleh negara, sebagai
pembentukan politik dan hukum agraria nasional, yang berisi perintah kepada
negara agar bumi, air, dan kekayaan alamyang terkandung didalamnya yang
ini mengenai struktur perangkat hukum, konsepsi yang mendasari maupun isinya.
karena didalamnya memuat program yang dikenal dengan panca program agraria
Agraria
peraturan dan keputusan yang dibuat pada masa pemerintahan hindia belanda
1) Agrarishe wet stb. 1870 no.55 sebagai yang termuat dalam pasal 51 IS stb.
1925 no.447.
No.118.
No 94f.
stb.1877 No 55.
bagi negara dan rakyat, terytama rakyat tani dalam rangka masyarakat yang
1. Wilayah indonesia yang terdiri dari bumi, air, ruang angkasa, dan
tanah air dari rakyat indonesia yang bersatu sebagai bangsa indonesia
(pasal 1 UUPA).
2. Bumi air ruang angkasa dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
merupakan karunia tuhan yang maha esa kepada bangsa indonesia dan
diberi wewenang untuk menguasai bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan
Pengakutan tersebut disertai syarat bahwa hak ulayat tersebut masih ada,
warga negara indonesia tanpa dibedakan asli dan tidak asli. Badan hukum
sistem hukum yang akan diberikan harus sesuai dengan kesadaran hukum
masyarakat.
dengan asas dan jiwa UUPA. Selain itu demngan melakukan pendaftaran
tanah atas bidang-bidang tanah yang ada diwilayah indonesia yang bersifat
atas tanah.
Dalam UUPA dimuat 8 asas dari hukum agraria nasional. Asas – asas ini
kerena sebagai dasar dengan sendirinya harus menjiwai pelaksanaan dari UUPA
berikut
1. Asas kenasionalan
5. Asas hanya negara indonesia yang mempunyai hak milik atas tanah.
7. Asas tanah pertanian harus dikerjakan atau diusahakan secara aktif oleh
tercapailah unifikasi hukum agraria yang berlaku diindonesia, yang sesuai dengan
dijadikan dasar dikarenakan hukum tesebut dianut oleh sebagian besar rakyat
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
dan Mohamad Hatta atas nama bangsa indonesia sebagai tanda terbentuknya
negara kesatuan RI sebagai suatu bangsa yang merdeka. Dari segi yuridis,
saat mulai berlakunya hukum nasional, sedangkan dari segi politis, peroklamasi
agraria nasional, adalah faktor formal, faktor materil,faktor ideal, faktor agraria
kolonial , yang sesuai dengan pancasila dan UUD1945 sudah dimulai pada tahun
undang agraria.
kebahagian, dan keadialn bagi negara dan rakyat, terytama rakyat tani dalam
yang tidak saya ketahui jadi saya saran kan kepada si pembaca untuk mengkeritik
Aksara,jarkarta,1984.
perss,jarkarta 1986.