Anda di halaman 1dari 5

Nahwu Shorof Praktis Tulis kata kunci disini...

Belajar Nahwu Shorof Dengan Praktis, Mudah Dan Efektif

 BERANDA DAFTAR ISI NAHWU SHOROF CARA TERMUDAH PERNIK LATIHAN

Home » Pernik » Huruf Syarat SEPATU MURAH-BERKUALITAS

Huruf Syarat

INSTRUMENT

Huruf Syarat Dalam Ilmu Nahwu


Assalamu'alaikum wr.

ME

    
shorofmudah.blogspot.com

POPULAR POSTS
"Dimana ada syarat, pasti ada jawab". Kalimat tersebut memang demikian adanya dalam
ilmu nahwu. Namun sebelum menjadi suatu kalimat / jumlah syarthiyyah, kita mesti tahu
Huruf 'Athaf dan Contohnya |
dulu adawat syaratnya terlebih dahulu. Adawat syarat ada dua: huruf syarat dan isim Nahwu Praktis
syarat. Yang biasa menyebabkan fi'il yang berada setelah huruf / isim syarat itu berganti
istilah menjadi fi'il syarat. Dalam tulisan nahwu shorof praktis ini, akan dibahas tentang
Ma'rifat | Nakiroh Beserta
huruf syarat / huruf syartiyah-nya saja sebagaimana yang dijelaskan dalam jaami'ud Contoh | Nahwu Praktis
duruus al-'arobiyyah.
Imam Musthafa al-Ghulaayainiy menyebutkan huruf-huruf syarat sebagai berikut: Na'at Man'ut | Contohnya |
‫ ﻟَﻤﱠﺎ‬،‫ أَﻣﱠﺎ‬،‫ ﻟَ ْﻮ َﻣﺎ‬،‫ ﻟَ ْﻮ َﻻ‬،‫ ﻟَ ْﻮ‬،‫ ْإذ َﻣﺎ‬،‫إن‬
ْ Nahwu Praktis
Mari kita bahas bersama-sama. Mohon koreksi jika terdapat kekeliruan
1. ‫ ِإ ْن‬dan ‫ْإذ َﻣﺎ‬ Amil Nawashib | Contohnya
Kedua huruf ini adalah huruf yang merubah i'rob 2 fi'il mudlore menjadi jazm, sebagaimana Dalam Al-Quran | Nahwu
Praktis
disebutkan dalam amil jawazim. Fi'il mudlore yang pertama disebut fi'il syarat dan
fi'il mudlore yang kedua disebut fi'il jawab. Seperti dalam surat Muhammad ayat 7: I'rob & Tanda I'rob | Nahwu
‫ﺼ ْﺮ ُﻛ ْﻢ‬
ُ ‫ﺼ ُﺮوا اﷲَ َﯾ ْﻨ‬
ُ ‫إن َﺗ ْﻨ‬
ْ Praktis

"Jika kalian menolong (agama) Allah, (maka) Allah akan menolong kalian"

Penting
LABELS

ُ ‫ ﯾَ ْﻨ‬adalah fi'il mudlore kategori fi'il lima yang beri'rob jazm dengan
Kata ‫ﺼ ُﺮ ْوا‬
Cara Termudah (8)
ْ
membuang nun (hadzfu nun) sebagai fi'il syarat yang dimasuki huruf syarat ‫إن‬.
ُ ‫ ﯾَ ْﻨ‬adalah fi'il mudlore yang beri'rob jazm dengan tanda jazm
Demikian pula kata ‫ﺼ ْﺮ‬
Latihan (1)
sukun sebagai fi'il jawab.
Nahwu (29)

2. ‫َﻟ ْﻮ‬ Pernik (29)


Huruf syarat ini terbagi menjadi dua macam:
a. Huruf syarat untuk suatu perbuatan yang sudah Shorof (11)
berlalu (‫ﺎض‬
ٍ ‫) َﻣ‬
Hal ini dikarenakan tidak terjadinya sesuatu yang lain. Huruf ini disebut juga:
ُ
‫َﺎع‬ ٍ ‫َﺧ ْﺮف ْاﻣ ِﺘﻨ‬
ٍ ‫َﺎع ِﻻ ْﻣ ِﺘﻨ‬
"Haraf yang membatalkan/mencegah sesuatu terjadi karena tercegahnya/tidak
terjadinya sesuatu yang lain"
Atau disebut juga:
ُ ُ ‫ﺎن َﺳ َﯿ َﻘ ُﻊ ﻟ‬ ٌ ‫َﺣ ْﺮ‬
َ ‫ف ﻟِ َﻤﺎ َﻛ‬
ِ ‫ِﻮﻗ ْﻮ ِع َﻏﯿ‬
‫ْﺮ ِه‬
"Haraf untuk menyatakan suatu peristiwa yang akan terjadi (namun tidak) karena telah
terjadi peristiwa lain"
Dalam Bahasa Indonesia, kita menyebutnya dengan 'pengandaian'. Perhatikan contoh
berikut:
ََ ‫ﻟَ ْﻮ ﺟ ْﺌ َﺖ‬
َ ‫ﻷ ْﻛ َﺮ ْﻣُﺘ‬
‫ـك‬ ِ
"Seandainya kamu datang, pasti aku akan memuliakanmu"

Penting

Yang digarisbawahi berarti itu jawab syarat

ََ tidak terjadi
Nah, 'memuliakan' itu tidak terjadi karena 'datang' pun tidak. Jadi ‫ﻷ ْﻛ َﺮ ْﻣﺘُ َﻚ‬
(‫ )إ ْﻣﺘِﻨَﺎع‬karena ‫ ِﺟ ْﺌ َﺖ‬pun tidak terjadi (‫َﺎع‬ ِ Hal ini tidak mungkin diungkapkan kecuali
ٍ ‫)ﻻ ْﻣﺘِﻨ‬.
untuk waktu dan perbuatannya sudah lampau. Karena tidak mungkin diungkapkan: "Andai
kamu datang" untuk waktu yang sedang atau yang akan terjadi.
Hal ini seperti terdapat dalam surat Hud ayat 118:
ً ‫اﺣﺪ‬
‫َة‬ ً ‫ﺎس أُﻣ‬
ِ ‫ﱠﺔ َو‬ َ َ‫ﱡﻚ ﻟ‬
َ ‫ــﺠ َﻌ َﻞ اﻟﱠﻨ‬ َ ‫َوﻟَ ْﻮ َﺷﺂ َء َرﺑ‬
"Andai Allah berkehendak, pastilah Allah jadikan manusia itu satu ummat (tidak
terpecah-belah)"
'Persatuan umat manusia' (dalam satu agama) tidak terjadi karena 'kehendak Allah'-pun
tidak.
b. Huruf syarat untuk suatu perbuatan yang akan
dilakukan (‫) ُﻣ ْﺴ َﺘ ْﻘﺒَﻞ‬
Huruf ‫ ﻟَ ْﻮ‬dengan jenis ini, sama artinya dengan ‫إن‬. ْ Jika demikian, maka huruf ini tidak
berfungsi ‫( ا ْﻣﺘِﻨَﺎع‬mencegah suatu perbuatan seperti ‫ ﻟَ ْﻮ‬pada poin 'a'), tapi hanya keterkaitan
ْ Juga kebanyakan fi'il yang berada setelah
fi'il jawab dengan syarat semata seperti ‫إن‬.
huruf ini adalah fi'il mustaqbal (yang akan datang) secara makna, tidak secara bentuknya.
Contoh dalam surat An-Nisa ayat 9:
ً ِ ‫ﱠﺔ‬ ً ‫ِﻦ َﺧْﻠﻔِﻬ ْﻢ ُذ ﱢرﯾ‬ َ ‫ﺶ اﻟﱠ ِﺬﯾ‬ ْ ‫َوْﻟﯿ‬
ِ ‫ﺿ َﻌﺎﻓﺎ َﺧ ُﺎﻓ ْﻮا َﻋﻠَﯿ‬
‫ْﻬ ْﻢ‬ ِ ْ ‫ْﻦ ﻟَ ْﻮ َﺗ َﺮ ُﻛ ْﻮا ﻣ‬ َ ‫َﺨ‬
"Hendaklah orang-orang yang jika mereka meninggalkan generasi yang lemah setelah
mereka, merasa khawatir atas mereka (generasi itu)"
'Orang-orang harus merasa khawatir jika meninggalkan generasi yang lemah', ini adalah
kalimat anjuran yang bersifat mustaqbal (masa mendatang) bukan masa yang sudah lewat
(madli), sekalipun fi'il yang berada setelah huruf ‫ ﻟَ ْﻮ‬bentuknya adalah fi'il madli, yakni ‫َﺮ ُﻛ ْﻮا‬
َ ‫ﺗ‬.
Tapi segi maknanya, ia bermakna mustaqbal.
Namun, terkadang fi'il yang berada setelah ‫ ﻟَ ْﻮ‬ini ada juga yang mustaqbal secara lafad
(bentuk) dan makna tapi tidak mempengaruhi i'rob fi'il mudlore tersebut. Contoh:
َ ‫ــﺴﺮ ْرﻧَﺎ ِﺑﻠِ َﻘﺎﺋ‬َ َ
‫ِﻚ‬ ِ ُ ‫ﻟ ْﻮ َﺗ ُﺰ ْو ُرﻧَﺎ ﻟ‬
"Jika Anda (akan) berkunjung pada kami, pasti kami senang bertemu dengan Anda"
Ini sama artinya dengan:
‫إن َﺗ ُﺰ ْرﻧَﺎ‬
ْ

Penting

Kedua jenis ‫ ﻟَ ْﻮ‬ini sama-sama menuntut adanya jawab (reaksi) sebagaimana huruf
syarat secara umum.

Untuk jawab-nya boleh memakai lam taukid seperti firman Allah dalam surat al-
Anbiyaa ayat 22:
ٌ ‫ﺎن ِﻓﯿْﻬ َﻤﺎ آﻟِﻬ‬
‫َﺔ ﱠإﻻ اﷲُ ﻟَ َﻔ َﺴ َﺪ َﺗﺎ‬ ِ َ ‫ﻟَ ْﻮ َﻛ‬
"Andaikan di bumi dan di langit ada tuhan lain selain Allah, niscaya keduanya akan
hancur"
Ataupun tidak memakai lam taukid, seperti dalam surat al-Waaqi'ah ayat 70:
ً ‫َﺸﺂ ُء َﺟ َﻌْﻠﻨَﺎ ُه أُ َﺟ‬
‫ﺎﺟﺎ‬ َ ‫ﻟَ ْﻮ ﻧ‬
"Andaikan kami berkehendak, pasti kami jadikannya (air hujan) asin"

Penting

Adapun jika fi'il setelah huruf ‫ ﻟَ ْﻮ‬itu merupakan fi'il mudlore yang nafyi, maka tidak
boleh memakai lam taukid.

Contoh:
‫ْت ﻟَ ْﻢ َﺗ ْﻨ َﺪ ْم‬ ْ ‫ﻟَ ِﻮ‬
َ ‫اﺟ َﺘ َﻬﺪ‬
"Andai kamu bersungguh-sungguh, niscaya kamu tak kan menyesal"
3. ‫ َﻟ ْﻮ َﻻ‬dan ‫َﻟ ْﻮ َﻣﺎ‬
Dua huruf syarat yang menunjukkan tercegahnya sesuatu karena keberadaan sesuatu faktor
yang lain. Ini berbeda dengan ‫ﻟَ ْﻮ‬. Harus lebih teliti dalam hal ini!
Jika ‫ ﻟَ ْﻮ‬merupakan ‫َﺎع‬ ُ َ َ َ
ٍ ‫ َﺣ ْﺮف ا ْﻣﺘِﻨ‬sedangkan ‫ ﻟ ْﻮﻻ‬dan ‫ ﻟ ْﻮﻣَﺎ‬merupakan:
ٍ ‫َﺎع ِﻻ ْﻣﺘِﻨ‬
‫ِﻮ ُﺟ ْﻮ ٍد‬
ُ ‫َﺎع ﻟ‬ ُ
ٍ ‫َﺣ ْﺮف ْاﻣ ِﺘﻨ‬
"Huruf yang menunjukkan tercegahnya sesuatu karena ada sesuatu yang lain"
Ok, kita teliti contoh berikut:
ُ ‫ﻟَ ْﻮ َﻻ َر ْﺣ َﻤ ُﺔ اﷲِ ﻟَﻬَﻠَ َﻚ اﻟﱠﻨ‬
‫ﺎس‬
"Seandainya tidak ada karunia Allah, niscaya manusia itu binasa"
ُ ‫ )ﻟَ َﻬﻠَ َﻚ اﻟﻨﱠ‬tercegah (‫ )إﻣﺘﻨﺎع‬karena keberadaan (ٍ‫ُﺟ ْﻮد‬
Kehancuran manusia (‫ﺎس‬ ُ ‫ )ﻟِﻮ‬rahmat Allah
(‫)ر ْﺣﻤَﺔ اﷲ‬
َ
Demikian pula contoh:
‫ﺎع أَ ْﻛ َﺜ ُﺮ ْاﻟﻌِْﻠ ِﻢ‬
َ ‫ﻀ‬ ُ ‫ﻟَ ْﻮ َﻣﺎ ْاﻟ ِﻜ َﺘﺎﺑ‬
َ َ‫َﺔ ﻟ‬
"Andaikan tidak ada penulisan (pembukuan), niscaya kebanyakan ilmu akan hilang"

Penting

Kedua huruf ini hanya masuk pada mubtada-khobar, namun kebanyakan khobar ‫ﻟَ ْﻮ َﻻ‬
ini dibuang.

Jika diperkirakan kedua contoh tadi:


‫ﺎس‬ ُ ‫ﺎﺻﻠَ ٌﺔ( ﻟَﻬَﻠَ َﻚ اﻟﱠﻨ‬
ِ ‫)ﺣ‬ َ ِ‫ﻟَ ْﻮ َﻻ َر ْﺣ َﻤ ُﺔ اﷲ‬
‫ﺎع أَ ْﻛ َﺜ ُﺮ ْاﻟﻌِْﻠ ِﻢ‬
َ ‫ﻀ‬ َ َ‫ﺎﺻﻠَ ٌﺔ( ﻟ‬
ِ ‫)ﺣ‬ ُ ‫ﻟَ ْﻮ َﻣﺎ ْاﻟ ِﻜ َﺘﺎﺑ‬
َ ‫َﺔ‬
Selain itu, kedua huruf syarat ini membutuhkan jawab sebagaimana ‫ﻟَ ْﻮ‬. Demikian pula,
jawabnya boleh menggunakan lam taukid atau tidak.

4. ‫َأ ﱠﻣﺎ‬
Huruf yang menempati huruf dan fi'il syarat. Kalimat yang disebut setelah huruf ‫أﻣﱠﺎ‬
merupakan jawab dari syarat tersebut yang diwakili oleh ‫أَﻣﱠﺎ‬. Oleh karena itu, jawab dari ‫أَﻣﱠﺎ‬
mesti dimasuki 'fa jawab' untuk menjaga keterkaitan (‫)اﻟﺮﺑﻂ‬. Contoh:
‫ْﺮ ْاﻟ َﺤ ﱢﻖ‬
َ ‫ﻼ أَُﻗ ْﻮ ُل َﻋﯿ‬
َ ‫أَﻣﱠﺎ أَﻧَﺎ َﻓ‬
"Adapun saya, (maka) tidak mengatakan kecuali kebenaran"
Maknanya adalah:
‫ْﺮ ْاﻟ َﺤ ﱢﻖ‬
َ ‫ﻼ أَُﻗ ْﻮ َل َﻏﯿ‬
َ ‫ْﺊ َﻓ‬
ٍ ‫ِﻦ َﺷﯿ‬ ُ ‫َﻣ ْﻬ َﻤﺎ ﯾ‬
ْ ‫َﻜ ْﻦ ﻣ‬
"Apapun yang terjadi, aku tidak mengatakan kecuali kebenaran"
ُ ‫ َﻣ ْﻬﻤَﺎ ﯾ‬ini diwakili dengan huruf ‫أَﻣﱠﺎ‬.
ٍ ‫ِﻦ َﺷﯿ‬
Nah, ‫ْﺊ‬ ْ ‫َﻜ ْﻦ ﻣ‬
Huruf ‫ أَﻣﱠﺎ‬ini, memiliki dua fungsi; fungsi merinci (tafshil) ataupun memperkuat (taukid).
- Huruf ‫ أ ﱠﻣﺎ‬yang berfungsi tafshil, memang merupakan asal fungsi huruf ini.
Sebagaimana firman Allah dalam surat ad-Dluha ayat 9-11:
َ ‫َﺮ َوأَﻣﱠﺎ ِﺑﻨ ِْﻌ َﻤ ِﺔ َرﺑ‬
‫ﱢﻚ َﻓ َﺤ ﱢﺪ ْث‬ ْ ‫ِﻞ َﻓ َﻼ َﺗ ْﻨﻬ‬ ‫َﺮ َوأَﻣﱠﺎ ﱠ‬
َ ‫اﻟﺴﺎﺋ‬ َ ‫ــﺄﻣﱠﺎ ْاﻟ َﯿ ِﺘ ْﯿ َﻢ َﻓ‬
ْ ‫ﻼ َﺗ ْﻘﻬ‬ َ ‫َﻓ‬
"Adapun anak yatim, janganlah kamu menghardiknya, (adapun) peminta-minta
janganlah kamu mengusirnya dan (adapun) nikmat tuhanmu hendaklah kamu
membicarakannya (sebagai ekspresi rasa syukur)"
- Sedangkan sebagai huruf yang berfungsi memperkuat (taukid), maka inilah
yang dimaksud sebagai huruf syarat. Yakni ‫ أَﻣﱠﺎ‬menempati huruf dan fi'il syarat: ‫ْﺊ‬
ٍ ‫ِﻦ َﺷﯿ‬
ُ ‫َﻣ ْﻬﻤَﺎ ﯾ‬
ْ ‫َﻜ ْﻦ ﻣ‬
sebagaimana yang telah saya sebutkan beserta contohnya
5. ‫َﻟ ﱠﻤﺎ‬
Huruf syarat yang terakhir adalah ‫ﻟَﻤﱠﺎ‬. Huruf syarat ini diperuntukkan untuk menunjukkan
keberadaan / terjadinya sesuatu karena keberadaan / terjadi sesuatu yang lain. Maka dari
itulah huruf ini disebut:
‫ِﻮ ُﺟ ْﻮ ٍد‬ ُ ‫َﺣ ْﺮ‬
ُ ‫ف ُو ُﺟ ْﻮ ٍد ﻟ‬
"Huruf (yang menunjukkan) keberadaan sesuatu karena keberadaan (sesuatu yang lain)"
Huruf ini khusus masuk pada fi'il madli dan menuntut adanya dua kalimat yang keberadaan
kalimat terakhir dikarenakan keberadaan/terjadinya kalimat yang pertama. Yang pertama
disebut syarat (aksi) dan kalimat kedua disebut jawab (reaksi). Sebagai contoh:
‫ﻟَﻤﱠﺎ َﺟﺎ َء أَ ْﻛ َﺮ ْﻣُﺘ ُﻪ‬
"Tatkala ia telah datang, maka aku memuliakannya"

Penting

Jawab untuk huruf syarat ini harus berupa kalimat yang diawali fi'il madli (jumlah
fi'liyah) atau kalimat yang diawali dengan isim (jumlah ismiyah) yang dimasuki
‫إ َذا ُﻓ َﺠﺎﺋِﯿَ ٍﺔ‬

Seperti terdapat dalam firman Allah surat al-Ankabut ayat 65:


‫ُﺸ ِﺮ ُﻛ ْﻮ َن‬ ‫ﺎﻫ ْﻢ إﻟَﻰ ْاﻟﺒ ﱢ‬
ْ ‫َﺮ إ َذا ُﻫ ْﻢ ﯾ‬ ‫َﻓــﻠَﻤﱠﺎ ﻧ ﱠ‬
ُ ‫َﺠ‬
"Lalu tatkala ِAllah selamatkan mereka ke daratan, (maka) tiba-tiba mereka
menyekutukan (kami)"
َ Seperti Firman-Nya dalam surat Luqman ayat
Atau jumlah ismiyah yang sudah dimasuki ‫ف‬.
32:
‫ﺼ ٌﺪ‬
ِ ‫ُﻘ َﺘ‬ ‫ﺎﻫ ْﻢ إﻟَﻰ ْاﻟﺒ ﱢ‬
ْ ‫َﺮ َﻓ ِﻤ ْﻨ ُﻬ ْﻢ ﻣ‬ ‫َﻓــﻠَﻤﱠﺎ ﻧ ﱠ‬
ُ ‫َﺠ‬
"Lalu tatkala Kami selamatkan mereka ke daratan, (maka) di antara mereka ada yang
tetap menempuh jalan yang lurus"
Penting

Di antara ulama nahwu, ada yang menjadikan ‫ ﻟَﻤﱠﺎ‬sebagai dhorof zaman yang
semakna dengan ‫ْﻦ‬
َ ‫ ِﺣﯿ‬yang diidlofatkan pada kalimat syarat. Pendapat ini terkenal di
kalangan ulama i'rob. Sedangkan ulama yang memperdalam hal ini menyebutkan
bahwa ‫ ﻟَﻤﱠﺎ‬adalah huruf yang berfungsi untuk mengikat (‫)راﺑِﻂ‬
َ

Ok sobat, demikianlah pembahasan tentang huruf-huruf syarat dalam ilmu nahwu.


Semoga pembahasan ini dapat difahami dengan mudah dan praktis. Mohon maaf apabila
ada kekeliruan dan terima kasih
Wassalamu'alaikum wr.

Demi kemajuan blog ini, besar harapan kami Anda berkenan untuk menyempatkan untuk
berkomentar atau request pembahasan yang belum ada.

Terima kasih Anda telah membaca tulisan / artikel di atas tentang:


Judul: Huruf Syarat
Ditulis Oleh Miens
Semoga informasi mengenai Huruf Syarat memberi manfaat bagi Anda. Jangan lupa share artikel ini jika sangat
dibutuhkan, di bawah ini:

 Google  Facebook  Twitter

Pernik

RELATED POSTS

Huruf Jawab Huruf Taukid Huruf Dalam Ilmu Nahwu

 Previous Post Next Post 

10 komentar
 Unknown  January 10, 2020 at 3:59 PM

Balas
Sangat puas ‫؃‬

 Unknown  January 12, 2020 at 12:19 AM

Balas
Alhamdulillah,
Jazakallah ahsanal jaza

 Miens  January 13, 2020 at 11:26 AM

Balas
Alhamdu lillaah
Aamiin yaa rabb

 Unknown  February 17, 2020 at 5:02 PM

Balas
Alhamdulillah bermanfaat
Dan mohon referensinya dimuat

 Miens  February 19, 2020 at 2:13 PM

Balas
Referensinya saya sertakan dalam tulisan kang

 Ari Hilman  August 25, 2020 at 6:02 AM

Balas
terima kasih banyak Kang Miens

 BarayaStore90  August 30, 2020 at 7:05 PM

Balas
Ari hilman: sama2 kang ajengan

 Unknown  September 19, 2020 at 4:21 PM


Balas Mantapэ
Tp sy msh agak bingung dgn perbedaan ammaa dan mahma, krn penjelasannya lbh
banyak ttg mahma?

 naufal_chemistry  November 28, 2020 at 9:38 PM

Balas
bukanya ciri2 jazm itu bisa di tanwin? kok tdk ada tanwinya, ato sy yg kurang jeli?

 Buku Catatan Ku  December 2, 2020 at 8:09 AM

Balas
Request kak, mohon referensi juga ya, terima Kasih ُ

Enter your comment...

Comment as: Google Accoun

Publish Preview

Order Now!!

Tempat Sepatu Murah-Berkualitas

About | Contact | Disclaimer | Privacy Policy | Terms of Service


Copyright © Nahwu Shorof Praktis

Anda mungkin juga menyukai