Analisis Kualitatif Methamfetamine Dalam
Analisis Kualitatif Methamfetamine Dalam
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada
Program Studi Ilmu Kimia Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam
Universitas Islam Indonesia
Disusun oleh:
DIAN NOVITA SARI
No. Mhs: 11 612 050
i
ANALISIS KUALITATIF METHAMFETAMINE
DALAMTABLET DAN URINE DI BADAN NARKOTIKA
NASIONAL, JAKARTA
Disusun oleh:
DIAN NOVITA SARI
No. Mahasiswa: 11 612 050
Yogyakarta,
Mengetahui,
Menyetujui,
Dosen Penguji, Dosen Pembimbing,
ii
KATA PENGANTAR
(PKL) dapat berjalan lancar dan kami dapat menyelesaikan laporan PKL ini tepat
waktu. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Rasulullah
benar.
Kerja Lapangan (PKL) yang berlangsung selama 4 minggu, yakni terhitung sejak
Jakarta. Selama pelaksanaan PKL dan penyusunan laporan ini penulis banyak
memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala
1. Orang tua tersayang di pulau sebrang yang senantiasa tak pernah lelah
2. Bapak Yandi Syukri M.Si,. Apt,. selaku Dekan Fakultas Matematika dan
3. Bapak Riyanto M.Si, Ph.D selaku Ketua Prodi Ilmu Kimia Fakultas
iii
5. Bapak Dwiarso Rubiyanto, M.Si, selaku dosen pembimbing PKL yang
laporan ini.
6. Ibu Rieska Dwi Widayanto, S.Si., M.Si selaku dosen pembimbing instansi.
7. Mbak tanti, mbak cici, mbak sri, mbak flo, mas andre, mbak nur, dan para
penulis di Jakarta.
ulung
10. Mbak nop, Marko, Adis dan Thivoo untuk segala kegilaan yang terjadi di
gubuk kita.
11. Erika Dian Puspita dan Sigit Boediarjo, teman seperjuangan saat penulis
berada di Jakarta.
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua
Penulis
iv
ANALISIS KUALITATIF METHAMFETAMINE DALAM
TABLET DAN URINE DI BADAN NARKOTIKA NASIONAL,
JAKARTA
INTISARI
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya.
Narkoba adalah obat, bahan, atau zat dan bukan tergolong makanan jika diminum,
diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan, berpengaruh terutama pada kerja otak
(susunan saraf pusat), dan sering menyebabkan ketergantungan. Akibatnya, kerja
otak berubah demikian pula fungsi vital organ tubuh lain.
Methamfhetamine merupakan stimulan yang diproduksi secara sintesis dan
termasuk salah satu jenis narkotika yang sering disalahgunakan serta diedarkan
secara ilegal di Indonesia. Penelitian dilakukan pada tablet dan urine yang
mengandung methamfhetamine diidentifikasi menggunakan Kromatografi Lapis
Tispis (KLT) dan Kromatografi Gas-Spektrofotometri Massa (KG-SM). Hasil
identifikasi mendapatkan bahwa terdapat senyawa aktif lain yang terdapat dalam
methamfhetamine baik dalam bentuk tablet maupun urine. Senyawa aktif lain ini
dapat mengakibatkan efek farmakologi sinergik dan non sinergik. Efek
farmakologi sinergik dapat mengakibatkan kematian bagi penggunanya.
ABSTRACT
v
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
menjadi masalah yang serius. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah kasus narkoba
Indonesia dari tahun 2001 sampai 2005 meningkat sebanyak 51,3% per tahun
(Dit.IV/Narkoba BNN,2005).
Narkotika atau sering diistilahkan sebagai drug adalah sejenis zat. Zat
narkotik ini merupakan zat yang mimiliki ciri-ciri tertentu. Narkotik adalah zat
menggunakan sampel hasil metabolit sekunder manusia (urine, darah, rambut, dan
kuku) memiliki peranan yang sangat penting dalam bidang toksikologi forensik
(Abdi, 2004)
Adiktif berbahaya lainnya, yaitu bahan atau zat yang jika dimasukkan dalam
1
2
mengubah pikiran, perasaan dan juga perilaku seseorang dan lebih jauh lagi
mendapatkan perhatian serius dari semua pihak. Hal ini dibuktikan dengan
Dalam hal pemeriksaan jenis narkotika ini maka perlu dicari metode – metode
yang cukup teruji yang dapat menganalisa Narkotika tersebut dengan hasil yang
dengan shabu-shabu. Obat ini dapat ditemukan dalam bentuk kristal, tidak
mempunyai warna maupun bau. Shabu-shabu dikenal juga dengan istilah Ice yang
ketergantungan yang sangat tinggi pada obat ini dan akan berlangsung lama,
bahkan bisa mengalami sakit jantung atau kematian. Istilah lain yang sering
digunakan untuk menyebut shabu-shabu ini, antara lain adalah ice, kristal, ibas,
merasa lebih tahan bekerja, merasa gembira, sukar tidur, dan tidak merasa lapar
(Makarao, 2005).
Belakangan ini penyalahgunaan shabu telah meningkat secara drastis salah
satu contohnya banyak pemakai cocaine yang beralih ke shabu karena harganya
yang lebih murah. Shabu merupakan narkotika yang mudah dibuat oleh sekalipun
Indonesia. Shabu-shabu juga memiliki efek on lebih lama sekitar 9-15 jam
dibanding cocaine yang hanya sekitar 15-20 menit. Shabu-shabu juga lebih
berikut:
1. Apaka benar sampel urine dan tablet yang digunakan positif mengandung
methamfetamine.
2. Bahan kimia apa saja yang terdapat pada sampel urine dan tablet yang
digunakan.
berikut:
methamfetamine.
2. Untuk mengetahui bahan kimia apa saja yang terkadung pada sampel
1. Dapat mengetahui cara analisis kualitatif sampel urine dan tablet yang
dan tablet.
BAB II
LANDASAN TEORI
merupakan masalah yang sulit untuk diatasi, oleh karena itu organisasi ASEAN
Ordonnatie pada tahun 1927 yang mengatur pemakaian opiat, namun jenis
peredaran gelap narkotika pada saat itu belum menjadi sorotan utama karena
masih bisa diatasi, hal ini berlangsung sampai pada proklamasi kemerdekaan
5
6
kembali mengenai penguatan kelembagaan yang suda ada yaitu diganti dengan
efisien.
dan tuntas.
4. Meningkatkan metode terapi dan rehabilitasi dalam merehabilitasi
penyalahgunaan narkoba.
Porpinsi/Kabupaten/Kota.
kewenangannya masing-masing.
maupun masyarakat.
prekusor narkotika.
narkotika.
wewenang.
Nasional
mulai bulan Desember 2004. Struktur organisasi laboratorium ini pada awal
Lab T&R) yaitu salah satu bagian yang ada di BNN, namun sejak 1 April
langsung kepada Kepala BNN dengan Kepala UPT adalah setingkat jabatan
subbagian tata usaha, seksi pengujian kimia dan fisika, seksi pengujian
satuan organisasi dilingkungan BNN dengan instansi lain yang terkait sesuai
Ketua BNN
proses laboratorium.
pelayanan prima.
laboratorium.
2.4.3. Struktur Organisasi UPT Lab BNN
pelayanan, peralatan, bahan yang digunakan, dan tenaga ahli yang profesional).
Narkoba BNN dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan
lainnya. Narkoba adalah obat, bahan, atau zat dan bukan tergolong makanan jika
Akibatnya, kerja otak berubah demikian pula fungsi vital organ tubuh lain
Secara etimologis narkoba atau narkotika berasal dari bahasa Inggris narcose
atau narcosis yang berarti menidurkan dan pembiusan. Narkotika berasal dari
bahasa Yunani yaitu narke atau narkam yang berarti terbius sehingga tidak
sesuatu yang dapat menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan efek stupor
narkotika adalah obat yang dapat menenangkan syaraf, menghilangkan rasa sakit,
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
adalah zat atau obat yang berasa dari tanaman dan bukan tanaman, yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai
narkotika dengan dosis yang diatur oleh seorang dokter untuk kepentingan
2.6. Morfin
dewa mimpi yang dipuja-puja. Nama ini cocok dengan pecandu morfin, karena
merasa play di awang-awang. Morfin adalah jenis narkotika yang bahan bakunya
berasal dari candu atau opium. Sekitar 4-21% morfin dapat dihasilkan dari opium.
Morfin adalah prototipe analgetik yang kuat, tidak berbau, rasanya pahit,
berbentuk kristal putih, dan warnanya makin lama berubah menjadi kecokelatan.
Morfin adalah alkaloid utama dari opium dengan rumus kimia c17H19NO3
(Mardani, 2008).
Apabila terjadi lepas obat yang disebut sindroma abstinen, maka pertama-
tama pasien berada dalam kondisi gelisah, lemah, lelah, nyeri, menguap, air mata
pada punggung dan tungkai, kontraksi otot, mengigil, demam, pernapasan cepat
dan dalam, serta tekanan darah dan denyut nadi meningkat (Hakim, 2004).
Meskipun morfin hanya merupakan salah satu dari berbagai macam
narkotika, tapi para pecandu narkotika kadang disebut sebagai morfinis. Ini
( Hakim, 2004).
2.7. Heroine
Heroine berbentuk seperti bubuk atau puyer. Bentuk heroine seperti ini sering
diberi nama PT, pete, etep, putih, atau bedak. Bubuk ini tampak agak kotor seperti
tepung terigu. Isinya adalah heroin. Ada beberapa tingkat kualitas putaw
laboratorium gelap. Heroin dihasilkan dari bahan baku morfin, asam cuka
anhidrid, dan asetil klorid, dengan peralatan dan temapat sederhana. Serbuk
heroin (putaw) dihasilkan dari getah bunga tanaman candu melalui proses
sugar). Proses pembuatan heroin merupakan aktifitas yang sangat penting dalam
menghentikan pemakaian dan bertahan tanpa putaw selama lebih dari 2 tahun.
Daya toleransi putaw sangat tinggi sehingga dosis pemakaian harus terus naik.
Bila tidak dinaikkan, suatu saat nanti dosisnya pun kurang dan menjadi tidak
bereaksi atau malah sakaw. Karena dosis yang terpaksa semakin tinggi, banyak
Heroin murni adalah bubuk putih dengan rasa yang pahit dan sedikit berbau.
Ada juga heroine jalanan yaitu heroin yang dikemas dalam berbagai bentuk,
tergantung pada bagaimana cara pembuatannya dan bahan apa yang ditambahkan.
Heroin dapat berbau seperti cuka, vitamin atau obat. Heroin merupakan narkotik
yang sangat keras dengan zat adiktif yang sangat tinggi. Heroin menjerumuskan
pemakainnya akan merasa sangat sakit dan sering kejang-kejang bila dihentikan
2.8. Ganja
tumbuh dari tanaman tersebut seperti tanah, iklim dan sifat-sifat genetik, yang
merokoknya yang dicampur dengan tembakau biasa. Cara yang lainnya tidak
terdapat di Indonesia karena benda resin dan bubuknya sukar didapat ( Maroef,
1976).
2.9. Kokain
berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya
dan heroin karena efek adiktif dan efek merugikannya telah dikenali (Budiyanto,
1997).
Efek negatif yang ditimbulkan dari penyalahgunaan kokain ini, antara lain
adalah denyut jantung cepat, euforia, kejang, pupil melebar, tekanan data
2.10.1. Kafein
biji kopi, daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat, dan beberapa minuman
C8H10N8O2 dan pH 6,9 (larutan kafein 1 % dalam air). Secara ilmiah, efek
langsung dari kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang
(Winarno 1991).
2.10.2. Dekstrometorfan
penggunaan kodein fosfat dan banyak dijumpai pada sediaan obat batuk dan
C18H25NO ini tersedia dalam beberapa bentuk sediaan, antara lain tablet,
2.10.3. Ketamin
Ketamin pertama kali disintesis pada tahun 1961 oleh Calvin Stevens di
CL 369 dan disebut sebagai CI-581 yang berubah nama menjadi ketamin
dan ini adalah obat yang umum digunakan sebagai anestesi dalam
pada oral sebesar 20&, intramuskular 90%, rectal sebesar 25%, epidural
77% dan nasal sebesar 50%. Suatu dosus intravena 2mg/kgBB biasanya
2.10.4. Methylone
konfigurasi kimia dan efeknya mirip dengan amfetamine. Obat ini terlihat
seperti garam, produk yang dijual dama bentuk bubuk dalam plastik kecil
atau paket foil daro 200 dan 500mg dengan nama berbagai merek.
rasa gembira dan meningkatkan tenaga. Efek lain adalah peningkatan kada
Akibat buruk lain adalah dehidrasi, kerusakan jaringan otot dan gagal ginjal
interaksi suatu komponen zat, antara fase diam atau fase strasioner dengan fase
gerak atau fase mobil. Fase gerak adalah fase yang membawa sample, sedangkan
fase diam adalah fase yang menahan sampel. Fase gerak akan merambat
sepanjang fase diam dan terbentuklah kromatogram. Fase gerak dapat berupa
cairan atau gas, sedangkan fase diam dapat berupa padatan atau cairan. Jika
pemisahan terutama meliputi suatu partisi sederhana antara fase diam diam cair
dan fase gerak cair juga maka fase ini dikenal sebagai kromatografi partisi. Jika
gaya fisika ke permukaan terutama meliputi kemampuan retensi dari fase diamnya
kromatografi cair jika fase geraknya cairan dan kromatografi gas jika fase
diamnya dikemas dalam suatu kolom, kromatografi kertas jika fase diamnya
berupa lembaran kertas dan kromatografi lapis tipis jika fase diamnya berupa lapis
tipis. Prinsip dari kromatografi lapis tipis adalah cuplikan atau contoh diteteskan
pada lapisan tipis lalu dimasukkan kedalam wadah berisi eluen atau pelarut,
akan terpisah dan bergerak dengan laju tertentu yang dinyatakan dengan faktor
retensi atau retention factor (RF), yaitu perbandingan antara jarak yang ditempuh
Rf= jarak komponen sampel dihitung dari tempat penetesan atau penotolan
pemberangkatan ke garis depan pengembang dan pusat rapatan tiap zona. Nilai RF
akan menunjukkan identitas asam-asam amino dan intensitas zona itu dapat
bahan yang akan dipisah mengalami partisi antara fase air yang terikat dalam
matriks selulosa lamban dan pelarut organik yang digunakan sebagai fase gerak.
larut dalam fase gerak organik itu, akan memiliki nilai RF dekat atau sama satu.
dalam pemisahan apapu yang tak diketahui. Dalam kromatografi selulosa yang
kecil saja peranannya, tetapi biasanya efek tersebut tidak nampak bila digunakan
Fase diam pada kromatografi lapis tipis biasanya silika gel, alumina,
kieslguhr, magnesium silikat, dan selulosa. Lapis tipis dari fase diam terikat pada
plat yang cocok terbuat dari gelas, alumunium foil, atau plastik. Pemilihan pelarut
atau fase gerak tergantung pada campuran yang akan dipisahkan dan fase diam
yang akan digunakan. Fase gerak yang digunakan adalah pelarut organik atau
kepolaran dari sampel yang dianalisis. Komponen dalam campuran akan bergerak,
hal tersebut disebabkan oleh adanya salah satu fase yang bergerak. Komponen
yang memiliki afinitas lebih besar terhadap fase gerak atau afinitas lebih kecil
terhadap fase diam akan bergerak lebih cepat daripada komponen yang memiliki
Secara teori pemisahan kromatografi yang baik akan di peroleh jika fase diam
yang baik antara fase gas dan fase diam. Persyaratan kedua agar pemisahan baik
adalah fase gerak bergerak dengan cepat sehingga difusi menjadi sekecil-kecilnya
gas sebagai fase penggerak. Zat yang dipisahkan dilewatkan dalam kolom yang
diisi dengan fase idak bergerak. Gas pembawa mengalir melalui kolom dengan
kecepatan tetap, memisahkan zat dalam gas atau cairan. Teknik ini dapat
dalam istilah modern disebut “peak”, hasil rekaman yang menggambarkan urutan
pada perbedaan tingkat interaksi terhadap dua fasa material pemisah. Campuran
yang akan dipisahkan dibawa fasa gerak, yang kemudian dipaksa bergerak atau
disaring melalui fasa diam karena pengaruh gaya berat atau gaya-gaya yang lain.
Komponen-komponen dari campuran ditarik dan diperlambar oleh fasa diam pada
gerak dalam waktu retensi yang berbeda-beda dan dengan demikian mereka
Pemisahan terjadi karena adanya proses partisi antara sampel dengan kedua
gas. Bila Kd besar, berarti jumlah zat terlarut yang tertahan dalam fase diam lebih
besar sehingga senyawa akan bergerak perlahan melalui kolom, sedangkan bila
didistribusikan di antara dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak. Fasa gerak
partisi. Jika fasa diamnya berupa padatan berpori maka peristiwanya berupa
absorpdi sedangkan bila fasa diamnya berupa cairan maka peristiwanya adalah
partisi gas-cair. Prinsip dasar dari kromatografi gas yaitu pemisahan komponen-
komponen dari campuran berdasarkan perbedaan laju antara fasa gas yang
bergerak melalui suatu lapisan serapan (fasa diam) yang stasioner (Barry, dkk.,
2011)
laju aliran gas yang tetap. Pada sembawang suhu tertentu, laju
Helium (He), Argon (Ar), Nitrogen (N), dan Hidrogen (H). Karena
pada tekanan yang tetap, kecepatan alir akan berkurang ketika suhu
menjadi tidak praktis, terutama bila radas bekerja pada suhu tinggi.
terbuka yang terbuat dari pipa kapiler. Kolom terbuka lebih kecil
dan lebih panjang dari kolom pak. Diameter kolom terbuka berkisar
steel atau gelas dengan garis tengah 3-6 mm dan panjang 1-5 m.
Kolom diisi dengan serbuk zat padat halus atau zat padat
menguap sebagai fasa diam. Jenis kolom pak ini lebih disukai
1994)
Detektor
pada laju alir massa sampel dan bukan pada konsentrasi sampel gas
1985)
Tempat injeksi
sampel cair atau gas dengan syarat sampel tersebut mudah menguap
dan stabil. Pada bagian ini biasanya ditambahkan alat pyrolizer yaitu
(Vogel 1994).
lalu diionkan dengan energi yang cukup untuk memutus ikatan kimia. Ion
ion terhadap massa merupakan grafik spektrum massa yang terdiri atas sederetan
garis yang intensitasnya berbeda-beda pada satuan massa yang berlainan. Pada
mayoritas senyawa, sebagian kecil dari senyawa induk tahan terhadap proses
penguapan dan akan direkam sebagai puncak ion molekul atau ion induk. Massa
ion induk dan ion lainnya dapat diukur dengan sangat tepat (sampai 0,00001
rumus molekl senyawa secara tepat dan dengan demikian analisis unsur yang
(Harborne 1987).
Sumber ion
(CI), yang lebih jauh lagi terbagi menjadi negatif (NCI) dan positif
(PCI). Berikutnya akan dijelaskan ionisasi EI. Ketika analit keluar dari
mass to charge ratio yang disimbolkan m/z. Ion yang terbentuk akan
elektromagnet.
Filter
Detektor
Saringan Kuadrupol
Cuplikan yang diubah menjadi molekul asal dan ditunjukkan
dengan spektra massa dihasilkan dari sumber ion dalam SM. Sumber
ion yang digunakan adalah ionisasi Elektron (EI). Pada metode ini
massa pecahan dan yang paling penting dari spektra massa adalah
limpahan ion molekul dan ion-ion fragmen lain dapat sangat berguna
bonelli 1988).
teknik instumental yang terdiri dari Kromatografi Gas (KG) digabungkan dengan
merupakan alat yang dapat digunakan untuk menganalisis berbagai senyawa yang
mudah menguap maupun yang tidak mudah menguap. Kromatografi gas berfungsi
Kromatografi gas dan spektrometri massa dalam banyak hal memiliki banya
kesamaan dalam tekniknya. Untuk kedua teknik tersebut sampel yang dibutuhkan
dalam bentuk fase uap dan keduanya juga sama-sama membutuhkan jumlah
sampel yang sedikit. Disisi lain, kedua teknik tersebut memiliki perbedaan yang
cukup besar yakni pada kondisi operasinya. Senyawa yang terdapat pada
kromatografi gas adalah senyawa yang digunakan untuk sebagai gas pembawa
dalam alat GC dengan tekanan kurang lebih 760 torr, sedangkan spektrofotometer
(Hites,1985).
panjang kolom, diameter kolom, dan ketebalan film serta sifat fase.
disebut waktu retensi, untuk keluar dari waktu retensi, untuk keluar dari
kromatografi gas dan memungkinkan spektrofotometer massa untuk
1. Pipet tetes
2. Propipet
3. Pipetman 100µl
4. Pipet 50 µl
5. Vial
6. Seal
7. Glass insert
8. Botol 10ml
11. Pinset
12. Pentul
14. Vortex
15. Centrifuge
17. Lampu UV
37
38
22. Mortar
23. pH meter
3.2.Bahan
3. Aquades
5. NaOH 0,1N
6. Toxi-Disc Blank A
7. Toxi-Disc SA
8. Developing HAaa 25
9. Amoniak
10. Toxi-DIP A1
11. Toxi-DIP A2
12. Toxi-DIP A3
A. Tablet methamphetamine
a) Langkah Awal
cups untuk tablet meth. Kemudian diberi label sesuai kode tablet
b) Ekstraksi
c) Pemekatan Sampel
Ekstrak sampel diuapkan dengan udara hangat dari heat gun yang
penguapan.
d) Inokulasi
diisi oleh sampel dan lubang keenam diisi oleh standar Toxi-Disc
e) Elusi
residu.
f) Identifikasi
standar obat.
B. Urine Methamphetamine
a) Langkah Awal
cups untuk urine meth. Kemudian diberi label sesuai kode urine
b) Ekstraksi
concentric cups.
c) Pemekatan Sampel
penguapan.
d) Inokulasi
diisi oleh sampel dan lubang keenam diisi oleh standar Toxi-Disc
e) Elusi
residu.
f) Identifikasi
standar obat
A. Tablet Methamphetamine
pada bagian bawah toxi tub diambil dan dimasuukan ke dalam glass
B. Urine methamphetamine
larutan organik. Larutan organik yang berada pada bagian bawah toxi tub
diambil dan dimasuukan ke dalam glass insert. Setelah itu sampel siap
menggunakan syringe.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil dan Pembahasan
meliputi hasil kualitatif dari tablet dan urine dari para pemakai maupun pengedar
narkotika yang telah dijaring oleh Polisi. Sampel tablet dan urine yang
langkah pengujian.
A. Tablet Methamfetamine
a) Penampakan fisik
seperti kristal putih, serbuk, dan tablet. Jumlah sampel yang dianalisis
47
48
Pemakai shabu-shabu akan selalu bergantung pada obat bius tersebut dan akan
berlangsung lama.
adalah kertas glass fiber digunakan sebagai penunjang fasa diam yang
mengandung asam silikat dan garam vanadium. Asam silikat berperan sebagai
fasa diam dan garam vanadium sebagai pembentuk senyawa kompleks yang
berwarna.
Senyawa organik yang bersifat basa dapat terpisah dengan baik menggunakan
tersebut lebih mudah menguap yang dapat membantu pada tahap pemekatan
horizontal pada jarak tertentu. Sampel yang terdapat di dalam Toxi Tub dapat
bergerak menuju pusat rotasi, namun hal tersebut tidak terjadi karena adanya
gaya berlawanan yang menuju keara dinding luar tabung. Gaya inilah yang
membentuk endapan. Larutan organik berada pada labisan bawah Toxi Tub
diambil 400µl dan diletakkan pada disposable concentric cups sesuai dengan
kode tablet yang sudah terdapat Toxic-Lab Disc Blank A. Lima buah
disposable
concentric cups dimasukkan kedalam tempat yang tersedia pada Omega-
diuapkan dengan udara hangat dari heat gun yang diarahkan melewati bagian
atas cups untuk mempercepat proses penguapan. Pada tahap ini Toxi-Lab Disc
dan kering. Lalu Toxi-Lab Disc Blank A diletakkan kedalam lubang yang sudah
Toxi-Lab Disc Blank A kemudian pada lubang ketiga sampai kelima diisi oleh
sampel dan lubang keenam diisi oleh standar Toxi-disc SA. Toxi-disc maupun
yang bersih dan memegannya harus menggunakan jarum dan pinset. Lalu
gar tidak merusak toxi-gram. Setelah itu dilakukan elusi toxi-gram Blank A
HAaa 25 terbuat dari n-heksan 60 mL, aseton 40mL, dan Asetaldehid 0,1 mL .
Eluen ini dibuat dari beberapa campuran pelarut, karena jika hanya
menggunakan pelarut tunggal spot senyawa dapat bergerak terlalu jauh, bahkan
tidak dapat terlihat. Sebelumnya eluen dijenuhkan terlebih dahulu agar isi
chamber terisi penuh dengan uap eluen dan sehingga pada saat memasukkan
plat maka aliran eluen akan rata dan cepat, sehingga diperoleh hasil yang baik.
Penggunaan eluen hanya satu kali pakai karena eluen yang digunakan
mengganggu pemisahan. Chamber yang digunakan juga harus bersih dari air
maupun pengotor. Pada tahap elusi chamber harus dalam posisi tetap, tidak
Pada toxi-gram pertam berisi tablet meth kode 248LbI, 249Lb, dan 104He dan
dekstrometorfan.
dilewatkan pada fasa diam akan mengenai senyawa tersebut namun tidak
asam asetat ditambah iodine. Pada tahap ini spot yang akan muncul adalah spot
5mL dan dibasakan menggunakan NaOH 0,1N hingga pH 10. Setelah itu
ditambahkan campuran pelarut yaitu DCM:DCE:Heptane dengan perbandingan
1:1:1 sebanya 1,5mL . Setelah itu diekstraksi selama 5menit agar larutan
telah diekstrak kemudian diambil larutan organik yang berada pada bagian
tablet.
memilik waktu retensi (tR) yang cukup panjang. Sampel yang dianalisis dengan
kation dan fragmen radikal. Fragmen kation inilah yang diamati spektroskopi
membentuk fragmen yang lebih stabil (Hoffman, dkk., 2007). Kolom yang kita
gunakan adalah HP-5ms Ultra Inert. Kolom HP-5ms UI adalah kolom non
massa. Kolom HP-5ms UI bersifat non polar sehingga senyawa dalam sampel
yang memiliki tingkat kepolaran tinggi akan terpisah lebih dahulu kemudian
tersebut diidentifikasi lebih lanjut dengan SM dangan hasil berupa spektra yang
tersebut diidentifikasi lebih lanjut dengan SM dangan hasil berupa spektra yang
14.400.
tersebut diidentifikasi lebih lanjut dengan SM dangan hasil berupa spektra yang
sebesar 14.400.
tersebut diidentifikasi lebih lanjut dengan SM dangan hasil berupa spektra yang
tersebut diidentifikasi lebih lanjut dengan SM dangan hasil berupa spektra yang
B. Urine
a) Penampakan fisik
Sampel urine yang digunakan adalah urine yang diperoleh dari para
Terdapat lima jenis urine yang berbeda sumber digunakan dalam penelitian ini.
Gambar 13. Sampel urine methamphetamine
b) Kromatografi Lapis Tipis
adalah kertas glass fiber digunakan sebagai penunjang fasa diam yang
mengandung asam silikat dan garam vanadium. Asam silikat berperan sebagai
fasa diam dan garam vanadium sebagai pembentuk senyawa kompleks yang
berwarna.
dimasukkan kedalam Toxi Tub. Lalu ditambahkan 4 tetes NaOH 0,1 N hingga
tersebut bersifat basa. Senyawa organik yang bersifat basa dapat terpisah
dengan baik menggunakan pelarut yang basa pula. Setelah itu dilakukan
karena pelarut tersebut lebih mudah menguap yang dapat membantu pada tahap
objek diputar secara horizontal pada jarak tertentu. Sampel yang terdapat di
dalam toxi tub dapat bergerak menuju pusat rotasi, namun hal tersebut tidak
terjadi karena adanya gaya berlawanan yang menuju keara dinding luar tabung.
toxi tub diambil 400µl dan diletakkan pada disposable concentric cups sesuai
dengan kode tablet yang sudah terdapat Toxi-Lab Disc Blank A. Lima buah
diuapkan dengan udara hangat dari heat gun yang diarahkan melewati bagian
atas cups untuk mempercepat proses penguapan. Pada tahap ini Toxi-Lab Disc
dan kering. Lalu Toxi-Lab Disc Blank A diletakkan kedalam lubang yang sudah
sampel dan lubang keenam diisi oleh standar Toxi-Disc SA. Toxi-Disc maupun
yang bersih dan memegannya harus menggunakan jarum dan pinset. Lalu
gar tidak merusak toxi-gram. Setelah itu dilakukan elusi toxi-gram BlankA
HAaa 25 terbuat dari n-heksan 60 mL, aseton 40mL, dan asetaldehid 0,1 mL .
Eluen ini dibuat dari beberapa campuran pelarut, karena jika hanya
menggunakan pelarut tunggal spot senyawa dapat bergerak terlalu jauh, bahkan
tidak dapat terlihat. Sebelumnya eluen dijenuhkan terlebih dahulu agar isi
chamber terisi penuh dengan uap eluen dan sehingga pada saat memasukkan
plat maka aliran eluen akan rata dan cepat, sehingga diperoleh hasil yang baik.
Penggunaan eluen hanya satu kali pakai karena eluen yang digunakan
mengganggu pemisahan. Chamber yang digunakan juga harus bersih dari air
maupun pengotor. Pada tahap elusi chamber harus dalam posisi tetap, tidak
A2 yang berisi asam sulfat. Sampel dengan nomor kode 373A, 374A, 375A,
dilewatkan pada fasa diam akan mengenai senyawa tersebut namun tidak
asam asetat ditambah iodine. Pada tahap ini spot yang akan muncul adalah spot
dekstrometorfan.
c) Kromatografi Gas-Spektrofotometer Massa
senyawa lain yang terdapat dalam sampel urine yang akan dianalisis. Mula-
senyawa tersebut dan untuk memisahkan antara larutan organik dan larutan
diambil larutan organik yang berada pada bagian bawah dan dimasukkan
Hasil analisis sampel urin 374A menggunakan KG-MS dapat dilihat pada
5.1. Kesimpulan
dekstrometorfan.
menit ke 5,5.
5.2. Saran
Dalam uji kualitatif methamfetamine pada tablet dan urine ini, penulis
mengharapkan untuk bisa dilakukan juga uji kuantitatif agar hasil yang didapat
Jakarta.
Nair, MC, dan Harlod M.,1988, Dasar Kromatografi Gas, ITB, Bandung
Erlangga, Jakarta.
Sayuti, Abdul Rozak Wahdi., 2006, Remaja dan Bahaya Narkoba, Prenada Media
Group, Jakarta.
Tim Visimedia., 2006, Mengenal Jenis dan Efek Buruk Narkoba, Visimedia.
Lampu UV
Omega-12extraction solvent concentric dan electric warmer
Toxi-DIP
disposable concentric cups
Lampiran 2. Gambar hasil uji KLT
Tablet ss21I
100 58
50
42 91 117 134
0 183 206 228 253 270309 331 354 405432460 512 540
50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550
Tablet 104Hd
100 58
50
42 91 115 134 160 207 231 253 284 318 345 371 396 443 460498 531 546
0
50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550
Tablet 249Lb
100 58
50
42 91 117 134
0 174207 262276 331 375 397 440 476489 515 540
50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550
Tablet 104He
100 58
50
42 91 115 134162
0 207 225 275 320 355 386 402 444 478 511 548
50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550
Tablet 248LbI
100 58
50
42 91 117 134
0 177207234263277 309 347 371400 436 470 491 524 541
50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550
Urine 373a
100 58
50
42 91 117 134163
0 207 264 281 315 371 429 451 476 495 527 550
50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550
Urine 374a
100 58
50
100 58
50
100 58
50
100 58
50