Anda di halaman 1dari 10

Pondasi adalah 

bangunan struktur yang berada pada susunan paling bawah suatu


bangunan dan menjadi konstruksi yang paling penting pada suatu bangunan karena
pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban (hidup dan mati) yang berada diatasnya
dan gaya gaya dari luar. fungsi pondasi adalah sebagai perantara untuk meneruskan
beban struktur yang ada di atas muka tanah dan gaya-gaya lain yang bekerja ke tanah
pendukung bangunan tersebut.
1. Pondasi Tipe Dangkal

Jenis jenis pondasi rumah dangkal umumnya dibuat pada kedalaman rendah yaitu hanya
1/3 dari panjang fondasi dengan kedalaman maksimal 3 meter. Pondasi dangkal
digunakan hanya pada wilayah yang kondisi permukaan tanahnya kuat untuk menampung
beban bangunan.

Ada 7 jenis pondasi dangkal yang biasa digunakan:

 Pondasi tapak;
 Pondasi jalur;
 Pondasi rakit;
 Pondasi sumuran;
 Pondasi umpak;
 Pondasi plat beton lajur; dan
 Pondasi strauss pile.

2. Pondasi Tipe Dalam

Jenis pondasi dalam biasanya digunakan pada permukaan tanah yang tidak terlalu kokoh
dengan kedalaman pondasi lebih dari 3 meter. Pondasi dalam biasa digunakan pada
bangunan yang ukurannya cukup lebar dengan jarak antar tiang bangunan sekitar 6 meter.

Jenis jenis pondasi rumah dalam yang biasa digunakan yaitu:

 Pondasi tiang pancang;


 Pondasi Dinding Diafragma (Pondasi Piers
 Pondasi Bor pile (Caissons).

1. Jenis Pondasi Tapak


Pondasi tapak (pad foundations) biasanya dipakai untuk mendukung titik beban tunggal
pada sebuah bangunan.
Biasanya, detail pondasi tapak dibangun dalam bentuk bulat atau melingkar dan juga
bentuk kotak atau persegi.
Tetapi, pondasi tapak juga bisa dibangun dalam bentuk bertingkat untuk menopang beban
dari kolom yang cukup berat.

Jenis pondasi ini biasanya dibangun dengan struktur lapisan beton bertulang dengan
ketebalan yang sama.

2. Pondasi Rumah Jenis Jalur


Pondasi jalur dikenal juga sebagai pondasi memanjang (strip foundations) biasanya
digunakan untuk bangunan dengan beban memanjang.
Umumnya, jenis pondasi rumah ini dibuat dengan kolom memanjang yang berbentuk
trapesium atau persegi.

Jenis pondasi jalur ini biasanya dibangun dengan campuran pecahan batu, batu kali, dan
cor beton tanpa tulang.

Ya, komposisinya memang cukup mirip dengan komposisi pada detail pondasi batu kali.
3. Jenis Pondasi Rumah Bentuk Rakit
Pondasi rakit atau (raft foundations) biasanya digunakan untuk menampung beban di are
yang luas agar lebih menyebar.
Biasanya, detail pondasi rakit ini disusun dari plat beton besar dengan beberapa jalur
kolom-kolom bergaris sesuai permukaan tanah.

Pondasi rakit terdiri dari pelat beton bertulang yang digunakan pada tanah lunak atau
longgar yang daya tahannya rendah.

4. Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran (cyclop beton) adalah pondasi berbentuk bulat yang menggunakan
beton selebar 60-80 cm pada kedalaman 1-2 meter di dalam tanah.
Setelah itu, pondasi sumuran diisi coran beton yang dicampur dengan batu kali dengan
tambahan elemen pembesian di atasnya.

Dari sekian banyak jenis jenis pondasi rumah, biasanya pondasi sumuranlah yang dipakai
untuk tanah yang tak stabil dengan ukuran sigma lebih kecil yaitu sekitar 1,5 kg/cm2.
5. Pondasi Umpak
Jika kamu ingin rumah yang tahan terhadap goncangan, maka pilihlah pondasi umpak.

Sistem yang ada pada pondasi ini dapat membantu menyelaraskan bangunan dengan
goncangan, sehingga tiang bangunan tidak akan patah meskipun ada gempa.

Pondasi umpak ini diletakkan di atas permukaan tanah yang telah dipadatkan atau
dikeraskan dengan batu kali dan sloof sebagai pengikatnya.

Kalau kamu ingin fondasi yang tahan gempa, maka fondasi umpak adalah pilihan yang
tepat!
6. Pondasi Plat Beton Lajur

Pondasi plat beton lajur adalah pondasi yang digunakan untuk mendukung sederetan
kolom. Pondasi pelat beton lajur atau jalur digunakan bila luas penampang yang
menggunakan pondasi pelat setempat terlalu besar. Karena itu luas penampang tersebut
dibagi dengan cara memanjangkan lajur agar tidak terlalu melebar.

Kekuatannya pun dapat diandalkan karena secara detail pondasi rumah ini seluruhnya
dibuat dari beton bertulang yang sangat padat.
Pondasi ini harganya lebih murah dibandingkan pondasi batu kali dan cocok untuk
pengganti pondasi batu kali dengan ukuran lebar yang sama persis.

7. Pondasi Strauss Pile
Pondasi strauss pile merupakan jenis pondasi yang dibuat dengan cara mengebor dan
menggali tanah secara manual.
Alat bor yang digunakan sendiri yaitu alat bor auger manual yang dibantu
pengoperasiannya oleh manusia.

Kekurangan utama dari pondasi strauss pile yaitu batas kedalaman serta diameternya.


Batas kedalamannya hanya berkisar 4-10 meter dan batas diameternya hanya berkisar 20-
30 cm.

Oleh karena itu, dibanding jenis jenis pondasi rumah lainnya itu, pondasi ini lebih cocok
digunakan untuk hunian atau bangunan hingga maksimal tiga lantai.

8. Pondasi Rumah Tiang Pancang

Pondasi tiang pancang sistemnya hampir sama seperti pondasi bore pile, hanya saja jenis
pondasi ini terbuat dari beton jadi yang langsung ditancapkan ke dalam tanah.
Biasanya, pondasi tiang pancang digunakan pada tanah yang kondisinya lembek, tanah
berrawa, dan tanah yang memiliki kandungan air tinggi.
Bahan yang biasa digunakan untuk pondasi tiang pancang di antaranya kayu besi, kayu
ulin, baja, serta beton bertulang.
9. Pondasi Piers

Pondasi Piers dibuat dengan cara memasang struktur pondasinya ke dalam galian tanah.

Keuntungan dari jenis pondasi ini ada pada biayanya yang jauh lebih murah
dibandingkan memasang jenis pondasi terusan.

Bentuk pondasi Piers biasanya terbuat dari beton pre-cast dalam bentuk persegi panjang
atau berbentuk bulat dalam berbagai ukuran dan bentuk sesuai kebutuhan.

10. Pondasi Caissons


Jenis pondasi rumah yang terakhir ini sering juga disebut sebagai pondasi bor pile.

Biasanya pondasi Caissons dibangun di kedalaman permukaan tanah yang dibutuhkan


dengan melalui pengeboran atau pengerukan tanah.

Setelah itu, biasanya pondasi beton bertulang dicor melalui lobang galian yang sudah
dibor.

Sistem pengeboran sendiri bisa dilakukan dengan cara manual ataupun pengeboran
dengan sistem hidrolik.

Tahapan Perencanaan dan Pelaksanaan pekerjaan Pondasi antara lain:

1. Pemeriksaan Tanah Pemeriksaan Tanah biasa dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan
cara Sondir (Penetration Test) dan dengan cara Pengeboran (Drilling).

2. Perencanaan Pondasi
Perencanaan pondasi yang benar sebaiknya mengacu pada data Pemeriksaan Tanah
(SOIL Test). Dari data tersebut kita bisa mengetahui besar daya Dukung Tanah yang
ada, berikut dengan kedalamannya masing-masing, sehingga kita dapat menentukan jenis
Pondasi apa yang akan kita gunakan nantinya. Dari data ini kita juga bisa mendisain
Konstruksi Beton Pondasi yang tepat, sesuai dengan besarnya beban Konstruksi yang
akan didukung (baik beban hidup dan beban mati).

3. Pengawasan Pengawasan ini juga merupakan faktor Penting untuk mendapatkan


Konstruksi Pondasi yang baik dan kokoh. Walaupun Pemeriksaan Tanah dan
Perencanaan Pondasi sudah dilakukan dengan baik, tanpa adanya Pengawasan yang baik
dan benar belum tentu hasilnya akan maksimal.

Pengawasan sebaiknya penting kita lakukan pada masing masing item pekerjaan berikut :

1. Tahap pengecoran pondasi

2. Pengawetan (curing time)

3. Pemeliharaan

Anda mungkin juga menyukai